Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Memang bukan mental pengusaha

with 21 comments

Saya dan Dinda punya cita-cita untuk punya Ruko. Iya, rumah toko, untuk jualan. Jadi ceritanya nanti kita berdua ingin jadi pengusaha. Planningnya realistiknya sih 4-5 tahun lagi setelah punya cukup tabungan, bakalan DP untuk beli Ruko. Lokasinya ga jauh-jauhlah, rencananya deket-deket Bintaro aja. Trus nanti mau bisnis apa? Ah gampang, pokoknya ada tempat dulu, sejelek-jeleknya kan bisa dikontrakin. Kan kita mungkin masih full time bekerja sebagai karyawan.

Begitu kira-kira perencanaan kami berdua yang senantiasa kami ceritakan kemana-mana, baik saat dirumah orang tua, ngobrol santai dengan teman-teman kampus ataupun saat lagi leyeh-leyeh dirumah. Saya sendiri juga seringkali mendiskusikan ide ini dengan banyak teman-teman. Pendeknya analisanya sudah canggih deh, serealistis dan sefeasible mungkin.

Sampai suatu ketika
“Nduk, coba lihat di Metro TV, lagi mbahas Blok M Square tuh” Ibunya Dinda sabtu pagi tadi menelpon.
“Di cek tuh, berapa harganya, coba juga survey kesana”

Tung, saya pun tersadar. Ternyata ada perbedaan prinsip yang sangat besar antara pengusaha dan karyawan (professional atau apapun namanya). Kalau saya untuk mencapai suatu tujuan, selalu berpikir step by stepnya, tapi kalau pengusaha selalu berpikir membaca kesempatan (opportunity).

Spanduk Blok M Square di Gandaria itu setiap hari selalu kami lihat, karena itu jalur menuju ke kantor. Tapi tidak pernah terbersit sedikitpun untuk bertanya. Mungkin memang kami masih jauh untuk punya mental sebagai pengusaha ya.

Written by Anjar Priandoyo

Juli 26, 2008 pada 4:43 am

Ditulis dalam Business

21 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Lho…bukannya selalu ada proses buat belajar, mas?
    Ayo2 semangat buat Mas Anjar dan Mba Nurul :)

    Poppy

    Juli 26, 2008 at 6:09 am

  2. bersyukur masih ada keinginan jadi pengusaha!!!!
    Tim riset dari majalah swa, mengatakan bahwa keinginan para profesional/eksekutif untuk terjun ke dunia bisnis atau entrepreneur sangat tinggi, dalam survei tersebut 31,03% memiliki posisi direktur utama, sedangkan yang lainya memiliki jabatan manajer senior ke atas. dalam survei tersebut pendapatan perbulan rata-rata para profesional adalah 10-30 juta sekitar 48,15%. dan 25,93% para profesional diatas memiliki gaji lebih dari 50 juta.dalam survei tersebut ketika di tanya rencana usaha , mereka menjawab 100% pingin memiliki usaha sendiri , 90 % menjawab akan melakukan bisnis setelah umur lebih 45 tahun dan 10% menjawab akan menjalankan bisnis dibawah 40 tahun.

    dalam tulisan tersebut juga mensurvei bahwa para profesional senior mengatakan untuk melakukan bisnis atau terjun ke dunia entrepreneur selain skill dan juga pengetahuan yang luas, mereka juga memperhitungkan faktor jejaring bisnis dan juga mental.
    terus bersemangat aja ya mas “anjar”

    krida

    Juli 26, 2008 at 9:20 am

  3. Semangat ;)

    Amir Karimuddin

    Juli 27, 2008 at 3:29 am

  4. Betul, semangat. Juga mumpung masih muda, semangat dan mental ini bisa diasah. Jadi pengusaha bukan hanya pandai membaca dan mencari peluang. Tapi siap dengan resiko. Saran saya, mungkin bisa dimulai dari nyonya dulu, sementara suami masih jadi karyawan tetap yang disitu dapat gaji bulanan. Jadi pengusaha jangan ngeliat suksesnya dulu, tapi resiko pontang-pantingnya dulu karena harus bayar karyawan, menutup operational cost dan akhirnya bisa BEP. Cari tempat yang paling dekat dari rumah adalah yang terbaik untuk proses pembelajaran tsb, apalagi bagi nyonya yang juga mesti bisa bagi waktu untuk keluarga dan anak2. Tapi meskipun itu bisnis nyonya, suami sebaiknya juga ikut punya rasa memiliki, sehingga bisa cepet maju, misalnya ikut memasarkan dll. Bisnis travel lumayan, tidak terlalu memerlukan modal besar karena sistemnya konsinyasi dan komisi. Gimana mas?

    ratna

    Juli 27, 2008 at 5:15 am

  5. Pengakuan terbaru Tora Sudiro : Mendingan jadi GIGOLO daripada ikutan MLM

    Selengkapnya KLIK DISINI

    becks

    Juli 27, 2008 at 1:49 pm

  6. Hati-hati dengan jebakan biaya tetap mas,
    kredit ruko adalah salah satu jebakan biaya tetap.

    Apalagi jika blm ada cash flow di ruko tersebut.

    zidni

    Juli 28, 2008 at 2:15 am

  7. walau keinginan 4-5 thn lagi,
    ‘kan tidak ada salahnya untuk memulai survey,
    surve harga, survey tempat, survey usaha apa yang cocok.

    betul tuh mas katanya ortu.

    wadiyo

    Juli 28, 2008 at 5:03 am

  8. dear anjar,

    saya dulu ( bulan2 april/mei kmrn) pernah tertarik sama blok m square ( mo beli kios buat di sewain dengan asumsi laku disewa nanti ngambil
    KPK( kredit pemilikan Kios) dan bisa nutup cicilan or dapet
    selisih untung dari harga sewa – cicilan ke bank)
    Apalagi lokasinya di blok m yang selalu ramai, jadi biarpun mall di jakarta sudah oversuply , kalo lokasinya blok m mungkin masih sangat strategis.
    tapi setelah tau harganya which is 80- 100 jt per m2
    lansung mikir2 deh… untuk ngambil kios yang ukuran 4 m2 aja harganya 250- 350 jt ( tergantung lokasi)
    berarti harus ada orang yang mau nyewa kira2 25-35 jt pertahunnya ( asumsi dalam 10 thn BEP) karena hak
    kita dalam kepemilikan kios adalah hak sewa 20 thn.
    kok rasanya ngga masuk itung2annya .
    apalgi selain cicilan ada biaya service charge yang harus kita bayar ke pengelola , + denda kalau sampai waktu launching mall nya kios kita nggak jualan
    lagipula kios 4 m2 itu orang yang mau nyewa mo jual apa?
    yang bisa nutup sewa sebesar 25 jt- 35 jt , plus bayar service charge, plus bayar gaji karyawan, and masih tetap untung ( iya lah harus untuk kalo nggak ngapain jualan hehee)
    untuk ngambil kios yang lebih besar misalnya 6 – 8 m2 berarti duitnya 600-800 jt hehehe
    ya akhirnya saya mundur dari pembelian blok m square
    tapi mungkin saya salah karena sepertnya laku2 aja tuh harga kiosnya segitu hehee
    kalo ada yang ngasih sharing lagi monggo, siapa tau
    ditempat laen bisa lebih beruntung .misalnya di PGC yang ramai terus hehehe

    Dani

    Juli 28, 2008 at 9:28 am

  9. Kebetulan nih…saya mau jual kios saya nih.
    Ada dua kios @2×2 m dempet2an. Ini untuk jualan onderdil mobil.
    Ada di Jakarta Timur, tepatnya duren sawit. harga perkios 90jt hehehehe…
    kali aja ada yg tertarik mau buka usaha mobil di derah jakarta timur. Itu tempatnya strategis karena akan menjadi pusat onderdil mobil se jaktim khususnya wilayah pondok kopi, pondok bambu, duren sawit dan sekitarnya :):):)

    hari

    Juli 28, 2008 at 10:18 am

  10. Semangat. yang penting belajar, belajar, belajar.

    paham caranya.

    F

    Juli 28, 2008 at 12:23 pm

  11. saya lagi berfikir untuk menjadi seorang entreprenuer jg neh mas..

    Udah ada ide, tinggal mikirin modal dan implementasi aja.

    Bismillah.. semoga berhasil :)

    kurniawanto

    Juli 29, 2008 at 5:52 am

  12. Mendingan kumpulin modal buat buka usaha, bukan beli ruko. Setelah usaha jalan, dan pemasukan udah stabil baru buat cicilan beli ruko. Untuk sementara mungkin bisa kontrak, atau kerja dari rumah.

    Kalo impiannya mau beli ruko, itu namanya investasi, bukan pengusaha :)

    Lagian juga beda, kalo buka usaha, resiko rugi. Kalo investasi ruko, resiko ga laku di kontrak atau harga turun (meskipun jarang).

    Ivan

    Juli 29, 2008 at 5:11 pm

  13. Saya juga bukan mental pengusaha :D

    akokow

    Juli 31, 2008 at 2:17 am

  14. Sama kita Njar. Ada keinginan jadi pengusaha, tapi cara berpikirnya ya step by step gitu. Kata orang, jangan terlalu banyak makan teori, lebih baik dipraktikkan. Pengetahuan akan terbentuk setelahnya. Rony Yuzirman dengan Komunitas Tangan di Atas mungkin contoh yang baik.

    Hayo, jadi pengusaha :)

    Herman

    Juli 31, 2008 at 4:28 am

  15. gpp mas, yang penting uda ada niatnya sekarang. Mudah2an naluri pengusahanya jadi semakin tajam , hehehe.

    tetap semangat!

    moses

    Juli 31, 2008 at 9:33 am

  16. SAYA MAU JUAL KIOS SAYA DI ROXY SQUARE, LUAS KURANG LEBIH 3,9 m LOKASI DEKAT UNIVERSITAS TRISAKTI GROGOL DAN SUMBER WARAS. HARGA PENAWARAN 150 JUTA. MINAT EMAIL SAYA DI finest_rack@yahoo.co.id

    Finest

    Juli 31, 2008 at 2:59 pm

  17. Semangat n semangat, kuatkan teorinya mulai dan mulailah dari titik manapun .pengalaman akan memperkaya hidup ini

    DJ

    Agustus 1, 2008 at 3:44 pm

  18. Kalo boleh kasih saran Mas Anjar, gunakan bakat Mas se-efektif mungkin. Saya lihat Mas Anjar sangat bagus di online content atau online media semacamnya. Ini potensial dikembangkan. Meski di Indo perkembangan bisnis online tidak sepesat LN, tp ini bisa dibaca sebagai kans yg bagus utk Mas.

    Dagang secara fisik butuh mental kuat. Setelah buka toko bbrp bulan tanpa omzet yg memadai biasanya stamina mental kita langsung loyo. Insting dagang tetap perlu, tp sebaiknya diarahkan/dipakai di track yg cocok dg talenta kita. Niscaya hasilnya akan lbh tokcer.

    Salam.

    Santori Malinton

    Agustus 3, 2008 at 1:03 pm

  19. Ya menurut saya sih ada untung ruginya. Tergantung mental individu masing2. Kalau siap utk hidup susah ya coba2 aja usaha mana tau berhasil.biasanya yg menghambat itu akibat kurang konsistensi dr dlm diri masing2. Itu saja,mudahkan?

    Ricky

    Januari 30, 2009 at 3:37 am

  20. Jadi Pengusaha enak kalo untung, kalo pas rugi ya pusing

    most interesting facts

    Maret 11, 2010 at 5:05 pm


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.