Posts Tagged ‘Islam’
Aplikasi Quran

Baru mencoba aplikasi Quran. Menarik juga ternyata, sebenarnya buku yang sangat simple dan terstruktur. Semoga bisa memahami isinya dengan baik, memahami Islam dengan lebih baik
Correlation: Ketenangan hati

Ketenangan hati. Menarik juga, beberapa hari ini menemukan bahwa sholat itu bukan menghasilkan ketenangan hati, tapi ketenangan hati justru bisa membuat sholat khusyuk. Tadinya berpikir bahwa flow, ternyata sebenarnya contraflow. Ternyata reversal.
Lima waktu lima masjid

Bismillah.
Hari itu Jumat, 16 Ramadhan (7 April 2023). Semoga bisa istiqomah menjalaninya.
https://sunnah.com/riyadussalihin:1064
The Messenger of Allah (ﷺ) said, “Salat in congregation is twenty-seven times more meritorious than a Salat performed individually.”
Masjid Raya Bani Umar (Parigi, Graha Raya Bintaro)
Masjid Jami Al Ghofur (Parigi Baru, samping Mentari International School)
Masjid Al Aqsha (Parigi, Permata Bintaro)
Masjid Ash Shaff (Parigi, Emerald Bintaro)
Mushola Darul Falah (Parigi, Discovery Fiore)
Umur 40
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ – ١٥
https://quran.com/46/15 (Al-Ahqaf ayat 15)
We have commanded people to honour their parents. Their mothers bore them in hardship and delivered them in hardship. Their ˹period of˺ bearing and weaning is thirty months. In time, when the child reaches their prime at the age of forty, they pray, “My Lord! Inspire me to ˹always˺ be thankful for Your favours which You blessed me and my parents with, and to do good deeds that please You. And instil righteousness in my offspring. I truly repent to You, and I truly submit ˹to Your Will˺.”
Financial life cycle:
1.Accumulation of wealth
2.Grow/Manage wealth
3.Preserve/Protect wealth: Financial freedom, vacation/retirement home
4.Transfer wealth/Golden Years
Kompas:
4 Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan di Usia 40 Tahun (14 Sep 2021)
10 Makanan Tak Sehat yang Harus Dibatasi di Usia 40 Tahun
Islam: Ramadhan pertama di Indonesia
Ini Ramadhan pertama di Indonesia, seperti dugaan sebelumnya, di Indonesia Ramadhan sungguh bermakna. Pertama, sayup sayup suara dari masjid, meski dalam suasana Corona tetap terdengar jelas. Kedua, televisi memberitakan mengenai Ramadhan secara masif, meskipun kalau dari sosial media tidak ada bedanya, tapi faktor televisi ini memberikan rasa ramadhan yang lebih kental. Ketiga, pertokoan, bahkan sekelas alfamart saja sudah terasa sekali suasana ramadhannya dengan mengubah layout tokonya. Keempat, atmosphere kerja yang jauh berbeda, rasa ramadhan, termasuk obrolan antar teman, saudara, orang tua yang sangat ramadhan sekali. Alhamdulilah. Semoga bisa menemui Ramadhan berikutnya.
Tiga kunci pembuka rezeki
Pernahkah kita berada dalam suatu kondisi dimana semua hal sudah sempurna tapi rezeki tidak kunjung datang? pencari kerja misalnya, IPK sudah bagus, lulusan PT ternama, network sudah banyak tapi rasanya tidak ada perusahaan yang mau menampung. Atau pengusaha misalnya, produk sudah Ok, teknik pemasaran sudah advanced, tapi customer tidak kunjung datang.
Seorang teman baik mengingatkan saya bahwa ada banyak kondisi dimana kita membutuhkan suatu ‘faktor keberuntungan’, suatu kunci pembuka rezeki, atau suatu hal metafisis yang memudahkan untuk mendapatkan pencapaian itu. menurut beliau, hal-hal yang memudahkan itu adalah:
1. Sedekah.
Sedekah ini sebenarnya sangat universal, dan karena universal ini sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikategorikan sebagai sedekah. Seperti bersilaturahmi dengan sanak kerabat, memberikan bantuan pada orang tua atau saudara yang membutuhkan. Atau sangat universal seperti berusaha membantu, berusaha memposisikan diri sebagai ‘orang baik’
2. Doa (orang-orang terdekat kita).
Doa orang-orang terdekat, atau mudahnya kalau orang bilang “Anak pembawa rezeki” atau “Istri pembawa rezeki” kira-kira betul adanya. Pengalaman si teman, rezekinya memang lebih berkah saat sudah menikah atau memiliki anak. Si teman juga mengingatkan bahwa yang lebih penting bukan hanya kehadiran mereka dalam hidup kita, tapi doa yang mereka panjatkan itu yang sangat berperan.
3. Ikhlas.
Sekarang ini, walau rasanya uang dan kekuasaan seperti bisa membeli segalanya, tetap saja manusia itu memiliki keterbatasan. Seperti diilustrasikan diatas ketika semua daya dan upaya telah dikerjakan, bisa saja belum tercapai. Bukan karena strategi dan taktiknya yang kurang tepat, tapi memang jalannya belum datang
“Lihat si X, Jar, kurang apalagi sih dia, teori, praktek, kompetensi, product leadership, network, tapi kok rasanya susah ya”
“Tunggu saja waktunya, asal dia tetap ikhlas dan bersyukur, niscaya terkabul keinginannya”
Bintaro, minggu pagi
“Terimakasih kawan nasihatnya…”
Muludan, Tahu petis, dan mitos tentang Nabi
Besok Muludan, dan di Cirebon Muludan (perayaan Maulid Nabi) merupakan event paling ramai di kota Udang ini. Acara Muludan bisa memakan waktu satu bulan penuh, bertempat di sekitar komplek Keraton Kesepuhan. Saya sewaktu kecil bersama Bapak dan Kakak pasti menyempatkan diri ke acara ini. Entah membeli sebungkus Tahu Petis, Martabak ataupun sekedar melihat-lihat Tong Setan dan hiburan rakyat lainnya.
Salah satu rangkaian acara dalam Muludan adalah Panjang Jimat, pada acara Panjang Jimat ini, semua senjata dari kerajaan dicuci kemudian diarak menuju komplek pemakaman Sunan Gunung Jati, yang juga pemakaman keluarga kerajaan. Kurang lebih ya, karena saya sendiri belum pernah melihat prosesi Panjang Jimat ini.
Pada saat acara Panjang Jimat misalnya, ada salah satu event, -berlangsung tengah malam- dimana sebagian masyarakat meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW turun ke bumi saat itu. Ataupun keyakinan orang untuk mendapatkan berkah saat menghadiri acara Muludan. Cerita tentang Muludan ini selalu mengingatkan saya akan masa kecil dan kota kelahiran saya.
Waktu di Jogja acaranya kurang lebih hampir sama, Sekaten-an. Rasa-rasanya setiap kota yang punya sejarah Keraton/Kerajaan Islam punya budaya tentang ini. Ada acara pasar malam satu bulan penuh, ada hiburan-hiburan rakyat. Dan pastinya ada mitos-mitos yang hampir-hampir mirip.
Muludan besok ini tentunya sangat spesial, karena berdekatan dengan hari Paskah yang diyakini kaum Nasrani. Semoga bisa jadi pengikat untuk kerukunan umat beragama di Indonesia. Oh ya, TransTV menayangkan Passion of The Christ, film ini saya tonton pertama kali di komplek Pastor Gereja Banteng Jogjakarta -suatu kota dimana kita bisa belajar hidup rukun beragama sambil belajar berbagai keyakinan dan aliran yang ada dinegeri ini.
Berkah itu artinya berkesinambungan
Minggu 1 April 2007 20.00
Kompleks kami mengadakan pengajian keluarga -yang ternyata untuk pertamakali diselenggarakan untuk bapak dan ibu- entah dari pertama kali kompleks ini berdiri tahun 1999-an atau setelah masa jeda yang cukup lama. Ternyata pula ibu-ibu kompleks sudah terlebih dahulu menyelenggarakan pengajian ini setiap minggu pagi.
Semalam saya dan dinda mampir ke rumah Pak Aan tempat pengajian yang mengundang ustadz Najamuddin ini berlangsung. Sebagai warga baru rupanya kami perlu belajar banyak untuk membiasakan dengan gaya hidup ibu-ibu kompleks dan bapak-bapak yang selisih umurnya lebih dari satu dekade dengan kami. Beberapa bapak malah lebih pantas dipanggil kakek saya dalam pengajian tersebut.
Ustadz Najamuddin ini rupanya ustadz spesialis pengajian kompleks, paling tidak itulah yang kami rasakan saat mendengarkan ceramahnya, bagaimana gayanya yang partisipatif kepada ibu2, dan toleransinya kepada bapak2 yang membaca al qurannya belun lancar, dan tentunya gaya bicaranya yang khas. Pendeknya ceramah Ust Najamuddin masuklah ditelinga kami-kami.
Malam tadi ustadz membahas tentang infaq, salah satu point yang menarik adalah pemaknaan berkah. Menurut beliau berkah itu artinya berkesinambungan. “Jadi Pak kita berinfaq itu supaya gaji yang kita terima berkah, berkah itu artinya berkesinambungan, membawa manfaat tidak bagi kita saja, tapi juga anak kita. Bukan berarti anak kita diberi kekayaan, tapi anak kita diberi kemudahan dalam menjalani hidup kita ini”
Ting…
Nyentil sekali nasihat ustadz ini (usianya sekitar 50-an dengan tubuh gempal). Konsep Rizki dalam islam -dan agama manapun itu lebih dari sekedar gaji yang kita dapatkan -dan sering kita perdebatkan diblog ini- tapi konsep rizki yang lebih universal berupa ketenangan, anak-anak yang cerdas, orangtua yang rukun, rumah yang tenang.
“Pak Ustadz, mana sih prioritas infaq kita? Mertua, orangtua, anak yatim saudara, kerabat atau justru ditabung demi anak kita?” Salah seorang ibu peserta pengajian -dengan gaya yang khas bertanya, yang disambut sentilan bapak-bapak. Wah rupanya pengajian paruh baya seperti ini seru sekali. Topiknya tidak hanya individu kita, tapi orang tua, anak, kerabat.
Ustad itu pun menyuruh jamaah membuka terjemah, disana ada sepotong ayat yang menjelaskan tentang urutan infaq itu dimulai dari 1. Orang Tua 2. Keluarga 3. Kerabat dekat 4. Fakir Miskin 5. Anak yatim (CMIIW mungkin kebalik2, tapi yang pertama orang tua). Yang namanya ibu-ibu ada juga yang protes “wah ustadz kalau mertuanya kaya gimana? prosentase antara orang tua dan mertua berapa, dengan fakir juga berapa. Misalkan slot infaqnya 100 ribu”
Ustad itu pun tersenyum tenang, mungkin sudah sangat pengalaman dengan pertanyaan model ini. “Tetap, prioritasnya pada orang tua, meskipun orangtuanya kaya. Coba ibu-ibu bayangkan bila ibu sudah mendidik anak ibu susah-susah, begitu besar inget pun tidak kepada anda. Ibu-ibu tidak butuh uangnya kan, tapi perhatiannya. Jadi ibu-ibu kalau mertua anda mampu ya berikan saja hadiah kesenangannya, hobinya, atau apapun yang membuatnya senang” Ustad itu menjelaskan dengan sederhana, pastinya jamaah mengerti yang dimaksudkan prioritas ini
Jam 22.00 akhirnya pengajian pun selesai, kami pun pulang kerumah dengan tenang. Hari ini 1 April, posisi cash kami hampir habis setelah KPR, bayar ini bayar itu, kirim sana kirim situ. Memang ada sedikit tabungan, itu pun rencananya dibelikan cat untuk depan rumah. Teringang nasihat ustad di pengajian tadi
Senin 2 April 2007 15:00
“Mas aku dah transfer untuk ummi, dinda bilang untuk dibeliin sendal kesayangan ummi hehehe”
Alhamdulilah, puji syukur kami hidup sangat berkecukupan