Paradox of aging
“Makin tua makin bijaksana” adalah istilah yang sering kita dengar, tapi tidak sedikit “Makin tua kembali ke anak-anak (tidak bijaksana)”. Ini adalah paradox sebenarnya, dua hal yang bertolak belakang, yang incompatible, tapi sepertinya dalam obrolan sehari-hari ini wajar terjadi. Seorang pimpinan seringkali dibilang rewel (banyak maunya) dan sensitif (mudah tersinggung) -seperti anak-anak, sepertinya lebih sering saya dengar dibandingkan seorang pimpinan yang bijaksana.
Sebagai perbandingan pernyataan “Makin tua makin banyak pengalaman” ini tentunya bukan paradox ya, karena ini tidak terbantahkan. Sama seperti yang muda yang lebih kuat.
Incompatibility between predestination and free will is not an issue in many popular conversation
Predestination in Islam
Social and Emotional Aging
Emotion and aging: evidence from brain and behavior
Tinggalkan Balasan