Mental health: For mental health avoid small talk

The cure of mental health is physical (activity) health. The best thing to do for relaxation is doing physical activity or at least some kind of granular (instead of never ending) activity

1.Avoid doomscrolling
Obsessively consuming negative news online can additionally be partially attributed to a person’s psychological need for control. As stated earlier, the COVID-19 pandemic coincided with the popularity of doomscrolling. A likely reasoning behind this is that during uncertain times, people are likely to engage in doomscrolling as a way to help them gather information and a sense of mastery over the situation. This is done by people to reinforce their belief that staying informed, and in control will provide them with protection from grim situations. However, while attempting to seize control, more often than not as a result of doomscrolling individuals develop more anxiety towards the situation rather than lessen it

2.Avoid eating in front of the TV (overeating)
When you eat without focusing on your food, your mind struggles to appreciate the taste or recognize your fullness, and studies have shown it leads to overeating. This repeated pattern cognitively links the two and can seriously harm your food habits, which lead to increased stress and low self-esteem.

3.Avoid small talk (social engagement is isolating)
One kind of offline relationship that isn’t helpful, however, is small talk, as it can feel even more isolating. As Gretchen Rubin, author of ‘The Happiness Project,’ said, “be slightly inappropriate”—ask deeper questions, reveal something slightly embarrassing about yourself, and make real connections.

4.Avoid relationship (maintain or looking is bad)
This one is tough and can apply even if you are single, because it spins upon how you determine your happiness. If you’re with someone who is your happiness, or if you’re looking for someone to be your happiness, this could actually harm your sense of self-worth, decrease your confidence, and increase anxiety.

ref: self-confidence (external) vs self-worth/self esteem (internal)
Keyword: Stress, Mental Health, Psychology

Past lives (2023): Romance/Drama

00:02 Na young, a 24 years earlier
00:32 Ask to stop talking
00:41 Arthur
00:45 We’re married
00:54 met Hae Tsung again
01:11 I am evil husband
01:14 You dream in language that I can not understand
01:26 So sad for Arthur, “Who you are is someone who leaves” (well i start to understand why this movie is good), that little girl is exist.
01:34 No talking at all
01:38 so sad for this couple

Leonore for short Nora
Why you leave everything behind
2000 as 12 yo, born 1988, graduate from primary school

Why this movie rating so high, I think it is romance as usual.

A24 films

12/24/36; Nobel/Pulitzer/

GQ: Why Past Lives Is So Good: Celine Song’s A24 film about a life left behind is finally out on streaming this week—and well worth your time.
Slate: In Defense of Past Lives: Its gentle kindness isn’t a sign of weakness, but the product of great struggle.

Letterboxd: You know when a movie is directly made for you to feel ripped apart into 1 million pieces but that feeling alone makes you feel like a complete person and then you get to drive alone home and cry to Radiohead? Yeah :) yeah one of those ones for lil ol’

Its meditation, its unconventional love story. Now I understand why the keyword is meditation, because it has believe of supernatural things called fate, that somehow we are destinied to get something, and we expected to also believed in that.

Ketenangan hati

Ketenangan hati sumbernya cuman satu dari shalat.

https://quran.com/57/22
No calamity ˹or blessing˺ occurs on earth or in yourselves without being ˹written˺ in a Record before We bring it into being

Jodoh termasuk ketetapan yang harus disertai dengan ikhtiar. Sudah menunggu 4 tahun tiba-tiba disalip orang lain. Mengabulkan apa yang dibutuhkan bukan diinginkan.

Youtube: GALAU MASALAH JODOH? INI SOLUSINYA simak penjelasan dari ustadz ADI HIDAYAT

https://quran.com/2/144
Butuh waktu 3 tahun untuk dikabulkan

Nabi Ayyub diuji dengan harta, anak, kesehatan, diuji 20 tahun.

Keyword: Art, Appreciation, Reflection
*Catatan sedari dulu menggeser dari Tulisan, diganti Appreciation, kemudian diganti Seni (Art), dan sepertinya sekarang kategori yang paling pas adalah reflection.

Misteri hidup, mengapa membangun kecocokan tidak mudah

Jadi dulu ada sekitar 10-an orang disebuah divisi yang baru berdiri. Saya mencoba membuat prediksi siapa yang pada akhirnya paling sukses di divisi tersebut. Aspek pertama yang saya lihat adalah gender, perempuan menurut saya punya peluang yang lebih kecil dibandingkan lelaki 40:60. Di divisi tersebut perkiraan saya yang perempuan hanya bisa menjadi orang nomor 2 sementara posisi orang nomor 1 masih dipegang oleh lelaki. Sepanjang perjalanan, ternyata perkiraan saya cukup akurat. Beberapa orang kandidat perempuan ternyata harus resign dari divisi tersebut, mulai dari resign ikut suami, atau resign mencari pekerjaan yang relatif lebih stabil. Di divisi tersebut pekerjaan memungkinkan orang pulang larut malam dan pergi keluar kota.

Aspek kedua yang saya lihat adalah race, beberapa race tertentu punya peluang yang lebih besar dibandingkan race yang lain. Race A dan race B. Perkiraan saya, yang akan bertahan adalah Race A, karena perusahaan didominasi oleh orang dari Race A. Sementara Race B, meski pimpinan datang dari Race B, saya kurang yakin kalau pimpinan divisi akan memberikan kepercayaan kepada Race B. Ternyata untuk aspek yang ini saya salah. Pimpinan justru datang dari race B. Race A yang saya perkirakan bisa mengambil alih pimpinan ternyata tidak berhasil.

Meski prediksi gender saya benar, prediksi race saya salah, tapi secara keseluruhan prediksi saya benar-benar salah. Orang yang menjadi pimpinan justru orang yang menurut saya bukan dari race yang saya prediksi, juga bukan dari orang yang memiliki performance baik. Untuk orang yang memiliki performance baik, kemungkinannya adalah 1) resign lebih awal dalam 3-4 tahun, kemudian membangun karir di perusahaan lain 2) kecewa kemudian resign setelah 5-8 tahun.

Lalu apa pelajaran yang bisa ditangkap dari cerita ini?

Saya berpikir, bahwa hidup ini penuh dengan misteri. Pekerjaan sama seperti rumah tangga, ada unsur kecocokan (jodoh). Pimpinan harus cocok dengan bawahan. Karir bawahan hanya bisa berjalan dengan baik jika bawahan tersebut cocok dengan pimpinannya. Cocok ini juga bukan dalam jangka waktu pendek, tapi jangka waktu lama, sangat lama. Cocok ini juga dibangun, kepercayaan yang dibangun dalam jangka waktu panjang, tidak sebentar, tapi bisa merupakan proses selama puluhan tahun.

Saya melihat ada beberapa orang yang mendapatkan jackpot, meski aneh, rasanya tidak sreg tapi orang itu mendapatkan keberuntungan yang kalau tidak disikapi dengan baik akhirnya adalah gagal. Simply karena tidak cocok.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang resign lebih dulu tadi?

Kalau itu saya tidak bisa menganalisa, mungkin ceritanya akan berbeda di perusahaan yang baru. Tapi buat saya, kesetiaan itu lebih penting. Membangun kesetiaan dan kecocokan itu tidak mudah, membutuhkan jangka waktu yang sangat panjang.

England 26 April 2019 10:29 404 words

Istikharah Cinta, Cara Cerdas Mendapatkan Jodoh Ideal?

“…Jodoh adalah urusan besar. Dengan suami/istri kitalah, kita jalani sebagian besar dari tahun-tahun kehidupan kita. Namun, seringkali memilih jodoh tidaklah mudah. Banyak orang diantara kita yang kebingungan, “Diakah jodoh yang terbaik bagi saya?..”
Cara cerdas mendapatkan jodoh ideal

Ok, saya belum membaca buku ini, walau sebenarnya buku mengenai tips mencari jodoh ini telah lama terbit dan ditulis oleh orang-orang yang cukup saya kenal secara pribadi (orang-orang karena memang penulisnya banyak). Pertama kali melihat buku ini reaksi saya biasa saja, karena waktu itu status saya saya sudah menikah dan saya pikir urusan jodoh itu urusan insting. Gampang deh, rasanya tidak perlu teori-teori XYZ tinggal niat yang kuat, bismillah, eksekusi jalan sudah.

Tapi ternyata buku ini tidak berhenti di biasa saja, karena bulan depan seorang sahabat akan menjalankan akad nikahnya karena terinspirasi tulisan-tulisan yang ada dibuku ini. Si sahabat ini memutuskan untuk menikah dengan Taaruf (perkenalan) dengan cara-cara Islami ala materi-materi di Liqo-liqo dan pengajian kampus yang serba idealis itu. Luar biasa, suatu hal yang saya pikir tidak mungkin akan dilakukan si sahabat.

Apapun, menikah itu memang bukan perkara yang mudah tentunya, makanya sejajar dengan menyempurnakan setengah agama. Mungkin ada cerita tentang buku ini? cerita tentang taaruf? cerita tentang cinta dan pernikahan?

Oh ya, buat yang belum atau sedang merencanakan untuk menikah, lebaran besok bisa jadi momen yang bagus untuk mengutarakan niat atau mendiskusikan hal itu pada keluarga besar.

*Buku Istikharah Cinta dimotori oleh M. Shodiq Mustika yang juga menulis blog MuslimRomantis.WP dan PacaranIslami.WP

Mengapa ragu untuk menikah?

‘Jangankan orang yang belum dapet jodoh, pasangan yang akan menikah, semakin dekat dengan hari H semakin ragulah si calon suami, semakin ragulah si calon istri dengan calon pasangannya. Bagaimana tidak? sekali seumur hidup’

Cerita tentang permintaan untuk membantu mencarikan jodoh merupakan cerita umum yang seringkali kita dengar dalam obrolan santai di cafe, di kubikel kantor saat istirahat atau di pelataran masjid. Entah serius atau tidak, tapi saya yakin kebanyakan bukanlah permintaan ‘sesungguhnya’ untuk mencarikan jodoh.

Kalau ragu, bukankah kita semua ragu?

Mengapa mencari jodoh itu sulit?

Alasan mencari jodoh itu sulit
1. Tidak bisa memilih (khusus bagi lelaki)
2. Tidak yakin dengan calonnya (khususnya bagi perempuan)
3. Ketakutan yang tidak perlu
4. …
5. ..
Lima alasan mencari jodoh itu sulit (32 comments)

“Dari ribuan SMS yang masuk ke HP saya, SMS terbanyak itu konsultasi masalah mencari jodoh, sisanya masalah hutang, masalah rumah tangga baru kesehatan dan lain-lain”
Reza M Syarief, 27 Sept 07 di Majlis Ta’lim Lt 52 Wisma Mulia

Kenapa ya?

Lifeauditor mencari jodoh edition

Rezeki, Hidup, Mati dan Jodoh adalah empat misteri kehidupan terbesar. Point yang terakhir: jodoh, bisa jadi merupakan topik yang paling seru dibicarakan. Topik diskusi manapun biasanya ujung-ujungnya akan berakhir pada pembicaraan ini. Sekedar penghangat, berikut topik tips mencari jodoh yang paling ramai didiskusikan disini:

• Kenapa lelaki baik menikah cepat (52 comments)
• Berapakah usia ideal untuk menikah (44 comments)
• Jodoh anda dari mana datangnya (40 comments)
• Lima alasan mencari jodoh itu sulit (32 comments)
• Calon jodoh kita kebanyakan fans kita (21 comments)

Ada saran, komentar dan masukan? oh ya, dengan ini ‘biro jodoh’ dinyatakan berhenti sementara -ternyata menjodoh-jodohkan orang itu luar biasa sulit-

Mau dicari kemana lagi?

Biasanya setiap pindah kantor baru -saya bisa setiap 2 minggu sekali pindah kantor kalau musim sibuk audit- selain dispenser air minum, yang auditor cari adalah cewek cantik dikantor tersebut. Tapi gak mesti auditor pastinya, temen-temen yang kerjaannya mobile, mulai dari vendor sampe konsultan HR pastinya punya kelebihan untuk bisa lebih banyak lirik kanan kiri. Pengalaman saya sih, lebih banyak teman yang punya jodoh dari kerjaan mobile ini daripada teman yang kerjanya ga mobile.

Contoh, teman saya kerja di semacam hospital product supplier, kerjaannya muter-muter dari RSPI sampe RSPP. Akhirnya istrinya dari perawat disalah satu rumah sakit. Ga jauh-jauh dari itu. Masih terkait dengan rumah sakit, teman saya yang lain istrinya ternyata bekerja dalam ruangan yang bersebrangan dengan ruang si teman. Tetep ga jauh-jauh.

Nah kalau secara empiris, pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa jodoh itu ga jauh-jauh dari lingkungan kita. Dan secara teoritis, calon jodoh itu kebanyakan fans kita, maka sebenarnya metode seleksi bisa dilaksanakan lebih mudah.

Saya ga perlu ngajarin kan gimana proses PDKT-nya, setiap orang punya gaya sendiri dan setiap orang pun punya sense tersendiri mengenai PDKT yang dilakukan orang lain pada kita. Jadi? lirik sedikitlah, ga usah jauh-jauh.

Got get ’em tiger!

Adakah tips mencari jodoh untuk lelaki?

Mba Titi, seorang teman baik saya menghubungi saya untuk menjadi penulis dalam buku non fiksinya. Tema yang Mba Titi akan angkat adalah seputar tips mencari jodoh. Kira-kira berlangsung dialog sebagai berikut:

Mba Titi: Gimana mas, kita join nulis bareng aja, mas yang nulis dari sisi cowok, saya yang nulis dari sisi cewe
Anjar: Hahaha, yakin tuh mba, ga cari penulis yang lain aja?
Mba Titi: Kalau penulis cewek mungkin banyak, tapi kalau cowok setahun ini saya belum ketemu mas.
Anjar: (oh ya? sesulit itu mencari penulis lelaki? bayangkan setahun)

Saya cukup terkejut, Mba Titi yang copywriter salah satu stasiun TV ini ternyata kesulitan untuk mencari penulis cowok yang ‘mumpuni’ untuk menggombal seputar tips mencari jodoh.

Mencoba menyelami kesulitan Mba Titi, saya berpikir, jangan-jangan mencari penulis tips mencari jodoh buat kaum adam itu sulit bukan karena tidak ada penulisnya, tapi karena buat para lelaki hampir tidak ada kesulitan untuk mencari jodoh. Beda dengan perempuan yang lebih sering mekesulitan.

Buat saya, sebagaimana pernah diulas dalam 5 alasan mencari jodoh sulit, permasalahan yang dihadapi cowok adalah tidak bisa memilih dan permasalah bagi cewek adalah tidak pernah yakin dengan calon pasangannya. Tapi ok deh, karena permintaannya tips mencari jodoh, minggu-minggu ini mesti cari ide dulu nih apa yang harus ditulis.

Ada yang punya usul? sebenarnya permasalahan lelaki dalam mencari jodoh itu apa?