Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Perbedaan IT dan IS

with 9 comments

Jadi sedikit tertarik dengan penyamaan antara IT dan IS. (information technology dan information system). kenapa disamakan ? kalo industri game raksasa seperti EA dan ubisoft.. apakah mereka itu IT dan IS ? kalo menurutku mereka itu IT tapi bukan IS

Comment:
Kalau saya meyakini bahwa
“Teknologi Inf (TI) dan Sistem Inf (SI), menurut saya tidak ada bedanya.
Ini untuk menjelaskan termin/istilah yang sama. Memang ada yang
membedakan bahwa TI lebih pada keseluruhan baik hardware maupun
software sementara SI adalah software-nya saja. Tapi menurut saya tidak
perlu diperdebatkan perbedaan antara SI dan TI”

Pengalaman dilapangan sih, istilah IT banyak merefer kepada hardware dan IS lebih kepada software. Tapi itu memang kategorisasi yang sangat umum. Kalau lebih spesifik dalam industri IT mungkin ada:
-IT Services
-IT Consulting
-Software Development
-Game &Animation Development

Written by Anjar Priandoyo

Januari 29, 2007 pada 1:38 am

Ditulis dalam Science

9 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. temen ku memberikan komentar yang menarik tentang perbedaan IT dan IS :

    btw.. selamat ya atas pernikahannya :)

    Istilah IT and IS itu adalah istilah di dunia bisnis, dan di dunia bisnis kedua istilah tersebut bisa dibilang tidak ada bedanya. Tidak ada perusahaan yang punya divisi IT dan IS terpisah. Di dunia akademik (di Amerika) istilah yang paling umum dipakai adalah Computer Science dan Computer Information Systems (atau kadang hanya IS).

    Computer Science itu yang di Indonesia setara dengan TI, yang khusus mempelajari komputer. Computer Information Systems itu mempelajari penerapan komputer di dunia bisnis/pemerintahan, makanya belajar accounting & management segala. Kalau kita ibaratkan baju batik, TI membuat batiknya sementara SI adalah tailor-nya.

    Bahkan di Amerika sekalipun, lulusan CIS itu banyak yang tidak jelas nasibnya. Sebabnya:

    1. Perusahaan kecil (kira kira dibawah 20 pegawai) masih bisa berjalan tanpa membutuhkan sistem informasi yang dirancang khusus, meski jalannya tidak efisien. Mereka hanya beli software yang sudah ada tanpa di-customize.
    2. Teknologi komputer sendiri relatif masih muda, sehingga masih banyak sekali kepala perusahaan/organisasi kecil yang tidak mengerti manfaat & potensi penuhnya. Pengetahuan mereka hanya terbatas soal pemakaian software.
    3. Untuk perusahaan ukuran menengah dan besar, mereka tahu bahwa mereka harus meng-optimasi proses kerja perusahaan dengan memanfaatkan CIS. Tapi, mereka butuh orang yang berpengalaman karena situasi yang ada biasanya sudah lumayan kompleks.

    Jadi masalahnya adalah perusahaan/organisasi butuh orang SI, tapi hanya yang berpengalaman. Makanya fresh graduate dari SI susah cari kerja. Fresh graduate TI jelas lebih enak karena selalu ada perusahaan yang mencari entry level programmer, sementara hampir tidak ada yang mencari entry level system analyst.

    Di sisi lain, karena kerja SI itu adanya di level mid & top management maka bayarannya lebih besar (kalau dapat posisinya). Business analyst selalu lebih besar gajinya daripada programmer. Tambah lagi, business/system analyst itu ilmunya terkait dengan management, jadi gampang sekali untuk masuk jadi manager (atau pindah ke perusahaan lain untuk jadi manager). Orang orang SI ini yang nantinya jadi CIO. Orang TI yang jadi programmer biasanya murni dianggap pekerja dan susah majunya jadi manager, kecuali mungkin di divisinya sendiri.

    Kalau melihat kondisi yang ada, gue rasa cara paling baik untuk meniti karir adalah dengan mengambil S1 di computer science / TI, lalu kerja jadi programmer sambil mengambil S2 di computer information systems / IS. Pas lulus S1 bisa dapet kerja, dan setelah punya pengalaman (dan lulus S2 IS) bisa masuk jadi system analyst. Ini yang biasanya sukses

    hebiryu

    Februari 5, 2007 at 8:07 pm

  2. Betul mas Hebiryu, saya tertarik dengan statemen
    “lulusan CIS banyak yang nasibnya ga jelas”
    di Indonesia lebih parah lagi mas, lulusannya buanyak bgt :D

    priandoyo

    Februari 6, 2007 at 2:01 am

  3. nampaknya perlu satu jurusan lagi yaitu IT for Business, scopenya bagaimana menangkap kemajuan IT ini menjadi peluang usaha, sehingga lulusan IT/IS/CIS atau apalah, tidak berpikir untuk cari kerja melulu

    * modalnya dari mana ya ?? hik..hik..*
    * sambil kabur….*

    Wahyunansyah

    Oktober 2, 2007 at 5:05 am

  4. Halo semua, ikut comment ttg posting-an ini ya.

    IT dan IS itu banyak yang membedakannya karena secara ekstrim bisa saja SI itu jalan tanpa TI. SI itu kan sistem yang dapat mendeliver informasi. Cuman utk jaman sekarang ya rasanya mustahil. sehingga muncul istilah McLeod “Computer-Based Information System”. suatu penegasanlah, kalau SI itu ada unsur komputer”. Lho kok komputer, bukan IT. Ya itu lagi, komputer (dominan) kan bagian dari IT.

    Belum lagi ada istilah MIS atau SIM, sebagai gambaran misalnya Parker et.al (1988) menyatakan bahwa terdapat tiga diskrit terminologi yang harus dielaborasi sehubungan dengan apa yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Pertama, sebagai teknologi informasi yakni istilah untuk menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan komunikasi data, basisdata (database), perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Kedua, SIM itu sendiri sebagai portofolio aplikasi komputer yang ada di dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah sistem pendukung keputusan. Ketiga, sebagai Sistem Informasi , yang mengacu pada unit organisasional dari SIM, dimana unit ini sebelumnya disebut dengan pusat pengolahan data, hal ini adalah istilah untuk manajemen dan organisasi yang bertanggung jawab atas proses dan segala sesuatu yang berhubungan dengan SIM.

    Tentu saja, pembedaan ini dapat diperpanjang. Cuman ya untuk kepentingan praktis sehari-hari, ya buat sama sih saya samakan aja, TI = SI.

    Salam,
    japemethe.

    japemethe

    Oktober 8, 2007 at 3:40 am

  5. Komentar tentang “lulusan CIS itu banyak yang tidak jelas nasibnya” dan “di Indonesia lebih parah lagi mas, lulusannya buanyak bgt :D”

    Saya lihat PT umumnya dan yang membuka jurusan TI khususnys, “salah kaprah” dalam membuat kurikulum TI ini. dan pemerintag juga turut andil dalam hal ini (Halah, kok jadinya nyalah2in banyak pihak…) Sabar. Ada alasannya :

    Jurusan Teknik Informatika/Ilmu Komputer itu awalnya (sekitar th 80an) memang menghasilkan programmer atau system analyst. Karenan komputer masih jarang. istilahnya “real-programmer” make a “real-code” with “real-language”. Bayangin IDE aja nggak ada, bikin program ya pake text editor. compile 1 file bisa 1 menit. orang non-komputer siapa yag bisa?

    Coba bandingkan sekarang, buku pemrograman web interaktif dengan CGI/Perl (salah satu best-sellernya Elexmedia) itu yang nulis anak jurusan psikologi.

    Artinya : (ilmu) komputer sudah tersedia untuk semua orang. Kalau jurusan komputer tetap “cuman” menghasilkan programmer, ya wassalam.

    Mengapa karena makin banyak temen2 dari displin ilmu lain yg dgn mudahnya membuat sistem aplikasi (program) dimana mereka sendiri lebih mengetahu esensi dari proses bisnis yang terkait dengan ilmunya .

    Misal : bikin SI akuntansi ya akuntan, SI RS ya dokter/SKM, SI Hotel ya lulusan pariwisata, dst…
    Pengalaman saya, terkadang memang lebih mudah menjelaskan ilmu komputer (yang aplikatif) kepada akuntan daripada saya menjelaskan akuntansi kepada sarjana komputer.

    Berarti tantangannya adalah :
    1) seharusnya jurusan TI itu lebih kepada tools/DBMS/OS/device (ini memang “ilmu murni”, susah laku, makanya perlu dukungan pemerintah). Akuntan suruh belajar device? rasanya nggak mungkin…

    2) lulusan TI itu harus membekali dirinya dengan soft skill terutama “komunikasi yg efektif” shingga cepet nangkap ide yg disampaikan user

    Sekian dulu aja ya, ntar kepanjangan lagi.

    Salam,
    japemethe.

    japemethe

    Oktober 8, 2007 at 3:57 am

    • betul banget tuuh yg diatas,…. saya sempet kul s1 komputer,.. namun sebelumnya sy sudah pegang s1 akuntansi dan diploma komputer, pa lagi english edfan mah dah lwt, di+ paralel kelas hukum …. emang bener brooo yg dibilang diatas, pengajar yg memperkenalkan saya pada komputer lebih dalam utk pertama kalinya,…(90 awal),….pernah bilang bhw skrg (90an, blom jaman internet) komputer udah bukan barang yg terlalu sulit. dia menunjuk bahwa saat itu banyak sekali orang dari disiplin ilmu lain beramai ramai belajar komputer. jadi memang kuliah komputer sekarang2 ini musti lebih banyak2 kreatif ,… apalagi kalo didasari hoby,… akan banyak inovasi baru ditemukan,…. bahkan pernah sy perkirakan bahwa kunci dari perkembangan (ilmu) komputer (for daily use) adalah kecepatan prosesor, besar dan ringkasnya uk memory ditambah (setelah jaman internet) adalah kecepatan jaringan,…. (waduh banyak bgt yg mau ditulis,.. bisa2 jadi kayak seminar niih). tapi intinya sekarang adalah (pa lagi yg masih muda2) pilihan: bisa lebih banyak atau bisa lebih baik,.. namun yg ideal adalah bisa lebih banyak dan baik. okd d kk sgt sj d y,…………….

      joko

      Agustus 6, 2010 at 1:50 am

  6. mw nanya nih gw kan bru masuk kuliah .
    gw bingung antara Ti/Si yg lbih mudah dlm pmbuatan skripsinya ?

    jefry

    September 9, 2009 at 5:00 am

  7. emang banyak temen” gw yang uda kuL ambiL kedua jurusan tsb. dan rata” ya banyak (banget) yang nganggur.
    tp karna gw bisanya dalam bidang ini ya mau gak mau gw ambil TI/SI…
    liat coment d atas jd pesimis, TI/SI di indonesia berasa suram~

    siapasajalah

    Agustus 5, 2010 at 3:58 pm

  8. Waduh yg bru ngambil jurusan di atas jadi pesimis dung ..

    parjo

    September 30, 2010 at 4:44 am


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.