Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Alasan terbaik untuk resign

with 55 comments

Seputar ke HRD-an..apabila kita melamar di tempat kerja baru. pasti pertanyaan pertama yang sering ditanya? alasan kamu pindah apa? itu tuh mas, saya agak kesulitan untuk mencari jawaban yang diplomatis. Satu sisi saya tidak ingin menjelekan perusahaan yang lama, tapi disisi lain saya juga tidak ingin di cap sebagai kutu loncat.
Jono via email

Written by Anjar Priandoyo

Juli 26, 2007 pada 9:55 am

Ditulis dalam Career

55 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. “What did you like/dislike about your last job?”

    The interviewer is looking for incompatibilities. If a trial lawyer says he or she dislikes arguing a point with colleagues, such a statement will only weaken–if not immediately destroy–his or her candidacy. Most interviews start with a preamble by the interviewer about the company. Pay attention: That information will help you answer the question. In fact, any statement the interviewer makes about the job or corporation can be used to your advantage.

    So, in answer, you liked everything about your last job. You might even say your company taught you the importance of certain keys from the business, achievement, or professional profile. Criticizing a prior employer is a warning flag that you could be a problem employee. No one intentionally hires trouble, and that’s what’s behind the question. Keep your answer short and positive. You are allowed only one negative about past employers, and only then if your interviewer has a “hot button” about his or her department or company; if so, you will have written it down on your notepad.

    For example, the only thing your past employer could not offer might be something like “the ability to contribute more in different areas in the smaller environment you have here.” You might continue with, “I really liked everything about the job. The reason I want to leave it is to find a position where I can make a greater contribution. You see, I work for a large company that encourages specialization of skills. The smaller environment you have here will, as I said, allow me to contribute far more in different areas.” Tell them what they want to hear–replay the hot button.

    Of course, if you interview with a large company, turn it around. “I work for a small company and don’t get the time to specialize in one or two major areas.” Then replay the hot button.

    —edited by anjar, ini copy paste bukan ya?—

    alionzo

    Juli 26, 2007 at 10:07 am

  2. Very impressive, alionzo.
    Rule number 1, never tell bad stories about your past job/employer, for it will only tell the interviewer that you are a somewhat negative person.

    Rule number 2, don’t speak too highly about your past job/employer, for it will only tell the interviewer that you are somewhat crazy or might have a hidden agenda by leaving such a nice job.

    Bilang aja mau cari gaji yg lebih gede
    huehehe…

    Peace.

    Fajar

    Juli 26, 2007 at 10:24 am

  3. Kalau saya bilangnya ingin mengembangkan kemampuan saya dalam bidang yang saya tekuni sekarang, mungkin di tempat baru saya akan menemukan sesuatu yang berguna untuk skill saya di masa datang. Hehe.. ngecapp….

    rizki

    Juli 26, 2007 at 11:16 am

  4. kenapa gak jujur aja? mau gaji lebih gede karena mau kawin misalnya, atau mau dapet kesempatan sekolah ke LN, dsb

    saya kira jujur lebih baik…apa naive ya :P

    Umar Faridz

    Juli 26, 2007 at 2:10 pm

  5. kalo jadi wirausaha pendapatannya mulai daari 0 s/d ~
    aku punya 9 – anda 17 deh! mau?

    k'baca

    Juli 26, 2007 at 3:24 pm

  6. wah, trick njawabnya kayak alionzo plus kejujuran dgn opportunity yg lebih bagus juga mengharapkan gaji yg lebih baik. HRD mengerti kok, banyak tperusahaan yg menjadi tempat training yg bagus, namun hanya mampu menawarkan gaji “monkey”. hehehehe

    papabonbon

    Juli 27, 2007 at 1:18 am

  7. kalau aku, ada hal yang lebih menarik di luar sana, itu jadi alasan

    anggara

    Juli 27, 2007 at 1:40 am

  8. bilang saja……ingin menambah pengalaman di luar bidang yg di tekunin sekarang……

    rianatn81

    Juli 27, 2007 at 1:57 am

  9. haha
    yang paling atas kaya copi paste dari sebuah atikel gitu ya…

    sotoi

    Juli 27, 2007 at 2:48 am

  10. pengen kawin!!!
    (itu bisa jadi alesan yang valid ga??) hehehehe

    sezsy

    Juli 27, 2007 at 3:51 am

  11. bilang aja pengen menampah pengalaman yg baru n gaji yg gedean hehe..tp kenapa pindah kan cr krj zaman skrg susah abiz…!!!semua itu kembali pd diri anda sendiri kerena terkadang jujur salah ga jujur pun salah kalu aku sih lebih baik jujurlah pd diri sendiri walaupun pahit ” Qulil Haqqo Walaukaana Murron “

    azizahtn

    Juli 27, 2007 at 4:08 am

  12. Alasan terbaik saya ” ya resign lah…..” pabriknya kan udah siap-siap mau tutup……

    s1w1

    Juli 27, 2007 at 4:11 am

  13. kenapa ga bilang aza kalo udah bosan dan ingin cari pengalaman yang lain …………. knp ngga jadi wirausaha aza….

    andr10

    Juli 27, 2007 at 4:23 am

  14. bilang aja perusahaan : gaji dan fasilitas di tempat baru lebih baik dan menjanjikan untuk masa depan. Ini biar jadi koreksi tempat lama kita bahwa mereka juga harus improve salary dan fasilitas biar gak dijadikan AKADEMI

    sombreng

    Juli 27, 2007 at 5:08 am

  15. ha ha ha
    selalu saja pancingan Mas Anjar mengena. Salut!

    Kalau saya sih sarankan untuk terbuka dan jujur sekaligus mengemukakan keinginan/harapan yang paling mendasar. Jangan yang remeh-remeh.

    Misalnya di tempat baru ingin adanya perbaikan nasib (gaji) serta kesempatan karir yang lebih fair (misalnya) atau dibalik bahwa dengan kemampuan yang saya miliki saat ini rasanya di tempat lama karir kita agak sulit menajak serta impian dan kreatifitas kita belum terakomodir.

    Keputusan yang saya ambil ini, walau teramat berat dan penuh tanda tanya, dengan harapan bahwa di tempat kerja baru saya memiliki spirit baru dengan kawan serta lingkungan kerja baru dan masa depan baru yang lebih baik.

    Itu menurut saya loh.. jangan diketawain ya soale rada mblunder :)

    WoKay

    Juli 27, 2007 at 6:37 am

  16. Biasanya dalam Resume dicantumkan objective. Nah, sesuaikanlah alasan dengan objective tersebut.

    Entah mencari tantangan baru (seek new challenges), mencari yang lebih mengakomodir kompetensi, mau bergabung dengan organisasi yang sedang berkembang, mau memberikan kontribusi, mencari organisasi yang dapat memberikan tanggung jawab yang terus berkembang, dll.

    ibrahim

    Juli 27, 2007 at 6:57 am

  17. hi2x :-D kutu loncat … istilah sundanya hejo tihang !

    putradi

    Juli 27, 2007 at 7:00 am

  18. karena saya tertarik untuk kerja diperusahaan bapak… :D:D

    dobelden

    Juli 27, 2007 at 7:07 am

  19. Kenapa keluar mas?!

    emys

    Juli 27, 2007 at 7:29 am

  20. @emys
    Ya iya lah .. kan udah klimax hwakakak :D
    *sorry .. itu jawaban canda*

    Ini jawaban serius :
    1. Tergantung perusahaan baru yang dituju. Jika perusahaan sejenis kita bisa mengatakan bahwa kita berhenti diperusahaan sebelumnya karena sudah tidak menantang lagi. Sehingga perlu challenge.

    2. Jika perusahaan yang bergerak komoditi yang berbeda, kita bisa beralasan bahwa di perusahaan sebelumnya kita merasa tidak pas dengan kemampuan / keahlian kita antara keahlian dan komoditinya.

    3. Selain itu .. tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Jika perusahaan yang dituju itu kecil, kita bisa beralasan keluar karena kita hanya jadi bagian kecil dari perusahaan besar sedangkan kita ingin jadi bagian besar walaupun di perusahaan kecil.

    4. Nah kalau yang dituju itu perusahan lebih besar dari perusahaan kita sebelumnya. Ya .. jujur aja .. untuk meningkatkan penghasilan dan tentu pengalaman.

    5. So tidak ada yang tepat dan pas .. semua tergantung selera si pewawancara. Yang penting beri kesan positip. Dan kalau bisa, cari tahu karakter orang yang akan mewawancarai kita. Ya bisa dengan tanya2 sama OB atau CS.

    Semoga bermanfaat.

    erander

    Juli 27, 2007 at 7:58 am

    • wah yang asik nmr lima nih, baru juga mau ngelamar, uda asik ngegosip sama OB,, hahaha,,

      reny

      Juli 6, 2012 at 12:13 pm

    • ini yang say asuka…mmng benar……..tergantung selera dia…..padahal kalao ga munafik..cari gaji yang lebih besar itu jawabannya..pewawancara pun klo ada yang lebih bagus dari perusahaan dia sekarang apa ga ngiler juga???cuman budaya org indonesia suka neko neko.tabu dengan keterus terangan dan keterbukaan

      Jafar Ibnu Muslem

      Juni 18, 2013 at 2:48 pm

  21. catatan lain dari mirna :
    jangan mengeluhkan/menjelek2kan employer yg lama tp fokuslah pada perbandingan pekerjaan/tantangan/kesempatan yg ditawarkan di tempat yg baru (prospek) dg tempat yg lama.

    mirna

    Juli 27, 2007 at 8:39 am

  22. gimana mau pindah, cari untuk 1st job aja belum dapet dapet… ampun

    mella

    Juli 27, 2007 at 9:05 am

  23. hmm…….
    emang sih yg namanya mau kluar itu enakkkk……:-)
    hahhahahahhaha……….

    salmanzone

    Juli 27, 2007 at 10:26 am

  24. bilang aja alasan lo sbnarnya resign apakah karena apakah penghasilan ? management ? tantangan ? domisili ? lingkungan kerja ??

    pemula

    Juli 27, 2007 at 1:18 pm

  25. ada orng HRD/Interviewer/User gak disini..???
    kasih comment dikit dong.. :-)

    lexo

    Juli 27, 2007 at 3:39 pm

  26. Kalo Boss lo keluar kenapa lo ndak ikutan?
    Khan loyal dan solidaritas tinggi
    :p

    riyantoro

    Juli 27, 2007 at 5:26 pm

  27. Pesangonnya ambil ke tempatku ya!
    Halo semua……………., cepet!!!!!

    k'baca

    Juli 28, 2007 at 7:35 am

  28. kalau menjelaskan resign dari perusahaan yang masa kerjanya baru 7 bulan gimana ya? yg jelas bukan karena dipecat :D

    passya

    Juli 29, 2007 at 10:54 am

  29. @passya : bilang aja nggak cocok sama culture perusahaannya, nggak bisa blend ;)
    tapi tentunya sudah harus ada pekerjaan sebelumnya dengan masa kerja at least 2 taon, biar gak dicap kutu loncat.

    kalo saya terakhir bilang sudah bosen di industri tersebut, dah dapat ilmunya, gak ada perkembangan.

    dre

    Agustus 3, 2007 at 10:14 am

  30. Semoga kita bisa menikmati setiap kopi yang disuguhkan di cangkir yang kita miliki.
    Sekelompok alumni satu Universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua.

    Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

    Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis – dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah – dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

    Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : “Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami.”

    “Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain.”

    “Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang di sediakan bagi kita.”

    Kita memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.

    Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda

    DoDit

    Agustus 4, 2007 at 10:20 am

    • Salut jawabannya baguss..sebuah hikmah yg mahal.

      Sayangnya kenapa baru sekarang saya lihat koment seperti ini yaaa…huff

      Andri

      Maret 10, 2011 at 9:47 pm

  31. Guwe resign alasannya cari gaji yang lebih gede, koneksi internet lebih kenceng, yang pasti gue kerja gak diganggu sama anak-anak boss yang lari kesana kemari…

    Penunggu Mawar Ungu

    Juni 16, 2008 at 4:12 am

  32. cari alesan,, take a look at this!!!! hahahaahaha lucu

    Alkisah ada seorang engineer bernama Prayitno,ST yg bekerja di
    pabrik manufaktur elektronik Jepang, ni orang baru aja lolos tes
    perusahaan BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau
    resign, berikut ini perdebatannya dengan manajernya kita singkat aja ya,

    manajer = M, dan prayitno = P

    M = edan kowe yo prayitno, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality
    kamu?

    P = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yg nyuruh
    karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah ampe sakit tapi tunjangan
    kesehatan gak full

    M = sebenernya mau kmu apa? dimana-mana kerja itu sama. Saya udah menjalani
    2 company sebelum ini

    P = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak,
    wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho…. ya saya pilih yg
    rewardnya lebih

    M = kenapa kmu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya reward,
    kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu bertahan

    P = kenapa saya harus nunggu, klo ada company yg nawarin itu skarang?

    M = tapi sayang sekali, saya pandang kmu yg paling berpotensi diantara
    yg lain

    P = bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum
    saya

    M = tidak, ini serius, kmu memiliki potensi besar, disini kmu bisa
    sukses! daripada kmu memulai lagi dari bawah di company lain yg blum
    ketauan ntar disana kmu bakal sukses ato gak

    P = disini juga sama aja
    saya blum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama2
    gak ketauan, tapi yg satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik
    dunk……

    M = maksud kmu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala2nya

    P = klo emang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang
    segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

    M = Kta kan tidak hanya mengejar uang. Klo orientasi kmu hanya uang, kmu
    hanya mengejar “live”. No difference with kambing, Bekerja hanya untuk
    bertahan hidup, Kmu itu engineer!!!! harus berorientasi pada yg lebih
    mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri

    P = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari
    orientasi “live” klo tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran kos,
    pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa skarang ada company
    yg nawarin itu, salary yg membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang
    “live exixtency”. So, boleh dunk saya ambil untuk menaikkan derajat
    pekerjaan saya

    M = prayitno…. klo kmu ngejar yg lebih baik, gak akan abis2…. selalu
    ada yg lebih baik. saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu

    P = emang gak bakal abis pak…. karena itu, ngapain saya abisin disini?
    mending saya terus2an dapet yg lebih baik ampe brenti karena cape.
    lagian Bapak juga nyatanya bisa brenti kan?

    M = inilah yg membuat bangsa kta gak maju2. Oportunis. Orang jepang maju
    karena loyal

    P = loyalitas tu kata2 pembenaran buat ngegaji orang
    dibawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah,
    terjadi ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya
    gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri2 mereka
    harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak
    yg hilang untuk anak2nya karena bokapnya lebih cinta kerja daripada
    mereka.
    Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling gak romantis. Ce bawa
    tas berat aja dicuekin

    M = tapi dimana responsibility kmu?

    P = responsibility tu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas
    awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran untuk
    menindas saya. Atas nama responsibility, tsaya mengorbankan kesehatan
    untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2 merupakan percepatan
    uang masuk ke kantong pemilik saham.
    Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling
    utama? keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yg Diatas.

    M = kmu kurang bersyukur, masih banyak orang yg susah dapet kerjaan

    P = saya dah diterima Pak, itu rejeki dari Yg Diatas, Klo gak saya ambil,
    itu yg namanya gak bersyukur. Yg Diatas itu tau kebutuhan kta.
    Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya
    meningkat. Selain itu, Yg Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang
    pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini setelah resign

    M = EDAN KOWE PRAYITNOOOOO! !!!! kalo gitu aku ikut kamu resign…… ….

    P = Nggab bisa pak…. kowe wis tuwo.Cuma bisa ngelamar ke yg sesuai
    background. ..

    Emynna

    Juli 3, 2008 at 6:04 am

  33. […] Alasan terbaik untuk resign (Anjar Priandoyo) […]

  34. Cerita yang menarik….
    intinya mungkin kita harus pinter” ngomong ma atasan kali yah….. :)

    CCTV Camera Indonesia

    Desember 17, 2009 at 7:30 am

  35. Keren… banget ceritanya…
    Like This!

    ImUmPh

    Februari 15, 2010 at 7:11 am

  36. […] Diskusi Alasan Pengunduran Diri […]

  37. JIka keadaan mengharuskan diri anda untuk mengundurkan diri dari pekerjaan Anda saat ini, maka resignlah dengan cara yang elegan…

    Simak ulasan berbeda menganai hal ini di blog saya.. boleh dibaca, dikomentarin, dll…..

    aLamathuR

    Juni 2, 2010 at 11:13 am

  38. gwe mau resign niyh,, sepertinya gwe salah masuk perusahaan!! tolong donk gmn cara ngomong yang enak sm atasan gwe

    jeje

    Agustus 16, 2010 at 12:11 pm

  39. gue lagi cari alesan mau resign, yang jelas kl alasan pribadi gue dpt tawaran di perusahaan lebih besar ada karir dan banyak benefitnya. tapi bigung mau ngomong ma bos nya karena gue baru join 3 bulan dan masih masa percobaan. tapi dah ttd kontrak di perusahaan yang baru yang notabanned nya TBK. gmana ya ini

    pukima

    Agustus 24, 2010 at 2:56 am

  40. waduh sama aku juga rencanain resign. Sudah dua tahun kerja dan udah kayak keluarga sendiri. Mesti ngomong apa ya yang terbaik?

    SJ

    Agustus 26, 2010 at 1:09 am

  41. Aku aja dah resign dari salah satu bank Tbk Plat Merah Lg..
    Jangan melakukan Resign kalo cm alasan Gaji kurang gedhe dll Aku keluar karena ga bahagia d, exploitasi Si boss Kepadaku Berlebihan..Gaji Emang Gedhe tp Kebahagian dlm bekerja tdk bisa d gantikan dengan uang,kalo kita dlm bekerja bahagia(hati) gaji,jenjang karir dll pasti ngikut otomatis tp kalo sebaliknya ya Wasalam Aja dech.. dr pada capek2 mending pindah Bank..tiap hari lht wajah Si Boss Perut Mual, kepala Pusing Campur Migran, tangan Gemetar Pengen Nonjok Mukanya sm Mlintir Kumisnya..

    AG

    Oktober 4, 2010 at 9:56 pm

    • Sama kayak yang dirasain AG…..Aq jg krja di bank ternama di Ind…bangga prtamanya.tp nyesek lama2…dan jadi ga bahagia.i decided to resign..emang sedih nglepas suatu pekerjaan.tp aq yakin ada hikmah dr smua ini. Allah jg pasti bantu umatnya,dan nunjukin jalan yang baik. Semoga aq bs dpt kerjaan yang nenangin hati aq nantinya.bs kerja dgn enjoy jg.Ammien…^^

      APA

      Desember 14, 2010 at 4:52 am

    • sya dah resign sebelum ada tanda2 dikeluarkan,…. bos sell marah2 gak melihat kondisi saya, saya diexploitasi sampe diluar jam kerja, sibos gak tau menau /cuek /gak menghargai pengorbanan saya,..gaji gak UMR, kerja sering berkendaraan gak ada uang transport…. sy gak terima diginiin terus

      joj

      Agustus 15, 2011 at 11:49 am

    • Bosnya gendeng, BUNUH AJA BOS

      siapa aja boleh

      September 27, 2011 at 10:48 am

  42. Hm….. rencananya minggu depan aq mau resign gan, dah tekat bulet banget aq. baru 1 bln kerja aja d kantor aq dah gak nyaman. sebenernya sich, kerja d kantor q enak banget. Tp satu hal yang buat aq gak nyaman hidup aq kayak d kejer target kerja. pokoknya q salah masuk pekerjaan yg berbasis ngejer target.
    Sbnrnya rada bingung, gak enak sm ortu n tmn2, tp ya udah aq dah tekat bulat banget pokoknya utk resign…..
    Tp satu hal yang pasti law mau resign hrus baik2. kita kerja d perusahaan masuk dengan baik2 ya keluar dgn baik2 pl. ngomong aja alasan resign dengan keyakinan yg benar. resign hak kita gan….
    Good luck dech…. Mg kita semua dapat pekerjaan yg buat hati n materi yg d dapet nyaman… hehehehe

    Chen

    Februari 7, 2012 at 2:52 am

    • salam kenal
      sekedar sharing aja, sy merasa masalah kita hampir sama, salah masuk perusahaan,, bedanya kalau situ udah tekat bulat mau resign, maka aku disini masih bimbang menimbang 1001 alasan untuk risign,,

      nafis

      Mei 7, 2012 at 3:15 am

  43. kalau belum ada setahun tapi pengen resign menurut teman2 gimana….. seing banget dilanda syndrom pengen resign nih, gara2 jobdisc kurang jelas

    ika

    Mei 21, 2012 at 4:21 am

  44. bilang aja, kalau kita mau meraih mimpi yang lain,,

    reny

    Juli 6, 2012 at 12:18 pm

    • pengennya c gtu, tp mgkn masalahnya diaku sendiri, srba g enak hati sm bos n klwrgaya, palagi baru bln kemaren gajiku dinaikin,, tp ttp aja pgn resign krn kondisi dn situasi di kantor udah g enk bgt, dtambah bos yg super galak, emosian gitu,, maklum masa kejayaan perusahaan udh habis kykny,,

      nafis

      September 20, 2012 at 7:31 am

  45. wahhhhhhhh ………… argumen dari teman -teman bisa ga aku jadikan bahan referensi untuk tugas kuliahqqqqqq ????????

    diahfittiani

    April 23, 2013 at 12:09 am

  46. […] Alasan terbaik untuk resign | Anjar Priandoyo – 26/7/2007 · ha ha ha selalu saja pancingan Mas Anjar mengena. Salut! Kalau saya sih sarankan untuk terbuka dan jujur sekaligus mengemukakan keinginan/harapan yang …… […]

    Harga Baju Domo

    Februari 4, 2015 at 8:16 am


Tinggalkan Balasan ke s1w1 Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.