Organization
Masalah organisasi ini ternyata sangat menarik. Awal Januari 2022 saya memprediksikan bisa merunning satu tim, bawaan eks P11 untuk bisa lanjut menjadi tim utama. Ternyata, dari 3 orang, hanya 1 yang bisa dilanjutkan. Prediksi saya salah.
Berusaha mengkoreksi dari prediksi yang salah saya membangun tim baru, akhirnya berjumlah 3 orang. Saya kemudian berencana memperkuat tim utama ini dengan tambahan orang yang lebih senior. Ternyata, prediksi saya salah kembali. Tim utama ini justru tidak sustain dengan orang ke 4. Mau tidak mau, tim kedua terbentuk. Prediksi saya salah lagi.
Belajar dari dua pengalaman tadi, kesimpulannya adalah manusia hanya bisa merencanakan, tuhan menentukan. Everything is theoretically impossible, until it is done. Saya tidak tahu apakah tim besar itu lebih baik dari tim kecil. Ini harus dicoba dan dibuktikan. Dan disinilah tantangannya karena inovasi dan konsistensi itu harus berjalan secara seimbang. Terus menerus berinovasi mengubah organisasi bisa jadi salah, sementara tidak pernah berubah juga bisa jadi salah. Menarik.
Kejadian ini sebenarnya sama seperti di P08 dan P09 di 2020, dimana ini adalah eks P06. Di P06 strategi sudah dirumuskan. Namun kondisi dilapangan berubah dengan cepat. Waktu itu inovasi yang saya ambil adalah saya mulai mengubah dari idealis (P1.1 Custom-made, Individual, Senior, Independent) menjadi realis (P1.2 Mass-produced, Collaboration, Junior, Loyal). Hasilnya sangat bagus, terbukti di 2021, project operation berjalan jauh lebih baik daripada tahun 2020 dan tahun 2022 jauh lebih baik lagi.
Tahun 2022 rencana saya adalah expansion mode, setelah sebelumnya hampir tiga tahun dalam endurance mode. Saya sebenarnya memprediksikan sesuatu yang saya masih bertanya-tanya tingkat keberhasilannya, termasuk sebelumnya adalah bagaimana operating modelnya. Menarik sekali sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kondisi dilapangan berubah dengan cepat. Sekali lagi manusia merencanakan, tuhan menentukan.
Tinggalkan Balasan