Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Berapakah idealnya gaji dan pendapatan PNS itu?

with 294 comments

Saya menerima sebuah email (lagi) yang menanyakan mengenai tips membeli rumah untuk PNS (pegawai negeri sipil) -lagi, karena saya cukup sering menerima email serupa. Tadinya saya ingin membahas di bicararumah, tempat saya biasa menulis tentang rumah. Tapi karena ini permasalahan yang ujung pangkalnya sangat kompleks, jadi saya mencoba membahas di forum yang lebih terbuka.

Berikut detail email rekan tersebut, nama, instansi dan informasi detail disamarkan
Suami saya golongan 3B dengan gaji sekitar 2,2 juta, saya golongan 2B sekitar 1,2 juta. Kami sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun di sebuah instansi pemerintah di Jakarta. Kami ingin membeli rumah tapi dengan pendapatan total kami kalau digabung bersih sekitar 3 juta. Dengan kondisi keuangan seperti sekarang. Kami sudah bisa menyediakan Rp 10 juta untuk persiapan uang muka dan jumlah kredit maksimal yang bisa kita keluarkan perbulannya lebih kurang 500 ribu-1 juta rupiah. Kami bekerja berpindah-pindah, kira-kira setiap 2 tahun kami pindah tugas. Jadi sepanjang karir kami memerlukan biaya untuk mengkontrak rumah. Rumah yang akan kami beli berarti tidak bisa kami tinggali sepanjang waktu.

Kami mempertimbangkan bahwa rumah yang dapat kami beli selain murah juga harus bisa disewakan dengan harga yang maksimal. Pertimbangan saat ini adalah rumah di daerah Bogor atau apartemen subsidi pemerintah di Jakarta. Alasannya di akhir karir pasti salah satu dari kami akan ditempatkan di kantor pusat (red: menyebut salah satu instansi pemerintah terkemuka)

Tapi harga perumahan/apartemen di Jakarta -selatan prioritas kami, bebas banjir dan sesuai dengan kantong kami kok tidak ada. Ada ide atau masukan?

Singkatnya pertanyaan kami:

1. Dengan gaji sejumlah itu rumah seharga berapa yang bisa kami jangkau? disesuaikan dengan inflasi, tingkat suku bunga bank dan (kira-kira kalau ada kenaikan gaji PNS nasional) dan kenaikan gaji berkala. Kami belum memiliki keturunan tapi kami masih belum memasukkan rencana biaya masa depan dan perawatan anak. Jadi sekarang waktu yang tepat untuk “memaksakan diri” memiliki property. Kalau tidak bisa-bisa nasib kami seperti PNS lainnya yang terus mengkontrak rumah sepanjang hidup.

2. Kebanyakan Uang muka 30% misalnya untuk menara Cawang yang seharga 150 jutaan kami harus menyiapkan minimal 45 jutaan, apa bisa pinjam uang ke Bank untuk Uang muka? Atau adakan Bank yang memperbolehkan uang muka KPR 10%?

3. Lokasi mana yang bisa kami jangkau dan kalau disewakan cukup propektif selama kami tidak menempatinya..

4. Dan info2 lain karena PNS yang gajinya di bawah kami juga banyak apalagi yang Cuma suami-nya saja yang bekerja. Semoga artikel-artikel di blog anda bisa memberi pencerahan buat PNS yang lain.

komentar:
Ada pendapat?

posting lain tips membeli rumah bagi PNS:
PNS, rumah 300 juta di Jakarta Selatan dan Timur.
PNS, dan kredit dengan agunan SK PNS.
PNS dan tips membeli apartemen untuk pemula.

posting lain terkait PNS
Prospek kerja PNS (72 respons).

Written by Anjar Priandoyo

Desember 18, 2007 pada 1:15 am

Ditulis dalam Career

294 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Tanpa bicara sabetan, Gaji PNS memang belum manusiawi, liat saja bapak diatas gol. 3B (pangkat di PNS setara dengan fresh graduate S2) tp gaji masih 2.2jt, coba bandingin fresh graduate S2 kerja di swasta, jauh pasti…
    Klu ngambil KPR, besar cicilan max harus 30% dari total gaji suami istri jg, jd mesti UM-nya digedein biar cicilannya masuk, klu belum ada uang muka terpaksa ‘menyekolahkan’ (istilah PNS untuk menggadaikan) SK PNS ke bank lain, jadi pas dapet duit UM + KPR disetujui, giliran pos cicilan yang banyak dan menyita gaji…,
    Jd klu nyari sampingan/sabetan wajar ????

    ballack

    Desember 18, 2007 at 3:18 am

    • ya harusnya bersyukur dengan gaji segitu masih banyak yang di bawah itu, ngapain pusing punya SK, kan bisa untuk beli rmah massa malu sama yang gak punya SK, bisa bikin rumah, intinya bersyukur amiinnnnnnnn

      agus mahap

      Mei 30, 2011 at 7:59 am

  2. euh … bukannya malah banyak yg bisa beli cash ? :P

    papabonbon

    Desember 18, 2007 at 5:00 am

  3. kemarin ada teman, kondisinya kira kira sama dengan responden di atas, nyari rumah di malang, harga 150 jt dengan cara kredit.

    saya kira pertanyaan yg lebih wajar itu lah yg harus dibuat. karena kenyataannya, para aparat kita [dua duanya pns] yg sudah kerja sekitar 5-8 tahun, meski ndak punya rumah saat ini, tapi malah banyak yg sudah bawa mobil.

    papabonbon

    Desember 18, 2007 at 5:02 am

  4. lupa juga, dgn informasi tambahan, para pns suami istri yg saya sebut diatas menempati rumah dinas.

    papabonbon

    Desember 18, 2007 at 5:04 am

  5. wah kalo gaji segitu ya berat pak…

    kalo kata saya gaji PNS itu mustinya seperti standar gaji Depkeu yang baru dan sistem penggajian tidak menggunakan sistem PGPS (Pinter Goblok Pendapatan Sama) *excuse my language* tapi menggunakan sistem grading.

    Depkeu jadi pilot project untuk penerapan sistem baru ini, kalo di Depkeu dianggap berhasil maka akan diterapkan secara di bertahap di semua instansi pemerintah.

    Contohnya untuk golongan 1 A, kalo di Depkeu TKPKN (Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara)nya sebesar 1,3 jt.

    Tunjangan tersebut merupakan yang paling rendah untuk grade 1.

    Untuk grade 27 (Eselon 1 Bea Cukai dan Pajak) sebesar 49,5 jt.

    Mari berjuang untuk reformasi birokrasi Indonesia

    deta

    Desember 18, 2007 at 5:12 am

    • tuh gaji buruh di luar sana masih 35-40/hari tanpa uang makan. minggu hari libur tak kerja. mendingan keringat org2 begini ditampung negara. so masyarakat merasakan manfaaat

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 1:54 am

  6. bagaimanapun memang gaji PNS memang belum layak.

    lahapasi

    Desember 18, 2007 at 5:46 am

    • gaji PNS memang belum layak untuk dinaikkan karena kerjanya yg belum maksimal.malah menurut saya gaji pns sekarang terlalu tinggi

      temon

      Juni 15, 2009 at 3:07 am

      • betul..ga usah pake tunjangan tunjangan tuh..pake duit rakyat seenaknya…udah pake gaji standar aja..

        Hendro

        Desember 4, 2009 at 9:27 am

      • Kayaknya pak temon ini berkali kali gak lulus pns ya,hehehe. capek deh

        rizky

        Februari 4, 2010 at 11:52 pm

      • rasanya klu jumpa pns berseragam di jalan kok malu yach??

        Iyur

        Oktober 15, 2010 at 1:57 am

  7. wah yang jelas harus bersyukur berapa pun gajinya kan sdah jadi pns, (masih banyak yang berjuang untuk bisa jadi pns lho)
    ya kalau mau beli rumah ya disesuaikan dengan standart gajinya aja, jangan besar pasak dari pada tiang nanti malah timbul korupsi dan tindakan2 yang bisa membuat rejeki kita jadi ga halal,
    ,kalau sekarang mampunya ngontrak ya ngontrak dulu,tapi kalau emang dah cukup untuk beli rumah pilih kredit yang ga membebani standart gaji kita,
    -saran terakhir kalau mau sukses ya usaha ( binis kek yang penting usaha and selalu berprasangka baik dengan rejeki kita, karena banyak teman2 aku yang pns mereka lebih cepat sukses kalau jadi pengusaha karena link dan networknya lebih banyak dan tingkat kpercayaan orang kepada kaum pns cukup tinggi, wah nanti kalau sukses jadi pengusaha pasti beli rumah seperti apa pun bisa kok, ga perlu keridit, tapi masalahnya berani ga jadi pegawai negeri yang punya karyawan

    anjar: mas krida menurut pendapat mas, boleh tahu dengan skenario seperti diatas yang sesuai dengan standar gajinya rumah yang seperti apa

    krida

    Desember 18, 2007 at 6:22 am

    • Soeharto emang bijak. Kian korup layak dipotong spt babi

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 2:00 am

  8. dengan populasi PNS yang sangat2 gemuk, kayaknya wajar saja dengan gaji segitu, kecuali kalo ada perampingan. yang saya perhatikan adalah banyak PNS-PNS yang punya waktu lowong, dalam sehari jam kerja yang aktifnya hanya 2-4 jam. sisanya mereka malah keluyuran, dll males saya nyebutnya..

    kalo udah efisien baru deh minta naik gaji. agar tidak membebani keuangan negara.

    dasar keluarga kita mental PNS payah..

    caffeins

    Desember 18, 2007 at 6:40 am

    • Jangan disama ratakan semua PNS pak, karena bapak belum lihat berjuangan guru. Kalau PNS selain guru, no comment sih, karena banyak yang kurang produktif.

      lee-an

      Desember 1, 2009 at 6:42 am

      • guru tuh banyak yg bolos. lgpula emang guru adlh solusi bisa merubah nasib bangsa tak dianggap berkurang?? naif.
        guru dikota pungli. coba banding yg honorer. fantastis sekali gap gaji mereka. anggaran apbn pendidikam 20% hanya membuat generasi pengangguran yg malas. tdk spt jaman suharto. org2 bekerja tidak didasarkan ats ijazah.

        Iyur

        Oktober 15, 2010 at 2:07 am

  9. dengan bayaran segitu aja masih pusing… apa lg aku yg ndak jelas juntrungannya :D

    dobelden

    Desember 18, 2007 at 7:36 am

    • pns emang tamak. org2 begini tak punya muka di masyaeakat

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 2:09 am

      • Seandainya suatu hari sampeyan lulus PNS, gimana mas lyur?

        pews

        Februari 21, 2011 at 4:30 am

  10. gawat neh kalo gitu …

    adek

    Desember 18, 2007 at 8:36 am

  11. III/b gajinya 2,2 jt? Gak salah tuh? Jangan2 itu udah ama tunjangan segala macam ya… Mo nyari rumah dengan pendapatan segitu? Bisa kok, ambil kredit KPR aja plus nyari sampingan. Maksudnya sampingan, cari usaha diluar yg nggak ganggu kerjaan kantor. Klo ngutang ke BRI jg bisa, cm nyaurnya aja yang bakal mencret2.

    Intinya, jadi pns kudu siap pusing dengan segala urusan tetek bengek uang ini itu. Banyak pns yang keluyuran di waktu lowong?? Emang iya, tp bukan berarti disamaratakan bukan? Lawong orang swasta juga klo lagi magabut jg pada keluyuran…

    Uyung

    Desember 18, 2007 at 8:58 am

    • banyak jalan untuk memiliki rumah. tdk harus kredit perumahan yg notabene adalah sebagai pemicu krisis moneter th 2007. betul gak. klu semua org mau mengikuti jejak cara2pns seperti ini, indonesia akan menemukan nasib tragis lehman bro amrik. tul gk

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 2:14 am

  12. “Brace For Impact”

    Baru 2 minggu lalu saya “nemu” rumah di Jati Asih, sekitar 500 m dari Sakura Regency, harganya 90 jutaan (PPN include). Kasusnya over kredit, pindah tangan pembelinya karena nyesel kejauhan dari Pondok Aren … (belinya gak mikir…)

    Status PNS saya baru 1,5 tahun, gaji take homepay 1,6 juta, suami kebetulan baru saja keterima PNS (jadi kami siap2 dengan gaji total takehomepay 3,8 jtan perbulan bulan depan). Masih juga memikirkan BBM harian dan ongkos pulkam, karena kami berdua sama2 orang udik. Huaaaa (Les miserables? not at all, kami masih bisa ngontrak, dan nonton ASTRO tiap malem).

    Akhirnya, nekat saja saya mulai DP I 15 juta, dan harus menyisihkan DP II dan DP III masing-masing 7,5 jt per bulan sampai Februari…walaupun rumah ini tipe RSSS (LB/LT 29/60) dengan kondisi sangat di bawah standar (yang saya mau), saya ajukan KPR supaya punya tambahan dana sekitar 30 jtan. Kebetulan waktu awal saya lihat, saya naksir rumah sebelahnya juga, kalau digabung luasnya jadi 120m2…Tapi, rumah ke-2 alot, waktu di nego cara pembayaran “boleh dicicil 10x gak?” (coba2 siapa tahu), eeeh…gak dilepas, alasannya udah pengen laku sebelum Februari.

    Alhamdulillah, ada jalan. Soalnya, menjelang DP ke II yang mulai mendekat, selain dapat sinyal hijau dari bank pemberi KPR, rumah ke-II, dilepas peminatnya, waktu saya inspeksi iseng saya kasih DP dan ternyata bisa molor sampai Maret…..

    Saya setuju dengan suami, kalau hari ini dapat yang kecil, itu rejeki hari ini, disyukuri dulu, usaha lagi itung2 punya sendiri lebih mending daripada kontrak…., tetap semangat, kalau niat ada jalan kok.

    Soal mencari tambahan, rejeki sudah ada yang ngatur. Gaji PNS tuh ibarat angka keramat, kalau dinaikin, pasti harga sembako naiknya lebih duluan …yang penting tunjangannya. (asuransi kesehatan, makan ditanggung, rumah dibeliin, kendaraan disediakan, sekolah gratis, nikah dibayarin, honeymoon dibayarin, belanja ke luar negeri dibayarin, beli mobil mewah dibeliin….Ok kan?). Hahahaha, pilihannya emang jadi anggota DPR atau bisnis bakso.

    Dee

    Desember 18, 2007 at 9:47 am

    • wah….klo ngmong2 msalah uang ato gaji ya gak da cukupnya booook…..apa lg lebih…ya smua trgantung kta gmna cra mngatur keuangan kluarga..rezeki itu gak kemana selagi kita mau berusaha..saya gak minta gaji tinggi…sya cukup hidup pastp passan aja….pas buat beli mobil,pas buat beli rumah,pas buat shoping,pas buat jln2..pkoknya pas ajalah…gak mintak lebih….hehehe

      yenni

      Agustus 28, 2009 at 12:08 pm

      • rata2 yg ketrima pns ortunya dah punya rumah gede ato lebih dr satu. namanya KORPRI tak akan lepas dari NEPOTISME

        Iyur

        Oktober 15, 2010 at 2:18 am

  13. dilihat dari penghasilan masih masuk koq dalam sasaran program KPRRSH Bersubsidi pemerintah untuk rumah susun, tapi ada batas nilai maksimal rumahnya kalo gak salah max 150 juta.kalo ngajuinnya di Bank Syariah, bisa pake metode subsidi uang muka, kalo lewat bank konvensional cuma bisa subsidi bunga.

    misterpopo

    Desember 18, 2007 at 10:48 am

  14. […] = Pendapatan? 18Des07 Berapakah idealnya gaji dan pendapatan PNS itu? Sebuah pertanyaan yang menarik. Sebuah pertanyaan yang saya harap ada seseorang di luar sana yang […]

  15. seberapa pun gaji PNS yang ditawarkan lebih banyak yang terima gaji buta ketimbang sebaliknya. Lalu bagaimana dengan permasalahan gaji buta?

    bukan kah yang harus kita lakukan adalah meningkatkan disiplin para pegawai tersebut??

    ladokutu

    Desember 18, 2007 at 2:27 pm

  16. Tergantung daerahnya, mas. Kalau PNS di Yogyakarta, 1-1,5 juta standar lah. Tapi Jakarta, segitu bisa-bisa habis sebelum tanggal 30 kali ya!

    rezco

    Desember 18, 2007 at 2:29 pm

  17. wah kalau gaji sekitar itu kira-kira cari rumah di daerah jatinegara jakarta timur masih bisa deh mas, tapi emang rumahnya kecil (satu kamar tidur, ruang tamu,dapur kecil kamar mandi ma kamar tidur anak 1 kecil he he, soalnya aku juga punya kakak yang gajinya sekitar itu bisa beli rumah kaya itu di jatinegara, hidupnya pun pas-pasan untuk standart pegawai, tapi kalau mau cari yang lebih bagus ke timur dikit ke daerah bintara bekasi, atau di daerah bekasi, saya juga punya kakak di dareah bekasi gajinya ya sekitar itu tapi bisa beli rumah yang lebih luas( dari sisi ekonomi= tapi kalau bisa emang kalau beli rumah harus bisa efisien, kalau punya rumah di jakarta ga bisa untuk mengembangkan usaha, wah itu kesalahan besar he he he,ya rumah kita ya kantor kita,siapa tahu sodaranya yang dari kampung lulusan sarjana yang masih ngangur bisa di jadikan karyawanya kan jadinya pegawai yang punya karyawan, o iya mas anjar ni nama aku krida ni masih merintis usaha di solo statusnya masih mahasiswa

    krida

    Desember 18, 2007 at 4:45 pm

    • wah, rumah di jatinegara dmn tuh bu yg segitu?qra2 brp ya habisnya?saya minta tuh bu, biar kecil gpp, asal rumah sendiri,klo ada info lg tolong kasih tau ya bu, thanx

      Dhani

      Oktober 16, 2009 at 2:13 pm

    • rata2 yg ketrima pns ortunya dah punya rumah gede ato lebih dr satu. namanya KORPRI tak akan lepas dari NEPOTISME
      banyak jalan untuk memiliki rumah. tdk harus kredit perumahan yg notabene adalah sebagai pemicu krisis moneter th 2007. betul gak. klu semua org mau mengikuti jejak cara2pns seperti ini, indonesia akan menemukan nasib tragis lehman bro amrik. tul gk

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 2:24 am

  18. nb: wah sebenarnya kalau di jakarta cari duit 2 juta ampe 5 juta itu mudah banget, tapi harus tawakal dan berusaha ( coba pikir berapa trielyun rupiah yang beredar di jakarta tiap bulannya moso cari 5jute aja megap2 (itu mas andi yang angkutan, akuntan deng he he(“bercanda lho mas) berapa triulyun mas),wong penjual buah di pasarminggu aja yang ga lulus sd, cuma mengandalkan keberuntungan bisa beromset 1 juta perhari dengan keuntungan 40/50 % dari omset perhari, apa lagi anda dah sarjana, lulusan ptn terkenal, pns lagi, kurang apa sih he he( seharusnya punya cita2 punya usaha yang omsetnya 1 milyar lah sebulan) ya kalau itu di hitung2 dari tingkat pendidikan anda and keberuntungan anda dah jadi pns,kalau masalah beli rumah di jakarta sih banyak kok, tinggal gmana kita usahanya, teman saya aja lulusan SMA kerja jadi karyawan pabrik di jakarta juga bisa beli rmah disana bahkan bisa di huni oleh keluarganya dari kampung he he, trus ya kalau gaji segitu kalau pingin cari rumah bagus beli aja di solo apa di wonogiri he he, kalau di jakarta cari aja tipe rumah satu kamar,satu ruangtamu kecil cukup deh, kalau cari yang lebih besar kayaknya megap2 deh, ya kalau anda masih punya tanah warisan di kampung jual aja buat beli rumah dijakarta yang lebih gede tanpa utang bank,, sehingga anda dapat memikirkan masa depan anda, tanpa memikirkan tagihan tiap bulanya,tapi ada 2 kemunkinan pilihan yang keduanya memiliki resiko sendiri2, pertama anda beli rumah yang besar dan bagus dengan keuntungan ya menikmati rumah anda yang baru tapi dengan kerugian hidup anda akan terlunta2 karena gaji anda ga akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari2, sehingga disaat2 seperti itu setan akan menggoda anda untuk melakukan tindakan yang tidak halal seperti korupsi, kolusi ataupun pencucian uang apalah namanya yang jelas rejeki yang ini ga akan bisa barokah alias rejeki haram, yang kedua anda infestasikan uang anda untuk usaha keuntungan uang tersebut akan berkembang dengan berkembangnya usaha anda sehingga anda ga perlu beli rumah secara keridit lagi, tapi kelemahanya jika anda gagal berarti uang anda hilang dan anda ga jadi punya rumah yang anda idam2 kan, tapi juga ada keuntunganya anda dah punya pengalaman untuk bisa menginfestasikan uang anda dan menurut saya, kalau namanya pengalaman itu ga bisa di beli tapi harus dirasakan, tapi memang semua pilihan tetap pada anda yang jelas menurut saya kalau gaji 3 juta kalau mau hidup sederhana di jakarta masih bisa bertahan kok, tapi kalau menuntut gaya hidup yang tinggi, jangan deh mungkin itu cuma bisa dalam mimpi aja,tapi emang kebahagian itu di hati kita di saat kita bisa mensyukuri nikmat pemberian yang Maha Kuasa berapapun gaji anda, yang gajinya 25 juta aja masih aja kurang kok kalau ga pernah bersyukur

    krida

    Desember 18, 2007 at 6:11 pm

    • rata2 yg ketrima pns ortunya dah punya rumah gede ato lebih dr satu. namanya KORPRI tak akan lepas dari NEPOTISME
      banyak jalan untuk memiliki rumah. tdk harus kredit perumahan yg notabene adalah sebagai pemicu krisis moneter th 1997. betul gak. klu semua org mau mengikuti jejak cara2pns seperti ini, indonesia akan menemukan nasib tragis lehman bro amrik. tul gk

      Iyur

      Oktober 15, 2010 at 2:26 am

      • ini mas iyur gak lulus-lulus penerimaan CPNS ya :)

        ami

        November 23, 2010 at 5:49 am

  19. beda gaji ama pendapatan apa?

    aRuL

    Desember 18, 2007 at 6:39 pm

  20. ya ga ad bedanya , kalau gaji kita itu ya pendaptan kita, pendapatan kita ya gaji kita, bedanya kalau pns itu yang gaji pemerintah, pegawai itu yang gaji perusahaan, tapi emang kalau usaha itu yang gaji ya konsumen,berapa banyak kita bisa mendapatkan konsumen, ya sebanyak itulah gaji kita,.ya kalau pns kan stabil gajinya kemungkinan di pecat sedikit pokoknya nyaman ( itu kata nenek and kakek aku), kalau di perusahaan swasta gajinya cukup lah yang bonafit lho,tapi kalau usaha kdang dibawah yang stabil tadi, kdang juga kalau beruntung bisa di atas yang cukup lah,.tapi semua itu namanya kan rejeki dari mana asalnya ya kita syukuri aja, tapi yang jadi ganjalan kenapa putra2 terbaik bangsa ini lebih bangga jadi pegawai dari pada jadi pengusaha (dilihat dari jumlah pencari kerja dan lowongan tidak sebanding),kalau ga para sarjana2 muda siapa lagi yang akan membangun bangsa ini, apa nunggu ekspansi orang2 cina, lihat aja negara sebelah kita malaysia,gmana semangatnya agar para pemudanya bisa menguasai pasar dunia, yang harus kita jadikan iri sebenarnya itu,tapi yang jelas kalau memang bisa jadi profesional harus ada nilai jualnya, sehingga kita ga melulu memberangkatkan tki-tki prt, ya minimal para engginer, dokter,ataupun ahli-ahli yang lain bisa bersaing di kancah internasional, wah kok malah muter2 ga karuan, wah mas anjar buat tema tentang peranan para sarjana demi kemajuan bangsa aja he he,yang jelas kalau jadi pns itu harus sabar kenaikan gaji ya nunggu kenaikan golongan,jo neco2 anda ini mengemban amanat bangsa ini lho,..yang gajinya dah diatas 10 jeti ya bersyukur, yang masih 2 jeti ya berusaha gmana bisa jadi 10 jeti tapi dengan cara2 yang halal

    krida

    Desember 18, 2007 at 8:31 pm

  21. @krida: lo ngomong apaan aja sih? Oya, masih mahasiswa udah lulus SD belon? Ngga ngerti tanda titik (.) ya?

    acooljerk

    Desember 18, 2007 at 10:45 pm

  22. @krida
    Kayaknya lidahnya udah keriting tuh kebanyakan ngomong “tapi”. Lagipula sepertinya tidak tahu tata letak tanda (,) dan (.). Sebelum berkomentar , ada baiknya pelajari dulu tata cara berbahasa yang baik dan benar. Jangan sampai membuat orang lain kebingungan. Anda seperti orang linglung saja membuat comment.

    fian

    Desember 18, 2007 at 11:23 pm

  23. Saya PNS juga mas, dengan golongan III/a. Secara matematis memang kurang, apalagi istri saya tidak bekerja. Saya tetap puas mas. Rejeki itu bisa datang dari mana aja.
    salam kenal.

    julfan

    Desember 18, 2007 at 11:51 pm

  24. Jadi inget cerita emak dulu waktu masih ngantor. Mengabdi pada negara 36 tahun, masuk thn 70, 5 tahun pertama karyawan honorer, akhirnya thn 75 diangkat, Gol IIA. Pensiun 2006 kemaren Gol IIIA dikasih 1 jeti/bulan.
    Bisa ngekolahin anaknya sampe master, berkat jualan kosmetik dikantor, waktu makan siang emak keliling dari lantai satu sampai lantai 7 menjajakan jualannya.
    Dulu beras PNS pada dibuangin, emak gue ‘pungut’ trus diecer ke warung, lumayan buat nambahin biaya kursus anak, kata beliau.

    Intinya kalo sudah memutuskan jadi PNS, kudu pinter putar otak, banyak rejeki halal kok, tanpa harus korupsi.

    Maaf nih jadi curhat, i miss you emak… jasamu tiada tara.

    Resi Bismo

    Desember 18, 2007 at 11:59 pm

  25. Ikutan komen ya… Saya setuju kalau gaji PNS dinaikkan, misalnya 5x lipat dari yang ada sekarang. Tapi, syaratnya, jumlah PNS nya pun harus dipangkas, let’s say, 50%-70%. Alasannya? Profesionalisme, bo. Jam kerja pegawai negeri skg kan naudzubillah. Pergi jam 9 pulang jam 2. Kalau hari Jumat lebih parah. Jam 11 udah di rumah, trus gak balik lagi. Masak jam kerja kayak gitu masih kepengen dinaikin gajinya? Dibandingkan dengan swasta, pekerjaan yang dapat dilakukan oleh 1 orang di perusahaan swasta, harus dilakukan oleh 7 orang PNS. Gak fair kan? Anda bisa lihat sendiri di kantor departemen-departemen di seluruh Indonesia. Apa kerja PNS ini sudah maksimal. Di tv juga saya sering lihat razia PNS di mall-mall dan pasar-pasar. Kemana profesionalisme nya?

    akhtarsajid

    Desember 19, 2007 at 12:40 am

  26. saran saya sederhana, bagaimana jika menggunakan strategi mencari beasiswa untuk sekolah lagi ke luar negeri?. Mengingat Suami ibu sudah mengabdi sekitar lima tahun, mungkin bisa mengajukan permohonan sekolah lagi.

    Strategi sekolah lagi ini cukup manjur dalam mendongkrak karir dan mengumpulkan uang untuk membeli rumah, karena kita tahu jumlah beasiswa itu lebih dari cukup untuk ditabung.

    Apalagi didukung status PNS yang sangat diprioritaskan oleh banyak program beasiswa, seperti Ausaid, APS, Monbusho, NEC, dll.

    Saya sangat menganjurkan jalan ini, karena selain keuntungan dari segi karir dan keuangan, juga pengalaman dan kemampuan bahasa juga bisa diperoleh.

    Salam

    chamb

    Desember 19, 2007 at 7:01 am

  27. wah maaf ya!…sbenarnya cuma mau beri masukan dari manapun sumber rejekinya, jadi pns, pegawai swasta,pengusaha.yang penting semua harus di syukuri,tapi jangan sampe karena gaji pns sedikit terus melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri.contoh kongkretnya yang bisa saya lihat adalah seperti dana BOS yang seharusnya untuk oprasional sekolah dan juga untuk kepentingan mutu pendidikan negeri ini malah disalah gunakan.dan saya setuju dengan mas akhtarsajid. Profesinalisme para PNS harus lebih di tingkatkan,kalau memang gajinya dinaikan juga ga masalah, biar tidak ada lagi PNS yang kebingungan cari rumah yang ideal, karena memang PNS jasanya tiada tara, karena memang aku dilahirkan dari kelurga PNS di pelosok negeri ini,sebagai anak seorang PNS selama 22 tahun bisa merasakan keluh kesah mereka, yang jelas kalau jadi pns di negeri ini harus nerimo ing pandum,harus bisa menerima apa adanya. mohon maaf buat mas fian,acooljerk, dan terima kasih atas masukannya.

    krida

    Desember 19, 2007 at 7:15 am

  28. Menurut saya, kalau belum akan ditempati (karena masih pindah2), jangan beli rumah. Tapi beli aja tanah kavling sekitar 100 m2. Agak ke pinggiran masih dapet sktr Rp 200 ribu/m2. Rumah yg tidak ditinggali atau dikontrakkan akan cepat rusak, dan biaya perbaikannya juga tinggi.
    Rumah yg bisa dijadikan investasi itu umumnya yg harganya di atas pasaran. Dengan gaji segitu, tentu akan sulit didapat.
    Nah, nanti pada saatnya, 1 tahun sebelum pindah, mulailah tanah itu dibangun sedikit demi sedikit. Sebenarnya, yang harganya makin tidak terjangkau itu tanahnya. Saya punya tanah di daerah Cijantung utk tabungan pendidikan anak, pemiliknya menjual setelah harganya naik 100% (dalam 5 th).
    Kalau harga bahan bangunan, meski naik masih bisa diakali, cari alternatif bahan yg lebih murah, atau bikin rumah sistem tumbuh, pake tenaga saudara dari kampung, dsb.

    Selamat jadi pns yang baik. Gaji segitu menurut saya sudah cukup karena sebanding dengan resikonya. Bisa tidak masuk kerja dengan santai, bisa merintis bisnis dengan aman. Kakak ipar saya PNS Depdiknas di Solo, pernah gak masuk kerja 1 bulan krn nungguin bapaknya sakit, tidak ada sanksi apa2. Teman2 di swasta memang bergaji tinggi, tapi peluang di-PHK juga besar sekali, waktunya juga habis tersita utk kerja. Sesuai hukumnya “high risk high return”, maka resiko tidak berpenghasilan di PNS, sangatlah kecil.

    roely

    Desember 19, 2007 at 8:16 am

  29. ya memang aku rasa formasi PNS terlalu gemuk,, dan job desknya pun kurang merata,,

    yang sibuk sibuuuuk banget, sedangkan yang nganggur bener gak ada kerjaan,,

    cape deh,,

    paling ideal tu PNS cuma dikit, kerjaan banyak, tapi gajinya gede,,

    devino

    Desember 19, 2007 at 10:42 am

  30. ahh.. kl menurut gw mending mikirin gmn caranya nurunin hargo kosan.. soalnya tiap bulan gw di pelototin tu ma ibu kos
    Hikssss….

    cshanty

    Desember 19, 2007 at 2:31 pm

  31. Dengan dana 10 juta untuk uang muka dan 500rb – 1 juta per bulan untuk cicilan, rasanya pilihan untuk bisa mendapat rumah yang layak di Jakarta memang semakin menyempit. Mungkin yang terbeli rumah sangat kecil di luar kota, dengan resiko biaya transport menjadi tinggi, plus biaya kesehatan meningkat akibat stress macet lalu lintas.

    Kalau mau tetap beli rumah, dengan kondisi keuangan spt itu menurut saya yang harus diprioritaskan adalah menaikkan jumlah dana untuk uang muka, paling tidak buat 3-4 kali dari itu. Caranya? ya meningkatkan dulu pendapatan suami dan istri, bisa dengan menjalankan usaha sampingan misalnya, toh jadi PNS saya yakin banyak waktu luangnya. Pokoknya jangan korupsi, dijamin hidup tidak akan tenang.

    Atau, kalau berani membuat lompatan, stop saja jadi PNS. Menurut saya, untuk apa mengabdi ke negara kalau penghasilannya begitu kecil? Banyak pilihan lain, menjadi pegawai swasta misalnya. Kalau suami istri bekerja di perusahaan swasta yang baik, pendapatan 5-10 kali lipat dari penghasilan sebagai PNS adalah sangat memungkinkan, sehingga dengan sendirinya masalah perumahan akan terpecahkan.

    CrizalAlize

    Desember 19, 2007 at 3:32 pm

  32. Pada intinya adalah hidup sederhana dan hemat merupakan kunci untuk menyiasati gaji yg tidak begitu besar bagi pns terutama yang hidup dikota besar, bagi saya pns gol III/b gaji yang saya terima tiap bulannya cukup untuk hidup di kota kecil. Alhamdulillah cukup untuk nyicil rumah dan mengepulkan asap dapur selama sebulan serta nabung dikit. Dengan hidup sederhana dan selalu bersyukur menghindarkan kita dari hidup yang selalu merasa kurang karena selalu melihat yang wah dari kita terutama di kota besar. sederhana, hemat dan bersyukur serta selalu berusaha.. jgn melihat yg gajinya besar, tetap usaha untuk meningkatkan pendapatan

    hugy78

    Desember 20, 2007 at 12:28 pm

  33. kayaknya judul dan isi ga nyambung…
    masa soal pengen beli rumah trus disambung2kan dg berapa gaji seharusnya..
    namanya keinginan beli rumah ya pengennya beli di menteng..
    namanya idealnya gaji ya disesuaikan dengan tgjawab, jabatan dan jenis employer dong…
    :D

    barista

    Desember 21, 2007 at 10:47 am

  34. Seharusnya para PNS bersyukur gajinya naek mulu…PNS identik dengan orang malas…masuk kerja jam 08.00, jam 11.00 udah keluyuran di pasar. gmn neh seharusnya PNS kan melayani masyarakat? lagian pos keuangan gak resmi PNS jg sebenarnya banyak….kayak bikin KTP, KK, atau jasa lainnya masyarakat harus keluar duit sampai instansi sekaliber BAPETEN…itu basah banget

    Adi

    Desember 23, 2007 at 4:26 am

  35. Sebaiknya paradigma PNS diubah, dalam perekrutan ambil yang terbaik . No KKN, untuk mewujudkan birokrasi yang handal. mengenai gaji, sebaiknya split tidak terlalu besar dengan Karyawan BUMN. Untuk golongan terendah sebaiknya digaji 2 juta-an, jadi untuk gol 3 dan 4 bisa lebih dari itu.

    Adsak

    Desember 23, 2007 at 7:48 am

  36. Makanya, saran saya adalah stop saja jadi PNS. Apa yang diharapkan dari jadi PNS? Kenapa banyak orang berebut mau jadi PNS walau tahu gajinya kecil? Apa yang dicari, rasa “aman”? atau mau cari posisi di tempat yang “basah”? Ada yang pernah bilang, tingginya keinginan orang untuk menjadi PNS cerminan dari mental sebagian besar bangsa Indonesia yang cenderung malas, tidak mau berkompetisi di dunia nyata, dan lebih ingin dihidupi / ditanggung hidupnya oleh negara sampai pensiun di hari tua nanti.

    Lebih parah lagi, banyak juga orang yang mau jadi PNS dengan harapan bisa mengambil keuntungan dari jabatannya; kerja di tempat basah, minta dihormati (kalau jabatannya tinggi), dapat pungli dari sana sini, dapat duit setoran pengusaha, atau malah korupsi proyek dan sebagainya. Tidak ada niat membangun negara, hanya ingin keuntungan buat dirinya.

    Buat yang masih muda, ingin hidup lurus-jujur, bersemangat untuk berprestasi dan kerja keras… saran saya: tidak usah ingin jadi PNS. Kerja yang lain saja.

    CrizalAlize

    Desember 24, 2007 at 9:07 am

  37. GAJI PNS cukup atau tidak itu adalah relatif. Contohnya para “ORANG GEDE KITA” udah punya mobil satu pengen mobil 2 dst, udah punya istri satu pengen cari madu.

    Tapi kita juga harus tau gimana rasanya punya jika punya penghasilan pas-pasan, tidak punya rumah, punya anak, ditempatkan jauh dari keluarga. Tidak semua PNS dapet rumah dinas, so harus sewa tiap bln klu di BALI 450rb, kemudian anak sekolah butuh biaya, klu mudik jauh butuh biaya. Jadi pertanyaan seorang PNS “GAJI YANG LAYAK UNTUK PNS” itu adalah wajar.

    @Akhtarsajid
    maaf mas tidak semua PNS dateng siang, pulang siang dikit. Coba mas liat di beberapa instasi yang orientasi pelayanan dia harus kerja lebih dari jam kerjanya karena kurangnya SDM, dengan gaji yang tidak seperti di DEPKEU.
    Kerja disini juga harus didefinisi lho mas, kerja PNS tidak seperti buruh rokok yang dari dateng ampe pulang klu kerjanya ngelinting rokok ya ngelinting rokok terus.

    @CrizalAlize
    PNS tidak sejelek itu lho, atau mungkin lu daftar pns gak pernah keterima ya cacian deh luuuu.
    Wah klu mo jujur kerja apa saja asal kita berniat jujur ya jujur. U kira klu jadi pedagang, MR, Tukang, buruh swasta jg jujur, ngak jaminan. Semua itu tergantung diri kita. Contoh Medical Representatif, mereka tentunya punya “tawaran(KASARE SOGOKAN)” kepada oknum Dokter untuk meresepkan obatnya.

    SEBAGAI ORANG MUDA YANG INGIN HIDUP LURUS-JUJUR BERSEMANGAT UNTUK BERPRESTASI DAN KERJA KERAS SAYA SARANKAN PNS BUKANLAH PILIHAN YANG JELEK.
    JADILAH SETITIK AIR JERNIH PADA KOLAM YANG KERUH, MAKA SETITIK DEMI SETITIK AIR JERNIH AKAN MENJERNIHAKAN KOLAM ITU.
    TIDAK ADA ARTINYA SETITIK AIR JERNIH DIKOLAM YANG JERNIH.

    Ersam

    Desember 24, 2007 at 1:04 pm

  38. Kenapa citra PNS buruk??jangan mengeneralisir gitu dong, itu semua tergantung orangnya kok, iman nya terutama….

    wicaksono B

    Desember 24, 2007 at 1:57 pm

  39. Walau gaji kecil tapi herannya banyak yg mo jadi PNS bahkan ada yg rela lewat calo yg tentu bayarannya dah mahal. Nah khawatirnya tentu saja bagaimana caranya biar balik modal, mental gini nih yg ngerusak citra aparat. Memang sih tidak semua, hanya ulah oknum saja dari atas sampai bawah. Yah dah banyak sih ngalami yg namanya ketidak profesionalime oknum PNS. Dari datang terlambat pulang cepat, pernah aku aja ngurus KTP mesti nunggu tanda tangan Lurah berjam2 ternyata orangnya turun kerja siang. Yah klo alasannya karena penghasilan kecil terus sambil kerja sampingan menggunkan waktu kerja PNS tetap aja tidak ada alasannya, yah sudah resiko kenapa mau jadi PNS.

    Klo penghasilan PNS tergantung dari “lahan”nya sih. Klo ditempatkan di departemen pertambangan (favorit) gede juga sampingannya. Ada oknum yg bisa beli mobil mewah, bangun rumah dll. Tapi pada intinya jika kita bisa bersyukur & ikhlas pasti cukup deh toh rejeki ga akan kemana dan ga mesti dalam bentuk materi.

    cupu

    Desember 25, 2007 at 2:18 am

  40. to Ersam: Anda PNS? maaf kalau kata2 saya menyinggung … saya kan tidak bilang SEMUA PNS JELEK. Saya hanya bilang banyak orang ingin jadi PNS dengan harapan bisa dapat “tempat basah”, korup, dsb. Dari penuturan Anda, saya yakin Anda tidak termasuk PNS yang seperti itu.

    FYI saya nggak pernah kepingin mendaftar jadi PNS, jadi ya memang nggak pernah keterima. Jadi nggak perlu dikasihani lah :)

    Tidak semua PNS buruk, tapi pandangan saya akan PNS tetap tidak berubah; lebih baik tidak usah jadi PNS. Kenapa? Sederhana saja, gajinya kecil… kecuali ya itu tadi, memang punya semangat dan harapan untuk kerja di “tempat basah”, korup, dsb.

    CrizalAlize

    Desember 28, 2007 at 2:07 am

  41. PNS kalau jujur barokah koq. InsyaAllah cukup membawa sekeluarga bisa berpendidikan sarjana. Terimakasih Ibunda dan Ayahanda =)
    @ deta: memang bagus koq sistem di depkeu, saya bbrp waktu lalu ke jkt duduk bersebelahan dgn seorang PNS ditjen perhubungan darat. ke-3 anaknya: 2 lulusan stan, 1 STIS masih kuliah. Stan pertama ditjen pajak, stan kedua jd sekretaris di salah satu ditjen, dengan pengalaman kerja 5th stan satu Rp.6.5jt, stan kedua Rp.6jt…dan itu bukan gaji sama rata lho, tp karena atas prestasi keduanya yang sip. Salary depend on their achievement.

    pengalaman ke-2 pulang ke Sby sebelahan dengan PNS dr ditjen perkebunan. Memang berat menurutnya jd PNS, tp dengan usaha bs koq salah satunya dengan kuliah lagi, yang perlu diketahui byk koq beasiswa PNS, hehehe… Bpk tersebut S1 IPB trus masuk deptan, trus dikuliahkan S2 ke Jepang atas biaya JICA, kemudian berkesempatan S3 di IPB sampai lulus, walaupun harus bayar sendiri 1,5th pendidikan S3nya karena agak tersendat mengurusi keluarga, pekerjaan dll.. Hasilnya baru dapat dinikmati sekarang…soal gaji?? g nanya sungkan, yang penting cukup sekali lah hidup di Jakarta.

    Harus berusaha dan berdo’a.

    Maradona Putra

    Desember 28, 2007 at 3:47 am

  42. saya seorang pns di depkeu. saya tamatan dari jurusan teknik di PTN Bandung. sebelum jadi pns, saya sempat bekerja di beberapa tempat di swasta, bahkan diterima di MNC di jakarta. persoalan gaji pns sudah menjadi pemikiran saya selama menjadi pns, saya punya mimpi bahwa pns berhak mendapatkan gaji yang layak, bahkan sempat ingin menjadi penelitian/ topik tesis saya. tapi ternyata mimpi saya sudah mendapat titik cerah di instansi saya saat ini.., dan juga merupakan titik cerah buat pns. reformasi birokrasi, pemberian gaji berdasarkan beban kerja, analisis beban kerja, dll telat dilaksanakn di depkeu, dan akan diikuti oleh seluruh departemen.
    ada satu masalah utama bagi pns di indonesia, yaitu jumlah sdmnya yang amat banyak. saya pikir perlu dilakukan pensiun dini, dll untuk memangkas jumlah pegawai, tapi yang menjadi persoalan adakah dana yang amat besar untuk membayar pesangon pegawai?? yang jelas zero growth diberlakukan di beberapa instansi,shg jumlah pegawai semakin berkurang ke depannya.
    saya yakin sekali, pns di indonesia memiliki masa depan yang cerah (untuk yang mempunyai kemampuan). dengan kemampuan yang kita miliki, dengan menjadi pns, kita bisa mendapatkan beasiswa di dalam maupun luar negeri bahkan smp s3 (beasiswa bertaburan di departemen2), dan dengan pendidikan tersebut jabatan atau karir otomatis akan kita dapatkan. satu hal yang saya sering gerah, melihat stereotipe di masyarakat (baik di tv, mass media, bahkan internet), ttg pns. mnrt saya pns untuk 1 dekade ini, telah berisikan pegawai yang berkualitas.. sebagian besar yang tidak berkualitas berasal dari penerimaan dulu yang saat ini berusia sudah di atas 45 tahun. saat saya masuk ke depkeu, saya bersaing dengan para sarjana dari ptn2 ternama (ribuan), yang membuktikan bahwa penerimaan pns sekarang sudah cukup baik. silahkan dilihat data sdm di depkeu, bps, bappeda.. jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan s2 maupun s3 sudah cukup banyak. so menurut saya anggapan bahwa pns adalah sisa2 dari peg yang tidak diterima di swasta, atau sdm yang tidak berkualitas, adalah salah. saya maupun rekan2 yang dulunya pernah bekerja di swasta (bahkan ada yang dari citibank), tidak pernah menyesal dengan pilihan kami saat ini. saat ini kami sudah mendapatkan gelar master, maupun Phd, dan jabatan sudah didapatkan. Take home pay yang kami terima pun dengan cara halal, tidak jauh berbeda dengan rekan2 yang di swasta (untuk jabatan manajer/ dengan masa kerja yang sama)..
    So, buat rekan2 pns, tetaplah bekerja dengan baik, tunjukkan bahwa anda berbeda, memiliki kemampuan dan dedikasi yang tinggi. AMbil kesempatan untuk mendapatkan beasiswa atau sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi.. Reformasi birokrasi akan dilaksanakan untuk seluruh pns..hanya menunggu waktu
    Good luck..

    PS:
    untuk masalah rumah yang menjadi pertanyaan di atas, untuk pendapatan 3 juta, saya rasa masih bisa mengambil rumah dengan cicilan 1 jutaan.. di daerah pinggiran, bekasi, depok, tangerang.

    rantis

    Desember 28, 2007 at 4:41 am

  43. @Ersam
    “JADILAH SETITIK AIR JERNIH PADA KOLAM YANG KERUH, MAKA SETITIK DEMI SETITIK AIR JERNIH AKAN MENJERNIHAKAN KOLAM ITU.” –> Haha lucu sekali, mana bisa itu. Sekali keruh ya tidak akan bisa jadi jernih apalagi hanya karena ada setitik air jernih, apa artinya. Kecuali kolamnya dikuras dan ganti air baru.

    Bukti nyata: kawan saya ada yang PNS depkeu, dia berusaha bersih, tidak menerima uang aneh-aneh yang tidak jelas asalnya, yang kata dia banyak sekali di instansi dia… eh malah dimusuhi sama rekan-rekannya. Anak buahnya pun ikut memusuhi, karena merasa tidak ikut “kecipratan” duit panas tersebut. Mereka iri melihat rekan-rekan lain yang boss-nya tidak keberatan terima duit panas itu mendapat kesejahteraan yang berlipat (meski haram). Mereka merasa “dihambat” jalannya untuk mencapai kesejahteraan gara-gara punya boss bersih seperti kawan saya tadi. Akhirnya kawan saya ini dikucilkan di kantornya. Ini depkeu ya, yang katanya sudah lebih bagus dari instansi lainnya. Itu cerita beberapa tahun lalu, entah bagaimana kabarnya sekarang.

    Bagaimana mau membersihkan lingkungan kerja kalau orang-orang di dalamnya busuk semua dari atas sampai bawah? Satu dua orang bersih tidak akan mampu melawan arus kuat.

    barney

    Desember 28, 2007 at 8:33 pm

  44. Sejujurnya sich…kalo emang cuma diharap dari gaji “MURNI”, PNS ya emang ga bisa beli rumah cash (kecuali korupsi). Kalo kredit sich, mungkin bisa. Itupun ya jadi pengusaha dulu. Cari usaha sampingan, dengan catatan punya karyawan tapi ga ninggalin kerjaan.

    Masalah reformasi birokrasi, kalo aku sich prediksiinnya mungkin taon 2020 baru bisa terealisasi. Itu juga kalo Tuhan dah sangat berbaik hati.(Kenapa???). Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang berniat untuk merubahnya.

    KKN sudah mengakar dan mendarahdaging dalam Korps PNS. Sisa-sisa orde baru susah untuk dihilangin. Buktinya dikantorku ada PNS yang dipaksa pimpinannya menandatangani berkas serah terima uang, kalo gak mau dianggap ga loyal ama pimpinan. Loyalitas apa, loyalitas yang kebablasan.

    Aku sendiri, lulus PNS ga pake nyogok2. Dikantor ga mau ikut-ikutan korupsi, eh…malah dikucilin ama teman-teman. 1.000.000 : 1. Gitu perbandingannya PNS yang idealis dengan yang sok loyalis.

    Makanya aku pesimis banget birokrasi di Indonesia bisa direformasi. Kayaknya harus pake bantuan sihir dari Nyi Roro Kidul tuch, baru paradigma berfikir PNS di Indonesia bisa diubah.

    Dikantorku, pegawainya datang jam 9, duduk2 dikantin, trus pulang jam 12. Ga balik2 lagi. Aku menyebut mereka pegawai kantin, mereka malah ketawa2. Aneh gak?

    Sebenarnya aku dah bosan jadi PNS (Curhat nich!!!).
    2 tahun jadi PNS, sepertinya membuatku menjadi orang yang indisipliner. Ga disiplin gitu !. Budaya malasnya sangat kuat. Kalo gak ingat pesan2 Bapakku (yang juga PNS), mungkin dari dulu aku dah mengundurkan diri jadi PNS.

    Cerita punya cerita nich, aku pernah melaporkan pimpinanku ke Polisi. Gara-gara dia melakukan hal yang melanggar nilai dan norma kesopanan terhadapku. (Nah lho..PNS kok kelakuannya gitu!). Katanya sich, menurut undang2 tidak tertulis PNS itu ga boleh lapor Polisi, karena PNS dan Polisi dah beda Korps. Gitu kata Kepala Dinasku waktu itu.

    Aku dipaksa suruh cabut laporanku kepolisi, diancam (sampe 20 tahun yang akan datang; mudah2an aja aku masih hidup) , dicari-cari sampai didatangi kerumah. (Duh, sampe segitunya). Gak tanggung-tanggung, yang datangi aku ngakunya utusan Sekda. Tapi aku gak peduli, begitu ketemu Sekda aku bilang bahwa aku siap ga jadi PNS lagi kalo emang aku yang salah. Lho, Sekdanya malah bingung gara2 aku jawabnya gitu.

    Ini pembelajaran buat kita semua, buat yang PNS seperti aku, juga buat yang kepengen banget jadi PNS. Bahwa untuk jadi PNS yang idealis itu gak semudah yang dibayangkan. Niatnya ingin mewarnai, eh ujung2nya kita sendiri yang terwarnai.

    Aku punya harapan besar sistem birokrasi di Indonesia bisa direformasi. Yang jelas selama hayat masih dikandung badan, aku siap memperjuangkan kemerdekaan rakyat untuk yang kedua kalinya. Gimana bisa, PNS hidup dari uang rakyat. Tapi pelayanan terhadap rakyatnya minus. Itu namanya menjajah bangsa sendiri. Dah….capek ah!

    Dindi

    Desember 29, 2007 at 6:47 am

  45. to Dindi:
    saya ikut prihatin dan bersimpati atas “penderitaan” Anda bekerja sebagai PNS. Sekali lagi, ini bukti nyata budaya bobrok dan mental busuknya PNS kita.

    Tanpa bermaksud menyinggung rekan-rekan komentator di sini yang kebetulan adalah PNS, sekali lagi saya saran saya: TIDAK USAH JADI PNS! Terutama buat mereka yang masih muda, cerdas, punya masa depan cerah, ingin hidup jujur dan bersemangat untuk berprestasi. Sayang kalau anak-anak muda yang cerdas dan berpotensi tinggi harus terbuang sia-sia bakatnya, terkontaminasi dengan budaya non-produktifnya birokrasi negeri kita yang buruk ini. Masih banyak cara lain yang lebih mulia untuk ikut membangun bangsa dan negara ini selain menjadi PNS.

    CrizalAlize

    Desember 29, 2007 at 8:50 am

  46. duh.. turut prihatin dengan level gajinya..
    UMR aja udah 900rb..
    mudah-mudahan tabah pak/bu.. kalau bisa cari pekerjaan lain..

    gundul pacul

    Desember 29, 2007 at 4:35 pm

  47. ah serem amat itu ceritanya sampai lapor polisi segala… sejelek itu yah ternyata pns, ya udah deh untung aku nggak jadi peg negeri… bener juga tuh yang bilang nggak usah jadi pns…

    okkiey

    Desember 31, 2007 at 4:45 am

  48. ikutan curhat neeh..
    Aku sudah 5 tahun kerja sebagai profesional di swasta asing bidang konstruksi dengan take home pay hampir 5 jta di Sby.Calon istri barusan ketrima kerja di bank swasta asing dengan THP hampir 4 jt di sby juga.Gara2 aga jenuh di kantor, Iseng2 daftar PNS ternyata aku lolos di dephub pusat.Banyak fasilitas seperti sekolah, training dll tapi masalah klasiknya ya apalagi kalo bukan gaji.Gol 3A cpns cuman dapet 900 rb perbulan!! katanya sih THPnya bisa lebih dari 3 jt perbulan di thn pertama untuk tenaga teknis yg ngurusi proyek, seperti jabatanku nanti…tapi ini baru katanya.Dan kalo sudah ikutan proyek, katanya lagi bisa dapet hampir 8 jt perbulan bersih tanpa korupsi.
    Katanya tnaga teknis bnk dpt fasilitas di dept. teknis juga sperti PU, Dephub, ESDM…beda dgn tenaga non teknis. apa bener nih ?? Stahuku gaji terbesar PNS masih dipegang depkeu dan yg lain masih memprihatinkan. Parahnya aku dapet penempatan di jakarta (kota prioritas terakhirku buat hidup).Bnyk sekali yg ingin aku pindah, tapi rasanya kok aneh aja.Pindah ke jkt dengan gaji berkurang jauh..opo tumon.Lagian usia sudah kepala 3 yg mnurutku sdah aga telat jdi pegawai negri dan aku juga harus menikah dalam waktu dekat..tambah muter muter aja pikiran.Bbrapa waktu yllu aku ikut wamil dan training di dephub tapi posisi masih cuti di kantor lama.Naluri sih pgn deket ma pasangan tapi pengen juga dpt tempat kerja yg aman dan menantang (kerja di tempat skrng sambil aga merem2 udah bisa…jadi bosen bgt, tapi apa daya…gajinya cocok :)) Mungkin ada temen yg kerja di dephub (dirjen KA or darat) yg bisa sharing pengalaman ke sya biar lebih mantep…ngga tau mantep yg mana ha ha ha..ditunggu nih respon dari siapa saja
    thanks buat semua..AR

    Rachmat

    Desember 31, 2007 at 5:19 am

  49. bung rahmat, kalau aku sih cukup lihat angkanya saja, 900rb vs 5jt… besar mana? biarkan angka yang bicara.
    soal 8 jutaan kan kalau ikut proyek… janji-janji surga saja… yakin itu bukan korupsi? kok bisa dapet THP sampai hampir 10x gaji pokok resmi… dari mana itu ceritanya…. hati-hati yah, namanya pegawai pemerintah, haram vs halal nggak terlalu jelas batasnya.

    donna

    Desember 31, 2007 at 6:19 am

  50. thanks ya bu donna atas masukannya
    Sekalian numpang nanya lagi buat yg pengalaman jd PNS
    Mudahkah PNS pusat pindah ke Daerah (dinas, kalo tidak ada koneksi)?
    saya mau aja jadi PNS di daerah (dishub Sby ato Malang), kalo di tanah sendiri dan banyak waktu luang mungkin bisa sambil
    ternak ayam/sapi ato jual pulsa, jaga warnet, jadi developer, buka rombong bakso de el el
    untuk nambah pendapatan tentunya, ada yg pengalaman??

    Rachmat

    Desember 31, 2007 at 7:55 am

  51. Kok kayaknya banyak yang mengeneralisir… nggak baik… coba buka mata lihat tidak semua seperti yang anda-anda katakan… PNS itu banyak….. ada pegawai departemen, pegawai kelurahan, guru, dokter puskesmas, peneliti sampai dosen-dosen di PTN ternama yg sudah menghasilkan banyak sekali orang-orang berkwalitas di negara kita.
    Jangan hanya mengkritik…apa tidak malu….begitu banyak jasa PNS itu.. seperti sama sekali tidak terlihat.

    Apa jasa mereka sebanding dengan kompensasi yang mereka terima ? tidak

    Kalo memang ada yg kurang bukan melulu dari pribadi mereka tapi dari sistemnya yg membuat seperti itu…dan sistem itu juga bukan hanya produk sekarang tapi produk warisan sebelumnya…jadi apa bijak bila mengkritik PNS secara general ?

    Ani

    Desember 31, 2007 at 3:11 pm

  52. eheheh… mbak ani, kalau jasa guru ok aku akui, kasihan juga mereka gaji minim dan memang ada jasanya… tapi kalau pegawai kelurahan, pegawai pemda, pegawai departemen apapun… kok kayaknya nggak ada manfaatnya tuh jasa nyata buat hidup rakyat? lha nyatanya aja ngurus surat di kelurahan pake duit … ngurus surat ini itu pake duit kalau mau cepet… tante saya punya restoran pun diperas sama orang pemda… aku dulu mau ngurus surat kawin di kantor agama pun dimintai duit … apanya yang berjasa? mereka semua sampah.. ok lah gak semua, tapi mayoritas.

    gimana kalau dibalik; kalau memang sistem jelek, kenapa mereka tidak memperbaiki kalau memang punya niat baik?

    donna

    Desember 31, 2007 at 4:23 pm

  53. Memang ada jasanya ??? Bukan… sangat besar jasanya…coba mereka yg sekarang sukses jadi Direktur, manager ataupun profesional di sektor swasta kebanyakan adalah lulusan PTN kalo boleh dirunut semua yg pernah memakai jasa pemerintah ya kan jasa PNS, seperti sekolah dari SD Negeri, SMPN, SMAN, PTN, bukan hanya gurunya kan juga ada pegawainya.

    Andapun sekarang punya KTP Jakarta, dan bisa tidur nyenyak di tempat tinggal yg privacy tanpa ada yg menuntut, apa tidak ada yg berperan disana ?

    Hei Guys be smart…Jangan hanya bicara dan memvonis, kalo memang ada oknum yg berbuat salah laporkan. kenapa kok salah nggak di tindak… ?

    Nah terus kok kalo kompensasinya minimalis kok nuntut kwalitas yang maksimal ? apa nggak salah ?
    Makanya sesuaikan dulu kompensasinya terus kalo ada yang nggak benar tidak cukup hanya dikritik tapi ditindak dan dikenakan sanksi.

    Ani

    Januari 1, 2008 at 12:40 am

  54. Kalo kompensasinya minimalis kok dituntut kwalitas yang maksimal ? apa nggak salah ?

    Makanya sesuaikan dulu kompensasinya terus kalo ada yang nggak benar tidak cukup hanya dikritik tapi ditindak dan dikenakan sanksi.

    Ani

    Januari 1, 2008 at 1:58 am

  55. to Ani:
    Kompensasi minimal tapi dituntut kualitas maksimal? Jelas, berapapun kompensasi yang mereka terima, mereka harus tetap bekerja maksimal. Bukankah menjadi pilihan mereka sendiri untuk menjadi PNS? Sebelum masuk jadi PNS pun mereka sudah tahu, kompensasi / gaji PNS itu kecil, tapi mereka tetap saja mau mendaftar jadi PNS. Jadi jangan jadikan itu alasan.

    Apakah gaji kecil menjustifikasi tindakan mereka yang minta pungli, minta pungutan, minta setoran, peras pengusaha, atau malah korupsi proyek? Atau kompensasi minimal menjustifikasi perilaku PNS yang malas? Jawabannya saya kira semua orang sudah tahu.

    Ingat, PNS itu digaji dengan APBN, dari uang pajak, uang rakyat, uang kita! Saya tidak rela kalau uang pajak yang saya bayar dipakai untuk membiayai hidup PNS-PNS korup dan malas.

    CrizalAlize

    Januari 1, 2008 at 2:17 am

  56. Kalo mau buat justifikasi pokoknya…pokoknya ya susah…

    tapi gini aja deh nggak ada yg membenarkan pungli, memeras, korup and saudara2nyakan, emangnya ada ?
    kalo memang ada yg seperti itu namanya oknum mbak/mas Crizal
    Saya bilang laporkan itu jalan keluarnya jangan menjudge semua PNS !
    kalo seperti kasus biaya nikah, namanya biaya nikah yg sesuai peraturan di KUA ya nikahnyanya di KUA kan kenyataannya tuh nikahnya minta dirumah yg dipelosok terus minta penghulu dateng sesuai permintaan yg nikah…darimana ongkosnya apa negara suruh bayar taksi penghulu kerumah anda ?
    ini contoh kasus….

    Ani

    Januari 1, 2008 at 4:55 am

  57. buat semua yang komentar disini, tolong jangan asal komentar. pake data dong.. kalian ini ngerti metodologi penelitian nggak? jangan asal menggeneralisir aja dong.
    asal ngomong pns begini begitu. buat mas anjar, kalo diskusinya udah nggak mutu begini, mending nggak usah diterusin deh… pns itu bukan pegawai kelurahan doang.. liat puskesmas, peg RS, dosen, dll.. peg departemen2 yang bekerja keras memajukan bangsa ini. apa sih yang telah kalian lakukan buat negara ini??

    rantis

    Januari 2, 2008 at 3:30 am

  58. jadi pns juga sulit kok,
    jadi pengusaha sukses juga lebih sulit,buat teman2 pns jangan pernah berhenti memulai usaha,insyallah saya jamin pertama karena Allah kemudian karena keberanian kita mulai usaha, pasti sukses,Alkamdulillah aku dah membuktikan,sambil kuliah sambil belajar usaha, awal-awalnya sih rugi, tapi hanya rugi uang kok, tapi untung di pengalaman, kalau mau sukses ya berkerja keras, semua itu membutuhkan proses, ga ada yang instan.buat teman2 terserah mau jadi pns,karyawan, pengusaha, yang penting jangan lupa sodaqohnya,semua mempunyai kelebihan masing2, tapi kalau boleh ngasih saran,mendingan jadi pengusaha aja,banyak peluang usaha kok di negeri kita ini, yang sulit itu memulai usaha dan mengelolanya dengan benar, aku dah cape jadi anaknya PNS he he, tapi tetep bersyukur… anak2 kita pasti bangga jika ortunya jadi pengusaha/,mulai aja jadi pengusaha ya

    krida

    Januari 2, 2008 at 6:57 am

  59. mas-mas, mbak-mbak, iya kok jadi ribut… ya sudah jangan diributkan lagi… ya sudah jangan digeneralisir, aku mohon maaf kalau salah ngomong… nggak semua pns jelek… ok? everybody happy?

    donna

    Januari 2, 2008 at 2:22 pm

  60. Saya PNS penghasilan total saya sekarang cuma berkisar antara (maaf, bukan pamer, bukan apa2 krn inipun msh kuanggap kecil) Rp30juta – Rp54juta. Semoga pengalaman sy ini bisa untuk “case” pembelajaran bg semua semua reader.
    Th.1997 wkt sy plg dari Amrik (selulus sekolah graduate) saya cuma dpt Rp400rb/bl krn gol saya cuma 3A (wkt itu). Thanks God..Itupun sdh kusukuri. Di Amrik sebenarnya sy sempat kerja dengan gaji $4000an /bl krn cuma kerja rendahan. Yg sy lakukan kemudian adalah jd partimer dan juga vague writer untuk beberapa tokoh yg sudah punya nama beken. Malam sy nulis naskah..ya apa saja: buku, skenario, paper whatever..yg penting bs makan. Sebagian buku best-seller yang ada saat ini 75% adalah tulisan saya. Lho kok cuma, 75% karena: naskah saya dijual ke orang (tokoh) tadi yg namanya kemudian ditulis sbg author. Ada juga naskah filem atau bahkan lagu. Yang tentu saja gak ada nama saya walaupun sebenarnya karya saya. Gaji resmi saya saat ini gak jauh beda dg yg dibahas di atas (Tepatnya: Rp1,95 juta) setelah dipotong macam-macam termasuk darma wanita walaupun saya jomblo tua, sisanya yaa dari job tambahan. Swear saya tidak korupsi, kecuali paling-paling pake komputer/internet kantor (spt sekarang saya nulis di sini) untuk nawarin karya saya ke beberapa publisher/orang. Saya sendiri menganggap mestinya rakyat Indonesia (apakah PNS ataupun bukan) tdk deserved untuk sekedar menerima gaji di bawah Rp20jt /bl. Indonesia adalah negara makmur dan banyak rakyat kita yg masih jujur. Saya sendiri tdk pcy dikotomi PNS/Non-PNS. Kalau kita bicara korupsi di swastapun banyak. Saya pernah bekerja untuk polisi dalam merancancang skema penangkapan seorang bandit MLM. Sekarang sy hidup cukup lumayan di sebuah apt. Saya juga pemilik beberapa perusahaan besar (maksudnya punya saham pers itu, walau cuma beberapa lot) :P U like it or not …Yaah.. inilah kisah rahasia saya…

    DoNy artama

    Januari 3, 2008 at 6:04 am

  61. Alhamdulillah PNS pajak gaji sudah lumayan, yang penting mau mensyukuri nikmat.
    saya terlambat sedetik saja sudah potong tunjangan 1,25%, lumayan juga 80ribu melayang gara-gara selisih detik.
    sehari bolos dipotong 5%, meskipun bolosnya krn sakit, kalo dipikir-pikir agak kejam juga. sakit bukannya dapat uang berobat malah dipotong 320rb. tapi yah itu sudah resiko, yg penting ya tetap bersyukur.

    fadly

    Januari 3, 2008 at 9:01 am

  62. Mas, saya sekarang lagi mencoba untuk bikin standar gaji. Tempat kerja saya NGO, tapi dibawah kantor pemerintah. Bisa minta bantuannya gak? Memberikan beberapa contoh standar gaji, lengkap dengan pendidikan, pengalaman kerja, serta jabatan. Misalnya, D3 pengalaman 5 tahun, bisa equivalen dengan S1 pengalaman 1 tahun? Atau sesama S2 dengan pengalaman sama, tapi satunya staff biasa, satunya lagi manager. Yang semacam itu lah. Thanks

    hilda

    Januari 4, 2008 at 8:36 am

  63. itu dony artama penghasilan 30-54jt kan bukan gaji pns mbak or mas dony…. itu kan penghasilan dari nulis2 dsb… nggak relevan lah kalo itu, kan kita bicara soal gaji pns…. intinya gaji mbak or mas dony ini 1,95 jt… sisanya dari usaha sampingannya…. jadi pns cuma buat status aja, profesi utamanya yaa penulis itu tadi…. hmm paling enggak jadi ketahuan juga mbak or mas dony artama ini banyak memakai waktu kerja di kantornya untuk jadi penulis… termasuk korupsi waktu enggak yah?

    donna

    Januari 4, 2008 at 2:19 pm

  64. kalau pns itu biasanya jarang yang mau menginvestasikan gaji untuk usaha, mereka malah sering menggunakan gajinya untuk kebutuhan-kebutuhan yang belum di perlukan, saat gajinnya masih rendah mereka iritnya minta ampun, saat gajinya naik dikit, dah kridit komputer, naik lagi, kridit motor, naik lagi kridit mobil, trus kalaupun naik lagi pasti mau kredit rumah, kalau saja mereka mau menginvestasikan uangnya ke dunia usaha,pasti perekonomian bangsa ini makin berkembang, mending dananya di investasiakan untuk usaha, kalau berhasil kan bisa beli rumah bagus, kalau gagal ya buntung he he he

    krida

    Januari 5, 2008 at 6:16 am

  65. sudahlah. tidak usah diperpanjang, apapun pekerjaan kita, kalo diniatkan ibadah Insya Alloh semua baik, tidak usahlah sibuk mencari-cari kelemahan orang/institusi.

    mo PNS, pengusaha, swasta…sejatinya sama saja.kan tidak mungkin semua orang jadi PNS, juga tidak mungkin pula semua orang jadi pengusaha/swasta.
    semua kan ada perannya masing2, ibarat team sepak bola ada yg jadi striker ada pula yg jadi kiper bahkan jadi pemain cadangan.
    hidup ini cuma mampir minum, ngapain repot2. seperti kata AA Gym “3 M (mulai dari diri kita, mulai dari hal yg paling kecil, mulai saat ini juga)”
    Grow Up man!!!

    UtJe

    Januari 7, 2008 at 3:53 am

  66. utje…
    masalahnya pns itu kan kalau kerjanya nggak bener / korupsi, yang rugi seluruh rakyat…
    kalau pengusaha swasta gak bener yg rugi paling perusahaannya sendiri
    jadi mencari kelemahan mereka itu penting juga yaa

    donna

    Januari 7, 2008 at 6:03 am

  67. semua amalan itu tergantung niatnya, bgitu kata pak ustadz.
    jadi kalo sekedar mencari kelemahan tanpa solusi, he3 itu sama saja anda menambah persoalan bangsa ini.
    saran saya klo memang anda ingin memperbaiki kinerja pns ada dua yaitu :
    —- dari dalam.
    melamar jadi PNS, bekerja yg baik, tingkatkan kinerja pns yg menurut anda jelek.apalagi jika karier anda bagus, kesempatan memperbaiki PNS lebih besar, karena anda punya jabatan.

    — cara dari luar
    laporkan ke komisi2 pemberantasan korupsi, semua hal2 yang tidak benar mengenai PNS, ato bisa juga lapor ke LSM, tentunya disertai bukti2 yg akurat agar laporan itu ditanggapi mereka.
    ato bisa juga tulis di surat pembaca pengalaman anda yg tidak menyenangkan ketika berhadapan dengan PNS/aparat pemerintah lainnya.
    sekarang saatnya bertindak, bukan cuma mengeluh dan menyalahkan orang/pihak lain.

    tentang pengusaha swasta yg tidak bener juga akan menyengsarakan rakyat banyak, bagaimana dgn kasus PHK buruh ? pernahkah terpikir oleh anda keluarga2 mereka, anak2 mereka ? sedangkan pengusahanya sendiri mgk sedang enak2an.
    ato ttg pengusaha swasta yg menggelapkan pajak?tidakkah itu merugikan seluruh rakyat indonesia?
    ato pengusaha yg punya beking pejabat/militer dan aparat lainnya ?
    tidakkah itu merugikan rakyat indonesia ?
    cukup sudah derita bangsa ini, sekarang saatnya ACTION, perbaiki bangsa ini…

    UtJe

    Januari 7, 2008 at 6:31 am

  68. aku sih nggak ada urusan mau benerin pns biar jadi baik atau enggak… not my business, I dont work for the government kok …
    pengusaha swasta tidak bayar pajak itu urusan depkeu pajak kan? kalau mereka kerjanya bener, mestinya yang suka gelapin pajak (emangnya pajak itu terang?) ya bisa terdeteksi… kecuali mereka sendiri memang seneng main mata sama pengusaha.

    terus soal pegawai yg phk buruh, lho ya itu namanya bisnis, bisa untung dan rugi, kalau ada phk kan wajar asal hak-hak buruh dipenuhi… kalau enggak dipenuhi ya jadi urusan hukum… polisi… dsb…
    pengusaha punya beking polisi/tni? lah ya ini lagi jeleknya polisi/tni, kan mereka digaji juga pakai uang rakyat, kok mau bekingin pengusaha?

    intinya itu pns, polri/tni digaji pakai duit seluruh rakyat, kalau mereka kerjanya jelek yg rugi seluruh rakyat.

    donna

    Januari 10, 2008 at 1:07 am

  69. Jujur saja bicara tentang PNS, mayoritas pendapat disini hampir memukul rata kalo PNS itu jelek. Maaf, tapi karena saya juga PNS, dan saya tdk setuju kalo semua PNS itu jelek dan dipukul rata. FYI, kantor kami tugasnya lebih banyak berada dilapangan, kerja dari jam 9 pagi s/d 12 malam kalau tugas luar. Pegawai administrasi kami pun kadang masih harus bekerja s/d jam 9 malam dan tdk dibayar lembur. Kantor dan departemen kami termasuk yg punya jam kerja tinggi bagi pegawainya dan disiplin tinggi.

    Memang saya akui, tidak semua pegawai mempunyai jam kerja tinggi, krn tergantung backgound dan kemampuan menganalisa dari masing2 pegawai. Saya juga setuju kalo ada peremajaan pegawai pada instansi pemerintah, krn saya juga benci melihat PNS yg tdk disiplin, masuk kerja jam berapa saja, n pulang cepat. Tp semua dikarenakan tidak ada pembagian jobdesc yg jelas. Dan akhirnya masyarakat hanya bisa melihat yg jelek2 saja dari PNS, padahal kerja kami menuntut dedikasi tinggi n menjadi tdk dihargai. Saya hanya berharap agar jangan memukul rata PNS…karena PNS juga manusia..hehe..bukan kok..ya karena tdk semua PNS pemalas kok.

    Lebih baik memang tuk ke depannya menggaji PNS berdasarkan kemampuan tiap2 pribadi masing2 orang, banyaknya pekerjaan yg mereka handle, dan tingkat loyalitas, disiplin, n dedikasi tinggi terhadap pekerjaan mereka, sehingga pada akhirnya PNS yg pemalas pun akan tergerak untuk meminta diberi pekerjaan agar bisa mendapat penghasilan lebih. Saya akan menantikan hal tsb.

    Tentang budaya korupsi di PNS, itu memang tergantung pribadi masing2 kok, tdk semua PNS seperti itu. Memang ada kalanya akan dikucilkan bagi PNS yg mau bersih, tapi yg penting jangan sampai termakan bujuk rayuan mereka yg sudah membudayakan korupsi. Angkatan saya termasuk PNS generasi baru (mulai perekrutan thn 2005), yg kebanyakan dari kami beritikad akan berusaha untuk memperbaiki sistem dan budaya yg telah rusak di tubuh PNS, karena kami memang tdk setuju dgn budaya jelek tersebut, krn kembali lagi yg susah adalah rakyat. Doakan semoga cita2 kami ini kedepannya akan membangun PNS yg berdedikasi tinggi kepada nusa dan bangsa, bersih dr KKN.

    Jadi sekali lagi, saya perwakilan dari PNS yg baik2 n mau kerja, mohon jangan men-judge kami dgn memukul rata semua PNS. Dan kepada PNS yg merasa masih punya budaya n disiplin yg jelek, agar segera bangkit dan membenahi dirinya sendiri, agar citra PNS menjadi baik kembali.

    Salam,

    Nita

    Januari 10, 2008 at 9:10 am

  70. @Nita
    bagus, saya senang sekali mendengar ternyata masih ada PNS yang berhati mulia seperti Anda. Semoga bisa terus dipertahankan niat baik Anda itu dan tidak terkontaminasi atau malah kalah perang dengan PNS-PNS jahat.
    Semoga tidak hanya jadi “setitik air jernih di kolam keruh” yang tidak bisa berbuat apa-apa membersihkan keruhnya kolam. Perlu cara lebih radikal untuk mengubah budaya kerja pegawai pemerintahan. Sayangnya saya sendiri belum punya ide selain “ganti total air kolamnya dengan air bersih yang baru”.

    barney

    Januari 11, 2008 at 6:40 am

  71. Poinnya sih, tidak semua PNS jelek…. Tp ya harap para PNS maklum klo ekspektasi thd anda itu tinggi sekali. PNS kan PUBLIC SERVANT, kudu sadar dirinya siapa… Insya Allah rejeki ndak kemana kok.

    Bagi yg pusing sama gaji PNS, pilihannya ya:
    1. bikin usaha ato nyambi di luar asal kerjaan kantor ndak keteteran
    2. nyari beasiswa S2 biar cepet promosi
    3. sebisa mungkin menonjol di kantor supaya diikutin tim ini tim itu…
    4. resign & fokus di luar yg lebih menjanjikan (kalo yakin…)

    Intinya sih jangan ngeluh melulu, DO SOMETHING!

    sincan

    Januari 12, 2008 at 6:35 pm

  72. @sincan
    4. resign & fokus di luar –> kemungkinan susah nih, karena pns rata-rata tidak punya skills yang bisa dipakai untuk bersaing di dunia luar… ini pengakuan seorang kawan pns.

    barney

    Januari 13, 2008 at 12:50 am

  73. @barney
    Memang benar sih pak, jarang yg “nekat” begitu. Tp tetep ada…. :) FYI, saya mantan PNS Depkeu, resign th 2005 sebelum ada reformasi gaji. Syukur kalo sekarang gaji depkeu sudah bagus…. karena sebenarnya dulu banyak teman yg tidak tahan tp memilih bertahan sampai akhirnya ada perbaikan ini.

    Bermodal sedikit ngerti accounting & tax, alhamdulillah sekarang saya bekerja di perusahaan yg banyak diomongin di blog mas anjar ini… (apa hayo?? hehehe….)

    O iya, solusi ke-5… bagi PNS yang belum nikah, sebisa mungkin deh nyari pasangan yang kerja, biar dobel gardan, hehehe….

    sincan

    Januari 13, 2008 at 8:38 am

  74. Buat Donna, dll.. menurutku — spt yg sudah kubilang — gaji PNS (jg swasta lainnya) tuh minim Rp20juta/bulan. Kalo negara belum mampu bayar sgitu yaa namanya: state crime. Negara meng-abuse- PNS. Sama spt perusahaan swasta yg melanggar UMR. Kalau kita diam aja atau malah hapy/ bersukur krn lihat PNS (juga buruh) dibayar rendah (<UMR) itu tanda kamu sakit (mungkin psikopat!, minimum autis!). Trus bgmn solusinya? cara praktis: kerja sambilan di luar jam kerja (spt aku!) ataupun ‘forget it’/just cry/& pray. Ini boleh aja dilakukan buat mrk yg punya daya tawar tinggi di labor market & so powerful (spt aku! ;-)) atau yg emang kerja jd PNS cuma buat shodaqoh aja (again, spt aku: ;-) ). Tp cara ini tetap aja membiarkan state crime (atau corp crime– klo itu terjadi d PT swasta). Cara yg baik: membuat tuntutan kenaikan gaji rame-rame, kalo perlu demo/mogok. Talk openly di DPR or any forum or loby! Jangan pilih pejabat publik yg pro kapitalis atau yg gk mampu menaikkan std gaji (PNS/swasta). Bukankah banyak jg orang — spt Donna — yg mkn hapy/dont care kalo gaji PNS rendah? Benar, silakan aja! Tp bukankah juga fair play dan sah-sah aja kalo kt nuntut hak konstitusi kita?! Tapi hrs konsekwen: do it right, do best, dan jangan pernah korupsi. Korupsi di swasta jg gk boleh dan pasti merugikan rakyat! lho kok bisa? Iya aja: apakah kontraktor swasta yg curang dlm proyek jalan raya, proyek buku, dll dlsb itu tidak merugikan rakyat? Bgmn jika yg dicuri uangnya majikan atau pemilik perusahaan??) It depends honey, klo itu perusahaan go public; maka kamu juga nyuri uang rakyat–spt aku–yg punya saham di persh go public, coz I m the owner. Klo di persh private yaa sama aja: pemilik itupun jg salah satu rakyat! Apa maksudmu: maling dr orang kaya itu gpp ??? Idiihhhh……..

    DoNy artama

    Januari 14, 2008 at 5:58 am

  75. whaat… 20 jt / bulan? busyet… gede amat…kebanyakan mas dony… gajiku di perusahaan swasta enggak sampe segitu… apalagi dgn cara kerjanya pns spt sekarang, enggak layak deh digaji segitu…

    kontraktor swasta curang, lha berarti kan proyek pemerintah, lagi2 kerjaan pns, departemen pekerjaan umum kalau soal jalan raya… atau kalau buku ya berarti depdiknas… Kalau kontraktor curang ya mestinya bisa dideteksi sama pegawai PU or depdiknasnya dong? kecuali… again… mereka main mata sama kontraktornya?

    perusahaan go public? aku kerja di perusahaan yg public juga kok mas… tapi itu bukan milik seluruh rakyat, cuma milik sebagian kecil rakyat yg kebetulan beli sahamnya… lagipula perusahaan kan tidak bertanggungjawab pada rakyat, bertanggungjawabnya sama pemegang saham… mereka purely business… untung rugi kan resiko. Perusahaanku rugi yang rugi ya cuma yang punya saham doang, abang-abang sopir angkot yg aku naiki tiap hari enggak ikut rugi….
    kalo pns kan digaji pakai uang pajak seluruh rakyat… lha gaji kita aja tiap bulan dipotong berapa tuh buat pajak?
    jadi maling buat siapapun ya enggak bener, tapi jd maling buat rakyat itu dosa luar biasa besar jd harus dibasmi duluan..

    donna

    Januari 14, 2008 at 6:41 am

  76. tambahan lagi… gimana kalo kita gaji aja pns sesuai umr… ? kenapa kok pns harus dibayar lebih banyak ketimbang buruh?
    apa kerjanya lebih keras… kayaknya enggak…
    kalau enggak cukup … ya berarti umr-nya yg enggak cukup… state crime…? iya negara melakukan state crime karena pasang umr yg terlalu rendah….

    donna

    Januari 14, 2008 at 6:48 am

  77. hahahahaha, mbak donna ngotot amat, lucu deh kamu.pake ngasih usul segala,hahahaha sotoy bgt ihhh.saya baca tulisan mbak donna di blog ini, sepertinya penuh kebencian sama pns.tulisannya ngotot amat dari atas sampe bawah.stress ya mbak ? ato pernah dikecewakan hatinya sama pns.sama saya aja gimana ? saya bukan pns lho

    ahmad dhani

    Januari 14, 2008 at 7:55 am

  78. Memang sih, pengalaman saya yg sempet jadi cpns walopun
    cuman 1 bulan (Non depkeu). Sebagian besar cpns angkatan saya…meskipun ada jga yg dari perguruan tinggi ternama adalah bukan jebolan dari swasta mapan atau BUMN. Rata2 adlah lulusan sekolah dinas dan fresh grad yg masih muda dan seneng2nya bru dapat gaji. Ada juga yg pngalaman dan berumur tapi ya dari prshaan biasa atau statusnya masi kontrak.Bisa dimaklumi juga karna gaji pns yg sangat tidak menarik bagi lulusan2 terbaik yg bisa bersaing di swasta mapan.Tapi jgn juga tlalu meremehkan profesi pns.Ibarat grafik, pns itu landai tapi pasti naik.Gaji mmang kecil, tapi ada jga pndapatn honor, sat.kerja (proyek), pjalanan dinas, panitia lelang, tunjangan fungsional, struktural, uang rapat, tim ini itu, panitia ini itu, yg smuanya ber SK dan resmi!! tnpa korupsi.Kalo ditotal 5x gaji aj masih kecil!!Tapi tergantung tempatnya juga (kering or basah).Kering berarti semua orang bisa ngerjakan job kita ato sedikit proyek.Basah berarti bidang pkerjaan dgn skill, kemampuan dan analisa khusus contohnya accounting, teknikal dsb.Nasib dan garis tangan sngat berperan disini, karna ada orang pinter tapi salah penempatan!! Makannya ada pns yg super makmur dan yg pahit abis.Kalo mau SABAR, kerja keras, dan beruntung tentunya, berkarir di PNS sangat menjanjikan kesejahteraan dan ketenangan hidup.
    Utk yg masi MUDA, pinter dan rajin..jadi pns bukan pilian yg buruk.Kita kerja dikit aja, sudah keliatan sangat menonjol.
    Knapa Muda, karna di pns masa pengabdian adalah kredit point utama untuk naik pangkat. Kalo tujuan jdi PNS utamanya cma untuk study lanjutan, di swasta juga bsa!! ga usah nunggu jadi pns. di Pns orang hoby skolah karna memang bisa naik pangkat cepet karna gelar.
    Saya pribadi sudah survey 1 bln di tmpat kerja saya yg baru, dan ternyata meskipun lmyan bnk proyek, tapi kita harus sabar utk sampai ke atas dan kbetulan skali saya bukan orang yg sabar :).
    Dan yg perlu diingat, pns bisa jadi rusak bukan karena orang2nya under qualified..tapi lebih kepada sistemnya yg sudah tidak mendukung.

    Rachmat

    Januari 14, 2008 at 8:00 am

  79. saya di pajak depkeu,tanpa korupsi.pendidikan d3, terima rutin tiap bulan gaji 1 juta 300 ribu rupiah, tunjangan 6 juta 200 ribu rupiah, ada insentif 2 kali setahun sebesar 1 kali tunjangan.

    chaplin

    Januari 14, 2008 at 9:13 am

  80. Dua warna yang berbeda, tergantung bagaimana melihat dan memahaminya, dari sisi mana kita memandangnya.

    Nanya nih, Om Donna atau Tante Donna dah kerja ato blm ? Klo sekarang dah bekerja (yang pasti bukan PNS), pengen ngerti, kerjanya kaya apa si?

    Klo dari beberapa postingan diatas dah banyak yang cerita gimana pengalaman di PNS, koq selama baca nda pernah ya, yang cerita pengalaman kerja di swasta ? Lalu apakah bisa dikatakan swasta itu lebih baik daripada PNS ? Apakah dengan bekerja di Swasta akan terbebas KKN ?

    Baca ini “perusahaan tidak bertanggung jawab pada rakyat” rasanya sengak banget, ditambah lagi “purely business” .. weew… kayaknya lebih kejam dari PNS de. Kapitalis banggeeeddd…. Tau kapitalis kan?

    Kenapa si nda ambil positifnya aja ? Ya ngga Om Dony ? bagi donk tips2nya menjadi PNS yang baik dan selalu teguh iman (nda KKN maksutnya).

    Salam damai dan sukses selalu.

    Agustian

    Januari 14, 2008 at 4:54 pm

  81. Buat Donna, Agustian dll.
    Hakekatnya aku ini seorang “slash” (orang yg kakinya di dua atau lebih profesi). Aku tau bngt swasta tuh gmn–skrg inipun aku msh mrangkap di swasta. Di sana bnyk jg korupsinya: dari korupsi kecil kayak staff pake komptr untuk ngenet/main game ampe yg gede. Yg rugi yaa pemilik+buruh+ konsumen yg nota-bene rakyat jg: bangkrut/pencemaran lingkungan/defect product. Kalo aku lbh suka lihat smua sbg profesi, PNS atau swasta. Negara inipun hakekatnya ‘korporasi’ raksasa juga yg jd rebutan politikus agar bisa duduk sbg chairman/CEO-nya. Kita PNS atau buruh sama aja: kt cm komoditi dlm pasar tng kerja. Gajimu adlh ‘harga’mu. Donny nuntut gaji minimum tuh Rp20jt krn udah pernah ngrasain sndiri kerja enteng,halal, plus gak usah pake otak aja dibayar US$4000 (=Rp32jt). Kalo Donny skrng cuma dpt Rp1,9 juta–pdhl energi yg kluar lbh banyak– bukankah itu namanya negeriku mendzolimi aku? Itu state crime (= PT swasta yg bayar dibawah UMR). Knp bs bgitu? krn ber-tahun2 negeri ini dikelola oleh orang2 psikopat dan autis (bkn Donna loh..he5x) yg sm skali gak bisa mikir bgmn cara-cara menaikkan standar hdp PNS/buruh swasta. Orang mcm itu..yaa pngennya gaji malah dikecilin lagi–biar lbh efisien–klo perlu PNS krj gak usah dibayar! Kalo mau mengatasi secara serempak yaa pake cara Donny itu. Tinggal pilih: mo yg praktis (spt yg ditulis bnyk netter: alih profesi, work hard like a rat, krj sambilan, pray for ur luck). Up to U bo! atau rubah sistem kt: rame2 demo/mogok/dll. Kalo smua PNS mogok serempak…mk nanti akan kt sadari btp besar value & bargaining power kita! Berani gak? Kalo gak punya nyali yaa..duduk manis aja & tiap hari nulis di situs ini sambil meratapi takdir..

    DoNy artama

    Januari 15, 2008 at 6:46 am

  82. But…thanks God. Era stress mikir salary yg gak cukup itu udh lewat bagi Donny… Aku pecahkan sndr masalahku dg caraku (Baca: Crita Donny trdahulu — How I raise my income from Rp1,9jt to Rp54jt per mo). Skrg, ibarat main game, Donny lg mikir next level dari permainan tikus di dunia kerja ini….

    DoNy artama

    Januari 15, 2008 at 7:02 am

  83. wah iseng balik ke sini liat blog ini kok udah ada yg menyerang… itu mas amhad dhani… dont worry mas aku enggak stress kok, en enggak pernah dikecewakan hatinya oleh pns… jangan menyerang pribadi begitu dong mas, kita di sini kan diskusi. enggak ada kebencian sama pns… apa ada kata2ku yang mengatakan aku benci pns?

    terus…mas agustian, kenapa kaget, kenyataannya kan begitu? eh kapitalis itu apa artinya sih?

    donna

    Januari 16, 2008 at 5:37 am

  84. aaahh donna mangkin cantik ajah kalo lagi marah

    ikow

    Januari 16, 2008 at 6:44 am

  85. Dony said: “Donny nuntut gaji minimum tuh Rp20jt krn udah pernah ngrasain sndiri kerja enteng,halal, plus gak usah pake otak aja dibayar US$4000 (=Rp32jt)”… Kerja apaan Om ? Boleh donk kasih tips nya buat yang muda muda nie.. (asumsi: Om Dony dah ga muda lagi.. hehe) , pm email yah…

    “enggak ada kebencian sama pns… apa ada kata2ku yang mengatakan aku benci pns?” … Emang si nda bilang benci.. tapi semua tak harus berucap kan … bisa nyimpulin sendiri lah.

    Klo diskusi tetep saling kekeuh pada pendapatnya sendiri (yang pokoknya, yang intinya…) ga ada gunanya oey.

    Agustian

    Januari 16, 2008 at 7:25 am

  86. Buat Agustian (boy/girl?);
    Jangan dibilang ‘om’ donk..jd gk PD neh! :-) Neh kerja halal yg gk pake otak & dpt $4000/mo yg Dony lakuin 10 years ago (Can U imagine, I got that much TEN years ago! when I was so young) yaitu menjadi tukang ngitung cek (the lowest job) di kantor pusat PepBoys (sebuah franchise bengkel) di Philadelphia. Dan hari ini: Dony even got more than that in this lovely country…my beautiful Indonesia tercinta –> Baca: crita Dony trdahulu di situs ini ttg HOW-nya. Dony kenal cukup tmn yg income-nya lbh dr yg Dony dpt–semua halal: ada yg kerja buat LSM, lembaga intern’l, or bisnis di Internt. Thanks God! Mknya Dony berharap PNS/buruh swasta bs dpt min Rp20jt/bl. Indonesia adalh neg makmur. Kt lbh kaya dari Malaysia/ Singapore yg sll kt kagumi! Kalo sama-sama kerja jd sekretaris (misal) di Amrik bs dpt $8000/mo, hrs-nya di Indonesia jg bisa lha wong kerja and energy gerak tubuh-nya sama!?? Harga klp sawit/batu bara/minyak di Eropa–apakah itu asalnya dari Indonesia atau Malaysia adalah sama. Kenapa ketika kt bicara tng kerja tiba2 kt menganggap pantas kalo orang kita dibayar murah??? Apakah ini bkn tanda2 kita sakit? Kalo ampe gaji WNI di Indonesia gak bs setinggi orang Amrik adalah TUGAS para pemimpin kt unt mikir:knp ampe gak bisa dan mrk kita bayar untuk cari akal. Mikir bo mikiir!!!!! Iya to dik Agustian? Dan sblm Dony lupa let me write a poem for Donna sing ayu dw (he10x):

    PUISI BAHASA CINTA UNTUK DONNA

    Kita ajari anak2 kt untuk berbudi tidak dg memukuli dan memarahi dan meludahi, tp dg kasih sayang dan halus kata-kata…
    Kita ajari istri2 kita untuk setia tidak dg menyiksa dan membelenggunya, tapi dg belaian dan bahasa cinta…
    Kita dorong kinerja PNS/buruh kita tidak dg memberinya cercaan dan gaji yg …. , tapi dg dorongan semangat dan gaji yg….
    (NOTE: Nah, mba Dona silakan isi …. di situ!!!). Dony crita gene krn kt kan lg diskus gaji PNS yg ideal iyaa kan?

    DoNy artama

    Januari 16, 2008 at 8:42 am

  87. @DoNy artama

    Yeah, setuju banget sama DoNy yg bilang kalo tenaga kerja di kita itu terlalu murah dan kurang dihargai. Dengan menaikkan standar gaji, tuntutan profesionalisme dan persaingan untuk mendapatkan kerja akan semakin tinggi, dan secara tidak langsung akan mendorong kemajuan bangsa Indonesia (karena orang2xnya akan lebih giat mengembangkan diri supaya gak tergerus persaingan)

    @donna

    Soal pns bekerja gak lebih keras dibandingkan buruh, ya iyalahh … buruh itu kerja fisik, sedangkan kalau sudah s1 ya kerjanya gak hanya fisik aja. Emangnya orang2x swasta bekerja lebih keras dibandingkan buruh? Klo ngebandingin yg sepadan dunk mbak :))

    Ries

    Januari 17, 2008 at 2:05 am

  88. Kalo PNS ambil kredit di Bank utk KPR kyknya ampir ga mungkin ya?
    Khan biasanya ada fasilitas kredit rumah ringan tuh di kntr, itu lebih realistis deh kyknya..

    Oiya ada forum diskusi utk Tips beli rumah utk klrg muda nggak ya? Joint Take Home Pay saya dan calon Istri sekitar 7jt/bulan.

    Trims & Regards.

    Numpang Comment

    Januari 17, 2008 at 2:50 am

  89. Dengan gaji bersama Rp7jt kok pusing…? sampeyan niku pripun. Ya gampanglah cari KPR/KPA (unt apt) di salah satu pemasar apt angsuran cuma Rp4jt. Kalo perumahan malah ada yg cm Rp1jt. Kontak aja ke beberapa bank. Semua ada.. dont worry. Have a nice dream di rumah baru!

    DoNy artama

    Januari 17, 2008 at 4:47 am

  90. Agustian (boy). Wah ga panggil Om deh, panggil Bapak aja ya? Lebih formal (tapi kurang luwes). Waa.. ternyata $4000/mo nya di US to ? Lhaa.. ta pikir dsini Pak.
    Tapi trus baca “Dan hari ini: Dony even got more than that in this lovely country…my beautiful Indonesia tercinta –>” — Langsung semangat nyari HOW nya .. hehe…

    Wah pak, daripada kelamaan nunggu pemimpin mikir kenapa kita dibayar murah, mending kita mikir duluan aja deh (yang penting halal). Boro2 mikir buat kita, mikir Om Harto yang sudah antara x dan y saja masih ribut. Ini lo rakyat lagi berdiskusi, bantuin po’o. Hihi…

    Pak, boleh dong share lebih pengalamannya di mr.agustian@gmail.com. Biar lebih deket dan bisa konsultasi banyak bagaimana mendapatkan penghasilan halal nan banyak.

    Thx berat buat responnya.

    Agustian

    Januari 17, 2008 at 2:51 pm

  91. Pak Dony, dimana si HOW nya ? dah nggoogle, semua link dah ta buka satu2, koq tetep nda ada. Di thread mana to Pak ? Pegel mbukai satu satu ..

    Agustian

    Januari 17, 2008 at 3:38 pm

  92. @Agustian:
    Wah, klo dipanggil ‘bapak’ mah Donny gk cm lemes malah langsung koma! :-) panggil Donny aja gitu loh… Tulisan Donny (HOW) gk jauh2: ada di atas (ckp bnyk) tulisan ini. Di situ Donny jelasin bgmn Donny bisa dpt antara Rp34jt–Rp50jtan. Tp maaf, bkn bermksud sombong…krn itupun sbtlnya kurang (Sorryyy!). Harapan Donny yah unt th 2008 ni bs Rp75an jt/bl lah. And hrs km th jg: not so many people hapy with my job.. Bagi Donny: its fine..silakan aja. Ini keringat saya! Banyk orang jg orng krn sangt ingin dpt income tingggi bc buku yg salah spt: buku Kiyosaki. Be carreful. Saran dia gk cck unt Indonesia. Donny punya dikit info gaji PNS dan nonPNS (sbagian ‘grey area’ hrm/halalnya jg):

    -gaji (total) eselon 1 di Dep-keu skrng udah>Rp55jtan/bl
    -agen CIA (di Indonsia):US$1500 – US$6000/bl
    -Future trader (komoditi) bs ampe Rp200jt/mo (total profit)
    -vice pres Danone: Rp600jt (orang France!)
    -manager LSM LN: US$2000 – $5000
    masih bnyk lagi. Trserah mo pilih yg mana. Saran: pilih yg pling sesuai dg posisi km saat ini!. Dan ingat uang tdk sll memastikan bahagia. Ketika km udh punya whatever you want them when u are so poor, then new challenges/new temptation will come! So? Be wise! Good luck…

    DoNy artama

    Januari 18, 2008 at 1:01 am

  93. Waks! masih kurang??? Yang bener aja Don (gini kan?) ??
    Masa segitu masih kurang ? Daku masih nda paham …. Masih cupu nie…

    Bagaimana uang bisa mengalir sebanyak itu ? Bagaimana dikau bisa ? Menuliskah ? Klo part timer, part timer apaan ? Kenapa menurut lo Om Kiyosaki kurang cocok buat disini ? (boleh PM ?)

    Agustian

    Januari 18, 2008 at 3:54 am

  94. …….whatever you want them when u are so poor, then new challenges/new temptation will come! So? Be wise!…….> memang begitu adanya! begitulah klo seseorang sudah berbicara dengan hati,salut…..

    rahatmoyo

    Januari 18, 2008 at 4:30 am

  95. @Agustian:
    Dik kt di sini lg diskus soal potensi SDM. Kalo kt kerja di sebuah persh/instansi dan (misal) digaji Rp2jt/bl, maka kita bs cek apakah memang sgitu dana (value) yg kt masukkan (dr jerih payah kt sbg staff) ke parsh/instansi tmpt krja? Nah, slm ini sbg staff Donny tlah sukses memasukkan milayarn dana ke tmpt Donny kerja so….? bukankah pantas klo Donny berharap lebih? Ya mirip salesman lah: laku banyak dpt banyak. Klo kt do nothing ya emang jangan mimpi tinggi2. Jd ini soal potensi+opportunity. Gitu. Dg bgt kt akan bs jujur soal gaji dan ingat uang bkn segalanya. Saran sy: Just be yourself! Optimalkan opportunities yg tlah ada dari Tuhan saat ini di dirimu dan uang bkn sgalanya. Pcylah! Ingat dg puisi barat (What money can buy..) sbb.:
    What money can buy?
    Money can buy sex but not love…
    Money can buy a house but not a home…
    Money can buy many things but not happiness…
    Nah, tul gak?Soal Kiyosaki next time kt diskus.

    Donny Artama

    Januari 19, 2008 at 2:14 am

  96. Well, I can just say that everyone has his own path, hasnt he ? :)

    Yap, inget kata Pak Kajurku dullu pernah bilang, “Uang bukan yang nomor 1 tapi itu penting”. *#$^% …

    Diskusi yang menarik, thanks a bunch Donny.

    Agustian

    Januari 19, 2008 at 4:16 am

  97. 1000% se7 bangt. Tp ada PR yg Donny jg blm bs jwb: bgmn kt bs mereplikasi kesuksesan ini pd yg lain. Bgmn kt menjadi transformer bg pr buruh/PNS agar bs membalik posisi dr Rp UMR menjadi >Rp50jt/bl? Donny udh ktm bnyk orang yg kerja halal yg batas maks gaji mrk hanyalah langit (sky is the limit). Smoga orng2 itu mau jg mnularkn ilmu mrk di milis ini. Rks.

    DoNy artama

    Januari 21, 2008 at 1:56 am

  98. Ah..Donny & Agustian nie bnr2 mikirnya pendek… coba lht pejabat tinggi kt (pres, menteri, dll) yg emang PNS plus gaji udah tinggi.. apa mereka berprestasi? Paling prestasinya: menaikkan hg kedelai, hg bhn bakar, hg terigu, memacetkan lalin, membanjirkan jkt, dll. Buat Donny: thanks ya puisi bhs cintanya. Tp yg Donna butuhkan bukan puisimu tp cintamu… eh eh eh.. just kidding! :-)

    Donna

    Januari 23, 2008 at 5:00 am

  99. kalo mbak donna sendiri prestasinya apa buat negara ini ?
    o iya lupa,pasti jawabnya “saya kan bukan PNS”.
    jangan berprasangka, siapa tau pejabat-pejabat itu sudah melakukan apa yg mereka mampu, tidak gampang lho mbak.

    saya mau tanya KTP,SIM, Surat nikah mbak donna sudah dibuat dengan prosedur yg benar ? atau “nembak” ?

    ada apa dengan kebencian mbak donna ?
    ceritakan dong ttg pengalaman pelayanan PNS yang tidak memuaskan.
    atau lingkungan tempat tinggal mbak penuh dengan PNS kaya? dan mbak donna “ngiri” ?
    apa jadinya ya jadi suami atau tetangga dari mbak donna, pikirannya negativ mulu.
    suami pulang malam dikit…”wah pasti selingkuh nih”
    tetangga beli mobil baru..”wah pasti baru dapat proyek nih”

    pesan saya : berpikir dan bertindak positif lah, jangan pake prasangka/praduga, santai dikit mbak, refreshing biar pikiran tenang.

    ahmad dhani

    Januari 30, 2008 at 6:23 am

  100. Maaf mas, saya mau tanya.
    Tau gak gaji standart pegawai PLN di posisi FronLiner.
    saya butuh sekali infonya, krn insyaallah saya mau tes wawancara minggu2 ini. Tx

    Mary

    Februari 22, 2008 at 8:45 am

  101. Even at its best, goverment is a burden for business & community, though necessary.

    Solusinya ?
    Goverment seramping mungkin dan mengurusi sedikit mungkin.

    Pemerintah cukup mengurusi 3 hal :
    1) Menegakan Hukum, melindungi hak orang jujur dari para maling dan penipu (property rights protections) termasuk juga menjaga persaingan usaha yg sehat.
    2) Menyediakan pendidikan dasar dan kesehatan yang berkualitas, dan infrastruktur dasar lain yg tidak bisa disediakan pasar.
    3) Menarik pajak seperlunya dengan adil untuk membiayai 2 hal diatas;

    Selain 3 hal di atas serahkan ekonomi pada SWASTA/PASAR …
    Biarkan invisible hand market mengangkat kualitas hidup semua orang …

    Arek_Libertarian

    Februari 22, 2008 at 11:26 am

  102. ada lowongan PNS terbaru ga ya…?

    harriska

    Februari 22, 2008 at 3:14 pm

  103. Mbak Harriska nya Manis banget , hehehhe

    romizone

    Maret 21, 2008 at 6:18 pm

  104. Gaji PNS dengan produktivitas mereka yang rendah itu, layaknya ya dapat UMR saja. Sama dengan buruh.
    Kan UMR yang bikin pemerintah sendiri.
    Jangan lah kasih PNS gaji sampai jutaan per bulan. Enggak layak. Hahaa…

    Thomas

    Maret 22, 2008 at 1:43 am

  105. jangan selalu berpikiran negatif dong soal PNS. Ga semua PNS itu produktivitasnya rendah, banyak yang produktivitasnya tinggi bagi negara.
    klo soal beli rumah, itu tergantung pola hidup dan pengaturan keuangan ko, asal bisa hemat, pinter2 nabung wlopun dengan uang segitu pasti bisa beli rumah, wlopun yg kecil dulu, yg penting punya rumah sendiri kan

    Nopi

    Maret 27, 2008 at 3:46 am

  106. @ harriska ,…. aku mapan loooo mbak

    jokow

    Maret 27, 2008 at 7:50 am

  107. menanggapi apa bedanya gaji n pendapatan…
    pendapatan itu income,, klo gaji itu salary,,
    jelas beda…

    gw mau kasih contoh kasus tukang bubur yang suka lewat depan rumah gw. Pernah gw iseng nanya bisalaku brp mangkok perhari. tnyt dlm 1 hari dy bisa jual 150-180 mangkok dgn harga @ Rp 3000,-. Skrg, yuk kita hitung brg2. dalam 1hari dia dapet 150x Rp 3000= Rp 450.000. krn gw juga pedagang gw tau net profit makanan antara 40-50%
    jd profit per harinya sekitar Rp 180.000. jam kerjanya juga cuma 4 jam (6-10 pagi) klo kita itung net profitnya per bulan kira2 Rp 180.000×25= Rp 4.500.000

    tukang bubur sering dipandang remeh jika dibandingkan dengan PNS, tapi ternyata incomenya jauh lebih besar dengan jam kerja yang jauh lebih sedikit dibandingkan PNS.

    saran gw, yuk kita jadi pengusaha!!

    pengusaha muda

    Maret 28, 2008 at 7:42 am

  108. berlomba2 menjadi PNS di indonesia adalah cerminan mental malas bangsa kita yang maunya hidup tergantung kepada pihak lain (dlm hal ini pemerintah),menurut saya yang lebih tepat untuk dijadikan PNS adalah yang bidang pengabdiannya langsung mengenai masyarakat,misalnya : guru, tenaga kesehatan (dokter,perawat,dst),tenaga pertanian/peternakan/kehutanan/perikanan.sedangkan keahlian bidang2 lainnya (seperti hukum,teknik,dll) mestinya dioutsourcingkan saja seperti di perusahaan swasta,kecuali yang bersangkutan merupakan lulusan perguruan tinggi kedinasan yang lulusannya memang diarahkan menjadi PNS/TNI-Polri

    budi wibowo

    Mei 1, 2008 at 4:01 am

  109. Benere jadi pns tu enak asal bisa ngakalinnya, istilah orang jawanya nyrateni.
    pns ka waktu luangnya banyak jadi kenapa gak buat usaha sampingan aja.
    saya pns golongan 4, jadi kepala sekolah SD di klaten, penghasilan setelah sertifikasi kemaren ya dapet 5 jutaan lah, kalo hasil dari usaha sampingan sih gak tentu kadang sebuan dapet 150juta, kadang 50juta, kadang 10juta, kadang malah nombok rugi.
    Kita harus kreatif buat nyari income tambahan, dulu tahun 1995 saya buka konveksi kecil-kecilan cuma modal 1jt buat beli 5 mesin jahit buterfly, sekarang dah punya 150mesin jahit high speed.
    Tapi kalo mau buka usaha ya harus siap susah dulu, dompet gak ada duit, utang sana utang sini adalah jal wajar. Pernah juga mpe nangis gara gara gak ada duit.
    Awal2 kerja semua dihandel sendiri, manggul kain, tanda tangan kontrak, bawa kain pake motor,dll.
    Tapi sekarang ya dah bisa dibilang memetik hasilnya, bisa bangun beberapa rumah, beli tanah, nguliahin anak, beliin mobil anak. jadi mumpung masih muda mending buka usaha aja deh, memang gak enak di awalnya sekitar 3tahun pertama lah. Saya aja nyesel kenapa dah tua baru kepikiran buat usaha sendiri.

    supriyono

    Mei 8, 2008 at 9:15 am

  110. Wah selamat dech Pak dah bisa bikin usaha sendiri n sukses :D
    Wah saya yang masih muda n baru mulai merintis karir jadi tertantang untuk memulai usaha juga selain bekerja. Mungkin untuk 2-3 tahun ini cari modal dulu lah hehe
    Pengalaman, orang tua saya yang notabene PNS juga, kalo gak pinter2 cari tambahan ya gak mungkin bisa kuliahin anak2 termasuk saya hehehe

    Well, Bapak mulia juga tuh bisa kasih kerjaan untuk orang lain
    Selamat Pak
    Semoga kelak saya bisa mengikuti jejak Anda

    Salam,

    riyantoro

    Mei 8, 2008 at 9:50 am

  111. kemarin baca blog nya pak romi satrio wahono tentang pns (PNS Tidak Cocok Untuk …http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/ ) kayaknya cocok juga buat refrensi penambah semangat he he , baca dulu ya artikelnya…

    krida

    Mei 8, 2008 at 2:36 pm

  112. Mbak dona yang baik salam kenal salam kenal. saya setuju banget dengan perkataan mbak jadi pns itu ternyata bener-bener amit-amit. “saya pns loh”, orang yang kerjanya banyak malah dikasih sedikit. dulu sebelum jadi pns saya honorer dulu, buset gak digajih 7 bulan….sakit kan. terus tahun kedelapan baru dibayar cuman 3 juta. 3 juta 7 bulan. “hebat kan !” .terus di angkat pns dapet gajih 1,2 juta, plus tujangan gopek jadi 1,7 weleh-weleh. dua bulan kemudian saya keluar masuk swasta gajih 3 juta. kerja 3 tahun sekarang level menejer gajih 15 juta. lumayan kan masih gede pns. mimpi kale yeeeeee

    Alman

    Juni 25, 2008 at 6:45 am

  113. heran, klo orang2 rame nganjurin jgn jd pns, trus nanti yg jd pns sape? yg ngurusin negara sape? pasar? serahkan negara pada mekanisme pasar? invisible hand my ass! klo negara udah maju baru bisa ngomong kaya gitu, kita bisa dimakan sm globalisasi, cuma jd market dan buruh dinegri sendiri. pemerintah penting utk proteksi rakyat dan usaha nasional. itukan yg lg digalakin skr. jd jgn kecilkan peran pemerintah.. obligor blbi kan pengusaha semua, mereka tuh yg ngabisin uang rakyat. emang edi tansil, adrian waworuntu, artalyta, dsb. itu pns? :)

    jgn bercermin ke US atau UK, liat ke Cina yg ekonominya lg booming, disana peran pemerintah sgt vital.. yg penting korupsinya diminimalisir. di UK 95% peredaran uang dikuasai 5% populasi..yg miskin ya miskin bgt, dg gaji mereka yg mungkin terlihat mewah klo dirupiahkan, utk makan + sewa apartmnt aja sering gak cukup.

    kebutuhan primer manusia kan sandang,pangan &papan.. walopun gaji pns kecil tp klo kebutuhan primer sudah terpenuhi ya alhamdulillah.. money aint everythin right!

    everythin needs money? uang gak bisa membeli kasih sayang dan kebahagiaan. :)

    justru yg pinter2 dan cerdas2 itu harus jd pns, di negara2 maju seperti itu.. roda itu berputar, skr sistem sudah menunjukan angin perubahan.. pngambil2 kputusan sudah mulai memahami pentingnya kesejateraan pns yg equal dg kesejahteraan bangsa.. makanya harus didukung dg sdm yg semakin baik lg agar perubahannya lancar, peralihan nyata ke generasi pns baru yg berkualitas.. skr jelek? ya namanya juga belajar..merdeka baru hampir 63th (ini gak klise loh) pasti merangkak dulu baru bisa berjalan..

    yg penting jgn sampe bangsa ini jd skeptis, kaya bbrp orang yg komen diatas.. yg dipikirin cuma duit doang, gmana mo memajukan bangsa??? :)

    Ask Not What Your Country Can Do For You..but ask yourself whether you’re sober and sane.. pengen kemajuan kok omongannya berisi kemunduran… :)

    straightforward

    Agustus 12, 2008 at 5:15 am

  114. Mas Alman, kalo gaji PNS selain Depkeu gue gak ngerti yak. Tapi kalo di depkeu sepengetahuan gue tunjangannya emang udah gede, kalo THP 5 juta mah mungkin udah pada lebih apalagi yang di BC ama Pajak.

    Gue sendiri cabut dari Depkeu sebelum reformasi gaji, ….. gak nyesel juga sih soalnya alhamdulillah gaji udah mencukupi lah. Sekarang lagi mo beli rumah hehehe ….

    Kalo ngimpi gaji gede sih mungkin di beberapa departemen gitu, tapi kayak nya tidak di Depkeu, udah bukan mimpi lagi.

    Kl menurut aku sih 5 juta itu buat entry level PNS masih lumayanlah, asal yang namanya profesionalisme tuh bener2 ditegakin. Gaji gede kinerja gak ada mah sama aja bohongnya.

    Ryu

    Agustus 12, 2008 at 5:56 am

  115. Salam kenal buat pak supriyono di klaten,
    Saya salut dengan keuletan bapak, saya pun orang klaten pengin punya usaha sendiri tapi tak tahu mau usaha apa, setiap mau memulai selalu ragu takut gagal. Saya pengin usaha yang gak ada saingannya dan resiko kecil. Kalau tak keberatan mohan sarannya, bisa di e-mail ke angeldrh@yahoo.com
    Thanks

    Dewi

    Agustus 28, 2008 at 6:11 am

  116. Klo menurut saya, harus berani ambil resiko. mendingan duit sedikit tp jd barang daripada habis ga ada wujudnya.
    Klo masalah gaji PNS, saya rasa ya maklumlah, wong hari kerja ama gw kerja klo dihitung byk nge-libur-nya. Istilahnya, wong kerjanya dikit kok minta gaji banyak. hahaha (no offense), cm ngeliat kenyataan tetangga rumah aja.

    Togog

    Agustus 28, 2008 at 8:35 am

  117. saya pengen jadi pns. kalo udah pensiun, ga usah mikir nyari duit lagi. coba kalo jadi pegawai swasta… kalo kontrak kerja abis, iya kalo dapet pesangon. bisa buat modal. lagian, berapa sih jumlah pesangonnya? pokoknya paling enak itu jadi pns apalagi yang di kota kota kecil. stratanya lebih tinggi dibanding yang kerja lainnya. buat yang bujang. nyari jodoh juga lancar.

    asngom asal ngomong

    September 11, 2008 at 4:59 am

  118. mari Tingkatkan kinerja
    seperti di depkeu beban kerja di samakan dengan beban kerja di swasta (ban)k!!!

    PRoject PiLot BiRokrasi

    Rach

    September 25, 2008 at 8:25 am

  119. @Tagog
    jangan disamaratain bro…bokap gw PNS di Dept. PU kerjanya keluar masuk proyek di hutan. Klo smua org cman liat gaji doang…kapan majunya indonesia. Ada sesuatu yg gak bisa dinilai dengan uang…Pergaulan contohnya…

    “Lebih baik jadi raja kecil, daripada jadi budak Besar’

    Kerja di Kota

    Oktober 2, 2008 at 1:14 pm

  120. Kalau idealnya gaji PNS untuk tahun 2009 dst adalah minimal 10 jt, tanpa uang pensiun….ayo mbak sri mulyani berani nggak???? Gw. PNS gol III/a siap tanpa menerima pensiun asal gaji segitu….

    torangtositumorang

    Oktober 10, 2008 at 9:48 am

  121. PNS BAIK???
    PNS BURUK???
    Gaji PNS Kecil???
    Gaji Diswasta Besar???

    Argumentum Ad Populum

    1. Hampir Semua Prof Terkemuka DI UI, UGM, ITB, Dll adalah PNS yang melahirkan Great Engineer, Great Merchant, Great
    Dll .
    2. Banyak Juga Kasus Korupsi Melibatkan PNS.
    3. Di Swasta, Beberapa Perusahaan Gaji Karyawannya sangat
    Gede.
    4. Banyak Juga Lulusan d3, s1 yang kerja di Mall Mall Bonafit yogyakarta gajinya Hanya sebatas UMR Yogyakarta.
    5. Banyak Kontraktor menyalahi Spesikasi yang ditetapkan oleh Pemda.
    6.

    Kesimpulanya
    usaha bisa sama kerasnya tapi REZEKI ADA yang MENGATUR

    aris

    Oktober 22, 2008 at 5:29 am

  122. Saudara lahir jum’at kliwon ? Saudara tidak cocok jadi PNS …Saudara cocoknya jadi Pedagang….

    mbah kakung

    Oktober 22, 2008 at 7:52 am

  123. Klo menurut sy Gji PNS udah sangat pantas jika kita hubungkan dgn tugas sehari2 mereka. Beban kerja mereka sangat kecil. Bukannya meremehkan tp coba tengok disaat hari2 kerja para PNS keluyuran dimana mana mulai dari pasar, terminal, Mal, Taman bermain, pokoknya dimana-mana dech. Dengan bangganya mereka berbaju dinas nongkrong sambil kongkow2. Mereka gak sadar mereka digaji dari uang rakyat. Harusnya mereka itu bersyukur masih banyak yg kehidupannya lebih buruk dari mereka.

    Pelangi Lembayung

    Oktober 26, 2008 at 5:13 am

  124. Gaji PNS udah cukup, karena PNS Indonesia sudah kebanyakan (kecuali guru, dosen, dokter, TNI/Polri dan PNS yang punya spesifikasi khusus, macam auditor), masak PNS sampai 4,5 juta orang. Akibatnya, kerjanya tidak disiplin, kurang kerjaan, akhirnya cari kerjaan sampingan, ngerjain masyarakat buat diperas.

    Saya pernah datang ke Puslitbang Departemen XXX, Kepala Litbang-nya: Luar biasa sibuknya sampai jarang ada di kantor, HP tidak aktif dari jam 8.00 s/d 16.30, Staf dan Kepala Lab-nya: Luar biasa capeknya sampai datang ke kantor jam 8.30, trus ngopi sampai jam 10.00, ngobrol sampai jam 12.00, makan siang sampai jam 14.00, nonton tv sampai jam 15.30, beres-beres meja sampai jam 16.30. Penelitiannya: Diproyekin aja ke S1 yang butuh dana. PNS macam gitu masih mau naik gaji? Muka gile lu.

    Jangan samakan dengan swasta, la wong swasta itu profit center, PNS kan cuma cost center. Belum lagi target, deadline, yang menumpuk di swasta.Punishment dan reward yang rada kejam. Dll

    Kalau mau dinaikkan harus dihubungkan dengan kinerja. Misalnya dites satu sistem punishment dan reward yang tegas. Misal gaji PNS naik 20% 6 bulan lagi, tapi bila ada PNS dalam 6 bulan itu yang makan uang haram (amplop, pelicin, uang rokok, dll) langsung dipecat. Kalau buat KTP yang mestinya gratis dan selesai 1 hari, ternyata beresnya 1 minggu dan mesti bayar 300 ribu, camat sama lurahnya langsung dipecat. Berani gak?

    ferytriana

    November 1, 2008 at 6:01 am

  125. pusing lihat comment2 diatas. gw netral aja deh…

    surya angel

    November 12, 2008 at 8:29 am

  126. Mungkin sy tidak bisa berkomentar banyak terhadap komentar miring tentang rekan PNS yang lain mungkin anda bisa membandingkan yg saya alami dgn tetangga sebelah rumah.

    Saya PNS, april kmrn IIIB, gaji 1,9 jt + tunjangan kinerja 1,2 jt. per bulan. sudah 3 malam ini hidup sy di kantor pulang cuman mandi sama sholat magrib aja. sudah 3 tahun ini sy tidak bisa/boleh cuti, kadang jam 12 malam sy masih nangkring di tower.

    Tetangga, kerja di swasta, gaji 8 jt per bulan blm termasuk bonus, uang perumahan, sangu/tiket cuti, dll. dia cerita di pabriknya; datang pagi monitoring mesin-mesin pabrik, ok. sarapan ke kota, balik ke pabrik main kartu, siang agak lengang pergi ke bilyar.

    Hayo enakan yang manna??

    Arif Rochman

    November 12, 2008 at 1:37 pm

  127. Setuju sekali dengan ferytriana. PNS tidak layak sama sekali untuk naik gaji. Jumlah mereka sudah terlalu banyak, kinerja rata-rata rendah, mental korup dan malas.

    barney

    November 12, 2008 at 3:19 pm

  128. terus terang saya kesian sama PNS level keroco, gaji kecil dan susah naik jabatan. tp saya jijik tenan dengan gembong2ne yg berada di posisi wueenak tenan. yg seperti ini kalo ketauan makan uang haram ya mbok ditembak mati saja tho! tikus2/cengcurut di departemen basah kuyup ya mbok di tertibkan.

    monggho punya gaji dan tunjangan super mewah~sepadan dgn tanggung jawabne, tp kalo masi ketauan “nyamping” yo wes, tembak mati ditempat ae lah…sing koyo iku bikin negara bangkrut cuk!..

    tugiyo,
    pekerja swasta
    dan selalu bayar pajak

    tugiyo@m3cdermott

    November 12, 2008 at 5:23 pm

  129. Pegawe negri sangat makmur terutama di wilayah jabodetabek (pemda), lihat aja pegawe kelurahan level kroco…punya rumah bagus motor bagus, kadang istri 2. Pegawe kelurahan ini selalu ngobyek pembuatan KTP, yg katanya gratis per orang dipalak 500rb.
    nah…..gimana kasihan ama peg negri wong mereka enak enakan koq…tiap tahun gaji naik.
    Peg. swsta ya naiknya gak tentu………….dan riskan PHK.
    Ayooo pilih mana peg negri atau swasta???????????

    Pembaca

    November 13, 2008 at 1:15 am

  130. memang di beberapa instansi dari level keroco sampe gembongne yoo tikus kabiyeh. yg spt iku mesti dibenahi.

    tp yo kasian jg liat PNS spt dosen. mereka dibayar gak sesuai dgn kapabilitas mereka. pdhal mreka banyak menelurkan orang2 pintar jee..

    mosok buat KTP 500rb??! gendheng..PNS yg kya gini tembak mati ae wes…beres tho…

    tugiyo,
    Alhamdulillah bukan PNS
    gaji dari keringat sendiri (SWASTA)

    tugiyo@mcd3rmott

    November 13, 2008 at 3:36 pm

  131. gw cuma mau ngomentarin postingan si “ASNGOM” (Asal NGomong).

    lu bangga ya jadi PNS? kasian :) tp emang sih orang daerah pada bangga jadi PNS. di kampung gw mah gak dilirik lu orang mo jebolan mana, kerja di perusahaan asing mana, tp asal PNS udah deh, biar lo orang cuma setaff biasa yg kerjanya cuma baca koran plus tidur dikantor sampe ileran, lsg mesem2 tuh mertua, minta anaknya dikawinin (tentunya dgn proses nikah dulu ya–> spy halal).

    cw gw (yg kebetulan jg PNS oriented), tadinya dia lebih seneng klo gw PNS. hehehe. kasian, sempit sekali pikirannya. seolah2 kalau mau kaya/stay/settle and mapan dihari tua, cuma PNS jalan satu2nya. akhirnya dgn mempertimbangkan alasan masa depan “yg lebih pasti”, kami putus dan dia jadian ama cowonya yg dokter dan skrg PNS, kerja di puskesmas dgn gaji 1jtan. goblok sih, tp apa mau dikata :) udah gitu skrg gayanya sok bgt lagi, najizzz….

    belom tau dia, padahal sekali nungging gw bayar 15jt deh brani gw! sekalian ngecrotth di me-Q gw tambahin deh 2jt (klo tembak di dalem berani 5jt), total 20jt tuh!! hehehe. PNS mana yg sanggup kya gini???!! kecuali orang BP MIGAS dan dirjen pajak, baru gw ngaku kalah hahahaha. (tp kebanyakan dari mereka selalu berakhir di balik jeruji besi).

    kuli biroe,
    (yg terpaksa sombong krn ditantang)

    Schlumberger_Oman

    November 13, 2008 at 4:06 pm

    • hahahaha…sombong …emang kamu pengusaha?klo pengusaha kaya abu rizal bakrie,saya akui emang kaya,tapi klo kerja swasta,ya sama aja dgn kuli…..hahahaha…loh,klo orang kaya mengaji orang,tapi klo kerja swasta di gaji perusahan,ya sama aja dengan buruh…kasian,kalo PNS,gak bakalan dipecat,tp swasta macam2,langsung PECAT…hahahaha…kenapa gak bisa jadi PNS,gak lulus ya…bearti kamu BODOH….BODOH DIPELIHARA…hahahaha

      broxan

      Mei 3, 2010 at 3:49 pm

  132. sepertinya pembahasan ini sudah diluar kendali……yang menggunakan kalimat yang tidak sepantasnya diutarakan oleh orang yg punya agama, tata krama, serta berpendidikan.

    mbah kakung

    November 14, 2008 at 1:25 am

  133. @Schlumberger_Oman
    bukan cw lu yg PNS oriented
    tp elunya yg parah,hihiihi
    untung aja tuh cw keburu sadar

    koment nya sentimen pribadi nih

    inyong

    November 14, 2008 at 1:54 am

  134. gila juga golongan 3b dapet 2,2 jt. berarti sama dgn penghasilan sy nulis tiap bulan

    dewa api

    November 14, 2008 at 2:44 am

  135. @Schlumberger_Oman

    Hahahahaha, iya untung ce lu sadar. Mending sejuta tapi barokah daripada berjuta-juta abis buat ‘main’, you just sounds so professional though….

    om uda

    November 14, 2008 at 6:50 am

  136. Buat Gw pribadi, bukan masalah besar kecilnya gaji PNS itu, tapi sumber untuk menggaji para PNS itu lho, khan dari kita-kita ini yang setiap bulan gajinya dipotong PPh, setiap beli makan dan belanja dipotong PPn, dan segala macam pajak. Lha kalo habis itu liat PNS males2an, apalagi malah korupsi, walaahh.. sedih bener. Disamping itu, namanya PNS itu khan seharusnya jadi abdi negara, melayani rakyat. Yang ada sekarang, kebanyakan orang mau masuk jadi PNS karena mengharapkan “kenyamanan”, “kepastian”, bahkan “status”. Saya jadi heran sendiri kalo ada anak2 muda pengen jadi PNS, dari awal aja mentalnya udah keliatan gak mau susah, gak mau hadapin tantangan. Kecuali kalo emang ada yang mau jadi PNS untuk membangun birokrasi Bangsa ini yang udah bobrok. Tapi Gw berani taruhan, sebagian besar orang pengen masuk PNS karena mau “enak”nya itu tadi, alias kerja santai, dapet pensiun, mungkin sabetan dll.
    Maaf kalau ada PNS yang tersinggung, semoga ini bisa jadi pecut untuk bisa bekerja lebih baik lagi.

    pegawaimahasiswa

    November 14, 2008 at 7:03 am

  137. PNS emang jaminan pensiun…makanya rela dech kucurin duit sampai 100jt demi jadi PNS.
    Setelah masuk PNS tinggal pasang strategi gimana 100jt cepat kembali………………
    Bukan cuma PNS koq, polisi, tentara, DPR, bupati, gubernur, semua juga begitu………..kejar setoran untuk nutup biaya proses masuknya (kampanye).
    DOsen??? untuk di UI mereka sangat makmur….mahasiswa yg pandai di akhir kuliah biasanya ditawarin untuk jadi staff…….dan emang jaminan makmur, dosen UI emang peg negri dan gaji sama dg peg negri lainnya tapi tunjangan bisa 10 kali lipat gajinya.

    ttd,
    mantan mahasiswa UI yg gagal jadi dosen

    Kontraktor PLN

    November 14, 2008 at 8:57 am

  138. sori bro2 semua, gw kebawa eSmosi. ya gw cuma kasitau bahwa janganlah kita semua nge-plot hidup seseorang dari pekerjaan, jabatan, keturunan, (ukuran kelamin mungkin?), dsb. memangnya Tuhan YME apa?? tuh gw cuma mau tunjukin klo cuma diukur dari duit mah gw jg bisa!

    silahkan bangga jadi PNS, bersyukurlah wahai kalian abdi negara (bener ngabdi yah, awas lho!). tp jangan ngerendahin kami2 yg swasta ini dong. plis deh acch. lagian lo orang yg PNS jg ada gituh niatnya bener2 pgn ngabdi negara? bener2 pgn kerja buat negara? taek kucing! apalagi yg PNS di departemen yg bohai2. pasti niatnya hidup settle, maen “amplop2an”, kedip kiri kanan…ea..eaa…eaaa (mirip tukul), masuk deh 1M ke kantong. mayaaaan. makanya anak2 PNS kelas kakap (baca pejabat) banyak yg amburadul (narkoba, pergaulan bebas alias bunting-nikah-cerai, dsb)…gara2 dikasi makan duit hareem sih. demikianlah. semoga membantu.

    kuli biroe,
    (lg males ditunggingin)

    Schlumberger_Oman

    November 14, 2008 at 3:52 pm

  139. @inyong:
    mantan gw emang PNS oriented. bukan semata2 gw mau bayar da nungging 20jt, tp itu cuma perumpamaan buat dia (mudah2an dia hadir di blog yg keren ini), bahwa klo cuma diukur dari DUIT, gw jg bisa kok.

    @dony artama:
    mantab bgt lo PNS bisa dpt segitu? lu penulis apa koruptor? ngaku aja deh loe..hihihi..

    Schlumberger_Oman

    November 14, 2008 at 4:04 pm

  140. @Schlumberger_Oman
    mo lu PNS kek mo Swasta kek…
    tetep gak respek gw, kalo cara dan polah lu kaya gitu, hehehehe.

    inyong

    November 18, 2008 at 9:00 am

  141. @pegawaimahasiswa
    setuju, berbondong-bondongnya orang jadi pns adalah cerminan mental malas, minta hidup enak dan tak mau berkompetisi…

    jerry

    November 18, 2008 at 2:00 pm

  142. terserah loe deh nyong..

    Schlumberger_Oman

    November 18, 2008 at 4:12 pm

  143. Maaf semuanya,
    Sebenarnya saya benar2 bingung…
    tdnya saya buka artikel ini, dengan harapan dapet ide buat invest. Tak dinyana dalam comment, terjadi hal2 yang tdk diharapkan…

    Tetapi ingatlah…
    (Walaupun terdengar klise)
    Pemerintah ingin mengubah paradigma yang ada di masyarakat tentang PNS. Jadi tentunya diperlukan orang2 muda yang mau bersulit2 dulu untuk masa depan ke-pegawainegeri-an yang lebih baik.
    Jadi janganlah kita menghakimi orang yang memiliki itikad baik jadi PNS.OK Bapak2 dan Ibu2. Dukung mereka dengan niat mereka semua, dan tetap doakan agar benar2 terjadi reformasi birokrasi yang di canangkan pemerintah.
    Saya tidak akan membela PNS atau menghina PNS, karena semuanya dikembalikan kepada penilaian Subjektif kan? Manusia terlebih dulu menilai segala sesuatu secara subjektif, baru kemudian berfikir objektif karena itulah tabiat alami manusia. Berfikirlah bagaimana cara membantu Ibu dengan masalah diatas. Jangan perbanyak masalah mereka dengan pendapat kita ttg pekerjaan mereka. Apalagi menghakimi PNS2 lain yang belum tentu kita nilai benar secara objektif.

    That’s all.
    Thaks

    tetty

    November 19, 2008 at 8:17 am

  144. mo pns mo swasta mo pedagang mo psk mo apa keq, semua tujuan adalah duit……………
    karena duit tidak jatuh dari langin tapi dicari…..
    ayooo rame rame cari duit (halal loh…)

    Halo

    November 19, 2008 at 8:46 am

  145. Mari kita lihat dari kacamata lain, jadi PNS memang banyak benefitnya kok.

    Walaupun saya pegawai swasta dan menjadi PNS bukanlah impian saya, saya mengerti kenapa PNS masih merupakan profesi favorit bagi sebagian besar lulusan Universitas di Indonesia.

    Berikut benefit jadi PNS :

    1. Kerjaan relatif nyantai, tidak diburu-buru waktu seperti corporate slave. Tidur lebih nyenyak.

    2. Anda kerja buat negara bukan kaum kapitalis kaya yang serakah, sepertinya di batin lebih sreg gitu (at least begitu perasaan seorang corporate slave seperti saya).

    3. Aman dari PHK (tanya berapa MBA Harvard yang dipecat dari Citicorp).

    4. Tunjangan macam-macam termasuk pensiun diberikan. Hari tua relatif lebih terjamin.

    5. Kesempatan untuk belajar terbuka lebar, beasiswa di dalam dan luar negeri banyak.

    6. Waktu luang banyak sehingga bisa dipergunakan untuk hal-hal produktif di luar jam kerja, misalnya jadi konsultan, menulis buku, mengajar atau bisnis. Kalau jadi corporate slave hidup anda dimiliki oleh “owner” anda.

    7. Semakin tinggi jabatan, anda benar-benar bisa “melakukan sesuatu” yang merubah negara menjadi lebih baik, di corporate anda tidak ada power dan kesempatan untuk melakukan itu.

    adhiguna mahendra

    November 19, 2008 at 11:29 am

  146. saya setuju dengan pendapat mas adhiguna mahendra, gaji PNS segitu mngkin sesuai dengan apa yang dikerjakan, itungannya nyantai, dan banyak waktu luang, beda dengan pekerja di perusahaan swasta, lulusan SMK saja di tempat saya kerja (Astra Group) perbulan gaji kotor bisa mengantongi 2,5 – 4 juta, tapi dengan catatan kerja keras, hampir tiap hari 12 jam, untuk lulusan S1 fress graduate perbulan +/- 4-5 jt, jam kerja 8 jam, tapi semua bekerja full tidak ada istilah nyantai, karna sistem kerja jepang. jadi penilaian gaji sesuai dengan apa yang dikerjakan. sedangkan PNS, contoh guru masuk pagi jam 7 pulang antara jam 2-3 sore banyak waktu luang bisa buat usaha diluar maupun bersantai dengan keluarga.. menurut saya itu sesuai.

    nurhidayat

    November 19, 2008 at 3:28 pm

  147. @adhiguna mahendra

    saya jg setuju bung. terutama poin no.7. semoga benar demikian adanya, “melakukan sesuatu agar negara lebih baik”. amiiin.

    Schlumberger_Oman

    November 19, 2008 at 5:11 pm

  148. @adhiguna mahendra
    Pikiran saya tergelitik untuk menganggapi:

    1. Kerjaan relatif nyantai, tidak diburu-buru waktu seperti corporate slave. Tidur lebih nyenyak.

    -> Dalam kondisi negara seperti ini bukannya justru aneh apabila abdi negara bekerja santai. Justru sebagai instrumen negara sebetulnya banyak yang bisa dilakukan PNS untuk memajukan negara ini, apalagi PNS yang masih muda dan memiliki banyak potensi.

    2. Anda kerja buat negara bukan kaum kapitalis kaya yang serakah, sepertinya di batin lebih sreg gitu (at least begitu perasaan seorang corporate slave seperti saya).

    -> Kenyataannya negara mengambil pajak dari para kapitalis dan corporate slaves tersebut, dan pajak tersebut digunakan pemerintah untuk menggaji PNS dan membiayai pembangunan. Masih kurang sreg?

    3. Aman dari PHK (tanya berapa MBA Harvard yang dipecat dari Citicorp).

    -> Susah juga kalau dari usia dini sudah diajarkan untuk takut tantangan dan perubahan. Sebetulnya wajar kalau orang pada akhirnya mencari comfort zone, tapi kenyatannya hidup ini khan dinamis. Kalau siap kerja ya harus siap dipecat, itu sudah hukum alam. Lebih dari itu, kita juga harus siap untuk terus berubah, mencari dan menjadi yang lebih baik (yang halal tentunya).

    4. Tunjangan macam-macam termasuk pensiun diberikan. Hari tua relatif lebih terjamin.

    -> Untuk menjamin hari tua itu kembali pada mentalitas kita dalam perencanaan keuangan. Sekarang sudah banyak produk tabungan pensiun dan asuransi hari tua, dimana prinsipnya sebetulnya sama saja, yaitu disisihkan dari penghasilan kita (sayangnya kebanyakan orang Indonesia belum berpikir sejauh itu). Bedanya kalo PNS itu setiap bulannya gajinya sudah dipotong oleh pemerintah untuk tunjangan pensiun tersebut, jadi “nggak terasa”.

    5. Kesempatan untuk belajar terbuka lebar, beasiswa di dalam dan luar negeri banyak.

    -> Kalau untuk belajar dalam artian yang lebih luas, perusahaan asing cukup banyak memberikan pembelajaran kepada kita, bahkan privatisasi BUMN pun mengikuti pola swasta. Bagus kalau banyak PNS yang mendapat beasiswa, asal jangan lupa, beasiswa itu ditanggung oleh 220 juta lebih rakyat Indonesia, yang artinya beasiswa itu seharusnya lebih menyadarkan tanggung jawab PNS untuk mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat .

    6. Waktu luang banyak sehingga bisa dipergunakan untuk hal-hal produktif di luar jam kerja, misalnya jadi konsultan, menulis buku, mengajar atau bisnis. Kalau jadi corporate slave hidup anda dimiliki oleh “owner” anda

    -> Tergantung cara kita membagi waktu, yang penting tetap professional. Disamping itu, konsultan2 top, penulis2 buku yang laris dan pebisnis handal itu setau saya sangat jarang yang dari background PNS.

    7. Semakin tinggi jabatan, anda benar-benar bisa “melakukan sesuatu” yang merubah negara menjadi lebih baik, di corporate anda tidak ada power dan kesempatan untuk melakukan itu.

    -> Sudah berapa banyak pejabat negara kita yang benar-benar sudah melakukan perubahan kearah lebih baik? Yang banyak kita lihat justru pejabat2 tinggi itu diusut KPK karena menyalah gunakan jabatan itu.
    Dengan hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, berkendaraan sesuai aturan sampai ikut berkontribusi pada kegiatan sosial kemasyarakatan itu juga sudah merupakan bagian dari upaya memajukan negara lhoo..

    pegawaimahasiswa

    November 20, 2008 at 5:27 am

  149. @adhiguna mahendra

    setuju bung untuk point nomor dua.
    cape kerja di swasta, diperas keringatnya habis-habisan.
    owner hidup nyaman di luar negeri

    fadly

    November 20, 2008 at 6:38 am

  150. semua tujuannya adalah duit……………
    pns lebih mudah mendapat duit diluar gaji, baik melalui korupsi, pungli, atau kerja sambilan karena bolos kerja pun gak masalah.
    peg swasta, waktu banyak di kantor, berangkat masih gelap pulang sudah gelap, cari kerja sampingan lebih susah….kecuali yg punya tenaga berlebih.
    PNS dan swasta sama sama bisa memajukan negara (di bidangnya masing masing)

    Halo

    November 20, 2008 at 9:16 am

  151. @pegawaimahasiswa, hehe sepertinya anda anti sekali dengan PNS ya :)

    Saya cuman mencoba melihat dari kacamata lain, bahwa menjadi PNS itu tidak buruk dan masih ada benefitnya, baik bagi kita maupun bagi negara, jika kita berniat untuk menjadi PNS yang benar-benar profesional.

    Perkara kenyataannya PNS sekarang “tidak profesional” dan ‘belum melakukan perubahan ke arah yang lebih baik’, itu masalah lain. Gimana mau berubah kalau tidak ada yang memulai ??

    Yang saya lihat sekarang, masalahnya pemuda-pemuda Indonesia nomer satu yang profesional, berbakat dan cerdas, pada mengabdikan diri semua jadi corporate slave, (dan mengejek-ejek PNS).

    Akibatnya justru sedikit PNS yang memiliki high quality (kecuali di departmen2 khusus) , terus gimana Indonesia bisa maju ??

    adhiguna mahendra

    November 20, 2008 at 10:01 am

  152. @adhiguna seperti di t4 saya yaaa pak

    pns depku

    November 20, 2008 at 10:13 am

  153. @adhiguna:

    Mas Adhi emang bijaksana :-D hehe….
    BTW, untuk point nomor 5, bukan berarti yg non-PNS kecil kesempatan untuk dapet beasiswa kan mas? :-P
    Setau saya malah beasiswa master mas Adhi dulu banyak ngambil staf2 dari perusahaan swasta (kebanyakan resigned dari kerjaannya). CMIIW

    all the best,
    Dafferianto

    Dafferianto Trinugroho

    November 20, 2008 at 11:14 pm

  154. PNS cuman penghambat kemajuan bangsa … sudah menghabiskan resource/APBN … ehhh malah menghambat USAHA produktif … jumlah PNS yang efektif cuman 1/4 dari total yang ada sekarang …sebaiknay pecat 3/4 nya … potong birokrasi …. korupsi jadi minim, pelayanan meningkat … PAJAK bisa di TURUNKAN ….. baru negara ini maju.

    PNS Monyong

    November 21, 2008 at 7:19 am

  155. @ PNS Monyong

    halah halah,………… ntar kalo udah dilaksanain lu ngedaftar lagiih jadi PNS,….
    inget waktu th 98 ada pendaftaran PNS,… sampai heran saya melihatyang daftar banyak banged,…. malah banyak mbak2 sama mas2 keren2 ganteng2 dan manis2 yang kayaknya udah pada kerja ikut2 an daftar,…. belom lagi alumnus PT Ternama temen2 nya anjar,… huuuaaaah,.. pada ngomong apa siih luuw sekarang??? sayang aku duluw belom lulus masih kuliah,… jadi hanya bisa memandang para pendaftar itu aja sambil jualan majalah!!!!

    joko

    November 21, 2008 at 7:35 am

  156. Mas JOKO, Saya punya usaha kecil …. meski ijin usaha dll di persulit dan RECOKIN oleh para BAJINGAN(PNS), sampe hampir stresss … alhamdulilah 3 tahun berjalan Puteran revenue usaha sudah tembuh 300jt perbulan …. untung before TAX hampir 30jt … jadi sorry kalau saya ngga tertarik jadi PNS. sayangnya, sudah untung begini berdatangan lagi para BAJINGAN(PNS) yang lain .. dari pajak …. saya bilang ke para BAJINGAN(PNS) ini, SAYA SELALAU JUJUR, ngga perlu harrass saya pake ngancem2 … saya selau BAYAR PAJAK sesuai ATURAN.

    PNS Monyong

    November 21, 2008 at 8:05 am

  157. hmmm mau juga aaaah ,…. ketik reg spasi dulu nggak mas sebelumnya???

    miki

    November 21, 2008 at 8:22 am

  158. @PNS Monyong

    klo da pns (orang pajak) yang macem2 lu laporin ja..,hehe

    anjrit

    November 21, 2008 at 8:56 am

  159. @Schlumberger_Oman Berkata:
    Nopember 13, 2008 pukul 4:06 pm

    gw cuma mau ngomentarin postingan si “ASNGOM” (Asal NGomong).

    lu bangga ya jadi PNS? kasian :) tp emang sih orang daerah pada bangga jadi PNS. di kampung gw mah gak dilirik lu orang mo jebolan mana, kerja di perusahaan asing mana, tp asal PNS udah deh, biar lo orang cuma setaff biasa yg kerjanya cuma baca koran plus tidur dikantor sampe ileran, lsg mesem2 tuh mertua, minta anaknya dikawinin (tentunya dgn proses nikah dulu ya–> spy halal).

    cw gw (yg kebetulan jg PNS oriented), tadinya dia lebih seneng klo gw PNS. hehehe. kasian, sempit sekali pikirannya. seolah2 kalau mau kaya/stay/settle and mapan dihari tua, cuma PNS jalan satu2nya. akhirnya dgn mempertimbangkan alasan masa depan “yg lebih pasti”, kami putus dan dia jadian ama cowonya yg dokter dan skrg PNS, kerja di puskesmas dgn gaji 1jtan. goblok sih, tp apa mau dikata :) udah gitu skrg gayanya sok bgt lagi, najizzz….

    belom tau dia, padahal sekali nungging gw bayar 15jt deh brani gw! sekalian ngecrotth di me-Q gw tambahin deh 2jt (klo tembak di dalem berani 5jt), total 20jt tuh!! hehehe. PNS mana yg sanggup kya gini???!! kecuali orang BP MIGAS dan dirjen pajak, baru gw ngaku kalah hahahaha. (tp kebanyakan dari mereka selalu berakhir di balik jeruji besi).

    kuli biroe,
    (yg terpaksa sombong krn ditantang)

    sombong bgt lu..!!!

    anjrit

    November 21, 2008 at 9:43 am

  160. @adhiguna mahendra
    Saya tidak pernah menyatakan anti pada PNS Mas, saya anti pada mentalitas pemalas, keterbelakangan dan penghambat kemajuan :)

    pegawaimahasiswa

    November 21, 2008 at 11:40 am

  161. @Dafferianto, iya memang beberapa beasiswa seperti contohnya yang kita terima, Erasmus Mundus-Science and Technology, bersifat umum dan tidak ada prioritas pada government official atau staf LSM.

    Contohnya dulu teman-teman penerima beasiswa saya kebanyakan adalah engineer profesional yang bekerja di perusahaan-perusahaan ternama seperti Schlumberger, Intel, IBM dsb. Saya sendiri bukan PNS/government official waktu mendapatkan beasiswa sampai sekarang (malah jadi expat di negeri orang).

    Beasiswa lainnya yang bersifat umum adalah Sampoerna Scholarship dan Eiffel excellence scholarship (Perancis)

    Tapi tetap saja beasiswa yang memprioritaskan government official lebih banyak, sebut saja DAAD (Jerman), Stuned (Belanda), USAID (US), APS dan Ausaid (Australia), belum lagi beasiswa dalam negeri seperti beasiswa Dikti. Kemudian biasanya di instansi-instansi seperti misalnya department PU ada beasiswa khusus dengan kerja sama dengan pemerintah Belanda (contohnya
    di Unesco-IHE).

    Kalau anda kerja di instansi-instansi kaya seperti Depkeu, BPPT/LIPI, Pertamina, PLN, Telkom, Bank Indonesia etc mereka juga sering membiayai sendiri sekolah pegawainya hingga master/doktor.

    Well memang bagi pegawai swasta sedikit lebih sulit untuk meneruskan sekolah daripada PNS, kecuali dengan biaya sendiri. Tapi kemungkinan itu tetap ada.

    @pegawaimahasiswa, saya tau anda agak gemes dengan kelakuan sebagian besar PNS di Indonesia yang sudah dikasih fasilitas macam-macam, gampang dapat beasiswa, masih juga bekerja dengan ogah-ogahan. Saya juga gemes dengan PNS model begitu, tapi tentu saja tidak semua PNS seperti itu. Di Eropa, kebanyakan penerima beasiswa yang saya kenal adalah dari kalangan PNS dan bagi saya mereka adalah pribadi-pribadi yang profesional, idealis, bersemangat dan akan membawa perubahan bagi Indonesia, hopefully..

    adhiguna mahendra

    November 21, 2008 at 1:42 pm

  162. @anjrit: biasa aja kali.

    Schlumberger_Oman

    November 22, 2008 at 12:47 pm

  163. @adhiguna mahendra:

    I see…. Trims infonya mas…. Dikit2 jadi tau landscape dunia per-beasiswa-an di Indonesia. Ternyata lebih banyak instansi yg kasih beasiswa untuk PNS dari pegawai swasta ya…. Ga tau sebelumnya soalnya dulu bukan PNS pas apply beasiswa.

    all the best,
    Dafferianto

    Dafferianto Trinugroho

    November 22, 2008 at 1:55 pm

  164. maaf teman2..
    kalau bicara idealnya berapa gaji PNS, kayaknya relatif banget, sudah jd sifat manusia itu selalu kurang… jadi syukuri aja apa adanya…

    sinyo

    November 24, 2008 at 5:34 am

  165. Jangan bicara gaji ideal .. kerjanya dibenerin dulu.. bersihkan kebiasaan korup, jangan kek Depkeu.. digaji gede untuk mengurangi korupsi..

    pairo

    Desember 9, 2008 at 3:38 am

  166. kalo mental korupsi digaji gede juga tetap korupsi dan bukan cuma PNS.
    Peg swasta yg bermental korupsi sangat banyak…..terutama di proyek….mudah banget utk korupsi terutama utk pengadaan barang, sewa alat berat dll.
    Jadi kembali ke pribadi masing-masing…

    Indonesia

    Desember 9, 2008 at 5:52 am

  167. saya juga PNS,
    tinggal bersama istri

    istri swasta
    saya juga bekerja tambahan, punya LPK dan CV

    alhamdulillah kita berdua punya 4 property
    aku belajar dari TUNG DESEM, ADRIE WONGSO, PURDI e CHANDRA
    sekarang 2 properti hampir menghasilakn arus kas positif bagi kami. bisnis saya, dikelola orang lain. istri juga, bisnisnya juga bisa dikelola orang lain

    kuncinya
    belajar kepada yang terbaik
    maka akan dapat hasil terbaik

    adi avanza

    Desember 10, 2008 at 4:15 am

  168. salut banget buat mr adi avansa

    open mind banget…

    gak kebanyakan orang yg hanya mikir save utk jadi pegawai PNS/SWASTA tapi juga mikir masa depan setelah pensiun dengan menjadi entrepreneur…

    4 jempol deh buat abang n istri

    gw…alhamdulillah saat ini jd engineer Telco swasta…pendapatan setahun gak sampe seperti dirut telkom sebulan hahahaha….maklum lah

    syukur alhamdulillah…dengan commitment dan kerja keras membangun usaha di luar kantor…bisa mendapat kan paasive income yg bisa setara pejabat eselon

    semua musti disyukuri…kalo qta melihat ke atas terus gak bakal puas..tapi liatlah ke bawah..masih banyak saudara qta yg miskin…

    so buat temen2 PNS jgn melihat grade standart gaji PNS DEPKEU, memang mereka bisa 3-4 lebih banyak dari PNS biasa….tp kerja mereka jg memeras otak dan tenaga….syukur2 bisa kumpul keluarga….syukur2 gak ada perselingkuhan di tempat kerja….

    so pilih yg mana

    semangat

    pegawaitelco

    Desember 11, 2008 at 1:59 am

  169. bensin di amrik skr udah turun nyampe sekitar Rp4300an
    kok herannya bensin di indo Rp 5500 (padahal harganya disubsidi loh)
    ada yg bisa jelasin?

    pendatang

    Desember 11, 2008 at 6:45 am

  170. @pendatang,
    meski OOT tapi gpplah
    biaya produksi di indonesia lebih mahal dari amrik, emang ongkos buruh jauh lebih murah dari amrik tapi biaya diluar buruh jauh lebih mahal spt perijinan, angkutan (ada mel ke petugas, dll.), biaya entertain, biaya rapat, biaya study banding, sumbangan, biaya ini dan itu, biaya dll.

    Indonesia

    Desember 11, 2008 at 10:11 am

  171. @indonesia
    semua biaya itu masuknya ke PNS kan,
    jadi kesimpulannya penghasilan PNS gedhe dong:D

    pendatang

    Desember 11, 2008 at 12:07 pm

  172. @pendatang,
    Betul penghasilan pns emang gede sekali, meski gajinya kecil. Cuma rekan rekan disini yg disorot cuma gaji (gaji pokok) doank…
    Kesimpulannya pns emang orang makmur di indonesia. Lihat saja kasus bahan bakar yg saya tulis di atas bahwa ongkos produksi sangat mahal krn perijinan, angkutan (mel ke petugas), dll.
    Perijinan siapa yg mengeluarkan??? tentu pns, tips angkutan siapa yg meminta??? tentu pns yg berupa polisi atau LLD, study banding siapa yg melakukan??? tentu pns…..
    Itu baru dari bahan bakar, padahal barang lainnya kan masih buanyak. Belum lagi jasa, dll.
    Pokoknya kalo jadi PNS duit akan mengalir terus dg kencang………….makanya lucu banget jika dikatakan PNS hidup sederhana….
    Sederhana menurut pns adalah rumah 4, mobil 4, istri 2………..hehehehehhe

    gak kenal taman melati

    Desember 12, 2008 at 12:41 am

  173. @pairo…
    emg lu kerja udah bener….anjing goblok lu….

    pns depkeu

    Desember 18, 2008 at 4:46 am

  174. @pns depkeu
    Kenapa?.. merasa yah..??.. hee..hee..
    Inget ama Yg Di Atas om..banyakin sedekah jangan banyakin korupnya..
    Gaji segitu dah gede tuhh..jangan ditambahin korupsi..

    pairo

    Desember 18, 2008 at 5:50 am

  175. masa cuma dibilang getu …. keluar nama binatang segala….pns boongan nech…kalo namanya pns tuch bisa menahan emosi krn masuknya kan melalui seleksi termasuk psikotes, ada prajab segala…..dulu malah ada penataran P4, jadi moral dan mentalnya santun santun paling tdk ya cara bicaranya santun

    Wong ndeso

    Desember 18, 2008 at 9:41 am

  176. dicari PNS yang jujur dan amanah

    gulob

    Desember 19, 2008 at 8:05 am

  177. tetangga saya ko bisa ya..jaksa gol 3b beli rumah harganya 1,8 milyar!! duit dari mana ya..

    bonik

    Desember 19, 2008 at 2:46 pm

  178. @bonik…
    sudah jelas itu…ndak ush dipertanyakan lagi uangnya dr mana….banyak jaksa kayak Urip…tp mgkn cuma beberapa yg apes…ketangkep terima uang suap…masuk TV lagi….jd beken mendadak…..

    nah…kalo tetangga anda…itu termasuk yg beruntung…bisa ngumpulin duit suap sampai 1.8M…wakakakakakaka….

    whoever

    Desember 19, 2008 at 3:42 pm

  179. mmm.. test test

    ABC

    Desember 19, 2008 at 4:09 pm

  180. @PNS Depkeu
    quote: “..emg lu kerja udah bener….anjing goblok lu…”

    begitu perkataan seorang abdi negara??! awas klo ketauan nyatut, gw angkut ke truk loe!!

    KPK

    Desember 21, 2008 at 3:17 pm

  181. @Bonik:

    tetangga kamu gol 3b bisa beli rumah 1,8M ? ok nanti saya periksa. kalo gak ngepet ya korup. gitu aja khok repot.

    KPK

    Desember 21, 2008 at 3:18 pm

  182. @KPK
    bner ngepet kle ya..,hehehe btw klo hasil ngepet kena pasal apa ya..?hoho

    wong_kampung

    Desember 22, 2008 at 2:53 am

  183. wah kalo KPK udah nimbrung …jadi atutttttt….

    mbah kakung

    Desember 22, 2008 at 6:52 am

  184. kenapa orang pada pengen jadi pns? tentu bukan karena ingin aman aja ato takut kompetisi. tapi karena negara ini ga bisa memberikan jaminan kompetisi yang sehat

    hasto

    Desember 30, 2008 at 1:33 am

  185. @hasto,
    Lahhhh bukannya masuk jadi pns melalui kompetisi yg sangat ketat. Jumlah pendaftar ratusan ribu yg diterima cuma ratusan orang (satu banding seribu). Jadi pns itu dah melalui kompetisi sangat ketat…….jadi gak tepat jika dinyatakan pns takut kompetisi

    uhuiii

    Desember 30, 2008 at 1:57 am

  186. kan aku bilang bukan karena takut kompetisi. cuma kalo ga jadi pns, kerja swasta memang belum menjanjikan. karena pemerintah belum bisa memberikan kesempatan yang memadai. semua birokrasi serba duit, bikin ekonomi biaya tinggi

    hasto

    Desember 30, 2008 at 6:42 am

  187. ngomong-ngomong biaya produksi,
    sudah lama kurenungkan dan belum dapat jawaban secara jelas, kebetulan aku lama di procurement, kasusnya sbb:
    Harga sebuah trafo bikinan pma yg di jakarta dengan harga trafo bikinan pma di negara aslinya relatif sama (dlm USD), tapi kenapa upah karyawan yg di Jakarta jauh lebih murah dibanding yg di negara aslinya?????
    Maaf kalo dianggap OOT

    uhuiii

    Desember 30, 2008 at 8:44 am

  188. Jangan pada berantem dong. Mungkin yang negatif thinking belum kenal deket sama pns yang baik2 kali. Kalo ada pns yang mampu, jangan dulu prasangka dulu. Belum tau kan penderitaan pns dengan gaji kecil. Sebagai istri pns aku punya pengalaman. Anakku sakit trus koma dengan memakai fasilitas pns (askes) dirawat di rs negeri. Nggak ada simpati & pelayanan yang baik dari medis di sana. Hingga anakku akhirnya meninggal. Sejak itu suami saya memutuskan menambah penghasilan dengan menjadi konsultan & arsitek sesuai latar blkg pendidikan.
    Alhamdulillah, setelah 10 tahun sudah py rumah, mobil, sekolah anak yang bagus, dan bisa membawa anak ke dokter spesialis.
    Insya Allah suami jujur & berkomitmen. Lagipula kalo orang-orang baik dan pinter tidak jadi pns, tambah parah rusaknya negara ini. Bukannya saya menganggap suami saya bener loh. Sebagai istri kita cuma bisa mendoakan suami yang terbaik.
    Sekali lagi jangan pada berantem ya. Belajarlah melihat dari sisi orang lain. Ini yang merusak persatuan, selalu menganggap dirinya bener. Akhirnya merusak. Bener loh aku sedih membacanya, kalian semua nggak ada empati terhadap istri, suami dan anak2 pns.
    Salam kenal buat semua pns yang mendedikasikan ilmu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara.

    epi

    Desember 30, 2008 at 2:22 pm

  189. @all ma/mbak
    kebetulan saya ditrima cpns sarjana di depkeu pajak, saya mau menanyakan, mulai kapan kita menerima gaji+tunjangan di depkeu?
    pada mas/ mbak yang merespon saya ucapkan terima kasih banyak…

    boy

    Januari 5, 2009 at 8:28 am

  190. ribut gaji …. mau tau ga gaji ku 1.000.000 ( satu juta pas ) ga kurang ga lebih, padahal aku kul 6 tahuan di kedokteran, llus kerja di RSUD,,,jangankan mengharap gaji besar mengahrapkan tensimeter untuk mengukur tekanan darah aja sulitnya minta ampun…… ” dokter bisa praktik bu ” dokter yang gimana yang bisa. ” spesialis kaya kaya bu ” modalnya darimana klo ga punya bokap-nyokap kaya atau buyut jutawan ……. ternyata gaji dokter s1 = 1/5 gaji PNS salah satu departemn yang mengurusin gaji sekalipun diploma…… lulus diploma milik dep tersebut dapet gaji 5x dokter s1… hebat kan…. ada yang mau jadi dokter…….. semoga bisa jadi perenungan

    dr.nadiabenedicta

    Januari 6, 2009 at 2:34 pm

    • bu dokter nadia, udah merit belum?
      biar gajinya naik merit aja sama aku…..nanti kan bisa naik 5x gajinya hehehhe

      markus

      Maret 25, 2010 at 5:32 pm

  191. untuk mbak epi yang baik….. semoga tuhan menerangi jalannya… rasanya enjadi dulisme dalam dunia kedokteran kita.. disisi lain kedokteran di cap beda – bedain pasien di sisi lain dokter juga butuh makan…. jujur selama saya menjadi dokter atau sejak saya terjun di klinik. tidak pernah saya dapatkan perbedaan pelayanan. mbak epi yang baik mungkin menggap askes di bedain tp ada yg lebih dri itu askeskin / jamkesmas tp kami ga membadakan. silahkan cek di t4 saya pernah tugas di RSU saiful anwar malang, RSUD dr koesnadi bondowoso,RSUD dr soebandi jember, RSUD kalisat jember…. silahkan cek di RS2 tersebut, kami ga pernah bedain pasien. yang mak maksd di sana pelayan medik yang bagaiana yg berbeda. apa saat anak mbak pingsan kami iarkan begitu saja??? apa obat yg kami berikan berbeda dengan pasein lain yg penyakitnya sama dengan penyakit yang anak mbak derita??? ketika anak mbak koma apakah kita ga melakukan observasi ???? mohon kita renungkan

    dr.nadiabenedicta

    Januari 6, 2009 at 2:44 pm

  192. yaaaaaaayayaya, biasanya pasien merasa dibeda bedakan karena hal-hal sbb:
    1. Pasien (keluarga pasien) belum tahu prosedur yg berlaku dan males untuk mencari tahu.
    2. Pasien(keluarga pasien) enggan berkonsultasi secara detail dan penginnya cepet cepet ditangani.
    3. Pasien (keluarga pasien) gak sabaran, pengin didahulukan padahal pasien lain buanyak.
    4. Pasien (keluarga pasien) stress dan serba gugup serta emosian telat 30 detik aja serasa 5 jam

    uhuiii

    Januari 7, 2009 at 1:16 am

  193. itu yg punya tetangga PNS tiba2 kaya mendadak (beli rumah ato apalah yg secara wajar diluar kemampuannya) TOLONG DENGAN SANGAT AKTIF LAPORKAN ke KPK, di tol dalam kota ada tuh iklan KPK beserta nomor telpnya buat nglaporin.

    amin

    Januari 7, 2009 at 4:41 am

  194. @dr.nadiabenedicta
    maaf ya mbak kalo kesinggung dengan pengalaman saya. Bukan maksud saya mengecilkan askes. Mungkin saja saat itu Allah sedang memberi hikmah pada saya sehingga memberi perjalanan hidup seperti itu. Dokternya sih baik banget, kan teman saya sendiri. Saya ceritain satu contoh pengalaman yang tidak menyenangkan ya (saya berusaha melupakan yang lainnya, tapi yang ini selalu teringat) masak saya disalahin suster, katanya “….ibu bgmn sih, bawa anaknya telat nih, kasihan tuh dokternya, dokternya pusing tuh!” Anda bayangkan keadaan saya yang 5 hari belum tidur, tidur di lantai, anak koma di icu sementara suami sedang menghitung biaya yang harus dikeluarkan. Apa pantas? Sementara dia tidak tahu perjalanan medis anak saya hingga masuk icu. Hei..jangan2 dia pengagum dokter itu…he… Jadi jangan marah ya, ini cuma sharing pengalaman aja. Saya yakin kok masih banyak tenaga medis yang prof, cekatan, ramah, banyak senyum dan penuh pengabdian. Teman2 saya ada juga kok yang dokter, depkes, perawat. Sudahlah, saya dan suami banyak mengambil hikmah kok. Buktinya kami berusaha menjadi PNS yang “happy” (itu kan topiknya?!)

    @uhuiii
    Thanks buat tipsnya, mudah2an berguna buat kita semua. Saya sejak kejadian itu jadi belajar banyak hal tentang medis.

    @amin
    sudahlah mas kok ngurusin tetangga. Mestinya ikut bersyukur kalo tetangganya ‘maju’. Saya aja ikut senang loh kalo ada orang disekitar saya lebih maju. Daripada punya tetangga yang nyusahin, tul gak? Mungkin aja dapet warisan, sahamnya untung gede ataw kayak suami saya yang kenceng kerjanya di luar jam kantor. Jangan prasangka buruk ya. Justru deketin dong, siapa tau dapat kiat2nya untuk maju. Kalo ada orang lebih sukses kita kan bisa belajar darinya. Hayo..kita maju bersama…..

    epi

    Januari 7, 2009 at 5:33 am

  195. Saya senang sekali membaca perdebatan bapak2 & Ibu2 semua…Semoga seterusnya bisa terjadi perdebatan yang lebih seru…

    bob

    Januari 8, 2009 at 9:30 pm

  196. waduh sory ini bukannya buat berprasangka buruk:D
    maksudnya kan klo ada indikasi2 ato bukti2 awal orang tsb KKN.
    lagian klo lapor ke KPK kan juga harus ada bukti2 awal dulu, klo cuma bilang tetangga saya tiba2 kaya mendadak ke KPK ya diketawain dong sama KPK:D

    amin

    Januari 9, 2009 at 4:31 am

  197. bonik Berkata:
    Desember 19, 2008 pukul 2:46 pm

    tetangga saya ko bisa ya..jaksa gol 3b beli rumah harganya 1,8 milyar!! duit dari mana ya..
    =================================
    seperti kasus diatas
    klo orang tsb beli rumah cash (bukan kredit) dan bukan dari keturunan/keluarga yg kaya berarti ada kemungkinan KKN.

    amin

    Januari 9, 2009 at 6:31 am

  198. @boy
    setelah sk cpns turun, lsg dapat gaji (80%) sama tunjangan penuh…

    yoyon

    Januari 9, 2009 at 9:51 am

  199. @ mas amin
    @ bonik
    Baru aja saya reuni dg temen saya yang suaminya pns. Rumahnya udah nambah 3, daerah elit, dalam waktu 6 tahun. Saya deketin tanya kiat2nya . Mau tahu, dia jadi broker rumah freelance. Daerah kerjanya pondok indah dan sekitarnya. Bayangin harga rumah disana, lalu bayangin komisinya. Ehem…
    Jadi pilih mana, jadi tetangga yang usil atau tetangga yang ‘cool’….?

    @mas bob
    mudah-mudahan nggak debatnya aja yang dilihat ya, tapi hikmahnya juga. Pengalaman adalah guru terbaik. Jadi setiap pengalaman orang yang berbeda2 bisa diambil pelajarannya. Punya pengalaman seru mas? Bagi-bagi dong……

    epi

    Januari 9, 2009 at 11:22 am

  200. kasih info yaa mas, kalo ada rumah murah, kalo gaji pns kecil, knapa masih banyak yang mao jadi PNS

    babegue

    Januari 10, 2009 at 1:12 pm

  201. bukannya mau jadi tetangga usil:D
    berhubung PNS termasuk pegawai public ato abdi rakyat, gak salah dong kalo kita mengawasi tetangga kita yg PNS yg mencurigakan terlibat KKN, tapi perlu diinget kita juga harus memakai asas praduga tak bersalah, jadi klo belom ada bukti2 ya jangan dilaporin, meski udah ada bukti2 kita juga cuma bertugas melaporkan aja sedangkan vonis orang tersebut KKN ato tidak 100% ditangan hakim.
    jadi misal ada temen ato tetangga PNS yg misal tiba2 kaya mendadak, kita upayakan mencari tahu, dia dapet warisan ato tidak, usahanya lagi maju ato tidak ato hal2 yg lain.

    amin

    Januari 12, 2009 at 5:00 am

  202. bentar lagi pemilu jadi tolong aktif ikut pemilu dan aktif mencari tahu siapa2 calon yg “bersih” dan layak dipilih.
    karena langkah kecil perubahan dari masing2 individu bisa menjadi awal perubahan yg besar. memang efek dari usaha kita yg misal aktif mencari tahu calon2 yg bersih tidak terasa dalam untung ruginya ke kehidupan kita secara langsung, cuma kalo bukan kita yg memulai terus siapa lagi?masih banyak rakyat indo yg buta thd calon2 pemimpinnya padahal mereka tetap harus memilih sehingga rawan politik uang

    amin

    Januari 12, 2009 at 5:16 am

  203. lucu2 de postingannya….

    thya amaze

    Januari 12, 2009 at 2:53 pm

  204. @amin
    Ha..ha…mas amin rumahnya dimana? Mudah2an bukan tetangga saya. Saya jadi takut nih, jangan2 di rumah mas amin ada teropong segede gajah, atau yang pake infra red? Just kidding…
    Emang ada politik uang ya, dimana? Saya mau dong uangnya…milihnya? Nggak janji deh……Ha…

    epi

    Januari 13, 2009 at 12:16 am

  205. @babegua
    kenapa orang mau jadi pns? salah satunya nggak ikut deg2an memasuki th 2009. Kalo kerjanya rajin & bener nggak bakal takut di phk….aman bro…

    epi

    Januari 13, 2009 at 12:19 am

  206. @epi,
    selingkuh aja yuk….

    pengin xxxxx

    Januari 13, 2009 at 12:57 am

  207. @epi

    Kerja nggak rajin dan nggak bener aja gak di PHK kok..hehee..he
    Buktinya koruptor masih merajalela….

    pairo

    Januari 13, 2009 at 2:32 am

  208. coba diadakan survey,,,,pns yg baik ada berapa dan yg buruk ada brp….bandingkan banyakan mana………

    uhuiii

    Januari 13, 2009 at 3:44 am

  209. alhamdlh tetangga saya gak ada yg PNS:D
    politik uang di desa2 masih banyak, bahkan buat pemilihan Kades pun ada.

    amin

    Januari 13, 2009 at 4:31 am

  210. @pairo
    he..he..gak komentar ah…capek..tergantung mindset masing2 aja d

    @pengen xxxxx
    ogah ah…

    @amin
    alhamdulillah…ternyata kita nggak tetanggaan… :)
    kalo pindah bilang2 ya…

    epi

    Januari 13, 2009 at 4:56 am

  211. saya juga pns.. istri juga.. memang gaji kami kecil.. tapi kami berusaha ‘loyal’ kepada republik ini.. sekarang lagi sekolah di eropa.. dpt beasiswa dari bekas penjajah.. (hiks.. mungkin itu uang kita jg ya).. disini saya nyambi kerja.. istilah kerennya “floor engginer” tukang ngepel gitu lho.. hehe.. sejam saya dibayar 9 ero.. seminggu saya kerja 10 jam (malem aja).. sebulan saya dibayar 360 ero = Rp.5jt-an.. lebih gede dari gaji saya sebulan di indo.. sedih ya jd pegawe negri di indo.. tapi saya I love indo much.. saya akan balik ke indo.. biarpun yg biayai seklah bukan pmth indo..
    kalo saya lihat di kantor saya (pusat).. pns sudah mulai berubah loh.. mohon kepada mbak2.. mas2.. jangan terlalu negative thinking ke pns.. di unit kerja saya (dari 12 orang.. 7 orang lulusan LN..).. kami juga ‘kerja keras’.. dan selalu menjaga untuk tidak melakukan ‘korupsi’ untuk menutupi kebutuhan hidup di jkt.. kami punya cara2 yang berbeda untuk ‘mengakali’nya..
    contohnya bagemana saya dan istri ‘mengakali’ untuk memperoleh income tambahan.. dulu sebelum saya sekolah.. kami berdua kalo malem (saya tegesin) nyambi kerja ‘semacam’ konsultan.. ya lumayanlah.. kami kerja < 10th .. sudah punya rumah layak.. mobil yg nyaman.. anak sekolah ditempat yang bagus.. dll..
    yang selalu kami jaga.. ‘amanah’ yang diberikan kepada kami sebagai pns.. semoga kami selalu bisa menjaganya.. mohon doanya..
    untuk mbak epi.. tetap semangat.. jadi istri pns.. jadilah motivator yang baik buat suami..

    roed

    Januari 22, 2009 at 11:41 pm

  212. sori.. salah nulis.. maksudnya.. engineer.. (habis udah ngantuk n laper.. lg winter..) hehe…

    roed

    Januari 22, 2009 at 11:45 pm

  213. @roed
    Mas roed dapet beasiswa darimana? mau…mau…mau…
    Kasih tau dong, dari kantor ato nyari sendiri. Suamiku pengen banget bisa sekolah lagi, apalagi kalo keluar negeri.

    epi

    Januari 23, 2009 at 4:26 am

  214. @epi
    cari sendiri mbak.. dpt dari StuNed.. info ada di beasiswa StuNed:
    http://www.nesoindonesia.com/indonesian-students/information-in-english/scholarships
    banyak kok mbak beasiswa yang lain.. dari Australi : Ausaid, APS; Jepang: Monbusho; Pmth Indo: Depkominfo, Dikti dll. apalagi suami mbak dosen.. lebih banyak lagi pilihannya.. lumayan mbak.. nambah ilmu.. wawasan.. dan nambah uang (biar ga kegoda kurupsi.. hehe)
    istri saya juga dapet Ph.D di Australia.. (lagi mau berangkat.. pisahan makin lama ni.. demi Indonesia tercinta..)

    roed

    Januari 23, 2009 at 5:29 am

  215. sori.. koreksi lagi.. “..apalagi kalo suami mba dosen..”

    roed

    Januari 23, 2009 at 5:30 am

  216. ternyata masih terdapat 40% PNS Indonesia yang Baik-baik…semoga angka ini terus bertambah….seiring dengan metode rekrutment yang telah dilakukan oleh instansi di pemerintahan terutama instansi pusat/departemen.

    mbah kakung

    Januari 29, 2009 at 1:37 am

  217. iya apalagi klo PNS yg baik2 ikut mendukung program anti KKN, misal melaporkan tindakan KKN ke instansi terkait (tidak melindungi temennya yg terlibat KKN)

    amin

    Januari 29, 2009 at 7:24 am

  218. @roed
    Makasih infonya ya, lagi baca buku Winning a Schlolarship nya Erny Murniasih. InsyaAllah nyusul (optimis ni). Bosen di Indo, dicurigain mulu jadi korps PNS he..he…

    epi

    Januari 30, 2009 at 8:59 am

  219. dari pada pusing2 mending disukurin be the best ..Thing positif …Klo memang orang bisa berhasil, jangan disirikin bagus dideketin dari pada ngedumel gak karuan bagus tanya “CARANYAAAA…?????”…Biar kita bisa kaya rame2 kan asiiiiikk…

    nisa

    Februari 5, 2009 at 6:26 am

  220. iya berapapun rezeki kita tetep harus disyukuri dan kita tetep harus berusaha terus untuk mencari/meningkatkan penghasilan dengan cara2 yg halal, kita harus bersyukur karena alhamdulillah kita saat ini mampu melakukan banyak hal ataupun membeli berbagai keinginan kita, yg mungkin hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh sebagian besar rakyat Indonesia karena alasan ekonomi, maka apa kita tidak sudi sedikit berpikir dan berusaha untuk bangsa kita ini, misal ikut mendukung program anti KKN mulai dari diri kita dan lingkungan kerja kita. mungkin dari beberapa orang disini ada yg lulusan PTN yg angkatan 2000 dan sebelumnya (yg masih mbayar kuliah murah meriah karena bantuan APBN), saya berharap mereka masih mempunyai rasa nasionalisme untuk membalas jasa kepada negara.

    amin

    Februari 5, 2009 at 9:51 am

  221. OK OK………………..

    nana

    Februari 19, 2009 at 9:10 am

  222. mas Amin orang KPK ya???
    rajin deh kampanye nya, saya dukung…

    epi

    Februari 19, 2009 at 1:51 pm

  223. saya engineer kok Bu, di salah satu MNC dijakarta.

    amin

    Februari 20, 2009 at 6:55 am

  224. Ya…ya….ya….saya tetap dukung, hidup pak amin eh…kpk..!!!
    Besok, ngelamar aja ke kpk..Jiwa nya udah ada, mungkin kpk kalo dipimpin pak amin bisa menyelamatkan uang negara lebih besar lagi. Dan uang itu bisa untuk lebih mensejahterakan pns supaya lebih baik lagi pelayanan dan kontribusinya, tapi ng…… kali gajinya nggak sebesar di MNC ya. Tertarik? :D

    epi

    Februari 20, 2009 at 7:30 am

  225. saya kerja di kontraktor gaji 7jt. sebulan saya bisa nabung 2jt. tp saya pengen banget jd PNS, walaupun gajinya 2jt tp bisa nabung 7jt. aneh kan?

    Aneh

    Februari 20, 2009 at 3:47 pm

  226. Nggak aneh lah, tiap2 orang kan punya pemikiran berbeda2, mungkin selain dari hitung2an materi, pasti nyari tempat aman alias nggak di phk. Betul?
    Dah mulai krismon nih…

    epi

    Februari 21, 2009 at 12:48 am

  227. @epi

    Maaf bu.. kalo semua perpikiran seperti ibu.. Indonesia gak akan maju.. kek sekarang ini..
    Mau kerja santai,mau males2an, mau datang terlambat gak urus.. karena aman2 aja gak akan diPHK..

    Ballack

    Februari 21, 2009 at 1:41 am

  228. Sekedar Sharing dari Australia :
    “LEBIH BAIK BUKAN GAJI PNS YANG HARUS NAIK MEROKET, MENGINGAT MENTAL KONSUMTIF Bangsa Kita”
    Lebih Baik diberi Fasilitas Anak-anaknya sekolah gratis, rumah gratis dan berbagai GRATISAN2 lainnya”
    Karena ini AUSTRALIA MAJU ….

    Agung

    Februari 21, 2009 at 10:08 pm

  229. gaji pns yang layak itu ya sama dengan UMR buruh saja, sudah cukup buat mereka. Mereka kerja enak, santai, dijamin hari tua oleh uang pajak rakyat… ada yang malah disekolahin keluar negeri mahal-mahal, enak sekali, sementara masih banyak rakyat indonesia yang untuk menyekolahkan anak sampai SMP saja sulit…. jadi, gaji pns sekarang SUDAH CUKUP, kalau perlu malah dipangkas saja jumlah pns, sudah kebanyakan

    erry

    Februari 22, 2009 at 2:48 am

  230. @ erry
    Setuju ama lu..
    Apalagi jaman krismon gini.. sebaiknya gaji PNS jangan dinaikin.. karena kalo gaji PNS naik otomatis harga2 kebutuhan pokok akan naik juga..
    Kalo gw punya pendapat.. sebaiknya gaji terendah PNS sama dengan UMP daerah.. jadi tiap2 daerah, PNS beda gajinya

    Ballack

    Februari 22, 2009 at 3:07 am

  231. bagaimana bangsa kita menjadi maju.. kalo kita selalu menyalahkan orang.. dan kenapa PNS yang selalu disalahkan.. saya pikir yang korup bukan cuma PNS.. banyak juga perush swasta yang “ngemplang pajak” yang seharusnya menjadi hak rakyat indonesia (maaf bicara tanpa data, tp kayaknya udah rahasia umum deh..)
    saya pikir “korup”nya PNS juga karena andil dari luar juga.. as an example : korupsi di instansi2 yang melayani masyarakat umum.. pada umumnya terjadi karena masyarakat ga terbiasa antri dan bersabar.. akhirnya menyuap petugas untuk mendapat “special service”.. ya emang si mental pelayannya jg kurang bagus.. tapi kan ga akan terjadi kalo “semua” yang dilayani tidak berusaha menyuap yang melayani..
    marilah kita bersikap dewasa.. kayaknya akan lebih bijak kalo kita mulai dari diri kita sendiri (pinjam istilah aa’ gym).. daripada kita menyalahkan orang lain.. kalau masing2 dari “kita” menjadi baik.. kan pada akhirnya Indonesia akan menjadi baik jg.. mungkin ini terlalu “teori” gitu ya.. tapi kayaknya lebih baik daripada hanya menyalahkan orang lain..
    untuk mas/mbak erry.. kayaknya PNS kita yang sekolah ke LN banyakan dibiayai dari LN deh (APS, ADS, Stuned, DAAD, Monbusho, dll).. dan ini murni grant bukan loan.. bukan dari indonesian government.. dan untuk mendapatkan itu juga tidak gampang.. jadi ya yang dimaksud “enak sekali” yang mana ya?

    roed

    Maret 2, 2009 at 4:41 pm

  232. Menurut pengamatan saya, PNS ngga ada NILAI TAMBAH nya buat masyarakat. Cuman menambah BEBAT buat APBN saja …. mungkin cuman 10% saja yg memberi ADDED VALUE buat negara .

    Sudah makan uang pajak, kerja LAMBAATTTTT, eh malah menyusahkan orang yang mau JUJUR dan LURUS.

    Idealnya cuman 1/4 dari jumlah sekarang, lebih baik di PECAT saja 3/4 nya. Contoh pegawai negri singapore atau jepang …. SEDIKIT,EFFISIEN dan PRODUKTIF. sehingga pantas di gaji lebih.

    PNS Monyong

    Maret 3, 2009 at 4:08 am

  233. Bu epi,

    saya sbenarnya tertarik kok kerja di KPK cuma yg sesuai bidang saya, kalo ada lowongan KPK buat teknik fisika kasih info ya Bu.

    Permasalahan di Indonesia memang kompleks ya, jadi gak mungkin bisa dipecahkan secara instan, tapi sebagai individu2 setidaknya kita mulai lah berbenah ke arah yg benar, setidaknya dimulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, lalu temen2 kerja dan setrusnya sesuai kemampuan kita. Misal biasakan/didik anak2 kita untuk tidak melakukan KKN, nasehati temen/keluarga yg mau KKN, laporkan klo mengetahui ada tindakan yg ada unsur KKN nya, dll yg sesuai kemampuan kita. Yang pertama harus kita niatkan bulat2 bahwa KKN adalah musuh bersama kita semua bangsa Indonesia.

    amin

    Maret 3, 2009 at 4:23 am

  234. mau donk ngelamar di KPK, caranya gimana????
    lagi butuh kerja banget nech……jadi bosnya KPK juga gpp koq…
    Dg catatan: saya lulusan teknik mesin

    Gubrak

    Maret 3, 2009 at 4:30 am

  235. Persoalan PNS dan dan gajinya memang merupakan persoalan yang menarik. Saya pernah bekerja di perusahaan keluarga (tradisional), perusahaan swasta asing, maupun swasta nasional, dan sekarang sebagai pegawai negri sipil.

    Saya tidak mengatakan saya paling tahu cuma saya mencoba berbagi pengalaman saya sebagai pegawai negri sipil (yang kebetulan merupakan pekerjaan saya terakhir). Gaji pegawai negri jelas lebih kecil dari pegawai swasta (apalagi apabila anda membandingkan dengan standar gaji kelly services di thread ini)

    Pertanyaan selanjutnya apakah gaji pegawai negri perlu dinaikan. Jawaban itu saya katakan dengan pasti…. YA.

    Pertanyaan selanjutnya apakah semuanya? Tunggu dulu. Pertanyaan selanjutnya tentu. Apakah 4,5 juta PNS (tolong dikoreksi bila salah) semuanya dibutuhkan? Di sinilah permasalahan sebetulnya muncul.

    Negara ini sudah lama sekali dipimpin oleh manajer2(bukan pemimpin) yang begitu rajin bekerja. Kalau anda membaca 7 habitsnya stephen covey, yang membedakan pemimpin dan manajer adalah pemimpin memanjat tangga tertinggi dan melihat bahwa mereka ada di hutan yang salah sedangkan manajer dengan asik bekerja dan berteriak “diam kita sedang ada kemajuan neh”

    Liat perbedaannya? Sampai saat ini saya belum pernah melihat ada suatu usaha komprehensif dari “pemimpin” untuk menilai:
    1. Apakah sih tujuan bangsa ini berdiri?
    2. Apakah berpuluh2 departemen dan 4,5 juta pegawai semuanya masih dibutuhkan untuk mencapai tujuan bangsa?

    Apabila analisis itu sudah dikeluarkan, maka logikanya… (setidaknya berdasarkan logika saya) kita bisa menghemat anggaran yang kemudian bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan (jikalau tidak mau disebut gaji) PNS agar menjadi lebih profesional (kalau anda percaya pada teori stick and carrot).

    Bagaimanapun juga….. seorang Pegawai (swasta, asing, nasional) harus bersikap profesional berapapun itu gajinya. Toh kita sudah tau compensation dan benefit ketika menjadi pegawai kan? If you can’t take the heat…. don’t play the beat.

    Cheers. Semoga kita memiliki negara yang lebih baik ke depannya.

    Dika

    Maret 5, 2009 at 10:31 am

  236. @Ballack
    maaf pak, saya cuma bilang salah satu pemikiran orang menjadi PNS, adalah tidak adanya PHK. Kalau kinerjanya nggak bener, tetap ada sanksi kok.

    @erry
    He..he..kalo mau tau, gaji PNS beda tipis kok sama upah UMR. Lagian kalau disamain bener sama UMR, bagaimana bisa kerja dengan baik. Buruh sesuai UMR aja dah teriak2 melulu.

    @amin
    kemaren di tvone, humas kpk bilang kekurangan sdm, berkas laporan sudah banyak belum bisa ditindak lanjuti. Jadi…tunggu apalagi…??
    Yang orang nggak pernah sadari, kadang2 PNS dijadiin kendaraan politik. Ganti mentri,ganti policy. Tergantung kepentingannya. Nah, yang dibawah ini yang repot.
    Yang terbaru, hiks..disuruh pake sepatu dalam negeri. Kok ngatur kehidupan orang ya? Bukan nggak setuju, kenapa mesti PNS. Nggak usah disuruh juga emang kemampuannya segitu he..he…
    Korupsi…bukan salah PNS nya lah, itu salah iman. Emang di perusahaan lain nggak bisa korupsi. Insya Allah, anak-anak saya diajarin jujur, kenal Allah.

    He..he…yang komentar sambil marah2 soal korupsi dah bayar pajak belom ya? Jadi….

    @Dika
    Jadi…saya setuju banget sama Pak Dika, yang perlu dibenahi emang kepemimpinan kita. Masalahnya ya…itu tu, ganti presiden, ganti mentri, ganti peraturan, ganti kepentingan, ganti….terus aja gitu…dah seperti lingkaran setan. Capeeek deeehhhhh….

    Buat korps PNS, tetap semangat, tetap loyal, dan terus buktikan bahwa kita nggak seburuk yang diduga. Maju Indonesia!!!

    epi

    Maret 6, 2009 at 3:52 am

  237. Bagi gw PNS adalah :

    1. CANCER.
    Yup, kalo tdk di bersihkan akan menggerogoti daging yang sehat. Kalau terlambat memperbaikinya, sudah mustahil di perbaiki. pake terapi kemo sampe botak juga ngga bisa ilang tuh kanker.

    2. BENALU.
    Karena cuman mau makan, ngga ada Kerja nya hehehehehe. Kalau ngga di babat habis, bisa KOIT seluruh pohonnya.

    PNS = CANCER + BENALU

    Maret 6, 2009 at 6:51 am

  238. gimana yaa..,
    PNS gajinya kecil, lha wong kalian buuaannyyaakkk jumlahnya, dengan rate gaji segitu aja udah membebani APBN APBD kita, brapa porsi biaya operasional buat gaji PNS, dan Brapa % yang dialokasikan untuk membangun daerah macam miangas?

    survival of the fittest,
    mendingan, dipecat aja 60% PNS kita, 40% yang berkinerja bagus bolehlah dipertahankan dan dinaikan gajinya kaya swasta,

    rumput

    Maret 6, 2009 at 7:14 am

  239. PNS pemprov DKI lebih besar gajinya dibanding swasta….

    Gubrak

    Maret 6, 2009 at 7:20 am

  240. paling enak jadi pns guru DKI, dengan kenyataan :

    *ngajar cuma 2-3 jam. (tax officer jam 7.30 – 17.00…ini resminya, aslinya bisa sampe jam 1 malam, besoknya mesti masuk lagi jam 7.30,telat 1 detik aja potong gaji!!!)

    *datang jam stgh 7 pulang jam 2

    *telat tidak dipotong.

    *sakit banyak yg nengok (biasa murid2 pada cari muka biar dpt nilai extra)

    *musim liburan ikut liburan (tax officer kerja teruuuusss, sabtu tetep masuk)

    *diperjuangkan partai-partai tiap pemilu (mana ada partai memperjuangkan tax officer)

    *masih dapat gelar pula “pahlawan tanpa tanda jasa” (pahlawan ko dibayar…???)

    *ngaku kere, tapi anak-anaknya sekolah di aussie.

    *ngaku kere juga orang-orang pada percaya (lu percaya ada tax officer miskin?)

    tax officer

    Maret 6, 2009 at 10:14 am

  241. Sedih banget membaca komentar-komentar diatas……
    Saya juga PNS, yang sebetulnya dari awal tidak berniat jadi PNS, pada saat lulus kuliah saya diterima di perusahaan multi nasional dengan gaji yang sangat besar. Akan tetapi pada saat itu ibuku tidak senang melihat anaknya pulang malam terus dan ‘jalan-jalan terus ke luar negeri’, sehingga ketika ada penerimaan PNS dia mendaftarkan saya dan keterima……dan saya terima untuk menghormati keinginan orang-tua
    memang image saya semula tentang PNS ya…. seperti anda-anda ini, dan saya juga tidak menutupi mata bahwa banyak PNS yang seperti anda-anda bicarakan. Tapi setelah menjadi PNS saya sadar bahwa tidak semuanya……mungkin hanya 5 %, hanya karena jumlah PNS banyak dan seragamnya jelas…. jd terlihat . Secara resmi PNS masuk setiap pagi pukul 7.15 dan pulang pukul 16, namun banyak dari kami pulang lebih dari jam 9 (walaupun tidak tiap hari) bahkan hari sabtu dan minggu pun terpaksa masuk, mengingat pekerjaan kami sebetulnya sangat banyak…bahkan untuk makan siang (selain tdk ada waktu, namun juga untuk mengirit pengeluaran) kami sengaja membawa bekal dari rumah (kecuali untuk lembur, biasanya ada jatah makan malam). Tetangga sampai ibuku juga bingung….kok PNS lembur…..

    Tentang gaji….. betul sekali sangat tidak manusiawi, dengan beban pekerjaan yang banyak, sarana dan prasarana yang tidak memadai dan ‘ganguan-ganguan’ (wartawan tanpa surat kabar, LSM, demo-demo dll), gaji yang diterima sangatlah tidak sesuai…. tapi kita harus menyukuri apa yang kita miliki dan percaya bahwa rejeki jodo dan kematian itu sudah diatur oleh Allah SWT……minta kenaikan gaji…..? tidak sesimple itu karena kenaikan gaji PNS hanya akan memicu kenaikan harga, sehingga akan memperlebar gap antara si kaya dan simiskin. Untung sekarang dibeberapa Pemda ada yang namanya tunjangan jabatan, kesehatan dan uang makan sehingga sedikit mengurangi beban.
    tentang rumah…. saya sarankan untuk sedikit mempunyai keberanian, pengalaman saya pada saat membeli rumah dulu…. keliling- didaerah dekat kantor ( untuk mengurangi cost transportasi) dari perumahan satu keperumahan lain dengan memakai motor dinas butut…. dengan beragam penerimaan, ada yang welcome atau juga dicuekin… namun kita (saya dan suami) tetep maju terus pantang mundur, setelah menemukan yang sreg … (harga terjangkau, dekat kantor dan sekolah serta tdk terlalu masuk kedalam) akhirnya kami nekat membeli rumah itu dengan KPR dan jual mas kawin……
    ternyata karena memang sudah jodoh….. ternyata banyak kolega pada saat kerja diperusahaan swasta memberikan job pekerjaan, sehingga rumah itu dapat dilunasi dan dapat direnovasi… setelah lunas dan renovasi selesai, job dari teman-teman berhenti…. subhanallah…

    Emak Akmal

    Maret 8, 2009 at 9:52 am

  242. Bu epi,
    alhamdlh pajak penghasilan saya ditanggung perusahaan + sudah dibuatin NPWP.
    KKN memang gak hanya ada di PNS tapi di swasta juga ada.

    Kenapa kami ribut hanya KKN di PNS?
    karena PNS itu kan pegawai negara shg kami sebagai warga negara berhak untuk tahu proses penyelenggaraan negara karena hal tsb secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada hak2 & kewajiban warga negara.

    Kenapa kami tidak ribut KKN di perusahaan swasta?
    karena kami tidak punya saham di perusahaan tsb, dan tidak mempunyai hak2 yg tergantung/terkaitan dg perusahaan tsb. jadi untuk KKN di swasta yg saya perhatikan ya pershn2 yg brhubungan dg finansial saya, misal prshn saya bekerja, asuransi, bank dll.

    ini salah satu pegawai negara yg patut diteladani :
    http://www.detiknews.com/read/2009/03/24/144756/1104409/608/penasihat-kpk-abdullah-hehamahua-kredit-mobil-baru

    amin

    Maret 24, 2009 at 8:49 am

  243. Setau gue gaji pegawai negri adalah disesuaikan dg pendapatan daerah tersebut…

    karel

    Maret 24, 2009 at 2:17 pm

  244. sedih. gaji pns dijadikan alat politik. liat saja, pns yang golongan mayoritas, dapat 4, 5 x penghasilan lebih banyak. bahkan di departemen x, gaji mereka lebih gila lagi.

    rain

    Maret 25, 2009 at 1:10 am

  245. jadi pns daerah, terutama yang mengelola keuangan, setengah mati ! aturan gak jelas, mudah disalahkan, akhirnya jadi atm.

    rain

    Maret 25, 2009 at 1:13 am

  246. Lagi males comment…nunggu pemilu nanti aja
    Nunggu pemimpin yang bisa memastikan pns bisa bekerja dengan baik, tidak diintervensi oleh segala hal, memperhatikan kesejahteraan pns, sehingga tidak ada lagi KKN, tidak ada orang yang teriak2 menuding kinerja PNS.

    Jadi….nanti tgl 9 April jangan lupa ikut pemilu, pilih dengan baik dan benar. Walau cuma 1 suara ikut menentukan nasib kita, menentukan pemimpin yang bisa diandalkan dalam segala hal…hiks..ada nggak ya???

    epi

    Maret 25, 2009 at 1:36 am

  247. seperti debat kusir…………………..terutama yg cuma bisa ngomong gak pake otak….nyalain orang kayak dia yg paling bener……
    Saya dukung PNS….

    joker

    Maret 25, 2009 at 5:53 am

  248. gapa gaji kecil tapi tunjangan diperbanyak. misal rumah dinas gratis yang bisa di hak milik,anak2 diskon 70% kalo mo sekolah ampe S3, kendaraan gratis, Kesehatan gratis (bener2 gratis)

    Shoe

    September 15, 2009 at 7:27 am

  249. Besar kecil gaji tidak perlu diributkan..tinggal kita aja yg harus bsa memanajemen pola hidup..sehingga pengeluaran tidak akan minus dng pendapatan..
    tpi memang suatu kwajaran sifat manusia yg selalu merasa kurang dengan apa yang sudah diperoleh..dan mudah terbesit untuk melakukan suatu penyimpangan apabila ada kewenangan di tangannya..

    fahmi

    Oktober 9, 2009 at 6:12 pm

  250. emang beban kerja PNS beda2 walaupun gajinya sama.
    yang beban kerjanya berat, saya ikut prihatin.
    yang beban kerjanya ringan, contoh tu yang giat bekerja. jangan males2an.
    kalo temen saya asik banget tuh jadi PNS. enjoy banget.seminggu cuma 4 hari kerja. soalnya hari jumat cuma pake kaos olahraga trus senam bareng2, jam 10 pulang, hehehe ngiri ngga???

    herylukman

    Oktober 10, 2009 at 3:47 am

  251. @tax officer: tahukah anda ??

    1. Guru-guru bekerja lebih lama karena ada urusan rapot, ujian, rpp, penilaian, dan juga pekerjaan rumah ? Istri saya seorang guru honorer dengan gaji dibawah 1jt. Itupun kalo cair, kalo nggak cair ya dirapel dengan jumlah gak jelas. Pulang jam 4 sore, masuk jam 6 pagi standby (sekolah masuk jam 6.30, jika saja anda lebih jeli)

    2. Banyak guru yang begadang sampe pagi untuk ngurusin mata pelajaran agar bermutu dan bisa menghasilkan seorang tax officer yang cerdas seperti anda.

    3. Selama liburan, guru-guru juga disibukkan dengan rencana pelajaran dan bermacam macam urusan pendaftaran siswa baru.

    4. Anak guru siapa yang bisa kuliah di aussie kalo saja orang tuanya gak pinter2 nyari kerjaan diluar jam dinas ? (orang tua saya sudah mengajar kuliah malam dari jam 7 sampai jam 11 malam sejak saya umur 14 tahun sampai sekarang (33 tahun).

    5. Seorang tax officer tangguh dengan ilmu akunting selangit pun berasal dari seorang guru. Yang mengajarinya 1+1.

    Silakan hitung-hitungan tunjangan guru IIIA non sertifikasi dengan gaji plus tunjangan anda sebagai tax officer. Semoga kalkulator anda bekerja dengan baik.

    Salam.

    Joe

    Oktober 14, 2009 at 8:13 pm

  252. bekerja di swasta maupun PNS sama aja. sy melihat dari sisi gaji br ga terlalu luas.

    PNS dapat uang pensiun yg jadi motivasi terbesar orang utk masuk PNS (mnurut tmn2 PNS saya).

    sekarang PNS golongan IIIa dapat gaji 1,6juta di pemda tamatan IT yg kerjanya cuma ngeprint KK & KTP. sesuatu yg wajar khan jobs desc dibandingkan dgn THP??? jadi ga wajar klo mau nuntut naek gaji.

    saya kerja d swasta dgn THP 9jt/bln, ikut asuransi 1jt/bln. klo asumsi sy ga dipecat n kerja selama 25 tahun maka sy bisa tabung uang pensiun & medical selama 25thn sebesar =1,000,000 X 12 Bln X 25 Thn =300,000,000. (tanpa memperhitungkan suku bunga).

    jika saya hidup sampe 70 thn (55 usia pensiun + 25 thn makan tidur) maka saya akan dapat uang pensiun = 300,000,000 : 25 tahun : 12 bulan = 1.000.000/bln (tanpa memperhitungkan suku bunga)

    artinya ; PNS akan hidup pas2an (klo tidak korupsi) dengan gaji sekarang n dapat uang pensiun, swasta akan hidup lebih enak sedikit di banding dengan PNS dan dpt uang pensiun kalo bs ngatur keuangan.

    Pilihan ada ditangan anda!!! sy ttp dukung PNS yg berprestasi karna saya muak berurusan dengan dgn aparat yg korup.

    penambang borneo

    November 21, 2009 at 3:27 am

  253. Setuju dengan Anda Pak Penambang Borneo. Sip sip.
    Semoga meski gaji dan penghasilan sudah ditentukan, yang penting rejeki berkelimpahan…Amiiin

    Wiwit

    Desember 21, 2009 at 12:40 am

  254. wah… wah… pd ngomong soal duit ? Ati2 smua, duit bisa menjerumuskan qta jauh dr namanya agama. Terima saja duit yg anda terima skrg. Itu smua berkat dr Tuhan. Jika anda ingin meminta lebih, jangan hanya meminta tp berusahalah. Seperti kata2 “Ora et Labora” => “Berdoa dan Bekerja”.

    GOD_BLESS_U

    Januari 4, 2010 at 4:30 am

  255. Mau nanya neh….
    gaji untuk honorer dirjen perhubungan udara berapa ya?
    gw kagak tau…

    lagi_bingung

    Januari 16, 2010 at 9:43 am

  256. Untuk PNS, ikuti kiat saya:
    1.cari beasiswa S2 kalo perlu sampe S3 ke LN (contoh spt saya ke Jepang)
    2.hidup irit di Jepang- nabung dari beasiswa
    3.nabung sebulan 20 juta, dari gaji partime job:loper koran
    4.pulang nanti, tinggal cari rumah sesuai selera, cash gak perlu kridit.
    5.sisa tabungan, beli mobil dan usaha sampingan

    iwan

    Januari 27, 2010 at 9:13 am

  257. wah.. ya memang peruntungan pns. sudah dapat gaji begitu besar masih mengeluh terus. punya mobil punya rumah, tua dapat pensiun ngeluh terus. urusan ngeluh ga kalah sama guru swasta yang penghasilannya ga sampai setengahnya!
    PNS, kalau mau gaji gedhe jangan cuma ngeluh terus, usahakan jadi manager di perusahaan swasta aja. tapi ya tau sendiri, swasta mana mau menggaji orang yang datang lambat pulang cepat seperti kalian, belum lagi bos ga bakal sudi kupingnya dicupeti keluhan. bersyukurlah, gaji kalian tinggi sekali menilik mutu dantanggungjawabnya. ya kan?

    rani Yoel

    Februari 15, 2010 at 4:50 am

  258. saya bingung jadinya mengikuti tulisan dari awal.. dah terlalu banyak kali ya…
    shar aja ya..
    ke dua orang tuaku total gajinya 1,3. Alhamdulillah.. masi bisa makan pake sayur. dan kamu pun sekolah tanpa biaya (karena kami sadar harus berusaha)
    kenapa mesti ribut ini itu sih… coba lah belajar melihat ke bawah,.

    orang tua ku bukan PNS nakal. so please don’t just sembarangan.
    yakin yang berkata “kotor/menuduh” itu lebih bagus dari yang di tuduh?
    pns itu banyak. yang tidur terekam di TV hanya 1,2 orang (media kan senangnya membesarkan masalah biar laku).

    salam perjuangan.

    jhon

    Maret 12, 2010 at 7:41 am

  259. mengamati

    markus

    Maret 25, 2010 at 5:43 pm

  260. enakan jadi pegawaai negeri golongan III A transferan 25 Milliar :-)

    markus

    Maret 25, 2010 at 5:44 pm

  261. senang sekali ketemu dengan situs ini, bisakah mas konsultasi keluarga ?

    apo

    Maret 26, 2010 at 2:43 pm

  262. wah, pertanyaannya responden kok kayaknya gak terjawab ya?

    yogadhita

    Agustus 6, 2010 at 9:23 am

    • Lebih asyik commentnya PNS nya sih…

      Puas Curhat PNS (Pelayanan Nomor Sekian)

      Yogi

      Juni 14, 2011 at 5:36 am

  263. pingin jadi PNS kaya?

    Ikuti langkah-langkah berikut :
    1. Cari kontaknya Gayus pegawai depkeu.
    2. Tanya bagaimana cara “ngenthit” duit.
    3. Duitnya ditaruh di berbagai macam investasi.

    Bagaimana?

    Berangkat telat, pulang cepet kok pingin kaya dengan
    cara jujur, ya sulit Bro, kecuali “ngenthit” duitnya rakyat, baru kaya raya….

    Pecinta Indonesia

    Oktober 15, 2010 at 6:06 am

  264. Sebenarnya yang jadi masalah itu adalah pribadi-pribadi kita sendiri? mau bersyukur atau tidak atas rezeki yang diberikan-Nya.? Kalau kita tidak pernah merasa bersyukur walau gaji 50 jt/ bulan, kita masih tetap kurang dan merasa terus kurang sampai nanti mencium tanah….. yang jelas banyak2 bersyukur…………

    Mrd

    Oktober 18, 2010 at 4:10 am

    • sorry y nylonong…saya sih berpendapat kalo bersyukur itu urusan pribadi rizki urusan allah tapi gaji tu urusan matematis. Bukan masalah gaji PNS ato non PNS tapi atas dasar hitungan apa gaji yang kita terima (key performace indikator) istilahnya…Ini biasanya ada hitungan ekonomis bukan hanya gol 3b=..juta.
      Masalahnya banyak yang lebih peduli jutanya bukan rumusnya….untuk urusan rumus ini swasta lebih jelas rumusnya (f(keuntunfan)=gaji) kalo di PNS aku kagak tau…
      jadinya ada istilah biaya(beban negara) bukan Belanja modal negara….karena bukan investasi itu karena biaya yang keluar tidak akan menghasilkan untung.
      sebelum loe bilang mau kaya atau gaji tanya dulu dalam hati kita magabut g sih kita?? karena jujur setiap orang pasti mau gaji rutin kerjaan g berat g ada target susah dipecat bisa pulang cepet bisa dan dapat pensiun..jadi PNS aja semua trus nanti siapa yang bakalan nyari duit buat negara??? buat bayarin gaji sodara kita yang kerja buat negara??…he3x
      intinya pns tu gajinya harus gedhe tapi kalo negaranya dah makmur rakyatnya g melarat g banyak korupsi n sektor swasta yang bayar cari untung trus dipotong pajek buat bayarin PNS tu dah maju… moga-moga cepet tercapai.

      paijan

      Desember 16, 2010 at 3:17 am

  265. Setahu saya sih gaji PNS dibandingin sama penghasilan sampingannya lebih gede sampingannya, emang ngga ada tunjangannya apa ???…. (biasanya sih kalau punya jabatan tunjangannya minimal 2 kali gaji pokoknya) belum kalau ada kegiatan ….. Mereka kan kerjanya dibayar 2 kali (Gaji lain, Kegiatan ya lain lagi…. yang jelas ini pasti dan wajib….)

    Apa lagi yang jadi guru, kerja cuma lima jam sehari, tambah jam ya dibayar lagi, Memang kalau lihat daftar gaji pokok mereka dari Peraturan Pemerintah memang kecil, tapi ingat, itu CUMA GAJI POKOK Lho …. Anehnya masih aja ngga bersyukur.

    Ngga jadi PNS juga kalau kerja di Instansi Pemerintah Pusat/Daerah mah ngga ada matinya …. Ngga usah nakal, lurus-lurus aja juga bisa kaya kok ….

    Kalau rata-rata mereka Golongan III dan jadi PPTK/PPK, minimal 10% dari nilai Kegiatan udah di tangan. Coba hitung, kalau nilai kegiatan Rp.500.000.000,- Paling ngga udah ngantongin Rp.50.000.000,- bersih diluar potongan pejabat atasannya. Lha kalau sampe milyaran ….. berapa tuh yang bisa dibawa pulang … kebayang kan??? …. Ngga usah kredit rumah kalee Langsung beli cash aja ….

    Rasanya sih ngga usah cape-cape mikirin kredit rumah ….

    Pedoman mereka jadi PNS :
    BILA BERPRESTASI TIDAK DIPUJI
    BILA GAGAL DICACI MAKI
    BILA KORUPSI TIDAK DIAKUI
    BILA KAYA DICURIGAI
    BILA MISKIN YA SALAH SENDIRI

    Adhit

    Juni 14, 2011 at 5:29 am

  266. Tetangga saya PNS pada kaya2 :D… mobilnya senilai 150 jt.. rumah punya 3. Saya sendiri heran… dapat duit dr jin kali ya

    Non-PNS

    Oktober 16, 2011 at 7:27 am

  267. Effesiensi dan rasionalisasi perlu dilakukan untuk penghematan anggaran belanja, apa gunanya program rasionalisasi tahun ini dilaksanakan pensiun dini tapi tahun depan menerima banyak pegawai baru tunjangan jabatan dan remunerasi dinaikanlebih besar kinerja masih tetap kebocoran makin besar dibuat buat, YA TETAP SAJA ANGGARAN BENGKAK/ SAMA SAJA BOHONG (TOJAIYAH DALAM UCAPAN/MUNAFIK)ini namanya PROGRAM PENCITRAAN

    nang

    Februari 21, 2012 at 1:38 am

  268. I have read so many content concerning the blogger lovers however this post
    is truly a nice piece of writing, keep it up.

    pay day loans indianapolis

    Oktober 13, 2012 at 8:09 am

  269. Yang ingin saya tanyakan rumusan pembuatan range gaji PNS tsb, bagaimana antar grade, bagaimana antar golongan.
    Salam dari papua barat

    fransiscus xaverius

    Mei 28, 2013 at 11:33 pm

  270. semua duit yg kita dapat patut disyukuri, tinggal bagaimana kita mengelola duit yg kita dapat itu dengan benar, masa PNS kalah sama kita2 yg cman terima gaji tok tanpa embel2 tunjangan, bonus atau sppd dan uang makan. kita masih bisa semangat dan tanpa mengeluh kekurangan yg sebenernya lebih kurang dari PNS bayangkan gaji 1,900.000 apa bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari2….(PNS lbh enak suara mereka masih didengar pejabat tinggi, lha wong kita siapa yang mau denger, biar kita teriak sampai urat leher putus kaga bakalan didenger)

    aman

    Agustus 28, 2014 at 3:36 am


Tinggalkan Balasan ke sincan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.