Berapa biaya pengurusan telepon kabel Telkom?
Perhatian: saya membagi sedikit tips bagaimana bernegoisasi dengan oknum Telkom dan harga pasaran pemasangan telepon kabel, penjelasan dibawah.
Jadi ceritanya gini, Dindaku, butuh sekali telepon kabel untuk callback ke kantornya, fungsinya untuk nge-remote kerjaan komputasi kantor dari rumah. Inti ceritanya ada suatu kondisi dimana telepon kabel merupakan satu-satunya pilihan. Nah untuk itu kita bisa melewati serangkaian prosedur standar. Berikut cara yang bisa anda tempuh.
I. Cara Standar / Prosedural
Menghubungi Telkom 147,
Dengan prosedur standar ini, kita akan mendapatkan ID permintaan dan ID pelanggan. Menurut mbak CS-nya proses hingga pemasangan akan memakan waktu 3-4 minggu. Biaya mulai 200-300 ribu (bergantung jenis pesawat telepon). Tapi apa yang terjadi, hampir 2 bulan menunggu -dan sudah pasti nguprak2 CS-nya- ternyata tidak ada perkembangan yang berarti. Dicoba menghubungi Kantor Telkom Kebayoran Lama pun tidak ada informasi yang berarti
Menghubungi Plasa Telkom,
Langkah kedua yang harus ditempuh setelah komunikasi telepon gagal adalah menghubungi Plasa Telkom terdekat, di Plasa Telkom Menteng Bintaro, setelah berdialog ngotot-ngototan akhirnya didapatkan informasi:
“Pak, bapak harus sabar menunggu, nanti kalau sudah ada line ke rumah bapak kami akan segera kabari, kita juga banyak request dari Permata Bintaro, kelihatannya disana line-nya sudah penuh pak”
“Lho jadi saya bisa dapat kepastian kapan?”
“Wah tidak tahu pak, saya kurang tahu perencanaan Telkom bagaimana”
II. Cara sedikit cerdik
Karena kita hidup di Indonesia, dimana semua hal mungkin, maka didorong rasa penasaran, langkah selanjutnya adalah menghubungi orang yang sudah berpengalaman dan hasilnya adalah:
Jono, Pegawai Telkom Bandung, Teman baik, Lulusan Elektro ITB, Idealis
Jar, lu mau callback ke kantor? lha ga usah pake fixed line dong, Nokia seri tertentu bisa langsung callback PSTN. Secara teknologi ini sudah bisa, gw tahu lu ga mau pake CDMA/wireless kan. Coba aja beli Nokia ini + Flexi…(bla bla penjelasan teknikal yang panjang), tapi ternyata tidak membuahkan hasil apapun, harga HPnya? 2 juta. Harga konsultasi dan resikonya?.
Dari salah satu posting milis tabloidrumah yang disegani,
Jadi gini mas, nanti lihat tiang telepon deket rumah sampeyan, disana ada box-nya, coba dilihat di boxnya ada titik2 yang kosong engga, kalau masih ada berarti ada kesempatan untuk bikin line baru, kalau dah penuh, artinya line didaerah mas sudah penuh (kira-kira jawabannya seperti itu) juga tidak membuahkan hasil apapun, justru bikin pusing. Belakangan setelah telponnya kring pun saya tidak melihat perbedaan dibox ini.
III Cara Indonesia
Karena dua cara diatas tidak terbukti efektif, maka saatnya menggunakan cara ketiga. Dalam kasus ini, sebenarnya komponen kuncinya adalah orang teknikal di STO (Sentral Telepon Otomat), bukan orang di Plasa Telkom apalagi 147. Maka, yang saya lakukan adalah menghubungi STO terdekat, di Jambu Menteng Bintaro. Bersikap ramah, memberi sebungkus rokok kepada satpam dan jreng-jreng-jreng:
“Oh bisa kok pak, bapak kontak pak Y saya, beliau yang pegang Permata Bintaro, ini nomor HP-nya”
“Oh gitu, ok ok, thanks ya, biasanya berapa ya ongkosnya? dengan gaya sok akrab
“Wah ga tau pak, kontak langsung pak Y-nya aja”
Nah disini adalah bagian yang paling penting: kita tidak tahu berapa tarif standar nembaknya, maka kita harus berhati-hati betul saat negoisasi dengan oknum telkom
“Pak Y, ini Anjar di permata Bintaro, bapak ada dimana?” bla bla basa basi, kebetulan Pak Y sedang bertugas disekitar komplek.
“Ok pak, saya meluncur kerumah bapak?”
“Mau pasang telpon ya pak?”
“Iya Pak Y, susah sekali nih, dah 2 bulan engga ada progress sama sekali”
“Ya sama saya bisa pak, Permata Bintaro ini yang pegang memang saya” bla bla bla bercerita kenapa susah sekali membuat permohonan sambungan baru (PSB).
“Jadi berapa pak?”
“Mahal mas, bisa 1.5 jutaan tuh” bla bla bla bercerita bahwa ia harus setor ke bosnya, ke manager teknikalnya. Percaya saya, Indonesia gitu, sambungan telpon baru, ga mungkin bosnya ga tahu. Ternyata line telepon memang sudah habis, Telkom tidak punya rencana menambah jalur fixed line, yang ada adalah wireless (flexi) -dilihat dari ROI dkk. Jadi pun nomor yang saya dapatkan adalah nomor bekas, entah ditinggal pemiliknya atau apapun. Nomor tidak bertuan ini ternyata berputar (diperdagangkan) dikalangan orang2 Telkom
“Mahal banget pak, 500 deh pak?” langsung nembak sepertiganya, gayanya Dinda tuh. Dinda memang jago nego, dia bakat berdagang dari umminya, tapi kalau urusan yang hitam-hitam gini, mesti mas-nya yang maju :( huff.
“Wah lum dapet pak, tahu lah bapak, saya ga makan semua tuh, mesti setor kesana kesini”. Bagus, orang ini jujur, pikirku dalam hati. Lagian dia memang pegang wilayah sini kan, ga bisa kemana-mana tuh.
“Jadi berapa? 600?”
“Susah pak” menghisap rokok dalam-dalam
“Ok deh, saya percaya sama pak Y, saya mau pasang telpon, tapi angkanya belum cocok nih, SMS aja ya”
Malamnya via SMS
“Jadi berapa nih pak Y?”
“900 ya pak?”
“700 pake telpon deh pak, terakhir nih”
“800, dah pake telpon ya!”
“Ok deal”
Akhirnya sesuai janji pak Y, 2 minggu lebih sedikit, telpon rumah sudah bisa kring. telkomnet lancar, hampir setiap pagi telpon berdering -telpon dari saudara dan kerabat dekat nun jauh disana-. Tahu fungsi telepon kabel yang lain? international phone interview: saya beberapa kali ditelpon agency asing meminta nomor telepon kabel -karena dibeberapa international call via wireless kualitasnya sangat buruk.
Moral of the story:
1. Di Indonesia apapun bisa dinegoisasikan.
2. Ada banyak cara negoisasi dengan oknum, cara negoisasi dengan oknum Telkom, berbeda dengan oknum IMB, oknum KTP, Passpor, Imigrasi, Beacukai, Polisi.
3. Uang, tetap alat komunikasi yang paling efektif. Silahkan menulis disurat pembaca dan anda tidak akan mendapatkan apapun. Silahkan bayar, ikuti ‘aturan’ yang ada, dan anda akan mendapatkan semuanya. Tetap cerdik dan kritis, sama seperti jual beli, bisa jadi anda membeli barang yang terlalu mahal atau justru mendapatkan harga yang terbaik.
4. Kalau memang harus bayar, bayarlah dengan cerdik. Ada banyak cerita dimana membayar menjadi satu-satunya pilihan, misal, kasus kehilangan barang dan melapor kepada polisi untuk kemudian dilacak. Ataupun kasus diatas. Tapi, membayarlah dengan cermat, jangan sampai kita dirugikan. Ingat, mekanisme pembayaran (suap) juga berlaku hukum pasar.
Apa kata orang?
Mertua, Pensiunan Marinir, 60 th, Malang
“Kalau dulu untuk telepon memang susah, tapi solusinya ya harus mbayar ke tukang Telkomnya, dulu sih sekitar 1 jutaan, mahal soalnya masang tiang segala. Gara-gara kita masang, eh tetangga2 juga ikutan masang, jatuhnya murah lagi”
Tono, Lulusan PT ternama, 33 tahun, Depok
“1.7 juta jar! tahun 2007 ini, geblek ya, nomor bekas, tapi gimana lagi, aku butuh eh. Dah kring nih”
Bapak, pensiunan swasta, 55 th, Cirebon
“Makanya bapak selalu pengen kamu masuk Telkom Njar”, (dan ibu selalu pengen anaknya masuk STAN)
Read more: Tulisan dinda tentang ribetnya masang telepon.
ternyata pesawat telponnya pun juga bekas, jelek banget, kabelnya musti digoyang2 dulu biar ga ‘kemresek’ :(
nungqee24
Juni 18, 2007 at 5:47 am
udah beli telpon baru. gak nyampe 150 rb udah dapat yg bener bener keren kok :) [jatuhnya emang 1 jutaan sih, dgn telpon yg lumayan]. harga segitu juga berlaku di bekasi kok. meski bekasinya remote area :)
papabonbon
Juni 18, 2007 at 7:40 am
kira2 bln feb 07 yg lalu, kebetulan di telkom cilengsi ada promo, biaya PSB aja (tanpa pswt tlp) sekitar 300-an, seminggu dah kring lho..
wong ndeso
Juni 18, 2007 at 8:47 am
Moral Of The Story : Makanya mas kalo mo beli rumah cari yg udah ada listrik, fixed telepon, pam, pompa dll biar nggak susah
hehehe :D
daus
Juni 18, 2007 at 9:00 am
Kalau urusan sama orang lapangan, catut aja nama pejabat telkom atasannya, biasanya dia jadi segan main harga.
Waktu itu di rumah saya (Depok) juga susah pasang fixed line, alasaanya sama seperti yang di atas; saluran sekunder sudah penuh.
Awalnya dia nawarin sejuta sekian, lalu saya catut nama teman saya yang kakandatel bogor, kebetulan daerah saya masih di-cover kandatel bogor. Saya ndobos kalau saya kenal dekat dengan atasan dia itu, harganya langsung drop jadi 500 ribu, dan dia pasang beberapa hari kemudian, gak sampai hitungan minggu.
ristu
Juni 20, 2007 at 3:31 am
[…] Negoisasi dengan preman Telkom : Komentar mengenai perlunya menyebut backing […]
Anjar priandoyo is Lifeauditor Negoisasi dengan preman? «
Juni 21, 2007 at 2:44 am
wah, telkom jadi contoh yang pas buat ngritik kinerja. kebetulan depkeu lagi diributin kenaikan gajinya. apakah nasib reformasinya tidak terpuruk lagi sebagaimana telkom ?
http://papabonbon.wordpress.com/2007/07/16/naik-gaji-kinerja-benarkah/
papabonbon
Juli 16, 2007 at 1:44 am
minta info untuk daerah bekasi / pondok gede, contact di
STO.
bocah
September 12, 2007 at 2:53 pm
[…] juga: Berapa biaya pengurusan telkom itu (8 respons) Posted in […]
Awas Korupsi: Oknum Telkom: Pemasangan sambungan baru « Awas Korupsi
Desember 26, 2007 at 9:04 am
Buat temen2 yg ingin pasang telpon/speedy dll yg berkaitan dengan telkom dan dipersulit/diperas oleh oknum2 telkom silahkan laporkan ke
http://www.telkom-indonesia.com/complain/service.php?op=fkeluhan
saya dan teman saya sudah membuktikannya bahwa layanan komplain ini berhasil
Selamat mencoba
daus
April 1, 2008 at 9:40 am
saya akan coba kiat dr dinda, mudah2 berhasil. sebenarnya si, di rmh sdh ada telp cm krn jarang ada org, dan kebetulan lg pada sibuk sm urusan ktr, eh kita kebabalasan ga bayar telp selama 2 bln. krn tdk ada orng itulah petugas telkom dtng tau2 mutusin kabel telp….
dan aneh 3 hr kemudian kita mau urus,… eh nmr telp ku sdh di pake sama org laen….
hhhhhh….
rara
Desember 23, 2008 at 11:28 am
kalo ada kenalan preman telkom daerah kalisari, jak tim, tlng kasi tau dong…
rara
Desember 23, 2008 at 11:30 am
Salam Kenal :)
Saya mau sharing pengalaman sedikit. Sebelum pasang telpon rumah, saya sempat mampir ke web ini untuk belajar : teknik menghadapi oknum telkom.. hehehe. Akhirnya saya datang ke Plasa Telkom yang di Bintaro sektor 7 seminggu yang lalu, dan udah dapat nomor telpon + pesawatnya dalam waktu kurang dari 1 jam, dan udah ditarik kabel dari tiang terdekat ke rumah dalam waktu 2 jam saja.
Seharusnya keesokan harinya sudah bisa kring, tapi karena saya & suami tidak ada di rumah saat hari kerja, kami bikin janji di weekend.
Mungkin karena persaingan yang semakin ketat, akhirnya Telkom memang berusaha untuk mempermudah segalanya ya. Apalagi banyak orang beralih ke mobile telecommunication karena image fixed line yang ribet.
Total biaya yang dikeluarkan? Rp 188.500 net, dari pertama kali datang ke plasa telkom sampai kring, termasuk : pesawat telpon 70ribu, materai 14ribu, dan IKR Rp 104.500. Katanya sih sedang ada promo pasang baru gratis sampai akhir bulan ini.
Astrid
Februari 18, 2009 at 6:12 am
Mau tanya dong, sy baru daftar pasang telepon. Dalam 1minggu dikabari tidak ada line-nya. Tp kemudian ada petugas survey dari telkom ke rumah. Dia blg akan diproses dlm 2minggu dan memberitahu biayanya. dia blg pembayaran hanya melalui dia. Pertanyaan sy apa betul biaya pasang baru fixed phone telkom melalui si pensurvey? Coz sempet browsing ada yg biaya pemasangan dimasukkan ke tagihan bulan berikutnya. Thx
Dy
April 23, 2009 at 4:46 pm
Telkom itu emang komersial banget ya. Pengalamanku ada beaya denda yang masuk tagihan. Waktu kukonfirmasi beaya itu ada karena pemakaian teleponku kurang dari 15000, lha wong aku pakenya lebih kok. Trus pihak telkom mau merestitusi tagihan itu. Telkom punyaku memang atas nama pemilik sebelumnya, bener gak sih kalo pindah pemilik harus kena beaya setengah beaya pasang baru?
Heni
Desember 11, 2009 at 3:29 am
Hm… waktu gw masang buat bibi dari bokap gw di era-tahun 90an biaya pasang emang hampir nyampe 1 jt… tapi pas gw pasang (phone+speedy) kemaren cuman kena biaya 105 rb untuk biaya pemasangan and pembelian kabel. Oh iya… katanya sih bagi yang ingin pasang phonenya aja alias tanpa speedy dikenakan biaya 250rb…
Maunglib
April 29, 2010 at 4:19 am
Thanks infonya. Baru aja di telpon Plasa Telkom, katanya ga ada tiang didekat rumah :9
Yasinta
Juli 12, 2010 at 4:18 am
tolong dong klo ada yang bisa bantu pasang telp hub aq. secepatnya… udah hampir 2 bulan niy ga ada perkembangan, sama 147 di bilang masih nunggu jaringan teruuuuus… pengen secepatnya terpasang niy, butuh banget penting TOLONG YA KALO ADA YANG BISA BANTU AQ, siapa tau ada yg punya kenalan orang dalem telkom yg bisa bantu aq, ini untuk di daerahh bekasi barat, bintara jaya raya. tolong yaaa….
ovie
Agustus 17, 2010 at 1:28 pm
Ya….itulah indonesiaaaaa :D
Wahyu
Oktober 19, 2010 at 11:18 am
sama nih, saya juga mau pasang telp susah. dah ke plaza telkom, dah ke 147. ada yang bisa bantu, untuk wilayah tangerang
lina
November 13, 2010 at 9:15 am
pak,
bapak ngak usah bayar mahal-mahal pakai flexi saja
bisa modem 800 ribuan sih, tapi khan sdh mencegah kolusi
brantas habis , KKN
yang memberi dan diberi sama dosanya
oke
agin
Januari 12, 2011 at 10:36 am
soluai dari saya sih,, harus digertak dulu
nih buktinya..
http://www1.kompas.com/suratpembaca/read/19716
setelah itu besok langsung datang petugas telkom menarik jaringan ke tempat saya,,,kring hahahaha…
situ make uang
saya make otak..
kalian bebas memilih hehehehe…
indra
Januari 13, 2011 at 11:25 am
as? thanks
iyusyusuf
September 6, 2011 at 3:03 pm
Pada April 2010 saya iseng input data di http://www.telkom.co.id/contact/request.php
Eh gak tahunya sehari kemudian marketing dari telkom Bogor Call kalo ada yang mau survey.
Bener juga satu jam kemudian ada petugas yang datang. Sorenya langsung tarik kabel dan pasang pesawat. Petugas malah kasih info kalo ada promo gratis Speedy, ya sudah sekalian aja daftar.
Pagi hari berikutnya nomer dah kring, petugas telpon dah call ke nmr baru. Dan kasih info siang ada petugas speedy survey. Benar juga siang petugas speedy cek line, sekalian pasang.
Waktu itu 365ribu utk telpon rumah dan pesawat, utk speedy Free. Dan kebetulan memang ada 7 jaringan kabel yang sudah tidak aktif, tapi masih tersambung ke Rumah Telp dan kondisi line masih bagus.
Untuk memudahkan petugas cek stok nomer, informasikan nomer telpon telkom yang terdekat dari rumah anda yang masih aktif.
Adhyph
September 27, 2011 at 10:35 am
Brapa ya gan tarif telepon rumah per jamnya?
Anggrayudi Hardiannicko
November 6, 2011 at 5:17 pm
berapa biaya pasang tlp kabel?
cynthia
November 25, 2011 at 9:42 am
Thanks for the info. Emank di Indonesia susah. UUD => Ujung-ujungnya duit. Apalagi kalo kabel telepon di kuasai developer. Susah amit-amit. Uda 3 bulan ga ada kabar. DI monopoli developer. Tetangga ane nelpon ke telkom, katanye Ga bisa.Uda di beliin semua sama developer ALIAS MONOPOLI. haiz. Hidup halal di Indonesia memang susah. Kong ka li kong sama orang pemasaran, katanya barang decoder nya lagi kosong. Saya si uda curiga ada yang ga benar sama orang pemasaran ni – Soalnya pas dia datang ke rumah ane, yang datang orang pemasarannya. Di komplain katanya kite uda renov rumah, takut kabelnya rusak. Di anjurin tarik jalur baru, trus ditawarin harga kabel telpon Rp20rb per meter (belum termasuk ongkos bobok lantai + rapiin bekas bobokan) dan lebih parah katanya kabel cuman dan hanya bisa dari telkom.
Rakyat Indonesia
Desember 14, 2011 at 9:41 am
Berarti sama donk, plaza telkom cikokol tangerang juga kayak gitu….hidup korupsi, mana ada sih line telpon bisa diambil tapi management tidak tahu? jelek banget donk system kontrol nya, he he he ehe emang korupsi sudah jadi darah dagingnya pegawai negeri/BUMN Indoneisa, sekali korupsi tetap korupsi, merdeka Indonesia, bener juga slogan, bersama pasti bisa, ayo sama2 korupsi!!! Pasti bisa, malah lebih cepat lebih baik…….:}
Korban Plaza Telkom Cikokol
Januari 31, 2012 at 1:29 am
memang betul..pasang lin tel susah..harus nego sana sini…berarti sama aja susahnya pasang lin tel jawabarat dan bali….semua serba uang
Alan Suryono
Juni 2, 2012 at 7:36 am
wkwkwk, inget gw kalau urusan speedy bermasalah aja selalu iming-iming bayar pegawainya dulu buru mau datang. kita harus tahu personal lapangan dulu, kita iming-imingi duit baru pada mau datang cepet. kl nggak ya jangan harap. pilih2 kali.
Papadidi Mujahidin
Juli 28, 2013 at 8:19 am
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/0607_tarif.html nih tarif resminya
Endah
Januari 15, 2014 at 9:23 am
iyaa sama duhh berasa bgt ya klo urusan ma telkom susahnya ampun2an -__- ak juga kmaren ngurus pemasangan baru untuk usaha..ya ampunnn 2 bulan..sampe di maki2 ma si boss dibilang ga becus kerjanya cuma pasang tlpn ga bisa :'( setelah protes sana protes sini..ngamuk2 ma CS sampe banting tlpn..dpt juga tuh org tekniknya yg narik kabel..mereka ngelesnya..”saya hubungin ke kntor ma no.hp ibu ga bisa lhooo” pengen dijitak tuh org…
Rin Ardani Isdi (@riniealine)
Februari 12, 2014 at 4:50 am
Bulan kemarin abis nyabut speedy, tapi kok teleponnya juga diputus ya. apa karena waktu pemasangan speedy itu gratis biaya pemasangan telepon.
ribbonprinter
Juni 5, 2014 at 5:54 pm
[…] pelayanan publik kita? sekedar catatan kecil mengenai biaya dan proses pengurusan untuk: IMB, KTP, Telkom, PLN, SIM, Tilang dan STNK (baru kemarin belum […]
Mengapa pelayanan publik kita buruk | Anjar Priandoyo
November 2, 2014 at 7:40 pm