Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Untung rugi kuliah S2 di UI

with 414 comments

Buat yang tertarik untuk mengambil program S2, ada baiknya mempertimbangkan untuk mengambil program S2 di UI. Mumpung sekarang sedang periode pendaftaran untuk tahun ajaran 2009 nanti (kuliah sekitar Februari 2009). Menurut saya S2 ini sangat menguntungkan, apalagi dengan biaya cukup terjangkau, kecuali ada budget untuk MM yang jauh lebih mahal, bandingkan dengan MM UI yang 70-80juta (CMIIW)

Periode pendaftaran: 13 Oktober 2008 – 28 Nopember 2008
Biaya pendaftaran: Rp. 500.000
Kampus: Salemba / Depok
Biaya: http://www.pps.ui.ac.id/bop-06.htm
lama kuliah: 3 Semester

Ilmu Komputer: 7-10 juta/semester
Ekonomi: 9-10 juta/semester

Detail di: http://penerimaan.ui.ac.id

Mungkin ada yang punya pengalaman lain dengan program S2? konon permintaan S2 untuk tahun ini akan meningkat mengingat cukup banyak institusi yang mewajibkan pengajarnya terutama dari praktisi untuk punya S2, sebelum bisa memberikan pengajaran di kelas.

Written by Anjar Priandoyo

Oktober 16, 2008 pada 1:41 am

Ditulis dalam Career

414 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. AFAIK MMUI itu in total biayanya udah lebih dari 100 juta (untuk 2 tahun). Saran lain coba MM Prasetya Mulya

    Amir Karimuddin

    Oktober 16, 2008 at 3:39 am

    • MM prasetia mulya apakah kelebihannya? thx

      endang

      Februari 24, 2010 at 5:26 am

    • barang siapa yang menghendaki dunia maka dengan ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat dengan ilmu dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu.
      sesunguhnya sulaiman as disuruh memilih antara harta tahta dan ilmu dia memilih ilmu dan dia mendapatkan semuanya harta, tahta, dan ilmu

      Harsri

      Mei 18, 2010 at 1:45 pm

      • apa hubungannya kuliah s2 dengan sulaiman
        kan lg bahas tentang untung rugu kuliah s2 di UI
        salah forum kali ni orang

        ugroseno

        Juli 2, 2010 at 2:15 am

      • ilmu is the best….terutama ilmu agama…

        ant

        Desember 29, 2010 at 4:12 am

      • sarap.. hipokrit

        edy

        Juni 8, 2011 at 2:56 pm

      • “..Gimana kalo menuntut ilmu dibayar pakai ilmu mau gak hayoo..”

        Ato

        Desember 6, 2011 at 5:39 am

      • ga nyambung cuy …
        pusing aneh jadinya

        Rahmadi

        Juli 6, 2012 at 5:42 am

      • mas2 yg ngotot bgt ttg anak jalanan lampu merah itu ga tau ya skrg ada sekolah gratis 12 tahun?
        benar2 gratis. alhamdulillah adik saya dapet buku gratis, byk sekolah gratis, bahkan dapet beasiswa. itu2 beasiswa buat beli seragam.
        see? skrg mau nyalahin org yg mampu s2? sekokah gratis sampai sma gan…
        kurang baik apa lg pemerintah? lulusan sma itu tidak perlu mengotori lampu merah…

        sbnrnya yg dilampu merah ini yg seperti anda. tidak tau ttg sekolah gratis… ataaauuuu kata yg lbh pantas. tidak mau tau dan malas cari tau. itu dia yg hrs dihindari.. malas!!! bkn s2 nyaa.. hahahaa
        lucu baca komen masnya itu

        nia

        September 15, 2012 at 12:34 am

    • uang 100 juta kl cm untuk biaya S2 saya rasa banyak yang mampu mengenyamnya.tapi apakah ada orang pintar yang berpikir,lebih mulia bila uang 100 juta buat kasih makan orang miskin saja.
      saya rasa belum ada orang yang benar2 pintar yang berhati mulia di negeri ini, saya yakin S2 UI yang berbanderol 100’an juta belum ada yang seperti itu.

      antok

      September 20, 2010 at 4:06 pm

      • Memang betul biaya Kulia S2 mahal tetapi itu juga untuk pengembangan diri serta kemajuan banyak pihak. Dalam hal ini perusahaan, Pemerintah dan masyarakat. Kalau semua masyarakat berpikir untuk apa Kuliah S2 bagi yang mampu dan sanggup… bagaimana negara tercinta kita ini bisa menjadi manusia yang maju dan berkembang. Harusnya kita memotivasi mereka-mereka yang memeliki semangat untuk memperoleh pendidikan yang tinggi. Masalah nanti mereka memiliki akhlak yang tidak baik atau baik itu bukan kepetingan kita sebagai manusia biasa. Kalau ditolak ukur secara umum belum tentu juga orang-orang miskin di Indonesia pada umumnya memiliki jati yang mulia ???
        Belum tentu juga orang-orang yang intelektual dan berkecukupan memiliki akhlak yang kurang. Semua itu kembali kepada diri orang itu masing-masing.
        Negara ini terlalu membawa orang-orang kecil dalam mengambil keputusan … cobalah orang kecil tersebut belajar untuk bagaimana merubah nasib mereka sendiri. Saya melihat banyak yg orang-orang kecil di Indonesia itu selalu pasrah akan hidup tanpa pernah mau berusaha untuk menjadi manusia yang sukses. Menurut hemat saya orang-orang miskin di Indonesia juga terlalu malas. Lihatlah dan belajar pada negara-negara luar yang tidak memiliki sumber daya alam tetapi bisa menjadi bangsa yang besar dan kuat. Itu semua karena mereka mau berusaha keras bukan hanya meminta belas kasih dari orang-orang yang berkecukupan dengan mengatas-namakan orang-orang kecil. Didalam kamus Tuhan itu “Tidak ada orang yang kecil dan miskin didunia tetapi bagaimana caranya dia mau merubah hidup dan semangatnya tersebut”. Pertanyaan saya apakah rata-rata masyarakat Indonesia memiliki semangat dan pemikiran yang seperti itu ??

        Abumawas

        Oktober 1, 2010 at 4:26 am

      • intinya, bagaimana pendidkan s2 akan lebih banyak bermanfaat untuk masyarakt.

        nurul

        Agustus 22, 2011 at 7:53 am

    • hari gini..
      masih sempet bicara uang ratusan juta!!
      padahal kalo di lampu merah…
      jangankan ratusan juta???
      ada anak kecil minta cepek,
      kita ngasihnya separuh hati.
      Kita tebak..
      20 tahun lagi.apa yang terjadi dg pengamen kecil tadi jika negeri ini dipegang oleh orang seperti kalian nannti????
      Yup,
      anak kecil pengemis lampu merah tadi sudah beranak 2.
      pengemis tetap jadi pengemis. bahkan kini
      dia kesulitan menafkahi dan menyekolahkan kedua anaknya dg pekerjaan ala kadarnya.

      apa kata dunia? sekian ribu alumni UI hanya sebagai alat untuk mengisi pundi kekayaan pribadi.

      saya yakin banyak yang tidak terima.
      dilarang membantah.
      saya yakin.. dari semua jawaban yang anda berikan.
      pasti itu cuma alibi, alibi dan alibi.

      Masyarakat Indonesia hanya perlu BUKTI!!!
      TERIMA KASIH.

      antok

      September 20, 2010 at 4:29 pm

      • Pengemis dijalanan itu adalah sebagian dari orang-orang yang memiliki akhlak yang rendah. Berpikir untuk hidup tidak mau capek. Kalau mau disalahkan sebenarnya adalah kepada ke-2 orangtua mereka yang telah melahirkan mereka dengan kondisi yang tidak memadai secara financial tetapi memiliki anak yang banyak. Gunakanlah Logika dihari jaman sudah modern masih ada orangtua yang tidak cukup penghasilan punya anak sampai lebih dari 2 ?? bagaimana mereka tidak tambah susah… untuk memberikan pendidikan saja mereka sudah tidak mampu. Coba bayangkan dengan orang-orang kaya mereka umumnya memiliki anak yang sedikit. Cobalah kalian berpikir dengan Otak jangan dengan otot!! Hari begini masih berpikir banyak anak banyak rejeki… itu jaman dulu anak tidak disekolahin.

        Abumawas

        Oktober 1, 2010 at 4:32 am

      • moga2 aja kamu cpt sadar….

        ant

        Desember 29, 2010 at 4:02 am

      • Ini orang ngomong apaan sih?

        andiazuno

        September 20, 2011 at 8:17 am

      • banyak anak banyak rejeki itu kata Kitab Suci, Bray … kitab gue mau jaman dulu ampe sekarang absolut kebenarannya,, dasar Elu nya aja intelek kafir…. emang jalan satu satunya supaya makmur musti S2 duluan??? pret

        upin ipin

        Juni 17, 2014 at 8:09 am

      • Eh bukannya pengemis itu kaya2 kan?? Bs sampai 8 juta omzetnya per bulan. Dprd s2 si pengemis lbh milih ngemsi kali hehe

        yoga

        Mei 15, 2015 at 2:59 pm

  2. thanks infonya.. moga bisa kuliah lagi

    triyani

    Oktober 16, 2008 at 11:22 am

  3. apa bedanya MM dengan S2?

    Forum Investor

    Oktober 16, 2008 at 1:31 pm

  4. S2 UI?
    Kerennnn…….

    Tapi pilih mana:
    1. S2 UI jadi pegawai… atau
    2. Diploma…, tapi jadi bos…

    Salam.

    imankristen

    Oktober 17, 2008 at 2:20 am

    • Mungkin saat ini anda bs menjadi Bos dengan title diploma. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan tinggi itu sangat diperlukan. Pengalaman dengan ditunjang oleh pendidikan yang tinggi akan sangat memuaskan.

      Aprina

      Oktober 6, 2009 at 9:57 am

      • pendidikan bukan alat pemuas.

        ozan

        November 17, 2009 at 7:41 pm

      • Klo mau jadi bos nggak usah diploma pun bisa.. sekarang begini, seandainya anda jadi bos tapi anda tidak memiliki etika seorang bos serta pengetahuan yang cukup, mau jadi bos seperti apa? Sama juga dengan ilmuwan, dsb. Klo ga punya pengetahuan dan pemahaman tentang etika profesinya dijamin hanya akan menjadi orang yang egois dan hedonis..

        Prof

        Oktober 15, 2010 at 3:57 pm

      • Look at that!! bunch of morons butt-hurt tried to show off their bullshit speech.. bla bla bla.. Only in indonesia.. You saw people wanna get higher education was being humiliated by trained-monkey.. With low-level IQ..

        arief

        Mei 15, 2015 at 3:11 pm

    • Ya.. jelas diploma jd boss lah..
      pinter itu perlu.. tp pinter ngatur orang itu sangat perlu

      Suhada

      Oktober 27, 2009 at 9:51 am

    • mending S2 dan jadi bos

      adit

      November 8, 2009 at 6:51 am

      • kalian ini kan kuliah tinggi tinggi karena merasa tidak mampu

        ozan

        November 17, 2009 at 7:42 pm

      • udah yang diploma jangan ngemeng aje,Diploma jd bos apaan??bos jablay iya…hahah

        fafian

        Desember 8, 2009 at 8:39 am

      • Sofyan Basir Direktur Utama BRI ijazahnya Diploma (D-3) dari Trisakti lho.

        hanya orang biasa

        Desember 25, 2011 at 2:24 am

    • Kalo saya sih…S2 tapi jadi Bos.

      Jandri Jacub

      Februari 18, 2010 at 3:00 pm

      • woy kalian ne sekolah aja tinggi tapi berantem trus.. gimana bangsa ini mau maju kalo orang2 yang berpendidikan kerjanya mempropokasi orang saja

        ivan

        Februari 20, 2010 at 2:49 pm

    • dengan melanjutkan kuliah juga banyak hal lain yang bisa dikembangkan klo tujuan untuk menjadi “bos” jadi tidak hanya sebatas pegawai saja…

      UFIRA

      Maret 13, 2010 at 2:11 pm

    • lebih baik S2 UI jadi pegawai, karena kebanggaan menjadi magister UI tak ternilai dibandingkan dengan materi.

      asti

      September 2, 2010 at 12:33 pm

      • Emang setelah lulus, kita bisa bilang “saya lulusan program magister UI” ke setiap orang?

        Atau, ada label yang dikenakan di jidat atau pakaian setelah lulus?

        Torotot Heong

        Februari 28, 2011 at 2:12 pm

      • tapi yg paling penting adalah koneksi…. kenal sama HRD… punya orang dalam…..
        dijamin gampang cari kerja dan jabatan…

        dicahya

        Februari 6, 2012 at 2:31 pm

  5. thanks mas anjar untuk infonya

    tatari

    Oktober 17, 2008 at 2:24 am

  6. MM UI emang ga terlalu besar SPPnya tapi memberlakukan bahwa tiap SKS ada mbayarnya.
    Mending MTI UI walau bukan dari ilmu komputer ga susah koq ngikutin kuliahnya :)

    boediarto

    Oktober 17, 2008 at 2:24 am

    • pak bodeiarto dari non IT jg ya ? masuk tahun berapa pak ? mohon ijin share pak, secara sy dari non IT jg

      thx

      Harri

      Juli 26, 2009 at 11:59 am

  7. ..duh capek deh…sekolah sampai S2 tapi tetap jadi pegawai,..mending bodho tapi bisa jadi boss…punya duit bisa gaji karyawan…..bisa menghidupi keluarga karywannya,..coba deh 10 semester@10 juta..udah 100 juta…,itu kalau mau buat usaha bisa jadi..jadi mending bodho tapi punya duit dari pinter tapi masih cari duit…silahkan dipikir–pikir lagi bang

    wong bodho..

    Oktober 17, 2008 at 4:56 am

    • S1 gaji paling tinggi di kisaran 25 juta. klw s2 bisa 30-120juta lho, klw yg pengalaman lho ya, bkn yg modal ijazah doang :p

      terserah klw mw tetep bodo :p

      hrd

      Agustus 26, 2011 at 2:14 pm

      • kerja di mana lu S1 bisa 25 juteng?

        upin ipin

        Juni 17, 2014 at 8:11 am

    • Ini mah udah bodoh tukang ngimpi pula….haduh…..

      Si Pintar

      November 17, 2011 at 3:50 pm

    • kalau kita bodoh cara jadi bosnya gimana ya…??? kalo kita bodoh cara dapetin uang 100 juta buat bikin perusahaan gimana ya…???

      mikirmulu

      Desember 2, 2011 at 3:33 am

    • Bodo jd pegawai digoblok2in staf ga nyasar hehe entar belakangan pusing kok usaha ga berkembang2 ya? Hehehe

      arief

      Mei 15, 2015 at 3:13 pm

  8. ..wah…nek aku pribadi setuju banget karo pendapat’e wong bodho…lha wong sekolah mahal-mahal,lha nek sudah selesai masih jadi pegawainya orang lain,..lha habis itu setelah kerja mestine pikirane masih mikir kapan modal sekolahku balik,..lha ini mendorong bekerja yang tidak kompeten,.akhirnya..ya mohon maaf ya..korupsi..kkn.lan kanca-kancane..mending duit 100 jt itu dibikin buat usaha yang bisa menghidupi orang banyak..lebih mulia…jadi bener banget kata wong bodho ” Mending bodho punya duit dari pada pinter tapi masih cari duit “..mohon maaf lho bila tulisanku gak berkenan..namanya khan berpendapat ya boleh2 saja tho..suwun mas Anjar

    bocah ndeso

    Oktober 17, 2008 at 7:09 am

    • imho: kynya lebih enak lagi kl “jadi orang pinter trus banyak duit..” makin cerdas orang kan makin kreatif, sehingga bisa nemuin banyak alternatif tuk jadi kaya (tanpa harus korupsi tentunya). kl banyak duit tp bodo, percuma. pasti nantinya abis sia2 krn ga punya ilmu tuk ngelolanya.

      sista

      Mei 25, 2009 at 8:24 am

      • Mau jadi pegawai ataupun pengusaha, yang penting itu tujuan hidupnya. Kalau dengan jadi pegawai tapi bisa terpenuhi tujuan hidupnya, kenapa gak? Kalau pengen sekedar jadi pengusaha karena cuma pengen duit banyak, boleh2 aja gak ada yang melarang.

        Cuma menurut saya entrepreunership is overrated.

        jery

        Agustus 5, 2009 at 7:18 am

      • banyak duit itu artinya tidak bodo

        ozan

        November 17, 2009 at 7:45 pm

    • setuju … mau jd entrepreneur itu kn pilihan hidup… lu mau ngumpulin modal trs ngumpulin modal lg mpe botak itu pilihan hidup lo yg pgn jd seorang kapitalist(pemegang modal) yg mengeksploitasi tenaga kerja dgn mengambil surplus dari mereka.. sori y nyindir… hbs situ nyindir para akademis duluan yg pgn ngelanjutin S2…anda loyal terhadap usaha anda.. kami loyal terhadap akademik kami.. anda ingin komoditas dan mengejar komoditas anda sampai anda gulung tikar (business cycle).. kami ingin mengejar ilmu sampai kami ompong… we have a different path, so who are u to judge?

      sigit

      Oktober 27, 2009 at 2:31 pm

      • setuju…

        arisddfs

        Desember 3, 2010 at 11:42 am

    • Kalo sekolah terus, kapan ekonomi kreatifnya tercapai, paling ujung2nya kerja di perusahaan asing dgn gaji gede, mis. oil company. Alhasil SDA kita habis dikeruk sama mereka.
      Coba bisa kreatif dan mencoba utk kreatif menciptakan produk2 unggulan, membuka usaha, bisa membantu teman2 yang kurang mampu (pendidikan n finasial) untuk bekerja dengan kita.
      Kalo uang 80juta bisa dibuat sesuatu, kenapa maksa sekolah tinggi2 tapi mental ttp jadi kuli???!

      Julie

      Oktober 29, 2009 at 4:23 am

      • “Kalo sekolah terus, kapan ekonomi kreatifnya tercapai, paling ujung2nya kerja di perusahaan asing dgn gaji gede, mis. oil company. Alhasil SDA kita habis dikeruk sama mereka.”

        Kalau perusahaan nasional bersedia menilai dan memperlakukan tenaga kerja setingkat perusahaan asing, saya yakin kebanyakan orang sudah memilih perusahaan nasional.

        “Kalo uang 80juta bisa dibuat sesuatu, kenapa maksa sekolah tinggi2 tapi mental ttp jadi kuli???!”

        Kuli == tenaga kerja kesar terlatih/tidak terlatih.
        Pegawai == tenaga kerja terdidik.

        Status pegawai berbeda jauh dengan kuli, tidak bisa disamakan.

        Ironisnya, justru perushaan nasional yang seringkali memperlakukan pegawai (tenaga kerja terdidik) setingkat kuli.

        Torotot Heong

        Februari 28, 2011 at 2:18 pm

      • mksd “kuli” diatas adalah org2 yang setiap bulannya mengharapkan gaji, gitu ya :D

        si kuli

        Januari 12, 2012 at 2:53 am

      • Yang usaha juga kebanyakan dagang barang import,, ya toh?? Kreatif?? Pretty ae lah

        sasongko

        Mei 15, 2015 at 3:18 pm

    • Sundul… Yang mau kuliah ampe 100 jt itu orang bodho yang sudah banyak duit, mereka punya duit berapa aja untuk mencari (kasarnya membeli) gelar,S1,S2,S3… Kalau sudah kaya + gelarnya banyak, baru cari kekuasaan…..

      Dedi

      Februari 18, 2010 at 6:52 am

    • Pada dasarnya semua orang tidak mau DISALAHKAN, menurut saya “KALAU KITA PUNYA UANG KITA YG SELALU MENJAGANYA, TAPI KALAU KITA PUNYA “ILMU”, MAKA ILMU YG AKAN MENJAGA KITA”, so carilah ilmu sampai kita menutup mata…^_^

      nuraini zy

      Januari 9, 2011 at 3:26 am

  9. Kalau gw lebih berminat ke ITB atau UGM nkali ya? Soalnya biaya hidup di Jakarta patut dipertimbangkan juga :)

    devry

    Oktober 17, 2008 at 10:34 am

  10. Hmm hitung-hitungan yuk.

    Kalau dengan duit 100 juta kuliah di MMUI menurut saya terlalu mahal, dengan uang yang sama, sebenernya kita bisa kuliah di Eropa, kemudian jika anda qualified, bekerja di sana. Balik modalnya berlipat-lipat.

    Contoh ambil master 2 tahun di Perancis, saya ambil contoh di kota saya tinggal dan anda mau ambil Master Certificat d’Aptitude Ă  l’Administration des Entreprises – M2AE (Professionnel)

    – Tuition fee 2 tahun : 800 euros termasuk social security
    – Room/bulan : 120 euros x 24 bulan = 2880
    – Makan : 4800
    – buku dan fotokopi : 1000 euros
    – transport : 800

    total = 10.280 euros->135,199,389.58 rupiah

    Kalau anda ambil Ecole d’Ingenieur semisal
    Ecole Nationale SupĂ©rieure d’IngĂ©nieurs en Informatique, Automatique, MĂ©canique, EnergĂ©tique et Electronique – ENSIAME, maka tuition feenya akan lebih tinggi, sekitar 2500 euros/2 tahun, tapi dengan diploma Ingenieur, akan lebih mudah bekerja di Perancis setelah lulus.

    Jadi total biaya untuk ambil Diplome d’ingenieur adalah : 11.980 euros-> 157,820,430.55 rupiah

    Untuk Di Jerman, saya rasa tidak jauh berbeda karena di Jerman bahkan tuition feenya lebih kecil tapi tidak ada tunjangan sosial untuk apartemen.

    So dengan modal yang sama (100 jutaan) anda bisa mendapatkan kualifikasi Eropa dan bekerja di Eropa.

    Tentu saja diasumsikan, anda sebelumnya bisa berbahasa Perancis atau Jerman, karena sekolah yang saya maksudkan diatas bukan international program.

    Jika anda percaya kemampuan diri dan memiliki luck yang cukup, lebih murah lagi jika anda mau sedikit bersusah payah berburu beasiswa, dengan modal 110 dollar (TOEFL) ditambah 20 dolar untuk biaya pengiriman dokumen, anda bisa mendapatkan master kemudian berburu pekerjaan di Eropa. Tapi masalahnya untuk mendapat beasiswa anda harus memiliki prestasi akademik yang sangat baik (GPA>3.5 dari universitas top), nilai TOEFL >600, juga pengalaman akademik, society riset dan profesional yang cukup. Dan faktor LUCK juga sangat berpengaruh disini….

    adhiguna

    Oktober 17, 2008 at 12:10 pm

    • wah bos, tertarik nih untuk penjelasan lebih lanjut…
      tapi klo bisa negara yang bahasa inggris aja ada ga?

      klo bisa tolong hubungi saya di sfelesia@yahoo.com

      thx

      Sinta

      Agustus 10, 2009 at 3:55 am

    • Ehm..sudah diriset betul kah biaya keseluruhan kuliah eropa sana segitu? Cost of living di eropa sangat tinggi..perhitungan nilai tukar yang anda buat juga terlalu optimis dengan menilai nilai tukar saat ini tanpa ada perhitungan resiko fluktuasi. Belum lihat kepulangan besar2an para mahasiswa kita karena jatuhnya rupiah atau naiknya nilai tukar ya?
      makan 6 euro, sehari? di eropa? sepotong burger saja sudah seharga 18 euro hmmm…
      Berdasarkan pengalaman sendiri …cost of living di perancis dan jerman…wow..kecuali anda dapat beasiswa full. Belum biaya transportasi berangkat dan pulang ke indonesia..hampir 25 juta untuk satu kali perjalanan…

      Buat teman-teman, silahkan persiapan yang matang dan cari info lebih mendalam terkait dengan kuliah di luar negeri. Kalau biaya terbatas dengan 100 juta itu masih bisa buat modal kuliah di luar dengan catatan full beasiswa…
      kecuali kuliah di Australia atau singapura..monggo..

      Maaf..bukan maksudnya mengecilkan, tapi gambaran realistis situasi mesti dikedepankan supaya jgn sampai ada teman-teman yang terlantar di negeri orang..

      Selamat berjuang!

      eko

      Oktober 15, 2009 at 4:16 am

    • bukannya orang eropa rasis ya?susah banget jadi tenaga kerja disana, ga segampang itu mas. tmn saya cum laude dari univ terkena di UK disuruh balik ke indonesia juga padahal dia dari biaya sendiri, bukan beasiswa

      lya

      Oktober 24, 2009 at 1:56 am

    • wah mas, jangan itungan gampangan gitu donk… bisa menyesatkan.
      100 jt-an bisa belajar di eropa emang bener, tapi tidak semua jenis ilmu/jurusan dan hanya lokal (bahasa setempat). juga itu hanya “uang sekolah”. uang extra sekolah belum kehitung mas.
      kecuali ente tinggal di negara itu kemudian sekolah kayak kita tinggal di jakarta kemundian sekolah di UI. yg diitung cuman “UI-nya” doank.
      silahkan bandingkan di univesitas-universitas ternama eropa. kalau tau namanya bisa di gugel aja. lengkap kok.
      salam dari itali

      antz

      Maret 8, 2010 at 10:48 am

  11. Salam
    Duh makasih infonya nie, ingin banget kuliah lagi :)

    nenyok

    Oktober 18, 2008 at 2:21 am

  12. spoiler alert: S2 emg do-able dlm 3 semester.. tapi harus siap mental utk kurang tidur & kurang gaul (been there done that :p)…

    tapi, imho, sblm memutuskan utk ambil S2, sebaiknya dipertimbangkan dulu motivasi pribadi, jurusan yg akan dipilih (+ univ nya), dan pilihan karir ke depannya..

    hehe, akhirnyaaa.. ada jg yg bisa aku komentarin dr blog nya anjar :)

    aNna

    Oktober 18, 2008 at 4:04 am

  13. Mending antar sekolah dan jadi bos tanpa sekolah jangan dipertentangkan. Memang betul sekolah bukan jaminan jadi orang kaya, paling tidak sekolah melatih berpola pikir sistemik dan sistematik dan kemudian anda jadi punya networking, yg mana kalo utk berwirausaha jadi manfaat. Anjuran saya ambil positifnya semua, memang kalo terlalu mahal (kaya mmui) anda musti mikir 2x… lbh baik jangan. Tp kalo yg lain yg masih terjangkau sy kira baik juga diambil. Kuliah itu seneng lo banyak temen baru … Enjoy schooling…

    koestoer

    Oktober 18, 2008 at 4:09 am

  14. busyet itunganya ratusan juta?? :matabelo:

    dobelden

    Oktober 18, 2008 at 4:49 am

  15. klo pengen cari jadi pegawai si mending g kuliah, soalnya pas kita selesai kuliah, tp g jd pegawai malahan lebih rendah, siap g>?
    hehehe

    s2 diamna aja yang penting selipkan niat ikhlas dan segudang prestasi kita sekolah, insya Allah rezeki bakal datang sendiri, karena orang bakal mencari yang berprestasi bukan yang hanya dengan mudah mendapatkan title s1,s2 ato s3.

    saya ada dapat cerita dari doktor dikuliah sy (s1) klo kita mencari ijazah maka yang kita dapat hanyalah ijazah dan dunia. klo karena Allah insya Allah dunia dan akhirat kita dapatkan.
    lebih parah lagi kata beliau, :kalau kita berani membeli ijazah (mendapatkan dengan mudah dengan cara sogok) maka apa yang kita tanam maka besarnya juga dari benih itu. selamanya kita dililit rantai dosa. hanya karena kesalahan kita yang dinilai g seberapa.
    so s2 dimana aja……yg penting bisa bermanfaat bagi orang lain, tidak membodohi masyarakat. moga indonesia kita bisa bangkit….jangan sampai kalah dengan jepang yang negara pulaunya hanya kecil….

    salam knl,

    hafidzi

    Oktober 18, 2008 at 6:48 am

  16. Sebaiknya memang jangan dipertentangkan antara sekolah lagi atau menjadi pengusaha ( jadi bos ?). Pendidikan itu penting, dan murah atau mahal itu kan relatif. Seorang pengusaha yang memiliki knowledge dan know how yang dalam dan luas tentunya lebih punya peluang untuk melahirkan dan mengendalikan perusahaan yang berkarakter kuat. So, jadi pengusaha intelek saya rasa pilihan tepat, bukan ?

    Maximillian

    Oktober 18, 2008 at 6:54 am

    • Setuju banget… Pendidikan yang tinggi tidak selalu identik pencapaian uang yang banyak. Tapi pendidikan bisa buat bekal kita untuk membuat judgement lebih baik, dan mencari solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi. Baik sebagai boss atau employee. Buat Bang Anjar, keren banget blog-nya.

      Mekani Dewasari

      Agustus 28, 2009 at 5:27 am

  17. buset…. mahal amat ….

    Muda Bentara

    Oktober 18, 2008 at 7:03 am

  18. gak usah diperdebatkan sekolah tinggi atau gak. semua baik tergantung pilihan dan niat kita.Emangnya bos doang yang derajatnya tinggi, pegawai juga penting peranannya dalam membangun bisnis.

    saya setuju dg adhiguna kalau mang mahal mending ke luar negeri. sdh dapat kualitas luarnegeri, pergaulan luarnegeri, nguasai bahasa asing, wawasannya luas. dll.

    btw, kok jurusan MM selalu lebih mahal dari jurusan S2 lainnya ya mas? apa sih kelebihanya? apa di jamin makmur kok sampai jual mahal gitu ya?.

    salam

    ARI

    Oktober 18, 2008 at 8:33 am

  19. kalau saya memang kepingin banget bisa kuliah s2 tapi niatan saya bukan untuk cari nama, gagahan saja, atau cari gaji yang lebih dengan ijazah s2. tapi untuk lebih bisa mendalami disiplin ilmu yang aku kuasai toh untuk nantinya jadi orang berduit atau gak itu ada yang ngatur.aku kurang setuju sama pendapat wong bodho sama cah ndheso kalau sekolah tujuan cari uang ya gak usah sekolah aja bisa kok jadi bos. jadi intinya..belajar itu untuk bisa mengembangkan ilmu yang kita miliki sehingga kita bisa memberikan sesuatu yang berguna atau bermafaat bagi pekembangan umat manusia .

    darie

    Oktober 19, 2008 at 2:49 am

  20. pilihan menjadi bos tidak ada salahnya, tetapi kalo menjadi bos plus berpendidikan dan berpengalaman kan malah lebih hebat :). saya ambil contoh di tempat saya tinggal di india, dengan kualitas pendidikan bagus dan biaya murah masyarakat disini dengan mudah mencapai jenjang s2. kebanyakan yg mempunyai background IT atau management mereka mencari kerja keluar negeri dan setelah mendapat pengalaman 10 – 15 tahun mereka kembali ke india dan start-up company sendiri :). terima kasih.. semoga bisa menjadi masukan :).

    dsnugraha

    Oktober 19, 2008 at 6:43 am

  21. KUliah di UI mahal dan sangat berat. Tapi kalau cari prestis boleh lah….. apa lagi buat orang daerah kayak saya…

    dsatria

    Oktober 19, 2008 at 4:18 pm

    • what? ga salah kuliah demi cari prestigue?

      pilih tempat kuliah itu pertimbangkan kualitas,… bukan sekedar pingin dipuji orang…

      jangan pernah merasa ingin dipuji orang karena nantinya pasti kecewa

      nuruhli

      September 15, 2010 at 1:32 am

  22. Mohon infonya, kalau untuk magister Teknologi Infomasi kelas malam, statusnya bagaimana, kalau di pakai melanjutkan untuk ke jenjang S3 misal di Luar negeri. apa memilihi status yang sama dengan reguler.
    terima kasih.

    andreas

    Oktober 20, 2008 at 2:18 am

  23. 100 juta :O
    60 juta buat beli mobil seken, 40 juta buat spp :D

    haikal

    Oktober 20, 2008 at 2:44 am

  24. lebih baik punya pengalaman kerja dulu, baru kuliah S2. Jangan fresh graduate S1, langsung S2. Bingung cari kerjanya.

    doel

    Oktober 20, 2008 at 3:07 am

    • yup betul, sebaiknya perbanyak pengalaman setelah lulus s1 dan bekerja. makin banyak pengalaman, makin bisa menentukan, perlu atau tidaknya mengambil s2. pilihan untuk jadi enterpreneur atau mendalami akademik memang kembali ke orangnya masing2, kalau memang lebih senang bekerja menjadi enterpreneur monggo, tetapi kalo lebih senang mendalami bidang akademiknya jg tidak masalah. tinggal kembali ke tujuan awalnya saja.

      Bambang

      Januari 19, 2010 at 12:59 am

  25. mes amis

    *doel
    gw setuju banget ama komentarnya doel.
    gw juga ada rencana kaya gitu….

    panji rah.a

    Oktober 20, 2008 at 3:35 am

  26. Ada rekomendasi g, untuk ambil program S2 (dual degree) di Swiss German University (SGU) di BSD. Please info yah..tks

    reni

    Oktober 20, 2008 at 4:06 am

  27. ngejar s2 terus jadi pegawai negeri emang kenapa? duit mulu nih.. cape deh… nyari ilmu kali2 kek buat mengabdi pada indonesia… supaya indonesia maju.. (idealis mode on)

    tapi saya masih gak ngerti,,,, kok mas pri seakan2 membedakan MM dgn S2.. emangnya beda?

    ganis

    Oktober 20, 2008 at 4:07 pm

    • beda donk kalo kita dan institusi yg lebih mengerti ..tentunya lulusan S2 UI akan ngaruh tuh dari sekian perguruan tinggi lainnya …apalgi lulusan dr luar negeri ,kalo di Partai itu bisa jadi Caleg loh …

      Dewanto

      Juni 1, 2009 at 9:31 am

  28. Mending S2 ato ikut kursus2 yang mendukung kompetensi kita yah -dudududu- kalo prediksi untuk beberapa tahun ke depan (taruh 5-8 tahun) masih bekerja di level teknis, saya rasa ikut kursus (+ ambil sertifikasi) lebih baik, kecuali kalo mau balik kanan jadi dosen, merintis aja dulu dari Asdos, asdos di yk, saya rasa pilihan bagus, suasana juga mendukung untuk kuliah s2..

    r_aelk

    Oktober 21, 2008 at 1:44 am

  29. waduh pusing nih…..ngambil S2 gak ya…masalahny saya ngerasa masih kurang nih ilmunya….terutama di IT…jadi tolong kasih recomendasi ke saya….saya mesti ambil s2 dimana ya..

    R3tn0

    Oktober 21, 2008 at 6:43 am

  30. Gw kecewa banget ama bagian pelayanan pasca sarjana UI, coz waktu gw dateng buat cari tau informasi yang lebih lengkap bwt S2 gw di cuekin aja gitu……..

    Rachman

    Oktober 21, 2008 at 2:13 pm

    • mungkin juga masyarakat indonesia sebagian besar cuma yg ada rasa ke ingin tauan kita akan sesuatu yg baru , jadi kalo cuma mo tau doank ..itulah ciri2 kita yg belum tentu mo daftar kuliah …jadi di cuekin deh

      Dewanto

      Juni 1, 2009 at 9:36 am

      • emang kalo mau tau doang gak boleh ya?????? ckckck…

        bunga

        Desember 13, 2010 at 3:25 pm

  31. @ Adiguna

    Walah-walah ngajak itung-itungan. Bagi yg luck dan mau kuliah lagi: bisa juga minta kursus dibayar.

    Contoh: di IUT Le Creusot, buka program “AnnĂ©e SpecialisĂ©e – Technique Commerciale), kursus 1 tahun, yang bayar ANPE/ASSEDIC. Kuliah gratis, malah kitanya digaji sebulan 760€. Magangnya juga dibayarin.

    @ semuanya
    Mending aku kursus potong rambut saja. Kursusnya yang digaji lagi. Karena di Perancis semua orang pada ngaya-ngaya. Motong rambut cowok (15 menit) bisa narik duit 15-20€.

    juliach

    Oktober 21, 2008 at 2:13 pm

  32. Kuliah S2 di UI memang TIDAK mahal. saya sudah lulus S2 dari MTI-UI, lama pendidikan adalah 3 semester, total jendral biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan ini adalah 35an juta.
    Perincian :
    Semester 1: 13 something juta.
    Semester 2: 10 juta
    Semester 3: 10 Juta.

    Buku-buku paling mahal juga 1 juta persemester. Info lebih lanjut lihat di http://www.mti.cs.ui.ac.id.

    Salam
    Hananto Swasono

    hananto

    Oktober 22, 2008 at 7:05 am

    • saya PNS TNI IIC,43 tahn,anak 3 dengan gaji 2,4jt dipotong 934rb(613rb angsuran BTN), Se manajemen keuangan perbankan ,apakah ada beasiswa untuk s2 kah untuk PNS miskin seperti saya?

      moch basuki

      Desember 14, 2011 at 3:21 am

  33. Update dari last info nya Mas Hananto ..

    Sekarang (2008) UI S2 Teknik Industri – utk kelas Jumat malam dan Sabtu – Salemba:
    Semester 1 = 17jt
    Semester 2 = 11-an jt (estimated)
    Semester 3 …..

    Kalau yg kelas Depok (reguler) lebih murah 1-2 juta an.

    Soalnya skrg lagi ambil … akhir nya kesampaian juga kuliah lagi :). Kalo lulus .. moga2 sama kaya’ Mas Hananto ya … 3 tahun … amiiiiiiin …..

    Sigit

    Oktober 22, 2008 at 4:53 pm

    • mendingan kuliah di STIEKU ASMI untuk S2 persemester cuma 2,5 jta dan punya nama lagi …..

      Dewanto

      Juni 1, 2009 at 9:50 am

  34. koreksi Mas Sigit..
    lulus jangan sampai 3 thn…cukup 3 semester. Semester 1 dan 2 ngebut kuliah. Kemudian semester 3 mata kuliah yang diambil cukup sisanya, dan fokus di thesis. Thesis kalau niat dikerjakan dan konsultasi dengan dosen pembimbingnya intens, 1 semester juga selesai, tanpa mengorbankan kualitas.
    Sukses menjalani kuliah untuk Mas SIgit.

    Regards
    Hananto

    hananto

    Oktober 23, 2008 at 1:16 am

    • saya mau tanya tentang biaya kuliah, program S2 jur Akuntansi, apakah biaya kuliahnya sama atau setidaknya tidak jauh berbeda dengan MTI-UI? Mohon informasinya, terimakasih.

      valeria

      Desember 6, 2011 at 2:40 pm

  35. gw masuk kom-ui cuma 1 semester, dgn penghasilan bersih 35 juta, keruk beasiswa dr mana-mana, haha…
    udah gitu gudbai deh… buka usaha, nyam nyam nyam……

    tukang proposal

    Oktober 23, 2008 at 6:05 am

  36. Ribut terus sekolah2…udah dibilangin..kapan majunya nih bangsa kl gak ubah pola pikir…nih Pak Wapres aja bilang sama

    Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, hingga kini pertumbuhan jumlah
    pengusaha pribumi berjalan lambat dibandingkan dengan pertumbuhan
    jumlah pengusaha nonpribumi. Ini karena minat lulusan universitas di
    Indonesia masih sedikit yang ingin menjadi pengusaha. Banyak diantara
    anak – anak keturunan pribumi lebih memilih menjadi pegawai negeri
    sipil atau seorang tentara.

    bocah ndeso

    Oktober 24, 2008 at 1:32 am

  37. ALHANDULILLAH dapet info bagus, istri saya pengen s2 he2

    gusbud

    Oktober 24, 2008 at 4:06 am

  38. ikut ikut

    BIG SHOW

    Oktober 24, 2008 at 4:43 pm

  39. Maaf sebelumnya jika melenceng ke ugm :).

    Background saya s1 jur mi ( skom, unikom lulusan 07).
    dgn mengeruk tabungan plus pendapatan usaha net per bulan saya yakin bisa membackup biaya perkuliahan saya selama s2.

    Kebetulan saya baca brosur ugm ada itu magister ilmu komputer dan magister manajemen informasi (kelas khusus).

    mudah2 an di sini saya bisa dapat informasi dan pencerahan ttg 2 program s2 tsb. Jadi saya bisa mantab pilih yang mana.

    minggu depan juga saya survei ke ui, pastinya akan nanya lagi di blog ini :D

    jimmi

    Oktober 25, 2008 at 5:56 am

  40. di jaman yang serba kompetitif ini, s2 sangat sekali diperlukan :)

    joni

    Oktober 25, 2008 at 7:20 am

  41. semoga makin banyak program beasiswa s2.

    anto

    Oktober 25, 2008 at 7:22 am

  42. maju terus negriku. pendidikan kita harus maju

    jarot

    Oktober 25, 2008 at 7:24 am

  43. Terus terang, saya bingung, kenapa hari gini masih ada yang mempertentangkan antara sekolah dan berbisnis.

    Apakah kalau berbisnis itu harus berpendidikan rendah ? Lantas apakah kalau berpendidikan tinggi lantas gak bisa berbisnis ?

    Ini pola pemikiran yang aneh menurut saya. Kalau meminjam konsep Jim Collins, namanya the tyranny of OR, atau mengdikotomikan sesuatu yang kelihatannya seolah-olah adalah pilihan, padahal bisa diraih dua-duanya … masalahnya, hanya pilihan ..

    Berbisnis kan tidak selalu berarti buka warung bakso atau sejenisnya kan ? bisa juga jadi knowledge entrepreneur seperti konsultan, dsb … apalagi di zaman knowledge economy atau creative economy sekarang kan ?

    Sekarang sudah muncul generasi baru entrepreneur di era knowledge economy atau creative economy, dan salah satu ciri khasnya adalah, mereka sangat well-educated …

    Jadi, kalau gak mau sekolah, ya gak usah aja, he he he .. jangan bawa-bawa berbisnis sebagai alasan … kalau mau dua2nya, ya lakukan saja … ya nggak ?

    yang penting, jelas VISI hidupnya mau jadi apa … he he he … :)

    RIRI SATRIA

    Oktober 26, 2008 at 12:21 pm

    • pak, saya seorang programing, ada niatan s2 di UI, tapi masih ada tangguangan 2 adik saya yg mestisaya bantu biaya perkulihan mereka, adakah peluang beasiswa s2 yang bapak ketahui. dan berapa persen kemungkinan mendapatkan beasiswa tersebut, peluang dan probabilitasnya. makasih pak atas jawaban nya..

      martha

      Juni 23, 2009 at 2:35 am

    • benar sekali, Om Riri! setuju! tujuannya apa?! (kembali ke sana..)

      yusako

      Oktober 19, 2010 at 8:49 am

  44. *doel
    kalo kata situ bingung cari kerja setelah s2, mungkin strateginya gini aja, sekarang buru2 cari kerja sama daftar s2,,,abis itu jalanin secara paralel deh nanti, pagi – sore kerja, malam kuliah s2…kalo ngerasa itu bakalan berat nanti, kita simak kata2 mario teguh

    >> masa tua seseorang itu susah karena masa mudanya tidak bekerja keras
    hehehehhe…

    pendapat mas ndesho sama wong bodho itu terlalu pesimistis terhadap pendidikan bangsa ini..lah wong orang2 sukses yang ga sekolah itu bukannya dia ga sekolah,,tapi dia sekolah dari pengalaman hidupnya..dia bisa gitu karena otak kanannya jalan, lah kalo sampean ikutin jalan itu tapi otak kanan sampean ga jalan ya sama aja boong…
    setau saya s2 itu untuk memperdalam ilmu loh, bukan untuk modal cari kerja yang kompeten,,insyaAllah kalo ilmu sudah kita pegang, dan kita yakini itu jalan hidup kita,,pola pikiran kita mungkin bukan buat kerja tapi menciptakan lapangan kerja,, kalo pun dia kerja di perusahaan itu harusnya bukan semata2 cari duit tapi mengimplementasikan ilmunya ke dunia nyata dan akan berguna bagi institusi atau organisasi atau perusahaan yang ia tempati…jadi kalo mau kaya itu mah rejeki dari Yang Maha Kuasa…ada orang yang kaya tapi latar pendidikannya cuma tamatan SD, tapi ada juga orang yang kaya dengan latar belakang S2 bahkan S3…semua itu sudah ada yang ngatur,,,jadilah mental orang majuu…

    salam

    penerus bangsa

    Penerus Bangsa

    Oktober 26, 2008 at 2:41 pm

  45. to Pak RIRI SATRIA..
    Beliau pembimbing saya di MTI-UI untuk thesis, dan kalau menurut istilah basuki…beliau pembimbing thesis yang TOP-MARKOTOP. Salam untuk Pak Riri & Keluarga.

    Untuk yang mau lanjut S2, silahkan lanjutkan, dimana ada niat, disitu ada jalan.

    Regards
    hananto

    hananto

    Oktober 27, 2008 at 3:15 am

  46. @Penerus Bangsa
    Yang bingung cari kerja itu teman kuliah S2 saya, bukan saya (yang kuliah S2 setelah jadi pegawai).

    Salam,
    Doel

    doel

    Oktober 27, 2008 at 7:16 am

  47. coba deh pertimbangkan mmugm kelas jakarta. kampusnya di gondangdia. dosennya sli terbang dari jogja dan juga ngajar di kampus2 top lainnya. programnya sudah diakreditasi AACSB (cuma beberapa kampus bisnis top di indonesia yang ikutan ini). uang kuliahnya sd selesai sekitar 55 juta (kelas eksekutif malem) + buku kira2 5 juta. ranking di dunia tahun 2007 no 1 di indonesia untuk ilmu sosial, tahun 2008 no. 3.

    lumayan kompetitif kann.. ?

    stan juga

    Oktober 27, 2008 at 7:45 am

  48. Pegawai tetap = Tetap pegawai, Tapi kalau Pengusaha kecil = Kecil (tapi) Pengu(s)aha.
    Pegawai ibarat ikan:
    Mau jadi ikan kecil di kolam besar atau jadi ikan besar di kolam kecil?
    Mau jadi ekor ikan atau kepala ikan?
    Jadi ekor nggak masalah asal jadi ekor ikan paus, dari pada jadi kepala tapi kepala ikan teri. Tapi perlu diingat, bagian ekor itu “goncangan-nya” keras, tapi kalau kepala lebih stabil.

    Pegawai tetap

    Oktober 27, 2008 at 8:30 am

  49. Kalau ada kesempatan ambil S2, jangan disia-siakan, apalagi kalau masih muda. Nanti kalau terlanjur sudah berumur 50 atau 60, tinggal penyesalan belaka, “kenapa dulu waktu muda saya tidak sekolah S2.”

    Percayalah, bersekolah itu tidak pernah rugi (asal sekolah yang bagus ya). Memang perlu biaya, tapi jangan berpikir harus balik modal dalam sekian tahun. Itu investasi jangka panjang.
    Mereka yang belum pernah sekolah S2 tapi sudah berbicara negatif (“ngapain kalian sekolah tinggi-tinggi tapi penghasilan toh nggak sebanyak saya yang cuma tamatan SMA/diploma”) akan menyesal suatu saat nanti. Percayalah.

    Kinsmart

    Oktober 27, 2008 at 10:39 am

    • Betul nih, sekolah jangan hitung untung-rugi finansialnya. Kalau ada kesempatan ambil saja, siapapun anda, apapun profesin anda, dan apapun misi anda dalam hidup ini. Kalau mau jalankan usaha/bisnis, ilmu akademis juga membantu kok, jadi jangan dicampuradukkan antara sekolah dengan jadi pegawai atau jadi pengusaha.

      lenovo3000

      Mei 10, 2011 at 4:19 pm

  50. Daripada buang2 duit sampe segitu mbok ya mending di infak kan saja…hehehehe…
    lagipula gak jaminan S2 kepake, kalo mau mengembangkan pola berpikir ngapain mesti capek2 dan buat buang duit dan tenaga buat secarik kertas ijazah S2. Khan banyak buku2 di yang bisa dibaca otodidak…hehehe…
    ada yg kurang IT ya baca aja di internet..udah seabrek2 tulisan tentang IT tinggal pilih mau di bidang yang mana, tehnical or managerial, ditunjang juga dengan certifikasi…
    hehehe….sori lho buat yg ambil S2…namanya juga wong ndablek…..

    wong_ndablek

    Oktober 28, 2008 at 1:11 am

    • sependapat dgn wong ndableg …kalo istilah kerennya S2 itu semacam Top nya orang yang berhasil pendidikannya ,tapi ada lagi loh yg lebih Top ya S3 ..kalo sampe ke S2 aj udh Top gmna dengan gelar S3 ….yang terpenting lagi kita kuliah tinggi 2 perlu sikap mental ,pandangan dan menerima semua teori manajemen , ekonomi dan bahkan filosofi apalgi kalo sampe S2 bisa kurang gaul sama orang sebelah …lah wong temennya cuma buku 2 doank….

      Dewanto

      Juni 1, 2009 at 10:03 am

  51. @wong_ndablek
    Kalo gitu nanti anaknya Mas wong_ndablek nggak usah dimasukkin sekolah aja Mas, ajarin aja sendiri pake internet. Lagi pula duitnya khan nanti bisa Mas pake buat infak.

    pegawaimahasiswa

    Oktober 28, 2008 at 4:38 am

  52. Apa bisa ya,,@wongndablek bisa melakukan seperti yg diomonginnya sendiri,,,Dihitung-hitung biaya sekolah SD, SMP, SMA tinggi,,,khan bagus juga buat infak….
    Tipa hari ngajar anak di komputer,,trus nyari duitnya kapan,,,Kayaknya kho ngga jalan tuh gagasan,,,

    Musolim

    Oktober 28, 2008 at 7:26 am

  53. Selain sebagai karyawan di sebuah perusahaan IT, sudah 3 semester ini saya juga mencoba sharing di salah satu Stikom di Jakarta. Kebetulan saat ini saya juga tercatat sebagai mhs S2 semester 1 di MTI-UI.
    Menurut saya sih, ga ada ruginya untuk yang namanya belajar, apalagi di tempat yang tepat. Kalau untungnya mungkin ada yang langsung dan tidak langsung. Untung langsung = kebetulan materi2 yang diajarkan berhubungan pekerjaan saya; tidak langsung, Insya Allah ada.

    kumay

    Oktober 28, 2008 at 7:36 am

  54. Apa bisa ya,,@wongndablek bisa melakukan seperti yg diomonginnya sendiri,,,Dihitung-hitung biaya sekolah SD, SMP, SMA tinggi,,,khan bagus juga buat infak….
    Tiap hari ngajar anak di internet/komputer,,trus nyari duitnya kapan,,,Kayaknya kho ngga jalan tuh gagasan,,,

    Musolim

    Oktober 28, 2008 at 7:57 am

  55. target thn depan ambil s2 IT di UI, tapi duitnya blm ada,he3.
    nabung nabung

    apkt_nt_ajd

    Oktober 29, 2008 at 6:16 am

  56. Gak ada ruginya kok ngambil S2. Apalagi dah lama gak merasakan ruang kuliah. Kuliah umum pertama di MTI-UI waktu itu diisi Pak Jos Luhukay. Wah, rasanya adrenalin langsung naik. Kayak reborn gitu lho :D

    Btw, MTI-UI masih 10jt per semester ? murah kok, 30jt++ dah lulus, kalo bisa ngejar 3 semester.

    Yhoes

    Oktober 29, 2008 at 8:57 am

  57. MH UNTAG JAKARTA Is the best
    http://untag.co.nr

    untag

    Oktober 29, 2008 at 3:02 pm

  58. Mau sharing aja. Gue sangat gak setuju dengan anggapan bahwa sekolah tinggi2 gak ada gunanya. Kalo orang berpikir sekolah itu ujungnya hanya untuk mencari harta sebanyak2nya, menurut gue itu pikiran yg sempit banget. Karena namanya ilmu itu pasti berguna, dan bisa diaplikasikan untuk kemaslahatan orang banyak, tergantung gimana niatnya. Lah bukannya Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan semua orang untuk berilmu?

    Sekarang gue ambil S2 MM, barengan gue ada bapak2 yang umurnya sekitar 40-an awal, dan beliau sangat sukses dalam karir, antara lain direktur untuk perusahaan propertinya sendiri, dan sebagai advokat. Gak cuma itu, beliau juga sangat aktif di salah satu asosiasi advokat di Indonesia. Dia berpendidikan S1 Ekonomi, S1 Hukum, dan S2 Hukum…. and you know what, dia sekarang masih ambil kuliah S2 MM dan S3 hukum.

    Jadi yg namanya pendidikan… dipelajari kapan pun dan oleh siapa pun pasti berguna…
    Gue sih yakin, Rasulullah gak akan memberi sunah terhadap sesuatu yg akan menjerumuskan umatnya sendiri.

    mahasiswa_mm

    Oktober 29, 2008 at 3:05 pm

  59. Wajar kalau biaya kuliah mahal, apalagi untuk MM yang notebene pendekatan cost-nya yang non subsidi bahkah diharapkan akan memberi subsidi silang pada jurusan lainnya.
    Tetapi saya setuju dengan pendapat gelar bukan yang utama, yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita lebih bermanfaat di masyarakat. Tentu akan lebih baik dengan gelar S2 atau S3 dan memberikan kontribusi maksimal buat bangsa…CMIIW.

    Salam
    Masrizal
    http://www.masrizal-gati.blogspot.com

    Masrizal

    Oktober 29, 2008 at 3:23 pm

  60. Antara sekolah dengan menjadi “boss”.

    surat Antigone kepada Creon:
    “alangkah mudahnya memimpin suatu negeri yang isinya orang-orang bodoh saja”.

    jadi, orang yang membuat pertentangan semacam itu adalah:
    1. bila ia menjadi Pemimpin (“Boss”), maka ia kemungkinan besar akan menjadi pemimpin yang zalim, anti kritik, dan tentulah oteriterian. besar kepastiaanya bahwa ia hanya mampu “melihat sejauh mata memandang” saja. padahal masih banyak hal-hal yang diluar jangkauan pandangan matanya.
    2. orang yang sesat dan menyesatkan. argumen itu sendiri mengandung paradok, seperti paradok “Liar Paradok” yang terkenal. bagaimana anda bisa mempercayai kebenaran “argumen” seseorang yang tak menghargai ilmu dan pengetahuan.

    untuk kuliah di prancis (adiguna):

    1. apakah biaya2X itu sudah semuanya?! bagaimana dengan proses mendapatkan visa-nya (seperti mendapatkan penjamin, Bank garansi, DLL)? bisa kasih tips gak (hehehe). maklum jaman sekarang di indonesia banyak penipu untuk urusan apply Visa ke kedutaan (mungkin karena banyak orang indon yang “nabirong” (nafsu birahi merongrong) “kebelet” pengen jadi “Boss”).
    2. kalo mau ngambil S3 bagaimana ya syaratnya?

    kalo ngambil S2 sebaiknya jangan langsung dari S1. cari pengalaman dululah. bukan karena masalah setelah kul mau kemana?!. tapi karena pengalaman sangat bagus n berharga dalam penyusunan tesis. tesis kita jadi lebih aktual dan “dekat” dengan permasalahan “hidup sahari-hari”. (gak melulu konsep – kalo konsep cari aj di literatur).

    untuk S2 di UI:
    S2 UI TOBZ!!!kecuali sekretariat S2-nya!!!

    adytia

    Oktober 29, 2008 at 4:18 pm

  61. @Adytia…
    1. Untuk mendapatkan Visa ke Perancis tidak sulit, asal sudah mendapatkan Acceptance Letter, bukti pembiayaan (rekening Bank, beasiswa etc). Yang agak susah adalah setelah sampai di Perancis, anda harus membuat Titre De Sejour (resident card sementara). Untuk itu anda harus berkomunikasi dengan bahasa Perancis dengan orang-orang paling nyebelin dan birokratis di dunia (lihat di Blog saya). Untuk penjamin,anda bisa membujuk profesor anda untuk menjadi penjamin.

    2. Mendapatkan PhD di Perancis tidak sulit, yang penting anda bisa berbahasa Perancis sedikit-sedikit, punya master yang sesuai, punya pengalaman kerja dan riset. Kemudian apply ke profesor/industry yang membutuhkan PhD student, misal Inria :

    http://www.inria.fr/travailler/opportunites/doc.en.html

    Apply posisi tersebut dengan CV berbahasa Perancis/Inggris.

    adhiguna

    Oktober 29, 2008 at 7:47 pm

  62. yah semuanya mah pilihan… dan pastinya kita seneng dan mantebbbb dengan apa yang sudah kita putuskan… buat mereka memang yang cinta ma dunia pendidikan, misalnya seorang pendidik ato semacan dosen ata profesor kek sudah pasti sekolah terus untuk menuntut ilmu ya dengan beraneka alasan tujuan yang udah diimpikan… misalnya yar ilmu selama kuliah bisa diajarkan lagi ke orang lain so si dosen bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak ^_^ wat karyawan / pegawai juga banyak kan manfaat dari kuliah… yar wawasan tambah banyak yah harapannya biar bisa lebih bijaksana kl mimpin perusahaan ato mimpin anak buahnya… jadi pimpin lebih dengan ilmu… ga cuman “la pokoe yo ngene… ato yo biasane ancen ngene rek”
    wat pengusaha kuliah juga penting… ups tapi ga harus seh semua pengusaha tuh kudu sekolah2 sendiri… yah kl aku pengalaman liat banyak juga pengusaha tuh orang2 yang praktis… tinggal cari orang yang pinter trus si pengusaha tinggal belajar & “mengambil” manfaat jadi karyawan yang pinter itu… yah intinya saling membutuhkan…

    saya pribadi yang dah pernah mengalami jadi karyawan dan pengusaha lebih memilih jadi pengusaha aja dey dengan berbagai pertimbangan, meskin pada kenyataanya perusahaanku ga sejalan ma kuliah dulu :p… semoga jalan ini lebih berkah aja wat kehidupanku ^_^

    karisma

    Oktober 30, 2008 at 12:21 pm

  63. Hai mas pri, saya kakaknya resi bismo. menurut saya klo ada uang kuliah aja jangan ragu. Ulama2 penulis buku2 islam banyak kok yang gelar doktor.. jadi jangan ragu. saya alumni MTI UI wah senengnya kuliah di MTI UI dosen2nya nyenengin kecuali sekretariatnya ampun deh!!! japri aja ya klo mau tau! saya bingung juga ya! masak sih cuma baca buku jangan2 nanti salah mengartikan. kayaknya ulama2 jaman dulu juga punya guru cuma bedanya ulama2 itu ngga ada gelar doktornya… kuliah di MTI UI pokoknya gak nyesel deh!!!

    Elsy

    Oktober 31, 2008 at 2:32 pm

  64. Weits, posting ini kok jadi kaya reuni MTI UI? Yang reply dari mahasiswa, alumni sampai dosen juga ada :)

    Tanpa bermaksud promosi, tapi kuliah di MTI UI memang membuka wawasan, bermanfaat dan menyenangkan,, apalagi setelah masuk semester 2 & 3,, apalagi setelah mulai berkutat dengan tesis,, banyak membuka wawasan baru tentang dunia per-IT-an (IMHO).
    Ditambah lagi pembimbing tesisnya Pak Riri, kalau mengutip comment Pak Hananto di atas, TOP MARKOTOP lahh..

    So nungqee, semangat yaa!!!! (lohh, salah blog ya? ;p)

    aNna

    Oktober 31, 2008 at 11:26 pm

  65. ada yang tau tempat kul s2 bisnis yg bagus gak? background pendidikan s1 sy TI, bisa ngambil s2 bisnis gak ya?

    neng lia

    November 1, 2008 at 4:45 am

  66. hmmm kenapa ga coba nyari beasiswa di jepang?

    maksudkyu yang program U to U (antar universitas…..misal…kalo situ lulusan IPB ato ITB….mungkin lebih gampang daftar di hiroshima university…..nyang udeh ada kerja sama nya!)

    program U to U ini jelas jaohhh lebih gampang timbang program reguler G to G (biasanya secara nasional plus buanyak benerrrrr interview nya di kedubes!)

    kita cuman musti kenal ama prof di kampus aja (malah kadang ga perlu ujian….udeh langsung masuk aja!)

    well….problemnya adalah….kalo kita ga bisa nemu (baca : ga kenal) prof penghubung yg di Indo nye!

    Tapiiii………..ada lho temenkyu yg sekolah pake modal doa aja plus luck…..NYANG GUEDE!…ginih ceritanya (dohhh kek mo nge dongeng aje dirikyu!) :

    sekarang ini kebanyakan uni di jepun…..kekurangan mahasiswa (secaraaaaaaa generasi muda nyee…mualess plus kurang tertarik ama sekolah formal), jadi temenkyu itu random ngirim email ke seluruh prof di jepang (ada kali sehari ….10 lebih email die kirim!…malahan pas pertama kali…..die ngirim ampe 30 orang!).

    Nah, kalo mo dpt alamat emailnya sensei/prof nya…coba jalan22 di websitenye. (mrk biasanye udeh naro lengkap!…..coba pilih yg bisa bahasa inggris………….wihihihi secaraaa….langka beneran deh disini yg bisa english…….kerenan orang INDONESIA drehh!)

    Pertama kali sihh pasti cuman kenalan22 dulu lah….basa basi…..trus baru dehhh crt tentang riset…..trus lanjut bla bla bla…….

    oh yeee ……khusus untuk cewek…..pastiin poto yg dikirim…yg paling kerenn yeee…..soalee…samtaimm……sangking ajaibnye……ada prof sini yg doyan ama mahasiswa cantik!….walo ga bakalan diapa22in juga sehhh!….welll namanya jg USAHA! (ada temenku yg apply beasiswa pake poto lama yg belon kerudungan…….pas nyampe jepun….itu profnye kaget beneran…nerima ibu22 agak melar yg abis kawin plus melahirkan! wihihihi sekali22 nipu penjajah!)

    GANBATTE neeeeeeeee!!!!

    queenalea

    November 1, 2008 at 9:05 am

  67. percuma punya pola pikir yang sistemik dan sistematik atau apalah..kalau gak bisa kaya and tambah melarat cuma buat kuliah. Ujung-ujungnya..Korupsi nilep duit rakyat buat ngembaliin modal kuliah. Mending dipake buat deposito hari tua atau naik haji biar masok surga

    BeTe

    November 1, 2008 at 5:56 pm

    • Betul itu.. Seorang sarjana Filsafat saja yg notabene digembleng pemikirannya secara logis tidak dianggap oleh negara ini.. (dilihat dari tidak adanya formasi CPNS di pemerintahan dsb.) Tapi sesungguhnya ada kepuasan tersendiri yang bisa didapatkan dari proses berpikir yang sistemik dan logis itu.. (contoh: bisa ngetawain komentar pejabat-pejabat negara yang rada blo’on, kalimat headline koran/majalah yang nggak logis, tidak gampang menerima pendapat orang sebelum menganalisisnya terlebih dahulu dsb.)

      Prof

      Oktober 15, 2010 at 4:10 pm

  68. BeTe, anda kok negatif sekali cara pikirnya. Kuliah tidak bikin melarat. Mereka yang melarat itu orang yang tidak punya ilmu, bisanya hanya memikirkan uang dimasukkan deposito…

    barney

    November 2, 2008 at 1:54 am

  69. Mau ikut kasih komentar nih. Saya sih tidak mempermasalahkan program magister atau apapun namanya, karena setiap pendidikan/pembelajaran pasti punya tujuannya masing-masing. Tapi yang jadi keprihatinan saya adalah masih banyaknya organisasi terutama di pemerintahan yang masih mengutamakan ijasah formal seseorang untuk jenjang karier. Saya melihat banyak organisasi belum menghargai aspek skill dalam jenjang karier. Contohnya ya di tempat saya bekerja, seorang pegawai yang sangat menguasai aspek teknis pekerjaannya-dengan jam terbang dan pelatihan teknis yang dimiliki-dengan gampangnya ‘dikalahkan’ oleh rekannya yang telah mendapat pendidikan S2 di LN dengan program beasiswa dalam jenjang karier. Artinya untuk mendapatkan promosi, seorang pegawai lebih dinilai dari ijasah S2 LN, bukan pengalaman kerja dan kemampuan teknisnya. Saya sering berpendapat bahwa dalam membangun gedung yang baik tidak cukup dibutuhkan arsitek yang baik, namun dibutuhkan tukang yang baik pula. Memang di perusahaan-perusahaan multinasional apalagi yang induknya dari negara-negara maju, program pengembangan SDM lebih maju dan sangat memperhatikan pengembangan teknis/keahlian. Memang fenomena ‘wajib S2’ bagi pegawai, umumnya terjadi di lembaga-lembaga pemerintah. Jujur saja, walaupun banyak rekan-rekan yang bergelar S2 LN di kantor, tapi kok masih terasa sekali fenomena ‘kekurangan SDM yang berkualitas’??

    APH

    November 2, 2008 at 2:57 am

  70. seribu satu polapikir, bisa sama, bisa juga berbeda. asal semua pola pikir itu di jalankan dengan niat dan ikhlas hati, insyaallah kebahagiaan, kepuasan dan keberhasilan akan tercapai (arti keberhasilan disini bukan menjadi orang kaya!
    rugi sekali hidup yang pendek ini, hanya untuk bertujuan menjadi orang kaya.)
    kalau kaya hati sich boleh lah.

    aida

    November 5, 2008 at 5:23 am

  71. wahh utk biaya kuliah sebesar itu rasanya sayang ya kalo tdk bisa dioptimalkan..buang duit percuma, apalagi thun depn rencana b pendidikan akan naek sesuai dengn meningkatnya inflasi..wahhh ckckck..mending buat modal usaha aja dehh

    amyrahma

    November 5, 2008 at 7:58 am

  72. mohon informasi… u S2 MTI UI apa benar bisa dr jurusan selain ilmu IT…? soalnya sy mo daftar u Manajemen Perbankan sesuai kerja saat ini tp… ilmu IT jg penting bgt u aplikasi di perbankan…

    fikri

    November 8, 2008 at 8:03 am

  73. kuliah S2 bayar ratusan jut jut…
    Kalau emang jalur anda ke S2, jgn tanggung tanggung, seprti pesan adhiguna. go to Europe, DAPET PENGAKUAN INTERNASIONAL UNTUK GELAR S2 ANDA. KERJA DI EROPAH-> SALARY = EXPAT .

    ATAU:

    JADI ENTREPRENEUR , MEMAJUKAN EKONOMI SENDIRI DAN BANGSA
    HA HA HA

    Palguna

    November 8, 2008 at 8:23 am

  74. ini hanya sekedar masukan dari orang kampung seperti saya. mungkin seharusnya institusi pendidikan memberikan respek untuk peningkatan pemerataan pendidikan dengan cara memberikan jatah satu atau dua kursi kosong yang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat umum (lewat seleksi) dengan biaya kuliah gratis hingga selesai tentunya dengan persyaratan yang ketat seperti di stan yang mewajibkan anak didiknya untuk selalu mengedepankan nilai akademik yang selalu berkualitas sehingga anak didiknya selalu berambisi menyelesaikan studi agar tidak terkena drop out. saya pikir hal itu akan menjadi pemicu masyarakat indonesia untuk maju dan kompetitif.

    prihardjanto

    November 8, 2008 at 2:00 pm

  75. @Fikri, di MTI Fasilkom UI boleh asal lulus ujian saringan masuk. Nanti bagi non-IT ada kuliah matrikulasi.

    Kalau S2 Ilmu Komputer UI memang harus dari jurusan eksakta (Math, Fisika, Informatika, T.Elektro).

    @ Palguna, kebetulan niat saya memang ngumpulin duit dan pengalaman di Eropa trus balik membangun industri hitech di tanah air. Jadi expat memang enak, tapi tetap saja jadi industrialist di negeri sendiri lebih asik.

    Di blog saya, saya nulis sedikit insight tambahan mengenai pendidikan di Perancis.

    thx

    adhiguna

    November 8, 2008 at 2:09 pm

  76. saya setuju dengan Prihardjanto. Skema yang sama diikuti oleh negara maju seperti Perancis dan Jerman.

    Di Perancis dan Jerman, sekolah nyaris gratis dari TK sampe Doktor. Tapi susahnya ampun-ampunan (silakan liat blog saya untuk melihat contoh soal ujian SMA di Perancis). Karena itu semua orang bersaing untuk bisa survive, lulus dan mendapatkan pekerjaan.

    Silakan membayangkan beratnya kompetisi jika semua orang memliki gelar master. Tapi itu akan membuat negara maju.

    adhiguna

    November 8, 2008 at 2:17 pm

  77. thx infonya mas adhiguna.. mhn info tmbahan nih ; u fasilkom UI td ntar kuliahnya di salemba atau depok mas? ada kelas malam ga ya?

    kuliah S2 juga… kerja juga.. jd pengusaha jg… ( klop dh )

    fikri

    November 9, 2008 at 7:41 am

  78. Untuk MTI di Salemba only, kelas malam.

    Untuk magister ilmu komputer di depok, full time.

    adhiguna

    November 9, 2008 at 7:18 pm

  79. Tidak ada ruginya untuk Kuliah S2, asalkan tujuannya jelas, dan di tempat yang ‘qualified’. Ada perbedaan BESAR yang saya lihat sendiri, ketika isteri mengambil S2 Ilmu Ekonomi UI dengan Oom saya yang mengambil di sebuah Universitas swasta di Jakarta (tidak perlu disebutkan). Mulai dari waktu/jam belajar, kegiatan seminar, tugas paper, Diskusi, dan Thesis-nya. Intinya, Kuliah Pasca Sarjana itu untuk ilmu dan wawasan agar ada perkembangan karier atau sekedar gelar yang bisa menaikkan golongan di PNS?

    Depe

    November 10, 2008 at 7:03 am

  80. bener mas… ngambil kuliah lagi mmg u nambah ilmu… kalo u ambil gelar aja percuma… ilmunya yg penting… palagi sy udh 5 th bekerja n mulai sedikit bosan dgn rutinitas kerja… mudah2an dgn kuliah lagi bakal muncul aura baru dgn ilmu baru…
    semangat!!!

    fikri

    November 10, 2008 at 10:57 am

  81. bener mas..
    kuliah itu butuh biaya, waktu n tenaga ekstra lebih…
    misalnya sy yg udah 5 tahun kerja n saat ini cenderung mulai bosen dgn rutinitas pekerjaan meskipun tiap hari hunting n ketemu org baru n bikin analisa…
    insya4jj dgn kuliah lagi bakal muncul aura baru…
    semangat!!!

    fikri

    November 10, 2008 at 11:02 am

  82. pingin sih s2, tapi duit segitu dari mana dapetnya.

    Arahman Ali

    November 14, 2008 at 2:41 am

  83. mo nanya nih, dari jurusan akuntansi bisa daftar MTI nggak yah..?
    soalnya dulu pas lulus SMU pengen bgt kuliah TI, tapi ndak punya biaya, so nyari kuliah gratis,,,,
    kuliah yg gratis cm ada jurusan akuntansi…
    sekarang dah lulus….mo balas dendam…pengen bgt masuk MTI UI…
    dari jurusan akuntansi bisa daftar MTI UI nggak yah..?
    please bagi yg punya informasi yg falid

    ngepeto

    November 14, 2008 at 1:50 pm

  84. Pengen juga nih cari S2, tapi masi ada beberapa hal yg dipertimbangkan. Berhubung niat sekolah lagi untuk benar2 cari ilmu, makanya maunya benar2 efektif dan memiliki arah (baca:jurusan), tidak seperti periode pendidikan sebelumnya, yang sekedar mengikuti arus. Apalagi biayanya juga gak kecil, jadi gak bisa main-main untuk menentukannya. Belum lagi pilihan apakah mau ambil kelas malam atau reguler, karena masing-masing memiliki positif/negatif nya. Kalau benar mau cari ilmu, cari yang reguler, tapi buat dapur dari mana. Kalo kelas malam, kira-kira efektif gak ya buat dapetin ilmu yg maksimal.

    Just for thought.

    Noverino

    November 15, 2008 at 8:46 am

  85. bagosan ambil MM di prasetiya mulya aja….
    lagi ada beasiswa tuh…
    lumayan kuliah gratisan

    fajri

    November 15, 2008 at 3:34 pm

  86. @Noverino, kuliah sambil kerja memang sangat berat, dan butuh komitmen untuk melakukannya. Solusinya adalah pilih kuliah yang benar-benar mensupport pekerjaan anda.

    Misalnya anda kuliah MTI-Fasilkom UI dan pekerjaan anda adalah software developer. Tentu saja kuliah di MTI mengenai berbagai metode software engineering, management project dan auditing sistem informasi bisa anda terapkan langsung di tempat kerja. Anda bisa membandingkan berbagai macam teori dengan praktiknya langsung di dunia nyata. Real case yang anda temui di dunia nyata bisa anda diskusikan di kelas bahkan anda tuliskan dalam bentuk thesis/paper.

    Demikian juga jika anda seorang akuntan/auditor, mengambil Magister Akuntansi tentu akan memberikan anda ide dan inspirasi segar yang bisa anda terapkan di pekerjaan.

    Saya bilang justru kuliah sambil kerja, kalau sesuai tentunya, LEBIH EFEKTIF daripada kuliah saja full-time.

    Kecuali anda berniat murni menjadi akademisi, bukan praktisi, in that case lebih baik anda mengambil kuliah master berorientasi riset misal Magister Ilmu Komputer di UI, atau M.Phil di UK atau M2 Recherce di Perancis.

    Kalau pekerjaan anda tidak berhubungan dengan kuliah, saya rasa sangat sulit dan kurang berguna. Seperti sekarang ada teman saya System Admin yang mengambil masters Microelectronics Engineering, dia keteteran kuliahnya dan setelah lulus masterpun saya rasa tidak ada pengaruhnya apa-apa ke karir dia. Mau apply doktoral pun sulit karena pengalaman riset dia tidak banyak.

    So pastikan bahwa kuliah anda memberikan nilai plus bagi anda baik di pekerjaan maupun kemungkinan promosi ke depannya.

    adhiguna mahendra

    November 16, 2008 at 1:32 pm

  87. ass mas adhiguna mahendra…
    mhn informasinya nih… sehub rencana sy u ambil kuliah di MTI UI… skrg sy kerja di salah satu bank swasta sbg Analis Officer… (background accounting), sering krn ga paham ama IT ketika terjadi permasalahan dgn jaringan ataupun komputer yg ada kudu hub bagian IT dulu… jdnya kerjaan kita rada terganggu…
    so… jk jd ambil MTI menurut mas adhiguna gimana ya? krn tentunya sy bakalan dpt ilmu baru di bidang IT dan siapa tau malah bs pindah bagian…
    wass

    fikri

    November 17, 2008 at 10:40 am

  88. @ mas Fikri, kenapa tidak mengambil Magister Akuntansi saja? itu jelas akan mendongkrak karir anda.

    Ingat bahwa di MTI Fasilkom anda akan diarahkan menjadi profesional di bidang IT management (IT Manager, System Analyst, IS Auditor) BUKAN IT staff, kuliah di MTI tidak terlalu teknis tapi lebih ke paparan teori dan diskusi IT managerial. IT dasar, termasuk Networking dan programming diajarkan tapi hanya yang umum dan fundamental saja. Tentu saja anda akan mendapatkan pengetahuan IT, tapi tidak terlalu teknis dan spesifik.

    Mahasiswa MTI rata-rata adalah profesional IT yang berlatar belakang Informatika atau Teknik dan telah berkecimpung di dunia IT selama beberapa tahun dan ingin pindah ke jajaran management sistem informasi.

    Kalau anda hanya ingin mempelajari aspek teknis jaringan komputer/system administration/programming sebaiknya anda ikut kursus profesional seperti di Bina Nusantara Training center atau kursus seperti Cisco Networking Academy (ada di Binus dan UI).

    Kalau anda ingin pindah karir, bisa saja mengambil MTI. Tapi pastikan bahwa pekerjaan anda sekarang berhubungan juga dengan IT (misal anda jadi berperan juga sebagai system analyst atau auditor IS) sehingga switch career lebih memungkinkan.

    Kurikulum MTI 2008 – 2010 adalah sebagai berikut

    Semester 1:

    IKI81403T Teknologi Sistem Basis Data 4 SKS

    IKI81202T Jaringan Komputer dan Komunikasi Data 3 SKS

    IKI81701T Proses & Manajemen Rekayasa Perangkat Lunak-3 SKS

    IKI81404T Perancangan Sistem Informasi 3 SKS

    Semester 2:

    IKI82406T Perencanaan Strategis Sistem Informasi 3 SKS

    IKI83405T Manajemen Informasi Korporat 3 SKS

    IKI82203T Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi 3 SKS

    IKI82901T — Seminar 3 SKS

    Semester 3 (Pilihan):

    IKI83409T — Manajemen Perubahan & Proyek TI 3 SKS

    IKI83903T — Karya Akhir 3 SKS

    Konsentrasi Rekayasa Perangkat Lunak:

    IKI83704T Rancang Bangun Perangkat-Lunak 3 SKS

    IKI83703T Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak 3 SKS

    IKI8370xT Enterpreneurial Business of Software 3 SKS

    Konsentrasi Sistem Enterprise:

    IKI83410T — E-Business 3 SKS

    IKI8341xT — E-Government 3 SKS

    IKI8341xT — Manajemen Risiko 3 SKS

    Konsentrasi Tata Kelola TI:

    IKI80924T — IT Governance 3 SKS

    IKI8341xT — Manajemen Risiko 3 SKS

    IKI83407T — Manajemen Investasi Teknologi Informasi 3 SKS

    Konsentrasi Manajemen Informasi:

    IKI8340xT — Knowledge Management 3 SKS

    IKI8340xT — Data Mining and Business Intelligence 3 SKS

    IKI8341xT — Manajemen Informasi Multimedia 3 SKS

    adhiguna mahendra

    November 17, 2008 at 12:19 pm

  89. Berikut tambahan informasi mengenai biaya di MTI Fasilkom UI (dari website MTI : http://www.mti.cs.ui.ac.id)

    Estimasi Investasi Kuliah Program MTI UI Semester Gasal 2008/2009

    Kelas Siang [14.00 – 16.30 wib]:

    BOP (Biaya Operasional Pendidikan) Rp. 10.000.000,- / Semester

    DP (Dana Pengembangan, 1x) Rp. 2.500.000,-

    DPP (Dana Pelengkap Pendidikan, 1x) Rp. 600.000,-

    DKFM (Dana Kesejahteraan dan Fasilitas Mahasiswa)

    Rp. 100.000,- / Semester

    Total Investasi Semester I = Rp. 13.200.000,-

    Kelas Malam [19.00-21.30 wib]:

    BOP (Biaya Operasional Pendidikan) Rp. 10.000.000,- / Semester

    DP (Dana Pengembangan, 1x) Rp. 2.500.000,-

    DPP (Dana Pelengkap Pendidikan, 1x) Rp. 600.000,-

    DKFM (Dana Kesejahteraan dan Fasilitas Mahasiswa)

    Rp. 100.000,- / Semester

    Total Investasi Semester I = Rp. 13.200.000,-

    Estimasi Investasi Program MTI-UI

    Kuliah Normal 4 (empat) Semester:

    – (Rp. 13.200.000 + Rp. 10.100.000 + Rp. 10.100.000 + Rp. 10.100.000)

    – Textbooks = (3 x Rp. 1.000.000)

    Total = Rp. 46.500.000,-

    (Empat Puluh Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)*

    * Belum termasuk biaya-biaya yang berkenaan dengan studi, yang akan dikeluarkan oleh masing-masing peserta antara lain mencakup alat tulis menulis, fotokopi, pencetakan, komunikasi telepon, disket komputer atau flash disc, kalkulator, dan lain-lain sesuai dengan keperluannya. Juga belum termasuk biaya penyusunan tesis dan wisuda.

    adhiguna mahendra

    November 17, 2008 at 4:08 pm

    • To Pak Adhiguna,

      Masih soal MTI nih, saya juga tertarik melanjutkan ke sana, jurusan S1 saya dulu akuntansi, tapi sekarang kerja jadi IS auditor. Masalahnya yang paling besar buat saya adalah waktu yang ga fleksibel (sering keluar kota & kerja lembur kejar deadline). Kalo soal absen di MTI gimana ya? ada alternatif metode belajar ga buat yang ritme kerja nya seperti saya?

      Thanks atas infonya

      Novri

      Juli 1, 2009 at 4:20 am

  90. Ada yang mau bantu kasi ide. Saya sudah hampir 8 th keluar dari pekerjaan karena mengurus rumah tangga. Saya S1 Fisika ( sub Instrumentasi ), pernah bekerja di perusahaan Telekominikasi di bagian data base. Kini saya berniat ambil S2 tapi masih bingung, mau ambil jurusan apa, yang kira – kira :
    – nanti bisa kerja tp tidak ngantor alias bikin usaha sendiri,
    – masih menyukai hal – hal eksakta tapi jgn yang ngejelimet banget spt kuliah Fisika dulu, kalo bisa rumus – rumus yang akan dipelajari bisa diaplikasikan dengan mudah dengan kata lain materi kuliahnya gampang dicerna ( maklum otaknya sudah tidak seencer dulu waktu masih muda, 2 th lagi mau 40 …..)
    Atas sarannya thanks banget ya

    Mrs. Bingung

    November 27, 2008 at 7:37 am

  91. saya baru lulus s1 hukum, kerja di bank pemerintah, mau kuliah,,, bingung s2 dmn? mohon bantuannya…

    udin

    Desember 8, 2008 at 12:41 pm

  92. hallo mas, boleh saya minta bantuannya.
    Saya sedang mencari info beasiswa/scholarship di LN. Tentang Jurusan Akuntansi ato paling tidak yang ke arah ekonomi / finance.
    thanks for the sharing

    harry

    Desember 15, 2008 at 11:02 am

  93. mas adhiguna…
    thanks u saran dr mas ttg pilihan jurusan S2 di UI… tp sy telah baca-nya :p … jd abis ujian baru ketemu saran u pilih maksi atau magister manajemen bidang perbankan… waduh…
    but alhamdulillah udh lulus seleksi pertama MTI…
    insyaAllah ttp berkah….
    mudah2an bs sejajar ama yg udh profesional di IT..
    btw… kursus cisco brp lama biasanya mas?

    fikri

    Desember 17, 2008 at 7:25 am

  94. ( tp sy telat baca-nya :p)

    fikri

    Desember 17, 2008 at 7:27 am

  95. mau pengusaha mau pegawai…kuliah setinggi2nya kan bagus itu….liat aja muryati sudibyo aja lulus s3 ui di umur 80 th..padahal dia kan udah kelas pengusaha besar…belum lg yang punya mac donald juga kul s2 …ui atau bahkan s3..lebih baek jadi pengusaha atau pegawai yang berpendidikan..biar kita bisa kasih contoh ama anak cucu kita biar gak malas belajar..nah kl gak pada berpendidikan mau jadi apa negara ini…payah-payah..lagipula kata siapa pegawai gak bisa usaha..bisa lah…kita kan gak tau ada PHK atau apa..ilmunya pasti berguna…hayo yang mau kuliah s2 semangat..aku juga mau ambil s2 juga walau bukan di ui abis jurusanku gak ada…

    marina

    Desember 26, 2008 at 4:51 am

  96. Mas, mau nanya background saya S1 Teknik sipil sekarang kerja di salah satu kontraktor Indonesia, kalau saya ingin lanjut mm kira2 bidang konsentrasi apa yah yang cocok? Oiya kalau ada yang punya lowongan Oil gas Company tapi backoffice mohon infonya ya :) thanks

    Notosagoro

    Desember 28, 2008 at 6:56 pm

  97. Tlng dong kasi saran. Saya sudah 11 tahun bekerja di sektor agrisbisnis kelapa sawit. Jabatan saat ini estate manager di kebun kalimantan timur. Ingin ambil S2 di MB IPB tapi kalau bisa sambil bekerja.
    Oh ya, utk MB IPB rata2 berapa lama ya masa studi bisa diselesaikan? thanks

    mfaqihtrg

    Januari 1, 2009 at 2:44 pm

  98. @fikri
    kursus cisco macem2x ada yg 1 bulan, 4 bulan, 6 bulan, tergantung penyelenggara kursusnya. Utk jakarta coba googling inixindo, datacraft, executrain saja, itu yg terkenal2x. Tp klo mau liat yg deket2x rumah, cari saja di web-nya prometric, sapa2x aja partner mereka di indonesia.

    Back to the topic,
    Kuliah S2 di UI rasanya menyenangkan kok. Walaupun sering telat karena kerjaan yang nda bisa ditinggal, dosen2x saya pengertian. Nguap2x di tempat kuliah juga sepertinya dimaklumi ;p.
    Sisi negatifnya adalah, terkadang waktu kita habis utk kerja dan kuliah, waktu bersosialisasi sangat sedikit bahkan mungkin “nyaris” tidak ada, tp relatif juga khan!
    Utk PNS ataupun untuk mereka yang kantornya mempertimbangkan strata pendidikan sebagai “cara menaikkan gaji”,rasanya mengambil S2 dimana saja OK dan sangat tepat :).
    Teman2x kuliah saya, ada yg branch manager suatu lembaga pendidikan, ada yg manager asuransi, sampe manager IT perusahaan tambang asing, dan tentunya teman2x freshgraduate. Intinya, sapa aja boleh sekolah.
    Di kelas kami, 17 orang, lumayan banyak utk ukuran S2. Berhubung malam, krn sering kecapekan abis kerja, suasana kuliah kami buat menyenangkan. Caranya sering nyletuk yg lucu2x aja hehe. Tugaspun sebisa mungkin dibagi-bagi walau itu tugas perorangan. Yang penting kita paham dengan apa yg ditugaskan. Ndak perlu ngerjain semua soal sendiri, waktu anda akan habis utk itu saja, bisa lupa anak istri lho! hehehe.
    Intinya, saat anda memasuki kuliah S2, secepat mungkin mengenal semua rekan sekelas anda, catat nomer handphonenya, dan sebaiknya memiliki milis utk sharing tugas dan informasi2x lainnya.
    Buat saya S2 bukan utk naik pangkat, krn ngga ngaruh di tempat saya kerja hiks.. tp lebih kearah perubahan pola pikir saja, mencari wawasan baru, dan mencari peluang bisnis. Saya mengambil marketing management, padahal background saya murni telekomunikasi dari STT Telkom (skrg IT Telkom). Tapi sekelas kami, hanya 2 orang yang S1-nya ekonomi, lainnya tidak ada yg sesuai dengan marketing, paling banyak teknik lho! Jadi jangan takut untuk menyesuaikan diri dengan materi, selagi anda mau, insya Alloh anda bisa.
    Selamat berusaha untuk menjadi lebih baik!!

    D.K. Wardhana

    Januari 1, 2009 at 6:33 pm

  99. @dk wardhana…
    makasih banget u informasi tambahan yg udah diberikan…
    jd dpt info baru nih ttg “marketing management”… kyk bisa menunjang pekerjaan sy di perbankan… boleh ditambahin dikit dong info ttg “marketing management”…
    rncana malah mo ambil “cuti di luar tanggungan 1 tahun” u konsen ke kuliah biar bs ambil kursus2 tambahan di luar wkt kuliah n ga setengah2 ilmu IT-nya.. ( ilmu baru yg menyenangkan n ga bisa lepas dr kehidupan kita skrg … )
    n teman2 kuliah sy di accounting jd pada minat jg u ikutan S2 semester depan…

    fikri

    Januari 5, 2009 at 8:33 am

  100. aku mau minta sara nih…aku lulusan s1 komunikasi….ada keinginan ku untuk melanjutkan ke s2 komunikasi….tapi dilain pihak ingin melanjutkan ke s2 psikologi….. tolong sarannya yaaa….

    bintang

    Januari 6, 2009 at 9:42 am

  101. setelah perjuangan yg lumayan berliku, akhirnya diterima juga di MTI UI,,,,
    tes masuknya ternyata sama dengan tes masuk magister yg lain, sama2 susah….
    yg mo info biaya pendidikan yg terbaru dan lengkap ada disini nih:

    Klik untuk mengakses BP-Magister.pdf

    semoga bermanfaat…..
    terima kasih buat semua yg sudah memberikan informasi di blog ini……

    b@bi

    Januari 10, 2009 at 12:29 am

  102. kerja dan kuliah sama2 penting, tinggal mengatur budget kita dulu apakah cukup u biaya kuliah (kalo misal dana minim kita bisa sambil kerja yang sesuai dengan ilmu kuliah s2 sehingga pikiran kita tidak terlalu pecah u/ hal lain).

    kuliah bukan melulu u/ cari ijasah s2 saja, bisa jadi setelah mendapat gelar lumayan so kepercayaan publik akan meningkat u/ menggunakan jasa kita, so income meningkat dan kita pun bisa dapat modal lebih u/ menambah karyawan. Jadi dapat pahala dunia akhirat.

    regards.

    arimita

    Januari 14, 2009 at 3:58 am

  103. @fikri
    Info tentang jurusan2x apa saja yg ada di UI bisa dilihat di http://penerimaan.ui.ac.id/ . Disitu juga dapat dilihat kapan ada pembukaan pendaftaran, biaya dan lain2x. Setahu saya kuliah di UI ada kemungkinan 100% gratis, asal nilai ujian masuknya memenuhi angka tertentu. Ini bisa ditanyakan ke bagian admin UI jurusan yang anda tuju. Klo di marketing biasanya diminta bikin makalah, klo makalahnya bagus, ada wawancara. Ada juga beasiswa yg 50%, dll lah.
    Kayanya skrg sedang ada pembukaan pendaftaran deh:
    19 Januari 2009 – 19 Februari 2009. Boss Fikri bisa coba cek saja, siapa tahu ada yg cocok dan cepet2x daftar, biasanya banyak pesaingnya..tp kurang tahu juga nih, taun ini kan taun krisis???ngefek ngga ya..

    @arimita, saya setuju bgt dengan anda tentang “S2 bukan hanya mencari ijasah”.

    http://m45dh4n4n6.wordpress.com/

    D.K. Wardhana

    Januari 14, 2009 at 8:40 am

  104. BAGUSAN MANA MM UGM JKT ATAU MM UI ???

    Ibu Dosen

    Januari 16, 2009 at 5:02 am

  105. balesnya ke blog gw donggggg

    Ibu Dosen

    Januari 16, 2009 at 5:02 am

  106. MM tu pasaran. Udah terlalu banyak. Nyari di ruko juga ada

    Aziz

    Januari 22, 2009 at 9:50 am

  107. bagusan prasetya mulya ibu dosen
    kl mau applied management yach……

    tp yag terpenting itu adalah pengalaman baik di operation dan managerial.
    ui atau ugm cuma label…..gak penting2 banget….

    j0nk00p1ng

    Januari 22, 2009 at 12:42 pm

    • Pasti dulu kamu gak ketrima di MM UGM atau di MM UI

      Si Pintar

      November 17, 2011 at 4:07 pm

  108. S2 itu yg penting bikin networkingnya … biar bisnis makin lancaaarr!!!

    jim

    Januari 27, 2009 at 6:04 pm

  109. Kalo di MIK UI kuliahnya full time ya…! bisa sambil kerja ga ya….?

    vicbro

    Januari 28, 2009 at 4:13 am

  110. salam kenal temen2
    tahun ini aku ada rencana kuliah s2 utk ambil Mkom. rencana sih di undip.
    mohon sarannya donk :)

    thx

    ayyif

    Januari 28, 2009 at 2:58 pm

  111. Vicbro, untuk MIK UI harus fulltime. Karena kuliahnya pagi-sore dan full research.

    @Ayyif, kamu mau arahnya ke Research and Development atau IT management ? Kebetulan saya pernah berkecimpung di IT management dan sekarang justru ke R&D jadi saya bisa berikan sedikit saran.

    adhiguna

    Januari 28, 2009 at 3:35 pm

  112. @pak riri satria…, setuju pak…
    @pak karisma…, setuju juga…

    Memang seharusnya tidak usah diperdebatkan, mau sekolah ya sekolah, mau usaha ya jalanin aja. Semuanya saling mendukung. Paling2 biaya aja yang kurang mendukung kalo masih susah hehehe..

    Terkadang yang jadi permasalahan adalah saat kita pertama kali memulai, dalam arti baru awal2 bekerja dan uangnya baru cukup untuk melakukan satu hal saja (bukan kedua2-nya).

    Disini insting, niat dan doa harus berperan dan diuji. Apakah memulai sekolah dulu baru buka usaha atau buka usaha dulu baru sekolah. Sepertinya sih jika kedua2nya bisa kita raih, kita akan menjadi manusia yang tangguh khususnya untuk bangsa dan negara kita tercinta ini.

    Boy love oil co.

    Januari 29, 2009 at 8:05 pm

  113. baru daftar ikut simak ui, doain yaaa

    wangsa

    Januari 31, 2009 at 5:08 am

  114. info s2 hukum diman yak…??kpn sih pendaftaran nya dibuka..?
    thank’s

  115. salam kenal teman2
    sharing aja nih. saya juga udah mulai berpikir tuk ambil s2 (udah lulus dan bekerja hampir setahun). karena background s1 arsitektur en sekarang kerja di konsultan perencana maka pilihannya kayaknya manajemen konstruksi. Yang jelas saya udah emoh ambil s2 arsitek lagi, soale kuliahnya suntuk makan biaya makan waktu makan tenaga dan ilmu yang diperoleh ngga diapresiasi di tanah air kita ini. kalo dipikir2 ngambil s1 jurusan ini juga udah nyesel banget udah kuliah boros standar gajinya rendah. usaha cari obyekan sendiri di luar kantor juga susah. Masalahnya gaji per bulan 2 juta dengan pengeluaran 500 buat kos, 220rb utk transpor, 250rb untuk orangtua sisanya utk menghidupi diri sendiri dan 250rb saya alokasikan untuk nabung. Kalau begini kapan saya bisa kuliah s2? Tiap bulan uang gaji selalu habis. Kadang iri juga ngeliat temen2 yang bukan dari jurusan ini lebih sukses padahal saya ini lulusan PTN di depok. Mungkin ada yang bisa kasih saran untuk beasiswa s2 jurusan yang terkait?

    v.ra

    Maret 3, 2009 at 4:03 am

  116. @v.ra,
    ternyata yg gajinya dibawah belasan juta bukan cuma saya. Posting v.ra jadi membuat semangat hidup kembali muncul krn aku pikir semua org gajinya belasan juta, atau dua puluh juta, lima puluh juta dst.
    Spt biasa…org susah kalo ada temen yg selevel akan bersemangat…berarti meski tertinggal masih ada temennya.

    Gubrak

    Maret 3, 2009 at 4:36 am

  117. @gubrak, iya jangan patah semangat. Saya dulu di Indonesia udah punya gelar master, gaji dibawah 4 juta kok. Jangan terprovoke dengan orang2 di blog ini yang ngaku baru 23 tahun baru lulus gajinya 50 juta di Jakarta! Atau 3000 usd/hari..

    adhiguna

    Maret 3, 2009 at 8:29 am

  118. Salam kenal …
    kalo ada lowongan pekerjaan, misal ipk min 3.25 untuk s1 atau 3.5 untuk s2 itu … kalo kul s2 berarti diperhitungkan tidak s1nya?
    Ada jg dengan ipk 3.00 untuk d3, dan 2.75 untuk s1, gimana kl kul d3 dulu, stelah ada uang dan waktu baru ke s1 tp nilai d3 terlanjur kurang maks karena termakan waktu kerja, dll

    kan bnyk contoh disekitar, termasuk saya yg mungkin nilai s1 tidak sebagus itu, jadi ambil s2 untuk “memperbaiki kesalahan” dan ga sedikit mhsw s1 sendiri yg kadang kul nya krg serius, terbagi hal2 lain.

    mr. wk

    Maret 3, 2009 at 8:36 am

  119. saya cuma mau share aja. suami saya dulunya adalah pegawai disalah satu perusahaan ternama di jkarta, menyandang 3 kali pegawai teladan tapi suami tetep resign dan mendirikan usaha sendiri. alhamdulillah suami sudah punya 10 pegawai tetap dan belasan tim lapangan.maksud saya disini adalah kalo bisa jangan melulu terpikir mencari kerja, melamar sana sini, tapi berusahalah menciptakan lapangan pekerjaan. aapalagi buat para lulusan S2, disinilah tantangannya karena pola pikir mereka harusnya lebih one step ahead. oh iya suami saya lulusan S1, sudah berkali2 apply beasiswa eropa (belgia dan jerman) tapi selalu gagal, padahal IP dan toefl nya lumayan tinggi dan lulusan PTN Depok, ternyata yang lolos beasiswa mayoritas PNS dan Dosen2. Ada yg bisa rekomen beasiswa eropa yg memungkinkan applicant swasta bisa lolos? thanks before

    bunda

    Maret 4, 2009 at 6:15 pm

    • Alhamdulillah saya dapat bu, bisa, tapi peluangnya 2 di antara 200 orang

      kevkev

      Agustus 7, 2010 at 12:44 pm

    • Alhamdulillah saya dapat bu, bisa, tapi peluangnya 2 di antara 200 orang. TOEFL kalau bisa 600 dan prestasi kerja meyakinkan

      Namun, peluang termudah jika ibu/bapak seorang dosen, pns, aktivis NGO dan wartawan

      kevkev

      Agustus 7, 2010 at 12:47 pm

  120. yang saya tau kul di prancis memang murah, karena pemerintah mensubsidi. tapi biaya hidup disana mahal sekali..kalau biaya sendiri kayanya berat banget, kalau mau ambil kerja freelance sambil kuliah biasanya kerja apa ya? resto ya? kalo ada yg minat saya pernah denger kuliah S2 jarak jauh by internet and totally free! tapi saya lupa nama universitasnya..coba googling deh, kalo ga salah di eropa. pastinya butuh disiplin tinggi kalo ikut itu, karena kita belajar sendiri tapi nantinya dapet ijazah luar negri

    bunda

    Maret 4, 2009 at 6:21 pm

  121. @bunda:
    wah hebat banget ya suami bunda ini, saya juga kepingin sekali nih berwirausaha sperti itu. Hanya saja masih blm tahu bagaimana cara mengawalinya. Apakah bunda / suami bunda punya email atau blog yg bisa saya kunjungi untuk bertanya tentang berwirausaha ini?

    D.K. Wardhana

    Maret 5, 2009 at 3:29 am

  122. Saya sangat ingin melanjutkan study saya ke S2,
    khususnya di bidang IT,
    target saya itu MTI UI,
    tapi kog websitenya error yakh (http://www.mti.cs.ui.ac.id/) ????

    jadi bingung cari informasinya,,
    ohya,, saya tamatan dari PTS di jogja, sekarang kerja di perusahaan networking consultant sebagai System Engineer dengan berbekal beberapa sertifikat professional di bidang networking….

    kemaren waktu pertama sekali daftar ke perusahaan ini saya sudah memberi signal ke Boss saya, bahwa saya ingin melanjutkan pendidikan saya,
    Boss saya membolehkan namun dengan syarat harus mendahulukan kerjaan,,
    so, saya jadi bingung,
    dengan kerjaan saya sebagai Engineer saya sering keluar kota, kerja di weekend, dan kerja hingga pagi,,
    saya jadi pesimis, apakah saya bisa menjalani pekerjaan saya dan kuliah secara bersamaan,,
    hiks….hiks… :(

    mau keluar dari kerjaan ini,, tapi saya sangat cinta dengan pekerjaan ini,,, pekerjaan saya itu petualangan,, dan petualangan itu kesukaan saya…..

    bingung…

    Arik

    Maret 5, 2009 at 2:26 pm

  123. MTI UI, kuliah malam dapat makan prasmanan loh……

    Gubrak

    Maret 6, 2009 at 1:16 am

  124. Jangan cuma nyari gelar ke ui. Masuknya gampang, paling test toefl dan psikotes dan sedikit test bidang yang sangat ecek-ecek. Tapi lulusnya susah. Paling parah kalo pas nuis tesis. Dosennya emang pintre-pinter tapi banyak nggak bisa disakses saking sibuknya. Mo konsultasi kan kudu kirim email progres kerjaan kita dulu, tapi pas ketemuan ama pembimbing dia bilang, sory nggak sempet baca. Kamu ceritain aja isinya. Jadi selama bikin proposal penelitian tuh baik-baik aja. Dosen pembimbing gw pecaya banget ama kerjaan gw. Eh pas ujian proposal dibantai habis ama penguji lainnya. Pdahal kata pembimbingku sebelumnya sdh okeh gitu. Sedih deh gw. Sekarang kalo lo mo masuk ui, lo kudu pinter, rajin, dan jangan banyak berharap dari dosen. Mereka pinter tapi buat diri sendiri. Gw nggak nyalahin penguji krn emang bener analisis mereka. Gw cuma nyalahain dosen pembimbing gw, kok nggak ngasih tau gitu.

    Selain itu, klo duit nggak maslaha, mending kuliah di luar negeri. banyak yang sdh ngalamin, lebih mudah dan lebih cepet lulusnya. Lah dosen ui yg masih s1 ato s2 sendiri ogah nerusin di kampus sendiri. Di mipa dosen ui yg lagi s2 malah nyerah karena nggak lulus lulus.

    luluk

    Maret 7, 2009 at 6:30 am

  125. Dari pengalaman gw ternyata ilmu yang didapet dalam kerjaan sehari-hari kita, sepanjang dijalani dan dijiwai, akan banyak ilmu yang diperoleh. Kampus bukan satu-satunya sumber ilmu. Kalo di ui, boleh dibilang ilmu dari dosennya rada basi. Mereka cuma tau teori yang nggak bisa diaplikasikan dalam kerjaan. S2 atau S3 sering nggak nyambung dengan peningkatan profesionalisme. Orang bule nggak gila gelar tapi mereka sangat profesional dengan kerjaannya. Temen2 saya yang kerja difperusahaan multinasional nggak bergelar s2 ato s2 tapi kalo soal profesionalisme bidang mereka, jago habis! Orang-orang kampus cuma bisa berteori.
    Jadi kalo Anda berharap dapat meningkatkan profesionalisme kerja dalam bidang Anda, ui nggak bisa memenuhi tuntuan ini. Banyak temen saya yang negrasa bego banget ketika menyusun tesis di ui karena digoblok-goblokin dosen. Padahal mereka telah menemukan banyak terobosan dalam bidang kerjaan mereka. Doesn ui nggak tau ini.

    Kalo mau meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme kerja, nggak mahal dan nggak report. Internet bisa dimnafaatkan untuk itu. Internet kayak lautan ilmu pengetahuan tanpa batas asal tahu giman nyarinya. Internet yang dimusuhin para profesor ui konvensional ini bisa ngajarin kita bnayka hal yang para professor terhormat itu nggak tahu atau nggah ngeh.

    jadi intinya, gelar s2 apalagi dari ui nggak nendang buat kerjaan. Gelar ini cuma baik buat nakut-nakutin calon mertu. Okeh!

    luluk

    Maret 7, 2009 at 6:40 am

  126. To Arik: mgkn kerjaan kita mirip2x ya? MTI klo ngga salah itu kul-nya tiap hari, di salemba, dpt makan prasmanan, uenak tenaan…ngga kaya saya harus menahan lapar sampai selesai kul. mgkn bisa dijadikan pertimbangan tuh,takutnya udah terlanjur ke UI malah terlantar krn kesibukan kerja. kampus jg tidak hanya ui di jkt ini, mgkn bisa yg sabtu minggu,tp saya juga kurang tahu kampus mana yang baik utk menimba ilmu IT.

    To Luluk: waduuuh….bgitu ya? semoga nasib saya ngga se-apes itu saat menyusun thesis nanti…so far sih enjoy2x aja, ngga terlalu ngarep bgt dengan peningkatan profesionalisme dll. Hanya ingin peningkatan pengetahuan aja, yaa siapa tahu ada manfaatnya di kemudian hari.
    KLo mau nyari alternatif sih apa saja bisa dicari, alternatifnya, ngga cuman internet, bergaul dgn yg ngerti di bidang mereka mgkn jauh lbh bermanfaat drpd belajar teori. lni sih mirip “ngga usah sekolah, banyak orang sukses yg tanpa sekolah kok”, :) tp kenyataanya sekolah masih laku2x aja nih. Yah kembali ke orangnya, klo masih kepingin sekolah ya sekolah…yg ngga ya sudah cari alternatif lain yg memungkinkan peningkatan kualitas hidup. Klo kualitas dosen sih, dr pengalaman saya sebenernya sangat bermanfaat, prof yg mengajar juga ada mantan direktur perusahaan mobil bonafid, komisaris holding company yg gede, praktisi perush properti dan retail, praktisi perusahaan PnG dan unilever yg banting setir jadi pengusaha dan dosen, dll yg mnrt saya dan temen2x yg kul sih katanya bagus. saya sendiri tdk bisa mengimplementasikannya langsung, krn beda bgt ilmu yg dipelajari dengan hal yang saya kerjakan, tp cara beliau2x menerangkan sangat jelas, mnrt saya yg ngga punya dasar awal utk kul yg saya ambil. tp penerapannya memang harus makan asam garam dl ya, mgkn disitulah letak profesionalisme seseorang.
    Intinya, yg mau ada niatan sekolah dan tidak ada halangan lain ya jgn ditunda, mumpung ada. paling ngga memberikan contoh ke anaknya kelak, bahwa pendidikan itu penting. Buktinya msh ada calon mertua yg mikirin gelar…semoga mertua saya tidak bgitu deh hehehehe

    D.K. Wardhana

    Maret 8, 2009 at 3:21 pm

  127. wah anda beruntung, dari fak ekonomi ya? Saya dari fib. Profesornya payah deh. Bener tuh saya banyak denger klo di fak ekonomi dosennya paling sial mantan direktur bank. Lah kalo di fib, dosennya kebanyakan hidup di ui dari lahir (maksudnya dari lulus kuliah, gitu) ampe bulukan. eh, sadis ya. Maaf aq lagi bete dah. Aq lagi ngerjain thesis habis minimal lim jam sehari sampe neg ngilat biuku ama komputer. Tidur jam 2 tipa hari. Kerjaan berantakan. Kehdiupan sosial amburadul. Mbaca and ngetik terus, sampe eneg banget. Adoeh..adoeh… Coba deh yang mau kuliah di ui fib (ekonomi sih emang okey) dipikirkan lagi.

    luluk

    Maret 10, 2009 at 12:09 pm

  128. om.. dan tante salam kenal sebelumnya.. :)

    saya mo ikutan kuliah s2 nie.. tapi udah telat daftr. yg jadi persoalan adalah soal ujian nya spt apa ya.. (klo ada tolong d share ya).

    thks

    g3nk_24

    Maret 10, 2009 at 12:46 pm

  129. To g3nk_24: deket2x masa ujian pre-eliminasi (kaya calon artis), biasanya ada try out…keluarin uang dikit lah utk sekedar tau kisi2x dan mengingat mata kuliah dasar jadul pas S1 saja. makan yang bergizi dan tidur yg cukup, seperti kata luluk diatas, masuknya gampang…keluarnya…saya jg blm mengalami…mgkn ambil paitnya bisa liat pengalaman luluk diatas ;)

    To luluk: SEMANGAT!!! saya doakan semoga cepat selesai ya!…saya baru smester 2 nih…itupun ngga pernah baca buku, ada juga liat slide doang…msh mikirin kerjaan dll, mgkn nanti klo mo uTS baru ngebut…

    Segalanya akan terasa manis, bila saatnya tlah tiba.

    D.K. Wardhana

    Maret 10, 2009 at 3:29 pm

  130. bagi pengalaman ni.. gw dulu sempet ambil master di ui.. masuk gampang.. kuliah gak susah.. kuliah sambil kerja masih dapet ip 3.9.. yang susah emang waktu mau keluar.. pusing cari dosen… ya tapi asal kita sabar n rajin.. selesai juga tu..
    sekarang gw sekolah lagi.. masih master juga di eropa.. (hobi sekolah gw.. hehe).. emang beda banget ma budaya di ui.. pelajaran si emang jungkir balik.. untuk level yang sama dan jurusan yang sama di ui.. kuliah di ui perasaab ga ada apa2nya.. bingung jg gw.. dosen bener2 bantu.. apapun problem kuliah kita.. mrk welcome utk bantu.. bahkan saya pernak kirim imel ke dosen gw jan 1 malem.. eee.. langsung dijawab.. tiap hari dosen nongkorng diruangan.. kalopun pergi jelas waktunya.. so kita ga banyak buang2 waktu untuk nunggu.. tapi di ui enaknya masih di indonesia.. kayak gw yang udah punya anak bini enakan di ui.. hehe..
    kesimpulannya.. pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemauan.. di luar negeri juga belom tentu cocok untuk kita..

    roed

    Maret 10, 2009 at 6:21 pm

  131. wow mas roed, thanks utk infonya. klo saya ada duit sgitu mah mgkn saya buka toko beras aja deh, drpada keluar negeri hehhehe…kok mas bisa hobi bgitu sekolah…boleh di share motivasinya mas?

    D.K. Wardhana

    Maret 10, 2009 at 6:49 pm

  132. Bagi uneg uneg,
    Kalo S2 dan S4 atau profesor itu kan utk dunia kampus atau PNS tapi kalo swasta ya gak pengaruh. Di swasta yg paling berpengaruh adalah jam terbang, kursus sana sini, pelatihan, dan tentu saja pribadi yg bersngkutan terutama dalam team work, sejago apapun kalo individual ya akan dipinggirkan.
    Lebih profesional lagi setelah sekian tahun bekerja ya membangun bisnis sendiri……Kalo pns sebaiknya jangan berbisnis karena akan berakibat tidak fokus pada pengabdian negara (secara teori pns adalah abdi negara)

    Gubrak

    Maret 11, 2009 at 1:36 am

  133. om, Dk: memang klo kuliah semangat nya pas daftr. dan paling malesnya waktu mo ujian tugas nya ngantri.
    yg lebih parah lagi bayar kuliah nya dari mana “hepeng”?.. huehuehue..
    to:om luluk: memang klo kuliah butuh pengorbanan, cepat lulus harapan setiap mahasiswa. yg pasti tetap semangat. buah nya pasti nyata. “kami akan dukung secara moril ..Banjai”
    to om roed: ip nya 3.9.. salut kepala nya d bagi berapa petak?.. hobinya sekolah nya sekolah dong!! ada gk karya untuk Bangsa Indonesai. hichickhick..

    peace :)

    g3nk_24

    Maret 11, 2009 at 2:57 am

  134. Saya juga hobinya kuliah. Padahal nggak ada yang maksa. Kirain di tempat kuliah kita bisa memperdalam dan mengkritisi apa yang dilakukan dikerjaan pada tingkatan filosofisnya gitu. Ternyata nggak juga. Dosen suka nggak sabar kalo kita banyak tanya, temen sekelas bawaannya ngocol doang dan pengen cepet pulang bailk ke kantor. Saya justru banyak dapet ilmu ikut komunitas seprofesi baik lokal maupun interlokal, eh internasional.

    Klo nggak enak diskusi di kelas pernah juga coba nemuin dosen di ruang pengajar, untuk diskusi lanjutan gitu. Eh ternyat nggak gampang nangkep dosen. Lebih gampang nangkep tokek deh.

    Sy juga punya kenalan ilmuwan top di bidang kami yang juga ngajar di Amrik sana. Iseng2 saya email mo nanya argumen dia di journal ilmiah. Eh dibales.kaget juga aku. Nggak sangka orang hebuat kayak dia punya waktu mbales email dari Indonesia. Baik banget mau membalas email padahal saya nggak kernal dia in person dan dia bukan mertua saya. Klo butuh bacaan buat thesis tinggal sebut eh dikirimin. Sy bilang aja Indonesia tuh jaringan internetnya susah banget. Teknologinya masih sekelas jaman dinosaurus. Perpustakaan kampus kita koleksinya kebanyakan diisi reader digest dan intisari tahun 70an. Sementara beli buku lewat amazone nggak punya kartu credit (dia nanya Indonesi belum ada bank apa?), jadi beliau kasihan ngkali. Jadilah aku rajin dikirimin bacaan bermutu lewat email.

    luluk

    Maret 11, 2009 at 3:01 pm

    • Jangan ampe ngerendahin harga diri bangsa juga x…

      Kampretolo

      Juni 25, 2010 at 2:48 am

  135. @ D.K. Wardhana
    waduh.. gw juga ga punya duit banyak.. cuma kebetulan dapat schoolarship terus.. hehe.. kalo punya duit gw jg lebih seneng bisnis kaleee…
    motivasi.. mencari ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin itu aja..
    ni lagi ngejar2 PhD schoolarship dari kampus disini.. doain dapet ya mas..
    @ g3nk_24
    mencari ilmu jg buat bangsa indonesia.. i’m govt emply (non dosen).. doain ya mas.. gw bisa ngaplikasikan ilmu untuk indonesia.. itu cita2 gw.. okeh..

    roed

    Maret 11, 2009 at 5:41 pm

  136. Saya pengen banget kuliah S2, tentang kajian wanita, di indonesia cuman ada di UI dan brawijaya, banyak teman2 yang lulusan UI bilg gak usah masuk UI, susah apalagi kita dari prov aceh dipersulit habis habisan. walaupun kita masuk melalui seleksi, Teman teman kasih saran dong kalau ambil kajian wanita di eropa gmm caranya, kemana mencari info n kalau bisa plus dengan beasiswanya ya…
    terima kasih..

    Mita

    Maret 18, 2009 at 4:24 am

  137. Kuliah S2 bukan sekedar untuk mencapai materi berlebih semata nantinya di dunia kerja..tetapi ada kenikmatan tersendiri ketika kita mengambil kuliah S2 dan jika ingin berguna S2 nya akan lebih baik jika diamalkan dengan berkarir di bidang pendidikan dan dunia penelitian serta berusaha menciptakan generasi2 muda terbaik nantinya dengan menjadi seorang dosen yang bermutu….

    IT telco

    April 13, 2009 at 8:36 am

  138. gawe opo kuliyah duwur2 bos, kalau cuma memperjuangkan teori konsumtif.. memang ini kriteria sebagian masyarakat indonesia yang suka gengsi pendidikan. tapi di balik itu semua penerapannya kosong. apalagi kuliyah sampai begitu mahalnya. hanya orang bodoh yang mau diajak bergelut. tolong korelasikan pendidikan indonesia dan kapitalisme pendidikan.. hanya orang berduit yang bisa menikmati pendidikan yang layak uji… tengok aja di UI.. padahal kalau kita lihat sekarang, (saya ambil sampel daerah jombang: potensi anak daerah banyak yang mempunyai kemampuan lebih, tp akhirnya drop, gara2 melihat biaya yang begitu tingginya). otonomi kampus akan menyejahterakan buat badut2 kaum berduait

    wong dheso

    April 15, 2009 at 7:31 am

  139. @ wong dheso

    satu lagi yg saya sedih mengapa seseorang selalu mempermasalahkan kuliah di tempat bagus hanyalah untuk org2 berduit. Bagi gue itu statement yang bener2 NDESO dan BODOH. Mengapa???kalau si anak memang berprestasi dan pnya talent toh merek bisa mencari BEASISWA yang bejibun jumlahnya di universitas2 ternama di indonesia. Mereka bahkan bisa kuliah tanpa keluar uang sepeser pun.

    Jadi bagi gue ga ada alasan seseorang mengeluh ga bs kuliah dengan alasan biaya.

    education for all

    April 15, 2009 at 8:56 am

  140. Ga rugi lah kuliah di UI, udah kualitasnya oke, bayarnya terjangkau pula.
    UI universitas tertua di Indonesia

    surip

    April 15, 2009 at 12:27 pm

  141. @education for all
    Wah jangan langsung generalisasi bos. Untuk dapet beasiswa gak segampang itu. Apalagi panitia beasiswa-nya bermafia. Lagipula beasiswa hanya menjangkau sekian % dari keseluruhan rakyat yang tidak punya. Dan beasiswa itu hanya memenuhi sekian % dari biayanya. Pengalaman pribadi nih. Tapi kalo memang ada niat bisa kok cari duit sendiri buat kuliah daripada berharap kepada para mafia tersebut.

    @wong dheso and @UI pro’ers
    Memang benar untuk saat ini biaya kuliah makin mahal aja. Scara tidak langsung memvonis orang yang tidak punya untuk tidak bisa kuliah. Buat rekan2 skalian yang nulis disini mungkin kalian ga ngerasain ini langsung makanya komentarnya kebanyakan asal dan ga real dan sekali lagi walaupun beasiswa jalan dengan benar itu hanya mencakup sebagian kecil saja. Terlebih kemampuan tiap orang itu berbeda-beda. Pintar atau tidak belum tentu jaminan untuk berbagi di masyarakat.

    Untuk yang Pro UI karena sebagian besar iklannya UI. Wah kalo soal bagus ato nggak saya sendiri kurang setuju jika itu hanya pendapat anda yang sudah kuliah disana. Tidak Objective. Yang anda maksud bagus itu apa? Apakah jika lulusannya udah pasti dapat kerja itu bukti pendidikannya bagus? Kecuali ada parameter yang telah diuji secara internasional dan bukan regional maka anda baru bisa bilang sesuatu bagus. Saya rasa anda2 yang berkutat di bidang keilmuan paham benar akan hal ini. Lalu mengapa kok komentar2 bagus nya terkesan agak “…”?

    Memang benar UI punya lulusan banyak dan itu adalah salah satu aspek S2 (mencari relasi) yang menguntungkan dari segi applicant. Tapi anda secara tidak langsung telah mempraktekkan KKN. Percaya ato tidak sistem inilah yang telah membuat negara kita menjadi bobrok. Ga percaya? Coba aja baca komentar2 mahasiswanya sendiri yang katanya bisa santai ngantuk2, tugas personal bisa dibagi2, dll. Sadar tidak bahwa sperti itu yang bisa dibilang bagus? Apakah komentar tersebut secara tidak langsung mengungkapkan bahwa “Gampang kok dapet gelar di UI”. Maaf yah kok kesannya jadi murahan.

    Kembali ke topik. Mungkin pertanyaan nya diubah sedikit ke arah subjective. Apakah kuliah S2 di UI menguntungkan untuk prospek karir anda ke depan?

    Maka jawabannya adalah iya sebab balik lagi sistem indonesia yang udah tertanam akan memudahkan anda.

    Untuk pendidikan indonesia secara overall. Pengalaman saya pribadi. Saya selalu Juara 1 dari kelas satu SD sampai SMP kelas 3. Saya sekolah pindah-pindah dari satu pulau ke pulau yang lain di nusantara tercinta ini. Sewaktu SMA barulah saya melihat fakta dunia pendidikan indonesia yang amburadul. Mulai dari situ saya tidak terlalu tertarik lagi dengan dunia pendidikan Indonesia yang kacau balau. Dan darisana pula saya dapat inspirasi bahwa pendidikan yang baik tidak selalu menjamin seseorang berlaku baik di masyarakat. Dan ada jaminan bahwa tidak selalu orang pintar itu bijak.

    Saya pribadi lebih baik dibilang tidak berpendidikan daripada harus menggondol gelar segudang tapi tidak punya pengabdian kepada masyarakat, negri dan bangsa. Terlebih lagi anda2 harusnya sadar kaum ilmuwan punya visi satu yaitu mensejahterakan kehidupan manusia. Jikalau anda hanya berpikir untuk kepentingan pribadi wah sia2 ilmu anda bung.

    Buat anda2 yang tersinggung. Baguslah sebab anda jadi berpikir. Just remember, sometimes “chaos” needed to make things better.

    Soal kuliah. Gw ga bodo2 amat kok bos. Gw bisa kok dapetin cumlaude dan lulus tercepat. Cuma buat apa? pamer doang? Biar bisa cepet dapet kerja dengan gaji selangit? There are stuffs which money can’t buy.

    dudle

    April 16, 2009 at 3:04 am

    • kalo menurut gw sih tetep s2 tuh penting n ngefek banget sama dunia kerja apalagi di jkt.

      yang pertama sih karna di indonesia terutama di jakarta, yang udah bergelar S1 udah segudang jumlahnya n lebih banyak lulusan S1 yang punya segudang pengalaman. gw udah lulus n setaun lebih kerja, trus sekarang emang lg cari2 kerjaan lain, tapi yang apply dr grade S1 itu buuuanyak banget jumlahnya.

      buat gw, dalam 4 taun ini gw harus bisa nyelesain S2 gw, mumpung nyokap gw mo ngebiayain n masih bisa ngebiayain gw. soalnya nyokap gw kurang dari 5 taun lg udah pensiun, dan karna itu kalo nyokap gw udah pensiun, otomatis gw sebagai anak pertama yang harus menopang n ngebiayain semua kebutuhan orangtua gw. dan misalnya gw udah dapet gelar S2 di UI (AMIIIN) yang notabene kampus kebanggaan seluruh indonesia terutama nyokap gw (secara konservativ mikirnya begitu..), mudah-mudahan gw bisa dapet kerja yang bergaji di atas rata-rata (20 jt an/bln) untuk bikin orang tua gw bangga…(AMIIIIIN)

      hiiiks..jadi curhat…

      rozemund

      Juni 9, 2009 at 12:55 pm

  142. mending kuliah S2 UGM, daripada di UI, dosen UI banyak yg lulusan dalam negeri, dan UI itu menang hanya karena di Ibukota.

    donie

    April 17, 2009 at 7:42 am

  143. Saya alumni MTI UI dan sebagian besar dosen S2 adalah lulusan luar negeri dengan kualitas & experience yang yahuud…
    dan dengan lokasi di Jakarta adalah suatu competitive advantage buat UI karena kita sebagai mahasiswa mendapatkan case study dan terkadang kita juga bisa ikutan mroyek selain itu juga cari relasi yang berbobot donk itu kan juga bantu career kita hehe…
    jadi klo mau kuliah di UI gw jamin ga nyesel dech

    UI Mania

    April 17, 2009 at 8:04 am

  144. Gue pengen kuliah S2 yg murah, berkwalitas dan image nama sekolahnya bagus, tapi gue pengen jadwal sekolahnya sabtu doang, soalnya gue pengusaha yang waktu adalah uang, ada yang bisa ngasih info ?…………………….

    herman

    April 19, 2009 at 11:56 am

  145. just sharing…
    gw alumni S1 feui akuntansi (dulu jalur umptn), kuliah S1 di FEUI menurut gw memang ok, karena teman2nya pun terpilih (sehingga memacu kita juga untuk maju) dan dos en2nya juga (saat itu) berkualitas. tapi saat gw mau S2, gw tidak memilih UI dengan alasan:

    1. sistem pengajarannya relatif masih konseptual dibanding kampus yg akhirnya gw pilih (waktu S1 ini menjadi advantage karena sebagai fresh graduate lulusan UI meskipun tidak langsung ‘siap kerja’, tapi adalah ‘siap belajar’ atau fast learner karena konsep yang sudah relatif kuat. Untuk S2, karena saya sudah punya pengalaman kerja 10 tahun, saya merasa bahwa saya harus mencari materi yang lebih ‘siap tempur’).

    2. seleksi muridnya tidak seketat S1 UI sehingga kualitas siswa kurang seragam, menurut saya hal ini akan menghambat kemajuan murid lain di kelas.

    Akhirnya gw pilih IPMI untuk S2 gw..

    Tambahan: Jangan salah sangka ya.. kalau untuk yang S1nya bukan UI sih menurut gw kul S2 di UI masih ok.. so u will learn the UI way.. and bakal bisa bilang… ‘gw lulusan UI’. hehehe :)

    wiwidktr

    April 30, 2009 at 7:00 pm

  146. Ada yang bisa ngasi saran ngga ya.. saya berencana untuk ambil s2, M. Hub Internasional.

    Gimana ya reputasi jurusan ini? Rencana saya mau ambil di UI aja,.. PLease help..

    Thank you

    Ita

    Mei 7, 2009 at 8:53 am

  147. @bocah Ndeso
    Klo saya lebih milih Kuliah S2 trus baru jadi Pengusaha, pastinya Network untuk ngembangin usaha juga lebih luas.
    Dari pada seperti yang di bilang bocah Ndeso gak kuliah/sekolah jadi pengusaha, paling-paling jadi pengusaha kerupuk kulit atau Peternak Bebek ;p

    Rivai

    Mei 10, 2009 at 8:07 am

  148. Kuliah itu kan yang dicari semata2 juga bukan hanya untuk mendapatkan peningkatan pendapatan dalam cara singkat, tapi juga ilmu dan networking (dalam konotasi positif tentunya)

    Kuliah di UI cukup bermutu kok, kecuali anda punya otak yang teramat sangat pintar dan beruntung atau punya uang yang memadai untuk keluar di luar negeri.

    Tapi saya juga setuju, jika bidang kerjanya memang tidak terlalui mensyaratkan (seperti dosen), ambil sertifikasi juga OK lho.

    Tidak ada sekolah gratis yang benar2 gratis didunia ini…hanya kerja keras dan kemauan keraslah yang dapat mewujudkan impian kita mendapatkan ilmu terbaik dari sumber terbaik…
    Dan kita tidak pernah punya hak untuk mematahkan semangat orang lain untuk sekolah dengan menceritakan pengalaman buruk kita tidak mendapatkan indahnya dunia dan hasil sekolah kita…

    Sekolah lah setinggi yang kau bisa dan pulanglah untuk membangun negaramu^^

    Hoshi

    Mei 10, 2009 at 12:23 pm

  149. Saya baru lulus..

    pengennya cari kerja, cuma sampe sekarang blom dapet2..

    secara finansial saya mampu untuk kuliah baik di dalam atau di luar negri..

    apa yang sebaiknya saya lakukan yah..??

    untuk saat ini saya sudah membeli formulir MM BiNus..

    untuk biaya 45juta dalam 4 tahun..

    apakah itu layak?? soalnya saya cuma denger2 dari teman saja bahwa di BiNus bagus..

    kenapa saya ga pilih UI, karena lumayan jauh dari tempat tinggal saya..

    mohon tanggapannya ya..

    mr.swit

    Mei 13, 2009 at 10:30 am

    • mending di luar negeri man, cari yang murah seperti norwegia dan jerman

      kevkev

      Agustus 7, 2010 at 12:58 pm

  150. eh salah 45 juta dalam 4 term.. 1 term = 4 bulan, jadi 1,6 tahun..

    mr.swit

    Mei 13, 2009 at 10:32 am

  151. ikut koment jg ah… saya mahasiswa program pasca sarjana UI jurusan Kajian administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat ,biaya awal termasuk semsester 1 sebesar 17 jt,semester 2,3 dan 4 masing2 11,5 jt total kurang lebih 51,5 jt, cuma sharing…

    kiki siagian

    Mei 13, 2009 at 7:03 pm

  152. saya dah di terima di MTI UI, tp sampe sekarang belom bisa daftar ulang karena hrs bayar smt1 Rp. 15.700.000, apa ada yang mau bantu saya ?

    mully

    Mei 18, 2009 at 8:23 am

  153. Jangan terlalu berharap banyak dari ui, nak. Nyesel kamu. Pecaya deh. Kalo mo masuk ui, tanyalah diri sendiri, apakah saya seorang independent learner apa enggak. Apa saya bisa belajar mandiri tanpa bantuan dosen dan perpustakaan yang lengkap? Apakah saya bisa mentolerir dosen banyak mbolosnya padahal udah baya muahalnya rek. Saya lagi bikin tesis nyaris nggak dibantu dosen. Setiap konsultasi ngeributin tanda baca(hari gini masih ada loh). Ketahuan dosennya nggak tau banyak bidang penelitian gw. Kalo kasih komentar beraninya soal tanda baca. Lha gw kan baca paling enggak 50 buku dan jurnal. Kalo punya duit s2 di luar aja seeh. Serius!

    luluk

    Mei 30, 2009 at 6:48 pm

  154. yang pengen kuliah di ui terutama fib (di sini ada linguistik, linguistik terapan, filsafat, kajian wilayah, antro, terjemahan, dll) tolong jangan terlalu lugu ngliat nama besar ui. O ya untuk yg mau masuk applied linguistik, jangan di ui deh. Mereka nggak punya ahlinya. Dosennya rada maksain. Gw heran progam yang nggak didukung oleh sumber daya yang bermutu kok dibolehin ada di ui.

    luluk

    Mei 30, 2009 at 6:52 pm

  155. S2 …dari duli pingin kuliah S2 ..tapi tabunganku ngga pernah cukup….setiap dana terkumpul ada aja yg datang menawarkan tanah murah dengan luas yang lumayan …yah akhirnya ngga jadi S2 lagi ..pertimbanganku kalo aku sekolah S2 abis 80 juta ….dalam jangka berapa lama saya bisa mengembalikannya sehingga anak dan istri saya ngga kelaparan dan kelamaan puasa menahan keinginnannya …sementara dengan investasi 80 juta …3 tahun kedepan saya bisa dapat menjadi 300 juta ….akhirnya saya berpikir kalo emang mau nambah pengetahuan dan pengalaman dn belajar …saya butuhnya cuman mental buat belajar dan akses internet …sehingga bisa 24 jam belajar hal-hal baru…mudahnya akses internet sekarang ini membuat kita bahkan untuk belajar tidak harus datang ke sekolah …tapi cukup dari rumah …atau lokasi …saya yakin dengan keyakinan dan semangat belajar yang kuat …pengetahuan dan kemampuan saya bisa mengalahkan bapak S2 yg saat ini masih ngajar tapi kalo periksa thesis cuman ngurusin tanda baca karena kemampuan analisis dan otak kanan tidak berkembang…salam pembelajaran ….salut for Andreas Harefa my master learner….

    dani deh

    Juni 9, 2009 at 4:05 am

    • cari yang gratisan mas kuliahnya, di LN, uang untuk beli tanah dan rumah (gua kayak gitu kok)

      kevkev

      Agustus 7, 2010 at 1:06 pm

  156. Juni 9,2009 jam 14.00

    Semenjak saya dipindah dari produksi ke bagian mikir, pinginnya tertantang juga ngambil S2, nyatanya juga soal pulus lagi yang jadi kendala, padahal motivasinya cuman malu temen-temen di bagian mikir semuanya pada S2,.. tapi ya mau dibilang apa. Paling tidak saya setuju dengan pendapat dani deh, ngak perlu kuliah S2, yang penting rajin buka internet, sambil cari tahu, dunia baru dibidang teknologi maupun manajemen, siapa tahu malah bisa jadi S3, he..he..

    supangat

    Juni 9, 2009 at 7:11 am

  157. BETUL !! lebih baik BISNIS dan MELANJUTKAN SEKOLAH kita baca dengan kacamata lain.. toh memang pendidikan bukan jaminan masa depan yang lebih baik ; belum tentu bikin orang jadi kaya; tapi memang… peluang ke arah itu menurut saya semakin besar (tidak perlu saya jelaskan mengapa). Selain itu tentunya banyak manfaat2 lain yang kita dapat dari pendidikan..apalagi kalau setelah sekolah mau menularkan ilmunya ke orang lain :). Jadi lumbung amal bukan?

    Tidak perlu kita compare S2 dengan S1..bahkan lulusan SMP pun ada yang jadi Direktur Utama sebuah perusahaan forwarding terkemuka di negeri ini. Tapi apakah itu berarti melanjutkan sekolah ke SMA dan kuliah S1 sia-sia? Jelas TIDAK.

    Nah menurut saya yang lebih enak di bahas adalah di manakah universitas yang menawarkan kualitas pendidikan pasca sarjana yang baik? Karena menurut pengamatan saya pada program Magister Komputer (M.Kom) pada beberapa univ. ternama di negeri ini, mereka hanya menjual gelar Master saja…dan outputnya: mengecewakan.

    Yoyo

    Juni 9, 2009 at 6:42 pm

  158. biaya MBA UI, dengan dual degree 148.5 juta, barusan saya dikirim surat dari MMUI, kurs euro, dapat MM dari UI MBA dari Univ di Perancis

    z4ck

    Juni 11, 2009 at 3:56 am

  159. Pengen jg sih ambil MM di UI. Tp klo dibandingin sama PPM lebih aplikatif mana ya ilmunya? ada yg bisa kasih compare ga antara UI dan PPM?

    Maturnuwun

    Wood wood

    Juni 12, 2009 at 1:49 am

  160. mahal banget sekarang yah s2 di UI? untung saya sudah selesai thn 2007

    toddler activities

    Juni 13, 2009 at 12:31 pm

  161. siapa bilang gak ada yang nerima S2 ??….setau saya kalo udah lulus S2 apalagi masih muda max 28 tahun (dalam arti setelah lulus S1 langsung ambil S2), perusahaan banyak yang rekrut kok…memang sih kita mesti pilih2 perusahaan yang bisa dikategorikan menengah ke atas (perusahaan end user maksudnya), dan ilmu yang kita dapat di S2 bisa digunakan diperusahaan tsb, coba liat di lowongan2 prshan2 tsb (telkom, chevron, total, telkomsel, indosat, BI, Bank Mandiri, BNI, Astra, Unilever,Sampoerna, dll…sering tertulis “S2 (will be advantage)”….kalau perusahan service company atau business partner (alias perusahaan bawahannya/kontraktor perusahaan induk/end user) mana mau nerima lulusan S2, gak guna buat mereka, mereka lebih prefer S1/D3……

    so jangan takut untuk ngambil S2 setelah lulus S1(fresh fraduate), asal bidang yang diambil dapat digunakan di perusahaan dan selama S2 kita mesti serius untuk belajar agar dapet hasil yang optimal,…

    rezeki udah ada yang ngatur, kita cuman berusaha, berdoa, dan bertanggung jawab dengan apa yang kita pilih….

    pemula

    Juni 13, 2009 at 3:02 pm

  162. Salam hormat..
    sebenarnya saya pengen kuliah S2 tapi karena biaya, jadi cita2 ku sampai S1..
    saya sangatlah bersyukur,,
    untuk Beasiswa di UI S2 ada gak?
    Terimakasih.

    azam-personal

    Juni 22, 2009 at 1:26 pm

  163. UI memang bejat tak bermoral, bagaimana Indonesia mau maju dan pintar jika warga masyarakatnya dibuat mahal hanya untuk kuliah S2. saya yakin 10 th lagi jika pendidikan kian mahal, indonesia akan menjual negara sendiri kepada rakyatnya. Keparat benar menteri pendidikan yang tak tau diri, bahwa rakyat indonesia wajib hukumnya menda[atkan pendidikan yg murah

    togog

    Juli 12, 2009 at 12:19 am

    • hahahahahahahaha…… masi mending ui tp kayanya daripada UNS.. katroook!!sumpah!pengalaman s1 nih yaa… masa skripsi saya disuruh pake teori peluru?!?agak aneh emang orang teori peluru uda jelas2 ngga diakui lg sama penemunya…tp dosen adalah dewa di UNS, jd ngga bisa kita bantah ato kita malah mati sendiri hahahahahah….miriiiiiiss!!!
      klo UI s2 yg reguler khan murah ya?ato yg khusus jg masih murah skitar 35jt-an…buat iseng2 nambah isi otak, ngga apa2lah bang

      dara

      Januari 16, 2012 at 3:13 am

  164. Alhamdulillah tahun ini saya masuk di MTI UI, untuk ukuran saya biaya semesteran segitu tidak terjangkau, tp tetep bismillah.

    btw ada yg mo share kuliah di MTI kah ?khususnya yg backgroundnya dari non IT

    Harri

    Juli 26, 2009 at 11:57 am

  165. wah kok rata-rata ambil MTI ? ada yang ambil MIK (Ilmu Komputer) ga heehhe

    Reggio

    Juli 31, 2009 at 8:29 am

  166. @ v.ra
    Tetap semangat! Mungkin sebaiknya kamu cari pengalaman dulu sampe totalnya kira2 2-3 tahun. Trus coba cari kerja di Singapore, arsitek lumayan banyak dicari di sini. Selain gaji jadi naik kamu juga dapat pengalaman ekstra. Nantinya kamu bisa nabung buat S2, either di Singapore (bisa part time mungkin) atau di Indo. Alternatif lainnya ya cari2 beasiswa.

    Memang kuliah S2 mahal, apalagi MBA. Saya lagi cari2 MBA & berminat ke INSEAD, tapi biayanya, wuih, 56k euro jelas terlalu mahal buat saya. :P

    Akhirnya mungkin pilih balik ke indo & ambil S2 di indo aja. Kebetulan dapat tawaran kerja lagi di indo.

    lynx

    Agustus 14, 2009 at 5:48 pm

  167. @Lynx INSEAD memang mahal sekali.

    Saran saya coba Ecole Supérieure de Commerce Paris, Biayanya jauh lebih murah tapi kualitasnya juga bagus setaraf dengan INSEAD.

    Adhiguna

    Agustus 19, 2009 at 1:04 pm

  168. Waduh mahal juga ya kuliah S2 di PTN papan atas :) apakah sepadan dan bisa “balik modal” gak ya? hehehe

    Student

    September 26, 2009 at 12:28 pm

  169. @mas student >> balik modal. bikin usaha kelontong mas.

    jk cari prestise dan naik kelas status mah bisa

    wkwkwk

    abc

    September 27, 2009 at 6:19 am

  170. Profesi saya sekarang adalah Arsitek Praktisi.
    Alhamdulillah selama 7 tahun kelulusan sudah menangani beberapa proyek sendiri.
    Sejak 2 tahun yang lalu kangen untuk kembali ke bangku kuliah dan berniat untuk melanjutkan S2 Arsitektur, tapi minim banget informasinya ya?
    Yang punya info boleh email ke saya?

    Elly Widiastuti

    September 28, 2009 at 8:40 am

  171. mending kuliah di MM UI dari pada MKN unsri sudah biayanya 90 juta, dosennya gila smua, n fasilitasnya enggak ada…
    aduh kacau….

    Mkn Unsri

    September 28, 2009 at 12:07 pm

    • iya saya setuju dengan mkn unsri… pada enggak ad otaknya mereka tuh…

      Notaris unsri

      September 28, 2009 at 12:11 pm

  172. Kuliah s2 di UI pengin..tapi belum punya biaya.Suatu saat ingin kesana.Mimpi??

    HERPIN PRANOTO

    Oktober 10, 2009 at 1:10 pm

  173. Ada yang punya pengalaman kuliah S2 Manajemen Akuntansi UPN Surabaya ngak ya….please sharingnya

    Caca

    Oktober 26, 2009 at 12:37 am

  174. Kalau S2 Manajemen Akuntansi UPN Surabaya ada yang punya pengalaman…Kuliahnya Jum’at Malem + Sepanjang hari di hari Sabtu

    Caca

    Oktober 26, 2009 at 12:39 am

  175. ambil S2…silahkan bagi yang mampu teruskan pendidikan anda sampai batas kemampuan yg ada, jangan berhenti kejar ilmu klo perlu sampai kebulan pun. sepertinya kita perlu mengubah pola pikir selama ini yang cendrung sekolah tinggi hanya untuk mendapatkan pekerjaan bagus atau menaikkan posisi dan jabatan…pendidikan itu bukan hanya utk posisi dan jabatan tapi dengan banyaknya masyarakat kita yg berpendidikan tinggi tentu pola pikir masyarakat kita akan lebih maju yang nantinya mendorong kemampuan bangsa kita dengan negara tetangga…
    coba lihat dinegara lain, pekerja restoran pun tetap kuliah sambil bekerja, ibu2 penjaga toko juga ada yang kuliah….karna itu lah kenapa pola pikir mereka beda dengan dengan kita yg cuma bisa mengekspor TKI2 dg bayaran murah karna minimnya tingkat pendidikan…apa yg kita banggakan dgn kenyataan seperti itu…
    klo memang punya modal silahkan buka usaha dan majukan masyarakat disekitar anda dan dukung pendidikan keluarga mereka….karena uang yg anda miliki sekarang bisa habis tp ilmu yang baik tdk akan kikis dimakan waktu…sampai anak cucu…
    maju indonesia!!!

    wong deso

    November 12, 2009 at 12:38 am

  176. pertanyaan simple.. utk belajar bisnis yg terbaik kmn yg anda percayai.. profesor kah atau business owner?
    profesor by teory, business owner by reality. ini hanya sebuah pilihan masing2 individu kok, kalau masih merasa “bodoh” dan msh hrs disekolahkan lagi ya silahkan dilanjutkan.. bagi yg merasa sdh memiliki tingkat intelegensia tinggi dan keberanian utk lsg terjun ke medan bisnis ya monggo saja. toh, saat ini semua business owner top dunia dan domestic sendiri gak master degree kok, tp mereka bisa mengontrol master degree to running bisnis mereka :) sekolah itu hanya utk melatih otak utk berpikir sistematik bukan belajar bisnis.

    erga

    November 12, 2009 at 4:42 pm

  177. menurut saya pribadi,jenjang pendidikan akan lebih bagus jika dibackup dengan skill yang bermanfaat.namun bukan berarti lulusan S1 dan D3 lebih ‘kecil’ daripada lulusan S2.sekedar untuk perbandingan teman seangkatan saya dulu sewaktu kuliah S1 berbekal sertifikasi dan ijazah S1nya+exp,kini menjadi atasan dari teman seangkatan saya ketika kuliah S2. Namun jika para S2 ini benar-benar berkompetensi,maka kurang lebih dalam waktu 5 tahun di perusahaan yang sama mereka akan menjadi ‘upline’ dari mereka2 yang background pendidikan di bawah s2.(pengalaman saya sendiri).secara singkat skill yang paling di utamakan,nilai jualnya lebih di atas experience.duduk di bangku s1 selama 4 tahun berbanding 5+1 dengan lulusan SMA/D3 dengan pengalaman kerja 5tahun + 1tahun informal edu course.namun untuk perbandingan dengan lulusan S2,perlu diperhatikan apakah backgroundnya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.ada 2 korelasi berbanding lurus antara pendidikan dengan skill dengan pengalaman.misal; S2 tehnik bekerja menjadi manajer cabang,atau S2 ekonomi menjadi field spv di perusahaan tambang.kemungkinan itu akan terjadi jika S2 tehnik mempunyai skill dalam bidang manajemen,dan sebaliknya S2 ekonomi menguasai tehnik operasi lapangan.namun jika kedua lulusan s2 itu sama-sama fresh graduate dan bekerja pada bidang masing-masing,tidak akan menjadi big problem jika mereka langsung bekerja pada level manager.
    Dalam dunia pekerjaan di indonesia yang masih ada pengaruh KKN memang tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah tenaga kerja yang benar-benar berkompetensi masih sangat kurang.tapi itu semua kembali kepada pribadi masing-masing,dalam hidup itu yang penting selalu bersyukur dan selalu berusaha.banyak jalan menuju roma,banyak jalan menuju kesuksesan asalkan kita punya niat baik maka jalan akan selalu terbuka

    MM.Mpsi

    November 20, 2009 at 5:52 am

  178. mending S2 di Untar aja deh, ato Trisakti. yang ngajar juga dosen UI.

    ctra

    November 29, 2009 at 12:02 am

  179. Kang Anjar dan yang laen,

    Saya lagi nyari beasiswa S2 lokal (Jakarta/Depok), untuk MM, M.Ec, atau MBA. Minat bidang Ekonomi, Bisnis, atau Manajemen. Pengalaman kerja bidang ekonomi syariah 4,5 tahun. Kerja di IT untuk aplikasi Core Banking System bank syariah (platform AS/400 dan juga web based) 2 tahun. Nulis 3 buku tentang ekonomi syariah.

    Sayang, S1 saya Psikologi (UGM). Bahasa Inggris pas2an. IPK pas2an banget di 3.10/4.00 lulus 2002.

    Mohon info atau saran, baiknya saya ngajuin beasiswa dimana? Sy udah ngajuin ke kantor nih, belom ada follow up. Btw sy tinggal di Jakarta Selatan.

    Makasih,
    Ifham

    ahmadifham

    Desember 2, 2009 at 6:23 am

    • waaaaah bisa 2 nantinya jadi kayak masss roy suryo neeeh,….. yg s1 sama s2nya gak nyambung,……
      btw bagi saya kalo yg dilihat keilmuannya,…. dasar2 s1/ diplomanyalah yg penting,…. kemudian dimatangkan konsep berpikirnya di s2,..

      joko dulut

      Februari 4, 2010 at 10:34 am

  180. yah, ambil yang tengah2 aja gan……kalo emang niat ngambil S2 yang ambil aja, gak usah bingung omongan orang…..atau yang anti sama kuliah S2….ya silahkan aja…..yang penting jangan saling ganggu…..btw…MM UGM juga buka di SURABAYA loh, tepatnya di Gedung Graha Pangeran, persis di sebelah Mal Cito.

    Rahadi

    Desember 3, 2009 at 1:52 pm

  181. Mau tanya. Bagi yang sudah terjun ke dalamnya, lebih bagus mana kurikulum MTI UI vs MTI Binus? Lalu biaya MTI UI tahun 2010 kira-kira berapa, ya? Kalau di Binus saya lihat hari ini ada pada titik 35jt untuk lulusan-S1 non Binus. Kira-kira mana yang lebih berbobot atau worth the money? Itu uang, lho, bukan pake daun.

    Terima-kasih atas masukannya.

    markisa

    Desember 11, 2009 at 2:24 pm

  182. Saya berencana untuk kuliah di MTI,tapi melihat kerjaan saya yang sering mengharuskan saya keluar kota saja jadi ragu apakah nanti bermasalah ke perkuliahan.bisa sharing buat yang sedang mengambil kuliah MTI,apakah bisa ada toleransi untuk hal2 seperti itu.dan untuk yang mata kuliahnya sendiri apakah masih lebih banyak yang bersifat teknis seperti membuat program dll?

    acha

    Desember 15, 2009 at 6:26 am

  183. Hampir 80% comment kuliah Master dan lainnya ga penting dan justru lebih penting buka toko atau usaha lainnya.
    Menyedihkan kalau diIndonesia ga ada orang pintar bagaimana Indonesia bisa maju, contoh Jepang donk, ngirim mahasiswa-mahasiswanya ke luar negeri buat nyerap teknologi orang barat, Negara bisa maju jika didukung dengan pendidikan dan teknologi yang lebih maju. Jika anda cuman punya banyak uang karena jualan beras dan lain-lain apa untungnya? Banyak kok dosen di UI dengan gelar S3 dan Profesor punya usaha dan perusahaan sendiri, jadi kalau mau sukses bukan hanya dengan buka usaha lainnya tp masih banyak jalan lainnya. Bayangin aja, masa Indonesia buat mesin motor bebek aja ga mampu? cuman bisa beli dan beli, pantesan negara ini ga maju-maju semuanya hanya rakus akan uang..

    Alex

    Desember 20, 2009 at 8:31 am

    • Saya dah lulus S1 Teknik Mesin ITS Surabaya, sekarang bekerja di Jakarta, ingin kuliah S2 Teknik Mesin UI program sabtu-minggu atau program malam agar tidak mengganggu pekerjaan saya, apakah UI menyediakan hal tersebut???

      Gadri

      Januari 2, 2010 at 5:32 am

  184. Di negara-negara maju, banyak mahasiswa lulusan master dan PhD yang membuat perusahaan start-up.

    Di Perancis dan Jerman rata-rata pengusaha memiliki gelar master.

    Orang Indonesia sendiri banyak yang punya gelar tinggi dan sukses menjadi pengusaha.

    Contoh:

    – Sehat Sutardja, Pendiri Marvell Inc di USA, PhD dari Berkeley USA

    – Eka Ginting, pendiri Indo.Com, Master Computer Science dari Carnegie Mellon University USA

    – Toto Sugiri, pendiri Sigma Cipta Caraka, Dipl.Ing dari RWTH Aachen Jerman

    – Bagus Mahawan, pendiri Invosa System, PhD dari Nagaoka University Jepang

    – Warsito Taruno pendiri Edwar Technology yang produknya Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dipakai NASA, PhD Shizuoka University Jepang

    – Sandiaga Uno, pendiri Saratoga capital, MBA dari George Washington University USA.

    – Bisma Dewabrata, pendiri Crescent Strategic Global capital advisory, MBA dari Vanderbilt University USA.

    Masih banyak lagi…… kalau cuman mau dagang beras atau makelar tanah sih emang gak perlu tinggi-tinggi, tapi kalau ente mau bikin technology atau high risk financial/investment company, ente perlu sekolah yang tinggi biar otak bisa nyambung.

    adhiguna mahendra

    Desember 20, 2009 at 3:17 pm

  185. Mnrtku sih tergantung kita kerja dimana,kalau di instansi pemerintah asal S2 aja yg penting buat naik pangkat, kalau ilmuwan ya sekolah tinggi buat cari problem solving…tapi kalau cari uang gak perlulah S2,bisa-bisa gak balik modal.Dengan modal puluhan jt, sy bs dapat puluhan juta dlm sebulan dr forex.(gak sombong yee).Trus mau S2 mikir2, krn kerja di swasta yg gak butuh titel2an…yg penting hasil kerja good.Wassalam

    wong edan

    Desember 22, 2009 at 8:13 am

  186. Baca komentar – komentar diatas jadi bingung jg neh.
    mo minta masukan neh . gw pns gw punya rencana mo kuliah s2. s1 gw komputer ( SI ) IPK gw cm 2,6.bisa gak ya gw ambil MTI di UI atau Magister komputer di IPB. karena gw lihat ada persyaratan IPK minimal 2,75. Thanks

    Roy

    Desember 28, 2009 at 8:00 am

  187. Pendidikan bagi saya penting, karena pendidikan itu cara seseorang untuk meraih penghidupan yang lebih baik, dan meningkatkan kelas hidup, selain dari uang/materi. Di mana-mana orang pintar pasti dicari, ada gula ada semut. Hendaknya orang pintar tidak hanya bisa cari kerja saja, tapi juga buka lowongan pekerjaan, karena bisa mengurangi kemiskinan dan kebodohan. Bagi yang mau lanjut ke PT silahkan, saya dukung. Mudah2an setelah lulus, anda bisa menjadi semacam problem solver bagi bangsa ini, bukan trouble maker. So, cari ilmu = pintar = menghasilkan pekerjaan buat banyak orang = masyarakat makmur = dada bidang, perut sixpack, bisep tebal semua = negara maju…. Amin!
    Beriman, berotak, berotot, dan berduit ITULAH TUJUAN HIDUP YANG SEMPURNA!!!

    Adri

    Januari 3, 2010 at 4:31 pm

    • Wah sama nih konsepnya 4 B ya mas (Beriman, berotak, berotot, dan berduit)…

      Yah hampir sama seperti kata temen2 saya cewek Eropa deh tiap cowok juga harus punya 4 B (Brain, Body, Behaviour, BMW) :p

      Adhiguna

      Februari 1, 2010 at 10:23 am

  188. hehehe…artikelnya secuil response nya se-abrek-abreg….

    L.E.V

    Januari 4, 2010 at 1:54 pm

  189. coba erasmus mundus ato beasiswa di jepang…

    fattah

    Januari 5, 2010 at 10:01 am

  190. Ngelanjutin S2 itu sebuah kesempatan buat kita untuk BELAJAR, mumpung masih BISA BELAJAR. Kalo ada KESEMPATAN kenapa gak dipakai.
    Tapi yang paling penting adalah sikap MAU BELAJAR terus menerus dari pengalaman orang lain maupun diri sendiri.
    Walaupun banyak orang sukses yang tidak sampai S2 tapi merekapun memiliki sifat mau BELAJAR.
    Domo aringato gozaimas, kambate!

    Dean Michael Reyhan

    Januari 6, 2010 at 3:00 pm

  191. Mohon saran:
    saya freshgraduate s1 linguistik, mau s2 linguistik juga di UI. sepertinya full time kuliah. selain saya selipi kegiatan freelance menulis saya. harapan saya s2 karna saya ingin mengajar bahasa Indonesia di Aussie yang, katanya sedang digalakkan. alternatif lain buat modal saya jadi dosen di tanah air.

    saya juga pebisnis. memarginalkan orang bergelar sederet di bidang bisnis rasanya sangat tidak fair. Bill Gate, Hendry Ford memang kurang bagus catatan kuliahnya, tapi orang-orang hebat seperti mereka juga setiap saat belajar dari mana saja.
    ini tempat yang berbeda. paradoksnya, kalau ada dua orang yang berjalan di rel, yang satu di utara dan yang lain di selatan…ketika di tanya mana “kanan mereka” tentu dua-duanya merasa benar.

    @wongdeso: Wedotomo kan juga mengajarkan. “ngelmu iku kelakoning kanthi laku”. jadi akademik bukan semata untuk mencari jalan jadi pegawai, namun pola berpikir.

    pro dan yang kontra S2: saling menghormati saja.

    kotakkukotakpandora

    Januari 14, 2010 at 2:46 pm

  192. Sekolah itu penting. Kalau tujuannya hanya ingin menjadi kaya, mungkin memang benar, tidak mesti s2. Buka kost atau kios pun bisa mendatangkan banyak uang. Tapi orang bodoh pun tahu (benarkah?) bahwa jika punya uang saja tapi tidak punya teknologi, kita bakal ditekan/dijajah bangsa lain. Ingat, bangsa ini dijajah ratusan tahun karena kita bodoh! Mau jumlah penduduknya banyak, kek. Disiram pake 1 bom atom bisa langsung rata dengan tanah.

    Belajar dari bangsa lain, misalnya Jepang. Setelah kalah perang, mereka tidak diperbolehkan memiliki angkatan perang. Tapi apa yang terjadi? Tanpa senjata pun mereka masih bisa menjajah kita. Coba cek apa merek kendaraan kita! Pasti tidak jauh-jauh dari honda, toyota, daihatsu, dan teman-temannya. Dan itu tidak bisa diperoleh kalau sekolahnya cuma sampai sma atau s1 saja!

    Jadi, kaya saja tidak cukup! Pendidikan penting supaya bisa memimpin dalam arti sebenarnya!

    markisa

    Januari 21, 2010 at 5:49 am

  193. jadi pengusaha yang perpendidikan tinggi itu bagus lowh.. jadi ilmunya bisa diterapkan dalam bisnisnya biar lebih berkembang n maju.. kan klo jd entrepreneur bukan berarti berhenti blajar..krn seorang entrepreneur yg berpendidikan baik akan mampu mengelola bisnisnya dengan baik..
    enak kan sesuatu yang kita pelajari bisa lgsg dipraktekan dlm perush. sndiri..trs klo usahanya tambah maju ga akan dibodoh bodohin sama pegawainya..
    just share

    dinda

    Januari 31, 2010 at 9:40 am

  194. To Bapak2/Ibu2,mas2 & ka2k sekalian kl wong kita semua jd pengusaha lho wong siapa yg beli dagangan kita??? lha wes kl kita semua jd S2 semua lho siapa yg mw diajari??? so baik yg Diploma, S1,S2,S3 dan pengusaha sekalipun semua harus saling menghargai krn bahasa kasarnya “jk ada pembeli maka harus ada penjualnya”. Jd mari kita tingkatkan ilmu pengetahuan yg ada pada diri kita masing2 demi masa depan anak cucu kita. Ok

    kevin

    Februari 2, 2010 at 5:04 pm

  195. Yang paling penting khan saling menghargai posisi kita masing-masing. Mau jadi S2 ato pengusaha ato Pengusaha yang S2, toh yang penting bermanfaat buat orang lain.
    Saya sendiri dah S2 tapi sampe sekarang jg ga ngerti apa manfaat saya kuliah S2 untuk bisnis saya. hehehe

    interesting facts

    Februari 4, 2010 at 3:37 am

  196. weleh weleh para konco2, mari kerja bakti yuk bersihin sampah dan selokan yang buntu abis itu baru kita kuliah ES DUA

    irvan

    Februari 4, 2010 at 6:09 am

    • setuju, yhu mari kita gotong royong.!!

      sudiarjo

      Februari 4, 2010 at 11:31 am

  197. Kalo S2 Arsitektur mending dimana ya? ada usul ga Kawan2 semua.

    interior decorating home

    Februari 4, 2010 at 3:41 pm

  198. saya mo lulus s-2 ui (beneran demi Alloh)

    s-2 ilmu komputer ui, skrang (2010) total 4 smster sekitar 55 juta, kalo molor dikit, lulusnya 5 smster jadi skitar 68 juta

    s-2 mm dan akuntansi ui lbih mahal lagi ktimbang s-2 ilkom, bedanya skitar 7-15 juta pr smster.

    lagian yg karir di IT kan ada sertifikasi profesional spt MCSE, Cisco, dll yg juga nyedot skitar 6-60 juta per sertifikasi

    smua info diatas adalah sbenar-benarnya, sumpe lo (swear demi Alloh)

    brian

    Februari 16, 2010 at 2:42 pm

  199. q mahasiswa Teknik K3 ITS.. insyaAllah slesai lulus taon nie (september 2010).. rencananya mo lanjut S2..
    q minta info ttg program Magister K3 (MKKK) UI donk…
    q jg mnta saran program laen yg sekiranya bsa aq ambil..
    thx..

    i'in

    Februari 24, 2010 at 10:47 am

  200. aku s1 geologi tertarik ambil s2 K3 UI, harapannya bisa jadi spesialis K3 di bidang pertambangan dan perminyakan
    apakah lebih baik ambil s2 atau mengikuti (mbayar) training2 K3 yang ada di lembaga2?gelar profesi/spesialis K3 itu siapakah yang mengeluarkan?
    masih buta tentang hal ini
    terima kasih

    Mindy

    Februari 25, 2010 at 3:32 am

    • aq rasa lbih utama nerusin S2..
      klo utk spesialisasi K3 tu kn dri pelatihan khusus yg krja sama ma depnakertrans.. nanti yg mngeluarkan sertifikatnya y depnakertrans.. aq udah kut platihan k3 umum..
      oh y.. klo utk kut pelatihan spesialisasi K3 (K3 umum,k3 pswat uap&bjana tekan,k3 listrik, konstuksi bangunan,k3 kebakaran) biayanya mahal lho.. bisa diatas 10jt..

      i'in

      Februari 28, 2010 at 11:57 am

  201. S2 ?!? S3 ?!? apaan itu mas?
    wong aku sma aja ga lulus koq….

    Tapi penghasilannku per bln 50 – 100 jt lho mas…
    Koq bisa yo??? ya bisa toh….. !!!

    wong aku pengusaha …..
    pengusaha ga perlu S2, S3, Es teler.. dll itu mas….

    Pengusahan perlunya : Keberanian, kujujuran, modal, dan kerja keras + relasi mas….

    Ini sekedar masukan loh mas..
    maaf ya bagi mas-mas yg udh “terlanjur” ambil S2, S3, Es teler… dll tp klo beli rumah n mobil aja hrs pinjem n byr cicil ke bank dgn bunga mahal…

    “tetap semangat” !!!

    Al Ahmed

    Maret 11, 2010 at 2:57 am

    • Iya mas, emang yang penting bisa buka lapangan kerja buat orang lain jg mas. Saya masih merintis nih mas

      most interesting facts

      Maret 11, 2010 at 4:55 pm

    • Remember this :

      “Education is not everything, but with Education we’ve got Everything”.

      Wong Keblinger

      Mei 6, 2010 at 4:09 am

    • no offense ya, tp coba hitung..
      berapa persen orang indonesia yang GA kuliah & sukses seperti anda?
      dan berapa persen orang indonesia yang kuliah & sukses seperti anda?
      persennya ini dihitung dari seluruh penduduk indonesia ya..
      probability-nya banyakan mana? ;)
      Kalo saya, saya ga cuma nyari materi dari pendidikan saya. Buat apa materi berlebih kalo dangkal pengetahuannya. setuju dengan wong keblinger “Education is not everything, but with Education we’ve got Everything”.

      lady bug

      Juni 21, 2010 at 4:30 am

    • saya ga percaya dengan perkataan bodoh seperti anda berpenghasilan sebesar itu. Relasi tidak akan bisa anda dapatkan dengan karakter seperti anda.. “tetap semangat juga!”

      bukan orang sakit

      Desember 1, 2010 at 4:31 am

  202. Hei stop monkey business.
    Yang bener tuh yg pake prinsip ekonomi.
    Kuliah S2 tergantung tujuanne opo.
    Klo cuma mo cari kerjaan yg lebih baik mending gk usah.
    Gw setuju dgn prinsip D3 jadi boss daripada
    S2 masih jd kacung kampret.

    Elu semua pada goblok pada gk ngerti yaaa.
    Hidup sosialis mampus kapitalis.

    kiyud

    Maret 19, 2010 at 8:02 am

  203. Apa iya S3 di UI susah lulusnya?

    Nicky

    Maret 24, 2010 at 2:37 am

  204. MM UGM keren…

    Solichin Afandi

    Maret 24, 2010 at 3:15 am

  205. dampak komersialisasi pendidikan, ya semua pada mahal. Apakah semua rakyat mampu kuliah dengan biaya seperti itu??

    even

    Maret 28, 2010 at 5:58 pm

  206. yang pernah kul di S2 ilmu ekonomi,saya minta pencerahan donk.. sistem kuliah,kendala terberat?

    Fit

    April 4, 2010 at 5:21 pm

  207. Kapret 100 Jt untuk kemudian cari kerja lagee? welelelele..gak usah yee….sederhana saja mas-mas…seberapa banyak “es teler” di jagat ini yang mentereng dari sisi finansial? bisanya jadi buruh doank…saya aja punya buruh deengan kualifikasi “es teler paling enak – bahasa yg sopan untuk jenjang tertinggi” sebanyak 6 orang…kekekekekekekeke…lebih baik pikiran kreatif yang dikembangkan untuk cari duit…..biar bangsa ini maju, bisa ciptakan pekerjaan sendiri..

    Penikmat ES Teler

    April 28, 2010 at 10:47 am

  208. Ini pendapat saya tentang S2:
    1. S2 itu kebutuhan secondary, kecuali anda pengajar (dosen) atau anda berada di jajaran executive perusahaan.
    2. Kuliah S2 itu tidak seperti anda gabung sebuah organisasi–isi formulir dll dll dll..kemudian jadi member, ada harus siap untuk sebuah komitmen yg akan mengorbankan GAJI (ini yg paling penting) dan WAKTU UNTUK KELUARGA.
    3. Nomor 1 dan 2 tidak berlaku kalo anda PNS YANG DIBEASISWA-I oleh pemerintah (enaknya hidup ini hehehe)
    4. Tapi saya setuju kalau anda PUNYA UANG LEBIH dan WAKTU LEBIH untuk kuliah S2
    5. Fyi: teman saya sampa bercerai gara2 lanjutin S2 karena istrinya tidak tahan hdup pas-pasan 2.5 tahun lebih
    6. saya juga sudah S2 … saya tetap menganjurkan siapapun untuk S2

    Pernah kuliah S2

    Mei 1, 2010 at 12:04 am

  209. kalau aku mah, pilih S2 tapi jadi pegawai, karna kuliah itu yang penting ilmunya, ketimbang diploma tapi jadi bos, bos ap dl?? gak mungkinkan bawahannya lebih dibandingkan atasannya.

    itu menurut akuh

    fitri

    Mei 9, 2010 at 9:07 am

  210. saya mo nanya nih,
    benar gak kl masuk perusahaan dengan ijazah S1, maka selamanya dia diakui sebagai S1 di perusahaan tsb, walaupun selama dia bekerja dia ambil S2 dengan biaya sendiri, kecuali kl perusahaan yang membiayai maka predikat S2 nya akan berpengaruh….

    setau saya, ada beberapa sebab orang yang sudah bekerja ambil S2
    1. yang ngambil S2 yang bekerja diperusahaan karena tuntutan jabatannya yang memerlukan pendidikan S2, misalkan dia seorang engineer, karena krja kerasnya selama ini,perusahaan menaikkan jabatan dijajaran management, maka dia ambil s2 MM dengan biaya sendnri atau dibiayai perusahaan……

    2. dilain pihak ada yang ngambil S2 gara2 ingin bekerja di jajaran manajemen (naik jabatan) misalnya, seperti kasus tsb,seorang engineer karena pengen masuk jajaran manajemen maka dia ambil S2 MM, padahal dia belum menjabat di jajaran manajemen alias perusahaan masih adem ayem, ini berarti dia memaksa perusahaan untuk mengangkatnya masuk jajaran manajemen,

    dia : “eh naikin jabatan gw dong, dah S2 nih!!!”
    perusahaan : “apa urusannya sama S2 lo, kami masih menganggap lo sebagai seorang engineer dengan gelar S1 sesuai dengan pendidikan terakhir lo waktu melamar ke perusahaan ini”

    menurut saya cara seperti ini percuma, buang2 waktu saja. karena perusahaan masih menganggap kita sebagai engineer S1 walaupun udah dapet gelar S2.

    menurut saya alangkah baiknya setelah lulus S1 langsung ambil S2, dan kemudian melamar perusahaan dengan ijazah S2,….

    yaemo

    Mei 13, 2010 at 5:42 pm

    • @yaemo :

      kalo pendapat anda seperti itu salah,, kalo fresh grad langsung kuliah S2,, biasanya perusahaan akan bingung ketika menerima.. “ini orang mau gw kasih gaji berapa ya,, di kasih gaji kecil di S2,, dikasih gaji gede belum punya pengalaman”,, ada temen gw yang ambil S2 Manajemen Telco,, setelah lulus,, susah dapet kerja karena gak ada pengalaman,, akhirnya ngelamar pake ijazah S1 dan perusahaan outsource pula,,

      menurut gw,, sekolah itu penting jika disertai pengalaman kerja yang baik dan skill yang handal,, kalo ngincer S2 buat gelar, pangkat, derajat, gaya2an buat apa,, yang penting ilmunya,, serta kalo ngambil kuliah S2 IT ditambah memiliki sertifikasi,, akan menjadi nilai plus,, bisa jadi bos,, bisa jadi wira usaha …. bgitu pengalaman yang saya dapat

      ameeer

      Juni 7, 2010 at 10:52 am

    • wah diskusi yang menarik..
      @yaemo.. semua perusahaan kan beda2. perusahaan saya jg seperti itu. jd klo mau diakui S2 harus resign dulu trus melamar lagi.
      Tapi kan tujuan masing2 orang mengambil S2 beda2..
      contohnya saya jg berencana ngambil S2. tp bukan untuk naik jabatan atau masuk ke jajaran management, melainkan ilmu & kepuasan. selama saya mampu(waktu, biaya & otak) ya saya sekolah setinggi2nya. klo perusahaan sy tidak mengakui s2 saya, masih ada perusahaan lain.. ;)
      Jadi menurut saya ngambil S2 ga bakal percuma, tergantung tujuan masing2 orang. just IMHO.. ^_^

      icus

      Juni 21, 2010 at 4:15 am

      • setuju ini, perusahaan beda2, umumnya yang nerima S2 fresh graduate adalah perusahaan2 besar denga rata2 umur maksimal 27 tahun, coba deh liat perusahaan2 besar, pastinya mereka ada jalur buat S2 fresh graduate

        bejonekat

        Juni 23, 2010 at 9:30 am

  211. info terbaru ttg program s2 tahun ini, ada yang punya info nya ??

    terima kasih ya

    m.yusuf

    Mei 15, 2010 at 4:09 am

  212. waw.. sangat menarik komen2, pembahasan serta informasinya..

    klo dari saya, masalah rejeki itu udh ada yg ngatur, lulusan smp/sma bisa dpt 50 jt/bulan ya itu rejekinya dia, S2 tp cuma jd pegawai, ya itu rejekinya dia juga.. smua itu pilihan hidup masing2, sya stuju apa kata siapa td tu yah (ada yg komen juga disini), klo smua itu kita yg usaha.. dan yg akan dapetin ya kita juga. ada org ngsih saran brdasarkan pengalaman masing2, bukan brarti apabila kita dihadapkan pd situasi yg sama akan sperti org itu kan? ya smua tergantung kita.. bagaimana usaha kita..

    tp klo dr saya pribadi, org yg mengatakan buat apa kuliah? “saya ini lulusan smp/sma bisa jd bos ato berpenghasilan tinggi, drpd buang2 uang untuk kuliah, mending uangnya dipakai utk beli mobil dan makan anak istri”, menurut saya itu adalah orang yg haus akan uang dan materi serta perhitungan. tidak bisa berpikir panjang bahwa uang sebanyak itu akan habis dalam waktu sekejap, sdgkn ilmu ga akan ada habisnya.. apa yg terjadi klo dia mendapat musibah yg meruntuhkan usahanya yg udh dia garap bertahun2 itu, smuanya ludes. pasti akan berpikir utk memulai lagi dr nol kan? tp ga semudah itu, untuk usaha perlu modal, bagaimana dia bisa dapet modal klo smua hartanya ludes? mau ga mau harus nyari kerja, skrg mana ada kerjaan yg minimal smp? smua kembali lagi ke jenjang pendidikan..

    yg paling baik adalah menjadi pengusaha yg ditunjang ilmu pengetahuan yg cukup.. jd klo usaha kita runtuh, kita bisa membangunnya kembali dgn menggunakan ilmu yg kita dapatkan..

    masalah kuliah di UI, saya ini lulusan S1 FIB UI dan skrg baru saja diterima di magister komunikasi UI, memang benar ada dosen2 yg ga berkualitas, tapi ga smua dosen sprti itu.. lagipula, dosen bukanlah tujuan pencarian ilmu yg tepat, klo buat saya, justru bukulah yang memberi kita ilmu.. kita ga sekolah S2 pun juga bisa pintar klo mmbaca buku toh.. jd klo cuma dengerin apa kata dosen, menurut saya itu tidak tepat, kita juga harus mencari info lagi lewat buku.. saya pun sebagai lulusan S1 UI, dosen tidak terlalu membantu perkuliahan saya, namun bukulah yg membuat saya mendapatkan ilmu, bukulah yg membuat saya bisa menyelesaikan skripsi..

    klo ditanya enaknya ngambil S2 dimana? ya enaknya sih anda ambil S2 di universitas yg udh diakui di skala nasional, dalam hal ini bisa saya katakan universitas negeri spt UI UGM ITB IPB Undip (saya ga tau klo S2 swasta), krna udh jelas secara peringkat, mutu pendidikan, dan hasilnya baik lulusannya maupun penelitiannya.. klo merasa tidak enak kuliah di UI, mungkin anda bisa lanjut S2 ke UGM, ato sebaliknya.. dgn bgitu anda bisa mendapat banyak teman dan pengalaman bukan?

    paundrajuve

    Mei 15, 2010 at 3:03 pm

  213. sy kmrn lulus di simak program magister ilmu komputer. Saya ingin sekali melanjutkan s2. terlepas dari jadi bos atau karyawan, tujuan hidup saya adalah ingin menjadi dosen (jangan protess). Modal sy s2 cuma cukup untuk bayar awal smstr, selanjutnya rencana mencari kerja disana untuk biaya hidup dan smstr selanjutnya. memungkinkan ngga kira2? ada ide? thx u

    r1024

    Mei 17, 2010 at 2:11 am

  214. kta siapa s2 jadi bos jadi kuli kali mereka tidak punya keratifits ide ketrampilan mau apa lagi yng s2 hidup nya masih kembang kempis lah malah rumah nya bocor apa lagi s3 masih naik bis kali cuma mangut lah mana ide nya paling ngopi orang lain di kenakan royal ti kali hahaha

    dani

    Mei 19, 2010 at 2:54 am

    • Aku setuju dgn pendapat klo mo jadi bos gk perlu S2.
      Klo di swasta biasanya hal itu cuma berarti pada saat kita ngelamar, so bikin kinclong CV getu.

      Klo mo jd bos rumusnya adalah:
      a. opportunity.
      b. kapabilitas yg diakui.
      c. meski gk kompeten bidangnya, kan yg diliat cara kerja.
      d. kreatif.
      e. interpersonal skill yg bae.
      f. leadership dan management yg kuat.

      Karena pekerjaan teknis akan berbeda nature nya
      dgn pekerjaan manajerial.

      Klo mo cari elmu, mending ke Jerman or Jepang
      yg kualitasnya gk diragukan. Klo mo bagus2in
      CV yooo wessss hajar saja bleh karena
      di sini semuatnya didasari oleh kepentingan
      bisnis semata. Percaya deh…. he he he he.
      Gk khan, berarti anda siap kena tipu oleh
      mereka hi hi hi.

      Klo rajin baca buku ntar juga bisa kok.
      Bener gk he he he he…….

      kiyud

      Juni 3, 2010 at 7:25 am

  215. ……………….?????????????????????????????????????

    SD, SMP, SMA >> BAIK
    S1 >> CUKUP BAIK
    S2 >> LEBIH BAIK
    S3 >> SANGAT BAIK

    REZEKI >> SUDAH ADA YG NGATUR

    KESIMPULAN >> GA PERLU DIRRIBUTKAN,KEMBALI KE MASING2!!!

    LEONARDO

    Juni 5, 2010 at 6:02 am

  216. betul3… kembali ke jalan masing :-)

    r1024

    Juni 5, 2010 at 7:54 am

  217. yg entepretner ; uang no 1, berkata paling benar, berjuang, merintis, menderita, perut ampe buncit (maaf 2x), dwifungsi ke penguasa toek jadi kapitalis. ujungnya jadi homoekonomicus ato srigala ekonomi.
    yg akademixer ; buku no 1, berpikir paling benar, membaca, mengabdi, mencari gelar ampe hidup telantar, pala ampe botak (maaf 2x), ujungnya jadi kutu buku.
    maaf ya kalo tersinggung, aku ga kesono kesini. aku cuma mau hidup tenang dan tentram kadang tikar lebih nikmat dari spring bed. pesan ku cuma ; hasrat tinggi berprestasi tapi jangan lupakan orang disekitar kita khususnya yg miskin & bawahan kita karna ia yg membuat dunia ini indah.

    pemuda bingung

    Juni 12, 2010 at 7:14 pm

    • setuju…syukuri aja apa yg kita peroleh ampe kita wafat….pasti hidup lebih bermakna…bagi diri dan orang lain…g usah terlalu kaya2 toh bentar lagi mati….g tau masuk surga pa neraka tergntung iman dan amal itu lbih penting dan kekal….

      ant

      Desember 29, 2010 at 4:10 am

      • mental miskin dipelihara..maunya kok jd orang yg dikasihani..minta dipedulikan..kaya itu perlu dan harus..dengan jd orang kaya,kita jadi punya kesempatan lebih besar utk berguna bagi orang sebagai salah satu bentuk syukur kita..di dunia kaya raya di akhirat masuk surga itu harus jadi prioritas..

        dmh

        April 11, 2011 at 1:20 pm

  218. mencari dan memberi yg terbaik aja :)

    selly

    Juni 27, 2010 at 12:56 am

  219. boleh juga untuk referensi, tks..

    alghienka

    Juni 27, 2010 at 12:58 am

  220. kalo menurut saya carilah ilmu dimana saja
    boleh di UI atau diluar negri sekalipun

    tapi lebih baik kita bijaksana
    karena untuk ukuran orang indonesia mungkin akan terbentur yang namanya biaya

    setiap universitas hampir sama
    yang membedakan mungkin hanya kualitas dan gengsinya saja

    ugroseno

    Juli 2, 2010 at 2:24 am

  221. RIBUT-RIBUT TERUS CIRI KHAS ORANG INDONESIA..PINTER KALO URUSAN RIBUT MA DEBAT..CAPE DWEEH..GARILA DOT KOM

    pepy

    Agustus 1, 2010 at 4:04 pm

  222. Sy mau ikut comment mengenai sekolah tinggi dan menjadi Boss…..Kalu jadi Boss….nga perlu sekolah sampai S2-S3….cukup aja SD juga bisa….

    reuben

    Agustus 14, 2010 at 1:33 am

  223. Ngapain juga kul sampai S2-S3…..kalau akhirnya nga jadi Boss….ya nga…..

    reuben

    Agustus 14, 2010 at 9:39 am

    • sekolah bukan cm utk jadi bos, tapi jg membuka wawasan dan cara pandang, dengan bertambahnya ilmu otomatis derajat kita juga akan ikut naik.

      arisddfs

      Desember 3, 2010 at 12:07 pm

  224. nyari ilmu itu penting sekali…ntah nantinya jadi bos apa nggak..nyari ilmu itu berpahala…ilmu berguna dunia akhirat..gak ada salahnya kok sekolah tinggi..

    btw…sekolah di perancis kok murah banget??
    aku sekolah di australia master of professional accounting sama master business administration mahal banget…tuition fee 2 tahun aud 35,000 (280 juta lebih)

    tapi berhubung sama suami, dan kl kuliah master suami boleh kerja full time, modal balik deh…tapi kerja apa aja..di australlia, kerja apa aja duitnya banyak…cuman yang susah mau kuliah pertama kali…harus punya deposit uang yang lumayan gedhe

    dean

    Agustus 25, 2010 at 9:57 pm

  225. Saya heran, mengapa masih ada orang2 bodoh dan berpendidikan rendah yang masuk ke blog ini dan memposting komen2 tidak berkualitas. Antara menuntut ilmu dengan berwirausaha bukanlah dua kegiatan yang mutualy exclusive (saling meniadakan). Bahkan menuntut ilmu setinggi-tingginya merupakan kewajiban kita agar selamanya tidak menjadi bangsa pecundang. Masih ingat perlakuan pemerintah Malay (Malon) thpd kita? Menjadi pengusaha tanpa ilmu di era pasar bebas ini ibarat berlayar di tengah badai tanpa kapal yang canggih dan nahkoda yang cerdas. Realitas di lapangan membuktikan bahwa banyak sekali bisnis2 besar milik kaum pribumi hanya bertahan sampai dengan GENERASI ke 2….Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya kualitas pendidikan yang dimiliki para enterpreneur pribumi (cepat puas). Lihat saudara2 kita WNI Tionghoa. Anak2 mereka rata2 dibekali pendidikan S-2 di LN…

    Andriani

    September 13, 2010 at 5:25 am

  226. Permasalahannya cuman satu…
    biaya S2 itu mahal…
    coba kalau murah atau gratis…
    kita nggak usah2 ribut2 gini…
    siapa aja bisa akses informasi,nambah pinter, dll..

    kuya

    September 21, 2010 at 8:36 am

  227. otak kiri dan otak kanan berantam……
    awas masuk RSJ….

    rio

    Oktober 1, 2010 at 11:14 am

  228. Yaangg..Lebih Bagus Lagi MASTER KUNGFU :D

    Jeffrey

    Oktober 8, 2010 at 3:41 am

  229. Ijazah UI saya saja tidak dibutuhkan oleh negara.. (tidak ada formasi CPNS)

    Phill

    Oktober 15, 2010 at 4:15 pm

  230. salam sukses…bagi sahabat-sahabat semua di nusantara…
    kami adalah pelayanan jasa di bidang pendidikan yg bisa bantu dalam proses pendidikan dari tingkat SD hingga S2. proses yg ditempuh melalui proses legal dengan sistem akselerasi atau waktu yang lebih singkat. layanan kami di khususkan bagi para mahasiswa yg mengalami beberapa masalah dari kampus sebelumnya, misalnya DO dan terhalang sibuknya kerja, tuntutan karir dari perusahaan, usia sudah tidak memungkinkan untuk kuliah reguler, atau hal2 lain yang menyulitkan. bagi kami, ijazah secara instan itu tidak masalah selama tidak menyalahi kode etik akademik yg terdapat di kampus ataupun dikopertais. ijazah yang kami keluarkan semuanya legal dan dapat digunakan untuk PNS atau perusahaan swasta.kualifikasi mahasiswa yg dpt mengikuti kuliah singkat adalah sbb :
    1. S1-Ijazah SMA minimal sudah 4 tahun dari kelulusan.
    2. memiliki skill atau pengalaman kerja di bidang yang terkait dengan jurusan yg diminati.
    3. pernah kuliah walaupun hanya beberapa semester saja
    4. memiliki kemauan keras dalam belajar.
    pelayanan yang kami berikan lebih kepada sistem pembelajaran autolearning atau belajar sendiri. dengan panduan kurikulum yang standar. jika anda telah memenuhi kualifikasi seperti di atas, maka anda bisa mengikuti perkuliahan di tempat kami secara singkat. atau anda bisa langsung mengikuti ujian komprehensif serta langsung menyusun skrispsi. untuk lebih menyakinkan anda tentang pelayanan kami, silahkan datang langsung ke alamat jl. ir. juanda no. 50 perkantoran ciputat indah permai blok C-6 jakarta selatan 15419. atau hubungi kami di 0813 8220 3487 via sms .trims.=neneng maryanti jamhur= kebidanan,keperawatan,kesehatan masyarakat,IT,akuntansi,manajemen,b indonesia,b inggris,tek industri,tek sipil, sospol,hukum, adm negara, tek lingkungan,tek mesin, PAI,dakwah,PAUD.

    neng geulis

    November 15, 2010 at 7:38 am

    • hahahaha…hahahhaa…hahahha
      kocak abis!

      ini nih yang bikin angka Sarjana-sarjana pengangguran meningkat. kuliah ora jelas.. ada duit ada ijasah ada gelar!

      bukan orang sakit

      Desember 1, 2010 at 4:40 am

  231. mudah2an saya bisa kuliah lagi (S2) agar anak2 saya tidak bodoh seperti saya. yg cepat puas dengan harta yg ada.

    arisddfs

    Desember 3, 2010 at 12:08 pm

  232. mau tanya nih mungkin temen2 semua ada masukan,,

    saya sudah ikut tes Manajemen Komunikasi UI, dan ALhamdulillah lulus. kemudian, karena terhalang dana akhirnya saya menunda pendaftaran tahun berikutnya, 2011. namun, setelah saya hitung2 kembali, ternyata Pasca UI sangant mahal, karena menghabiskan sekitar 60jtan, belum termasuk modul, buku, dll.. lalu saya berfikir untuk ambil MM Management Bisni di Binus,, nah, saya butuh masukan dari teman2 semua,, LEbih baik mana, LAnjutkan Saja ambil di Manajemen KOmunikasi UI atau MM binus. terima kasih….

    agungrs

    Desember 6, 2010 at 4:41 am

  233. Ya, emang berat juga ya… tapi ya, kalo ada beasiswanya bisa ketutup…

    abdi3rwin

    Desember 10, 2010 at 10:23 am

  234. menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat itu wajib hukumnya. walau pun ilmu tidak hanya bisa diperoleh dari bangku kuliah. tapi kalau merasa mampu dan punya minat untuk melanjutkan kuliah ya silahkan dilanjutkan. tidak usah diperdebatkan untung ruginya. berdoalah agar ilmu yang diperoleh itu bermanfaat di dunia dan di akhirat… :)

    bunga

    Desember 12, 2010 at 6:07 pm

  235. dari pada kuliah bayar sendiri. lebih baik cari janda kaya raya, kuliah dibayarin, kesurga pun di ajarin, usaha pun dimodalin.

    tp cari janda kaya raya susah juga.. akhirnya jd kuli dech

    wkwkwkwk….

    sugeng

    Desember 14, 2010 at 2:11 am

  236. ehmm saya mohon pendapat’a…
    saya tahun depan 2012 kmungkinan telah selesai program s1 jurusan ekonomi akuntansi… tapi saya bingung mau langsung ngelanjut s2 atau ambil program profesi akuntansi… mohon saran’a ya tmen”
    sebelum’a terimakasih

    faathir nurul yaasiin

    Februari 4, 2011 at 9:29 am

  237. ha…..bagi yang mau kuliah s2 ya…kuliah saja kalau emang prospeknya jelas & baik wk…yang mau jadi Bos oh oke juga bisa belajar dari orang sukses dari akademik atau usaha kayak Bob Sadino yang penting jangan nipu dan ngrugiin rakyat saja ha…. tidak usah ribut jadi kelihatan intelek tuh … kayak apa

    toto

    Maret 29, 2011 at 5:21 am

  238. klo saya kuliah s2 MM maranatha..s2 dimana saja sama yg penting tuh relasi setelah kita lulus..

    alvin

    April 2, 2011 at 2:33 pm

  239. mohon pencerahannya jg..saya lulusan s1 t.fisika itb,sekarang kerja d salah satu perusahaan it provider di jakarta..namun saya punya ketertarikan terhadap dunia design,advertising(saya tidak pernah lagi nonton teve,sehingga referensi saya adalah iklan2 mancanegara) dan marketing(khususnya sosial media marketing)..saya sempat berfikir untuk melanjutkan s2 d magister manajemen ui,krn saya bercita2 mendirikan perusahaan sendiri dgn basis ilmu IT dan Marketing..yang jadi pertanyaan saya,apakah program s2 marketing UI punya kurikulum digital marketing??atau mungkin ada yg bisa memberi saran,saya harus kuliah s2 dmn?terimakasih sebelumnya – carpe diem

    seizetheday

    April 11, 2011 at 9:33 am

    • Di MM UGM ada Konsentrasi untuk bidang bisnis IT, selain itu juga ada international program dan dual degreenya. Biaya hidup juga murah di jogja. tai bila butuh kelas jakarta juga ada. main saja ke webnya mmugm.

      Salam kenal, saya juga alumni teknik fisika itb, saat ini mengambil program master di SBM ITB. Anak didiknya Andrianto Handojo, salam sukses.

      yandhie

      Mei 23, 2011 at 6:00 pm

  240. Ada yang punya pengalaman kuliah pascasarjana ilmu ekonomi UI (yang double degree khususnya) ? Monggo dishare..

    Thanks

    Rihan

    April 22, 2011 at 9:33 am

  241. sebelum berargurmen, syarat s2 di ui itu opk minimal brp ya? makasih

    bagi yg tidak setuju untuk yg s2 di ui, silahkan saja anda tidak usah kuliah. yang tidak kuliah dan sukses brp persen sih, hanya segelintir… jaman skrg harus sambil dibekali ILMU…DENGAN ILMU BISA BELI MAKAN…kalau hanya dikasih MAKAN tanpa ILMU adanya dibodohi dan dibudakin sama orang lain… intinya: sekolah itu segala2nya diimbangi akhlak yang baik…semakin sedikit anak semakin baik… :)
    kenapa bisa banyak pengemis? karena MALAS, maunya MINTA2 tanpa USAHA karena ortu MISKIN, knp Miski? karena bodoh :(

    itul

    Mei 1, 2011 at 11:40 am

  242. terima kasih banyak.. saya telah banyak belajar dan dapat ilmu dari diskusi di forum ini…
    Semoga forum ini menjadi wahana berbagi dan saling bantu satu sama lain, sesama anak bangsa…
    kita adalah satu, INDONESIA….
    Mari, kita tingkatkan kualitas SDM Indonesia…
    tantangan ke depan tentu lebih berat dan besar…

    Maju terus kita semua… maju terus indonesia ku… Amin… :)

    aji

    Mei 14, 2011 at 5:33 am

  243. Kalau ILMU itu ga bisa di-compare dengan UANG. Klo kamu yang merasa cuma D3 banyak Uang, dan S2 sedikit uang. tidak masalah. Mgkin karena kamu yang d3 itu memang sombong dan kurang pendidikan.

    Orang yang berilmu masih bisa hidup kok, walaupun ga punya banyak uang. Tapi dia bisa memepertanggung jawabkan ilmu nya dihadapan Tuhan. kalau yang banyak Uang belum tentu mempertanggung jawabkan uangnya kehadapan TUHAN.

    Coba yang D3 kaya raya, belajar/kuliah lagi sampe S3, pasti kamu bakal nemu bawa kehidupan itu sukses dan bahagia bukan hanya karena UANG.

    Orang yang berilmu biasanya memikirkan, bagaimana ilmu nya itu bisa membawa rahmat bagi sesama manusia. Beda dengan si pencari uang, mereka hanya memikirkan bagaimana produknya dibeli orang, dan menghasilkan banyak uang.

    Tapi sangat miris skali biaya pendidikan di Fasilkom UI baik S1 maupun S2 sangat mahal. Cita-cita saya selalu kandas klo mau masuk situ, karena biaya.

    Tapi alhamdulilah, ga masuk ILKOM UI pun, ilmu saya sebanding sama lulusan UI. dan saya-pun punya teman2 lulusan UI juga yang posisi nya sama seperti saya, gaji pun sama.

    agunghakase

    Juni 8, 2011 at 3:09 am

    • Setuju.
      Kalau niatnya baik, tanpa kita sadari ilmu akan datang kepada kita

      asmar

      Agustus 26, 2011 at 4:06 pm

  244. Indonesia sangat lambat berkembang (bahkan cenderung mundur) karena mayoritas
    penduduknya berpendidikan rendah.

    Saya percaya Tuhan memberikan nafas/jiwa, fisik, dan pikiran kepada manusia,
    bukan hanya untuk digunakan sebagai modal mencari uang.
    Janganlah kita hidup hanya untuk umur kita saja.

    Pendidikan formal yang tinggi, bukan semata untuk menjadi kaya atau untuk menjadi
    bos yang hebat. Tapi agar seluruh rakyat Indonesia bisa sama-sama bergerak maju
    dan menjadikan bangsa ini suatu tempat yang lebih layak dihidupi oleh generasi
    cucu dan cucu dari cucu kita, serta seterusnya.. dalam waktu yang se-efisien mungkin,
    dengan cara yang se-efektif mungkin. :)

    Nahh.. sekarang saya masuk ke topik utama.. hehe..

    Hmm.. jujur saja, saya belum bisa membedakan antara S2 dengan magister (MM)..
    Bisa dibantu..?

    Dan satu 1 hal lagi..
    Menurut rekan-rekan sekalian, apa sih jurusan S2 yang paling ideal untuk mendukung
    niat ber-wirausaha?
    (Untuk sekedar info saja (saya tidak tahu apa ada pengaruhnya atau tidak), saya
    sendiri S1-Arsitektur.)

    Terima kasih ~

    Tumpalmalo

    Juni 18, 2011 at 6:28 am

  245. Gw lulusan S1 double degree S.E, S.Kom IP 3.77 dan skrng lg lanjut S2 program MM (Magister Manajemen) PTS dgn IP3.80 sambil kerja. Sekarang uda term 4 dan lagi tesis.

    Terus terang gw menyesal dengan biaya sekitar 40jtan untuk invest disini, karena gw sering baca buku maka ilmu di MM ini sangatlah dangkal buat gw, jadi seperti hanya membeli gelar dan mencari masalah.

    Sekarang Tesis gw diambang2 dan kelihatannya sangat ribet atau dibuat ribet oleh pihak2 tertentu.
    Tidak penting bagi gw untuk melakukan suatu pembuktian dan harus mengacu pada jurnal-jurnal ilmiah karena kondisinya dapat saja berbeda dengan yang gw analisis. Padahal keinginan gw adalah untuk menciptakan sesuatu, masakan kuesioner harus diambil dari orang yg sudah pernah melakukan penelitian? tidak boleh dibuat sendiri dan harus selalu ada dasarnya?

    Singkatnya kalau waktu boleh diputar, saya akan invest 40 jt itu untuk pendidikan yang lain atau franchise.
    Jadi belajar tetap perlu.

    Gelar itu tidak menunjukkan seseorang pintar, tapi kenapa orang yang gelarnya banyak justru dikira orang2 pintar?
    karena yang terjadi adalah kondisi bias antara umur, pengalaman kerja dan lingkaran sosialnya bukan karena gelarnya.
    Pendidikan dikuliah hanyalah secuil dari ilmu yang ada dalam kehidupan, pemikiran kritis bisa terus diasah tanpa jalur formal sekalipun.

    Sekian sharing+curhatnya

    vino

    Juni 23, 2011 at 7:42 am

    • Setuju Om, emang pendidikan kita banyak terjebak kpd positivistik, gak kreatif dan manipulatif.

      Ujang

      Juli 10, 2011 at 9:46 pm

    • Bagus…

      mark-

      Januari 19, 2012 at 11:09 am

  246. Saya juga ada rencana untuk lanjut kuliah di MTI-UI. Menimba ilmu itu tidak ada ruginya. Kalau soal pendapatan, itu sudah ada yang mengatur, yang penting usaha kita halal.

    Megan Garnieri

    Juli 16, 2011 at 3:32 pm

  247. investasi :

    Ilmu, amal, anak, usaha

    aku pilih semuanya…. hehehehhe
    ——– — — – – – – – –
    share tentang beasiswa terbaru dong!!

    edrianhadinata

    Juli 23, 2011 at 9:17 am

  248. info yang Beasiswa S2 yah… ato kalo ada yang mau ngasih duit ke GW gratis.. 120 jt… biar gw kuliah.. kwkwkkw

    edrianhadinata

    Juli 23, 2011 at 9:18 am

  249. bagaimana cara pendaftaran pascasarjana ui?

    kapan pendaftrannya?

    mohon bantuannya

    gracias

    Agustus 3, 2011 at 7:27 am

  250. kalo guveee pilih s2 karena gratis dung dapat beasiswa… itu baru mantaaf maan

    azun

    Agustus 4, 2011 at 4:55 am

  251. Setahu saya di UI ada jurusan MSM yang tergolong murah ketimbang MM. Harganya sekitar 49 juta sampai lulus, tersedia kelas sore lagi. Keduanya berada di bawah FEUI dan kurikulumnya juga sebelas-duabelas.

    yandhie

    Agustus 8, 2011 at 11:59 pm

  252. Hmmmh sangat di sayangkan banget ya..
    saekarang untuk mencari gelar S2/S3 yang penting ada duit, natinya juga ada ijazah dan ada gelar,,

    khamiL

    Agustus 22, 2011 at 3:02 am

  253. wah ramai ya blog-nya,,,
    emang bener gak harus kuliah untuk menjadi “kaya” tapi untuk keluarga saya,,
    pendidikan itu PENTING,, kalo masalah rejeki mah itu udah ada yg atur,,, yang penting terus belajar sampai MATI,,,!!!!

    yg penghasilannya 100JT(tanpa S1 S2 S3 eSmambo dll) mereka bisa bahagia dengan penghasilannya,
    kalo saya bahagia karna bisa belajar dan terus belajar,, yang penting keluarga tercukupi ,sisikan terus untuk terus sekolah …

    didit

    Agustus 25, 2011 at 3:30 am

  254. Dinegara ini sudah banyak orang yang punya gelar. Tapi mengapa indonesia nggak maju-maju? Mungkin orang-orang yang punya gelar itu terlalu serakah, ilmu & gelarnya hanya berguna untuk dirinya dan banyak mengorbanklan orang lain. Mungkin hakikat ilmu yang diberikan kepadanya agar dirinya semakin bahagia dengan harta dan tahta walaupun mengorbankan orang lain. Kasihan dengan orang-oarang seperti ini.
    Mereka telah di perbudak olah gelar dan ilmu.

    Kuliah dimanapun sama saja, yang penting niatnya. Kuliah di PT yang tidak ternama dengan biaya yang murah, tapi jika niatnya baik, insyaallah ilmu akan mendatanginya.

    asmar

    Agustus 26, 2011 at 3:56 pm

  255. kenapa dari sekian banyak perdebatan diatas, Hanya S aja yang dipermasalahkan??????????

    Roni Ranggas

    September 13, 2011 at 2:49 pm

  256. kayaknya perdebatan disini terbagi di 2 bagian dah …
    orang yg males n rajin ngejar ilmu …

    jangan berfikir orang ngejar s2 itu coman buat ngejar title, beda sama yg ngejar s1

    dikata gampang ngambil s2 (apalagi untuk teknik) untuk otak pas”n
    laen dengan MM yg pastinya bertebaran dimana” …
    emang banyak perbincangan bahwa ngambil s2 itu lebih gampang daripada s1

    toh dengan ilmu (bukan gelar) kita bisa menghasilkan sesuatu untuk keluarga kita …

    kalau untuk ngasih duit ke bocah n pengemis jalanan, emang orang” yg pake sopir pada ngasih apa ..???

    seenggaknya jangan ngeliat orang dulu, tapi lihat diri kita sendiri …

    emang sih gw rada gondok sama orang” lulusan s1 yg coman modal gelar doang, toh tapi dengan ilmu yg kita punya, kita bisa kok mendepak mereka.

    matconge

    September 18, 2011 at 7:20 am

  257. buat yg kuliah S2 di UI…
    Dan anggap itu mahal…
    Uang yg kalian kasih tuw ga 100% buat operasional UI tp buat subsidi ade2 kalian di S1,
    Jadi anggap aja sebgaian dari bayaran itu Infaq buat pengembangan SDM Indonesia yg lebih baik,
    dan Allah SWT menjanjikan klo uang sedekah kita ga bakal buat habis harta tp malah nambah..
    dan ane lulusan s1 dr UI mengucapkan terimakasih sebanyak2nya buat program pasca Sarjana yg subsidi pendidikan s1 reguler + ngasih beasiswa ke Ane,
    Semoga sumbangan kalian dilipatgandakan dan dijaga kesehatannya selalu….

    mantanUI

    September 21, 2011 at 3:04 pm

  258. komentar bertahun-tahun yg masi berguna.

    OK

    Oktober 13, 2011 at 7:54 am

  259. Kalo saya masih setia Trading aja. Hobby emang masih setia ama trading Forex. Ingin juga ke S2 namun masih terkendala waktu aja.

    Peluang Bisnis

    Oktober 25, 2011 at 10:38 am

  260. memang sifat manusia itu egois dan idealisme tapi tetep aja kenyataan itu selalu berkata lain
    dari semua orang yg comment diatas saya cuma bisa bilang didunia itu cuma ada 2 pilihan
    “Berani menerima kenyataan atau lari dari kenyataan”

    ale

    Oktober 26, 2011 at 4:49 pm

    • menerima kenyataan, artinya, mengakui perbuatan dimassa yg telah berlalu,, buat kamu yg mau s2 lanjut, mau jadi bos oke,, semua baik,,, aku aja mengambil magister ilmu Komputer,,, bayar sppnya dari menggarap sawah,, dan lumpur yang kalau kita masuk dalam lumpur itu, separuh badan orang dewasa terbenam,,,,, haha haha, itu suka dukanya,,, aku baru selesai kuliah s2,, ditawarin jadi dosen dengan gaji 1,1 juta,,,, ya itulah dunia,,, jadi jangan berpikir sekolah untuk cari duit, tapi sekolah untuk memuliakan diri anda,, amin

      Horison Son

      Oktober 31, 2011 at 4:51 pm

  261. sekolah, kuliah (S1,S2,S teler), kursus, esensinya ialah sebagai tools dalam mengembangkan diri (positif) dengan tujuan membentuk pribadi yang intelek (dari segi ilmu pengetahuan, mentalitas) yang berguna untuk masyarakat. Tapi hal itu dapat tercapai tergantung juga dari niat masing-masing individunya. Bukan satu-satunya jalan dalam mencapai tujuan tersebut, karena yang paling penting niat, kemauan, komitmen. Namun merupakan tools yang sangat penting dan membantu jika memang punya niat, kemauan dan komitmen untuk tujuan tersebut. Banyak orang sukses dalam bidang tertentu (tanpa mengaitkan dengan bidang lainnya) yang lahir dari orang-orang yang gagal dalam pendidikan formal, steve jobs, bil gates, tukul, olga syahputra, tapi bisa tetap sukses karena memiliki kemauan,niat, komitmen yang sangat kuat (lihat proses perjuangan mereka untuk sukses). Intinya niat, kemauan, komitmen yang besar dasarnya. Pertanyaannya, apa tujuan anda menempuh pendidikan tinggi (s1,s2,s3,prof) ?, apakah anda sudah punya niat, kemauan, komitment yang kuat dalam menjalankan pendidikan tersebut ?, jika anda tidak menempuh pendidikan tinggi formal tetapi tetap mau menjadi sukses lalu apakah punya niat, kemauan, komitment yang sangat spesial (sangat besar) untuk mencapainya ?,,jika jawaban anda benar maka anda sudah berhasil memenuh satu faktor dari dua faktor yang menentukan, satu faktor lagi ialah kuasa Tuhan (usahanya ialah doa).

    yudha

    November 3, 2011 at 4:07 pm

  262. orang indonesia tuh dipenuhi orang bodoh, kuliah tinggi2 buktinya nggak bisa bikin lapangan pekerjaan baru tapi bisanya ikut orang dan jadi pegawai doang. istilahnya sekolah cuman jadi kuli tinta aja. kita berpikir realita saja, di indonesia pemakai sepeda motor ataupun mobil import berapa persen.kita sendiri bisanya import aja kapan kita bisa bikin sendiri.banyak orang sekolah tinggi tapi abis kuliah jadi pengabdi negara atau jadi budak industri dan alhasil setelah nempati posisi tertinggi korupsi di tingkatkan.kapan negara bisa maju.

    BOTAK

    November 12, 2011 at 3:35 am

    • terus anda sendiri apa yang sudah anda berikan buat negara ini? penemuan apa aja yang sudah anda buat? kalau blm ada saya berani katakan anda ini sampah! koar2 tp diri sendiri gak benar.

      grifindor

      Desember 12, 2011 at 3:58 am

    • Kasih sumbangsih, bukan memaki orang lain.

      mark-

      Januari 19, 2012 at 10:35 am

  263. tuan2 dan teman2, kl jebolan UI ada yang pernah jadi presiden….saya akan ambil kuliah di UI…
    Jangan mengKULTUS khan UI sebagai yang terbaik, karena ilmu bertebaran dimuka bumi…dan process nya bermacam-macam

    jonkopling@yahoo.co.id

    Januari 2, 2012 at 7:03 am

  264. yah byk bgt yg negatif ya ttg kuliah, sepertinya yg berkata itu bukan otak kanannya tapi hati irinya hehehhe, jujur skrg aja saya dah berumur 30 dan masi kuliah semester 1, di salah satu universitas sejuta umat yg termurah di jakarta, bahkan sudah berumah tangga pula, byk kesan negatif yg disampeikan ke saya buat apa sih kuliah lg?? gini dan gitu, bla bla bla…, jadi mari saya luruskan sedikit mengenai pola pikir mengapa kita wajib menuntut ilmu:
    1. Kuliah itu perlu karena di dalamnya banyak sekali ilmu dasar dalam bekerja, saya sudah bekerja sebagai sales produk it selama 2 thn, network support dan cs utk noc selama 1 thn, dan wiraswasta warnet/rt-rw selama 3 thnan. tapi tetap saja saya belom punya skill utk menjadi network engineer atw bahkan network admin, pertannyaanya pasti: mengapa tidak kursus saja? ya itu dia, di kuliah terutama s1 banyak sekali ilmu terapan dasar yg bisa membantu membuka pikiran kita lebih meluas ttp apa itu jaringan dan komputer secara global, kalo basicnya aja tidak tau, pasti kalo kita kursus yg ada kita hanya dapet skill copy paste, karena scara global kita gak tau apa itu struktur coding, dsb…
    2. apa saya mengejar gaji yg lebih dan duit lebih? menurut saya kalo saya mau buka bisnis, dengan ilmu kuliah+ilmu kursus dan pengalaman kerja dengan orang laen, tentu saja akan semakin membuka mata kita dalam meliat peluang bisnis di bidang yg kita geluti. tetapi toh kita perlu bekerja dengan orang laen dalam istilah laen ya belajar! contoh saya belajar dari ustad mansyur mengenail ilmu agama ttg sedekah yg akan membuat kita lebih kaya, entah itu di akhirat atw di dunia. ya berarti benar dong kalo ilmu gak ada, gimana kita bisa hidup menurut ajaran Nabi Muhammad SAW?
    3.jadi kesimpulannya mau kaya di akhirat dan dunia? ya byk sedekah!!!, mau selamat di akhirat dan dunia ya perbanyak ilmu!!! jgn menyalahkan pemerintah kenapa di indonesia byk penganggur, salahkan diri kita dan sekeliling kita yg malas belajar dan malas sedekah!
    4. smoga aja setelah saya lulus , saaya dapet beasiswa s2 ke ui, kalo belajar di negeri orang, nanti keenakan, gak ada sumbangsihnya buat sekeliling kita dong?

    kruzz

    Januari 14, 2012 at 2:01 pm

    • SETOEJOEEEE…. Saya heran. Kenapa kalau mau mengambil keputusan untuk hal seperti ini, ada saja yang bawa-bawa orang miskin. Tuhan-nya sama dan kaya raya, kenapa ada ciptaan-NYa yang miskin? Kalau miskin 1 generasi saja masih mending. Tapi kalau miskin 7 turunan, jangan salahkan orang lain! Salahkan diri sendiri dan orang tua yang tidak becus. Bayangkan saja. Saya yang sudah punya pekerjaan (penghasilan lumayan, dalam pengertian cukup makan 3x sehari meski tidak punya mobil) masih sisihkan waktu buat belajar sampai dini hari maupun hari libur. Tapi coba keluar dan jalan-jalan di sekitar perkampungan kumuh. Hampir sepanjang hari mereka ongkang-ongkang kaki dan berleha-leha. Sudah begitu minta orang lain peduli dengan mereka? Sorry, ya! Mereka tidak pantas ditolong karena mereka sendiri malas menolong dirinya. Mending kasih ke rumah ibadah supaya bisa disumbangkan kepada orang-orang yang lebih pantas (rumah yatim dan sejenisnya).

      Jadi, bagi yang mau lanjut kuliah, apapun tujuannya, jangan pernah pusingkan omongan orang macam si antok di atas. Kalian pantas menikmati hasil keringat kalian. Salam sukses!

      mark-

      Januari 19, 2012 at 10:31 am

  265. Untuk anda yang tidak tahu bagaimana kondisi di UI harap tidak membuat keputusan yang menjelekan UI. UI terlihat mahal untuk orang mampu dan orang luar.
    bener kata mantanUI, pasca sarjana UI mahal karena biayanya digunakan untuk mensubsidi yang tidak mampu di S1 reguler..
    sebagai contoh, teman saya anak dari tukang becak bisa kuliah di UI dengan biaya gratis. biayanya dari mana?? dari S1 paralel, ekstensi dan pasca sarjana. bayangkan jika tidak ada subsidi, akan jadi apa teman saya ini.. kini ia telah menyelesaikan S1 dan mendapat beasiswa keluar negeri..
    salut karena ia selalu bekerja keras dan tidak manja.. terimakasih

    sanz

    Januari 24, 2012 at 3:53 am

  266. pada comment OOT smua, kalo mau pda curhat di diari sana moron. dasar orang bsanya ngomong doang gede pada

    orang waras

    Februari 2, 2012 at 6:15 am

  267. terserah n suka2 donk org yg ngenyam pendi2kan s1 s2 s3, biar pun mahal duit2 dy sndri ngapaen d ributin. . ributin tuh koruptor

    hel

    Februari 7, 2012 at 11:30 am

  268. Wah, kalo S2 udah diatas 100 juta sayang banget. Lulusan S2 juga sudah banyak sekali. Sayang!! Belum tentu signifikan nilai tambah S2 UI dgn besarnya pendapatan. Mending ambil sekolah penerbang sekalian. Jauh lebih mahal tapi pasti balik modalnya sangat cepet & lebih pasti….. Tenaga pilot di Indonesia selalu defisit setiap tahun 300-an orang.

    Hasibuan

    Februari 11, 2012 at 10:20 am

  269. Setuju Bang Hasibuan… Mending sekolah 2 tahun jadi Pilot.
    Pangkat bar 1 (yang masih pemula) saja bisa sampai 30 juta (dgn jam terbang). Bandingkan dgn lulusan S2 yang baru lulus saja, pernah aku dengar incomenya saja < 5juta.
    Secara status lebih gagah dan income lebih mantap dari pegawai biasa. Seperti sekolah di Philipina 350 juta-an, BEP-nya cepat.

    Sumarsono

    Februari 16, 2012 at 6:01 am

  270. posting beritanya sudah 4 tahun, kok masih ribut saja sampai sekarang ya? hehe.. menurut saya, semua orang punya jalannya masing masing. kalau senangnya sekolah karena ingin mencari ilmu, ya bagus toh? kalau senangnya usaha untuk mencari uang, ya gapapa. syukur2 kalau suka dua2nya. saya punya gelar S1 komputer, dan dua gelar S2 baik dalam negeri dan luar. masih di indonesia kok. malah mau sekolah lagi nyari S2 lagi (soalnya takut kalau S3 otaknya belum sampai. hehe..).

    tidak bisa dipungkiri hidup perlu uang, tapi apakah sulit mempercayai kalau ada orang yang melakukannya bukan untuk uang? misalnya untuk pembuktian diri bawa kita bisa melewatinya? jika anda bilang “ah, itu kan karena anda sudah punya uang!” saya akan mengatakan, “andai saja itu benar. terimakasih doanya.” hahaha..

    sekolah itu menyenangkan kok. sama seperti kalau ada yang bertanya “kenapa ke bali? di jakarta juga ada pantai?” atau “kenapa beli TV baru? yang lama kan masih bisa ditonton?” untuk saya yang banyak orang tanya “ngapain sekolah lagi? toh selama ini itu ijazah berderet tidak pernah dipakai untuk cari kerja?” jawabannya : kepuasan.

    grass is always greener on the other side, lain padang lain belalang, jangan mudah silau dengan uang, teman-teman. itu bukan satu-satunya tujuan hidup. jadi bos bukannya hidup enak lho. jadi bos itu berarti harus memikirkan bagaimana menggaji karyawan. jadi bos itu berarti semua uang kita harus disisihkan untuk saat2 ‘kering’ dimana kita tetap harus menggaji karyawan. jadi akademisi juga bukan berarti miskin. bisa jadi konsultan, atau apapun panggilan hidup anda.

    malah curhat euy. padahal saya cuma ingin bilang, hidup itu cuma sekali, kejarlah apapun passion kita. apakah sekolah, berbisnis, yang penting kita selalu berkarya. bukan begitu?

    j.ind

    Februari 16, 2012 at 1:29 pm

  271. Orang berkomentar sah-sah saja… Berbeda pendapat wajar saja karena cara pandang juga berbeda dan bukan untuk meributkan. Kalo orang hukum bilang, ini ibarat sudah beda tafsir pasal ketentuan Undang-Undang yang berlaku dalam suatu case adalah wajar dalam beda pendapat….
    Saya pikir perlu dicermati dengan menghitung estimasi ROI (Return on Investment), BEP, Effort Waktu, dan resources biaya yang telah dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Apalagi cari ilmunya S2 Ekonomi lagi. Ya, carilah kesempatan bukan pada wilayah yang sudah memasuki “titik potensi kejenuhan lulusan” yang terkadang penghargaannya masih kurang memuaskan….

    Hasibuan

    Februari 17, 2012 at 4:44 pm

  272. Betul, bang Hasibuan. S2 ilmunya ekonomi harus bisa estimasi / proyeksi nilai ekonomisnya. Paling tidak bisa diimplementasikan ke diri sendiri dulu seperti komentar bang Hasibuan. Bayar sudah mahal, tidak bisa melakukan implementasi. Ya secara hitungan, nilai ekonomisnya sudah rugi.

    Sumarsono

    Februari 21, 2012 at 10:01 am

  273. Wah, saya search, kok ndak ada tulisan Unair yah… Padahal magister manajemennya sudah bagus sekarang.
    Untung-Rugi kulisah S2 di Unair:
    + kota surabaya, metropolitan ke-2 di Indonesia
    + Kalo di Bandung ada ITB dan Unpad. Di Surabaya ada ITS dan Unair
    – spp lebih tinggi dari S1 (tentu saja)
    – alumni belum sesolid UI kayaknya

    info furchange

    Maret 9, 2012 at 6:52 pm

    • Mas menurut pendapat saya sangat perlu untuk diestimasi:
      – ROI (Return on Investment)?
      – BEP?
      – Effort Waktu?
      – resources biaya yang telah dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh?
      Bila tidak dipertimbangkan apa yang menjadi fokus tujuan dengan matang, cuman memperkaya dosen maupun pengurus program S2 saja…
      Saya pikir S2 di Unair juga tidak murah ataupun universitas ternama lainnya.

      Hasibuan

      Maret 24, 2012 at 3:31 pm

  274. kuliah s2 pendidikan di UNJ aja… heheee banyak bagi ilmu banyak pahala

    mhsiswa teu gableg duit

    Mei 8, 2012 at 4:50 am

  275. Apapun Gelar Anda… Dimanapun Anda Belajar…. Harapan kami selaku masyarakat kecil (Ga punya biaya buat sekolah tinggi2)… Jadikan ‘Kepintaran’ Anda untuk kepentingan orang lain (masyarakat) … Biar semuanya bisa jadi maju dan pintar seperti Anda-Anda semua….

    Suandi_Jr

    Mei 9, 2012 at 2:54 am

  276. Segalanya perlu pemikiran yang matang, jagan aja sampai mutung(baca:gosong)

    DistributorPulsaMurah

    Mei 20, 2012 at 6:02 am

  277. ada yang tau spp nya S2 di UI fak. kedokterannya?? sama uang pangkal nya dan uang macam2 nya yang dibutuhkan lagi… tolong infonya yaa .. makasi banyak :)

    treys

    Mei 23, 2012 at 3:04 pm

  278. Fuck’in shit You ALL(D3, S1, S2 & S3)…!

    Useless this site (https://priandoyo.wordpress.com/2008/10/16/untung-rugi-kuliah-s2-di-ui/)…!

    N30N

    Juni 26, 2012 at 9:22 am

  279. yaudah.. klo punya duit kuliah lagi aja tp klo ga punya duit lebih baik manfaatkan ilmu yg sudah dimiliki dengan baik.. OK!!!

    Ocha

    Juni 29, 2012 at 5:47 am

  280. d4h l4h g4k us4h p4d4 s3k0l4h….m3nIn9 duitn4 5umb4ng1n k3 4n3 4j4

    OrangPintar

    Juli 4, 2012 at 5:04 am

  281. CARA JITU CEPAT LULUS TES TPA Oto BAPPENAS, PSIKOTES, TOEFL UJIAN SARINGAN MASUK CPNS/BUMN, S2 (PASCA SARJANA) UI,UGM,UNPAD, ITB,STAN, UI INTERNATIONAL (PASTI BISA)
    SPESIALIS PELATIHAN TPA/PSIKOTES/ TOEFL UI,UGM,UNPAD, ITB,STAN,UI INTERNATIONAL
    Ijin no:3789/PLSM/ I-133/VII/ 1995

    CARA JITU, CEPAT LULUS TES TPA, PSIKOTES &TOEFL UI (PASTI BISA)!
    Kami adalah Spesialis pelatihan TPA (Test Potensi Akademik)/PSIKOTES dan TOEFL memberikan pelayanan jasa pelatihan TPA dan TOEFL. Adapun pelatihan TPA, PSIKOTES dan TOEFL merupakan persyaratan Mutlak bagi Bapak/Ibu guna untuk mengikuti:
    – Tes untuk ujian saringan masuk CPNS dan BUMN
    – Tes untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang S1,Pasca Sarjana S2 untuk UMUM.
    – MEMBANTU REKAN-REKAN MAHASISWA/UMUM AGAR LULUS PSIKOTES DAN WAWANCARA KE PERUSAHAAN OIL AND GAS, BANK- BANK,CPNS, SERTA PERUSAHAAN MULTI NASIONAL LAINNYA DI SELURUH INDONESIA(SUDAH TERBUKTI).

    Note:
    – Biaya Belajar di Bayar di Muka
    – ± 80% peserta pelatihan Lulus tes S2,CPNS/BUMN di seluruh Indonesia
    (terbukti)

    HUBUNGI KAMI di:
    LYSSA,ST,MM / 021.71136838/ 0813 1879 2677
    Wisma Metropolitan 2,World Trade Centre, Jl. Jendral Sudirman,Jakarta

    lyssa, ST,MM

    Agustus 17, 2012 at 2:41 pm

  282. ada yg tau ndaK , di mana ada S2 forex. Ane nantinya bisa bayar kuliah dari profit mantap dari forex

    dikkt

    Agustus 18, 2012 at 10:34 am

  283. bagus juga sugesti ini, tetap profesi psikologi UGM terbaik, belajar nyaman, nggak mikir macet, biaya murah suasana kotanya juga bersahaja ^_^ so ke jogja aja klu mau lanjut S2 profesi psikologi

    Mark

    Oktober 23, 2012 at 11:01 am

  284. barang siapa ngejar akherat maka dunia dia dapatkan, barang siapa ngejar dunia maka akherat dia ga dapat…. jadi dengan 100 jt, mending naik haji duluuuw…
    Lagian ngapain juga S2, kalo ujung-ujungnya kerja jadi budak, S1 aja tetep kerja sama orang.. tetep jadi budak pula…. mending S1 tapi bisa mempekerjakan orang dan membantu orang untuk bisa hidup mandiri.
    Walopun jadi bos tapi di company orang, mah sama saja jadi budak.. cuman budak ningrat kali ya ndro !!.. wkwkwkwkwkwkw…. good luck aja deh.. be want you want to be… !! but don;t be dejonk anymore !!

    Bunga Lonely

    November 5, 2012 at 4:50 am

  285. untuk mencapai kesuksesan memang harus dengan ilmu. tetapi ilmu yang akan kita dapat didak harus s2 di ui atau sekolah dimanapun. tetapi adalah kegigihan kita sendiri untuk mau mengetahui tentang ilmu pengetahuan yang ada di alam ini. banyak bukti “lulusan s2 atau s3 dari universitas tertentu, ternyata keilmuwannya tidak jauh berbeda dengan yang tidak sekolah setinggi dia.” kebalikan di negeri barat banyak profesor yang mereka itu bukan lulusan s3. lalu bagaimana dia jadi profesor, jawabnya adalah dia mampu menemukan sesuatu yang baru dengan ilmu pengetahuannya. kita lihat di indonesia banyak profesor lulusan s3 di indonesia, yang tidak dapat membuat sesuatu karya yang dapat dilihat oleh masyarakat, jadi yang terpenting itu ilmu bukan sekolah tinggi, ijazah hanyalah hitam diatas putih, asal sekolah pasti dapat, sedangkan ilmu harus dicari dengan ketekunan belajar baru didapat dan itu lebih hebat dari sekedar hitam diatas putih

    anto parbulan

    November 8, 2012 at 8:21 am

  286. uang 100jt bwt kul MMUI mending Buat mabok aja sampai modar

    Bagai

    November 8, 2012 at 11:58 am

  287. Saya s1 lulusan univ fak budaya dan bhs d china. skr jd guru mandarin d slh 1 sd d jkt gaji cm 2,5jtan per bln, sdgkn biaya hdup slama kuliah perbulan 3jtan, dsni bs dbilang nombok ya nombok lah psti, dlu dtentang ngpain ank ce kuliah jauh2, lulus sma jg ada yg bs smpe mncapai gaji 3jt koq.. tp jelas kualitas lulusan dsni lah brbicara, wlpn skr sy dan tmn sy yg lulusan sma itu bs meroleh .pndptn yg hmpr sm, ttpi ttap brbeda, dan skr ad rs sdkit bangga krn anak didik saya wlpn masih sd sudah bs menyapa dan menyebutkan bnda d skllgny dlam bhs mandarin, dan smoga dsiplin ilmu sy ini bs mmbntu generasi pnerus bangsa dlm mhadai saingan dgn bekal yg cukup.. salah satunya ya bahasa asing slain bhs inggrs. yg mau sy tekankan bkn mslh gaji sj, tp bekerja itu pakai hati juga.. ad r asa puas bekerja klo qt bkerja scr ikhlas coz rejeki udh ad yg ngatur asal qt brusaha, dan dari usaha smpinganku les privat mandarin phasilan bs capai 3jt sbulan(kalo lg g lbur smester bs lebih), dan skr sy lg niat lanjut s2 psikologi atau terapan keilmuan yg lain.. krn msh byk tnyta org2 yg brfikir buat ap kuliah mahal2 klo msh bkerj kpd org lain bkn mmbuka lapangan pkrjaan bru.. pmikiran yg sangat mndekatkan dgn kemiskinan.. bkn miskin harta mksd sy, krn sayapun masih berdesak2an d kreta utk brgkt krj, mksd sy miskin pmikiran.. mending lulus sma gaji 3jt atau s1 gaji 2,5jt tp slain itu dgn ilmunya bs mendapat penghasilan 3jt?? Smoga stlh sy s2 sy bs temukan ggsan bru utk mengarahkan pola pikir msyrkt indonesia utk mempunyai keinginan belajar… meraih ilmu stggi mungkin krn ditangan generasi penerus qt lah bngsa ini dipertaruhkan..

    rahma

    November 11, 2012 at 2:52 pm

    • Jujur saja, saya sekarang sedang ada project di pemerintahan, saya sekarang masih S1, saya punya rekan kerja banyak yg S2, tapi kalau di lihat dari kemampuan dan knowledge nya ya sama aja, (bukan sombong) lebih banyak saya yg tau, tapi kalau dari segi pendapatan, mereka lebih tinggi, ya beginilah yg terjadi…., makanya saya mau ambil S2 aja (saya hanya mengikuti arus saja)….dan berharap mendapat penghasilan ‘sesuai dengan ijazah’ tapi yg saya harapkan sih ‘sesuai kemampuan’ walau pun di hati saya memgang prinsip ‘
      “Ketika perkara diserahkan pada yang bukan ahlinya maka tunggulah saat (kerusakannya)” HR. Al-Bukhari ‘ untuk menjadi ahli tidak tergantung dari tingkat pendidikan, tetapi haruslah menjadi ahli jika tingkat pendidikan mu semakin tinggi

      sam

      November 16, 2012 at 5:34 pm

  288. […] Untung rugi kuliah s2 di ui | anjar priandoyo […]

  289. Lumayan juga biayanya

    Sewa Kantor Jakarta

    Mei 31, 2014 at 8:40 am

  290. kalo saya sendiri belum kepikiran untuk melanjutkan ke s2

    jamielcs

    Juni 2, 2014 at 2:00 pm

  291. dulu sempat ingin melanjutkan ke s2 sayangnya terhalang sibuk ngurusin anak :D

    zafa

    Juni 2, 2014 at 2:03 pm

  292. Banyak banget komen orang iri kayaknya. kalau g mampu S2 jangan menjudge orang yang mau S2.. hahhaha.. lagian tema blog nya apa komennya pada ngaco smua. hadeh…. pada SARAP

    pengunjung

    Juni 3, 2014 at 4:30 am

    • sama elunya juga SARAP hihihihihhh

      upin ipin

      Juni 17, 2014 at 8:19 am

  293. […] PPT File Name: Untung rugi kuliah s2 di ui | anjar priandoyo Source: priandoyo.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

  294. […] PPT File Name: Untung rugi kuliah s2 di ui | anjar priandoyo Source: priandoyo.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

  295. […] PPT File Name: Untung rugi kuliah s2 di ui | anjar priandoyo Source: priandoyo.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

  296. untuk update yg tahun 2015 ada ga mas

    gunawan

    Januari 10, 2015 at 12:59 am

  297. […] Untung rugi kuliah S2 di UI | Anjar Priandoyo – Buat yang tertarik untuk mengambil program S2, ada baiknya mempertimbangkan untuk mengambil program S2 di UI. Mumpung sekarang sedang periode pendaftaran untuk …… […]

  298. […] Untung rugi kuliah S2 di UI | Anjar Priandoyo – Buat yang tertarik untuk mengambil program S2, ada baiknya mempertimbangkan untuk mengambil program S2 di UI. Mumpung sekarang sedang periode pendaftaran untuk …… […]

  299. Banyak yang komentar di luar topik. Entahlah apa yg mereka pikirin
    Back to topic, apakah ada program beasiswa untuk MMUI mas? Terimakasih infonya ya.

    flyingwithsafety

    Maret 6, 2015 at 12:47 am

  300. Mohon pencerahan. Saya lulusan S1 Komunikasi Humas. Saya aktif di program pemberdayaan komunitas (NGO dan Pemerintah). Rencananya saya ingin melanjutkan ke tingkat S2/Magister. Jelang menghadapi Pasar Bebas/Global, sebaiknya saya harus masuk ke prodi atau jurusan apa ya? Terimaaksih. Salam

    depiagung14

    Maret 28, 2015 at 2:42 pm

  301. Kalo teman2 mau info pascasarjana coba deh http://www.pasca-sarjana.com mungkin ada yang cocok

    dewidwihayanti

    Juni 30, 2016 at 8:34 pm


Tinggalkan Balasan ke gunawan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.