Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Prospek kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

with 108 comments

Bang Romi S.W suatu ketika pernah menulis, 8 alasan untuk tidak memilih berkarir sebagai PNS, diantaranya bagi:
1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat inovasi baru dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat
2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan, diputar-putar dan dipatgulipat.
dan seterusnya.

Mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda, Lifeauditor mencoba menyoroti beberapa posisi dalam PNS yang mungkin masih menarik untuk dijadikan pilihan karir. FYI, jumlah PNS di Indonesia ada 4 juta orang, moso sih dari 4 juta posisi ga ada yang bisa jadi dirjen atau mentri.

Berikut beberapa snapshot yang diambil dari komentar di blog ini:
Dept. Pekerjaan Umum (PU)
Suami saya lulusan teknik sipil. Sekarang ini bekerja di perusahaan swasta sebagai junior civil engineer dgn gaji yang bisa dibilang cukup. Masalahnya adalah dia diminta oleh kluarganya (yang mayoritas bekerja sebagai PNS) untuk mengikuti seleksi cpns di PU. sbenarnya saya agak keberatan, menimbang image pns dan PU yang sering menerima ‘masukan’ sana-sini yang ktanya juga tidak halal.. Sy sendiri menilai suami sy memiliki cukup potensi untuk berkarir di dunia swasta, baik dalam/luar negeri. Yang sy takutkan adalah apabila isu2 negatif itu benar dan nantinya suami sy terbawa arus.. Memang sih, untuk seleksi itu belum tentu diterima, tapi kalau diterima bagaimana? mohon maaf apabila ada yg tersinggung.. sbaiknya bagaimana sy harus bersikap ya..?
Mba suami civil engineer yang gundah.

BPMigas
Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan asing yg bergerak di bidang marine vessel for oil n gas service. Inti dari pekerjaan saya adalah semacam quality assurance yg bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kapal milik perush saya yg disewa oleh klien (BP, CNOOC, dan Conoco) telah memenuhi standar seperti safety, engine, dan operational.Saya adalah lulusan sistem perkapalan ITS dan baru bekerja selama 1th. Kebetulan saat ini saya mendapat tawaran untuk bekerja di instansi pemerintah bidang pengkajian teknologi (non departemen).Sejujurnya saya masih dilema apakah saya akan menerima tawaran itu, krn seperti pak pri ketahui gaji cpns yg sangat minim untuk hidup di ibukota jakarta, tetapi saya dengar kesempatan untuk disekolahkan ke LN besar. saya juga mendapat kesempatan untuk pindah ke BPMIGAS.menurut pak pri untuk jangka panjang dan masa depan, kesempatan mana yg lebih baik saya ambil? terima kasih banyak atas bantuannya.saya sangat mengharapkan bantuan dari pak pri sebagai orang yg lebih banyak pengalamannya.terima kasih
Mas Jono via comments

Written by Anjar Priandoyo

Oktober 19, 2007 pada 8:45 am

Ditulis dalam Career

108 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Sepertinya favorit nya mas Anjar si Jono ya… Kalo ak Joko. Hehehe, cuma belum ada kesempatan utk pakai nama itu, soalnya belum ada yang diwakili oleh si Joko :)

    lele MBA

    Oktober 19, 2007 at 12:53 pm

  2. so what dgn PNS ?
    emg cuma PNS doank yg bisa pat gulipat anggaran ?
    emg di swasta orangnya bersih smua…
    sombong sekali kalian…takabur

    PNS kaya

    Oktober 19, 2007 at 2:20 pm

    • Gak usah pikirin tentang pat gulipat.

      Benernya paling enak kerja di PLN walau BUMN itu ngaku rugi terus sampe saat ini, tapi soal gaji Pegawai PLN itu dan anak perusahaannya terlalu gede melebihi karyawan swasta dan PNS daerah dengan berbagai tunjangan yang menggiurkan.

      Aneh jua BUMN di negeri ini suka ngaku rugi pdhal gaji gede, beda dengan swasta gaji kecil perusahaannya untung.

      aldi

      Februari 20, 2011 at 2:11 am

  3. salam kenal mas dan sampai jumpa di pesta blogger 2007.

    wazeen

    Oktober 19, 2007 at 3:00 pm

  4. @PNS kaya
    1. sukurlah anda sendiri sudah secara tidak langsung mengakui bahwa di PNS ada pat gulipat “emg cuma PNS doank yg bisa pat gulipat anggaran ?”. Artinya anda orang yang berjiwa besar, tetapi sayang anda bukan tipe yang diinginkan masyarakat jadi sebaiknya kalau anda PNS berhenti saja sebelum kami tahu siapa anda.
    2. di swasta juga ada, tapi bukan pakai duit dari pajak yang dipungut dari rakyat maupun pengusaha.
    3. persamaannya, pat gulipati di PNS dan diswasta sama-sama maling
    4. perbedaannya di PNS,anda mengabdi untuk masyarakat /rakyat/negara karena anda dibayar negara dan rakyat. sedang pekerja swasta mengabdi untuk pengusaha.

    daeng limpo

    Oktober 20, 2007 at 6:17 am

  5. saya sbg seorang PNS punya satu sudut pandang yang agak lain mungkin, berusaha untuk lebih positif melihat jalan hidup saya..saya melihat menjadi PNS adalah suat Challanges..masuk ke ‘kandang domba’ tapi ga boleh kena bau domba..mungkin?..ga ada yang ga mungkin…

    justde

    Oktober 20, 2007 at 6:44 am

  6. kalo dari mas anjar sendiri seperti apa prospek PNS?

    aRuL

    Oktober 20, 2007 at 7:02 am

  7. PAt gulipat di PNS gak lepas juga dari peran pengusaha (swasta) yang nggak sabaran berinvestasi. Sehingga mereka juga merelakan bermaen-maen dengan para PNS. Karena gimanapun swasta gak bakalan lepas dari PNS

    qizinklaziva

    Oktober 21, 2007 at 5:20 am

  8. Ga pernah terpikir PNS sekarang reputasinya kurang bagus salah satunya karena HR quality dan ‘kesan’ ? Harusnya orang2 yang berkomentar bahwa itu buruk/jelek, lbh baik masuk dan melakukan perubahan. Memang pengorbanan tidak sebentar, tp yg penting ada kontribusi daripada cuma omong doang bukan?

    Dimana lagi tempat bekerja bisa kontribusi untuk orang banyak, terus dibayar lagi!

    Regards

    Johan Batubara

    Oktober 21, 2007 at 7:10 am

  9. Sebenarnya akhir tahun ini saya berniat untuk mengundurkan diri dari PNS dan mulai wiraswasta..tapi ditentang berat oleh ortu..kata ortu, saya musti ingat bgmn perjuangan tes yang begitu berat & melelahkan (7tahap) dan ada pensiun di hari tua nanti (ortu saya dua-duanya pensiunan PNS)..dengan sangat berat hati saya turuti permintaan ortu, walau dari hati yang paling dlm, saya merasa tersiksa :(..Karena sudah saya buktikan sendiri di lingkungan saya, tyt utk mjd “agent of change” amat sangatlah berat kalo kita sudah berada dalam “lingkaran setan”..kenaikan pangkat saya dihambat, pelatihan gak pernah diikutkan, dan honor tambahan yg tdk sesuai dg kriteria..itu semua gara-gara saya menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di kantor saya..

    Gartia

    Oktober 21, 2007 at 10:44 am

    • Sabar Broooooo, memang berat jadi pns yang mau jadi “agent of change” tapi kalo semua “agent of change” keluar dari pns gimana goverment kita nantinya … pls bersabarlah … mudah-mudahan anda termasuk orang yang dapurnya masih terus dapat ngebul walau dihimpit oleh pns lain yang gak suka perubahan … toh kita khan bukan orang bodoh yang dapurnya cuma tergantung dari departemen kita khan … ????, by the way saya juga pns kok.

      Salam Hormat,
      Warga Tangerang

      Warga Tangerang

      Agustus 30, 2009 at 8:58 am

  10. ehm..ehmm….hmmm :) is it like that?

    hmcahyo

    Oktober 21, 2007 at 1:03 pm

  11. @Johan Batubara
    orang lain gak perlu masuk melakukan perubahan, orang yang sudah ada saja cukup banyak, kalau yang lain masuk, apa negara masih punya duit untuk menggaji?
    Masih ada kok PNS yang ‘bersih’ walau jumlahnya mungkin cuma sedikit, mereka terpinggirkan atau sengaja dipinggirkan.
    Kalau gak ada yang ngomong, blogger akan sepi comment.
    Jadi ngomonglah terus sebelum dilarang, yang penting jangan ngelantur. Ok.

    daeng limpo

    Oktober 21, 2007 at 5:36 pm

  12. @qizinklaziva
    Kalau pernyataan anda saya balik gimana ?
    Pat gulipat di Swasta gak lepas juga dari peran oknum PNS yang nggak sabaran ‘dapet komisi’. Sehingga PNS juga rela bermain-main dengan swasta. Karena gimanapun PNS gak bakalan melepaskan diri guna mendapatkan ‘komisi dari swasta’

    daeng limpo

    Oktober 21, 2007 at 5:41 pm

  13. @Gartia
    Ada pesan pak Harto sebelum lengser yang masih saya ingat “seuntung-untungnya orang gila masih lebih untung orang sadar dan waspada”, yang aneh orang ‘jujur’ sekarang dianggap orang gila he…he…he…

    daeng limpo

    Oktober 21, 2007 at 5:51 pm

  14. @ mas Anjar
    Trimakasih ya koment saya dijadikan topik.. jadi terharu :)

    @ semuanya
    Trimakasih juga masukan2nya.. smoga bisa menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk saya dan suami saya.. thx all :)

    need advice

    Oktober 22, 2007 at 2:12 am

  15. @daeng limpo
    Permasalahannya bukan soal banyak ato sedikit, tp soal mampu atau tidak mampu. Setelah awal 90an, rata2 yang masuk jadi PNS itu orang yg terpinggirkan (alias ga dpt kerja di private sector). Ingat ga semua, mgkn 80% dari seluruhnya, dibandingkan era 70an (this is including TNI/Polri). Kalau sumber daya manusia tidak dibenahi, ga yakin akan mereka bisa memperbaiki.

    Kalau soal ngomong silakan aja ngomong, yang penting pikiran selalu terbuka. Saya lihat ini sangat kurang. Tapi yg paling penting adalah BERTINDAK, mulai lah dari yang kecil2! Jangan ngomong karena rasa IRI dan DENGKI tetapi karena ingin memberi masukan. Boleh dipantau dari comments2 yang ada di blog ini. We nned to spread more love..

    Sukses selalu

    Johan Batubara

    Oktober 22, 2007 at 2:41 am

  16. ooom kalo di depkeu bagaimana??, apakah seperti yg dikomen komen diatas

    ikow

    Oktober 22, 2007 at 2:52 am

  17. sudah sudah, tidak usah diperpanjang perbandingan pns dan non pns. di hadapan Alloh SWT yg dilihat imannya, yang penting bekerja dengan tulus ikhlas dengan niat ibadah.
    kalo mau jd maling ya sama saja, mau maling duit negara ataupun duit pengusaha,namanya ya maling, tidak ada bedanya maling ayam ataupun maling kambing.
    jadi pengusaha jg kalo meres keringet buruh, keringet rakyat sama saja.
    akhirnya jadi apapun kita, yg penting iman dan moralnya, jadi pns ya pns yg baik, karyawan ya karyawan yg baik, jadi pengusaha ya pengusaha yg baik
    amiiin

    ustad jepri

    Oktober 22, 2007 at 3:17 am

  18. akur pak ustad…………………. wong sama-sama “buruh” kok otot-otot-an….

    Nyungsep

    Oktober 22, 2007 at 3:38 am

  19. Kondisi PNS sekarang sudah berbeda dengan kondisi tahun 80 an atau 90 an. Reformasi birokrasi sudah menjadi kebutuhan dan sedang dijalankan. Dengan kondisi yang baik ini saya yakin nantinya banyak lulusan-lulusan terbaik PT akan memilih PNS. Yang saya amati di DJP, orang yang punya idealisme dan kejujuran tidak perlu takut masuk PNS Depkeu karena godaan eksternal untuk KKN hampir tidak ada lagi. Kesempatan ber KKN pun sudah jauh berkurang. Dengan gaji dan tunjangan pun seorang PNS DJP sudah bisa hidup layak, tidak kalah kalau dengan rekan-rekannya di sektor swasta.

    doeytea

    Oktober 22, 2007 at 4:03 am

  20. Yah.. mumpung akhir tahun ini lagi musim CPNS…
    Baik itu swasta ato pns, semuanya baik.. semuanya punya masa depan karis yang baik, yaa tinggal pribadi masing2 aja

    alifaiq

    Oktober 22, 2007 at 4:05 am

  21. @doeytea & alifaiq

    Thanks for the insight. Yang ngomong begini ini yang perlu diperbanyak.

    Mungkin perlu lbh dibahas ttg job requirement, environment, dan career progression daripada melulu soal benefit dan kompensasi.

    Johan Batubara

    Oktober 22, 2007 at 4:12 am

  22. menurut saya sih, gaji yang baik ya yg besar dan bersih…
    tinggal melihat aturan mainnya,
    setiap orang punya kriteria sendiri tentang “bersih” itu.
    Lalu, setiap orang berusaha untuk mendapatkan gaji sebesar-besarnya dan sebersih-bersihnya…
    Cheers…, jangan takut atau bimbang,
    segeralah menimbang…

    Sudra

    Oktober 22, 2007 at 4:16 am

  23. Klo debat mana yang baik PNS ato Swasta mirip nyari tau mana yang lebih dulu antara telur dan ayam.

    Saya seorang PNS dan tidak saya tutupi di Llngkungan PNS juga banyak keburukan, tapi kalo semua yang jadi PNS terprovokasi ato terpojokkan untuk keluar dari PNS lalu siapa yang harus mengabdi sebagai PNS, karena bagaimana pun kita juga butuh pegawai negeri.

    Menurut saya, baik kita PNS ato Swasta mari kita tidak usah banyak berdebat mana yang lebih baik ato lebih buruk. Mari kita tunjukkan dengan hasil kerja yang nyata saja. Key…

    acwin

    Oktober 22, 2007 at 4:22 am

  24. Jadi PNS tuh nyakitin hati doank…,saya sendiri sudah pernah ikut tes tp gagal di tahap interview karena saya ga punya uang pelicin…belum rejeki kali yak….
    kebetulan kantor saya deket dengan kantor pns cuma tinggal nyebrang doank,dah gitu kinerja PNS ada juga yg kurang profesional…,masuk jam 9-10 siang pulang jam 3 siang…,terus temen2x pernah ngurus sertifikat tanah ga???,nyebelin bgt (temen2x dah tau lah)…mudah2x an PNS kita lebih sadar…(sedih mode “on”)

    Ndok

    Oktober 22, 2007 at 4:38 am

  25. Intinya sih tujuan masuk PNS utk apa ? Kl orientasinya udah duit doang, dijamin bakal jago korup deh karena godaannya sangat banyak di department2 yg basah….

    Jadi ya kembali ke Iman masing2….mariiiiiiii

    mukhlis

    Oktober 22, 2007 at 4:50 am

  26. yg pasti jadi pns, jam kerjanya teratur dan hidup lebih manusia. relatively dibandingkan kerjaan swasta yg manapun.

    ini nilai tambah yg tidak bisa ditemukan di swasta.

    papabonbon

    Oktober 22, 2007 at 5:05 am

  27. PNS bagus aja tuh ga ada yang jelek cuman bagi yang berniat untuk bekerja di sana selain untuk mendapatkan gaji yang memadai juga untuk mengabdi kepada negara alias sebagai pelayan publik …untuk masalah duit kalo pengen kaya mah jadi pengusaha aja

    PNS ato Swasta kalo sebagai employee ato karyawan sama aja seperti buruh yg digaji, cuma PNS yg gajinya Negara (uang rakyat) kalo macem2 ya persiapkan pertanggungjawabannya nanti di akhirat ..

    peace ah:)

    Yands

    Oktober 22, 2007 at 5:44 am

  28. Kalau menurutku sih, jika pemerintah punya komitmen yang kuat untuk membenahi sistem PNS, pasti image PNS yang jauh dari bagus itu akan terpupus. Benahi sistem sumber daya manusianya dari recruitment, replacement, job desc, kompensasi, reward & punishment, karir, fasilitas dll, ya layaknya di swasta.

    Kalau kondisi sekarang seperti lingkaran setan. Secara manusiawi, kita akan berpikir take and give. Jika masuknya gak prosedural (baca : pakai uang pelicin), kapan kembali modal kalau gak “jitu” mencari sabetan. Jika gaji dan fasilitas tidak memadai, bagaimana bisa menuntut mereka untuk loyal dan bekerja keras?

    Dan bicara apapun janganlah di “gebyah uyah” (di samaratakan). Pemerintah atau swasta akan sama saja jika sistemnya juga amburadul. Pegawainya pun, mau PNS atau karyawan swasta, ada yang “lurus”, ada yang “melenceng”. Satu hal yang perlu diserukan untuk pemerintah yang mengurus para PNS, beranilah berubah (ke arah yang lebih baik) :-).

    Juminten (bukan PNS, tapi pengin banget lihat perubahan image PNS)

    Juminten

    Oktober 22, 2007 at 7:13 am

  29. MORALL MORALL dan MORALL….
    Untuk menghindari PNS mencari sambilan uang kotor yah seharusnya pemerintah memberikan gaji yang lebih pantas. Tapi mengingat penaikan gaji PNS akan menyedot banyak APBN ya inilah realitanya. Kita liat aja setiap ada rekrutasi PNS banyaknya kursi yang tersedia tidak sebanding dengan pelamarnya, saya kira ini adalah pilihan. Semua kita kembalikan pada moral masing2 PNS, segala sesuatu itu pilihan. Dan hal2 buruk terjadi karena ada kesempatan. Jadi statement “klo semua ke swasta siapa yg mau jadi PNS”, kurang tepat diucapkan, karena dibelakang masih banyak yang mengantri.

    Kakek dan Orang Tua merupakan PNS, hingga dia golongan IVe gajinya cuman segitu2 aja nggak sebanding dengan pengabdiannya, jadi tidak banyak harta yang bisa diwariskan. Dibandingkan dengan teman2nya yang menerima uluran uang dari hal2 yg tidak terpuji dari segi harta memang jauh, bahagiakah mereka dengan ini????

    Menurut saya PNS masih bisa mencari tambahan dari hal2 yang halal seperti membuka toko sendiri di rumah dll…. masih banyak yg bisa dilakukan dari sekedar meminta retribusi sana sini….

    Masak tega memberi makan anak2nya dari hasil korupsi, sama halnya meracuni????

    Kalau saya sih nggak mau menjadi PNS, memutus mata rantai, mending berkarir di telco, menjanjikan dan halal, insya allah….

    c-gate

    Oktober 22, 2007 at 7:28 am

  30. mengutip “klo semua ke swasta siapa yg mau jadi PNS” dengan melihat dengan cermat kata2 semua ke swasta kita bisa lihat bahwa andai semua yang orang yang ‘baik dan beriman kuat’ pindah ke swasta iya memang masih akan banyak orang yang akan mendaftar tapi kemudian pertanyaan yang timbul adalah apakah ini adalah orang2 yang kita harapkan untuk menjadi pengabdi masyarakat.

    Itu adalah premis pertama yang harusnya dipikir dan dijawab oleh mereka yang sibuk mencerca profesi PNS. Pada dasarnya banyak sekali orang yang tersiksa batinnya menghadapi ‘dilema’ yang terjadi di dunia pns nya, mereka mencoba mengubah tapi seperti diucapkan sebelumnya ‘perubahan itu tidak mudah dan mengambil waktu’ dalam comment2 yang ada di sini terlalu banyak yang hanya menekankan pada mereka yang membuat kekacauan tapi pada sisi lain mereka yang mencoba membuat perubahan tidak dianggap. dengan tekanan masyarakat yang seperti ini apakah ada insentif yang cukup sendiri dari masyarakat yang menginginkan perubahan untuk menciptakan perubahan tersebut. “Why should I change my workplace if everyone is condemning me for something that i didn’t do?” hukumlah mereka yang membuat kesalahan tetapi dilain pihak hargai mereka yang masih mencoba membuat perubahan buat saudara2 sekalian.

    Premis kedua “main mata terjadi antara pengusaha karena ingin di untungkan dan PNS karena menginginkan komisi tambahan” well di sini kelihatannya secara nyata telah disepakati bahwa ‘kebobrokan’ sampai taraf tertentu diakui telah terjadi baik di swasta maupun di profesi PNS sendiri. Why it exist? Simple answer, karena ada peluang dan ada keinginan. Masalah peluang yang ada sedapat mungkin dicoba dibendung dengan memperketat mekanisme check and balance, but let’s just face it… there’s no such perfect mechanisme that is able to be created by human. Mekanisme pengawasan bisa seketat mungkin tapi sesuai pepatah ‘selama ada kemauan di situ ada jalan’ manusia memang makhluk yang pandai celah sekecil apapun bisa mereka manfaatkan. Di sinilah di mana satu-satunya yang bisa membendung adalah MORAL. Idealis? Utopis? di Awang-awang? tapi itu adalah kenyataanya Cara membendung poin keinginan adalah moral dari setiap individu. KLISE mungkin tapi kalau si pengusaha ingin dan pns ga mw ya ‘bobrok’ ga jalan begitu juga klo si pns nawarin n pengusaha ga menggubris jalan ga?? ya KAGA!!!
    Balik lagilah ke masing2 individu mw pengusaha atw pns… the choice is back to you.

    Kurangnya APBN bwt menambah dana gaji pns itu adalah normal karena pada dasarnya bukan cuma pns yang merupakan tanggungan pemerintah tetapi seluruh masyarakat. infrastruktur yang harus dibangun demi kepentingan publik agar roda ekonomi dan kehidupan berjalan. Mungkin saja dengan kita menjadi pegawai swasta kita bisa ‘memperkecil’ resiko kebobrokan. tetapi kemudian pertanyaannya apakah swasta dapat menyediakan seluruh lapangan pekerjaan untuk kita semua.. Hmm melihat tingkat pengangguran di negara tercinta kita saya rasa hal itu tidak perlu saya jawab. Pertanyaan kedua apakah kalau semua PNS pindah ke swasta apakah swasta dapat mencukupi segala kebutuhannya sendiri? Hmm ekonomi pasar bebas sendiri telah menunjukkan sebaliknya, walaupun kita privatisasi pelayanan publik, peran pemerintah masih diperlukan dan PNS masih diperlukan untuk melaksanakan tugas pemerintah di situ…

    Omong besar mungkin…
    Klise? pasti…
    Tetapi ini hanyalah sebuah respon, mengutip dr Juminten ‘janganlah kita menyama ratakan semua orang’, mereka yang bekerja baik, baiklah mereka dan sebaliknya

    Lebih baik kita bahas kelebihan dari PNS aja di sini karena itu adalah niat awal (saya rasa) ‘KEBOBROKAN’ di PNS itu ada dan suatu kenyataan, Tetapi bagaimanapun PNS itu tetap akan diperlukan…..

    A civil servant working at a government institution who witness firsthand the ‘incident and interest’ which is corrupting our government. Dissapointed yes, loosing faith not really for I still believe that government is still trying to reform it’s institution…

    Warm regards

    Agusta

    Oktober 22, 2007 at 9:01 am

  31. Bapak Saya juga PNS, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih berada di jalur yang benar.
    Amin

    learner2

    Oktober 22, 2007 at 9:07 am

  32. PNS = Pegawai Negeri Silit

    Silit Mambu

    Oktober 22, 2007 at 9:25 am

  33. makanya saya dukung reformasi birokrasi depkeu.
    maju terusss!!!
    ha3x

    tomat

    Oktober 22, 2007 at 9:34 am

  34. ..hmmm ada yg inget ngga Guru SD kita yg mengajari kita pertama menulis hingga sekarang kalian bisa membaca tulisan ini termasuk dalam kategori PNS gak? …ingat2 jasa mereka yg disebut Pahlawan Tanpa tanda jasa,….hik..hik..jadi terharu dan terenyuh,..bayangkan bila mrk tahu anak didiknya yg sama2 jadi PNS jadi berita di koran krn kasus Korupsi sekian Milyar,…jadi gimana nih naluri org yg menjadi PNS korup di satu sisi guru SDnya masih gitu2 aja dgn gaji pas-pasan..?

    Tanpa Tanda Jasa

    Oktober 22, 2007 at 9:34 am

  35. @ Bang Anjar..

    Tolong juga dibahas gaji terendah (sektor Formal dgn edukasi S-1lho).,kayak guru2 SD kita….bagaimana mereka bisa bertahan hidup sampai skrg…jangan melulu yg dibahas gaji yg tinggi2 melulu

    Tanpa Tanda Jasa

    Oktober 22, 2007 at 9:39 am

  36. Kok jadi ngomong gaji lagi? Btw, saya ada research paper yang ber-argumen bahwa gaji PNS di Indonesia bukan sumber masalah. Kalau ada yg mau baca bisa kontak saya pribadi.

    Sumber masalahnya belum ada satu orang pun mention di forum ini,ada yg nyerempet2 (MORAL). Saya mau tunggu sampe tanggal brp ada yg mention. Apa benar2 semua orang materialistis sehingga melihat dari kacamata pendapatan?

    Semoga Sukses

    Johan Batubara

    Oktober 22, 2007 at 10:42 am

  37. @ Ndok

    Jadi PNS tuh nyakitin hati doank…,saya sendiri sudah pernah ikut tes tp gagal di tahap interview karena saya ga punya uang pelicin…belum rejeki kali yak….
    kebetulan kantor saya deket dengan kantor pns cuma tinggal nyebrang doank,dah gitu kinerja PNS ada juga yg kurang profesional…,masuk jam 9-10 siang pulang jam 3 siang…

    Wah Mas/Mbak Ndok..kasian sekali sampeyan, harus pake uang pelicin. Boleh tau dulu daftar di instansi mana? Saya sendiri ‘nyogok’ penjaga loket karcis (baca=BELI) di stasiun biar bisa dapet tiket buat tes di jakarta :D..itu doang pelicinnya
    PNS masuk jam9 pulang jam3 siang? monggo dolan ke tempat saya yuk..tak tunjukin enaknya masuk jam8 pagi pulang jam 8 malem

    @ Papabonbon

    yg pasti jadi pns, jam kerjanya teratur dan hidup lebih manusia. relatively dibandingkan kerjaan swasta yg manapun. ini nilai tambah yg tidak bisa ditemukan di swasta.

    Wah..enak sampeyan mas, gak koyo aku :D

    ABe

    Oktober 22, 2007 at 12:05 pm

  38. ooh..saya korupsi lagi..ngeblog saat ngantor :(

    *jam 6 sore masih jam kantor? secara gw nunggu koreksian kerjaan*

    ABe

    Oktober 22, 2007 at 12:07 pm

  39. koreksi..jam 7 malem :)

    ABe

    Oktober 22, 2007 at 12:09 pm

  40. pembenahan dalam birokrasi pemerintah kita masih jauh dari ideal. profesionalitas,produktivitas masih menjadi kendala.ada bebarpa halyang menjadi penyebab seeorang menjadi profesional salah satunya adalah karena adanya kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan baik berupa gaji,faslitas,bonus dsb. maka sebenarnya dengan kondisi beberapa lembaga pemerintahan yang masih belum sepenuhnya berih dan benar tidak mampu menghailkan pegawai yang profesionlaitas dan produktif, sudah masuknya pakai pelicin ternyata kompensasiyang diterimapun ternyata tidaks esuai dan atau tidak memenuhi kebutuhan yang ada.
    perilaku yang cenderung muncula dalah apa yang bisa saya ambil bukan apa yang bisa saya berikan.
    wallahualam.

    Aprina

    Oktober 22, 2007 at 12:56 pm

  41. Being PNS, wah enak puooll, tapi HR jd ga bisa berkembang, pny idealis hrs terpotong dgn kemauan atasan (Kabag,Kasub,Etc)
    in positive minded hrs dirubah kebijakan dr pemerintah ttg regulasi, supervisi dan aplikasi dr peneyelenggaraan aparat negara (bc “aparat negara”, bkn “keparat negara” lho.
    or kalau extreemm nya, bgmana kalau PNS “Pegawai Negeri SIpil” diganti kebijkan dan diterapkan untuk menjadi PNS “Pegawai Negeri Swasta”

    setuju?????????????

    nunga

    Oktober 22, 2007 at 9:12 pm

  42. trust me.
    pns…been there done that.
    enough is enough.
    aku keluar pns (bppt) gol 3c about 6yrs ago.
    never regret my decision

    wong sragen

    Oktober 22, 2007 at 10:41 pm

    • kenapa keluar dari BBPT?
      Bukannya enak bgt di BPPT,,denger2 sekarang gaji BPPT mu disamakan dengan pegawai BPK?

      ihsan

      Februari 8, 2010 at 9:04 am

  43. Yang pertama diperbaiki adalah sistem reward & punishment -nya. Semua harus jelas dan adil. Selama ini yang sering muncul adalah punishment-nya, tetapi reward koq nggak pernah dibahas . Sistem penggajian yang wajar sesuai dengan kontribusi ybs. (output): itu ideal-nya yang diterapkan, daripada sekedar mengevaluasi kehadiran pegawai.

    BTW, sejak pulang dari Jepang Maret yll. saya menikmati kesibukan luar biasa di kantor (walau honornya sangat rendah, atau kadang tanpa honor sama sekali). Lebih sibuk dari pada saat saya bekerja sbg. di Jepang, dan rasanya tidak kalah menyenangkan.

    Anto@Research scientist, PhD holder, PNS BPPT gol. IIIc, gaji sekitar 2 juta

    Anto Satriyo Nugroho

    Oktober 23, 2007 at 12:56 am

  44. Menanggapi masalah PNS, saya adalah seorang PNS dengan masa kerja hampir 5 tahun. Sebelumnya saya bekerja di Swasta sebagai Konsultan dan Kontraktor. Pilihan seseorang untuk mengabdikan diri sebagai PNS sebaiknya tidak ditanggapi dengan sikap yang apriori deh… karena tidak semua orang yang berprofesi sebagai PNS adalah “kotor”. Saya sendiri sebelumnya berdinas pada instansi teknis termasuk di pertanahan yang katanya merupakan instansi “basah” (menurut orang awam begitu sih he he he) dan saat ini saya berada pada instansi pengawasan yang langsung melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran/ dana rakyat untuk pembangunan.
    Dalam beberapa kasus tidak dipungkiri bahwa terdapat pelaksanaan proyek yang kualitasnya kurang baik (itu saya nilai karena kebetulan saya bekerja pada dunia konstruksi di swasta) namun juga tidak sedikit yang pelaksanaannya baik.
    Ada pepatah di tempat saya bekerja dulu (di konsultan maupun kontraktor) “rupo tergantung rego (hasil tergantung dana yang ada) saya kira ini berlaku untuk seluruh bidang baik swasta maupun pemerintahan.
    Nah dengan diberlakukannya regulasi2 oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, maka pelaksanaan pembangunan pada akhirnya menciptakan persaingan baik yang sehat maupun tidak sehat bagi rekanan kerja pemerintah sehingga diantara merekapun saling cakar-cakaran he he he …… Dampaknya adalah harga yang ditawarkan pada lelang akhirnya jatuh jauh dari pagu yang telah ditetapkan….. itu kalo melihat kinerja dari pelaksanaan pembangunan.
    Namun upaya-upaya yang dilakukan di bidang lainnya juga perlu dipertimbangkan… contohnya adalah memangkas jalur birokrasi pengurusan perizinan dengan menganjurkan pengurusan di daerah menggunakan sistem one stop service maupun one roof service. Dalam pelaksanaannya memang tidak bisa langsung menghasilkan low cost (saya ga mungkiri kok) karena adanya rentang kendali dalam pengurusan perizinan tersebut. Masalah koordinasi antar instansi emang sangat sulit diterapkan tapi mudah diucapkan sehingga tidak heran apabila masyarakat awam menilai kinerja pemerintah sangat parah he he he sehingga muncul anggapan bahwa pemerintah bisanya omdo alias omong doank he he he
    Dalam beberapa pengawasan yang pernah saya lakukan dari tahun ke tahun (saya baru 2 tahun bro… di pengawasan) beberapa kasus pemborosan cenderung mengalami penurunan kasusnya. Tapi harus diingat juga lho…bahwa penggunaan dana yang dialokasikan kepada pemerintah dalam hal ini eksekutif juga atas persetujuan DPRD yang merupakan perwakilan dari masyarakat (bapak-bapak dan ibu-ibu ikut nyoblos juga to……he he he) dan mereka juga terlibat dalam pengawasan penggunaan anggaran tersebut…..
    Maksud saya dalam memberikan pandangan seperti ini tidak lain karena saya berharap kita memandang profesi sebagai PNS janganlah hanya dipandang dari sisi negatifnya tapi juga positifnya…. (emang sih klo kita belum masuk ke suatu sistem biasanya kita sangat vokal mengkritisi karena kita hanya memandang masalah itu dari sisi kita selaku individu aja…)
    Salah satu pemicu mengapa muncul pat gulipat seperti komentar teman2 juga banyak banget faktornya baik dari sisi masyarakat (baik awam maupun pengusaha) juga masalah kesejahteraan pegawai yang belum tercapai. Jadi saya mengajak kepada temen2 mbok ya kita memandang suatu profesi itu jangan dilihat dari sisi negatifnya aja tapi positifnya juta dan jangan menanamkan sikap apriori terhadap profesi PNS sehingga apa pun yang dilakukan oleh seorang PNS meskipun itu baik tetep aja dipandang tidak baik….. PNS juga manusia kan dan manusia berhak pula menentukan jalan hidupnya masing-masing… thks y

    triwahyurubianto

    Oktober 23, 2007 at 1:26 am

  45. Gaji PNS datangnya dari APBN. APBN didapatkan dari salah satunya dari pajak.

    Kita menjadi orang bijak taat pajak, mulai dari pajak penghasilan, PBB, makan di Mc D aja kena pajak. Kita membayar ini untuk membangun sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan salah satunya untuk membantu saudara2 kita untuk keluar dari ketertinggalan.

    Kalau dikorupsi yah nggak akan rela…..

    Note : untuk perbandingan, Ibu saya seorang PNS/Kepala Sekolah SD golongan IVe, 30 tahun mengabdi, gajinya sekitar 2 juta. Kasian banget kau Ibu, benar2 umar bakrie….

    c-gate

    Oktober 23, 2007 at 1:30 am

  46. Sebenarnya yang perlu di benahi itu para Pejabatnya, bukannya PNS golongan bawah, yang pada korupsi itu kan Pejabat di masing-masing departemen.
    Dan Pemerintah perlu meningkatkan taraf hidup PNS Departemen Pendidikan (Guru). Karena banyak sekali guru yang hidup serba kekurangan apalagi Gurus SD. Tapi kita tau , sifat individualis Bangsa kita terlalu tinggi dan hanya bisa memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang lain. Kita hanya bisa berdoa, mudah-mudahan yang menjadi pejabat pemerintahan kelak orang-orang yang bersih, yang mendapatkan jabatan dengan cara yang benar dan memanfaatkan jabatan dengan cara yang benar. Dan mulailah dari kita-kita ini yang merasa bahwa kita berada di jalur yang benar (PNS yang Benar) untuk selalu berbenah dan menjaga agar selalu berjalan di Jalan yang benar dan mudah-mudahan kelak Bangsa kita akan terbebas dari “KKN”. Amin

    learner2

    Oktober 23, 2007 at 2:15 am

  47. Berkarir menjadi PNS atau Swasta….sama saja. Tergantung tujuan hidup masing-masing. Yang jelas sampai saat ini gaji sebagian besar PNS masih terlalu rendah, kecuali PNS Depkeu (“reformasi gaji kok untuk diri sendiri”). Reformasi birokrasi baru dijalankan di Depkeu, itupun Ibu Menteri-nya tidak berani melakukan PHK walaupun jumlah PNS Depkeu sudah overload.
    Peningkatan kesejahteraan PNS (reward dan punishment), pemberantasan korupsi dan ide-ide brilyan lainnya untuk memprofesionalkan PNS nggak akan bisa jalan tanpa ada reformasi birokrasi. Saat ini jumlah Departemen dan Lembaga Non-departemen di Indonesia sudah terlalu banyak dan besar. Sangat kontras dengan semangat otonomi daerah yang katanya memberikan ruang yang lebih luas bagi daerah untuk membangun.
    Singkatnya, rampingkan dulu kementerian dan lembaga non departemen, misal dengan melakukan merger antar kementerian satu bidang. Baru, kemudian ngomong meningkatkan profesionalitas PNS dan perangkat ikutannya…

    Jokono

    Oktober 23, 2007 at 3:48 am

  48. Sy bekas PNS ex STAN Depkeu yg nyemplung di swasta…kyknya PNS khususnya yg di Depkeu bagus dech skrg…paket salarynya gak kalah ama yg swasta, terus aturan etikanya makin ketat…
    Dan kalo sy liat rekrutment di Depkeu..lumayan bebas KKN…(terutama via STAN) & lumayan bagus SDM nya karena ngambilnya dr lulusan SMA yg mau cari sekolah gratisan…jd kayak sistem ijon..ambil sebelum matang dg harga murah.

    Mnrt saya di swasta or di PNS kalo korupsi ya sama aja dosanya…di swasta sy liat juga lumayan parah..mark up pembelian, suap & komisi jg biasa dilakukan.

    Must Jirun

    Oktober 23, 2007 at 3:59 am

  49. Pertama, saya adalah seorang PNS.
    Banyak keluhan mengenai pelayanan oknum PNS yang buruk seperti diuraikan diatas. Dari apa yang saya lihat banyak yang lebih buruk. Banyak oknum PNS yang lebih jelek dari yang ditulis itu. Oknum-oknum itu memeras masyarakat, memeras sesama PNS (terutama yg lebih rendah dari dia), tidak manusiawi.

    Ada juga PNS yang kerja keras, masuk pagi pulang malam, gaji kecil, honor kecil, bahkan seperti diperas oleh kantornya (atau atasannya). Anak dan istrinya kekurangan, mau sekolah kesulitan, kalau sakit tidak ada uang untuk berobat, tiap tahun kebingungan mau kontrak rumah, padahal dia lulusan S-1.

    Kenapa kondisinya seperti itu, sudah banyak dikomentari, rekrutmen yg salah, tidak ada reward dan punishment, law enforcement PNS rendah dll. Ujung-ujungnya yang salah, mungkin sistem PNS nya mungkin oknum PNSnya, mungkin masyarakat (termasuk ortu yg memasukkan anaknya menjadi PNS), mungkin juga bangsa ini sudah ruwet.

    Banyak PNS yang frustasi melihat keadaan itu. Ada yang coba bertahan dijalan “lurus”, ada yang terjebak tidak bisa keluar, ada yang mencoba sekedar “survive”, ada yang mengeluh sepanjang waktu. Dan yang parah, ada yang semakin “gila” memanfaatkan kondisi yang jelek.

    Pada intinya kembali kepada orangnya, mau tinggal dikandang domba tanpa mau “berbau domba”, atau memilih kandang lain.
    Perbaikan PNS dari internal PNS itu mutlak harus dilakukan. Tapi memperbaiki PNS juga perlu dari external PNS, dari masyarakat, mungkin termasuk dari para blogers.
    Berikan usul konkrit, jangan cuma umpatan dan makian, karena itu tidak memperbaiki keadaan. Wacana saja tidak cukup, aksi kecil untuk memperbaiki mungkin lebih baik.
    Hayo, siapa berbuat apa.

    togarsilaban

    Oktober 23, 2007 at 4:13 am

  50. @ Jokono

    Berkarir menjadi PNS atau Swasta….sama saja. Tergantung tujuan hidup masing-masing. Yang jelas sampai saat ini gaji sebagian besar PNS masih terlalu rendah, kecuali PNS Depkeu (”reformasi gaji kok untuk diri sendiri”)

    Setuju banget Pak

    @ togarsilaban

    Berikan usul konkrit, jangan cuma umpatan dan makian, karena itu tidak memperbaiki keadaan. Wacana saja tidak cukup, aksi kecil untuk memperbaiki mungkin lebih baik.

    Ini juga saya sangat setuju. Banyak orang yang memaki-maki doang tanpa bisa bertindak. Daripada di luar lingkaran setan tapi hanya bisa koar-koar, lebih baik diam dan berkarya. Kasian para PNS, udah gaji kecil, banyak yang disuruh ato terpaksa ngembat uang rakyat (exclude pejabat), masih dimaki-maki. Liat aja perwakilan rakyat di parlemen..kayanya lebih parah tuh

    ABe

    Oktober 23, 2007 at 7:27 am

  51. mo kerja jadi pns musti milih departemen. yg gajinya “layak”. depkeu, deplu & bi. penerimaannya juga gak neko2. karena gajinya juga dah lumayan. gak bakal sengsara banget d.

    mj

    Oktober 23, 2007 at 10:01 am

  52. Saya pns di djp (ex STAN), saat ini reformasi depkeu khususnya djp berjalan dgn cpt nya. Kita memiliki kode etik yg diawasì oleh slrh aparat pengawasan yg ada. Thp sy sdr sktr 7 jt, lumayanlah… Anda dpt lht bgmn wajah djp saat ini. Reformasi trs berjalan…

    Ses

    Oktober 23, 2007 at 3:14 pm

  53. Menurut saya profesi PNS (apapun) hanya bisa dikalahkan oleh profesi swasta di perusahaan bonafid. Meskipun di pemerintahan terkenal digaji sedikit, tp tahu sendiri loading kerja mereka seperti apa. They got “life”, bisa lebih sering bersama keluarga, lebih santai.. Ini yg susah didapet kebanyakan pegawai swasta. Banyak pegawai swasta kerja banting tulang for nothing (but experience of course). Adanya pensiun juga masih jadi daya tarik banyak orang.

    Nah, kenapa saya bilang hanya bisa dikalahkan oleh swasta di perusahaan bonafid? Yaa… meskipun kerja rodi, pulang malem, but it’s worthed. Dengan gaji tinggi beserta segala macem kompensasi yg oke, semuanya terbayarkan dan bisa invest sendiri utk pensiun kelak.

    Sincan

    Oktober 23, 2007 at 3:16 pm

  54. PNS vs Profesi Swasta

    ada beberapa optional kenapa ada yg kerja sebagai “kuli” di dua lahan tersebut :
    1. Rezeki….Itu memang sudah merupakan ketetapn Alloh, rezeqi seseorang itu krja sebagai PNS or Prof swasta, or enterprenuer..(jodoh, rezeki dan mati….itu sdh fixed)
    2. Kesempatan/opportunity…bukannya tdk mau seorang PNS untuk bisa berkarir di swasta (atau sebaliknya)..tapi ini adalah masalah kesempatan yg ada…bisa jadi mrka tdk bisa berkarir krn ada masalh dengan IPK, keinginan dr lingkungan, limited source job vacant, KKN dr sodara, competency, dll.
    3. Dream…bisa jadi memang dream seseorang adalah untuk jadi abdi negara, seperti dosen, guru, peg pemda, dll. Ada posisi yg mulia jg di PNS (ex. guru, dosen)

    anyway,
    apapun posisi dan dimanapun kita kerja,..ya silahkan menikmati dan mencintai pekerjaan tersebut..
    tapi ada beberapa note dari saya :
    1. setiap orang secara personal harus jadi “the agent of change”…dimanapun berada, anda harus memiliki mindset bahwa harus ada perubahan ke arah positif yg dilakukan..ini lebh berharga daripada salary besar yang anda terima..ini adalah totall saving untuk bekal anda setalah ini. Mulai lakukan perubahan positif dari personal, keluarga, lingkungan (kerja, tempat tinggal),…jika akumulasi dari semua nilai positif yg dilakukan oleh banyak orang, maka bisa di bayangkan banyak kebaikn yg akan anda lihat..(btw..tp nanti ada baik & jahat jg sie…)
    2. laennya adalah..saat ini memang sebagai catatan untuk pemerintah adalah kurang nya penghargaan terhadap comptency seseorang. Contoh, saya kuliah S1 di Bandung, kemudian S2 di Seoul, balik ke Indonesia, saya kerja di BUMN, dengan salary yg mepet. Akhir nya saya resign dr BUMN krn career development dan penghargaan yg diberikan trhdapa saya sangat minim…Beda dengan company saya sekarang, sngt mhrgai sekali comptency, dan career developemnt jelas…
    …….(next time di lanjutkan)

    Ok.
    Selamat bekerja
    Succes untuk kebaikan yg anda lakukan semua.

    ALx

    Oktober 24, 2007 at 2:16 am

  55. Hallo semua, boleh tanya gak niyh….

    Ada yang tau tentang PPATK gak…?
    Itu statusnya PNS dibawah departemen apa yah, coz cewe gw keterima di sana, and bakalan ngambil disana. Kira2 prospeknya bagus enggak….?

    si emon

    Oktober 24, 2007 at 2:43 am

  56. Menurut anda apa permasalahan ‘utama’ ? apakah gaji kecil atau moral atau hanya karena kepepet ?.
    Saya cukup bangga dengan Inu kencana yang ‘sedikit’ membuka tabir tentang apa yang terjadi pada sistem perekrutan pamong kita. Sekarang bagaimana pendapat anda tentang Inu kencana?

    daeng limpo

    Oktober 24, 2007 at 3:45 am

  57. @Johan Batubara: Dah baca posting-nya c-gate di atas elo belon? Paling ngga MORAL udah disebut 3 kali.
    Makanya baca dulu tulisan orang, jangan cuma mau sok keren aja nulis macem2…

    acooljerk

    Oktober 24, 2007 at 11:59 am

  58. ngomongin masalah moral, apa iya di negara-negara maju yg katanya sudah “clean government” moralnya baik semua ?
    klo semua manusia bermoral sperti nabi, ndak perlu tuh ada penegak hukum.gak perlu repot-repot bikin penjara.
    nah makanya itu ada hukum ,jadi penegakan hukum itu yg mesti diseriusi,bukan masalah jenis/lama hukumannya yg penting hukum yg skrg ada bisa bener-bener ditegakkan nggak ?
    sebaliknya reward utk yg berprestasi juga mesti jelas.
    usaha perbaikan moral harus tetep ada, cuma kan tdk bisa berharap cuma dengan khotbah pns/karyawan akan bermoral baik

    tomat

    Oktober 25, 2007 at 1:52 am

  59. Kata temen saya yang Jadi PNS, jadi PNS itu itu ada dua kemungkinan:
    – MERPATI = merayap Tapi Pasti
    – SEMPATI = Sempoyongan Sampai Mati

    Dia kebetulan lagi SEMPATI dan ingin keluar dari PNS… nah loh…

    isal

    Oktober 25, 2007 at 2:46 am

  60. ikutan nimbrung:
    pns atau swasta sama aja tergantung niat :
    saya pernah bekerja di perusahan asing cukup terkenal dengan gaji cukup
    tetep merasa kurang ,(karena yang dicari duit)
    pernah jadi pns dengan gaji kecil dibanding swasta tapi tetep cukup untuk anak istri.(karena apa adanya)
    jadi pns ada tantangan di swastapun banyak tantangan.
    bener apa yang dikatakan uje :” jadi apapun kita, yg penting iman dan moralnya, jadi pns ya pns yg baik, karyawan ya karyawan yg baik, jadi pengusaha ya pengusaha yg baik”
    dimana pun kita bekerja atau berkarya ,bekerjalah dengan baik dan niat yang tulus karena Allah ,ingat bekerja adalah ibadah, pasti banyak godaan.
    kalau pilih enak pns atau swasta? sama saja, dimana ada enak disitu juga ada tidak enak.selalu begitu.
    idealnya kita bekerja mencari ridho Allah bukan sekedar mencari duit ( udah pasti banyak godaan dong)
    selama ada kebaikan distu ada kejahatan .
    sekedar tips: berdoalah sebelum bekerja .

    dimyani

    Oktober 25, 2007 at 4:34 am

  61. Semua komentar mantap dan beralasan….
    Tapi tolong tambah tunjangan PNS ke Papua… apalagi dipedalaman….. semen 300rb s/d 1 jt, gula 15 rb/kg, beras dolog mahal, gas 150rb/tabung… mau turun ke ibukota tiketpesawat mahal,…
    mau kaseh sekolah torang punya anak, bagusnya di tanah jawa dan biaya lagi….
    Jadi… kalau jaminan bagus, yakinlah torang tidak macam-macam..
    Yang jelas PNS semakin hari semakin diperhatikan…
    tapi jangan lama-lama yaaaa.
    jangan depkeu saja ya……
    Thanks…..Mohon maaf kalau keluar konteks…..

    paitua pns dari ujung timur

    Oktober 26, 2007 at 3:40 am

  62. ?…. bingung aja…

    ardha

    Oktober 26, 2007 at 3:42 am

  63. cuman ikutan sharing…saya hampir 7 tahun bekerja di pemerintah..emang bener gaji kecil..yg dimaksud dapat dari sana sini sekian ribu atau juta..itu semuanya uang korupsi..baik dari tender yg diatur..maupun dari perjalanan dinas fiktif..juga dari pengadaan fiktif…kalo nggak kuat iman mendingan jangan jadi PNS deh..tp kalo hijau..ya itu peluang untuk bisa jadi kaya lewat uang yg nggak halal..terserah buat anda sekalian…saya sendiri udah mengundurkan diri dari PNS sekarang saya kerja sebagai konsultan

    ari

    Oktober 26, 2007 at 4:16 am

  64. @acooljerk :tulisan c-gate saya cite karena nyerempet, cuma belum ada yang kena pas dengan real problem (in my opinion) . Bukan sok keren loh, tp untuk banyak masalah kita too solution oriented, tanpa sadar apa root cause. So, kalo baca comment dicerna baik2 dulu.

    for all:
    Dari situ penting suatu diskusi yg konstruktif, bukan asal rebutan propose solution. Terus ngotot2an jadi yang paling benar. Solusinya banyak kok, cm konsekuensinya beda2.

    Johan Batubara

    Oktober 26, 2007 at 4:17 am

  65. mas anjar sy mo tanya:p y seh lo jd PNS tu hidupnya terjamin smua dari sekarang pe masa tua kita nanti,kita g pernah mikirin penghasilan lagi krn penghsilan dtng sendiri, pi kenyataanya PNS msh da yang menanggung bnyk utang,menurut ms anjar alasan utama apa yang mendominasi para calon PNS untuk jadi PNS????thanks 4 all.

    ade

    Oktober 31, 2007 at 3:38 am

  66. Sorry, kalo ada yang bilang PNS macem2, rasanya swasta jg banyak yg macem2. Gw kebetulan dah merasakan keduanya, lama d swasta dan saat ini pegawai negeri, sebut aja Dep. PU, gw g cerita lah soal gmn d swasta, krn
    sebagian yang dituduhkan ke PNS juga terjadi di swasta (trust me, i’ve face it). Menurut gw, jadi apa kita, itu adalah soal pilihan. mau jelak ato baik itu juga soal pilihan.

    Bullshit kalo ada yang masih bilang kalo dare to be different di PNS bakal dikucilkan. Ibarat kita mau menyeberang jalan, kalo nyeberangnya hati2 Insya Allah kita bakal selamat, sebaliknya kalo nyeberangnya sambil tiba-tiba lari mendadak dan ga tunggu lalu lintas aman ya Insya Allah bakal mati ditabrak mobil. Analogi itu juga berlaku untuk lingkungan kerja swasta.

    gw cerita aja yang gw rasain di PNS sekarang :

    Masuk dengan uang pelicin, kasian banget yang masih bilang ky gitu, hari gennee?? Uang yang gw keluarkan untuk test cuma tiket bwt k jakarta

    Soal datang jam 9 pulang jam 3, itu juga dituduhkan sebagian teman saya di swasta pada saat saya diterima. Kenyataannya, hampir tiap hari (kalo lg ngantor di Jakarta) gw sampai dirumah jam 9 malam (padahal kantor ke rumah cm 1 jam), sementara yang ngomong jam 5 sudah di rumah, paling late jam 6 udah mandi dan duduk manis.

    Soal kerjaan sedikit ato banyak tergantung kita, mau malas malasan ya tidak berkembang (makan aja gaji buta plus kutukan rakyat).

    Soal kesejahteraan bukan “kesejahteraan” PNS, sekarang kayanya sudah mulai diperhatikan. Contohnya di Depkeu (tapi mbok ya jangan reform sendiri)

    Mas dan Mbak, gaji saya (IIIa) cuma 1,4 juta perbulan tapi take home pay saya bisa 6-7 juta perbulan (not much but enough). Karena saya di bagian pemeriksaan proyek2, minimal ke daerah2 2-3 minggu sebulan dan Insya Allah itu legal, halal dan saya merasa layak menerima, karena sekarang Perjalanan Dinas PNS itu real dan hasil kerja kita disupervisi ketat.

    Soal kerja di swasta yang dibilang ketat dan on schedule, kita sekarang juga bekerja seperti itu lo. Kasiannya kalo di swasta dihitung overtime lumayan, kalo kita ya kerja bakti aja, paling dapat nasi goreng, hiks

    Jujur, bahwa masih ada sebagian PNS, Wakil Rakyat dan Pengusaha yang mementingkan kantong sendiri tidak peduli bahwa yang dipake adalah uang rakyat, kekayaan negara yang berasal dari uang rakyat atau uang pinjaman bank untuk usaha yang berasal dari pinjaman luar negeri yang nantinya juga harus dibayar rakyat

    Memang sistem HRD di PNS masih lemah, padahal input (PNS yang baru masuk) sudah cukup bagus. Namun kalo itu tidak bisa dirubah sekarang, maka para PNS muda harus berusaha untuk tidak ikut berubah mengikuti sistem ini. Saya termasuk orang yang pro reward dan punishment, dan di lingkungan saya hal ini telah mulai diketatkan

    Omongan paling lucu dari teman2 saya antipati dengan PNS :

    “Wah ini calon koruptor pulang, zer kok lu ga pernah online c ? Kita semua tadi YM-an bareng lo. Eh, tadi gw seharian download game bagus ne, jaringan di kantor gw cepat soalnya”

    “Zer, gw dengar kantor lu bikin pengadaan komputer dan jaringan ya? Gw mau ikutan jadi penyedia jasa ne. Tapi lu bisa ngatur ga?”

    (Sumpah mati omongan itu gw salin dari orang yang katanya pro uang rakyat, pro anticorruption, dan ngaku kemana-mana orang paling bersih)

    Maaf mbak, mas kalo ga enak dibaca, tapi saya mewakili orang2 yang dicap PNS dan sudah terlalu sering disakiti oleh tuduhan2 yang tidak berdasar. Mudah2an kita bisa menjadi orang yang bijak dalam menilai suatu masalah dan bijak dalam mengeluarkan pendapat kita.

    Ayo kita bersama bangun aja negara kita ini, apa ga bosan dilecehkan terus2an sama bangsa lain

    Buat rekan2 yang PNS, tolong juga jangan ikut2an memperburuk berita miring tentang PNS, ingat bila kita underperformance maka yang kita buang adalah pajak dari rakyat

    Peace

    Kazer

    siriusblack

    Oktober 31, 2007 at 10:47 am

  67. Ah masa iya sih mas siriusblack :) Saya juga pernah pernah jadi PNS loh 5 taun… Sekarang Alhamdulillah udah resign & kerja di company mapan yg fair bgt HRD-nya.. Thank God deh… IN GENERAL, direktorat teknis di pemerintahan masih banyak “PR”-nya. Kompleks ya, banyak sebab kenapa sistem ga berjalan baik… terutama sih menurut saya karena urusan perut.

    Yg disiplin, jujur, etc.. biasanya (mohon maaf ya) karena memang ga ada yg bisa “dimainin”, alias dia di tempatin di pos yg kering macam sekretariat :)

    Bersyukur aja mas ditempatin di bagian yg banyak legal money-nya. Tp kan ndak semua seberuntung mas. Mungkin beberapa orang saja dalam satu kantor (bahkan mungkin dalam satu kanwil) yg sering dinas ke luar kota.

    Dengan standar gaji pemerintahan sekarang (non depkeu ya), PNS wajib kreatif supaya bisa survive. Sayangnya, yg sering kreatifnya bukan nyambi di luar… tp nyambinya di “dalem”. In general, sekali lagi…

    Debatnya bakal panjang memang…. swasta jg banyak yg nilep pajak kok, gak bersih juga. Pesen saya (cielah pesen saya, kayak orang tua aja ;P), kalo mau jadi PNS niatnya dilurusin dulu. Karena yg bakal anda pegang itu uang 200 juta rakyat indonesia. 200 juta lho yaa… Itu jumlah orang yg bakal nyumpahin anda kalo anda macem2. Kalo satu aja sumpahnya terkabul, berabe deh :) kalo di company kan palingan pemegang saham yg rugi, hehehe… peace ah…

    blitzkrieg

    November 13, 2007 at 5:57 pm

  68. Pegawai Swasta tidak menjamin bisa “bersih” juga bila dibandingkan dengan Pegawai Negeri. Tanya kenapa?

    So… Kembali ke individu masing-masing dech…. :D

    devry

    November 16, 2007 at 11:17 am

  69. Bukan karena PNS, tapi karena mental mayoritas warga republik ini emang udah gak baik.

    Kebetulan aja mereka berbaju PNS.

    Jadi jangan salahkan PNSnya. Karena yang lain juga begitu.

    Pahala

    November 23, 2007 at 10:44 am

  70. hmm…
    seorang freshgrad seperti saya dan diterima sebagai CPNS di salah satu Departemen, menjadi agak “mikir” ketika membaca forum ini…hmmm…
    piye yo???….
    pengalaman mroyek dan part-time di swasta kayaknya sama aja deh… back to each personality…

    luckham

    Desember 5, 2007 at 3:07 am

  71. halah. kinerja PNS itu loch bung. makan gaji buta terus

    PNS goblok

    Desember 8, 2007 at 10:49 am

  72. Hidup adalah pilihan..
    Saya seorang PNS Depkeu (Bea Cukai), mulai kerja tahun 1998 (lulus STAN) Alhamdulillah sampai sekarang (2007), sudah dikaruniai 2 orang anak. Kata orang.. tempat saya kerja sarangnya penyamun..kata orang sekali lagi.. ada sebagian teman yang sangat berkecukupan secara materi.. sebagian pas2an.. tapi siapa yag tau kalau yg berkecukupan dari hasil merampok.. sementara yg berkekurangan krn mempertahankan idealisme.. siapa yang tau? itu si Udin punya mobil dan rumah gede loh padahal dia cuman PNS.. itu si Mamat miskin gitu sih padahal dia PNS bea cukai loh? eh ga taunya bapaknya Udin pengusaha garam sukses dari madura.. eh ga taunya itu mobil/rumah si Udin hasil nyicil bareng istrinya yg pegawai swasta.. eh ga taunya si Mamat keliatan miskin krn abis gajian duitnya abis buat clubbing.. eh ga taunya si Mamat rajin nabung jadi keliatan hidup sederhana/ngirit/pelit su’udzhon aja siiiih… :) untuk itu mari jgn berapriori dahulu sebelum berkomentar.. posisikan opini untuk terbuka melihat segala sesuatunya secara positif.. Back to my story.. Alhamdulillah depkeu tengah melakukan reformasi serius secara gradual dan menyeluruh pada semua jajaran pasukannya mulai level prajurit sampai jenderal.. sistem pelayanan dibuat sedapat mungkin minim bersentuhan dengan pengguna jasa dengan perbaikan sisitem pelayanan base to IT (serba terkomputerisasi, serba otomatis.. sedapat mungkin..) pembinaan moral dilakukan bertahap (ceramah ustadz/program mesjid kantor/ ngundang Mas Ari Ginanjar ESQ/dll.. reward dan punishment mulai diperhatikan secara serius (saat ini perbaikan reward telah dibuktikan dengan sistem renumerasi — minimal sama dengan yg didapat teman di swasta) Pelayanan? coba anda tengok perbedaan sistem pelayanan dokumen impor/ekspor di Priok saat ini, atau sisitem pelayanan pajak di wilayah Jakarta.. lihat dan amati serius.. “Kami sedang berupaya memperbaiki sistem yang berjalan dengan sungguh2 wahai rekan2.. (masalahnya mungkin image negatif ttg PNS begitu amat sangat terlanjur merasuki pikiran masy. luas)” Tapi mohon berikan kesempatan.. begitu banyak rekan2 PNS (teman2 saya sendiri) yg benar2 bersih.. bahkan sebelum gelombang reformasi dilakukan pun mereka sudah berupaya untuk tetap bersih.. sederhana saja.. banyak dari kami PNS yg tidak mau meracuni anak2 kami dengan uang haram.. jadi? berikan dukungan positif jangan cemoohan asal bunyi jika belum tau kondisinya.. apapun itu.. mari berikan kontribusi sedapat yang kita bisa bagi negara tercinta yg tengah terpuruk ini.. dimanapun kita.. swasta atau PNS bukan soal lagi..karena hidup adalah pilihan..

    aa_iwan_oce

    Desember 9, 2007 at 7:18 am

  73. @atas
    Wah, kakak kelas neeh…Saya BC juga cuma ‘kabur’ dari DJBC sebelum ditempatin disono. Saya angkatan XIX (lulus 2006). Saya (mungkin) prodip III pertama yang ‘kabur’ setelah lulus. Belom sempat ngerasain pahitnya pegawai Bea Cukai.
    Alhamdulillah, Depkeu sebagai Pilot Project reformasi Birokrasi, salah satu agendanya adalah Remunerasi alias re-standarisasi gaji. Saya, CPNS gol. II/c, dapet grade 7 dengan take home pay 3,3. Alhamdulillah lagi, dapet istri depkeu juga, bekerja di KPP, sama CPNS Gol II/c, dapet grade 8 dengan take home pay sekitar 5,7.
    Kadang mikir juga, dengan penghasilan segini apa pantas untuk pekerjaan yang dilakukan??
    Saya harap saya bisa berikan yang terbaik untuk negara.

    abie1102

    Desember 27, 2007 at 9:44 am

  74. Aku mo ngasih usulan yang konkrit/jelas aja (buat yg bingung mau masuk jadi PNS atau swasta). Kebetulan aku juga PNS, di lembaga penelitian. Sebetulnya apakah seseorang cocok di swasta, PNS, atau yg lain itu sangat ditentukan oleh karakter/kepribadian ybs. Jadi mestinya berangkat dari situ.

    Lalu terminologi PNS itu juga luas. Ada yg kerja di Pemda, BUMN, perguruan tinggi negeri, lembaga penelitian, dll. Selama ini biasanya orang kalau dengar “PNS” yang kebayang biasanya petugas Pemda, Bea Cukai, Pajak atau Satpol PP :-) Mereka lupa bahwa ada jenis yg lain spt Perguruan Tinggi (ITB, UGM, UI, dll), juga BUMN (Telkom, Pertamina, BNI, dll yang cukup terkenal, hingga yg ‘kurang terkenal’ spt Biofarma, Sucofindo, PT Rekin, dll). Belum lagi lembaga penelitian, spt BPPT, LIPI, LAPAN, BATAN, Sarpedal, dsb. Jadi mesti lihat-lihat dulu, kita akan kerja PNS di lembaga/badan yang mana..

    Untuk yang sudah ngerasa dirinya nggak akan cocok jadi PNS di posisi apapun, di lembaga jenis apapun, aku sarankan nggak usah maksakan diri nyemplung jadi PNS. Kecuali kalau kepepet banget (misal daripada menganggur). Pendapat ortu, mertua, pacar, teman dll nggak akan membantu signifikan, karena yang akan mengalami enak nggaknya kan ybs sendiri. Kalau dipaksakan pun biasanya cuma akan tahan 1 – 2 tahun saja, lalu keluar . (Hal yg sama juga berlaku buat yg ngerasa nggak cocok di swasta, biar dipaksa-paksa paling-paling cuma tahan 1 – 2 tahunan di swasta, setelah itu akan keluar, nyoba jadi PNS)

    Untuk yg berkarakter ‘abu-abu’ (rada cocok di swasta maupun PNS), kalau mau nyemplung jadi PNS, aku sarankan pilih lembaga yg karakternya nggak terlalu jauh dgn swasta. Yaitu BUMN. Baru agak jauh lagi (dari karakter swasta) ialah Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, atau Rumah Sakit Negeri. Dan utk si karakter ‘abu-abu’ baiknya hindari lembaga pemerintah yg boleh dibilang hampir gak ada ‘bau’ swastanya sama sekali, spt Pemda, Pajak, TNI/Polri, Bea Cukai, dll , kecuali punya alasan khusus.

    Aku punya tips yg mungkin rada manjur utk menentukan apakah kita cocok kerja di suatu pos tertentu (baik swasta maupun pemerintah), yaitu coba datang saja ke situ (tidak diwakilkan), lalu rasakan sendiri atmosfirnya, bayangkan kalau kita nantinya kerja bersama mereka. Kalau kita merasa nggak nyaman, ya berarti nggak cocok, sebaliknya kalau merasa nyaman, bisa dicoba tuh apply ke situ.

    Gitu aja, sorry kalau misal ada kata-kata/komentar yang mungkin kurang berkenan.

    adi

    Januari 8, 2008 at 11:14 am

  75. Aku seorang PNS ( masuk 2005), menurutku memperbaiki dari dalam lebih mulia dari sekedar menghujat, saya yakin pembaharuan akan terjadi! Kualitas SDM PNS sudah membaik ( angkatanku di dominasi alumnus PTN ternama di Indonesia) dan umumnya mereka mempunyai idealisme untuk memperbaiki citra PNS, Ingat Memperbaiki lebih mulia dari sekedar menghujat!

    jack

    Januari 24, 2008 at 1:29 pm

  76. saya seorang PNS di departemen hukum & HAM RI, usia saya 24 tahun lulusan Teknik Informatika (gak nyambung sama sekali ya?!)
    yg saya sesalkan di departemen itu cara berpikir para atasan itu masih cara lama, birokrasi yg ribet, dll…gak ada habisnya kalau membuka semua kejelekan departemen.

    ingin sekali saya keluar mencari pekerjaan baru yg lebih baik. tapi saya selalu teringat tentang masalah yg selalu saya perdebatkan dulu dengan kawan2 saya.

    ketika krisis moneter melanda negeri ini, lalu timbul pertanyaan sektor apa yg harus cepat / pertama kali dibenahi, mungkin bapak2 & kawan2 sekalian berpendapat sama, yaitu mayoritas ekonomi.dan memang kenyataan rakyat sebagian besar memilih masalah ekonomi segera di benahi.

    namun saya selalu berpendapat bahwa sektor HUKUM lah yg harus di benahi. bagaimana mungkin menerapkan peraturan apabila penegak dan penindak hukum itu mudah untuk di suap & banyak KKN nya.

    bagaimana para koruptor bisa di tindak bila hakim, jaksa, dan kepolisian tidak ada yg bersih minimal 80% dari KKN??
    meskipun saya waktu itu kuliah TI namun saya selalu berpendapat demikian.

    eh ternyata saya masuk ke dalam departemen HUKUM & HAM ini, sehingga timbul rasa ingin membenahi atau merubah cara bekerja/tingkah laku walaupun hanya sedikit atau bahkan tidak terlihat sama sekali oleh orang banyak.

    namun setelah masuk departemen ini selama 2 tahun mulailah kelihatan bagaimana birokrasi yg berjalan & sudah sangat kadaluarsa ini masih tetap digunakan. dan rasanya sangat sulit untuk mengubah kebiasaan ini apabila tidak dilakukan oleh penguasa atau pejabat yg berwenang. karena di sini berlaku sifat ospek waktu kita baru masuk universitas atau sekolah baru, yaitu : pasal 1. senior selalu benar. pasal 2. bila senior salah, lihat kembali pasal 1. Meskipun tidak terang2an demikian atau bahkan di departemen lain mungkin tidak separah disini.

    kembali lagi ke wacana, kalau ditanya berapa gaji yg tepat untuk PNS mungkin semua jawaban tidak akan ada yg tepat sebelum hukum & penerapannya dilaksanakan sesuai dengan sebagai mana mestinya. bila hukum sudah kuat barulah didiskusikan berapa besar kebutuhan & keinginan dari sebagian besar masyarakat untuk di bahas oleh para ahli di bidang ekonomi untuk menentukan besaran gaji para PNS tersebut.

    dan saya ingin mengingatkan, di dunia ini tugas kita bukan hanya mencari harta sebanyak-banyaknya, walaupun kita butuh dengan uang, namun tidak semua hal bisa disembuhkan dengan materi , terkadang kepuasan batin bisa mengobati segalanya. jadi orang matre boleh tapi jangan materialistis.rezeki ada yg ngatur meskipun kita juga harus berusaha untuk menggapai cita2.

    semoga Indonesia bangkit dari keterpurukan dengan adanya para pemimpin yg sadar akan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya dan rela berkorban.

    zack

    Januari 25, 2008 at 12:33 pm

  77. Lagi lagi pembicaraan PNS…. Gak penting dan Gak Hasil!!!

    Ngomong sana ngomong sini… Tetep aja ga berubah!
    Nasionalis vs Kapitalis nda akan pernah ketemu … Nuduh PNS korupsi, emang swasta jg ga korupsi ? Nuduh swasta korupsi emang PNS jg ga korupsi.. Trnyata lingkaran setannya itu ya semua.. ga di PNS tok!!

    Membosankan!

    Agustian

    Januari 25, 2008 at 3:26 pm

  78. mas agustian… yang biasa kita sebut korupsi itu kan korupsi uang rakyat, uang negara… kalau orang swasta korupsi kan yg dikorupsi duit companynya, bukan uang rakyat…. jadi beda mas…. bener memang aku liat tdk sedikit pegawai swasta yg nilep duit company… tapi ya urusannya kan sama shareholder company ybs… kalau pns korupsi nilep duit rakyat kan urusannya sama seluruh rakyat… jadi yaa korupnya pns itu jauh lebih merugikan ketimbang korupnya org2 lain… gitu mas jangan bosan… lihat lawan laporkan …

    donna

    Januari 26, 2008 at 1:03 am

  79. @donna…
    Aduuhh ktm lg ama mba donna. Kebenciannya pd PNS mlh jd ‘ngangeni’… ha5x :D Gini ya mba kt lg bcr soal prospek jd PNS.. Klo mnurut Dony singkat aja: prospeknya bagus! Knp? Krn hmpir gk mungkin dipecat smentara gaji pasti naik terus (baik naik krn knaikan berkala atau naik krn perhitungan lm kerja). Soal jml gaji bervariasi–bbrp dept skrng malah udah sejajar dg persh swasta besar. Klo itupun msh dianggap kurang–kan tetap ada peluang punya second/third jobs?! Kerja negeri atau swasta smua cuma ‘profesi’ (=mrk beli kt sbg komoditi dg harapan mndpt servis keahlian kt). Kalo kt gk profesional mk sbg komoditi (apakah di swasta/negeri) ya sama aja: gak laku/hg kt jd rendah. So? kmbl pd tujuan diskus ini: yaaa the choice is yours. Salam kenal buat mba donna… just curious: knp sih mba kyk-nya benci amat ama PNS????

    Dony

    Januari 29, 2008 at 5:48 am

  80. yaa gk semua kali PNS begitu..bktinya Bpk saya pensiunan Pemda gk punya apa2..motor aja pespa..dan ibu saya guru SD…2 tahun lgi pensin, rumah aja belum jadi..gali lobang tutup lobang..masak aja pake kayu maklum ibu saya guru kampung de banten..ditawarin kepala sekolah harus banyar..tapi ada sdr sya kerja dipajak.ya baru beberapa tahun aja udah punya mobil 4 rumah mewah…nah itu yang harus diselidiki.pajak bandung….

    AJIR

    Februari 14, 2008 at 6:26 am

  81. SELAMET YA………..

    SMG KEDEPANNYA JADI TV YG BEDA GAK HANYA NAMPILIN KEHIDUPAN YG PUNYA CERITA SEMU TP MENDIDIK…….
    SEKALI LAGI SELAMET YA………
    OIYA KLO BOLEH TAU ADA LOWONGAN KERJA GAK BUAT KITA2 YG LAGI NYARI………
    MAKASI………..GBU

    Roliana Fransisca

    Februari 14, 2008 at 6:44 am

  82. Saya seorang PNS. kalo mau jujur sebenernya ga ada bedanya PNS dgn non PNS. suami sy pegawai BUMN.sblm jd PNS sy pernah ikut tes masuk di perusahaannya, bareng dengan ade’nya.waktu pengumuman akhir kita semua ga diterima.suami sy ‘curhat’ ke personalia; kok yg sy ‘bawa’ ga ada yg masuk?-eh seminggu kemudian ade ipar sy dpt panggilan diklat…..saya?..alhamdulillah dpt gantinya…hasil jerih payah sendiri lagi…
    So??tergantung cara pandang kita.sy sih udah bersyukur banget dpt kerjaan di Jkt.

    diah

    Februari 14, 2008 at 8:19 am

  83. buat yg sedang cari kerja.

    jangan pernah mau kerja di pt pyramid indo solution / indosol.
    karena owner nya si HT KAGA BENER.
    dijamin KAGA BAKALAN BETAH.
    apalagi gaji sering dipotongin tiap bulan .. waa .. kaga bener deh.

    kalo mau pilih company lain saja

    apa

    April 7, 2008 at 9:45 am

  84. ada yang tau prospeknya jadi PNS di Depag ga? terutama Dirjen Haji dan umroh (bag IT system Analyst), kira2 kapan ya renumerasi gaji seperti di depkeu merembet ke DEPAG?. kebetulan saya ikutan CPNS di depag thn 2007, pengumuman 6 Desember 2007 kemaren dan sampai sekarang (April 2008) blm ada panggilan juga.

    Ron Wesley

    April 10, 2008 at 6:18 am

  85. asslmkum,,,,,saya anak seorang guru SD, baik ayah maupun ibu. saya 3 bersaudara. Saya sndri masih kuliah, 2 adik saya masih di bangku sma dan sd. ya memang,,kalo dibilang pas-pasan, ga salah yang tmn2 katain. ayah saya shabis mengajar harus mencari rumput bwt kambing yang jdi tambahan keluarga. Tapi DEmi ALLOH,,, smw tu ga ngurangin tanggung jwb bliau sbg ayah. ga mmbuat bliau ngehalalin pa ja bwt kluarga. termasuk Terima sana sini. bliau ga prnah mw nrima uang dari wali murid pas kelulusan atau penerimaan siswa baru.pdhal tu mungkin bntuk trma kasih yg tlus dari wali murid.jadi,jngn tll sempit atuh ngliat PNS ato ga. yg penting niat qt. bayangpun kalo ga da guru/dosen?????mungkin anda ga pernah bisa jadi sepintar ini.

    ginanjar

    April 25, 2008 at 7:20 pm

  86. Om2 sekalian… Mumpung lagi pada ngomongin tentang PNS… Saya mau tanya, gimana prospek jadi PNS di Deplu…
    Karena Deplu sedang buka kepegawaian untuk tahun 2008… Mohon pencerahannya dari om2 dan tante2… Terima kasih…

    SoBakatZu

    Juli 15, 2008 at 3:47 am

  87. di Depkeu juga buka lhooh

    junet

    Juli 15, 2008 at 7:38 am

  88. bedanya pegawai bumn dengan pns apa ya? baik dilihat dari struktur, golongan, masa pensiun, dll. mohon penjelasannya…

    bagas

    September 2, 2008 at 4:23 am

  89. masalah pns adalah:

    1. Pemerataan dan gebyah uyah

    aturan dasar PNS diberlakukan di semua unit dan wilayah Indonesia. begitu pula dengan gaji. take home pay yg diterima pns terdiri dari gaji (pokok) dan tunjangan. besaran gaji pokok nilainya tetap untuk seluruh PNS di mana pun dia berada. besaran tunjangan disesuaikan dengan kemampuan anggaran dari instansi yg bersangkutan.

    dengan aturan ini, mau males atau rajin, gaji pokok sama. (hampir) tidak ada penalti terhadap besaran gaji pokok (kecuali cuti, dinas ke luar instansi). mau datang jam 6.00 WIB, atau 11.30 WIB, gaji (pokok) sama saja. mau pulang jam 12.00 WIB, 14.30 WIB, atau 23.30 WIB gaji (pokok) yang diterima juga sama. Mau absen gak masuk kantor (gaji) pokok yang diterima juga tetap sama. Hebat kan? menerima tunjangan karena jabatan atau tidak terima tunjangan, gaji (pokok) dijamin tidak akan disunat (dirapel atau pending mungkin iya).

    baik itu bapak guru, ibu guru, tukang ketik pidato, tukang bawa tas pimpinan, kalo pangkat sama, ya gaji (pokok) akan sama. tak peduli kinerjanya.

    2. Reward & Punishment yg tidak terasa

    kalo ditanyakan reward & punishment itu ada atau tidak di PNS, jawabannya pasti ada. namun bentuk reward & punishment ini belum tentu meningkatkan kinerja pns. uang lembur belum tentu ada, karena memang tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengharuskan pembayaran uang lembur. jika instansinya cukup makmur, total pegawainya gak terlalu besar, alhasil ‘jatah kesejahteraan’ per pegawai menjadi lebih besar. sehingga mungkin ‘jatah kesejahteraan’ ini muncul dalam bentuk uang lembur, uang transpor dsb yang tidak ada patokan aturannya.

    begitu juga dengan punishment. sudah pasti ada pemberhentian tidak hormat, dipecat. tapi hal itu terjadi pada kasus yang sangat berat. itupun masih bisa dilakukan banding ke PTUN. intinya, kinerja jelek tidak berdampak apa2 kepada sang pns.

    3. mekanisme karir

    karir ditentukan dari mekanisme pembinaan kepegawaian, dan memenuhi syarat. yang sangat dominan adalah pembinaan kepegawaian, dengan kata lain, atasan sangat menentukan kenaikan karir pns.

    4. rekrutmen pns termasuk program mengurangi pengangguran

    janji pemerintah untuk mengurangi pengangguran antara lain diwujudkan dalam bentuk rekrutmen pns. terlepas dari kebutuhan pns itu sendiri. kalo ditargetkan mengurangi pengangguran sekian juta orang, maka akan dilakukan rekrutmen pns sebanyak itu. meskipun tidak lebih efisien.

    memang betul yg dikatakan Dony. gaji pns pasti naik terus menerus terlepas dari krisis, kondisi persaingan, dsb. dengan gaya hidup biasa, pns berpotensi lebih kaya karena gaya hidup yg teratur (biasa gaji kecil saat muda). sementara menjelang pensiun pasti punya pangkat tinggi (tergantung pendidikan juga sih). udah tabungannya banyak di saat kaya, eh masih terima pensiun tiap bulan.

    beda dengan karyawan swasta, sejak awal biasa gaji besar. kadang gajinya gak naik2. biasa boros karena mengandalkan gaji besar. begitu mentok, karena politik atau persaingan, harus keluar perusahaan, belum tentu dapat posisi yg setingkat. apalagi kalo males nabung. di hari tua gak punya tabungan, juga gak punya pensiun. abis aja buat hidup sehari2.

    kecuali yg kerja swasta gaji _gede banget_. baru terasa betapa berlebihnya gajinya, sehingga rajin menabung.

    lho … intinya rajin menabung.

    Jim

    Januari 4, 2009 at 1:19 pm

  90. klo suami saya PNS yang membanggakan …ciehhh, dia lulusan institut cap gajah, dia juga pernah bekerja di perush oil, manufacturing di jkt ( ternyata hidup di jkt tdk nyaman, apalagi klo tidak jadi orang kecukupan :)) trus nglamar PNS institusi pendidikan di kota lebih kecil dibanding jkt dan ketrima dia kluar dr perush lamanya.

    Tmen2nya pada heran dengan pilihannya, tapi saya memaklumi keinginannya tuk ‘bebas berkreatifitas’ di luar statusnya jd PNS tanpa korupsi waktu sbagai abdi negara.

    dan sepertinya pilihannya tidak meleset,kami berhasil lebih mencapai kebebasan finansial puncaknya bisa mbangun rumah modern minimalis 2 lt tanpa KPR ( bukan pamer lhoh,… )Cuma ngasih semangat aja buat PNS jangan berkecil hati, anda bisa mendapatkan gaji lebih tinggi dari karyawan perush oil ato DBA di SRO tanpa harus pulang malam krn terjebak macet di jkt, masih bisa pulang ke rumah yang depannya sawah yang hijau, main2 sama anak2 waktu siang, klo mau ke mall deket, ke sekolah anak yang berkualitas pun banyak dan ga kalah dgn jkt . Semua itu dimulai dgn keinginan yang gigih tuk mencari mencari income yang halal.

    jibitz

    Januari 29, 2009 at 8:34 am

  91. hmmmmmmm
    baru liat posting ente jar…

    doakan aja para pns nantinya tetep inget dosa…
    termasuk gw njar…wakkakaka

    kunchunx

    Februari 7, 2009 at 6:20 am

  92. Semua tergantung prioritas orangnya, apa yang dicari..

    Saya PNS pernah kerja di Oil Services Company memang gaji besar tapi banyak yang harus dikorbankan untuk mendapatkan itu. Wajar dong sudah digaji besar tuntutan juga besar

    Jadi PNS, gaji kecil, tapi kok heran bisa juga bikin rumah, sekolahin anak ke sekolah bagus, punya banyak waktu untuk menulis, melakukan hobi, cari penghasilan tambahan di luar yang halal (dengan korupsi waktu). Iya wajar saja ngasih gaji kecil ya dikasih kecil juga dong.

    Tidak perlu mengikuti arus di kantor masih banyak peluang buat cari pendapatan sampingan yang halal …Jadilah PNS yang banyak berkarya di luar …Itu kuncinya

    PNS Malang

    Februari 18, 2009 at 12:29 am

  93. walau kalau imagenya PNS kayak gitu.. eg salah ding, kayaknya bukan image nya dech yang kayak gitu, tapi nyatanya ya emang kayak gitu

    scouteng

    Maret 27, 2009 at 12:12 am

  94. alah bilang aja yang di swasta iri ga bisa jebol pns..gw pegawai depkeu asyik2 aja..lo pada ga tau beban kerja di depkeu kaya apa khan??

    anak pejabat

    April 28, 2009 at 3:58 am

    • dear,
      para pns yang kluyuran di mall pas jam kerja, ato yang asyik facebookan waktu jam kerja,,,

      gw cuma mo bilang,,,,,,kembalilah ke jalan yang benar..
      negara menggaji anda, memakai uang kami, dan anda tahu harus kepada berapa juta rakyat indonesia anda harus mempertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT..

      yang slalu merindukanmuh….

      salam sayang selalu dari encep supena ♥♥

      encep supena

      Oktober 5, 2009 at 9:26 am

  95. yang pasti sih tes masuknya susah..itu aja yg gw suka dari PNS/ BUMN. kalo di swasta mah,tes nya terlalu gampang… Gak seru .. !!!hehe

    calon menteri

    Agustus 30, 2009 at 2:37 pm

  96. dear,
    para pns yang kluyuran di mall pas jam kerja, ato yang asyik facebookan waktu jam kerja,,,

    gw cuma mo bilang,,,,,,kembalilah ke jalan yang benar..
    negara menggaji anda, memakai uang kami, dan anda tahu harus kepada berapa juta rakyat indonesia anda harus mempertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT..

    yang slalu merindukanmuh….

    salam sayang selalu dari encep supena ♥♥

    encep supena

    Oktober 5, 2009 at 9:24 am

  97. pns lebih berpeluang untuk berkarir dan menambah wawasan karena banyak banget acara training, study banding, dsb. Bisa nambah ilmu dan pengalaman. Sayang masuk pns susahnya minta ampyun…..
    secara keluarga gw adalah pns tapi gw gak bisa jadi pns….sudah nasib, terima nasib aja dan nikmati yg didapat. Mengenai etos kerja, baik swasta maupun pns sama aja. Swasta yg kerjanya cuma internetan juga sangat banyak mungkin lebih banyak dari pns karena fasilitas internet di ktr swasta lebih banyak dan bebas.

    Gubrak

    Oktober 6, 2009 at 4:22 am

  98. kok bisa ya ,,ada komen di atas yang mengatakan tes jadi PNS lebih sulit daripada swasta…???
    Aku fresh graduate t.sipil, sekarang lagi ikut tahapan2 tes kerja di perusahaan tambang,,Ada 7 tahapan mulai dari administrasi, psikotest, interview hrd, user, FGD, interview direksi sampai dengan MCU (Medical Check Up).
    Nah,,,kalo saya mau jadi PNS,,mungkin saya bisa ikut rekruitment tapi masih jauh (bulan Agustus kalo gag salah). Thn kemaren ada beberapa tmen sy yg lolos Departemen PU,, Tesnya cuma 1 kali saja,,cuma tes tertulis. Beda bgt sama tes di perusahaan swasta.
    (mungkin karna perusahaan swasta yg gede kali ya..)

    ihsan

    Februari 8, 2010 at 9:10 am

  99. Kalo ditanya prospek jd pns sy rasa fine2 aja, ga ada bangkrutnya, tp kalo nyaman atau ga itu sangat tergantung dengan individunya. Nasehat sy sih bagi teman2 yang orangnya senang kerja, kreatif dan suka tantangan janganlah ngedaftar menjadi PNS yang load kerjanya rendah dan ga jelas outputnya, seperti kantor departemen2 di pusat. Tp bg orang yang dari sononya males2an dan ga ada passion utk membangun negeri si monggo aja…apalagi orangnya cuek, mo negeri bangkrut kek mo negeri ini hancur si sy rasa jadi pegawai negeri sangat menguntungkan dirinya walaupun negara rugi karenanya. Bagi Ibu-ibu lebih cocok kalau PNS jadilah guru, tenaga kesehatan atau penyuluh pertanian, penyuluh kesehatan dan pelayanan masyarakat. Sy sarankan bagi anda yang suka tantangan, kreatif, orangnya supel, mandiri dan tidak cengeng, jadilah enterpreneur… Insya Alloh maju, makan ati kalo ente pade jadi PNS, apalagi pas ga ada kesibukan, makan gaji buta, merasa berdosa kan? Maka kembalikanlah pada sifat dan karakter diri Anda bila Anda ingin jadi PNS khususnya PNS pada kantor yang sdikit kerjanya atau ga jelas kerjaannya

    deri aja lah

    Oktober 13, 2010 at 6:44 am

  100. jadi PNS …SO WHAT??? klo soal cela mencela PNS itu ci dh biasa bagi saya, saya biasa mengajar jam 7 datang lbh awal jam 6:30, pulang jam 2, jadi klo anda2 pikir jadi PNS iTU tdk menantang, anda salah besar!!! Coba anda jd guru sd deh…menurut sy ini pekerjaan sulit dan penuh hati2 …selain mengajari moral tentu juga harus mengajari anak n admin yg buat sy pusing, so…hidup pilihan jgn cuma mencela org,liat diri sendiri udah bener belom???? klo anda temui pejabat ky gitu laporin aja kaleee negara kt niy negara hukum.salam

    nana

    Februari 19, 2011 at 10:06 am

  101. ente karena tinggal di pns penelitian yg suasananya basi dan sunyi senyap……….cba di pelayanan dan pengawasan pasti anda tidak membuat artikel sepeti diatas………

    ti

    April 13, 2011 at 7:07 am

  102. terang aj guru sd sejahtera skrang…ngajarin 1+1 = 5 juta tuh gampang…cba 1+1= 1 juta u juga ngoceh….

    ti

    April 13, 2011 at 7:10 am

  103. BERBAGI CERITA KISAH SUKSES Mardiana; lolos PNS guru lingkungan PEMDA lampung
    Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar sumatra, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 35 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no tlp Bpk JOKO SUTRISNO yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan juga mengurusnya jadi PNS, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim Berkas saya melalui Email, alhamdulillah No Nip dan SK saya akhirnya keluar, Jadi apapun keadaan anda skarang jangan pernah putus asa dan terus berusaha, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs JOKO SUTRISNO SH,Msi : untuk informasi lebih lanjut silahkan hub 0851-4560-5725.Semoga Beliau Masih Bisah Bantu Dan Mengankat Anda PNS.

    Mustafa

    November 29, 2014 at 10:18 am

  104. Hidup PNS sudah sengsara, mengapa masih dijelek-jelekin ???? Mana ada Bupati dari PNS, mana ada Gubernur dari PNS, dstnya. Kalau etos kerja PNS ingin diperbaiki, mestinya ada komitmen yg tegas dari Pemerintah.

    BRAM IRIANTO

    Desember 7, 2014 at 9:03 am


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.