Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Akhirnya Unit Link itu saya tutup

with 364 comments

Lima tahun sudah saya menjadi konsumen/nasabah dari sebuah Unit Link Asuransi. Akhirnya setelah berbagai macam pertimbangan saya tutup polis saya pada produk asuransi tersebut. Rugi lumayan besar, kalau dihitung saya menabung tanpa bunga, maka saya kehilangan lebih dari 75% nilai tabungan saya.

Pelajarannya?

Written by Anjar Priandoyo

Mei 5, 2010 pada 12:28 pm

Ditulis dalam Society

364 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. Pengalaman yg sama juga terjadi pada istri saya
    sewaktu ambil unit link equity Asuransi Prudential
    karena tergiur return investasi yg dijanjikan cukup menggiurkan .. tak lama berselang ,,baru juga beberapa bulan , setelah check rekening koran nya, nilai pokoknya udah kegerus sampe 25% ..setelah itu jadi rajin ngikutin perkembangan unit link tersebut.. sampai akhirnya genap 1 tahun ,, dana investasi kembali ke normal.

    Kalo dipikir2 keenakan asuransi nya ya ,, minjem dana kita diputer setahun ama mereka , abis itu , dana dibalikin tanpa kita mendapat apa2 ..

    Benefit asuransinya juga tidak membantu saat istri di rawat inap karena ada gangguan flex kehamilan ..

    Ternyata asuransi nya tidak meng-cover segala macam rawat inap yang berhubungan dengan kehamilan ..

    Sebagai nasabah , udah 2 kali kita tertipu ,,

    acap kali memang agen asuransi tidak pernah jelas menerangkan . apa2 saja yang di-cover oleh Asuransi ,,

    Kalo kata temen gue yg kerja di Perusahaan Asuransi ,,sebisa mungkin kalo bisa perusahaan asuransi nggak perlu bayar apa2 sepeserpun utk setiap klaim yg kita ajukan ..

    Saat kita apply polis asuransi kan yg kita harapkan adalah jaminan financial disaat kita tidak ada kemampuan membayar rumah sakit.

    Ketika Claim terjadi , baru deh bermunculan tuh segala macam hal-hal yang di-awal tidak pernah diungkapkan secara gamblang oleh agen2 sales asuransi ..

    Tadinya sewaktu istri dinyatakan oleh dokter harus dirawat karena pendarahan nya harus segera mendapatkan perawatan yg intensif, saya tidak pikir panjang , karena saya pikir akan di-cover oleh Asuransi, dalam hal ini Asuransi Mayapada Life

    Begitu saya menyodorkan kartu asuransi MayapadaLife tersebut ke Rumah Sakit dan dilakukan konfirmasi ke asuransi yg bersangkutan, ternyata istri saya tidak di-cover, karena tidak di-cover , saya harus deposit Rp.7,5 Juta ….OMG ….

    setelah 4 hari dirawat di rumah sakit Gading Pluit, istri saya pun dinyatakan boleh pulang, lalu saya cerita ke istri kalo biaya deposit tersebut tidak di-cover oleh asuransi ..

    Mendengar cerita tersebut, Istri saya jadi Stress ..

    Karena stress ..malah membuat istri saya timbul pendarahan lagi keesokan harinya ,,dan utk kedua kalinya , dia harus dirawat lagi di Rumah Sakit ,,dan deposit lagi Rp.7,5 …

    Terus terang saya sangat-sangat kecewa dgn penjelasan dari pihak Asuransi MayapadaLife .. yang menjelaskan bahwa Karena Istri saya hamil dan kehamilan itu bukan penyakit oleh karena itu asuransi tidak men-cover biayanya ,,

    Semua orang setuju kalo kehamilan memang bukan penyakit ,, tapi yg jadi masalah disini adalah , bukan hamilnya , namun .. penyakit flex nya yg harus di-obati

    duh ,..kok saya jadi curhat ya ,

    udah ah ,,

    ramadhian

    Mei 5, 2010 at 2:02 pm

    • Waduh parah tuh yah emang asuransi.
      Aku emang dari dulu gak pernah sreg dgn asuransi,manis diawal pahit di akhir.
      Yang namanya musibah yah takdir, pasrah( make duit sendiri) ajah jangan ngandelin asuransi.
      Kalau make duit sendiri jelas, kalau gk kenapa2 kita untung, tp klo asuransi agar merasakan benefit kita mesti kena musibah dulu. Jadi kalau mau untung berdoa kena musibah dulu, itu pun kalau langsung dicover, kalau gak sakit hati.

      seca

      Mei 17, 2010 at 8:02 am

      • Mas, ada perbedaan antara mendapat “Manfaat” dan mendapat “Keuntungan”. Kalo ada seorang Bapak sebagai Pencari nafkah tunggal. baru masuk asuransi dengan UP Rp 1 Milyar, kemudian, sesuatu terjadi, yaitu Tertanggung meninggal dunia, Otomatis yang akan menerima Uang Pertanggungan Klaim Asuransinya adalah Pihak Keluarga yang di tunjuk dalam Polis, dalam hal ini mungkin anak2 dan istrinya. Kondisi seperti Ini bukan menguntungkan, mas. Tetapi, bermanfaat bagi pihak keluarga yang di tinggal mati oleh Bapaknya atau Pencari nafkahnya. Maksudnya, pengganti kerugian Financial dalam membiayai segalanya sejak meninggalnya. Bukan hanya biaya meninggalnya saja, tetapi beban biaya hidup ke depan bagi keluarga yang di tinggal akan terbantu dengan manfaat asuransi bapaknya. Emangnya mas yang mau biayai? Aneh…!!! aneh…!!! Makanya kita hidup kayak gini, krn ortu kita tidak terdidik atau memiliki pengetahuan tentang asuransi. Makanya, bilang sama anak2 mas, bahwa jika sesuatu hal terjadi pd Bapak, kalian cari makan sendiri, ya. Entah mengemis atau mencopet, pokoknya tak perduli. Gituuuuu….!!!!

        Haryanto

        Maret 12, 2012 at 2:32 pm

      • Pemahaman yg keliru jika kita berpikir asuransi untung, tetapi berpikirlah asuransi bermanfaat. Apakah kita pernah berpikir 5 atau 7 tahun lagi kita akan sulit hidup dengan biaya tinggi. Kalaulah sekarang tabungan kita ada 10 juta nanti 5 tahun lagi uang kita akan bertambah sedikit saja karena bunga bank yg 5% tetapi dgn adanya inflasi yg 8.5% pertahun maka nilai uang 10 jt tid akan bernilai. Contoh asumsikan saja. Tabungan 10 jt itu untuk biaya nikah atau pendidikN anak nanti 5 tahun lagi, maka setelah 5 tahun uang tabungan yg 10 juta + bunganya. SudH tidak bisa lagi menutup biaya nikah dan biaya pendidikN yg setiap tahun naiknya lebih dari bunga bank. Akhirnya untuk mewujudkan impian tersebut kita terpaksa ngutang. Yg terjadi justru beban kehidupan.

        jasudhiar

        September 27, 2012 at 4:02 am

      • Sayangnya gak bisa komentari bung haryanto.
        jadi komentarnya lewat sini.
        hehe.
        Yang namanya keuntungan atau manfaat itu sama..
        Kalo kondisinya saat meninggal berapa harta yang disiapkan bagi ahli waris, itu tidak harus melalui asuransi. Tergantung manajemen masing2. Bisa buka warung buat anak istri. beli kebon. beli sawah dll.
        Inget. TIDAK HARUS ASURANSI.

        Me-Ow

        Juli 24, 2017 at 2:39 am

    • Hehe… sederhananya asuransi itu kan bandar judi.

      dan tidak ada 1 bandar pun yg mau rugi.
      Yg rugi haruslah kita yg jadi pemain.

      dari sisi syariat Islam sudah jelas haram muammalah untung2an (spekulasi) seperti ini.

      Ini bagian dari “Iinnah” = transaksi yg mengandung ketidakpastian.

      sekalipun sy untung bisa dengan ikut asuransi, tetap saja saya tidak mau ikut. Sekalipun dengan MLM bisa menghasilkan 500jt/tahun, tetap saja saya tidak mau ikut.

      Ini masalah halal haram bung… sudah terang benderang
      tinggalkan sejauh2nya!
      GAk perlu pake mikir lah ….!
      =)

      Abu Fauzan

      Juni 24, 2010 at 7:47 am

      • Pergunakanlah lima hal sebelum menjadi lima keadaan, muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin,lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati.

        Iteh

        Juli 11, 2010 at 4:17 am

      • Menurut sy Bapak sudah tahu kalau kehamilah itu bukanlah penyakit karena itu gk dicover biayanya. Dimana-mana Asuransi apapun gk akan mengcover kehamilan karena dia tidak alasannya jelas, kehamilan bukanlah suatu penyakit. trus flek yang ditimbulkan pun adalah karena kehamilan, jadi ya jelas Asuransi gk akan bs mencover.
        Asuransi itu tidak haram, yang haram adalah bagaimana asuransi itu dikelola, sekarang sudah ada asuransi syariah dimana pengelolaannya berdasarkan syariah.
        trims ya

        devise

        Januari 15, 2011 at 11:17 am

      • AFWAN, ASURANSI SUDAH ADA DIZAMAN RASULULLAH SAW.NAMANYA AL-‘AQILAH .
        SYUKRON

        Dailami

        November 8, 2011 at 5:36 am

      • Mana ada di dunia ini yang tidak untung2an, mas Abu Fauzan. Mas aja setiap hari berhadapan dengan hal untung2an. mau jalan ke kantor, ada kemungkinan2 yang bisa menguntungkan maupun merugikan. kalo mas di copet ya tidak untung, kalo mas di tabrak mobil itu juga tidak untung. Tetapi, kalo mas mendapatkan rezeki nafkah atau penghasilan itu untung. Yang mana yang tidak untung2an, kang Fauzan? mau ikut Asuransi? Ya mesti mikirlah, Kalo Kang fauzan tak punya cukup uang untuk membayarnya. Dan, hidup Keluarga kang Fauzan pun jadi untung2an. Biar dia berdo’a, Semoga Bapaknya tidak di tabrak Truk. Karena, itu jelas merugikan anak2 dan istri kang fauzan. Ya, tho? Halal Haramnya suatu perbuatan baik itu tergantung di hati… Yaitu : “NIAT”. Okey?

        Haryanto

        Maret 12, 2012 at 3:17 pm

      • Haram??? gw rasa tdk boss….. klo bicara syariat islam, ga ada di Quran or manapun yg menyatakan asuransi haram.. buktinya bnyak asuransi islam.. hahaha :D

        hs

        April 13, 2012 at 7:07 pm

      • baru baca juga, gpp ya walaupun udah lama,
        asuransi itu bukan untung-utungan Mas Abu, seperti penjelasan Mas Haryanto di atas penjenengan (walaupun agak emosi), asuransi adalah masalah manfaat, dan kalo panjenengan ngomonong soal bandar judi yg ga mau rugi, lain perkara sama perusahaan asuransi, Lagian mana ada juga orang usaha mau rugi mas :D dan siapa juga yang mau sakit atau mendapatkan kecelakaan untuk mendapatkan uang manfaat asuransi… he he… jadi judinya di mana?

        Anda bilang “iinnah”= transaksi yang mengandung ketidakpastian, temen saya juga ada yang bilang “subhat”=perihal yang meragukan, dan lainnya yang mungkin belum saya dengar. Nah! di sini, saya coba menjelaskan kenapa asuransi itu bukan untung-untungan, bukan kalah menang.

        Anda tau hukum bilangan besar yang menjadi dasar setiap jenis asuransi?
        asuransi mengumpulkan sejumlah dana (premi, bukan uang taruhan) yang digunakan sebagai cadangan untuk membayar klaim (kerugian) yang terjadi pada tertanggungnya.

        kalo menurut saya, sebenernya asuransi itu ya tempat kita beramal lho mas, maksud saya begini:
        misalkan ada 3000 jiwa dalam sebuah kota
        2000 orang di kota tersebut sepakat untuk membayar premi (menjadi tertanggung) sebesar 5.000.000 untuk perlindungan yang “DISEDIAKAN” oleh asuransi (penanggung) selama satu tahun, jadi dana yang terkumpul adalah sebesar 10.000.000.000
        Di awal, kesepakatan, tertanggung sudah sepakat, 5.000.000 adalah uang yang harus dibayarkan untuk MEMBELI LAYANAN (bukan uang taruhan yang mungkin kembali kalau menang judi) yang disediakan oleh penanggung, sehingga jika pada masa pertanggungan tertanggung mengalami musibah yang SUDAH DICANTUMKAN di DALAM POLIS, penanggung akan meringankan beban tertanggung dengan memberikan uang manfaat sesuai yang tercantum di dalam polis, kalau seperti cerita Mas Ramadhian yang harus mengeluarkan 7.5 juta, dalam hal ini Jika memang penyakit “flex” tersebut dilindungi (dicover) dalam polis asuransi, pasti dibayar… sekali lagi PASTI DIBAYAR, karena perjanjian asuransi adalah perjanjian HUKUM :)

        kok bisa cuma bayar 5jt tapi dibayar 7.5jt , itulah janji penanggung kepada tertanggung!
        lha sisanya uang siapa?
        unag 1999 penduduk lain yang sehat wal’afian, logikanya, jika memang secara ikhlas para penduduk tadi membayar premi, mereka juga sudah secara ikhlas membantu sodara2 mereka, siapa yang mengkoordinir… ya perusahaan asuransi…

        MAs Abu… paham ya :)

        dan buat Seca: :D pernyataan njenengan menakutkan sekali ya :D

        Kita Semua pasti sepakat donk kalau KECELAKAAN itu BUKAN MENANG TARUHAN?
        dan sekali lagi saya bilang, apa kita mau bersusah payah sakit atau celaka hanya untuk mendapatkan “uang klaim” :p

        coba pikirkan baik-baik ;)

        Dan merujuk pada topik yang ada di thread ini, saya turut sedih mendengar cerita Mas Ramadhian, tapi hendaknya jangan sama ratakan asuransi begitu :) memang anda menyebut sebuah perusahaan, karena bisa jadi Anda yang kurang teliti terhadap isi polis, atau Anda tidak membaca polis, ada uang ada pelayanan, mohon maaf, kalau ternyata sakit yang diderita isteri Anda tidak termasuk katagori dilindungi (DICOVER) di dalam polis yang anda miliki. Kalo secara tertulis itu “DICOVER” Anda bisa menuntut Asuransi tersebut dan jangan takut, saya juga mau membantu.

        segini dulu, kalau ada sanggahan ato apapun yang saudara-saudara sekalian ingin sampaikan kepada saya, monggo :)
        Salam

        Junianto

        Mei 9, 2012 at 4:49 am

      • mas abu…..asuransi tu dasarnya tolong menolong bagi se pemikiran. jika anda meninggal trus temen2 tetangga pada ngasih dana santunan buat anda sebagai tanda simpati apakah itu haram juga….

        mbak atun

        Mei 18, 2012 at 5:54 am

      • Ini lagi, yang sok suci2an segala. Paham nggak sih, apa itu Judi? Kalo semua berpikiran seperti KAMU, berarti orang berdagangpun termasuk berjudi. Karena, dia bisa untung dan juga bisa rugi. Berarti itu kan Judi menurut KAMU, Dol…!!! Betapa naif nya anda, bang Abu fauzan. Jangan berpikiran sempitlah. Baca Konsep dan Prinsip Asuransi, atau kalo di Konsep Syariah, kita biasa menyebut Tolong menolong, Jadi dana yg terkumpul akan di pergunakan buat membantu sesama anggota yg mengalami resiko sakit atau kehilangan kemampuan mencari nafkah. baik yg sementara maupun yg permanen. Dan, perlu di pahami, kang Fauzan… Bahwa Perusahaan hanya berlaku sebagai Pengelolanya saja, karena kalo di kelola mas Fauzan malah di pai kawin lagi dg alasan sunnah Rosul. Subhanallah….!!! Jangan menyimpulkan hal2 yang belum di ketahui dg benar kang fauzan. Dan, perlu di ketahu juga, Badan yang mengawasi semua transaksi dan peraturan mainnya adalah badan2 terkait dan resmi di tunjuk oleh Pemerintah. Bukan KAMU……!!! Apa kata dunia…???

        Sang Penegur orang sok suci

        Mei 25, 2012 at 12:37 am

      • entah harus membela siapa, yg jelas sy netral.Jk kita jauh berpikiran ke depan dan mau membuka wawasan kita dalam segala hal tanpa berpikiran secara ego alias berdasarkan pribadi, baik yang ikut asuransi maupun perusahaan asuransi, keduanya sama-sama menerima manfaat. Kenapa begitu ?
        Ya, kita mulai dari yang ikut asuransi. Yg pernah ikut asuransi sebagian besar pasti karena bujukan agen kan? pernahkah kalian bertanya, pernahkah kalian mempelajari dan membaca secara detail ketentuan-ketentuan khususnya dalam hal pertanggungan/manfaat apa saja yang dicover atau diterima.
        Seberapa detailkah agen anda menerangkannya kpd anda. Apakah produk asuransi yg anda piliih (bukan perusahaan asuransi, tetapi jenis produknya/manfaatnya) sesuai dengan pilihan anda berdasarkan manfaat apa yg akan diterima. Kalau kalian tidak pernah mau tau, tidak membaca ketentuan / manfaat masing-masing produk yang ditawarkan, ya jangan salahkan siapa-siapa jika hasilnya tidak sesuai dgn keinginan. Asuransi jiwa khususnya, akan bermanfaat bagi orang yang ditinggalkannya. Upss…tidak hanya untuk orang yang ditinggalkan. untuk yg ditanggung pun juga ada. Ada manfaat yang dibayarkan saat penyakit teridentifikasi, ada yg dibayar di awal ada jg yg dibayar sekaligus. Sekali lagi, itu semua banyak macamnya tergantung produk. Selain manfaat, ada juga keuntungan. lah apa bedanya ? kayanya udah dijawab sama comment2 sebelumnya. Untuk produk unitlink atau yg biasa para agen bilangnya investasi itu tuh. Itu pinter2nya kita ngikutin perkembangan harga pasar.Kl kalian mau mengerti n punya banyak tabungan, akan mudah untuk kalian buat dapet untung.Mungkin itu aja yg perlu direnungkan kembali n dicari tau kembali,bisa panjang sekali kl saya jelasin disini.
        Kedua, perusahaan asuransi. Coba pikirkan, Jika suatu ketika anda menutup polis sebelum masa akhir pertanggungan, kl jumlah uang yang kalian setorkan ke asuransi itu dikembalikan 100% sesuai uang yg telah disetorkan, perusahaan dapat apa? Berapa biaya yg dikeluarkan untuk mencetak buku polis, membayar karyawan dan sebagainya. Nabung di bank aja kena biaya administrasi dan pajak.
        Mau tau dapat dari mana? dari uang yang diterima oleh pemegang polis (premi), asuransi akan mengolahnya dengan berbagai cara tanpa mengurangi saldo / manfaat anda. Caranya gimana? banyak, contohnya diinvestasikan ke saham, diinvestasikan untuk operasional penjualan diperusahaan lain, obligasi n lain-lain (kerja keras pastinya). Selain itu juga didapat dari denda / bunga jika ada yg telat membayar premi, dari biaya administrasi atau asuransi, pendapatan bunga atas pinjaman polis yang diajukan n lainnya.
        Investasi apapun akan menjadi bermanfaat, bahkan menguntungkan jika kita tau n mau mengerti lebih detail tentang investasi itu. Semua tergantung kita. Kl kata pepatah, ya Mutualisme (sama-sama saling menguntungkan).

        Ferry Liem

        Juni 16, 2012 at 5:44 am

      • ya….. benar Haram hukumnya meninggalkan warisan keuangan yang cukup buat anak istri bertahan hidup sepeninggal pencari nafkah utama..
        Dan Halal hukumnya untuk meninggalkan anak dan istri sengsara, terlebih di waktu pencari nafkah terkena sakit sebelum meninggal.
        Dengan penggantian pendapatan pasti dari dana tolong menolong dari penabung yang lain itu adalah Haram.
        Tetapi menrima bantuan ala kadarnya dengan ucapan “kasihan ya”, dari para tetangga ataupun saudara adalah Halal….
        Gak perlu di pikirin deh…., burung aja di tinggal emaknya bisa hidup kok.

        Agen

        Juli 23, 2012 at 3:03 pm

      • Pasti si bapak ini jg simpen uangnya di bantal juga.. Krn kalo di bank juga takut ada BUNGA juga :-D hehehehehehe kayak jaman belande aje di bantal….

        Saka

        Oktober 29, 2012 at 1:22 am

      • kalau masalah halal haram.Saya mau tanya ada nggak parawih atau dalil yang bisa anda buktikan bahwa MLM atau asuransi itu haram……..

        nuvi

        Mei 7, 2013 at 1:41 am

      • Baca komentar2nya sebagian besar kok menganggap asuransi itu penyebab kebankrutan ya?
        memangnya kalau ikut asuransi kita bisa bankrut sampai jual semua aset kita sampai2 ada yg menyebut asuransi itu bandar judi?
        saya prihatin sekali dg mindset kebanyakan orang Indonesia, malah dibilang haram lagi, ckckck…
        pemahaman yg sudah terlanjur keliru.

        Ikut asuransi bukan karena ingin untung apalagi rugi, tp demi manfaat yg di dapat.
        asuransi bukan hanya untuk melindungi tertanggung utama, tp juga untuk melindungi aset2 tertanggung utama demi orang2 yg masih hidup yg ditinggalkan.

        Seseorang yg terlalu berpikiran sempit memang tidak akan bisa berpikir sampai sejauh itu. Apalagi yg bilang kalau asuransi itu haram??
        sekarang sudah banyak produk asuransi berbasis syariah, Bung..!! dan pengelolaannya selain langsung dibawah OJK juga dibawah FPI.
        Kalau masih ada yg menyebut asuransi itu haram, sama saja anda secara tidak langsung menyebut FPI itu tidak becus kerja.

        Kalau tidak terlalu tahu soal asuransi, mendingan saran saya… tutup mulut, perhatikan sekeliling, banyak belajar… agar kebodohan dan ketidaktahuan anda tidak dijadikan bahan tertawaan orang.

        MEMALUKAN..!!

        Lina Nora

        September 25, 2014 at 8:59 am

      • kalau anda membeli mobil di show room atau di dealer jangan lupa pesan ke dealer atau show room nya ya “jangan pakai ban serep” karena ban serep digunakan HANYA kalau ban mobil kempes/pecah yang tidak tahu kapan akan kena paku atau kapan pecah bannya. Itu kan spekulasi juga ya? bilang ke dealer atau ke show room alasannya gak mau pakai ban serep karena “HARAM HUKUMNYA” sesuatu yang tidak pasti. Jadi kalau ban mobil anda pecah atau kempes ya telp aja derek mobil itu pasti HALAL (menurut anda).

        dny

        November 17, 2014 at 7:41 pm

      • Mas, Anda muslim ya tapi koq bego.

        imam

        Februari 11, 2015 at 6:20 pm

      • mas fauzan, antum ngaji dmn sih, sampai bilang asuransi haram, coba anda baca surat albaqarah ayat 240, maksih

        uras

        Juli 16, 2016 at 3:47 am

    • negara maju … masyarakatnya hampir semua pny polis asuransi … masalah Pak … adalah VIRUS dari AGEN yg tidak bertanggung JAWAB … hny cari KOMISI aja … pastikan Pak dp agen yg bener … saya siap PAK … keterbukaan itu penting …

      SALAM …

      Benz

      Januari 23, 2011 at 1:45 pm

      • semua dikembalikan ke masing2 pihak..klo si agennya berkata apa adanya dan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya dn nasabah juga tidak menutupi kondisi terkait kesehatannya..saya rasa tidak akan ada yg dirugikan apalagi tertipu..karena menurut pengetahuan saya, asuransi berfungsi untuk meringankan resiko dalam hidup ini (sakit dll) dan yg pasti (kematian). saya sekeluarga (bapak ibu) alhmdlh sudah pny perlindungan asuransi

        keysa09

        Januari 24, 2011 at 5:36 am

      • devise sok tau lho,,,,(Dimana-mana Asuransi apapun gk akan mengcover kehamilan karena dia tidak alasannya jelas, kehamilan bukanlah suatu penyakit.),,, kayaknya lho ketinggalan info kali…,, ASKES salah satu asuransi kesehatan yg mengcover klaim melahirkan dan penyakit sekecil apapun…heeee…..

        sumardan

        Juni 5, 2011 at 8:21 am

      • preettt!!!

        Hamba Tuhan

        Maret 25, 2012 at 12:42 pm

    • tepat setahun saya kontrak dengan unit link A , sampai akhirnya saya putuskan kontrak tepat pada saat ulang tahun polis yang pertama ..dan secara pribadi berketetapan “tidak lagi untuk unit link ” , apapun bentuknya … sekarang nyaman main di reksadana…saran buat anda2 , teliti sebelum membeli daripada nyesel dikemudian hari…kalo bermanfaat mabil , kalo tidak ..jangan lama lama seperti pengalaman saya , tutup saja.. , bukan bermaksud memprovokasi ,..yach itu semua tergantung , anda..kalo mau ambil untuk proteksi , menurut saya cari yang pure proteksi biasanya lebih murah dengan premi yang sama dan yang jelas dan perlu diperhatikan adalah segi transparansi laporannya..hari gini kita harus melek financial , kalo nggak mau dimanfaatkan oleh orang pinter yang membodohi kita ..
      sekian terima kasih ..

      Ricky-Rico

      Maret 5, 2011 at 4:24 am

      • Mas Ricky, saya sependapat dengan Anda.
        Dalam berinvestasi, alangkah baiknya jika Anda tidak hanya mempertimbangkan faktor produk investasinya, melainkan juga faktor Anda sendiri sebagai investor. Terutama yaitu tujuan keuangan yang ingin Anda capai, pengetahuan Anda tentang investasi dan seberapa besar Anda bisa menerima resiko.

        Jika tujuan keuangan Anda adalah jangka pendek, maka produk keuangan dalam jangka pendek seperti deposito, reksadana pasar uang, dan sebagainya bisa menjadi pilihan. Namun jika investasi yang dilakukan diharapkan baru akan dipakai dalam jangka waktu yang masih panjang, kenapa tidak Anda beranikan diri untuk berinvestasi pada sesuatu yang lebih beresiko namun dengan potensi hasil yang lebih besar. Misalnya saja saham, reksadana saham, obligasi, dan lainnya.

        Selain melihat kecocokan antara investor dan produk investasi, jangan lupakan pula prinsip diversifikasi atau penyebaran alokasi investasi. Menempatkan seluruh investasi pada produk jangka panjang tentunya kurang bijaksana karena Anda bisa mengalami kesulitan likuiditas. Begitu juga jika ditempatkan semua pada produk jangka pendek, bisa jadi Anda kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar.

        Mengenai reksadana sendiri, ada beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh produk yang lainnya. Yaitu modal yang kecil, ditangani oleh manajer investasi yang sudah ahli dan berpengalaman bidang tersebut, serta transparansi alokasi investasi. Sedangkan kelemahannya adalah, Anda tidak bisa mengatur sendiri portofolio Anda serta likuiditas yang sedikit kurang likuid dibanding deposito dan sebagainya. Anda perlu waktu 4 – 7 hari untuk bisa mencarikan dana Anda pada reksadana.Belum lagi jika Anda sebagai pelaku bisnis terkena resiko, siapa yang akan melanjutkannya ? Jika Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak apakah Anda bisa menjamin keluarga Anda bisa merasakan manfaat yang Anda tinggalkan ?? Jadi memiliki asuransi Unit Link adalah pilihan yang TERBAIK. :)

        Wahyudi

        April 9, 2011 at 1:33 am

      • sepertinya memang sangat banyak salah pengertian dengan asuransi, dan sudah salah menempatkan jenjag dari “perencanaan keuangan”. setelah kebutuhan dasar jenjang yang harus dipenuhi adalah proteksi, jenjang setelah proteksi baru “paper asset” (reksadana, ORI, deposito dll), setelah itu baru tangible asset (rumah, villa, mobil dll). Nah di Indonesia semua loncat dari kebutuhan dasar ke jenjang ter akhir atau jenjang ke 3. Makanya orang indonesia rentan “bangkrut”. asuransi enggak bisa diganti sama reksadana. Kalau baru 2 bulan investasi reksadan trus kena DB, apa reksadananya bisa cover biaya rumah sakit untuk DB. Parahnya orang Indonesia kalo beli asuransi enggak mau paham dulu, enggak mau belajar, uidah terima polis juga didiemin aja, jadi mau klaim aja enggak tau yang mana yang bisa di klaim dan yang mana yang enggak bisa. setelah itu baru bilang perusahaan asuransi enggak mau rugi atau agen penipu, malahan cari kambing hitam padahal yang salah dirimnya sendiri. Kalo bli UL untuk investasi sebenarnya bukan salah, tp dari awalnya udah gk ngerti, bli produk investasi kok diperusahaan asuransi. bagaimanapun tergantung dari karakter oranghnya. Kebanyakan beli dulu UL undah ngerti reksadana , salah2in UL, padahal yang salah dirinya sendiri.Sebelum ngerti reksadana pasti bangga setengah mati udah beli produk seperti investasi. Padahal beli reksadana juga perlu pengetahuan, kalo enggak punya pengetahuan bisa bisa uangnya juga bisa loss banyak.

        Irin

        Januari 3, 2012 at 1:26 am

      • Kalau niatnya pure investasi ya sebaiknya reksadana, tetapi kalau niatnya untuk proteksi orang orang disekitar kita yg hidup mereka tergantung dgn kita sipencari income ya sebaiknya asuransi. Kita bisa bayangkan suatu hari kita sipencari income ternyata terkena stroke, maka apa yg bisa dilakukan untuk keluarga besar kita, penghasil ga ada, reksadana mandek, tetapi kalau asuransi, ketika kita sakit kritis maka kita dpt klaim sesuai bill dan bayar premi berhenti. Tapi jika masa pertanggungan masih ada, maka sisanya premi akan dibayarkan oleh pihak asuransi sampai masa pertanggungan berakhir.

        jasudhiar

        September 27, 2012 at 4:13 am

      • Unit link ada karena adanya keraguan masyarakat utk memberli polis asuransi murni, “takut kalo gak ada claim, uangnya hilang, lebih milih disimpan aja di bank”, sehingga pas ditawarin pke jurus unit link mereka setuju karena diimingi “tidak prlu takut uang hilang” cuz nanti pasti kembali berlipat ganda..
        Yg tidak dijelasin sama si agen & tidak diketahui si pembeli adalah yg dibeli sebenarnya 2 produk, asuransi & investasi, makanya lbih mahal.. Lho kok setahun berjalan saldonya tergerus sisa sdikit? Karena uang premi yg kita bayar yg kita kira ditabung, ternyata dibelikan asuransi selama periode kontrak.. Setelah biaya asuransi lunas barulah premi berikutnya untuk di investasikan..
        Agen asuransi tidak menipu, mereka hanya tidak merasa perlu memberitahukan semuanya.. (ini jeleknya) Sebab komisi yg mereka dapat dari produk unit-link itu lebih besar dari jualan produk asuransi murni, makanya mereka gencar nawarin unit-link.
        Pesan saya kpada yg mau beli asuransi, jngan langsung terima gitu aja penjelasan dari agen, selidiki dan pelajari skema ilustrasinya, kalo gak ngerti coba tanyain ke mhasiswa ekonomi (kya saya hehe).
        N buat si agen penjual, marketing its okey, tapi jujur lah kpada calon klien anda, kasian mereka yg tidak paham krna uang mreka juga terbatas,, meskipun SOP dari perusahaan merintahkan jngan bicara ini-itu,,

        panda

        Februari 18, 2015 at 5:36 am

    • pilihan bijak adalah asuransi+unit link.karena dengan kita berpikir logika, nabung hanya sekian tp kl ada apa” keluarga dpt jaminan. slama masih bekerja kita bisa nabung, instrument unit link hanya membantu nasabah utk kedepan utk pembayaran biaya asuransi,

      andy

      Mei 10, 2011 at 6:17 am

      • saya setuju, saya juga seorang agent asuransi, tapi saya tidak anti terhadap produk lain..itu sebagai pembanding bahkan kalau bisa berjalan berbarengan seperti suami istri artinya kita punya tujuan jangka pendek dan jangka panjang..terserah mana yg mau kita pilih dan high risk serta low risk nya juga kita harus lihat..serah kan semuanya pada client kita jangan paksa mereka…merekalah yg menentukan, tapi tugas kita lah yg meng advice mereka ke hal yg lebih baik sesuai program tujuan mereka…ingat PRODUK bukan lah hal no 1 tapi pelayanan dan kejujuran kitalah yg bisa memberikan sebuah trust atau kepercayaan kepada client kita…good job..

        bonny

        April 14, 2012 at 2:42 am

    • sebenarnya jika si agen asuransinya menjelaskan secara rinci apa saja yang di cover dan apa saja yang tidak di cover oleh perusahaan asuransi pada awal kita membeli produk tersebut dan kita (sebagai nasabah) sudag tau yang kita dapatkan dan yang tidak kita dapatkan, hal itu tidak akan terjadi.
      contohnya saya, saya juga nasabah prudential, saya tau apa saja yang saya dapatkan dan yang tidak saya dapatkan, saya juga pernah claim pru med, rawat inap, 8 hari kerja cair, ngga ada masalah.
      jadi saya sarankan sebelum kita setuju untuk membeli kita juga harus memahami apa yang kita beli.

      Budi

      Agustus 23, 2011 at 12:29 am

    • Sedikit share ya … baru baca dan saya sedang coba menulis utk belajar berbagi kebaikan.
      Pada dasarnya semua asuransi baik …
      Hanya kadang kita belum memahami kebutuhan kita akan asuransi ….
      Parahnya kebanyakan yang menawarkan asuransi tidak mencari tahu kebutuhan calon nasabah dan tujuan dari nasabah, sehingga “banyak dari kita merasa dirugikan” karena kurangnya penjelasan di awal dan bagaimana konsep asuransi bekerja …

      Saran saya utk temen2, apabila sudah memiliki asuransi, silakan tanyakan kembali kepada agennya atau ke Customer Servicenya mengenai benefit2 dari asuransi yang temen2 miliki. Saya yakin temen2 yang sudah memiliki memiliki tujuan yang mulia dalam berasuransi. Yaitu berbagi resiko sehingga resiko yang besar bisa ditanggung secara bersama. Bukankan itu usaha sosial kita terhadap sesama yang mulia?

      Bagi yang belum memiliki asuransi, percayalah asuransi adalah salah satu komponen penting dalam kita mengatur perencanaan keuangan. Seperti rencana pensiun utk kita, rencana pendidikan utk anak2 kita, rencana ibadah utk 10 tahun ke depan. Dan rencana2 jangka panjang lainnya.

      Khusus pengalaman mas Anjar, semoga tidak terulang kecuali sudah sangat amat terpaksa dikarenakan tidak ada lagi dana yang bisa dialokasikan, selain menutup asuransi dan mengambil nilai tunai seadanya karena memang belum mencapai jangka waktu yang memadai utk dinikmati nilai tunainya.

      Semoga bermanfaat
      Saya senang berbagi informasi silakan mampir ke site saya yang baru seumur jagung :)

      Salam hangat!

      bimbing marwoto 'pruguide'

      September 5, 2011 at 5:39 am

    • Pertama itu masalah agen asuransi-nya sendiri, kedua bapak harusnya juga cari tau tentang produk yang bapak ambil. Yang Saya tau unitlink/investasi itu jgn dilihat hanya 1-2 tahun, tapi lihat keseluruhan kan ada tabel nilai tunai. thx

      slazhajaACE

      Oktober 28, 2011 at 4:21 am

    • Pengalaman adalah Guru yang terbaik sepahit apapun masalah pasti ada sisi baiknya.. Nah kalo masih ada pertimbangan dalam hal investasi, Saya ingin menawarkan investasi lahan kavling 500m2 rp 25 jt AJB bonus 200 pohon buah/sengon pohon kayu + pupuk dan perawatan. panen 5 tahun diameter 40cm rp 600 rb/m3 perkiraan hasil rp 60 jt bagi hasil dgn pengelola 60 – 40 % Lokasi ds buana jaya,cariu,kec Tanjung sari Bogor

      Rudy Ab 081319520853

      November 22, 2011 at 5:03 pm

    • kalo dipikir pikir kehamilan bukan penyakit ya pak….tapi penyakit yang dibuat-buat….

      hotje poluan

      November 25, 2011 at 2:36 am

    • Tapi temanku hamil 2x, waktu hamil I dia keracunan, ntah salah makan apa. Jadi muntah2 trus (hamil 5 bln) dan dirawat inap di RS. Dicover kok oleh Prudential.
      Lalu waktu hamil ke2, kejadian yg sama terulang lagi karena salah makan juga. Muntah2 juga. Wkt itu hamil 5 bln. Dktr menyarankan dirawat inap. Dicover juga kok oleh Prudential..
      Setahu saya kalau unit link memang harus bayar premi 10 tahun baru bisa balik modal. Karena di awal2 pembayaran premi pasti banyak yg dipotong utk biaya ini itu……

      Sita

      Maret 20, 2012 at 8:19 am

      • Perlu di luruskan saja, mbak Sita. Mengenai Teman mbak Sita yang mengalami rawat inap di Rumah Sakit tsb, mungkin di karenakan oleh suatu Penyakit yg di sebabkan oleh Keracunan makanan. Jadi, bukan karena Kehamilannya. Cuma, kebetulan dia pas lagi Hamil. Okey? Salam Sukses selalu..!!!

        Slamet Haryanto

        Mei 25, 2012 at 1:13 am

    • menurutku ada kok mas asuransi yang meng-cover penyakit di sepanjang kehamilan. askes wajib untuk pns dan askes dari jamsostek. kalo jamsostek aku dengar2 aja. jadi ceritanya pas istri lahiran. di sebelahnya ada istri karyawan swasta yang keguguran/hal lainnya (lupa-2,5 tahun lalu). perawatan mereka ditanggung sama jamsostek. itu omongan suami ke istri. ga tau bener atau ga (biar nenangin istri). sementara askes pns kelahiran kan ditanggung tuh ama askes. sekarang asuransi mana di indonesia yang kelahirannya ditanggung ma itu asuransi.. belum ada. di Luar negeri saya denger seh sudah ditanggung.

      Purwanto Sianturi

      Juni 7, 2012 at 1:51 am

    • Sebenarnya persoallannya bukan terletak pada prudentialnya tetapi dari kualitas si agen. Jika saja anda semua mendapat agen yang memperlakukan nasabahnya sebagai nasabah premium mungkin masalah masalah tidak akan muncul. Karena seorang agen bukan sebagai penjual saja tetapi dia berfungsi sebagai partner dalam merencanakan keuangan kita. Dan detail produk harus diinformasikan diawal sebelum polis dittd. Dan mestinya si agent memberikan saran saran serta solusi bagi nasabah terhadap produk. Misalnya saja jika untuk rawat inap bisa menggunakan fasilitas pruhs yaitu berupa kartu. Di produk ini ada plan yg nasabah harus tau tentang nilai yg di cover.

      Karena bpk mengambil jenis proteksi dan investai. Maka untuk tahun pertama sampai tahun ke 5 returnya belum terlihat karena komposisinya pertauun adalah 100, 60, 15, 15, 15, 100 seterusnya misalnya jika preminya 2jt per bln maka ketika mencapai 10 thn (masa investasi) dana kita menjadi 2 m.

      Demikian sedikit masukan. Semoga bermanfaat

      jasudhiar

      September 27, 2012 at 2:30 am

      • Nah..komentar ini gw paling setuju, kebanyakan agen prudential terlalu money oriented, kejar target income, sehingga maintain nasabah kurang maximal. Manusiawi tp merugikan. Dan memang agent prudential gak punya wewenang memperjuangkan hak2 nasabah apalagi harus sampai ngotot ke manajemen. Gak tahu juga kenapa yaa..mereka anggap claim polis yg ditolak adalah kebijakan perusahaan sehingga tidak ada wewenang mereka untuk memperjuangkan nasabah. Wewenang mereka hanya mencari nasabah sebanyak-banyaknya hingga kaya raya. Rio
        Powered by Telkomsel BlackBerry®

        rioaquarius

        September 27, 2012 at 2:34 am

      • harusnya seorang agen menerapkan 3 keuntungan baik. 1.baik untuk nasabah 2.baik untuk perusahaan 3.baik untuk kita ( tidak ada yang dirugikan ) serta claim yang flexible dari sabang sampai merauke. yang paling utama profil dari perusahaan serta RBC ( risk based capital standar yang dikeluarkan OJK adalah 120% ),produk apa saja yang dijalankan perusahaan tersebut yang bisa dilihat langsung oleh kasat mata.coba gali informasi tentang ASURANSI SINARMAS MSIG LIFE SYARIAH ATAU NON SYARIAH ( RBC diatas 500% teritnggi seindonesia) protek kesehatan pun AS-Charge sesuai kuitansi yang dikeluarkan Rumah Sakit Provider ( kompetitor tidak memiliki produk ini ) terkecuali biaya kamar inap dan Kamar ICU..atau cari yang namanya smile medical plus 99 dari SINARMAS MSIG LIFE..sekian info dari saya…

        bhoedy

        November 1, 2014 at 6:15 am

    • Setahu saya di salah satu perusahaan asuransi terbaik dan terkuat diindonesi ada sebuah produk untuk kasus bapak yaitu perlindungan bayi dan ibu selama masa kehamilan sampai bayi berumur 18 tahun. Di produk ini ada diantaranya resiko yaitui komplikasi kehamilan dan setelah kehamilan untuk plan 1 dicover 10 jt, untuk plan 2 sebesR 20 jt dan plan 3 sebesR 30 jt. Sdg untuk rawat inap ada di produk hs ini juga sesuai plan misalnya plan a dicover 200 rb perhari, plan b : 350, plan c:500 rb dst. Dan dibyr sesuai bill ini ada tabelnya.. ada juga produk med disini bisa double klaim artinya bisa klaim pakai bill salinan yg dilegalisir rs.

      jasudhiar

      September 27, 2012 at 3:53 am

    • gak konsisten ah.di awal bilang prudential,terus mayapada…

      adian

      Oktober 4, 2012 at 5:09 am

    • saya adalah salah satu agen dari perusahaan asuransi prudential…….tiap asuransi itu berbeda2…….ada yg bisa mencover penyakit2 tertentu ada juga yg tidak…… begitu juga dengan kehamilan dan komplikasinya……ada yg mengcover ada yang tidak……untuk investasinya…ini adalah investasi jangka panjang…..jadi jangan mengharapkan uang kita di tahun2 pertama telah kembali……biasanya di atas 10 tahun baru kembali atau bila kita mengambilnya setelah 20 tahun maka hasilnya akan besar………hal ini bukan hanya salah agen pemasarannya yang menjelaskan dengan kurang teliti……….tapi kejadian ini merupakan kesalahan nasabah juga…….sebelum membeli produk harus teliti dulu…pahami bagaimana produknya…….ini kita jadikan pengalaman untuk kedepannya…………jika nasabah dan agen saling bekerja sama dan terbuka…..maka tidak ada yang dikecewakan….. tidak semua agen asuransi seperti itu…….bila agen asuransi yang bekerja secara propesional maka nasabah pun akan mendapat kenyamanan selama menjadi nasabah asuransi tersebut…….

      gita listyawati

      Oktober 5, 2012 at 2:16 pm

    • Bpk Rama yg baik hatinya,sebelumnya sy ikut prihatin dg kejadian yg bpk alami,namun demikian tdk smua asuransi unit link merugikan qt,buktinya banyak skl temen2 sy yg merasa terbantu dg adanya asuransi ini,mungkin bpk tdk banyak tanya pd saat mau membuka asuransi ini shg info yg diterima hanya setengah2 dan pd akhirnya bpk baru menyesal,saran sy carilah asuransi yg memberikan kenyamanan pd diri bpk agar bs skaligus memberikan perlindungan maksimal pd kleuarga
      memang ada asuransi yg tdk bs meng cover 3 macam hal yg di kategorikan kesengajaan spt hamil,khitan,dan bunuh diri
      jd hamil dg segala model mmg tdk bs di cover pak krn itu di sengaja
      kmudian khitan jg tdk bs krn itu jg disengaja
      sedangkan bunuh diri jk bunuh dirinya berhasil mk uang pertanggungannya keluar tp jk tdk berhasil mk sgl resiko yg terjadi smua di tanggung pribadi nasabah,
      utk lbh jlsnya ttg dunia asuransi mari kita bertukar fkiran agar qt bs meluruskan hal2 yg blm bpk ktahui agar qt dptkan titik terang akan pentingnya dunia asuransi,
      qt bs jd sahabat dlm sgl hal
      trmksh dmikian sharing2 dr sy
      dr amir HP 086548046548 atau 081330308348

      restoe

      November 12, 2012 at 1:46 am

      • saya mau tanya tanya lewat WA ya pak, kalau boleh tau dari asuransi apa ?

        rwtigapalebon

        Februari 11, 2018 at 9:16 am

    • Biaya asuransi tiap tahun naik mas …itu yg sering disembunyikan agen agen asuransi,.saya juga nasabah asurnasi unit link belum sampai setahun ,tapi saat ini saya mau liat dulu perkmbangannya ,ada rencana mau pinda yg termlife lebih murah

      romeo

      Juli 10, 2014 at 7:53 pm

    • Saya ditawari sama temen saya asuransi utk pendidikan anak dan kesehatan diri saya sendiri,saya masih pikir pikir baik atau buruknya kedepan,memang katanya sih asuransi bisa mengcover disaat kita sudah tidak ada didunia,tapi saya bisa tarik kesimpulan dari masalah masalah dibawah ini,disaat kita terbaring dirumah sakit pun mereka acuh/cuek terhadap kita,gimana klo kita ud mati mau complain kemana lagi,
      Intinya takdir hidup bukanlah mereka yang atur tapi tuhan yang maha esa yang mengaturny,entah kedepan anak istri kita hidup susah ataupun senang,hanya tuhan yang mengatur rizki seseorang,bukan yang manusia

      rizki

      April 20, 2015 at 12:00 am

    • Kenapa saya berhenti ikut Unitlink yang gede biayanya itu???
      Karena saya pernah lihat penghasilan salah satu agen asuransi swasta cukup terkenal penghasilane diatas 200 juta setahun, padahal untuk bayar premi tiap bulan saya harus kencengin ikat pinggang, sungguh gak rela sekali lihat para agen asuransi tertawa nyengir, disaat saya harus bener bener prihatin…

      Berhenti Ikut Unitlink

      Februari 24, 2016 at 2:31 am

    • Saya mau ngurus saldo saya yang 25 juta yang seharusnya 60 juta, jadi aku kehilangan 35 juta, kita hati hati dengan asuransi penjelasan tdk pernah terbuka 100%, ada yang disembunyikan. misalkan saya dipotong premi 1juta/bulan x 60 bulan , seharusnya saya terima 60 juta, kalau produk itu melekat manfaat tambahan logikanya kita ga bayar manfaat tsb. tetapi setelah kontrak berakhir saya dikenakan 50 % nilai investasi, dan dikurangi karena nilai jual unit sedang turun.
      Walau selama masa kontrak manfaat itu tidak digunakan.
      hati hati dan harus jelas.

      rwtigapalebon

      Februari 11, 2018 at 9:11 am

    • Sekarang sudah ada Asuransi berbasis Syariah, namanya Hassana Berkah. Konsep dasar asuransi syariah adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (al birri wat taqwa). Konsep tersebut sebagai landasan yang diterapkan dalam setiap perjanjian transaksi bisnis dalam wujud tolong menolong (akad takafuli) yang menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain di dalam menghadapi resiko, yang kita kenal sebagai sharing of risk, sebagaimana firman Allah SWT yang memerintahkan kepada kita untuk taawun (tolong menolong) yang berbentuk al birri wat taqwa (kebaikan dan ketakwaan) dan melarang taawun dalam bentuk al itsmi wal udwan (dosa dan permusuhan).

      Firman Allah dalam surat al-Baqarah 188, ‘Dan janganlah kalian memakan harta di antara kamu sekalian dengan jalan yang bathil, dan janganlah kalian bawa urusan harta itu kepada hakim yang dengan maksud kalian hendak memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu tahu.” Hadist Nabi Muhammad SAW, “Mukmin terhadap mukmin yang lain seperti suatu bangunan memperkuat satu sama lain,” Dan “Orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kasih sayang mereka seperti satu badan. Apabila satu anggota badan menderita sakit, maka seluruh badan merasakannya.

      Jika Anda tertarik lebih lanjut mengenai Asuransi Syariah, bisa menghubungi saya di email : rozaqna@gmail.com. Insya Allah saya akan menjelaskan semua hal yang berhubungan dengan Asuransi Syariah, khususnya Hassana Berkah. :)

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 1:39 am

      • Lebih nyaman kalo asuransi dan investasi dipisah, jauh lebih menguntungkan.Ikut reksadana mudah dan murah, setoran awal cuma Rp500.000,- dan selanjutnya minimal Rp100.000,-. Kita bs pilih manajer investasi sendiri, Mana bs dengan UL kita pilih MI sendiri?

        Prasetyo

        April 19, 2011 at 2:54 pm

    • ini apa, komentar kok seperti ini.
      ga masuk konteks. makan tu si syariaah..

      yoyok

      September 1, 2011 at 7:40 am

    • Wah kalo asuransi hukumnya haram, gimana dengan MUI yang memberikan izin untuk membuat asuransi Syariah. Belajar dulu, jamannya Nabi, kalau mau pergi perang, setiap keluarga kumpulin uang, yang akan diberikan kepada keluarga yang anggota keluarganya tidak kembali alias meninggal karena perang. tujuannya untuk memberikan tunjangan kematian, karena dalam islam disarankan jangan meninggalkan keluarga dalam keadaan miskin

      Tamita

      Januari 3, 2012 at 1:30 am

  2. Jar, memang kenapa ditutup unitlinknya? siapa tahu kita bisa mengambil pelajaran dari kamu.

    jaka

    Mei 6, 2010 at 8:05 am

  3. unitlink lebih banyak racun drpd madunya…hehe
    kmaren sempat ikutan…punya AI*…iming imbal hasil yg ok, dtmbah nama besar AIG…sapa nyana trnyata induknya kolaps, yg disini over ke perusahaan ga jelas…makin kabur lah skema investasinya…ga tau niy bakal dapet sisa brapa klo ditutup ….hiks … T.T

    andi

    Mei 6, 2010 at 4:04 pm

    • Sebaiknya sebelum memilih produk Asuransi Anda bisa memilah mana yang Anda butuhkan, jangan terbujuk oleh agen yang hanya mementingkan komisi. AIG Lippo memang pernah kolaps, untuk itu sekarang sudah berdiri nama baru AIA yang lepas secara system dan management dari Bank Lippo. AIA kini lebih kuat dan nilai investasinya tidak pernah diragukan oleh kalangan bisnis internasional. Jadi saya sarankan ikuti terus saja perkembangan bisnis dan investasi tiap tahunnya. Jangan ditutup sebelum kelihatan hasilnya, karena jika tidak Anda sendiri yang rugi.

      Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan kirim ke alamat email : rozaqna@gmail.com

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 1:44 am

      • Akan lebih rugi lagi kalau diteruskan!

        Prasetyo

        April 19, 2011 at 2:55 pm

    • Saran saya sebelum memilih perusahaan asuransi lihat latar belakang, dana yg dikelola, seberapa banyak klaim yg telah diabayar. Sebesar apa perusahaan yg membackupnya, siapa saja perushaan itu.

      jasudhiar

      September 27, 2012 at 2:33 am

  4. Mas Anjar,
    Kalo boleh tau, pertimbangannya apa ya?
    Saya juga punya asuransi unit link, baru 1 tahunan, pengen ditutup soalnya liat rekening korannya, kok dananya malah berkurang terus, jadi mikir mending nabung aja. Pengen ditutup juga tapi banyak yang menyarankan jangan..

    Widya

    Mei 6, 2010 at 4:04 pm

    • Mba Widya…, banyak orang belum paham tentang sistem unitlink…alias cuma terima info setengah-setengah aja.. Untuk orang yg tingkat ekonominya menengah…unitlink adalah pilihan cerdas.. karena kita bisa memiliki asuransi dengan tempo pembayaran yg lebih pendek daripada yang tradisional…(rata-rata 10 tahun saja) kenapa??? karena biaya2 asuransinya akan diambilkan dari hasil pengembangan investasinya… Setelah Anda setor 10 tahun, Anda tinggal menikmati benefit asuransi yg dicover sampai usia 100 th plus Anda bisa nikmati hasil investasinya di masa pensiun Anda…. Untuk sistem unitlink ini…mmg kita harus berfikir untuk jangka panjang… Klo mau naruh uang jangka pendek, sebaiknya di bank saja… Klo untuk jangka panjang, unitlink adalah pilihan tepat… karena percayalah…anda sama2 menabung di unitlink dan di bank…. di usia anda pensiun nanti…mana yg lebih banyak Anda terima?? catatan… anda sama2 menabung cuma 10 tahun ya… Pastilah hasil di unitlink akan lebih menguntungkan… asal Anda pinter memilih perusahaan asuransi… yaitu yg memiliki manajer investasi handal. Saran saya, lanjutkan saja unitlinknya… Anda akan rugi jika anda tutup sekarang karena baru 1 th. Pikirkan saja untuk pensiun anda nantinya….

      Salam,
      Lina

      Lina Lina

      Juli 13, 2010 at 1:25 am

      • setuju mba liana
        UL mmg tuk investasi jangka panjang
        mungkin mereka bingung dgn rekening koran yg lebih kecil dari modal yg dikeluarkan, karena si agen tidak transparan menjelaskan.tp klu transparan pasti nasabah akan ngerti dan tidak mau tutup.

        di tahun pertama dan berikutnya atau pokoknya sebelum tempo pembayarannya habis mmg nilai tunai investasi kita kecil.tp toh pada endingnya akan kembali uang kita bahkan bisa lebih besar.

        saya jg ambil UL..baru 1 bulan
        mmg target saya untuk masa depan
        selain proteksi untuk diri sendiri, saya juga memikirkan adik2 saya, kebetulan saya belom punya anak

        jadi ketika tempo pembayaran 10 tahun berakhir bisa saya tutup dan ambil hasil investasi itu.bisa untuk modal kuliah adik2 saya atau modal pengembangan usaha saya.

        yang memikirkan masa depan tak salah jika anda memilih UL.tp klu takut melihat rekening koran yg saldonya kecil dr uang yang anda setorkan, ya nabung di bank saja.

        tp nabung di bank resiko godaan kita ambil terus.spt saya yang hobi belanja online.main transfer pake m banking hiks

        tp skrang saya ingin investasi tuk masa depan.mmg reksadana bagus.tp kita yg tinggal di daerah dan sya sendiri krg paham reksadana, mmg cenderung memilih UL karena praktis

        ina

        April 6, 2011 at 5:14 pm

      • Saya ikut asuransi unit link prudential, apakah uang yg sya tabung itu bisa kembali utuh dlm jngka wktu 10thn? Suwun

        yudi

        April 20, 2016 at 11:22 am

    • Sepertinya Mbak Wdiya masih belum paham mengenai konsep Asuransi Unit Link. Ataukah memang tidak dijelaskan secara gamblang oleh Agen yang dulu pernah nawarin Mbak Widya ?

      Kalau menurut saya sie, Unit Link hanya ditujukan untuk orang-orang yang peduli dan cinta dengan keluarganya. Mereka melihat berinestasi di Unit Link untuk masa depan, bukan untuk saat ini. Jadi jika Anda ingin menutup Unit Link, kenapa Anda dulu mau membukanya ? Kenapa tidak memilih membuka rekening tabungan bank biasa saja ? Tapi saya tidak bisa menjamin jika nantinya terjadi apa-apa dengan Mbak widya. Misalnya terpelest di kamar mandi waktu mau ambil air wudlu yang menyebabkan patah tulang.

      Hanya di UNIT LINK Mbak Widya bisa mendapatkan manfaat nya dibanding dengan menabung di Tabungan Bank biasa. Semoga bermanfat. :)

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 1:49 am

  5. hahahahaha sama juga mas anjar, saya ma isitri menutup asuransi tersebut karaena ada alasan kuat unutk menutupnya karena sebuah kejadian yang menimpa salah satu agent dari asuransi tersebut …

    masih mending mas balik 75% saya cuman 4% dari nilai uang tersebut … dari 10 jeti yang diterima cuman 400 ribu

    yang bagus menurut saya ya semacam tabungan rencana mandiri, pas ga ada duit toh nantinya tuh uang masuk ke rekening kita satunya ….

    asuransi terkesan kita punya hutang hehehe

    salam hangat selalu

    kabariberita

    Mei 7, 2010 at 6:55 am

    • Inilah pemikiran banyak orang indonesia tentang asuransi, apa sih untungnya buat gue bukan apa sih untungnya buat keluarga saya 10 atau 15 tahun lagi kalau saya sipencari nafkah tidak bisa menghasilkan income karena terkena resiko. Beda dgn orang luar negri. Asuransi adlah wajib. Sebab merka berpikiran kebalikan dari kebanyakan kita. Kalau kita mau pindah ke luar negeri dan menetap beberapa tahun, maka yg pertama kali ditanya adalah asuransinya, artinya kita sudah punya dana berapa untuk bisa hidup selama misalnya 2 tahun. Jika tidak ada akan ditanya lagi siapa yg akan nanggung hidup kita disana. Slama 2 thn.

      jasudhiar

      September 27, 2012 at 2:41 am

  6. Saya agen asuransi juga, setelah tahu hitung-hitungan unit link kadang merasa bersalah juga mau nawarin ke calon nasabah. Unit link itu adalah gabungan asuransi jiwa + investasi. Asuransi jiwanya kadang ditambah dengan macam-macam rider yang bisa jadi tidak diperlukan oleh calon nasabah tapi makin besar premi yang dibayar oleh nasabah, maka komisi juga makin besar yg di dapat oleh agen. Sedang investasinya juga ditaruh di reksadana meski kadang dikelola khusus atau minta MI lain untuk mengelola.

    Sebenarnya kalau asuransi itu dipisah dengan investasi maka hasilnya lebih optimal yang didapatkan oleh nasabah. Misal Asuransinya jiwa murni saja dan sisa dananya dimasukkan ke reksadana (saham, campuran, dll).

    Selain itu, yang membebani nasabah yg beli unit link adalah biaya-biaya atau akuisisi. Kalau dihitung biaya akuisisi diambil sampai tahun ke 5, maka total dana nasabah yg “kebuang” di biaya2x tersebut bisa sampai 200% dari premi. Biaya2x tersebut buat komisi agen, keuntungan perusahaan asuransi, biaya reasuransi, dll.

    Kalau masih dibawah 3 tahun, lebih baik di lepas aja unit link tersebut, khususnya yang biaya akuisisnya sampai tahun ke 5, karena pasti dana investasinya nggak sebanding kalau kita invest sendiri ke reksadana plus ambil asuransi jiwa yang murni.

    Supriatin

    Mei 7, 2010 at 7:00 am

    • kalo udah tahu itu bersalah …ya jangan diterusin ..bersalah kan dosa..jadi saran saya sadarkan juga “temen-temen Anda” yang berbuat salah..and “Tunjukkan ke jalan yang benar dan lurus yang diridhoi Allah SWT..Amieen.. Semoga…semoga …and semoga…Thanks..

      Ricky-Rico

      Maret 5, 2011 at 4:30 am

      • sy juga berhenti ikut asuransi link yang sekarang katanya lagi booming, dan anggap sj uang hilang meski udah membayar selama 2 tahun untuk 2 anak, tapi tidak apa apa karena anak sy pernah klaim rumah sakit.

        tika

        November 28, 2016 at 2:47 am

    • Bpk/Ibu Supriatin, sekarang sudah ada Unit Link yang biaya akuisisi-nya hanya sampai 3 tahun, jadi nilai investasinya bisa lebih tinggi, terlebih jika ada Premi Top Up. Jika mau tahu lebih lanjut, silahkan hubungi saya di email : rozaqna@gmail.com. :D

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 1:53 am

      • Coba tanya agen, berapa biaya akuisisi selama 3 tahun? 200%! Gilee mahal banget!

        Prasetyo

        April 19, 2011 at 2:58 pm

    • bpk/ibu Supriatin mohon info asuransi jiwa & kesehatan murni mana yang bagus, syukur ada komparasi company satu dg lainnya, thanks ya!

      rani

      April 30, 2011 at 9:26 pm

      • Ass.saya nurhayati,agen asuransi syariah Takaful.kita juga punya produ unitlink(TAKAFUL LINK SALAM),uk info lbh lanjut silakan hub saya= 081314253609/email=nqnn76@yahoo.co.id

        nungky

        April 25, 2012 at 7:37 am

    • Silakan dipikirkan jika Bapak Mulia menabung 5jt/bulan selama 10 bulan, berarti beliau sudah menabung 50jt ya selama 10 bulan.

      Jika terjadi sesuatu dengan Bapak Mulia katakanlah terjadi sesuatu yang sudah pasti terjadi yaitu kematian.
      Apa yang dapat ditinggalkan oleh Bapak Mulia utk Istri dan anak2nya. Mungkin 50jt plus2.

      Jika Bapak Mulia memiliki asuransi, dengan dasar/azas tolong menolong, maka Bapak Mulia akan juga ditolong dengan mendapatkan 500jt untuk ahli waris.

      Bandingkan uang 50jt dengan 500jt kira2 apa yang bisa dilakukan oleh istri dan anak2nya. Dan apa perasaan mereka mengetahui Suami/Ayah mereka telah menyediakan dana yang cukup besar utk kebutuhan mereka. Paling tdk bisa berlansung atau dignakan utk usaha dengan modal yang ada.

      Jadi pandai2lah melihat apa yang tidak terlihat. Berpikirlah jangka panjang dan tidak melulu semata2 karena investasi, tapi berpikirlah tentang resiko2 kehidupan.

      Berita soal Bang Saiful Jamil mungkin bisa jadi pelajaran tentang pentingnya berasransi.

      Mari Berasuransi dengan baik dan benar!!

      Orang kaya yang berlimpah tidak memerlukan asuransi (karena mereka sudah berasuransi).
      Tapi orang yang pas2an wajib berasuransi utk orang2 yang mereka cintai.

      Semoga bermanfaat …

      bimbing as ur pruguide

      September 5, 2011 at 7:01 am

  7. Seperti halnya yang diungkapkan mas Suprihatin, pengalaman saya juga alasan yang sama membuat saya menutup Unit link saya di akhir tahun lalu. Kebetulan itu 3 tahun jalan. Untungnya biaya akuisisi produk saya cuma sampai tahun ke 3. jadinya Ketika saya Tutup unitlink nilai Pokok uang sudah kembali dan lebih sedikit saja.

    Meski demikian, secara nilai uang kita masih rugi karena yg balik jauh lebih kecil dari inflasi..

    So, pilihan optimal memang dengan memisahkan Asuransi dan investasi. Sebagaimana telah banyak dibicarakan.

    zoe

    Mei 8, 2010 at 7:20 am

    • Mas Zoe meskipun terlambat mengomentari, sptnya mas melakukan tindakan yang kurang bijaksana, krn merugikan diri sendiri dan keluarga karena telah menutup asuransi yang sudah berjalan 3 tahun. Apapun asuransinya selama perusahaannya mempunyai komitmen dan nilai transparansi kepada nasabah, maksudnya nasabah benar2 mengerti apa tujuan saat mengambil dan telah mendapat penjelasan tentang polisnya saat diantarkan oleh agennya.

      Tindakan penutupan tidak dapat disalahkan karena sptnya masih banyak yang belum mengerti konsep asuransi unitlink ditambahkan tulisan2 miring tentang unitlink. Semoga masih banyak yg terselamatkan utk tidak melakukan tindakan yang sama. Alasannya silakan menanyakan langsung kepada agennya, semoga mereka dapat menjelaskan dengan baik tentang product asuransinya. Dengar dengan baik penjelasan para agen, karena mereka memiliki tujuan mulia saat mendatangi temen2.

      Padahal setelah 3 tahun, nilai investasi akan melesat, karena biaya akuisisi sesuai penjelasan mas Zoe diambil sampai tahun ke 3, dimana mas Zoe menutupnya. Coba deh khusus mas Zoe minta penjelasan agennya meskipun sudah terlambat. Semoga mas Zoe bisa mengklarifikasi tindakan yang telah dilakukan sudah tepat atau bagaimana.

      Untuk temen2 yang masih ragu sebelum ambil keputusan silakan tanyakan agennya atau bahkan leader agentnya yang jauh lebih paham.

      Semoga bermanfaat.

      bimbing as ur pruguide

      November 11, 2011 at 11:01 am

  8. saya di AX*-MA***** sdh hampir 5 tahun sejak Nov 2005. Bingung nih, pengen ditutup saja?

    gunawan

    Mei 16, 2010 at 10:37 am

    • jangan mas, bukankah mas gunawan saat ini masih bisa hidup dari sisa gaji yang mas Gunawan terima ? Jadi mendingan teruskan saja sampai mas gunawan benar-benar tahu manfaatnya.

      Asuransi kita buka saat kita masih belum perlu dan membutuhkannya. Karena disaat kita perlu dan membutuhkannya belum tentu kita bisa membeli Asuransi. :D.

      Semoga bermanfaat !

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 1:55 am

      • Setuju dengan mas Wahyudi jangan ditutup. Sebelum menyesal konsultasikan ke agent/leader agentnya supaya tidak menyesal dikemudian hari karena telah melakukan tindakan reaktif or panik karena tulisan2 terkait unitlink misalnya.

        Semoga saat komentar ini dikirim, mas sudah melakukan tindakan yang tepat dan bijaksana.

        Salam asuransi.

        bimbing as ur pruguide

        November 11, 2011 at 11:04 am

      • Saya di minta kakak untuk menutup asuaransi saya karena akusisinya besar. Saya sudah ikut A*A M*****I selama 9 bulan.
        Proporsi akusisinya itu th-1 80%,60%,40%,20%,10%. Jadi kalau dihitung nilai investnya baru balik modal th-6, dan naik th-7. jadi kalau di bandingkan dengan tabungan rencana mandiri lebih mendingan dia.

        mansyur oce

        Juni 26, 2013 at 6:02 am

    • Setuju tutup saja. Memang rugi, tp dari pada lebih rugi lagi karena unit kita digerogoti terus untuk biaya administrasi dan biaya asuransi yang jumlahnya terus bertambah. Dana yang cair kita belikan asuransi term life dan sisanya ke reksadana (saya pakai panin dana maksima yang biaya akuisisinya cuma 1% dengan setoran awal 1 jt) hasilnya maknyus, biaya asuransi lebih murah dan investasi kita berkembang maksimal jauh melebihi unit link.

      Prasetyo

      April 9, 2011 at 3:54 pm

      • Pak Prasetyo, bisa sharing ke saya tentang produk Panin Dana Maksima-nya?
        Mungkin kalau tidak di sini, bisa lewat email saya di guido.anwar@gmail.com.

        Terima kasih

        Guido

        Guido

        Agustus 7, 2011 at 3:24 am

  9. wah..
    saya baru tau neh..
    saya baru ikutan asuransi M*N*L*F*
    baru setoran pertama sih…
    baiknya diteruskan apa tutup? terus kalo ditutup apa bisa diambil lagi setorang pertama atau langsung hangus?

    trims

    koro

    Mei 23, 2010 at 9:28 am

    • Tutup saja mas.. mubazir.. mending nabung di emas aja. sudah ada beberapa bank syariah yang bisa nyicil untuk beli dinar..

      isal

      Juni 17, 2010 at 10:51 am

    • Sebenarnya ada masa Free Look Periode selama 30 hari (Setiap perusahaan asuransi beda kebijakan), jadi jika mas koro tidak sreg dengan asuransi yang diikuti bisa dibatalkan dan uang mas koro akan dikembalikan tapi tidak 100% mungkin nantinya ada biaya penalti senilai 100 ribu (tergantung dari perusahaan asuransi yang mas koro ikuti).

      Tapi saran saya mending teruskan saja mas, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kehidupan kita di masa depan dan resiko apa saja yang akan menghadang. Jadi memiliki sebuah Asuransi adalah sebuah pilihan dan keputusan yang bijaksana. :D

      Semoga bermanfaat

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 2:13 am

    • ga ada salahnya cek (TANYAKAN LANGSUNG KE CALL CENTER) manfaat perlindungan yang BISA ditanggung perusahaan asuransi, dan SYARAT-SYARAT klaim nya. Apakah manfaat dan syarat2 nya cocok denganmu.
      kalo tidak ya hangus lah pilihanmu.

      rani

      April 30, 2011 at 10:06 pm

    • Dear Mas Koro,

      Produk asuransi apa yang sudah di beli ? saya bisa bantu menjelaskan produk M*N*L*F* yang sudah dibeli.

      Best Regards,
      Rini

      rini

      Juni 26, 2011 at 4:02 pm

  10. Buat ramadhian,,klo boleh tahu itu asuransi grup health atau individu?

    ana

    Mei 24, 2010 at 4:00 am

  11. broo.. klo boleh koreksi nh
    perusahaan asuransi tetap berkomitmen sesuai dengan hukum yang berlaku. ga mungkin ada perusahaan asuransi yang meminimalisir pengeluar untuk klaim..
    apa lagi kalo bisa ga bayarr..
    ga mungkin lahhh.. mau pailit tuh perusahaan…
    coba pikir sekarang ada ratusan perusahaan asuransi diindonesia untuk jenis group health dan individu semuanya bersaing ketat dan ada ratusan atau bahkan ribuan jenis produknya yang dapat dipilih klien..
    jgn salah kapra broo…

    makanya sebelum memilih ada baiknya mengenal terlebih dahulu produk yang mau diambil..

    untuk klaim istri yang ditolak mungkin karena emang ga ada benefit kehamilan kali..
    coba follow up ke HRD sama marketing sampeann…
    diklarifikasi dulu…

    sama buat yang lainnya.. kenalilah terlebih dahulu benefit yang anda miliki karena untuk perusahaan asuransi tidak menjamin semua penyakitt..
    dan mintalah sosialisasi kepada marketing perusahaan asuransinya agar anda dapat lebih paham akan benefit asuransi yang anda miliki dan tidak ada salah kapra dalam penggunaan benefit..
    okkeeyyyy..
    :)
    Regards,

    Richards

    Mei 24, 2010 at 4:12 am

    • Gw ikut asuransi kesehatan *C* memang bagus tapi si Account represetativenya suka bilang gini ke orang kantor kalau ada yang masuk rumah sakit : ” Bu jangan terlalu banyak masuk ke rumah sakit lagi ya, kita tekor neh .. Perusahaan ibu utitlisasinya sudah hampir mendekati 90% “.

      Gebelg bgt itu..

      isal

      Juni 17, 2010 at 10:54 am

    • setuju dengan uraian ini,saya agen juga..dan beberapa calon client yang saya temui beberapa diantaranya sudah ada cover proteksi dari asuransi lain,tp ketika saya tanya manfatnya banyak dari mereka tidak mengerti.. intinya dari compalint2 yang beredar ini adalah ketidak pahaman nasabah dan penyampaian agent yang kurang jelas..saya hanya bisa kasih saran ke nasabah untuk bertanya sejelas2nya kepada agent yang menawarkan asuransi..jika dirasa tidak mengntungkan lebih bain tidak usah diambil..kalau masalah uangnya di tahun pertama tergerus banyak bukan berarti uang nasabah hilang..rata-rata program asuransi itu jangka panjang jadi pola uang yang diinvestkan di asuransi akan bergerak sepertini ini : tahun 1 = 0% ,tahun 2 = 40% Tahun 3 sampai 5 = 85% dan tahun 6-10 +100%. jadi uang nasabah baru bergerak naik dari tahun ke 6 sampai 10. jadi jangan heran kl melihat danaya di tahun pertama atau kedua kok masih sedikit.

      hendry

      Agustus 16, 2011 at 2:59 am

  12. dari kasus-kasus tersebut dapat dilihat, ternyata nasabah sama sekali tidak mengerti dengan asuransi yang diambilnya.
    1. Proses kehamilan adalah satu proses yang diinginkan atau diharapkan terjadi. Oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi yan disebabkan oleh kehamilan tidak diasuransikan. karena dianggap orang yang bersedia untuk hamil telah siap dengan segala resikonya.
    2. Produk Unit link adalah Jenis asuransi yang mahal, bisa dilihat dari manfaat yang diberikan. maka jangan dibandingkan dengan anda membeli asuransi jiwa. (Harga Tidak Pernah Bohong)
    3. Pada tahun 1,2 dan 3 uang anda memang sebagian besar digunakan untuk membeli Produk asuransi tersebut dengan sistem dicicil. Makanya Nilai tidak sebanding dengan uang yang telah ditabungkan.
    4. Namanya Investasi semuanya bersifat jangka panjang. kalau menghitungnya dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun itu sejenis deposito.

    Contohnya, anda ingin berinvestasi dengan membeli rumah. Rumah tersebut anda cicil 400Rb/bln dengan waktu pelunasan 10 Tahun = 48 Juta. mungkin rumah tersebut setelah 10 tahun memiliki harga 70 Juta.tapi anda tidak mendapatkan manfaat asuransi seperti yang ditawarkan unit link.

    Namun jika rumah tersebut anda jual 2 tahun kemudian. Berapa Nilai tunai yang bisa anda terima ? Paling 300Rb (karena didepan anda memiliki DP)

    Gugun

    Mei 26, 2010 at 6:00 pm

    • wew makin seru nih…memang sifat benar dan sifat salah itu adalah hal yang subjektif…namun sepengetahuan saya yang masih belajar ada satu kaidah abadi “suatu persero/perusahaan didirikan untuk mencari keuntungan yang sebesar2nya untuk sipemilik serta pegawai nya dan memberikan jasa/goods yang terbaik untuk customernya”, namun ada kaidah abadi lain juga “orang bodoh/kurang paham akan selalu dicurangi oleh sipintar/sicerdik” untuk itu jadilah orang bodoh yang terus mau belajar dan jadilah sicerdas/sicerdik yang mau menolong dan bijak bertindak karena asasinya kita adalah manusia yang berbagi bukan yang mau kaya sendiri….

      ayah aqil

      Mei 27, 2010 at 5:28 pm

  13. mohon masukannya ya.
    aku ambil 3 unitlink utk suami dan 2 anak.
    utk suami sudah jalan masuk taon ketiga.
    utk anak pertama sudah jalan masuk taon keempat.
    utk anak kedua baru jalan setaon.

    setelah mendapatkan pencerahan dari acara financial talk dari QMFinansial (Lidwina), aku mo tutup unitlink ini. Tapi setelah telpon ke cs asuransi yg bersangkutan,aku kaget return yg bisa aku peroleh kecil bgt.

    setelah liat ilustrasi polis,biaya akuisisi sampe taon kelima. jadi apa baiknya saya tutup polis setelah taon kelima atau langsung cut off skrg saja ya?

    sebelumnya terima kasih utk masukannya.

    • Sebelumnya saya ucapkan Selamat untuk Mama rara yang telah merencanakan dengan baik segala resiko dalam kehidupan Mama. Permasalahannya apakah Asuransi Kesehatan/ Apapun namanya, yang saat ini Mama Rara miliki sudah cukup?

      Atau jangan-jangan
      Mama belum mengerti manfaatnya. Sehingga pada saat klaim, Mama masih tetap keluar uang banyak juga, yang akhirnya Mama kecewa, sakit hati dan menulis
      di Milis bahwa Asuransi tidak bagus.

      Jadi intinya, prinsip teliti itu penting !! ting!! Ting.
      Lalu, Asuransi Kesehatan apakah yang perlu kita cermati dan kita pilih?

      Pada umumnya, manfaat Asuransi yang ditawarkan dibedakan berdasarkan Kamar dan
      batas tahunan, tapi tahu ga Ibu, ternyata dari batas tahunan pun masih dikavling-kavling lagi antara lain ; untuk biaya dokter, pembedahan,
      obat-obatan dan sebagainya.

      Ibu, mengapa saya mesti jelaskan hal ini lebih detail, supaya Ibu melihat perbedaan dari sebuah program Asuransi lebih teliti, bukan hanya
      dari namanya saja yang besar.

      Apabila Ibu ingin Review Polis yang dimiliki, apakah sudah memenuhi kebutuhan Ibu/ Belum. Kami menyediakan Konsultasi Gratis Via Email : ziday_jr@yahoo.com

      Salam,

      Ana

      Ana

      Agustus 8, 2010 at 2:27 am

    • baiknya jangan bu..sangat disayangkan..meski ada biaya2 asuransinya, sebenernya itu adalah biaya administrasi aja kok… tp klo diitung2 sih udah sedikit untung (karna paling tidak sudah dapet perlindungan untuk kesehatannya khan) meski gk sakit, tp justru dg sehat itu aja sudah banyak uang yg disimpan dg menjaga kesehatan kita.

      asuransi ada untuk melindungi Anda dan keluarga akan ketidakpastian yg ada di hidup ini. Karna Anda ingin selalu melihat senyum orang yg Anda kasihi

      keysa09

      Januari 24, 2011 at 6:10 am

    • sebaiknya jangan bu
      mending ibu sabar aja sampe jatuh tempo dan bisa dapatkan hasil investasinya
      mmg spt itu bu di UL…karena UL bukan tabungan..yg mana saldo kita sesuai yg kita setor
      tp hasil investasinya di akhir masa tempo kan besar

      apakah karena ada perbandingan UL dgn reksadana ibu lantas nutup UL dan harus rugi.Sementara klu ibu lanjutkan hingga tuntas malah ibu untung.

      semoga saat sya koment ini ibu masih lanjut

      ina

      April 6, 2011 at 5:20 pm

    • Menurut saya tutup saja, tapi sebelum ditutup keluarga tetap harus terlindungi asuransi. Pilih term life (ada Allianz dan sinar mas yang menurut saya cukup murah) dan jika ada dana lebih bisa investasi di reksadana (di commenweald bank bs dibeli secara on line jika sudah buka account)

      Prasetyo

      April 9, 2011 at 4:03 pm

    • korban cuci otak financial planer, emang jasa financial planner gratis….? bandingkan reksadana dengan asuransi itu spt orang bodoh saja tujuan aja jelas beda, asuransi pasit ada biaya, anda beli reksdana emang gak ada biaya akusisi dan pasti untung, dan emang si financial planer ketika merekomendasikan produk kepada anda ndak dapat komisi juga mereka ? udah bayar jasa konsultasi bayar biaya akuisisi juga anda

      bodoamat

      April 28, 2016 at 4:42 pm

  14. artikelnya bagus :-)

    dinov

    Juni 15, 2010 at 1:08 pm

    • prasetyo,
      yang anda tidak pernah tau atau sengaja anda tidak beritahu kepada client anda
      Investasi itu beresiko ?
      anda bisa jelaskan mengapa produk reksada bisa ditutup sama MI baca ini http://investasi.kontan.co.id/news/90-produk-reksadana-telah-ditutup

      apakah ada asuransi unitlink yang tiba2 ditutup spt itu ?

      kalo anda sibuk urusi besar biaya akusisi,

      Apakah beli asuransi term life dan reksadana tidak ada akuisisi ?

      asuransi term life diperuntukan kepada calon nasabah yang siap dengan isi kontrak asuransi dan punya dana cukup.

      prinsip dasar asuransi adalah membayar biaya premi untuk menanggung resiko

      Biaya premi terus naik sesuai usia ,semakin lama semakin mahal preminya seperti asuransi mobil itu juga berlaku untuk jiwa karena semakin tua resiko semakin tinggi

      Umur maksimal yang di jamin lebih pendek 60 -70thn

      kewajiban membayar setiap tahun “Wajib”
      apabila tidak melakukan kewajiban maka otomatis polis berkahir

      Tidak ada nilia tunai ataupun premi kembali alias premi hangus

      perusahaan asuransi berhak tidak memperpanjang kontrak asuransi

      bodoamat

      April 28, 2016 at 5:02 pm

  15. saya sekarang tidak percaya apa yang namanya itu reksadana, unit link, dan berbagai macam produk derivatif lainnya. Saya lebih percaya invest di emas. hasilnya alon-alon tapi kelakon. Semug atabungan saya 80% sudah diconvert ke EMAS dan DINAR..

    isal

    Juni 17, 2010 at 10:50 am

    • Betul sekali Mas Isal. Tapi apakah anda berpikir… jika terjadi musibah pada keluarga anda? apakah emas / dinar yang anda punya langsung di jual..? apa nunggu laku dulu? kalau anda tidak punya ASUUransi nantinya kasihan sekali keluarga anda.

      bundadanbalita

      Februari 22, 2011 at 1:23 pm

    • Mas Isal, saya tertarik nie dengan Dinar, apa itu program MLM ? Apakah produk emasnya jelas terlihat dan mudah untuk di cairkan ? Trus bagaimana jika terjadi sesuatu hal yang menyebabkan kita tidak bisa lagi bekerja, apakah ada jaminan kesehatan yang bisa kita terima ?

      Saya tunggu jawabannya ya mas di email saya aja : rozaqna@gmail.com.

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 2:28 am

  16. Di http://www.aidilakbar.com unitlink sudah dikuliti sampai seri ke-7. Check aja :)

    R07

    Juni 17, 2010 at 2:12 pm

    • mendingan beli perumahan aja kali ya, nilai tsnah kan nggak akan turun….trus dikontrakin…hasil kontrakan buat beli emas….nggak rugi kan..

      yeni

      April 6, 2011 at 8:46 am

      • anda benar sekali.,tp hidup kita bisa berubah 180 derajat kl tiba2 kita terkena sakit kritis,bisa-bisa harta investasi yang kita miliki itu dijual habis untuk biaya pengobatan,itu br sakit kritis bagaimana kalau misalkan meninggal, bagaimana nasib kehidupan keluarga kita selanjutnya. bijaklah dalam memandang, jangan samakan investasi di asuransi dengan investasi properti,emas,reksadana atau deposito..saya egent..anda bisa tanyakan kepada saya untuk deatilnya by email :kimihuricane@yaoo.com

        hendry

        Agustus 16, 2011 at 3:07 am

  17. Untung aku belom sempat ikutan asuransi.

    Mending dibeliin emas aja y?

    Rifky

    Juni 19, 2010 at 11:02 am

    • ya diversifikasi investasi adalah bagus. salah satunya adalah di emas. ini kalau mau beli emas ada di sini http://isal.wordpress.com/2010/06/28/tempat-pembelian-emas-99-karat-logam-mulia-antam/

      isal

      Juni 29, 2010 at 2:26 am

    • tergantung seberapa besar resiko yg sanggup Anda toleransi.. dan juga jangka waktu anda berinvestasi. apakah 1-2 tahun, 3-5 tahun, ato lebih.. karna unitlink adalah konsep investasi jangka panjang dengan menfaat perlindungan asuransi

      keysa09

      Januari 24, 2011 at 6:25 am

    • mas rifky, kalo emasnya di curi sama tetangga gimana donk… ?? :D

      Wahyudi

      April 9, 2011 at 2:30 am

      • Beli emas Antam di Pulo Gadung, kita bs bawa pulang sertifikatnya saja, sedangkan emasnya tetap disimpan disana. Untuk payung kesehatan beli asuransi term life. Anak saya ikut asuransi kesehatan murni cuma 100 rb per bulan.

        Prasetyo

        April 10, 2011 at 7:02 am

  18. Tinggalkan menabung di bank.. Kembalilah KE EMAS DAN PERAK. Semakin kacau dunia.. harga emas semakin naik..
    http://tejorini.multiply.com/journal/item/7

    fajrul

    Juni 30, 2010 at 2:59 pm

    • ini mah do’ain dunia kacau.bener2 kacau…anda.hahhha

      roe

      Februari 12, 2011 at 1:23 pm

    • saran yang sangat bagus,

      dunia makin kacau

      kita makin kaya dengan emas wkwkwkwwkkkkk

      iron

      Agustus 25, 2012 at 4:10 am

  19. Berhati-hatilah bagi anda yg berpikir diversifikasi investasi adalah cara yang baik. Terkadang diversifikasi menyebabkan return yang kita peroleh menjadi tidak optimal.. The best investor adalah mereka yang MENGERTI dengan investasi yang mereka tanamkan dan FOKUS kepada investasi2 tertentu yang mereka PAHAM

    durmansjah

    Juli 2, 2010 at 11:59 am

  20. Betul kata atas saya, diversifikasi memang kunci dari optimalisasi return/risk, tapi dioversifiaksi yang berlebihan/tidak terkontrol sesungguhnya dapat memberikan efek yang sebaliknya, yakni reurn/risk ratio-nya malah menurun, dilution, dll.

    Atas2x saya sebelumnya:
    Emas sedang naik daun selama 2-4 tahun terakhir ini, dan memang 7 tahun terakhir adalah 7 tahun jaya bagi emas, tetapi ke depannya, resiko tetaplah ada.
    Secara kasar, emas dapat digunakan sebagai “asuransi” , buffer, untuk portfolio, karena BIASANYA emas bergerak berlawanan dengan asset class lain seperti equity dan bond. Karenanya paparan terhadap emas dalam portfolio jangka panjang (misalnya untuk dana pensiun) ini pun biasanya DIANJURKAN untuk tetap dalam jumlah yang tidak terlalu besar, lain cerita kalau digunakan sebagai medium spekulasi.

    Semoga membantu.

    Arsen

    Juli 9, 2010 at 9:09 pm

  21. saya punya unit link, udah masuk th ke 6. tinggal 4 th lagi. semula pikir rugi krn uang kita pd th2 pertama tergerus. tp sy tetep ga tutup polis, krn agennya temen. awalnya krn ngerasa ga enak aja. tp sekarang, sy pikir untung juga. coz stlh 10 th selesai nanti, sy ga harus setor premi lg, tp asuransi sy jalan terus. premi yg 10 th gmn? skrg, di th ke 6 udah balik setengahnya. aplg th ke 6 ini hitungannya udah 100% investasi. artinya mulai th ke 6 ini, potongannya udah tinggal biaya bulanan aja, yg jumlahnya sekita 120rb-an per bulan. premi sy sendiri ga besar, cm 500 rb per bulan. jd ya sy pikir lanjut aja deh sampe 10 th selesai. itung2 nabung. uangnya untuk pensiun aja nanti. jd hitung2 ini nabung jangka panjang (lebih dr 10 th). kl yg jangka pendek, kurang dr 5 th, ya saya pilih nabung di bank aja.

    Fitriana Sidikah

    Juli 15, 2010 at 2:48 am

    • mantap
      setuju..lanjutkan
      tapi sya bukan asuransi lho..tp sama2 nasabah UL yg punya pikiran jauh ke depan..
      salam kenal :)

      ina

      April 6, 2011 at 5:23 pm

    • Nah ini pasti salah mengerti. Mbak, setelah tahun ke sepuluh tetap harus bayar biaya administrasi dan biaya asuransi dengan cara memotong unit anda dan dari tahun ke tahun biaya asuransi akan naik terus. Bisa dibayangkan pada tahun tertentu (misal tahun ke 16) jika anda tidak top up dan investasi tidak berkembang seperti yang diharapkan maka unit anda lama2 habis. Dengan sendirinya mimpi mendapatkan uang banyak pada hari tua dengan setor premi 10 tahun saja hanya tinggal mimpi. Lebih baik memisahkan asuransi dengan investasi, biaya asuransi lebih murah dan hasil investasi (reksadana + emas murni jika ada dana lebih) akan lebih optimal. Unit Link = asuransi term life + biaya asuransi + administrasi + biaya akuisisi (sebagian utk komisi agen) + biaya investasi.

      Prasetyo

      April 9, 2011 at 4:25 pm

  22. Berasuransi sekaligus Investasi ( unit link ) memang kurang menguntungkan sebab2nya antara lain ;

    1.Proteksi yang kurang maksimal
    2.Biaya yang mahal terutama biaya akuisisi
    3.kurang fleksibel

    Referensi bisa dibaca di http://www.aidilakbar.com/2010/05/unitlink-seri-4jadi-kelemahannya-dimana/

    kalau yang namanya bisa putus pembayaran premi setelah 10 tahun itu juga biasa saja,,alias fasilitas saja karena setelah dana berkembang pembayaran premi asuransi akan di debet dari hasil investasi.kalau hasil investasinya mencukupi ya jalan kalau tidak ya gagal putus pembayaran preminya.

    mengenai putus pembayaran premi ini bisa dibaca di http://priyadi.net/archives/2007/06/10/asuransi-unit-link-vs-reksadana/

    ANDI

    Juli 16, 2010 at 3:35 am

  23. klo mau invest datang ke bank atau manajer investasi.
    klo mau asuransi datangi ke agen, minta asuransi sesuai kebutuhan Anda.
    jangan pernah gabungkan itu.

    Asuransi dan investasi itu seperti 2 batang rel kereta yang akan menghantarkan gerbong Anda menuju tujuan finansial, tetapi dengan cara yang berbeda. asuransi akan memberikan sejumlah uang (uang pertanggungan) ketika anda terkena resiko, investasi akan memberikan return ketika sudah jatuh tempo.

    kalau Anda investasi di unit link, well Anda sudah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan return yg selayaknya Anda dapat, sekaligus mendapatkan resiko under insured.

    Anda akan mendapatkan return yg selayaknya Anda dapat, ketika Anda menginvestasikannya di instrumen investasi dalam hal ini, reksadana (karena unit link memakai instrumen reksadana).

    don

    Juli 28, 2010 at 8:25 am

  24. kalo askes gimana, kan banyak juga baiknya

    firemanska

    Juli 28, 2010 at 3:10 pm

    • klo askes itu bagus, karena untuk perlindungan yg berkaitan dgn resiko kesehatan Anda.

      don

      Juli 29, 2010 at 6:19 am

      • askes juga bagus..nilai lebih unitlink adalah uang premi kita juga dialokasikan utk diinvestasikan dg bbrp tipe resiko yg bisa kita toleransi. saya rasa ini adalah sarana kita dalam memiliki perlindungan Askes (tanpa harus jadi PNS) dan juga berinvestasi (serasa orang kaya)

        keysa09

        Januari 24, 2011 at 6:22 am

  25. Dari buku yg pernah saya baca, jangan beli unit link kalo belum paham bener :)
    Memang kalo cuman di bawah 5 tahun banyak biaya yg musti kita bayar, malah di 1-2 tahun pertama seakan-akan duit kita diambil semua sama perusahaan asuransinya hehe

    Tapi buat yg susah nabung, dengan adanya asuransi ini mau gak mau khan menyisihkan duit untuk ditabung. Tapi itu khan duit kita, jadi ya terserah mau apa kita bikin khan?

    It’s all up to you, kalo mau ribet dikit emang bener seperti yg diutarakan temen di atas. Asuransi murni yg diikuti, dana sisanya dipasang di reksadana :)
    Lebih menghasilkan euy, tapi ribet dikit euy

    Salam,

    riyantoro

    Agustus 3, 2010 at 12:54 pm

  26. Perlu diperjelas lagi mengenai asuransi unitlink, banyak orang mengira/salah kaprah mengenai unitlink. Mindset asuransi jiwa harus dibalikin lagi seperti semula, proteksi proteksi proteksi. Dan semua asuransi jiwa bicara jangka panjang (di atas 5 tahun).

    Unitlink mengakomodasi proteksi sekaligus investasi secara PRAKTIS (karena masih banyak orang yang malas melakukan investasi secara reguler entah itu bulanan atau tahunan). Dan untuk nasabah unitlink jangan protes dulu kalau baru invest di bawah 5 tahun, apalagi baru 1-2 tahun invest. Apalagi nasabah yang beli dan tidak pernah tahu (atau tidak ingin tahu) polis, tiba-tiba begitu direject bagian klaim langsung protes. Ke laut aja nasabah ignorant seperti itu…

    Ada cara lain yaitu membeli reksadana dan asuransi jiwa murni secara terpisah tapi bila dilakukan sendiri lumayan cukup ribet (bila reguler). Biasanya cara ini lebih praktis dilakukan via Financial Planner.

    Satu lagi: bedakan definisi investasi di instrumen finansial dan menabung di bank. Beda banget!

    Aggy

    Agustus 5, 2010 at 11:43 am

  27. Wah, jadi tertarik ikut komentar. Saya suka sedih lihat rekan-rekan yang malas berinvestasi sendiri. Unit link adalah contohnya. Padahal hasilnya akan jauh maksimal jika kita mau sedikit saja belajar mengenai investasi.
    Kemarin ada agen asuransi yang menawarkan unit link, dia bilang tahun 2008-2010 unit link naik 100%. Padahal reksadana syariah saya pada tahun 2008-2010 naik sebesar 300%. 200% selisihnya kemana ya?
    Terus, dia bilang kalau seorang anak ikut unit link dari umur 3 tahun, membayar premi Rp 150.000/bulan sampai umur 40 tahun, di umur 40 tahun akan mendapat uang pensiun 5 miliar. Kalau dihitung2 wow 5 miliar besar sekali, coba kalau hanya taruh di tabungan Rp 150.000 X 12 x 37 tahun = Rp 66.600.000 untung dong ikut unit link. Padahal di hitungan saya (pakai perhitungan Time value of money: ordinary annuity) bisa dapat sebesar Rp 5.451.605.159 jika uang Rp 150.000/bulan tersebut dibelikan emas batangan dengan kenaikan hanya 17%/tahun Coba kalau yang kenaikan sebesar 23%/tahun akan lebih besar lagi. Coba bayangkan selisihnya kemana?
    Ya, tapi untuk yang mengganggap selisih Rp 450 juta tidak besar, itu sudah lain ceritanya:)

    Nova

    Desember 20, 2010 at 2:47 pm

    • klo dilihat dari besarnya uang yg diterima emg mungkin bisa dibilang kalah sama emas tp klo dilihat dari manfaatnya jangka panjang, dimana selalu ada resiko dalam hidup ini (sakit/terluka, kecelakaan dalam tugas) nilainya gk akan sebanding dg yg bisa emas kasih.

      hal ini saya dapet saat temen kaya saya.. menderita kanker darah tahun lalu. Meski dg banyaknya hasil investasi yg diperolehnya, akhirnya dia gk memberikan kebebasan finansial utk keluarganya karna bisnisnya dijual utk biaya berobat..

      saran saya, siapkan segala sesuatu sebelum terjadi hal2 diluar kuasa kita

      keysa09

      Januari 24, 2011 at 6:41 am

      • betul mba keysa09, asuransi penting sekali. tetapi untuk digabung dengan investasi sepeti unitlink, hasilnya sangat jauh dari maksimal. Saya ikut asuransi murni kesehatan tanpa embel2 link dengan premi yang lebih murah dari premi asuransi unitlink, tapi cover-nya lebih luas dibanding dengan unit link. Nah, sisanya yang harusnya saya bayarkan kepada perusahaan asuransi untuk di investasikan saya investasi sendiri di reksadana, saham, deposito, emas, sukuk dan wiraswasta. hasilnya, apa yang dijanjikan oleh agen-agen tersebut kalah hasilnya deh. Gimana ngga kalah hasilnya, jika anda membeli unit link, 30% premi anda akan diberikan kepada agen asuransi anda sisanya baru ke asuransi dan investasi. kemudian hasil investasi anda akan dibagi untuk perusahaan asuransi, manager investasi dan anda. kalau anda investasi sendiri, anda hanya membagi dengan manager investasi dan anda.

        Nova

        Januari 24, 2011 at 8:56 am

      • betul apanya, yang jelas nasbah selalu di rugikan degan alasan2 tetek bengek., yang mejunjung asuransi itu biasa nya cari nasabah dgn iming doank

        hartono endro

        Desember 19, 2013 at 11:08 am

    • setuju sekali bro comment anda diatas…kalo mau invest , kenapa pake unit link …And kalo mau proteksi kenapa juga pake unit link..Kenapa nggak ke Reksadana , Forex, Saham dll yang notabene memang di-design untuk konsep investasi..And kenapa nggak datang aja ke perusahaan asuransi , ambil yang pure proteksi (“tanpa embel-embel investasi”) karena biasanya dan pasti preminya lebih murah …atau dengan premi yang semahal unit link apabila ditaruh di asuransi murni akan mendapatkan Uang Pertanggungan yang lebih besar …
      Kalau saya pribadi ( sekali lagi “pribadi” )mengatakan : Tidak , Unit Link …
      Semoga urun rembug saya ini bermanfaat… Terima kasih

      Ricky-Rico

      Maret 5, 2011 at 4:44 am

  28. Kalo saya baca dr semua pembahasan diatas intinya cm satu agent atau marketing kurang menjelaskan secara detail dari setiap benefit yang nasabah akan dapatkan, dan jangan lupa pula peran nasabah kenapa tidak tanya sedetil mungkin… Pengalaman saya menjadi agent asuransi, saya selalu menyarankan kalo ingin berinvestasi jangka pendek ya katakanlah 1-2 thn pengen ada hasil ya jangan Invest atau nabung di asuransi, tapi pilih deposito atau bisnis riil aja (berdagang), asuransi bukan menilai nyawa anda tp asuransi sifatnya sharing risk, membagi beban resiko yg harus anda tanggung disaat anda sakit, jadi kesimpulannya asuransi merupakan salah satu kemudahan kita dalam berfinansial…..

    Dimas

    Januari 23, 2011 at 8:46 am

    • Menurut saya tetap berasuransi , tapi jangan di Unit Link karena terbukti mahal! Pilih asuransi murni yang jauh lebih murah dan sisanya investasikan ke reksadana+beli emas murni. Beli reksadana tidaklah ribet, sebagai contoh buka tabungan di commenwealt bank dan bisa beli reksadana secara online.

      Prasetyo

      April 9, 2011 at 4:37 pm

      • Salam,

        Unit link tidak selamanya mahal. Mgkn dulu iya, atau jika agennya tidak dapat men-set manfaat dg optimal sesuai kebutuhan peserta.

        Sekarang ada unit link dg premi 355 ribu per bulan dapat UP 1 miliar, utk pria usia 30 tahun tidak merokok. Premi ini flat sampai kapan pun (masa berlaku garansi sampai 70 tahun), asalkan peserta disiplin membayar.

        Adakah asuransi murni yang bisa memberikan UP 1 miliar dg premi 355 ribu per bulan (bulanan lho, bukan tahunan) dan preminya flat?

        Tidak semua orang bisa bayar sekaligus tahunan sebesar jutaan, jadi unit link yg ini cocok utk mereka terutama yg hidup dan mengatur keuangan secara bulanan (karena gajiannya per bulan juga).

        Cek linknya di sini: http://myallisya.wordpress.com/2012/02/28/355-ribu-per-bulan-dapat-up-1-miliar-mau/. Semoga bermanfaat.

        Salam,

        Asep Sopyan

        Maret 12, 2012 at 4:05 pm

  29. Click dan baca semoga bs membantu anda semua
    http://bisnis.vivanews.com/news/read/50722-apa_itu_unit_link

    Dimas

    Januari 23, 2011 at 8:52 am

  30. Benar sekali Koment Dari mas DImas. bahwa semua itu tergantung dari ageny yang menjelaskan. FAKTANYA saya punya nasabah Inves 50juta dari Bulan agustus 2009 sampai bulan agustus 2010 mendapat Keuntungan 10juta. jadi total menjadi 40juta. nah mungking dari Para Komentar di atas anda Bernasip Sial aja Hahahahhaaha.

    sms gratis klik http://www.maribersedekah.co.cc

    bundadanbalita

    Februari 22, 2011 at 1:19 pm

  31. Wah…..padahal baru aja teman nawarin unitlink. Jadi ragu dan lebih baik banyak belajar dr pengalaman teman-teman. Terimakasih, salam kenal.

    dyah rachmi

    Maret 8, 2011 at 9:50 am

  32. Saya jg menutup unitlink yg br saya beli unitlink 6 bln yg lalu dg setoran 1jt/bln, dr 6juta yg saya storkan cm blk 2juta..pdhl sy bl di bank syariah..katanya yg 4juta bt infaq..y udah saya minta laporan infaqnya kemana..asal g kemakan agen asuransinya sih gpp, infaq 4juta trs malemnya minta ganti aja ma Allah 700x lipat aj deh..drpada dihitung2 rugi..tetep berpositif thinking aj deh..heheheh

    lie max

    Maret 10, 2011 at 3:34 am

  33. sy ikut unitlink sdh 6 tauun yll, memang unitlink asuransi jangka panjang. proteksi sdh dirasakan duit sdh balik, lumayanlah. daripada asuransi murni, duit kagak pernah balik.

    jho ngo no

    Maret 13, 2011 at 4:43 pm

    • Wah rupanya agen tidak memberi pencerahan bahwa dari premi yang disetor juga ada duit yg ga balik alias hangus!

      Prasetyo

      April 9, 2011 at 4:43 pm

  34. kok sy untung yah…sy ikutan unit lynk produk dr bank aus….mgkn just lucky saja… sy setor 30jt dan prog yg aggresive…skg sudah bernilai 80jt kira2 6 thn yg lalu… just sharing saja toh tak semua unit lynk itu jelek…. tp berhati2 mmg perlu sekali…

    udin

    Maret 17, 2011 at 3:38 pm

  35. Benar,mudah sekali beli reksadana:
    – datang ke bank terdekat,bilang ke cs mau beli reksadana.akan dibukakan akunnya.
    – untuk penambahan,tinggal lewat internet banking.
    Jangan malas berinvestasi sendiri.hasil unitlink jgn dibandingkan dengan menabung atau depisito. tp bandingkan dengan anda berinvestasi dengan emas dan reksadana.hasilnya akan jauh tidak maksimal jika dibandingkan anda ikut asuransi terpisah dan uang investasi yg harusnya masuk ke unitlink anda investasikan sendiri beli reksadana,saham dan deposito.coba pakai rumus anuitas dengan return reksadana 23% atau emas 17%.jangan cuma nerima kata si a unitlink bagus,kata si b asuransi terpisah lebih baik.ayo kita sedikit saja belajar berhitung. (Rumus anuitas bisa lihat di google).buktikan sendiri mana yang lbh menguntungkan.orang malas pangkal miskin:)

    nova

    April 9, 2011 at 4:58 pm

  36. teman, ini cara bagaimana menghitung hasil investasi kita. Kita punya uang Rp 500.000,- nih. mau diinvestasikan setiap bulan hingga umur 50 tahun. berapa yang akan kita peroleh di umur 50 tahun? Rumusnya:

    Jumlah Tabungan di umur pensiun = jumlah yang ditabung dikalikan dengan /r

    (Rumus bisa dilihat jelas di Intermediate Accounting Kieso Chp 6 atau buku manajemen keuangan atau mbah google mengenai formula anuitas)

    R adalah kenaikan investasi kita jika disimpan dalam instrument tersebut. contoh kalau biasanya tahapan di bank suka disebut bunga kira2 1% per tahun = 0,08%. Untuk emas kira-kira 17%/tahun = 1,42%/bulan; untuk reksadana kira-kira 23%/tahun= 1,92%; Untuk deposito kira-kira 5%/tahun = 0,42%/bulan.

    N adalah jumlah berapa kali kita rutin nabung. Misal nabung selama setahun, jadi n adalah 12 kali nabung. Jadi kalau umur sekarang 30 tahun dan tabungan mau di ambil umur 50 tahun, n adalah 20×12=240 kali nabung.

    Nah mari kita mulai menghitung. Misal Umur saya 30 tahun. Niat mau nabung tiap bulan Rp500.000, berapakah tabungan kita di umur 50 tahun (20 TAHUN LAGI)? Uang tersebut setiap bulan saya belikan reksadana syariah yang return 1,92%/bulan.
    Jumlah tabungan saya di umur 50 tahun adalah sbb:
    Rp 500000 X ((((1+1,92%)^240)-1)/1,92%) = Rp 2.458.613.569,-

    Perlu diingat:
    – Hasil yang diperoleh akan berbeda jika kita belikan emas, masukkan deposito atau setor ke tahapan karena return atau “r” berbeda.
    – Setiap instrumen memiliki resiko berbeda. Yang pasti ada 3 yang harus diingat: high risk high return, jangan taruh semua telur kita di satu keranjang karena kalau pecah berabe dan untuk investasi pakai uang tidur alias uang nganggur alias uang sisa:)

    Nova

    April 9, 2011 at 11:41 pm

    • loh, rumus ngga muncul ya. Rumusnya:

      Jumlah Tabungan di umur pensiun =
      jumlah yang ditabung dikalikan dengan (((1+r)^n)-1)/r

      Nova

      April 9, 2011 at 11:45 pm

    • HITUNGAN DIPERSINGKAT:)

      SIAPA YANG MAU 2 MILIAR?

      Niat mau nabung rutin tiap bulan Rp500.000 dari sekarang, berapakah tabungan kita 20 TAHUN LAGI?
      Misal uang tersebut setiap bulan kita belikan reksadana syariah yang return 1,92%/bulan.ada kira-kira saya menabung 12 bln X 20 tahun = 240 kali. Maka jumlah tabungan saya 20 tahun lagi adalah sbb:
      Rp 500.000 X ((((1+1,92%)^240)-1)/1,92%) = Rp 2.458.613.569,-

      MAU NGGA 2 MILIAR?:)

      Nova

      April 10, 2011 at 12:03 am

  37. Ingat, jangan pernah berinvestasi di asuransi (unit link), perusahaan asuransi didirikan untuk tujuan proteksi. Jangan percaya omongan agen yang muluk2 mengenai investasi di unit link, anda akan menyesal di kemudian hari

    Prasetyo

    April 24, 2011 at 11:33 pm

    • Unit link mak hebat bro. Agen bisa bilang semua investasi. Tau tau 50 juta hilang untuk manfaat asuransi seharga 500 ribu. Avristnya nggak mau tau nggak mau balikin duit. Ke pengadilan juga besar pasak dari tiang. Ya pasrah gitu? Apa aman beli asuransi di indo?

      Donnell

      April 20, 2016 at 11:23 am

  38. asuransi sariah????????????? hari gini dibo’ongin dengan kata2 syariah… emang ada ya daging babi syariah… ngaco kan…

    t4p4

    April 25, 2011 at 6:31 am

  39. Laaaaaaaaah?? ada yg aneeeh,,diawal memojokan Prudential tp kok ditengah dan akhir2 cerita yg disalah kan asuransi Mayapada life??? yg bneran mas ikut asuransi mana sih?? Yg saya tau sya sebagai nasabah awam…memang untuk kehamilan dan brbagai gangguan kehamilan nya tidak ada pengcoveran..krn hamil itu adalah faktor kesengajaan ( perbuatan manusia ) yg memang menginginkan kehamilan dgn tujuan tertentu ( mempunyai ank_red) gitu mas… klo ky pnyakit kanker,tumor,jantung dll kan kita gak sengaja..bgitu jg kecelakaan… makanya dicover..

    Rima

    April 28, 2011 at 4:45 am

  40. Wuiii,emas batangan naik2nya tuh.uang unit link porsi investasi kita belikan emas batangan (yang porsi asuransi belikan asuransi murni bukan unit link).bayangin, misal di awal bulan april 2011 kita beli yang 25gram harganya Rp 10.300.000,-akhir bulan April udah jadi Rp 10.900.000,- naik 600.000,-dalam satu bulan.unit link naik berapa?sebesar itukah?pasti jauh deh…

    nova

    Mei 1, 2011 at 12:40 am

    • Tunda dulu beli emas, harganya dah terlalu tinggi, ada kemungkinan bulan Juli bisa turun. Pada emas batangan juga ada harga jual-beli bisa mencapai 3,5% lebih, tergantung berapa gram batangannya. Mending masuk reksadana saham untuk jangka panjang, yang penting tidak di Unit link

      Prasetyo

      Mei 2, 2011 at 3:02 pm

  41. @mas prasetyo..
    Iya benar sedang naik2nya.kalau untuk disimpan jangka pendek,lebih baik jangan beli emas sekarang.tapi kalau untuk jangka panjang dan belinya rutin (misal tiap ada uang lebih beli),nanti jatuhnya harga rata2.emas memang fluktuatif jangka pendek,tapi kalau disimpan jangka panjang akan naik terus (return emas 10 tahun kira2 17%per tahun).reksadana sekarang jg lagi naik2nya,beli aja rutin nanti jadi harga rata2 deh ngga tinggi ngga rendah.return reksadana bisa 30%-200%,spt waktu tahun 2009 saat terjadi krisis,saya beli reksadana syariah saat turun drastis ke angka Rp 300 atau 500.sekarang naik udah Rp 1200.unit link ngasih sebesar itu ngga?kalau cuma gara2 malas investasi sendiri lebih memilih unit link tapi hasilnya jauh dari maksimal,pilihan di tangan rekan semua.saya sih mau uang saya bekerja sendiri secara maksimal:) padahal beli reksadana bisa lewat internet banking,beli emas batangan beli di toko emas sekalian jalan2 di mall sama keluarga.apa yang repot?

    nova

    Mei 2, 2011 at 3:19 pm

    • @mBak Nova,
      Benar apa yang anda katakan, tapi kalau hasil investasi mau maksimum harus tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk. Kalau beli 100 gram misalnya mending langsung beli di PT Antam di Jl Pemuda Pulo Gadung. Sayang sekali, masyarakat Indonesia maunya instan, ga mau menggali informasi, beli unit link kok untuk investasi, he he he.

      Prasetyo

      Mei 3, 2011 at 2:18 pm

  42. @mas prasetyo..
    Iya benar,kalau mau maksimal memang harus tahu kapan masuk.tapi berhubung saya tidak sempat untuk mantengin harga, dan untuk jangka panjang juga jd saat ada uang ya beli emas atau reksadana.tapi saya siap siaga dengan uang kas yang likuid untuk kejadian tak terduga.hasilnya cukup memuaskan jg kok.tahun 2008 saat setelah nikah harga emas lg naik2nya jg,uang angpau kami belikan emas.sekarang bulan mei 2011 harga emas tsb kalau kami jual lg ke antam yang buybacknya rendah atau kalau jualnya di toko emas akan lbh tinggi ditawarinya selama 2 tahun returnnya 18%/thn.hitungan kasarnya kalau punya uang 15jt, dibelikan emas,2 tahun kemudian akan jadi 21jt.

    Kalau reksadana kami tambah tiap bulan,cuma Rp 100.000,- per bln lewat internet banking (ini ngga harus rutin,kapan aja ada duit bisa di tambah.ngga ada duit ngga usah nambah ngga hangus kaya unit link).bukti transfer bisa dikirim via e-mail.nanti tiap bulan kami akan dapet account statement untuk kasih tau saldo terakhir unit kami.satu unit berapa rupiah bisa lihat di http://www.infovesta.com. saat terjadi krisis 2009, saat harga reksadana 1 unit:Rp 300 perak, kami top up banyak pakai uang jaga2.sekarang NAB 1 unit sudah Rp 1200,- kami jual sebagian reksadana kami dan belikan emas.sisanya mulai lg nabung reksadana.memang benar kita harus tahu kapan waktu masuk, tapi bagi yang tidak punya waktu mantengin harga dan untuk jangka panjang bisa kapan aja belinya.tapi siap siaga uang kas untuk kejadian istimewa spt krisis, lumayan kan beli reksadana 300 perak naik jadi 1200 dalam 2 tahun.returnya sampai 100%.

    Yang masih bertahan pakai unit link itu bukan yang maunya instan mas,tapi orang2 yang ngga mau dapat hasil yang lebih banyak:)rugi deh..rugi..:)

    nova

    Mei 3, 2011 at 3:43 pm

  43. Pembahasan yg amat sangat menarik.Klo boleh kasih masukkan asuransi kesehatan memang sangat perlu.Saya dpt pelajaran yg sangat berharga ketika om saya meninggal.Beliau adalah org dng ekonomi menengah keatas.Tetapi ketika beliau meninggal, yg dia tinggalkan buat keluarganya adalah hutang yg sangat banyak.Om saya tersebut meninggal krn gagal jantung dan sebelumnya sdh sempat operasi beberapa kali.Dr situlah saya sadar bahwa saya hrs ikut asuransi kesehatan drpd apabila terjadi atas diri saya,keluarga saya tdk menanggung akibatnya jg.Krn untung2 klo saya langsung meninggal..lha,klo pake acara sakit dulu,berapa biaya yg hrs saya keluarkan buat pengobatan saya.Memang ketika saya ambil ke agent asuransinya,saya tekankan manfaat kesehatan apa yg saya mau…jd bkn agen itu yg memutuskan spy dpt komisi besar.Krn UL,saya mau tahu BEP saya di tahun ke berapa..ini saya anggap sbg tabungan aja bkn investasi..krn saya mau perhitungan buat asuransinya besar dan buat investasnya yg kecil.Nah,setelah asuransi ada, br saya buat reksadana buat tabungan pendidikan anak …saya ambil yg reksadana saham krn buat jangka panjang.Yah,sukur2 klo ada rejeki saya investasi jg di emas,rmh,dll…hahahhahaha…

    edwin

    Mei 9, 2011 at 7:49 am

  44. sy bingung nih,sy punya 2 ass pendidikan anak sy dari perush ass,masing2 500rb.buka bln juli 2010.krn sy telat byr 3 bln.ass sy tsb lapse & klu mau diterusin hrs pemulihan ditambah adanya bunga ass.yg bikin sy mau menutup karena sy kesal sdh 2 bulan sy klaim biaya rawat inap anak sy sampai sekrg blm terbayarkan jg.sy disrh menunggu trs.kebetulan,sy punya 5 polis (2 ass pendidikan,2 ass kesehatan atas nama anak sy & 1 ass kesehatan atas nama sy sendiri).rencananya sy mau tutup semuanya krn kakunya jadwal pembayaran (telat 1 hari dari tgl jth tempo,kartu tdk aktif) & adanya co ass sebesar 20 % (yg ini sy baru tau setlh polis jadi),tetapi mengingat jumlah uang yg sdh sy setorkan sekitar 10 jt an lbh.sy menjadi ragu2.krn pasti sy tdk akan mendptkan uang sy balik spt yg sy hrpkan.mungkin hanya 10 % nya saja,mengingat blm 1 thn.mhn pencerahan,apakh semua polis ass tsb yg sy milikin sy teruskan atau lbh baik sy tutup secepatnya.tx

    fanila

    Mei 13, 2011 at 3:14 pm

    • Kalau asuransi anda unit link, mumpung masih kurang 1 tahun mending ditutup saja, ga masalah uang ga kembali, anggap saja dah beli asuransi yang salah alamat. Untuk asuransi kesehatan, ambil yang murni yang tidak ada unsur investasinya, anak saya per tahunnya 1 juta. Untuk dana pendidikan(investasi) masukkan ke reksadana, setor aja rutin atau bs juga auto debet, misal sebulan 500 rb.

      Prasetyo

      Mei 13, 2011 at 4:15 pm

  45. @mba fanila,
    Betul spt kata mas prasetyo.cukup ikut asuransi kesehatan murni.mba kehilangan 10jt saat ini, apakah itu bukan pelajaran berharga untuk lbh waspada? Ada yang menolong mba menyimpankan uang 10 juta,tp dikembalikan kpd mba hanya 1juta,mba tahu siapa orangnya,apakah mba akan terus memberi orang tsb lg uang 500rb setiap bulan sampai 10 tahun?kalau saya jadi mba, saya akan berfikir ulang cara saya berinvestasi:)

    nova

    Mei 13, 2011 at 4:42 pm

    • saat ini sy ikut unitlink salah 1 perusahhan asuransi, udah bayar 1x setoran 750rb.
      tapi setelah baca info ini akhirnya jadi sadar untuk investasi di reksa dana
      trims mba nova

      siska sari

      Mei 29, 2013 at 4:18 pm

  46. @mas prasetyo n mbak nova,
    Thanks atas sarannya,ass sy emang unit link & tnyata tiap bulannya sy hrs membyr biaya-biaya ass yg lumayan besar yg sy sendiri krg paham manfaatnya apa.ditambah lg wkt itu terbujuk rayu oleh agen ass yg notabene teman sy sendiri.Pdhl pd saat ada klaim begini,sy trs yg aktif telp ke cs perush ass tsb.Tp,kaya nya sy tetep bth ass deh buat anak2 sy,kira-kira perush ass mana ya yg komitmennya jls kepd nasabahnya.Teman sy yg lg2 agent menawarkan ass A*l*z,yg ktnya hanya cukup 1 kartu bisa digunakan semua kerlg & jg preminya murah tp kq sy browser di internet ada jg beberp nasabah A*l*z yg kecewa.Jd bingung,dl sy pernah pake ass Pru sdh hampir 2 thn tp sdh sy tutup krn,pd wkt anak sy (4 thn) tsb skt TBC,begitu mau check out dr RS,ternyata 2 hari terakhir di rawat mulai dr kamar,obat2-obatan,dokter,lab,dll tidak dicover.alasannya diagnosa awal berbeda dgn diagnosa akhir.emang awalnya anak sy msk krn skt infeksi paru2.begitu cek sana,cek sini barulah ketahuan skt TBC.itupun bkn penyakit turunan,melainkan ketularan dari pembantu sy yg seblmnya sdh sy pulangkn.Jadi,menurut sy aneh aja,kn tugas Dokter memeriksa secara detail penyakit yg ada di pasiennya.oya,mau nanya lg sebnrnya klu kita ingin membeli polis ass kesehatan murni yg mas pras & mbak nova sarankan diatas lebih baik melalui bank atau agen ya krn menurut sy terkadang agen hanya sekedar membutuhkan tanda tangan kita saja.tanpa mau menjelaskn secara detail tentang produk ass yg dijualnya.mk nya sekrg sy jd sering buka2 link mengenai ass biar lebih paham lg.tp kq sy merasa bahasa ass itu susah dimengerti.maklumlah sy hanya seorang ibu rmh tangga.

    fanila

    Mei 14, 2011 at 10:12 am

    • @mBak Fanila,
      Setahu saya bank tidak menerbitkan asuransi, kalau ada bank yang menjual asuransi dapat dipastikan kerja sama dengan suatu perusahaan asuransi dan biasanya unit link. Terus terang saya sendiri kesulitan memahami isi polis, makanya saya beli askes term life, jadi kalau saya kecewa bs pindah ke perusahaan askes lain. Banyak agen yang juga tidak bisa menjelaskan dengan baik klausula2nya, yang penting mempercepat proses closing. Untuk askes murni coba cari2 info di internet, kalau saya sebutkan disini rasanya kurang etis. Anak saya pakai A dan ada juga tawaran dari S.M.
      mBak Fanila, saya mau tanya, apakah keluarga tidak dilindungi oleh askes di perusahaan di mana suami bekerja? Kalau sudah dilindungi sebaiknya hanya pencari nafkah saja yang dilindungi asuransi jiwa yang UP nya cukup besar, misal 1-2 M.

      Prasetyo

      Mei 14, 2011 at 12:45 pm

  47. Itulah mas pras,suami sy bkn orang kantoran.cm wiraswasta di bidang jasa.jd uangnya tergantung klien.krn itu terkdg uang yg msk tiap bulannya tdk pasti.mk nya sy ingin mencari ass yg pembyran preminya flexibel (klu ada).dan suami sy anti yg namanya ass.jd urusan ass sy yg inisiatif buat.kebetulan suami sy sdh sy buatkn ass kesehatan sendiri dr BP,sepnjg ini gkda mslh krn memang blm pernah di klaim.palingan anak2 sy aja yg sering klaim ass krn mereka kn msh kecil2,jd agak rentan skt.oya mas,suami sy klu ada uang lbh, dia lbh senang beli tanah di kampung2 atau pinggir komplek yg msh sepi ktnya nanti bs buat kontrakan,rmh petak atau kost2 an tp sebenarnya sy krg setuju.kn uang mati ya disitu,trus klu bangun kontrakan pasti jg bth biaya.dia bilang itu buat hari tua atau jaga2 klu usahanya gk laku lg.sebenarnya klu kita berinvestasi lbh untung mana sih (yg lbh cpt) produk yg riil (tanah,rmh,emas) atau produk abstrak (saham,polis,deposito).klu emas sy ngumpul sedkt tp lbh ke aksesoris bkn emas batangan,msh sy simpan dr thn 2000,tdk pernah sy jual,paling sy gadaikan klu lg bth.malah sy sgt terbantu dgn adanya emas yg sy punya ini.klu tabungan sy gk punya krn ya itu td.sy cm ckp diberi uang belanja aja sebln.jd pinter2 nya sy mas ngatur keuangan rmh tangga,split sana-split sini.yg penting tiap bln semua tagihan terbayarkn.

    fanila

    Mei 14, 2011 at 3:41 pm

    • Wah, wiraswasta hasilnya malah bs lebih besar dari gaji pekerja kantoran. Investasi tanah juga bagus, tapi kalau kontrakan hrs dipikirkan biaya perbaikan/perawatannya. Untuk jangka panjang harga tanah selalu naik, hanya saja kalau mau jual agak susah cari pembeli. Kalau emas sebaiknya emas batangan, jangan perhiasan karena selisih harga jual-beli perhiasan bs 10-20% tergantung modelnya. Untuk emas batangan kalau ga salah selisih harga jual-beli 3,5%. Sekarang harga emas sedang tinggi, sebaiknya tunggu dulu. Kalau saham resiko loss untuk pemula sangat besar, sebaiknya reksadana saja, bs reksadana saham atau campuran (bs sharing dengan mBak Nova). Terus terang saat ini saya tidak tertarik deposito krn return di bawah nilai inflasi.

      Prasetyo

      Mei 14, 2011 at 5:19 pm

  48. @mba fanila,
    Bener mas prasetyo,mau nyebut perusahaan asuransi murni apa yang kita pakai ngga etis.karena niat sy disini hanya ingin mengedukasi cara investasi yang hasilnya maksimal bukan mau jualan reksadana atau asuransi.saya ingin orang yang berpenghasilan rendah bisa jg menikmati kebebasan finasial seperti saya.

    Gaji suami saya hanya 2,8jt saja.itu THP loh.sedangkan saya wiraswasta yang penghasilan per bulan ngga jelas.tp bisa loh dalam 2 tahun berinvestasi kami mengumpulkan tabungan sebesar 1 mobil baru dengan cara halal.

    Untuk emas,saya ada pengalaman yang menyebalkan dengan emas perhiasan.mas kawin saya dulu kalung.1 tahun kemudian,saat harga emas sedang naik2nya dan saya bth uang utk kuliah,sy jual kalung tsb.sudah saya simpan selama 1 tahun, tp dihargai sama dengan harga suami beli.mereka bilang karena dipotong dengan ongkos buatnya.sedangkan emas batangan yang saya beli dari uang angpau dihargai naik 14%.ibarat nabung di tahapan,uang kalau disimpan di emas perhiasan selama 1 thn cuma naik 0%,kalau di emas batangan simpan 1 tahun naik 14%.jd saya sekarang lbh suka beli emas batangan.

    Untuk reksadana,kami tiap bulan hanya setor Rp 100.000,-lewat internet banking.(mampu kami hanya segitu) tapi kami simpan uang kas untuk jaga2 jika ada kasus spt kejadian 2009 saat reksadana turun sampai 300 perak atau emas batangan jatuh.jadi kami bisa beli saat harga turun.saat harga reksadana naik lg jadi 1200,panen deh.kami jual reksadananya dan kami ubah ke emas batangan.datang ke bank terdekat atau ke agen penjual reksadana,bilang mau beli reksadana bukan yang lain (suka ditawari produk tabungan berencana soalnya).
    Untuk pilihan reksadana,saya memilih reksadana saham (yg hampir 90% uang saya akan dibelikan saham) dengan alasan saya sudah investasi ke tempat lain yang hasilnya maksimal,saya cuma butuh investasi di saham.

    Untuk tanah,krn penghasilan kami yang kecil.kami bth investasi yang sedkit liquid yang bisa diambil jika kepepet.jd kami belum berfikir investasi di properti.

    Untuk asuransi pendidikan,benar spt kata mas prasetyo, saya rasa cukup dengan investasi sendiri.coba hitung pakai rumus anuitas jika bayar tiap bulan 500rb selama 10 tahun dengan pakai return emas 18% atau reksadana 23%,berapa yang diperoleh?samakah dengan yang dijanjikan asuransi pendidikan?wkt itu pernah saya bantu teman menghitung dengan return emas 18%, ada selisih 50jt-an.apalagi dengan return reksadana 23% pasti selisihnya lebih besar lg.

    Untuk asuransi jiwa perlu jika anda punya tanggungan.tapi hanya pencari nafkah saja.berhubung kami belum punya buah hati jd suami TIDAK kami ikutkan asuransi jiwa.toh kalau suami meninggal,saya bisa mencari nafkah sendiri.belum ada anak yang harus saya urus.

    Untuk deposito,kami buka di bank bukan untuk investasi tp hanya jaga2 saja.kami perlukan karena kami memiliki rencana jangka menengah yang bisa kapan saja kami ingin wujudkan.jd jika saat itu perlu,tidak seperti saat bth uang kuliah saya tahun 2009,kami ngga lg harus terpaksa jual emas lg.untung saat itu emas lg naik2nya.coba saat kepepet begitu,harga emas atau reksadana kami turun? Bisa rugi kan.

    Jd dengan kondisi spt yg diceritakan mba fanila,mba cuma bth asuransi kesehatan murni untuk seluruh keluarga dan asuransi jiwa murni khusus suami aja (TANPA EMBEL2 UNIT LINK).untuk investasi,mari sebagai manajer keuangan suami kita sedikit belajar rumus keuangan anuitas.jd kita bisa memutuskan sendiri mana investasi yang maksimal mana yang tidak:)

    nova

    Mei 15, 2011 at 2:16 am

    • @mbak Nova,
      Saya tertarik sekali dengan penjelasan mbak nova. saya juga sangat awam tentang asuransi unitlink ini kemarin saya ditawarin produk ini sama teman dari asuransi Pr*d*l, saya dan istri seperti terhipnotis dengan menjanjikan manfaat2 akhirnya buka polis itu. tapi setelah berjalan 2 bulan saya liat dan perhatikan koq potongan preminya koq besar sekali, sepertinya uang itu hanya habis untuk bayar premi daripada nabung. sehingga saya dan istri berniat menutup polis itu. mohon sarannya mbak?
      Klo asuransi kesehatan saya, istri dan anak2 sudah dicover BNI life oleh perusahaan tempat saya bekerja dan kami sangat terbantu sekali dari asuransi dari kantor saya ini, tinggal gesek kartu asuransi dan biaya pengobatan dicover baik istri, dan anak2 saya.
      Begitu membaca keterangan mbak diatas tentang kebebasan financial saya tertarik berinvestasi reksadana. bisa sharing ga mbak cara berinvestasi reksadana ini ke parindragala@gmail.com. terimakasih

      farendra

      Maret 29, 2012 at 11:57 pm

  49. @mas pras & mbak nova
    ma’ksh atas pencerahannya.sedkt bnyk sy terbantu dgn pendpt anda berdua.selm ini,sy pikir dgn sy punya bnyk ass,bnyk pula investasi sy,dimana sy punya 8 polis ass dr 4 perush ass yg berbeda.5 polis akn segera sy tutup krn memang bermslh.oya mas/mbak,td sore agen ass P*L yg tmn sy memberitau bhw perush ass tsb ternyata pailit,pdhal polis sy dah berjalan hampir 3 thn,tdk pernah klaim & msh rutin membayar premi.sy jd agak was2 aja tkt kedepannya uang sy gk dijamin.jd ragu mau menerusknnya.wuiii….h, jd pusing sy ngurusin ass melulu…kpn2 sy mau jg beli reksadana,tp yg syariah apa reksadana saham ya,bedanya apa sih?klu sy pinginnya yg nilai resikonya kecil, trus bgmana dgn reksadana syariah mandiri.kebetulan suami sy punya rek disitu,wlupun hanya sekedar numpang lewat.

    fanila

    Mei 15, 2011 at 1:48 pm

  50. @mba fanilia..
    Ada aturan dalam investasi,high risk high retun.semua ada resiko baik reksadana,emas,deposito.deposito kasih return kecil,resikonya jg kecil.kalau reksadana ksh return besar,resiko jg besar.ya,kalau semua uang saya simpan di deposito resiko yang saya terima kecil tp saya kapan kayanya:)inflasi udah 7% tp bunga deposito cuma 5%.saya sedikit ambil resiko, “don’t put all your eggs in one basket”.untuk meminimalisir resiko,saya sebar investasi saya.lumayan ampuh saat krisis kemarin tahun 2008-2009,reksadana saya turun sampai 300 perak tp emas saya naik cukup tinggi.jd walau turun tabungan saya ngga terjun bebas.kalaupun nilai NAB reksadana hilang apesnya jadi nol,saya masih punya emas.jd jangan takut ambil yang resiko tinggi tp kita antisipasi dengan penyebaran resiko.

    Untuk beli reksadana,mari kita bedakan reksadana dulu:
    1.Reksadana pendapatan tetap: reksadana dimana komposisi investasi akan banyak ke deposito atau sukuk atau obligasi.
    2.Reksadana pasar uang: dimana dananya akan banyak diinvestasikan ke pasar uang.
    3.Reksadana saham: dananya banyak diinvestasikan ke saham.
    4. Reksadana campuran: campur.

    Karena ada aturan dalam islam yang tidak membolehkan beberapa transaksi,maka reksadana yang diatas ada yang dilabeli syariah.artinya transaksi reksadana tsb telah diawasi dan sesuai dengan prinsip syariah.contoh reksadana saham syariah milik manajer investasi X: mitra syariah.kalau reksadana saham syariah milik manajer investasi Y: namanya mssa.

    Nah,yang akan mengelola uang kita adalah manajer investasi.manajer investasi tidak bisa lgs jualan reksadana.mereka hanya mengelola uang.manajer investasi akan menunjuk agen penjual reksadana.jadi,cari manajer investasi dan agen penjual yang terdaftar di BAPEPAM.jd resiko uang dibawa kabur kecil:)

    Mba tinggal cari info tentang manajer investasi yang kinerjanya baik.nah,terus cari deh agen penjual terdekat.agen penjual akan menjual berbagai macam reksadana dari macam2 manajer investasi.agen penjual akan dapat fee dari setiap transaksi penjualan biasanya antara 0%-1%.contoh agen penjual adalah bank mandiri,commonwealth,bank bni,bsm,manulife financial akan menjual reksadana miliknya manajer investasi mandiri investa,manulife aset manajemen indonesia (bukan manulife yang asuransi ya),dana reksa,bni sekuritas,dsb.

    Saya dulu pernah beli reksadana milik manajer investasi X di agen Y.tp karena setiap nambah,setiap minta account statement saya harus datang ke banknya, akhirnya saya jual semua reksadana saya lalu saya tutup rekening reksadana saya dan pindah ke agen penjual lainnya yang setiap beli bisa melalui internet banking dan account statement dikirim ke rumah.

    Dan karena saya mau hasil maksimal,saya sudah investasi di tempat lain spt emas dan deposito dan belum ada investasi di saham jd saya memilih reksadana saham.

    Untuk beli reksadana,kita beli berdasarkan unit.misal reksadana saham syariah X harga 1 unit Rp 500, saya beli 1 juta.artinya sekarang saya punya reksadana syariah X = 1 jt/500 = 2000 unit.besok harga reksadana akan naik dan turun.kalau besok harga per unit jadi Rp 1000,maka uang saya menjadi 2000 unit X Rp 1000 = 2 juta.untung 1jt.tp kalau ternyata reksadana harganya turun jd Rp 100,- maka tabungan saya jd 2000 unit X Rp 100 = Rp 200.000,- rugi 800rb.itulah yang terjadi tahun 2008-2009.reksadana yang saya beli Rp 1200 menjadi Rp 300 perak.rugi? Biarkan saja dulu, nanti juga naik lagi kembali ke Rp 1200.kalau turun jadi nol,anggap aja uang ilang,toh kita tidak menyimpan uang kita semuanya disana.

    nova

    Mei 15, 2011 at 3:54 pm

  51. berarti kita hrs sering2 pantau naik/turunnya harga reksadana ya mbak.sy jd sedkt mengerti sekrg,klu mau berinvestasi hrs menyebar.jgn satu produk biar saling mengimbangin untung ruginya.trus mbak nova,untuk pemula seperti sy lbh baik beli reksadana saham atau yg campuran? maaf ya mbak sy bnyk tanya,maklum lg mau beljr berinvestasi.tx loh.oya mbak,kuliah kaya gini dimana sih,sy tertarik memperlajari saham beserta instrumen lainnya.kebetulan sy lulusan S-1 akuntansi,pingin ngasah otak lg jdnya..hehe biar spt mbak nova.

    fanila

    Mei 15, 2011 at 5:00 pm

    • mbak Fanila, jika diijinkan saya hendak memperkenalkan produk tradisional murni asuransi jiwa maupun kesehatan, tanpa embel-embel unit link. email ke saya aja ya..soeharyo.liza@gmail.com
      thanks

      liza

      Oktober 24, 2011 at 1:45 am

  52. @mba fanila..
    Ngga usah di pantau terus2an,kan investasi kita sdh dikelola oleh manajer investasi.tp tetap buka mata pasang telinga kalau ada berita kondisi ekonomi gonjang ganjing spt tahun 2008 kmrn.ambil kesempatan dalam kesempitan.kita jg ngga mau kan kalau suatu saat kita tengok2 ngga taunya reksadana kita NAB nya nol.

    Untuk memilih reksadana,bukan berdasar pada pemula atau tidak tapi berdasar kebutuhan.mba fanila sudah punya deposito,emas,tanah atau sbb?kalau jawabnya sudah,tinggal pilih reksadana saham aja ngga usah campuran.untuk return,reksadana saham lebih tinggi dibandingkan pendapatan tetap dan campuran.kalaupun jg belum ada investasi lain saat ini,saya akan tetap memilih reksadana saham dan untuk instrumen lain saya akan investasi sendiri.karena kekurangan dari reksadana adalah kita tidak tahu uang kita diinvestasikan kemana aja.hasil investasi cuma diperlihatkan di NAB yang naik dan turun.hasil yang didapat oleh manajer investasi sebenarnya dari uang kita,kita ngga akan diberi tahu.

    Kalau background S1 akuntansi,dah mudah tuh untuk memahami investasi.karena pas kuliah kan ada mata kuliah investment.rumus anuitas jg dah kita pelajari di intermediate accounting,kieso chp.6.”Time value of money”.
    Dulu saya jg buta ttg investasi,taunya teori doang.semua instrumen investasi saya cari plus dan minusnya di mbah google.saya jg hitung hasil uang yang akan saya terima di masa depan.saya orangnya ngga percayaan mulut manis orang lain kecuali saya sudah hitung sendiri.apalagi ditambah penghasilan suami yang imut,sebagai manajer keuangan keluarga mau ngga mau saya harus mencari instrumen investasi yang memberikan hasil maksimal.pokoknya jangan malas terus belajar dan minta pentunjuk mbah google:)

    nova

    Mei 16, 2011 at 1:39 am

  53. @mBak Nova dan mBak Fanila,
    Senang berdiskusi dengan anda, berbagi informasi.
    Kalau mau tahu dimana uang kita diinvestasihan pada saham apa saja pada satu reksadana tertentu, kita bisa lihat propektusnya, lagi2 bs dicari dari mBah Google. Untuk menengok nilai NAB pada reksadana (di up date tiap hari), buka http://www.infovesta.com. Untuk pemula saya sarankan untuk tidak invest pada saham secara langsung karena banyak variabel yang harus diperhatikan, antara lain: fundamental perusahaan, aksi korporasi, jadwal pembagian deviden, teknikal analisis (untuk melihat tren naik/turun) dan kadang rumor juga mempengaruhi pergerakan nilai saham. Namun apabila ingin investasi saham jangka panjang, bisa dipilih saham2 LQ 45 yang harganya masih relatif murah (bisa dilihat dari price earning rasionya). Jangan lupa pantau terus saham tersebur paling tidak seminggu sekali, jika tidak ada krisis ekonomi biasanya nilainya naik. Kalau gejala2 krisis dah kelihatan, jual tuh seluruh saham, masukkan ke deposito. Tahun 2008 saya taruh dana di pendapatan tetap, awal 2009 mulai kelihatan tren naik, maka saya pindahkan dana di reksadana saham, alhamdulilah dalam waktu 2 tahun dana dah berkembang pesat.
    Benar kata mBak Nova, kita sebar dana kita ke beberapa instrumen investasi, saya malah ada yang di koperasi, lumayan juga bagi hasilnya. Selamat berinvestasi tapi jangan lupa asuransi (non unit link).

    Prasetyo

    Mei 16, 2011 at 7:44 am

  54. Pengalaman Saya mengikuti produk Unit Link AIA:
    Saya Sudah 4 tahun mengikuti produk Aktiva Prima untuk Anak dan Isteri, dengan pembayaran secara Tahunan sebesar masing 25 Jt, Untuk kesehatan Saya ambil Rider sebesar 1 Jt an pertahun , dengan pertanggungan biaya rumah sakit 1 juta /hari. Jumlah dana yang saya setor sampai tahun keempat 200 Jt, sedangkan Laporan keuangan terachir yang saya terima : Jumlah Unit = 26.171 Unit, Harga satu Unit = 10.800 : Jadi Jumlah Dana terbentuk = 26.171 x Rp.10.800 = Rp 282.648.420,-
    Ditahun ke-5 Saya bebas Premi menurut polish, tapi kontrak selama 7 tahun………..Apakah ditahun ke lima ini Unit Link Saya tutup………….Saya jadi ragu…….

    dinazhar

    Juni 20, 2011 at 5:00 pm

  55. PERBANDINGAN HASIL INVESTASI UNIT LINK DENGAN INVESTASI DIPISAH DENGAN ASURANSI

    Punya uang Rp 500.000,- per bulan atau per tahun Rp 6.000.000,-. Saudara atau teman atau tetangga nawarin produk asuransi unit link (asuransi + investasi)? Atau bagaimana kalau ikut asuransi murni aja dipisah sedang untuk investasi masukkan sendiri ke reksadana saham? Sebelum mutusin, mari kita belajar berhitung untuk tau mana yang lebih menguntungkan. Untuk porsi Asuransi, kita samakan porsi asuransi murni dengan porsi asuransi unit link.

    JIKA UANG TERSEBUT KITA MASUKKAN UNIT LINK, SEMUA UANG RP 6.000.000,- KITA BERIKAN KE PERUSAHAAN ASURANSI. OLEH ASURANSI DIKELOLA SBB:

    1. Porsi untuk asuransi (40%) = Rp 6.000.000,- X 40% = Rp 2.400.000,- Akan diperoleh uang pertangguangan Rp 115.000.000,-
    2. Porsi untuk investasi (60%) = Rp 6.000.000,- X 60% = Rp 3.600.000,- Ada biaya administrasi, biaya polis dsb sebesar 5%. jadi yang diinvestasikan hanya Rp 3.600.000,- X 95% = Rp 3.420.000,-
    3. Untuk Tahun pertama, kedua dan ketiga, porsi investasi akan dipotong biaya akuisisi. Baru tahun ke-4, semua porsi Rp 3.420.000,- akan masuk ke porsi investasi.
    a. Tahun pertama, semua masuk biaya akuisisi. Tidak ada yang masuk investasi. Jadi saldo Investasi Rp 0,-
    b. Tahun kedua hanya 75% dari Rp 3.420.000,- yang menjadi porsi investasi. Sisanya yang 25% akan jadi biaya akuisisi. jadi hanya Rp 3.420.000 x 75% = Rp 2.565.000,- diinvestasikan.
    c. Tahun ketiga hanya 85% dari Rp 3.420.000,- yang menjadi porsi investasi. Sisanya yang 15% akan jadi biaya akuisisi. Jadi hanya Rp 3.420.000 X 85% = Rp 2.907.000,- diinvestasikan.
    d. Tahun keempat dan seterusnya baru 100% dari Rp 3.420.000 yang menjadi porsi investasi semua yaitu Rp 3.420.000,-

    Potensi perkembangan investasi dengan imbal balik 12% sbb:
    a. Tahun pertama : 0 (karena 100% masuk biaya akuisisi)
    b. Tahun kedua hasil investasi : Rp 2.565.000 X 12% = Rp 307.800,- Saldo Investasi menjadi Rp 2.565.000 + Rp 307.800 = Rp 2.872.800,-
    c. Tahun Ketiga hasil investasi: ( Rp 2.872.800 + Rp 2.907.000) X 12% = Rp 693.576,- Saldo investasi menjadi Rp 2.872.800 + Rp 2.907.000 + Rp 693.576 = Rp 6.473.376,-
    d. Tahun keempat hasil investasi : (Rp 6.473.376 + Rp 3.420.000 ) X 12% = Rp 1.187.205,- Saldo investasi menjadi Rp 6.473.376 + Rp 3.420.000 + Rp 1.187.205 = Rp 11.080.581,-
    e. Tahun kelima hasil investasi : (Rp 11.080.681 + Rp 3.420.000 ) X 12% = Rp 1.740.069,- Saldo investasi menjadi Rp 11.080.681 + Rp 3.420.000 + Rp 1.740.069 = Rp 16.240.650,-

    Total Saldo Investasi jika uang Rp 500.000,- per bulan dimasukkan ke unit link dalam jangka 5 tahun = Rp 16.240.650,-

    JIKA DARI RP 6.000.000,- SEBESAR RP 2.400.000,- TERSEBUT DIMASUKKAN KE ASURANSI MURNI, SISANYA RP 3.600.000 KITA INVESTASIKAN SENDIRI KE REKSADANA SAHAM

    1. Porsi untuk asuransi sama 40% = Rp 6.000.000,- X 40% = Rp 2.400.000,- kita setor kepada agen asuransi. Anggap pertanggungan sama Rp 115.000.000,-
    2. Porsi untuk investasi Rp 3.600.000,- , akan dimasukkan sendiri ke reksadana saham dengan imbal balik 23%.
    3. Untuk Tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya semua porsi Rp 3.600.000,- hanya akan dipotong biaya akuisisi sebesar 2%. Jadi yang akan masuk investasi hanya Rp 3.600.000 X 98% = Rp 3.528.000.

    Potensi perkembangan investasi dengan return 23% sbb:
    a. Tahun pertama hasil investasi : Rp 3.528.000 X 23% = Rp 811.440,- Saldo Investasi menjadi Rp 3.528.000 + Rp 811.440 = Rp 4.339.440,-
    b. Tahun Kedua hasil investasi: ( Rp 4.339.440 + Rp 3.528.000) X 23% = Rp 1.809.511,- Saldo investasi menjadi Rp 4.339.440 + Rp 3.528.000 + Rp 1.809.511 = Rp 9.676.951,-
    c. Tahun ketiga hasil investasi : (Rp 9.676.951,- + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 3.037.138,- Saldo investasi menjadi Rp 9.676.951,- + Rp 3.528.000 + Rp 3.037.138 = Rp 16.242.089,-
    d. Tahun keempat hasil investasi : (Rp 16.242.089 + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 4.547.120,- Saldo investasi menjadi Rp 16.242.089 + Rp 3.528.000 + Rp 4.547.120 = Rp 24.317.209,-
    e. Tahun kelima hasil investasi : (Rp 24.317.209 + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 6.404.398,- Saldo investasi menjadi Rp 24.317.209 + Rp 3.528.000 + Rp 6.404.398 = Rp 34.249.607,-

    Total Saldo Investasi jika uang Rp 500.000,- per bulan dimasukkan ke asuransi murni terpisah dengan investasi dalam jangka 5 tahun = Rp 34.249.607,-

    Selisih Rp 34.249.607 – Rp 16.240.650,- = Rp 18.008.957,- dalam 5 tahun. Kalau hitungan dilanjutkan sampai tahun ke 20, perbedaannya tersebut menjadi Rp 1.091.182.028 – Rp 216.390.890 = Rp 874.791.138,- Nah, tergantung siapa yang berinvestasi untuk menilai Rp 874.791.138,- material atau ngga. kalau saya lebih baik ikut asuransi murni aja, untuk investasi saya lakukan sendiri. maklum uang sebesar itu sangat besar bagi saya:)

    Nova

    Juni 27, 2011 at 11:01 am

  56. bu/mbak Nova, penjelasan Anda akan saya jadikan ‘buku kecil’ hehee.. diskusi yg super bermanfaat!
    Helpful banget..mulai berhitung kembali unitlink ku yg sedang berjalan & mulai masuk investasi reksadana maupun emas yg baru blajar n cari2 info..

    thx all.. God bless u all…

    Apik Primadya

    Juli 12, 2011 at 12:08 pm

  57. saya ikut asuransi ace life,,sebenarnya sich gak pengen ikut,tp kebujuk ama agen jd ikut,blm 30hari sich sebaiknya ditutup apa g y?soalnya agak ragu sich..

    eno

    Juli 15, 2011 at 2:22 pm

    • Kalau baru sebulan mending tutup saja dan cari asuransi yang tepat sesuai kebutuhan. Kalau boleh tahu kebutuhan asuransi anda apa?

      Prasetyo

      Juli 16, 2011 at 3:28 am

    • Dear Eno…. klo di ACE Life anda ambil asuransi hospitalize n surgery nya (ada manfaat rumah sakitnya juga, pakai kartu), Anda berada pada pilihan yang tepat dan anda tidak akan pernah rugi. Karena hanya di ACE Life yang dibayar sesuai tagihan untuk obat2an, pembedahan dan kunjungan dokter. bahkan pasang ring jantung pun akan dibayar. klo di tempat lain limit dibatasi atau disekat2…. Anda juga cukup bayar 10 th saja lalu hospitalize anda akan dicover sampai usia 75 th. teruskan saja asuransinya… anda tidak salah jalan klo itu yang anda pilih, klo masalah asuransi jiwa, kecelakaan dan penyakit kritis prinsipnya sama aja, mau ambil di asuransi manapun, tp klo asuransi kesehatan, hanya ACE Life saat ini yang paling bagus produknya. maka tergantung, apa yang anda ambil di ACE Life? Salam…

      Elin

      Juli 16, 2011 at 7:27 am

      • Gila nih agen. Bayar 10 tahun saja. Memangnya biaya asuransi nya sampai usia 75 tahun siapa yang mau tanggung. KAMU !!!!

        BOYS

        Agustus 24, 2011 at 5:15 pm

  58. masalahnya di polis yg saya terima tertulis bbrp penyakit yg tidak tercover dan penyakit sebelum ikut polis,saya penderita asma,dlm setahun bisa 2-3x MRS.penyakit saya tidak tercover disitu.jadi saya bingung apa gunanya ikut asuransi kalau penyakit kita tidak tercover?
    Sedangkan suami saya TNI dan saya mendapat jaminan kesehatan dr negara.awalx agen cuma menawarkan membuat ilustrasi link yg bs diikuti,ternyata 2hari kemudian datang antar ilustrasi yg harus ditandatangani.saya pikir bolehlah mungkin meringankan beban saya.tp setelah saya baca polis yg sdh jadi,penyakit saya tidak tercover.
    Kalau misalkan ditutup,apa uangnya bisa kembali penuh atau sudah ada potongan macam2 spt yg sdh disebutkan oleh teman2 diatas.jujur saya bingung,mohon advice dr teman2.

    eno

    Juli 17, 2011 at 5:38 pm

    • Tentu saja uang tidak kembali, anggap saja nyumbang. Masih ada beberapa perusahaan asuransi yang menjual asuransi kesehatan murni tanpa embel2 investasi dan tentu preminya jauh lebih murah dari unit link. Teman saya ikut asuransi kesehatan murni (usia 40 tahun) hanya bayang premi 1,7 jt/tahun dengan kelas kamar 500 rb dan penggantian sesuai kuitansi. Jangan mudah percaya dengan ilustrasi yang disodorkan agen, ilustrasi bukan jaminan.

      Prasetyo

      Juli 28, 2011 at 12:56 pm

  59. @mas prasetyo:klo blh tau nama asuransix apa?
    Kemaren udah aq coba tutup,dari 5juta cm kembali 500rb..tp agen keberatan untuk nutup jd polis dikembalikan ke aq..

    eno

    Agustus 7, 2011 at 3:17 pm

    • Menarik sekali mendengar obrolan mengenai asuransi dan investasi, kalau boleh cerita saya sdh investasi di tanah semenjak saya dapat gaji tahun kedua saya bekerja tahun 1996, setelah berinvestasi di tanah akhirnya saya bosan juga dengan hal itu dan saya juga tidak puas dgn apa yg saya miliki dan juga tidak bahagia dgn return besar dari investasi tanah, akhirnya pada tahun 2006/2007 datanglah informasi asuransi dan saya coba ikut asuransi dan sampai sekarang saya membayar premi asuransi hampir 26 juta setahun, dan ada pilihan jadi agen asuransi di tahun ini dan sayapun juga ikut program reksadana tahun ini, untuk mengenal ilmu investasi lebih dalam bukan sekedar unit link dari asuransi, dan mulai minggu belakangan ini saya masuk ke ilmu saham dgn tujuan investasi bukan sebagai trading (karena investor dan trader 2 hal yang jauh berbeda)

      Dari pengalaman saya selama ini, saat saya posisi sebagai nasabah saya memang tidak begitu mengenal manfaat asuransi dan sistem kerja asuransi, tetapi setelah menjadi agent asuransi saya mengenal betul bagaimana proses proteksi yg ada dari sisi asuransi dan bagaimana perkembangan dana dari sisi investasi.

      Kebetulan return yg terbentuk di perusahaan asuransi tempat saya bernaung mampu memberi return rata2 di atas 50 % pertahun untuk satu jenis fund, jadi yg ribut mengenai return yg besar di reksadana tdk sepenuhnya benar, dan berbeda sekali dgn produk reksadana yg saya ambil, tapi karena saya sadar bahwa itu investasi, saya tidak mau ambil pusing dgn mengecilnya uang saya di reksadana, karena saya berfikir 20 tahun lagi bukan 1 atau 3 tahun ke depan.

      Memang coment di atas tidak ada yg salah kalau kita melihat segaala sesuatu dari sisi pribadi, tapi kita harus gabungkan semua kepentingan dan karakter yg ada pada manusia, sehingga ada program bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi individu-individu tersebut, yg bermanfaat akan ada sikap pro dan yg tidak bermanfaat ada yg kontra.

      Jadi lebih bagus kita mampu bersikap bijak terhadap suatu program, jangan hanya yakin dengan apa yg kita tahu dan menjudge jelek pada apa yg kita benci dan tdk kita kenal seutuhnya.

      Yang mau diskusi sama saya hubungi saya di sudana_sojan@yahoo.com

      Ketut Sudana

      Agustus 11, 2011 at 3:23 pm

      • Mas Sudana, reksadana saham saya sepanjang tahun 2010 lebih perkasa dari Unit Link anda. Jadi kita juga harus jeli dan mempelajari jenis reksadana yang akan kita ambil sebelum membeli. Sekarang harga unit reksadana sedang turun dan bisa dipastikan harga unit link juga melorot. Bedanya unit reksadana tidak dipotong tiap bulan tapi unit link dipotong tiap bulan untuk biaya administrasi.

        Prasetyo

        September 29, 2011 at 7:55 am

    • Masalahnya kalau ditutup agen ga dapat komisis lagi. Untuk asuransi kesehatan murni ada beberapa perusahaan, antara lain Sinarmas, Allianz dan yang lain bisa dicari di Google.

      Prasetyo

      September 9, 2011 at 6:55 am

  60. Mas sudana..
    Hebat bisa kasih return rata2 50% per tahun? kalau saya ngeri loh taruh uang di perusahaan yang janjiin return di atas normal.uang saya dipake buat apa ya kok bisa dapet 50% per tahun.berarti kan perusahaan asuransi anda memperoleh keuntungan dari uang saya diatas 50% sehingga bisa memberi saya sebesar segitu.terus terang saya ngeri:)

    nova

    Agustus 11, 2011 at 4:00 pm

  61. Mas sudana…
    Mau memberikan ide nih.daripada memberikan return sampai 50% per tahun kepada orang,kenapa tidak meminjam saja ke bank mandiri atau bank swasta lainnya yang minta bunga dari uang yang mereka kreditkan hanya 11%-12%.lumayan kan selisih 50%-11%=39% untuk perusahaan.

    nova

    Agustus 11, 2011 at 4:51 pm

  62. Intinya sekali lagi..kesalahpahaman ini adalah dampak dari agent yang kurang jelas dalam mempresentasikan produknya dan nasabah yang kurang mau mengerti akan produk yang dibelinya dan kurang bertanya, biasanya sih karena ditawari teman atau saudara jadinya oke-oke aja dan pecaya aja,pokoknya terserah elu deh gw terima yang bagus2nya aja. so unit link jangan disamakan dengan saham,emas,properti,depositoataupun reksadana. dan unit link itu lebih mengarah kepada tabungan yang berbasis investasi +proteksi dan juga bunga yang didapat jauh lebih besar daripada bunga yang diberikan oleh tabungan biasa di bank. jadi sebelum comment mohon dipahami terlebih dahulu.

    Pure investasi = saham,emas,deposito reksadana dll
    nabung = Jelas di Bank
    Tabungan investasi dan proteksi =jelas di unit link

    hendry

    Agustus 16, 2011 at 3:27 am

  63. yang ga suka asuransi mending invest di emas ato reksadana, klu sakit kn bsa jual emasnya. tpi klu parah kn bisa jual semuanya ampe habis…. ujung2nya ya kembali ke asuransi lagi. (asuransi ga da matinya) klu blm pernah terbaring di RS jgn skali2 bilang benci asuransi

    Banu

    September 10, 2011 at 7:09 pm

    • Kami tidak benci asuransi, saya sendiri ikut asuransi, keluarga juga ikut asuransi (asuransi murni), masalahnya disini agen tidak transparan dalam menjelaskan produknya. Pada saat menjelaskan seringkali faktor biaya ditutup-tutupi dan iming-iming bayar 5-10 tahun saja dicover sampai usia 75 tahun. Agen tidak menjelaskan bahwa tiap bulan nasabah dipotong unitnya setelah masa kontrak pembayaran selesai. Jika dari tahun ke tahun biaya bertambah sedangkan perkembangan harga unit tidak seperti yang diprediksikan, apa yang terjadi? jumlah unit makin lama makin sedikit dan pada akhirnya kita diminta top up alias setor lagi. Contohnya sekarang, saudara2 yang punya asuransi unit link, lihat baik2 harga unitnya makin naik atau turun? Jika harga unit turun padahal biaya asuransi naik, maka jumah unit yang dipotong akan semakin banyak.
      Menurut saya lebih bijaksana memisahkan asuransi dan investasi, asuransi term life, sisa dana kita masukkan reksadana, emas, surat berharga atau tanah misalnya. Investasi reksadana tidaklah rumit dan tidak memerlukan dana besar, biaya investasinyapun jauh lebih kecul dari pada kita inves di unit link.

      Prasetyo

      September 22, 2011 at 6:45 am

  64. Ini catatan buat nasabah yang non asuransi minded :

    1. Baca Proposal yang disodorkan ama si agen
    2. cari info sebanyak-banyaknya dari media mengenai asuransi yang menawarakan UL
    3. Jangan amibil asuransi karena “sungkan” dengan si Agen tapi ambil asuransi karena Anda “butuh”
    4. Berilah informasi mengenai diri Anda dan keluarga sejujurnya
    5. Carilah Agen yang Jujur dan mengerti serta memahami diri Anda dan keluarga.
    6. berpikirlah Positif

    Apakah termasuk orang dibawah ini:
    1. Perusahaan Asuransi Nakal, segeralah tutup perusahaan tersebut
    2. Agen Nakal, ayo rame-rame kita sembelih aja tu Agen
    3. Nasabah nakal, enaknya di apain?

    Ari

    September 29, 2011 at 12:44 am

    • Catatan buat yang akan ikut asuransi unit link:
      1. Mintalah informasi yang sejelas-jelasnya dari agen, termasuk segala biaya yang harus ditanggung nasabah. Banyak agen yang hanya mempercepat proses closing demi mengejar target (kejar setoran)
      2. Mintalah contoh polis yang sudah jadi dan baca baik-baik clausul2nya. Bahasanya susah dimengerti orang awam, super sulit dan njlimet serta bias.
      3. Jangan lansung setuju dengan apa yang ditawarkan agen, kalau perlu pikirkan masak2 selama beberapa hari dan diskusikan dengan orang yang lebih mengerti tentang asuransi unit link (tentu bukan orang yang menjadi bagian dari perusahaan asuransi unit link), misal misal independent financial planner. Bisa baca tulisan aidil akbar.
      4. Bandingkan dengan asuransi non unit link, baik dari sisi manfaat maupun biaya.
      5. Unit link bukan satu-satunya alat investasi dan bukan sarana yang tepat untuk berinvestasi
      6. Berpikirlah secara jernih dan jangan mudah terbawa oleh alur pembicaraan yang dibawakan agen.

      @Mas Ari: Nasabah yang nakal itu yang seperti apa ya? Selama ini yang saya dengar nasabah yang selalu di pihak yang lemah.

      Prasetyo

      September 29, 2011 at 7:43 am

      • Nasabah Nakal seperti apa? Ni Contohnya:
        1. Pada awal proses closing, tidak menjawab pertanyaan mengenai info kesehatan di Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ), misalnya Nasabah sudah pernah sakit tapi tidak mengaku pernah sakit (Saya berharap bukan mas Prastyo)
        2. Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan

        Ari

        September 29, 2011 at 11:45 am

  65. Semestinya agen mengecek kembali dan menanyakan kembali apa yang calon nasabah tuliskan pada SPAJ. Biasanya calon nasabah asuransi unit link memiliki kekerabatan ataupun teman dekat agen asuransi unit link. Jadi agen biasanya sudah tahu kondisi calon nasabah. Saat inipun saya dikejar2 agen unit link yang sekaligus teman dekat saya untuk menjadi nasabah walaupun sudah saya jelaskan bahwa saya sudah mengikuti asuransi lain. Sampai-sampai memohon agar dia dapat memenuhi target sekian nasabah yang ditentukan oleh perusahaan. Nah, kalau sudah begitu agen akan “tutup mata” dengan isi SPAJ, yang penting target tercapai. Orang awam yang ikut asuransi unit link mana berani mengisi data yang tidak benar? Yang saya tahu nasabah unit link biasanya bermimpi setelah sekian tahun mendatang dana/uang akan beranak pinak beratus2 kali lipat.

    Prasetyo

    September 30, 2011 at 4:13 am

    • Dan semestinya Nasabah juga bertanya dan lebih proaktif kepada si Agen, Prinsip saya sebagai Agen adalah memberikan informasi sebanyak-banyaknya, sejujur-jujurnya. Anda dikejar-kejar Agen, saya di kejar2 nasabah Asuransi yang meminta di bantu untuk klaim, padahal nasabah tersebut tidak mengambil Asuransi di perusahaan saya. Mungkin teman dekat Mas Anjar ini seorang Marketing Asuransi sejati karena sampai mengejar Mas Anjar, Seorang Agen yang baik itu seharusnya membantu memberikan solusi keuangan kepada Nasabahnya dengan tulus, bukan memaksa!!!!!!!!kalau seorang Agen memaksa, akhirnya ya jadi Bad Ending bukan Happy Ending………..

      Ari

      September 30, 2011 at 12:59 pm

  66. Banyak nasabah yang tidak mengerti/tahu apa yang mau ditanyakan. Pertanyaan yang mereka ajukan biasanya tidak detail karena awam dengan asuransi model UL. Mereka percaya dengan segala yang disampaikan agen yang biasanya teman atau saudara. Teman-teman dan saudara saya yang tertarik UL karena disamping mendapat proteksi (walaupun tidak maksimal), dijanjikan juga bahwa mereka hanya bayar 5-10 tahun saja (sesuai kontrak) untuk proteksi seumur hidup. Plus, setelah sekian tahun uang mereka akan berbiak. Saya salut kepada anda jika anda menyampaikan segala sesuatunya dengan gamblang. Sebaiknya dijelaskan juga tentang:
    1. pengecualian-pengecualian (penyakit apa saja yang bisa diklaim beserta pernik2nya yang njlimet)
    2. perhitungan biaya-biaya yang harus mereka tanggung selama ikut UL. Jelaskan juga bahwa setelah masa kontrak selesai, asuransi mereka tidak gratis, tapi tetap bayar premi, administrasi dan biaya investasi.
    3. kemungkinan pengembangan investasi tidak seperti yang diharapkan sehingga suatu saat nasabah harus top up (bayar lagi) setelah massa kontrak pembayaran selesai. Nah, di bagian ini banyak sekali nasabah yang kurang memahami.
    4. kemungkinan yang harus dihadapi nasabah bila tidak sanggup bayar premi lagi selama massa kontrak pembayaran akibat keadaan ekonomi.

    Prasetyo

    Oktober 3, 2011 at 3:18 am

    • Alhamdulillah Saran dari Mas Prasetyo sudah saya laksanakan jauh sebelum saya mengomentari blog ini, harapan saya kedepannya masyarakat Indonesia bisa memiliki Asuransi, apapun itu bentuknya, tugas saya dan mas Prasetyo dan temen2 semua adalah memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat, bukannya mendiskreditnya Asuransinya. Asuransi bagus, hanya OKNUM saja yang membuat Asuransi masih menjadi momok menakutkan

      Ari

      Oktober 3, 2011 at 11:51 pm

  67. Salam,

    Mas Pri, minggu lalu (akhir sept 2011) saya ditawari unit link dari Allianz. Dengan bayar 500 ribu per bulan, manfaat yang bisa saya terima UP jiwa sebesar 450 juta (sampai umur 100), dengan riders:

    1. Kecelakaan: 300 juta
    2. Sakit kritis : 300 juta
    3. Cacat total: 300 juta
    4. Payor: 6 juta per tahun.

    Kemudian pada tahun ke-10, uang saya bisa balik modal (62 juta lebih) dengan catatan asumsi investasi 18% terpenuhi.

    Dia bilang, kalau salah satu manfaat tsb dihilangkan, maka UP jiwa bisa mencapai 500 juta atau lebih.

    Saya tidak ambil rider kesehatan karena sudah punya kartu jamsostek dari kantor istri.

    Saya kan sudah baca tulisan di sini dan lain-lain tentang anjuran memisahkan asuransi dan investasi. Saya ingin tanya, kalau saya harus memisahkannya, kira-kira adakah asuransi tradisional+reksadana yang bisa memberikan manfaat-manfaat seperti di atas? Kalau ada, bagaimana caranya? Kalau ada tapi selisih manfaatnya tidak terlalu besar, mungkin saya memilih UL yg ini karena lebih simpel dan masa berlakunya lebih panjang.

    Makasih, Mas. Salam kenal dari saya yg baru belajar perencanaan keuangan.

    Asep Sofyan

    Oktober 4, 2011 at 5:11 am

  68. Saya adalah calon nasabah asuransi. Ada dua perusahaan asuransi yang mengikuti saya: P*U******* dan A*A. Sebab saya tahu kondisi yang makin tidak menentukan dan penyakit yang menyerang mulai usia muda. Contoh: Pasien laki2 30 thn sudah kena stroke dan koma sambil ditunggui istrinya yang masih muda dan kinyis2. Weeleehh..
    Dari dua perusahaan tersebut, akhirnya aku mempelajari banyak hal:
    1. Baca semua laporannya dengan detail dan tanya saja terus sampai anda benar2 paham. Aku sampai menggantungkan masalah ini hingga bulanan, tapi jangan sampai melewatkan batasan umur Anda. Semakin tua semakin mahal biayanya (Semua terhitung 6 bulan. 33 tahun 7 bulan, maka sudah dihitung berusia 34 tahun. Kalau 33 tahun 6 bulan, terhitung usia 33 tahun).
    Kalau ada agen asuransi yang minta cepat, usir saja! Kalau dia tidak sabar melayani Anda, bagaimana nanti dia bisa sabar melayani saudara yang sakit?
    2. Kenapa klaim bisa dibatalkan? Yah! Klaim bisa dibatalkan! Kalau agen asuransinya pura2 bego dan bilang serba gampang. Anda sudah tahu jawabannya: Usir saja!
    3. Kontrak asuransi Anda bisa 0! Benar2 0 besar! Bila Anda membaca kolom angka dengan tabel ilustrasi manfaat, maka Anda tahu kenapa uang Anda bisa 0. Biarpun angka, tapi janganlah malas dibaca. Maka Anda akan tahu bagaimana asuransi memperoleh dana dan bagaimana dana tersebut untuk membiayai Anda. Memang ada ketentuan umum, kalau kontrak 10 tahun, maka biaya akan ditanggung terus oleh perusahaan asuransi. Tapi kalau sampai benar2 0, maka Anda tahu keuangan asuransi tersebut. Apakah Anda tetap mempercayainya?
    Terakhir, apakah Anda merasa butuh asuransi? Ambil saja dan sesuaikan dana yang Anda miliki. Ingat, semakin mahal, maka semakin banyak manfaat yang Anda peroleh.
    Paling terakhir: Janganlah tergiur dengan perkataan kalau anda meninggal blablabla.. Ambillah asuransi jiwa kalau berkaitan dengan jiwa. Ambillah asuransi kesehatan karena nama Anda yang tertera di polis tersebutlah yang ditanggung kesehatannya.
    Penulis masih bingung pilih yang mana.. :)
    Bagaimana dengan tanggapan Anda?

    Rudy

    Oktober 14, 2011 at 8:29 am

    • setahu saya selama saya akan masuk ke asuransi yang saya punya
      saya sudah di jelaskan dulu dn sudah di bilangin hal -hal yang paling pait bukan yang bags..
      bahkan saya mau mama saya masuk jadi nasabah, si agen bilang udah ga bs karena sdh sakit dan si agen ga mau boong karen takutnya nanti [as klaim susah atau diobatalkan nanti malah susah di belakangan…
      itu aja seh,,,,

      aryuni

      Oktober 17, 2011 at 3:59 am

  69. Tanya:
    Kapan penyakit bisa dikatakan minor? Major?

    Mohon tanggapannya

    Rudy

    Oktober 14, 2011 at 8:42 am

  70. saya setuju dengan apa yang dikemukakan oleh wahyudi, unit link merupakanpilihan terbaik.
    saya tidak tahu ketika pertama kali anda deal dengan agennya, apakah di awal di jelaskan mengenai biaya akuisisi / biaya transfer resiko ? oleh agennya ?
    harusnya dari awal ketika anda akan buka polis sebaiknya and bertanya dengan jelas seperti apa asuransi itu.
    seperti yang dikemukakan, pak wahyudi ini kan untuk jangka panjang ya, mindste nya harus mulai diubah ketika akan buka asuransi kita nabung itu buat apa ?….kita semua tahu kita punya banyak mimpi ke depan : dana pendidikan anak, dana darurat.. yang kita tahu semua mahal…
    makanya ketika anda dibuatkan ptoposal dan ilustrasinya anda harus bertanya dengan jelas apa yang anda dapat. sekali lagi asuransi hanya membantu anda semua untuk mencapai impian…di prudential itu lengkap kok ada detail angka nya, karena saya pengguna prudential saya mempunyai 4 polis prudential dan itu menurut saya bagus, karena saya bisa doble klaim. ini terjadi di 2008 ketika saya sakit masuk rumah sakit semua polis saya , saya klaim ke prudential dan diBAYAR…ada perinciannya kok dikirim ke saya,
    apabila jika ada yang punya pengalaman buruk dengan asuransi saya rasa itu bukan perusahaannya tetpi dari agennya sendiri , karena di prudential itu agen tidak diperkenankan menerima uang dari nasabah (premi) harus langsung ke prudential langsubg
    Jika dari anda yang mmg pengen tahu jelas dan bukti bahwa asuransi unit link bagus silahkan bisa kontak saya : 021.97813630.
    saya menjadi nasabah prudential sdh 6 tahun, dan dr awal saya tahu itu tabungan jangka panjang dan ketika di awal2 saya dijelaskan biaya transfer resiko atau akuisi. dan menurut saya prudential memberikan solusi kok dan ini bukan basa basi karena saya sdh membuktyikannya. dan agen nya un ketika saya sakit cukup membantu…semua agen yang ngurusin

    aryuni

    Oktober 17, 2011 at 3:49 am

  71. UL atau AsPend memang bagus untuk proteksi masa depan, tapi yang disayangkan jumlah UP yang ga sesuai untuk hidup dimasa depan.
    Jadi menurut saya memang lebih baik Asuransi Termlife+Asuransi Kesehatan Murni yang preminya dibayar pertahun (bisa diambil dari bonus/THR), harus jeli lho dalam memilih Perusahaan Asuransinya, terutama untuk Asuransi Kesehatan pilih yang Cashless dan perkejadian bukan pertindakan.
    Cuma masalahnya kita bisa disiplin atau tidak untuk investasi setiap bulan atau kita gengsi investasi setiap bulan dengan jumlah yang sedikit, ini bisa diatasi dengan membuka tabungan rencana jangka waktu satu tahun kemudian hasilnya langsung kita investasikan.
    Saya sendiri saat ini masih mengandalkan unitlink karena belum bisa disiplin investasi setiap bulan, juga belum punya asuransi kesehatan karena saya, istri dan anak masih dicover perusahaan tempat saya bekerja. Tapi ini rencana saya :
    1. Tahun ke 5 Unitlinknya akan saya tutup, karena hitungannya ga nyambung dan UP nya ga akan mencukupi untuk hidup dimasa depan (inflasi), nilai tunainya lumayan bisa buat beli rumah walaupun udah berkurang 75% premi tahun pertamanya (ini yang bikin sakit hati karena tidak dijelaskan diawal bahwa loading feenya akan dipotong sekaligus ditahun pertama).
    2. Sebelum ditutup saya akan ambil Asuransi Jiwa untuk saya sebagai pemberi nafkah keluarga yang besar UP nya bisa saya tentukan sendiri.
    3. Jangan lupa ambil Asuransi kesehatan untuk anak dan istri, walaupun dicover perusahaaan tapi sistemnya reimburst.
    4. Baru deh mikirin investasi

    Saka

    Oktober 17, 2011 at 6:40 am

  72. Akhirnya saya tandatangani SPAJ unit link saya. Bayar 500 ribu per bulan, rencana bayar 10 tahun, manfaat yg saya peroleh:
    1. Jika meninggal: 450 juta (smp usia 100 thn)
    2. Jika meninggal/cacat karena kecelakaan: 450 juta (sampai 65 thn)
    3. Jika sakit kritis: 400 juta (smp 70 thn)
    4. Payor benefit smp 65 thn.
    Skrg saya tinggal nunggu polisnya keluar. Sharing sy ttg ini bisa dilihat di blog saya: http://bermenschool.wordpress.com/2011/10/17/6-alasan-membeli-unit-link-plus-3-catatan/

    Asep Sofyan

    Oktober 24, 2011 at 4:11 am

    • ASTAGA ini mah banyak agennya UNITLINK yang komen!
      Woi, jelas2 ngerugiin orang kok pada nekat2 amat sih jualannya?
      1. Di luar negri, UL udah banyak diblacklist.. Karena benar2 gak menguntungkan.
      Kalau emang mau asuransi ya beli asuransi murni, mau invest ya beli saham/reksadana. Toh sama perusahaan2 UL itu uang kita juga diputerin di saham kok.
      2. Di Indonesia pengetahuan asuransi minim, menurut data 2011 (sumbernya gak inget, silahkan googling) 98% orang salah pilih asuransi. 58%nya UL) jadi ya wajar2 aja banyak yang ‘kecemplung’ di UL
      3. Mau nutup UL susahnya minta ampun, karena agentnya kena denda cukup gede.. Jadi dia pasti ngejar2 terus biar kita gak berenti dan kasih berbagai macam alibi.. CUEKIN aja.. Hak2 kita kok..
      4. Kalau gak percaya, silahkan ke gramedia, banyak banget buku yang ngulas UL. Gak ada untung2nya buat kita, bener deh..

      Have a good day y’all :)

      saya

      Desember 2, 2011 at 2:54 am

      • Ada 2 buah cangkir/gelas bening yang kosong diatas meja…
        salah satu gelas di isi oleh syrup berwarna merah, maka cangkir/gelas tersebut kelihatan berwarna merah..demikian juga dengan gelas/cangkir yang satu laginya jika kita isi dengan air mineral maka gelas/cangkir akan kelihatan bening..

        Kalo kita sering mendengarkan hal2 yang negatif maka hal2 negatif lah yang ada di pikiran kita, jika kita sering dan mau mendengarkan hal2 yang positif maka hal2 yang positif lah yang ada dipikiran kita dan yang akan kita lakukan…

        Mana yang akan anda pilih…??? hal2 negatif dari orang lain atau hal2 positif…???

        Keputusan di tangan anda…

        Be a wise..

        ricodech

        Februari 22, 2012 at 4:23 pm

  73. Prudential saat ini merupakan perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia, di mana lebih dari 90 persen portofolionya merupakan produk unit link, baik konvensional maupun yang berbasis syariah. Kontribusi produk unit link premi reguler tercatat di atas 90 persen dari total penjualan unit link Prudential sampai saat ini.

    asuransi prudential

    November 24, 2011 at 5:19 am

    • semua tempat untuk berinvestasi dan asuransi itu bagus, yang penting kita sdh tau dulu produknya. Tdk ada yg sempurna, yang mesti kita liat adalah apakah sdh sesuai dengan kebutuhan kita, gak menutup kemungkinan kalo kita bisa membeli produk asuransi dari berbagai perusahaan selama kita merasa apa yg kita inginkan itu sdh bisa dipenuhi oleh perusahaan2 asuransi tersebut. Mesti diliat dulu dari perusahaannya, kredibilitasnya seperti apa?, track recordnya kayak gimna? Sebagus-bagusnya sebuah perusahaan asuransi pasti ada juga kekurangannya tapi yg kita liat yg paling minim kekurangannya. Saya sendiri membeli UL untuk diri saya dan anak saya, karena saya pikir lebih praktis, saya menabung cukup 10thn dan mendapatkan berbagai keuntungan seperti jatah kesehatan setiap tahunnya, uang pertanggungan meninggal sampai umur 99thn, belum lagi hasil dari dana kita yg diinvestasikan oleh perusahaan asuransi tersebut. Apalagi tempat pengelolaan dananya dikelola oleh perusahaan yang benar2 bagus (menurut saya pribadi yah :) ) . Kalo misalnya kita nabung di Bank ketika kita menderita resiko sakit kritis apakah ditanggung biayanya oleh Bank? yang terjadi mungkin saldo kita yg habis untuk biaya pengobatan. Untuk investasi itu gak ada yg pasti, siapa sih yang bisa memastikan hasil investasi 5-10 thn kedepan atau 20 thn kedepan. Kalo hitung2an diatas kertas semuanya bisa kok dibuat, INGAT!! banyak variabel yang mempengaruhi investasi dan itu semua tidak pasti. Selain itu jika ingin membeli produk asuransi / UL carilah agen yang bagus, caranya anda juga mesti kritis banyaklah bertanya ketika semua pertanyaan anda bisa dijawab dengan baik dan jawaban itu memuaskan anda , itulah agen Anda ! cari agen yang bukan tipe penjual tapi cari tipe konsultan/penasehat karena ketika anda membeli sebuah produk asuransi dari sebuah perusahaan asuransi ketika anda terkena resiko bak itu kesehatan, kecelakaan atau kematian yang pertama anda atau keluarga hubungi adalah Agen tersebut

      edi

      Desember 10, 2011 at 5:40 am

  74. salam kenal semuanya…
    yang namanya asuransi pasti bisa tercetak polis karena ada proposal yang ditandatangani beserta surat pengajuannya. dan sdh menjadi kewajiban agen untuk menjelaskan isi proposal. dan calon nasabah juga berkewajiban membaca sebellum menandatangani, dalam lembar proposal asuransi manapun sdh terlihat jelas penjelasan nilai tunainya. th pertama uang yang bisa diambil berapa juga sdh kelihatan di proposal, kalo pada akhirnya ada nasabah yang kecewa berarti tdk membaca sebelum menandatangani.
    segala pengecualian klaim sdh ada di polis setiap perusahaan asuransi. dan nasabah berkewajiban membaca isi polis, ada waktu free 15 hari untuk mempelajari, kalaupun tdk setuju dengan isinya bisa dibatalkan uang kembali….jadi lebih cerdaslah dalam membeli asuransi, karena setiap orang wajib berasuransi. kalo mau negaranya maju seperti negara2 di eropa dan amerika….

    ari yulianti

    Desember 22, 2011 at 4:08 pm

    • bos mau tanya klo masa freelook itu di hitung nya darimana,masalahnya kan polis dkirim via pos jadi memerlukan waktu beberapa hari?apa dari masa aktif polis,seharusnya sih dihitung dari sejak pertama menerima polis,kan namanya juga freelook jadi polis harusnya bisa di pelajari.tolong jawaban jelas nya kirim ke email agushari0627@yahoo.com thx.,

      agus

      Februari 4, 2012 at 4:51 am

  75. bos bos mau tanya klo masa freelook itu di hitung nya darimana,masalahnya kan polis dkirim via pos jadi memerlukan waktu beberapa hari?apa dari masa aktif polis,seharusnya sih dihitung dari sejak pertama menerima polis,kan namanya juga freelook jadi polis harusnya bisa di pelajari.tolong jawaban jelas nya kirim ke email agushari0627@yahoo.com thx.,

    agus

    Februari 4, 2012 at 4:50 am

  76. @mBak Fanila dan mBak Nova. Reksadana saham saat sepertinya kurang menarik karena IHSG mondar-mandir antara 3900-4000, saatnya masuk reksadana pendapatan tetap. Ada yang bagus tuh, BNP Paribas Obligasi, investa reksa premium dan mandiri investa dana obligasi, bisa buat investasi.

    Prasetyo

    Februari 14, 2012 at 9:11 am

  77. hamil mah kagak dicover asuransi atuh mas, pake logika sederhana!.

    bodohhhhh

    Februari 27, 2012 at 7:12 pm

  78. maksud saya, yg disebabkan oleh kehamilan. di polis nya juga diurai dengan jelas, mana-mana yg di klaim asuransi. sy pemilik polis dr salah satu asuransi……sejauh ini adem ayem, dan segala ketentuan yg tertera dalam klausul polis memang sudah cukup jelas dan dapat dimengerti

    bodohhhhh

    Februari 27, 2012 at 7:15 pm

  79. Salam semuanya,

    Bagi yang masih mencari asuransi jiwa dengan premi murah dan UP maksimum, saya ingin share produk yg saya punya dari Allianz. Utk pria 30 tahun, UP jiwa 1 Miliar bisa diperoleh dengan premi 355 ribu per bulan. Keterangannya silakan baca di sini: http://myallisya.wordpress.com/2012/02/28/355-ribu-per-bulan-dapat-up-1-miliar-mau/. Smg bermanfaat sbg bahan perbandingan.

    Salam,

    Asep Sopyan (myallisya@gmail.com)

    Asep Sopyan

    Februari 28, 2012 at 2:46 am

  80. Asuransi yg bagus dan bermanfaat hanya satu yaitu bersedekah dan berinfak!!!!!!!

    Allah menjamin dana Anda kembali 100X lipat
    Allah juga menjamin keselamatan Anda,
    Tidak perlu menabung ke Bank, reksadana, Asuransi. Cukup ke kotak amal.
    tidak ada batasan menabung, mau 100 perak atau 1 Milyar itu pilihan Anda, Kalau 100 perak berarti Anda itu PELIT!!!!!!

    Mas Arik

    Februari 29, 2012 at 3:25 pm

    • Semua ada tempatnya masing2 mas Arik. Dan, ada prosentase nya. Seperti Zakat dll. Jangan di sama ratakan. Karena, dalam kehidupan kita ada beberapa Kebutuhan yg mesti di selesaikan semua, Jamgka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang. Kalo mas bisa mempraktekan prinsip mas itu, tolong kirimkan semua uang mas ke rekening saya, biar nanti Tuhan yang akan membalasnya 100% seperti kata mas Arik. Okey? nati saya kirimkan no rekening saya.

      Sang Penegur orang sok suci

      Mei 25, 2012 at 1:36 am

  81. Asuransi mendekati haram, yang tidak jelas, subhat, jelas haram. saya sering kali tertipu….

    ritaupi

    Maret 2, 2012 at 1:11 pm

  82. sebelum ambil asuransi, ada baiknya pelajari dulu, keuntungan dan kerugiannya. Apa saja yang cover oleh asuransi. krn kita beli asuransi anggap lah mirip beli roti, mau roti tawar, atau roti isi selai, harus jelas dulu. jangan belinya roti tawar tapi minta ada selainya. Buat aku asuransi itu bagus, krn menjamin kebutuhan kita nanti, bukan sekarang. Jadi kalau ada yg salah beli asuransi krn merasa kesulitan klaim atau apalah, saya yakin karena waktu beli gak dijelaskan oleh agen atau gak nanya, jadi agen juga gak jelasin.

    mimi

    Maret 12, 2012 at 1:06 am

  83. Rata-rata orang yang ambil unit link masih awam sehingga kalau dijelaskan agen cuma bisa melongo, ga tahu musti tanya apa. Apalagi setelah diperlihatkan ilustrasi dana yang akan mereka miliki setelah sekian puluh tahun, tambah melongo dan ngiler, plus iming-iming bahwa premi ga hangus (ini agen yang ngawur). Agen biasanya punya hubungan kekerabatan atau pertemanan sehingga calon nasabah biasanya merasa ga enak kalau nolak. Saya sarankan kepada pembaca di blog ini untuk baca tulisan aidil akbar yang mengupas tuntas asuransi dan investasi (ada 8 seri)

    Prasetyo

    Maret 27, 2012 at 1:12 pm

    • setuju mas pras. sy juga pernah ikutan asuransi dg unit link dan yg nawarin temen sendiri. mau nolak ga enak akhirnya ikut dg dana minimal. baru ikutan 1 tahun nilai unit link meluncur turun…. setelah mengikuti history unit link saya menarik kesimpulan bahwa uang keuntungan dan manfaat yg dijanjikan agen itu hanyalah itung2an di kertas. karena pada kenyataannya nilai unit link akan anjlok pada periode tertentu dan memerlukan waktu yg sangat lama untuk kembali ke posisi sebelumnya. jd kalau kita mau mencairkan unit link bisa2 tidak akan mendapatkan apa2.

      saran saya, kalau ingin mengikuti program asuransi yg digabung dengan investasi lebih baik jangan yg berbasis unit link. rupiah murni lebih mudah dihitung dan diperkirakan.

      adi

      April 25, 2012 at 8:21 pm

      • kalo nabung di unit link tuh mesti siap komit untuk jangka panjang Mas Adi, nabung diatas 10 tahun lah biar agak enak, kalo ditarik pada tahun ke 1 – 2 yah jelas gak nyaman. Harga unit kan tiap hari naik turun nah kita mesti liat tuh kinerja investasi dari perusahaan itu seperti apa selama ini historynya. Jadi kalo emang gak siap untuk jangka panjang yah jangan beli unit link. simple aja kok.

        edi

        April 26, 2012 at 11:50 am

  84. saya baru ngeh dan melek investasi, awalnya saya invest dulu otak & waktu saya untuk baca2 mengenai investasi dari berbagai sumber (sejak awal tahun 2012), dan saya sudah menikmati pergerakan (return) investasi beberapa bulan ini (via online) hati lebih tenang rasanya
    note : saya Alhamdulillah sudah punya RDPT, RDS, RDC semuanya syariah ^_^

    dan akhir kata saya harus secepatnya menutup Unit Link saya yg sudah berjalan hampir 5 tahun, lumayan untuk lumpsum / top up pas kondisi seperti ini…

    sepertinya saya jadi ingin menyanyi lagu yg di bawakan ulang oleh dewi sandra (aslinya lagi dewi perssik)…

    “Stop… kau telah mencuri uangku… uangkuuuuu…., stop kau telah mencuri uaaangggkuuu….” :D

    no offense… just kidding…

    baru melek

    Mei 2, 2012 at 4:24 am

  85. @edi : “Jadi kalo emang gak siap untuk jangka panjang yah jangan beli unit link. simple aja kok”
    betul mas… simple sekali… jadi lebih baik di belikan Reksadana Saham ya mas? :P #shakehand

    baru melek

    Mei 2, 2012 at 4:27 am

    • kalo soal “lebih baik” atau gak itu sih relatif mas, semua tempat untuk berinvestasi ada yg bagus dan ada jeleknya juga tergantung sampai sejauh mana toleran nya kita dengan resiko nya. Kalo memang lebih suka main di reksadana saham silahkan, kalo suka di unit link yah silahkan. Tapi dengar2 unit link tempat investnya ada yg masuk di reksadana juga kan? bener yah?

      edi

      Mei 3, 2012 at 4:46 am

      • Benar, mas Edi. Mas bisa pinjam Laporan Tahunan Unitlink nya Prudential, di sana akan di informasikan semua transaksi keuangan di Unit linknya dg Jelas dan Transparan. Kemudian, mas bisa pelajari bagaimana cara Perusahaan memperlakukan Dana Nasabah. Betapa, mereka sangat berhati2 dalam mengelolanya. Monggo…

        Slamet Haryanto

        Mei 25, 2012 at 1:27 am

  86. Sebenarnya, suatu perusahaan asuransi baik atau tidaknya tergantung dari agennya, seperti membeli uinit link, harusnya agen yang memberi tahu ke nasabahnya bahwa harga unit link akan naik dan turun, biasanya bila agen peduli akan nasabahnya, bila harga unit link akan turun maka agen tersebut harus memberitahu ke nasabahnya bahwa unit link nya akan turun dan harus di pindahkan ke type yg minim resiko contohnya manage fund, jadi bukan nasabah yang harus memantau terus kinerja unit linknya.

    Andrhie

    Mei 13, 2012 at 11:41 pm

    • tipe agen itu macam2..terutama agen kejar komisi dan biasanya gak muncul lagi alias muntaber (gak muncul tanpa berita) dan yg kedua agen karir, mangkanya saya sarankan kepada calon nasabah harus hati2 bila ketemu agen tipe pertama (walaupun temen dekat). Asuransi sangat penting buat yang hidup, sakit, cacat, maupun yang meninggal (dikubur gak ada yg gratis)
      …..salam cerdas buat calon nasabah…

      bintang

      Mei 16, 2012 at 8:53 am

      • Jempol buat Bintang. Salam kenal, ya?

        Slamet Haryanto

        Mei 25, 2012 at 1:22 am

  87. yg suka asuransi silakan miliki poliasuransi.ygga suka silakan anda wriskan harta utk anak ucu anda yg banyak.smg anak cucuanda bahagia.jkmemilih asuransi sebaiknya perushaan dalam negri agar anda merasa nyaman.

    indonesia

    Mei 18, 2012 at 5:55 pm

  88. mau invest di unit link berharap setahun atau 2 tahun dapet return ? mimpi :mrgreen:

    martinnnhartarto

    Mei 21, 2012 at 6:04 pm

  89. Salam
    Unit link adalah produk asuransi, dengan tujuan utama asuransi, bukan untuk investasi. Investasi di unit link berfungsi pertama dan terutama utk menopang biaya-biaya asuransi, bukan untuk diambil untuk kebutuhan lain.

    Salam,

    Asep S
    http://myallisya.wordpress.com/2012/05/21/fungsi-investasi-pada-unit-link/

    Asep Sopyan

    Mei 25, 2012 at 4:14 am

    • Wah pak Asep rupanya dah melek investasi, he he he

      Prasetyo

      Juli 4, 2012 at 9:40 am

  90. Menurut saya daripada kita ikut asuransi, mending kita bikin asuransi kita sendiri aja. Buka rekening baru dan tiap bulan paksa diri kita/autodebet ke rekening itu misal 500rb/bulan. Jangan biarkan uang diambil, kalau perlu jika sudah mencapai jumlah tertentu investasikan ke emas/deposito kan. Nanti suatu saat kalau ada anggota keluarga yg sakit, ya jadikan uang/investasi di rekening tersebut utk asuransi kita. Kalo kita mati yaaa warisakan ke anak2 to uang/emas/deposito nya. Anak2 ga perlu ngemis/minta2. Daripada kita kasih ke asuransi, byk penyakit yg ga mereka cover bahkan kita ga dpt penjelasan yg jelas di awal, cm janji2 manis aja. Kalo kita punya tabungan sendiri, jelas kehamilan pun tercover. Apalagi kalo kita investasikan ke emas, nilah harga kenaikan emas itu tinggi, bisa dalam bbrp tahun kedepan uang kita jauh lbh banyak drpd kita ikut asuransi.

    sheilla

    Juni 29, 2012 at 2:20 am

  91. mau investasi kok di asuransi.. kalo investasi tuh jelas beli tanah, beli perhiasan, beli emas.
    asuransi itu untuk proteksi. pisahkan antara investasi dengan proteksi. ada juga agen SESAT yag menjelaskan muluk-muluk tentang nilai tunai yang di dapat saat sudah ikut asuransi.

    sekarang banyak asuransi syariah, kenapa musti haram??? ya sudah anggap saja ikut asuransi dan di wakaf kan. Al-Azhar sudah memfasilitasi untuk program wakaf dari asuransi. nah tuh dimana letak haramnya??? kalo misal meninggal dapet uang dari asuransi 500juta, ya sudah wakafkan saja. berani engga hayoo??

    coba berani apa engga debat sama orang yang sudah ngalamin kena kanker dan dy dapet uang dari asuransi. kalo belum ngerasain ya kaya debat kusir. (orang tua saya mengalami kecelakaan, tidak ada asuransi)

    kalo ada klausa-klausa yg ga di ganti, agennya engga menjelaskan atau tidak tahu. ada waktu selama 2 minggu untuk masa review polis, kalo merasa engga jelas minta agen terangin semua isi pasal-pasal di polis. kalau merasa kurang puas, minta duit premi pertama langsung tutup polis, ingat ada beberapa asuransi yang bisa ditutup dan uang balik selama masa 2 minggu. kalau dipotong, agen suruh ganti. gt aja repot. terimakasih.

    interaktif

    Juli 5, 2012 at 12:51 pm

  92. @sheilla: kalo baru autodebet ke rekening lain milik sendiri di bulan ke-5 misal…lalu tiba2 sang punya nyawa kita hendak mengambil, apakah mau biang pada malaikat “tabungan saya belum cukup buat org2 yg saya sayangi, tolong jangan cabut dulu”….coba logikakan saja seperti itu…apakah anda yakin?

    aku sayang anakku

    Juli 16, 2012 at 10:37 am

  93. inna a’malu binniat segala sesuatu tergantung niat, asuransi banyak, yg komplen banyak, yg untung juga ada, yang rugi ada. yang biasa biasa ada. itu mah terserah anda semua. semua prosedur asuransi juga sudah ada dari awal, lebih baik sebelum ikut banding-banding dengan yang lain, tanya-tanya yang detail ke teman, jangan beli kucing dalam karung.

    Niat

    Juli 18, 2012 at 7:40 am

  94. asuransi selau agen yang di untungkan

    ssssss

    Juli 31, 2012 at 10:11 pm

  95. halah…semua agen asuransi cuma mikirin komisi semua…kalo dateng ke kantornya, pada teriak2 yel2 gak jelas..yang intinya..tinggalkan pekerjaan anda, beralihlah jadi agen asuransi…ongkang2 kaki dapet komisi…tidak terikat waktu kerja..bla..bla..bla…intinya cuma mikir komisi, bukan pelayanan.

    Marsekal

    Agustus 4, 2012 at 12:14 pm

  96. Ala pokoknya yang namanya asuransi rugi banget, itung-itung amal uang kita yang hilang bro, enak nabung ato deposit, uang kita utuh bedanya ya ngak diasuransikan sih,………

    brother

    Agustus 7, 2012 at 7:10 am

  97. ini kok malalah jadi ricuh2 an antara agen asuransi sama reksandana,,, hadeh hadeh….

    putra

    Agustus 7, 2012 at 10:16 pm

  98. Buy Termlife insurance and Invest The Difference (BTAID)
    Dengan beli unitlink maka anda bayar lebih :
    1. ) Biaya Akuisisi 145% sampai 245% dikali Premi Dasar (diluar saving up) dikali 12 bulan, katakan premi dasar 500rb dan saving up 500rb (total premi 1juta) maka anda bayar biaya akuisisi 7.5jt – 14juta dalam 5thn
    2. ) biaya admin bulanan Rp 26.500 – Rp 37.500 per bulan. Jika premi bulanan 500rb, maka biaya admin uda 5% dari yg disetor bulan
    3. ) Biaya Akuisisi saving up 5% (jika ada) atau biaya selisih jual beli unit 2 – 5% (jika ada)

    Selain itu anda juga membayar Cost of Insurance dari fasilitas yang diambuk

    Ghazali

    Agustus 15, 2012 at 1:56 am

  99. ane punya ide nih, Biar tidak terjadi untung rugi…ya lebih baik ikut asuransi saja…beli manfaat gak usah ikut investasinya..jadi tahu apa saja yg kita beli itu yg kita dapat. kalau mau Investasi..buka aja usaha sendiri yg bisa dijalankan dengan benar dan halal..jadi gak perlu menyalahkan hal yang lain2…rugi bisa tanggung sendiri

    Rio

    September 6, 2012 at 6:20 am

  100. teu rame ah….

    Jang Deden

    September 12, 2012 at 3:12 am

  101. Kebetulan ketemu blog ini, untuk info kami perusahaan asuransi InHealth anak perusahaan Askes yang mengcover asuransi kesehatan dengan sistem manaced care include benefit persalinan tergantung kesepakatan kerjasama. untuk saat ini kerjasama masih secara kolektif belum bisa melayani individu.untuk informasi lebih lanjut bisa buka websitenya langsung..

    Mona

    September 13, 2012 at 4:16 am

  102. Sepertinya saya baru mendapat pencerahan. Ada keraguan, check Mbah Google dapatlah ini.
    Jadi sedih, apakah harus tutup Asuransi di ‘P’ Assurance Account padahal sudah tahun ke-5 dari 10 tahun pemabayaran premi!?
    Sepertinya harus dan beli asuransi murni saja nanti karena sekarang sedang lagi bekerja dan ada asuransi dari kantor..

    Kris

    September 19, 2012 at 7:38 am

    • Berinvestasi di perusahaan asuransi nilai returnnya memanh tidak sedahsyat seperti anda bermain Saham atau jual beli emas. Namun yg pasti jika dilakukan dlm jangka waktu yang panjang, andapun akan mendapatkan keuntungan. Akan lebih baik jika anda memiliki dana lebih, biarkan asuransi P anda tetap berjalan jadikan itu sebagai dana pensiun dan perlindungan keluarga anda jika suatu hari anda mengalami kematian. Buat pundi2 baru dgn berinvestasi dibidang yg baru pula
      Powered by Telkomsel BlackBerry®

      rioaquarius

      September 19, 2012 at 8:17 am

    • kalau belum 10 thn jgn ditutup,krn tanggung msh ada 5 thn lagi..setelah kontrak nabung selesai di asuransi “P” kan tetap dicover smpe 75 thn (utk kartu kesehatan) dan 99 thn utk santunan duka kalau meninggal…..Jadi manfaatnya bisa sampe sejauh itu meskipun stop nabung setelah 10 thn,,,,uangpun akan kembali, tinggal liat di tahun ke berapa nya…ntah 12, 13,15…
      ok…
      Kerja di kantor even dicover, tp smpe kapan anda kerja di sana??ketikakeluar anda tidak dicover lagi (klo prushaan swasta),, Dan mrk pakai sitem hangus,,,gk ada nilai tunainya…

      des

      November 12, 2012 at 7:31 am

      • Anda perlu banyak belajar

        Prasetyo

        November 5, 2014 at 11:41 am

  103. wah.. ramai ni, kalau saya yg bodoh ini. hanya mikir, asuransi itu halal dan salah satu usaha kita ( ihtiar) dan jangan bergantung disitu saja, juga cari rizki yang lainnya, Insaallah ada. maaf bagi teman2 yang lebih tahu..

    zukri

    September 20, 2012 at 12:15 pm

  104. wah…wah…wah… saya lihat para agan agent sm org yg mengerti asuransi sdh memberikan pengertian yang baik… tp agak krg pas pasti sama mas Anjar krn blm terlihat menguntungkan walaupun sdh dijelaskan bkn mslh untung tetapi manfaat. Bisa mas ( untuk yg berpikiran asuransi tidak bisa menguntungkan) tetapi harus jadi bisnis keluarga dengan menggunakan asuransi. Caranya gini, mas bayar premi (modal usaha) anggaplah 20jt setahun, nah terus abis itu setelah 1tahun lewat 1 hari mas bunuh diri aja…. denger2 kalo diPrudential itu dibayar mas. Nah kenapa saya bilang bisnis keluarga? karena setelah mas bunuh diri keuntungannya diperoleh oleh keluarga mas, sedangkan mas sendiri dapetnya cuma kain kafan doang…tapi tetepkan judulnya untung??? Bayangkan modal 20jt dlm 1 thn bisa jadi ratusan juta… wah bisnis apa yang bisa lebih menguntungkan dari pada itu? daripada cuma pasrah doang pake duit sendiri… iya kalo duitnya cukup, kalo ngga? apa ngga ngerepotin org?
    Anyway…tetap sehat…tetap semangat… and please be open minded… karena di tahun 2014 asuransi wajib untuk masyarakat indonesia

    Toto

    September 30, 2012 at 6:06 am

  105. Menurut saya Asuransi itu adalah salah satu cara untuk terproteksi secara finansial…kalaupun mendaftar jug boleh tidak juga boleh. Hanya saran saya bila ada agen asuransi yang tidak menjelaskan segala macam resiko yang mungkin terjadi kelak, mending ga usah diambil. Karena kode etik penjualan haruslah menjelaskan segala macam resiko yang mungkin akan timbul.
    Pilihlah Asuransi yang bertanggung jawab, life time terlama, pertanggungan yang signifikan dan klaim yang mudah. Semoga bermanfaat….

    Risang

    Oktober 8, 2012 at 4:51 am

  106. mau tabungan aman plus di cover asuransi???
    Buka aja Tabungan Impian dari Bank BRI Syariah..
    premi asuransi ditanggung Bank..

    lily

    Oktober 14, 2012 at 2:00 am

  107. namanya manusia,,ada 2 resiko yg pasti selalu ada.yaitu :
    1.sakit
    2.meninggal
    dengan menyadari itu,setiaap saat resiko itu akan selalu ada.karena sadar akan resiko itu apakah kita sdh menyiapkan hal2 yg terbaik buat org2 yang kita sayangi apabila resiko itu menghampiri kita suatu saat?katanya sayang istri,anak,dll tp kl blum siapin apa2 buat mereka nanti kl kt menghadapi salah satu dr dua resiko yg ada.maaff,,,kata “sayang” nya apa ga berlebihan??
    dengan ada nya asuransi.sedikit banyak itu bs membantu keluarga bahkan sang pemilik polis utk tetap survive dalam kondisi yg sulit apabila salah satu dari 2 resiko hidup itu menghampiri.

    untuk UL ataupun pure asuransi kesehatan ada plus dan minus nya.bagi org yg ga mau ribet dan dapat bnyk manfaat dapat memilih UL.”Andaikata lbh mahalpun” itu ya wajar2 aja,soalnya kita ga ribet dan wajar kita bayar lbh utk fasilitas “ga ribet” itu sendiri.
    untuk org yg punya cukup waktu luang memantau harga saham,reksadana,emas,dll dan punya pengetahuan yg baikm dalam bidang tersebut ya silahkan saja berinvestasi di bidang yg anda suka.
    cari lah informasi dari UL dan pure kesehatan.anda akan melihat plus minus dari masing2 produk.setelah itu tentukan sendiri mana yg anda pilih.kl saya pribadi lbh memilih UL :)

    kita memilih asuransi itu sebagai proteksi akan resiko yg ada selagi kita masih namanya manusia.
    sekilas emang keliatan nilai tunai nya ga ada,tp apa yg perusahaan sediakan buat kita (manfaat) pernah ga kita cb bandingkan dgn nilai yg kita tabungkan ke perusahaan asuransinya.
    dan kl emang perusahaan asuransi sejelek itu,kenapa skrg makin bnyk perusahaan asuransi?dan kenapa pemerintah ga tutup aja semua perusahaan asuransi di Indonesia???

    saya bersedia membantu kalau ada pertanyaan yang mau ditanyakan andyyy_lu@yahoo.com

    sukses selalu,,!!

    apa_aja

    November 4, 2012 at 1:01 pm

  108. Ya saya juga mengalami juga memang prudensial memang benar2 bikin nasabah sial, jangan ikut assuransi yang beginian

    mansur

    November 6, 2012 at 2:56 am

    • Tp ada kejadian, tmn sekantorku, papanya ikut prudential baru 4 bulan, tiba2 meninggal serangan jantung, mendadak sekali, ternyata claim asuransi oleh keluarga yg berduka dananya keluar tidak memakan waktu yg lama. Sehingga istrinya tdk ditinggalkan dalam keadaan berkesusahan.

      Powered by Telkomsel BlackBerry®

      rioaquarius

      November 6, 2012 at 3:02 am

  109. Apakah kita akan menjaminkan hidup/ mati,dan sehat/ sakit kita pada asuransi? bagi saya lebih baik menjaminkan diri pada Allah saja..dengan banyak sedekah, memberi makan anak yatim dan amalan2 baik lainya. preminya juga sangat kecil hanya 2,5% dari penghasilan kita. Insya allah kita akan selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan yg cuma sebentar ini. bahkan kalo matipun allah tetap akan menjamin kita. Insya allah

    Yadhie Solo

    November 7, 2012 at 4:35 am

    • Itu sih kewajiban mas bro..jgn samakan dgn asuransi..doa dan ibadah seperti itu, habluminallah, kalo berusaha seolah2 kamu akan hidup selamanya d dunia..harus seimbang dgn hablumminannas. Segala kebaikan dan persiapan dlam menghadapi hidup kita sendiri yg akan merasakan dan menikmatinya..tp pastikan halalnya saja..jgn ragu2..nanti bisa jd bid’ah

      Powered by Telkomsel BlackBerry®

      rioaquarius

      November 7, 2012 at 4:39 am

  110. 4 Jumlah populasi penduduk di dunia semakin tinggi. Dengan semakin meningkatnya tingkat kesehatan masyarakat dan harapan hidup manusia yang semakin panjang, bangsa-bangsa di dunia termasuk di Indonesia menghadapi persoalan yakni penuaan populasi (population ageing: jumlah penduduk usia tua lebih banyak dari jumlah penduduk usia muda) dan persoalan finansial (minimnya gaji, kesulitan mengatur gaji, dsb). Pertanyaannya, bagaimana Takaful bisa menjadi solusi terhadap persoalan tersebut.

    Luna

    November 7, 2012 at 4:37 pm

  111. Seiring perkembangan industrinya yang pesat banyak operator takaful gagal untuk membedakan diri mereka dengan rekan sejawatnya asuransi konvensional. Takaful tidak memiliki USP (Unique Selling Position). Patuh (compliant) pada Syariah tidak serta merta menjadikan sebuah operator takaful memiliki kekhususan. Kajilah secara kritis isu ini dan diskusikan bagaiamana sebuah operator takaful bisa memasarkan dirinya secara sukses di lingkungan kompetitif saat ini.

    Luna

    November 7, 2012 at 4:38 pm

  112. Kapital social (social capital) adalah konsep sosiologis, yang mengacu pada berbagai hubungan di dalam jaringan-jaringan social. Sebuah jaringan sosial memiliki nilainya sendiri. Kapital sosial sering mampu menjelaskan tentang kinerja menajerial yang handal, kinerja yang semakin meningkat dari berbagai kelompok (nilai tersebut merupakan turunan dari aliansi-aliansi strategis) dan rantai relasi suplai yang meningkat. Diskusikan bagaimana Takaful yang didasarkan pada konsep Ta’awun dan Tabarru bisa mengarahkan pada kapital sosial yang lebih tinggi.

    Siti

    November 7, 2012 at 4:39 pm

  113. Reguluasi adalah faktor utama yang membentuk sebuah industry Takaful. Diskusikan rezim regulasi di berbagai Negara (pilih salah beberapa) dan bandingkan mereka dengan praktek di Indonesia. Juga beri komentar apakah Regulasi Takaful di berbagai wilayah hokum tersebut mamadai dan cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh Takaful di Indonesia?

    icha

    November 7, 2012 at 4:40 pm

  114. klo menurut saya, asuransi itu bukan mencari untung, tapi menitipkan jeminan aja. kita gk tau bakal gimana (sakit atau ajal). tapi kalo untuk cari untung, asuransi mmg bukan tempatnya. namun demikian, untuk terjadinya kegagalan atau kerugian bisa saja terjadi, apalagi kondisi perpotilikan yang mengakibatkan instabilitas di negara ini relatif besar. pernah ada lembaga survey yang mencatat bahwa umur perusahaan di indonesia (menyangkut tenaga kerja), tidak lebih dari 20 tahun, dan rata2 yg paling besar adalah 8 tahun. sementara asuransi mewajibkan kita membayar dari 15-20 tahun. nah kalau kita kerja dan sebagian hasil gaji diasuransikan, bisa dibayangkan jika kita jadi pengangguran atau menganggur terpaksa. bagaiman kita melanjutkan membayar cicilan asuransi (terputus di tengah jalan). akhirnya yang ada uang kita hangus atau terpotong biaya asuransi yang begitu besar, sehingga pastinya kita akan rugi, belum lagi ditambah dengan inflasi tiap tahun. yang lebih mengerikan kalu asuransi itu diikuti oleh pekerja2 temporer dan yang bekerja di perusahaan kecil nan labil.

    bang rays

    November 14, 2012 at 11:14 am

  115. untung saya tidak punya unit link, lebih nyaman nabung di reksadana :)

    www.sepatupakalolo.com

    November 20, 2012 at 10:23 am

    • tapi kalau kita sakit butuh biaya besar, terpaksa cairin reksadana juga kan ? awalnya saya mikir gitu juga..ga mau ambil UL, tp krn dipaksa saudara saya akhirnya sy buka…dan 2thn berikutnya sy opname tipes, akhirnya dibantu UL..sy nda perlu ambil tabungan di bank atau simpanan lain…Saya punya RD, invest properti dan UL jg..alasan saya jika sy sakit, sy terproteksi dr UL , tidak perlu jual RD atau properti..jika saya meninggal, ahli waris dapat UP dr UL dan peninggalan RD dan properti saya…

      sari

      Mei 13, 2013 at 3:04 pm

      • Kalau sudah invest RD kenapa masih ikut UL? Pilih asuransi murni!

        Prasetyo

        Januari 6, 2015 at 4:05 pm

  116. terima kasih penjelasannya cukup membantu,saya ga jadi ambil ul deh mending ambil asuransi jiwa murni

    yunia

    Desember 17, 2012 at 10:28 am

  117. saya ikut prudential syariah selama 1,5 tahun, dengan premi perbulan 350.000,- /laporan keuangan terakhir saldo dari unit link sebesar 1,3 juta, kalau bulan ini polis mau saya tutup kira2 berapa uang saya yang kembali, mohon penjelasannya..

    yudi

    Desember 28, 2012 at 4:44 am

  118. Dalam konteks pengelolaan resiko (risk management) Asuransi itu PERLU. sehingga ketika resiko terjadi (meninggal, cacat tetap, rawat inap, etc), beban yang harus dikeluarkan “TERBANTU” oleh asuransi tersebut. Dalam sistem manajemen modern, KEBENARAN terhadap konsep ini tidak terbantahkan.

    Hanya ketika ASURANSI dikombinasikan dengan INVESTASI (sering disebut UNIT LINK), pemahaman menjadi semrawut. Kesannya orang ngambil asuransi biar UNTUNG. Mana ada kejadian resiko menguntungkan???

    Tidak ada nilai investasi unit link yang LEBIH MENGUNTUNGKAN daripada piranti investasi real seperti reksadana atau saham.

    Kalau tidak percaya, bandingkan saja antara proposal nilai investasi yang disodorkan sales pada saat pertama menawarkan asuransi (biasanya ada 3 skenario : rendah, sedang, tinggi) dengan aktual nilai investasi pada saat tahun berjalan. Hasilnya pasti LEBIH KECIL bahkan dengan skenario terendah sekalipun.

    Banyak fakta menunjukkan seperti itu. Jika ada yang mengalami hal yang sebaliknya, sila tunjukkan dengan data.

    Bima Sakti

    Januari 4, 2013 at 10:43 am

  119. gangguan kehamilan seperti flek emang ga diganti. Ada kok di ilustrasi asuransinya jika dibaca dan dijelaskan dengan teliti.

    keluarganobel

    Januari 9, 2013 at 6:02 am

  120. Buat yg mau Buka unit link area bintaro dan sekitarnya, silahkan berkunjung ke :

    http://prudentialbintaro.wordpress.com

    Salam MDRT

    prudentialbintaro

    Januari 25, 2013 at 8:41 am

  121. Emang paling bagus pake asuransi pure jiwa ato kesehatan, utk investnya bs pake reksadana

    nopan

    Februari 9, 2013 at 1:54 pm

    • mau tanya nichh tmn” sy baru 1th ikut unit link dgn premi 3j/bln selama 3thn ditahun berpakah uang sy akan balik modal????mkshh jwbn&infonya!!!!

      erli

      Februari 13, 2013 at 3:54 am

      • Setahu saya, tidak ada yg namanya balik modal di unitlink, yg ada adalah kepastian jaminan kekayaan. Hasil investasi tergantung berapa banyak investasi awalnya, dan perkembangan nilai investasi. Bisa buruk, sedang apa baik, tapi yg jelas tetap kaya.
        Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!

        victorkristian@rocketmail.com

        Februari 27, 2013 at 10:45 am

    • Sebenarnya ada perbedaan mendasar antara reksadana saja, sama salah satu produk unique link. Jika terjadi resiko nasabah terkena sakit kritis atau cacat tetap bahkan meninggal tabungan reksadana akan berhenti saat itu juga (untuk kasus cost averaging). Jika menggunakan unique link jika terjadi resiko terhadap nasabah sama seperti kasus di atas, tabungan reksadana nasabah, istri, bahkan anak-anaknya akan di tetap di tabungkan sampai usia kurang lebih 65 tahun (tergantung perjanjian awal). Jadi yang mungkin rencananya hanya mau nabung di reksadana selama 5 atau 10tahun, jadi di tambahkan hingga belasan bahkan puluhan tahun…..

      converter to mp3

      victor

      Maret 1, 2013 at 2:59 pm

  122. sepertinya komentator di sini sebagian besar agent asuransi ya, jadi kayak iklan

    vazaka

    Februari 27, 2013 at 12:44 am

  123. Saya baru daftar utk Istri di Prudential Syariah. Semoga bermanfaat.

    Info Pekanbaru

    Maret 6, 2013 at 4:08 am

  124. mohon penjelasan utk semua agen prudential, brp dana yg dikembalikan jika mau tutup polis asuransi saya sudah sejak november 2008 dgn premi 350/bln…..trims

    yeyen

    Maret 24, 2013 at 4:29 am

    • Halooooo agen Pru…..kok ga ada yg nongol…

      Prasetyo

      Juni 3, 2013 at 1:46 am

    • Coba hubungi 500085 mba’ yeyen…., atau mba’ yeyen daftar fasilitas pruaccess bisa dilakukan via web http://www.prudential.co.id. Fasilitas pruaccess ini khusus untuk nasabah Prudential agar nasabah bisa memiliki akses langsung ke polis dan bisa memonitor sendiri status atau kondisi polis nasabah. Termasuk hasil pengembangan investasi mba’ yeyen bisa dilihat di pruaccess itu.
      Mengenai hasil pengembangan investasi itu fluktuatif tergantung nilai unit atau harga unit pada hari itu, untuk unit setiap hari nilainya berubah ubah.

      Semoga bisa membantu.

      Edi

      Juni 3, 2013 at 2:55 am

  125. So far nasabah nasabah saya di AXA happy happy aja mas bro. Karena dananya sesuai dengan ilustrasi yang pernah saya berikan di awal ketika hendak membeli asuransi, yaitu dengan rate 18%. Bahkan untuk term per 3 bulan di tahun kedua rata2 melebihi 18%.
    Saya juga contohkan Awal bulan Feb kemarin nasabah saya setor uang 211 juta dengan perincian sbb:
    11 Juta untuk asuransi tradisional Maestro ELite Care perlindungan kesehatan dg limit 6 miliar
    20 Juta untuk asuransi jiwa dg UP 500 Juta
    170 juta untuk investasi (dibelikan unit link)
    dan 10 juta untuk biaya adm top up
    akhir maret kemarin dicheck dananya sudah menjadi 191 juta. Di ilustrasi yang saya berikan di akhir tahun pertam yaitu feb 2014 dananya menjadi 200 juta. Ini baru 2 bulan sudah 191 juta.

    Barangkali ada yg berminat untuk membicarakannya dg saya pls contact me @08892366191
    atau visit my blog: thefinancialplan.blogspot.com

    tx n rgds

    Wiwit Budiyanto

    April 14, 2013 at 12:41 pm

    • gambaran keuntungan orang lain bukan jaminan pendatang baru juga pasti untung. itu yang harus ditekankan kepada semua calon mangsa (eh sory nasabah baru).

      Saya dulu suka main saham, pengamatan saya timing kapan entry exit itu yang harus dijelaskan kepada calon nasabah. Jangan timing untuk unloading(bongkar muatan) malah nasabah diimingi untuk masuk.

      Wawan

      September 30, 2013 at 6:40 am

    • Asuransi jiwa Rp 20 juta cuma dapat UP Rp 500 juta? Hmmm……Biaya administrasinya itu lho…MAHAL!

      Prasetyo

      Januari 6, 2015 at 4:14 pm

  126. asuransi itu mainan jangka panjang,lha kalau belum waktunya panen jangan dulu dipetik,rugi yang ada.

    amaditha

    April 15, 2013 at 4:09 pm

  127. Menurut ilmu kedokteran, Flek atau pendarahan dalam kehamilan termasuk penyakit.. Makanya menjadi agen asuransi mesti belajar tentang medis, kalo perlu pekerjakan tenaga kerja medis untuk memverifikasi tagihan atau klaim apakah termasuk penyakit atau bukan.

    Dina Khairina

    Mei 16, 2013 at 4:32 am

  128. Untuk menjamin kesehatan anak yang ada di dalam kandungan dan ibu yang mengandung, setahu saya ada produk asuransi tersendiri, dimana kesehatan si bayi dicover hingga si bayi dinyatakan sehat atau jika terjadi kelainan organ tubuh akan diberi santunan dan biaya pengobatan oleh pihak asuransi, begitu pula dengan si ibu. Hanya saja biaya operasi tidak ada pengcoverannya, karena menurut logika saja, kehamilan adalah hal yang direncanakan. Yang tidak direncanakan adalah kondisi kesehatan si bayi selama dikandungan dan kesehatan ibu selama hamil… Nah, kondisi kesehatan si bayi selama dikandungan dan kesehatan ibu selama hamil hingga melahirkan dan diyakini tidak terjadi komplikasi ini yang akan diberi pertanggungan oleh asuransi…. Syarat membuka polis asuransi ini adalah selama bulan 0 hingga 6 bulan, konsultasi dilakukan di dokter kandungan yang resmi dilakukan di RS dan report yang diberikan oleh dokter tersebut disimpan untuk pengajuan polis asuransi ini… Semoga membantu bagi ibu2 yang sedang dalam program hamil dan membutuhkan perlindungan selama kehamilan dan pasca melahirkan….

    Lily

    Juli 1, 2013 at 8:07 am

  129. tekad saya jg sudah bulat untuk menutup polis axa mandiri saya dan anak saya, 2 polis sudah berjalan 2 tahun seumur anak saya, saya baru sadar setelah mengecek saldo rupanya hanya 20 % dari total yg selama ini sudah saya byr setiap bulannya. kalo di cek dana yg akan hilang nanti setelah ditutup adalah 32 JUTA. Mending saya rugi sekarang daripada rugi terus.. well, itulah pelajaran yg sangat mahal buat saya dalam memilih investasi pendidikan buat anak. jangan pernah membeli produk investasi atau pendidikan yg digabungkan dengan embel2 asuransi jiwa, bullshit bagi saya.. polis anak saya dipotong juga sebesar 80% dari premi setiap bulan, kenapa FA menyarankan untuk ambil polis ini dan bukan murni investasi pendidikan, (saya masih pemula waktu itu). Klo mau asuransi jiwa pilih yg bener2 murni untuk jiwa spt termlife, untuk investasi dipisahkan untuk yg benar2 buat investasi seperti reksadana saham yg untuk jangka panjang akan terasa jauh menguntungkan. untungnya saya juga mengalokasikan dana untuk berinvestasi di reksadana, yg gainnya 50% lebih selama 2 tahunan. saya anggap aja di axa saya loss setengahnya dari keuntungan di reksadana.

    djatiem

    Juli 6, 2013 at 6:33 am

  130. Gw pernah ikut Ul Prudent,, dan buat lbh dalem mempelajari gw jg pernah msk jd agen,, tp br 2 bln gw udh keluar jd agen dan Ul gw tutup krena keenakan marketingnya makanin uang yg gw setor,, gedean komisi agen bro,, mending invest biasa deh,,

    budi

    Agustus 22, 2013 at 4:13 pm

  131. Boss..
    Ane udah pake ulink Pr*syariah dari oktober 2008. Setor bulanan 500ribu. Harga unit awal Rp 636. Sekarng harg unit nya Rp 1847 total unit 8822 jd nilai tunai 16,3 juta. Bulan ini pada jeblok harga per unitnya. Sama bulan lalu turun 150 poin. Saya rencana mau tutup nih, prosedurnya gimana ya??? Dan timingnya yg bagus kapan nutupnya..??? Nunggu pada rebound smua nih, tpi kpn ya

    robin

    Agustus 25, 2013 at 7:09 am

    • kenapa mau di tutup pak, emang masa kontrak polisnya berapa tahun, kalo ga salah pru 10 th ya? ada potongannya lho, sayang… itu dikarenakan meraka mengakuisisi dana nasabah di tahun pertama 100%, 90% tahun kedua dst. jd dibutuhkan waktu menabung lebih lama untuk mendongkrak uang nasabah. jd sy sarankan untuk tetap di teruskan biar tidak rugi. untuk selanjutnya lebih mempertimbankan untuk memilih asuransi yag tepat, sebagai gambaran kenapa kita harus memilih merek luar negeri, sedangkan kita punya produk dalam negeri yg lebih bagus, disamping manfat yg sama kwalitas sama, tp dengan harga lebih murah, untuk sekedar konsultasi sy mungkin bisa membant….

      sufrizal

      Oktober 31, 2013 at 7:08 am

  132. Bung Robin,
    walau harga UL anda naek jd Rp 1847 dari Rp 636 selama 5 taon namun nilai tunainya cuma 16,3jt..padahal anda setor uang terus 500rb/bulan dan secara kumulatif 30jt tanpa dibungain..weleh2 UL nya malah merugikan ya..gede banget biaya akuisisi & komisi agennya…..

    anto99

    Oktober 28, 2013 at 3:50 am

  133. asuransi adalah jual beli manfaat, pengalihan resiko keuangan, untuk yang takud riba’ sudah banyak produk syariah, dimana perkembangan investasi uang nasabah berdasar sistem bagihasil, dan untuk uang manfaat pertanggungannya berasal dari dana gotong royong (iuran dari setiap penabung asuransi) dan alokasi investasi uang nasabah benar benar di awasi oleh dewan syariah nasional. untuk kebutuhan asuransi anda, SINARMAS MSIG life sebagai asuransi nasional terbesar di indonesia siap membantu memberikan solusi masalah keuangan masa depan anda, untuk konsultasi keuangan masa depan anda silahkan hub 081328731238 : sufri, geratis…

    sufrizal

    Oktober 31, 2013 at 6:25 am

  134. kapok ah dengan asuransi, alhamdulillah akhirnya saya tutup asuransi + unit link ditahun ke-6. banyak alasan pendukung sehingga dengan keyakinan bulat saya tutup polis yang sudah berjalan selama 6 tahun.
    ilustrasi yang diberikan adalah salah satu “alat” untuk menarik nasabah, padahal kenyataannya nilai –
    1. investasi anda tidak akan melebihi dari batas rendahnya investasi, dan akan terus menurun.
    Dari total dana yang disetor selama 6 tahun, kurang lebih 18 juta. Investasi yang terkumpul hanya 9-10 juta. jauh dibawah batas “rendah” investasi. trus kapan investasi kita berada di level tertingginya ? ^_^. hanya tuhan dan israel yang tau.
    2. tiap bulan atau per tahun, kok sepertinya malah si nasabah punya hutang yah ? kalo preminya tidak dibayar, malah ada resiko polisnya ditutup.
    3. sama seperti bank, ketika urusan tagih menagih prosesnya cepat, tapi ketika urusan duit keluar prosesnya sulit , lama, ribet. (pengalaman tutup polis kita harus menyerahkan polisnya ke kantor terdekat). si agen sudah tidak “service” untuk urusan ketika menutup polis, tapi kalau mau buka dimanapun anda berada pasti disamperin untuk diprospek istilahnya.
    4. Anda selalu dipihak yang lemah dan dirugikan. kecuali anda mati dan dapat UP.
    5. Apakah ahli waris kita paham untuk prosedur claim UP ? bagaimana jika pengetahuan tentang prosedur itu minim. kecuali si anda bisa bangkit dari kubur untuk ngasih tau tata caranya, dan bisa complain kalau dipersulit oleh lembaga asuransinya.
    7. (untuk muslim) Ada bagian dari agama yang dipermainkan disini, jika anda mengetahuinya dan sadar.
    kupas dikit:
    – Jika ahli waris anda mendapatkan UP 4 atau 10 Milyar dari hasil anda meninggal, apakah menjamin bahwa ahli waris kita mampu memanfaatkanya untuk selamat ke negeri akherat, apakah menjamin mereka akan mendoakan kita setiap hari ? apakah menjamin mereka akan akur ? apakah menjamin mereka akan dermawan atau nambah kikir ? apakah menjamin mereka akan selamat ?

    Gunakan harta anda yang sekarang untuk mewariskan ilmu dan kebaikan kepada ahli waris anda supaya mereka mendoakan orang tuanya, saudara2 nya sehingga berkumpul dengan selamat di negri akherat. Dunia ini hanyalah jembatan menuju ke negri akherat, harta yang dikumpulkan pasti akan ditinggalkan. Ingat! Dunia bukanlah tujuan.
    Maaf jika ada hal yang tidak berkenan.

    Sulaeman (@laemania)

    November 7, 2013 at 9:40 am

  135. Komentar udah panjang superti kereta kontainer, tapi hasilnya lumayan buat yg mau membaca koment koment diatas, buat masukan, jadi bagi yg mengatakan asuransi haram silahkan pada pendapatnya, bagi yg mengatakan asuransi halal juga silahkan utk dijalankan, bagi temen temen agent asuransi nga usah gusar dan galaxy, mashing banyak orang diindonesia yg bisa Di prospek, Dari 230 jt penduduk Indonesia Baru 15 % orang Indonesia Ikut asuransi masih terbuka lebar kesempatan utk mendapatkan nasabah! Cuma Pesan saya, sampaikan kepada nasabah dengan Baik dan Benar apa adanya, inget agent asuransi kn Financial Conselor, kan penasehat Kuangan bagi is calon nasabah, jangan sampai nasabah dikecewakan, sebab nasabah adalah mitra Kerja para agent asuransi,mayo kita tunjukan prinsip prinsip professional ke agent an kita, sehat dan kuat keluarga Indonesia, kuat juga banga indonesia

    Hamba Allah

    November 19, 2013 at 3:25 pm

  136. Betul, ikut unit link itu rugi besar. Udah mengalami hal itu dengan asuransi AIA.

    OINK

    November 27, 2013 at 3:06 pm

  137. Kesalahan dari semua penjelasan diatas adalah karena semua penjelasan dari marketing atau agen asuransi di percaya dan di amini seribu persen, seandainya dari awal bertemunya agen asuransi dengan calon pembeli polis semua penjelasan agen asuransi ditulis diatas kertas baik ditulis dengan tangan maupun dengan mesin ketik, segala apa yg diucapkan agen asuransi di tulis diatas kertas maka saya yakin 100% si agen asuransi gak bakal berani menawarkan lagi karena si agen asuransi tau jika semua ditulis diatas kertas maka jika suatu saat timbul masalah si agen asuransi bakal kena masalah juga..
    semua agen asuransi pastinya ingin mendapatkan keuntungan dari calon pembeli polis, segala cara ditempuhnya bahkan menggunakan agama sebagai dasar asuransi bakal dilakukan…
    Jika memang calon pembeli asuransi berminat untuk membeli polis asuransi tanyakan segala sesuatunya tentang asuransi yg diinginkan dan jangan lupa ….. segala apa yg diucapkan agen asuransi harus di tulis diatas kertas…. kalau perlu pakai kertas sendiri dan di tandatangani pihak agen asuransi yang mengajak membeli polis asuransi…sebagai “bukti ucapan” yang akan digunakan jika segala sesuatunya ada masalah dikemudian hari….

    Semoga semua pemegang polis asuransi bisa menanyakan kembali segala sesuatunya karena itu uang sodara yg ditanam di perusahaan asuransi, itu hak sodara…..

    Dan ingat (semoga bisa dingat kembali)..bahwa jika sodara pembeli polis menanyakan segala sesuatu mengenai polis asuransi sodara kepada pihak perusahaan atau staf perusahaan segala sesuatu yang diucapkan harus ditulis diatas kertas….bawa kertas kosong sendiri catat semua yang diucapkan, catat tanggal bertemu dan di tandatangani pihak perusahaan atau staf perusahaan yang memberikan penjelasan.

    Semua agen asuransi akan mencari mangsa orang-orang yang punya duit dan lemah dalam bertanya soal segala sesuatu tentang asuransi. Sebagai agen asuransi saya akan lakukan itu.. meninggalkan calon pembeli polis yang semua penjelasan selalu minta ditulis diatas kertas…dan minta ditandatangani.

    Semoga bermanfaat.

    Sasongko Dyan

    Desember 2, 2013 at 6:49 pm

  138. hanya orang2 asuransi aja yang mengatakan Asuransi itu penting, karena klo dia dapat nasabah diajuga yang dapat komisi tanpa menghiraukan kerugian nasabah nya.

    hartono endro

    Desember 19, 2013 at 11:34 am

  139. saya memang ngga pure ikut asuransi, karena saya cuma kebetulan dapet asuransi dari kantor suami.menurut saya asuransi itu sangat membantu.ketika suami dan anak@ saya harus masuk rumah sakit, Alhamdulillah dapat jaminan dari asuransi tanpa harus membayar uang muka sepeserpun.memang ada beberapa persen yg harus dibayar sendiri yaitu biaya2 yg tdk di cover asuransi.tp tdk seberapa jumlahnya dibanding yg dikeluarkan oleh asuransi.memang sebaiknya kita harus teliti baik2 apa2 saja yg tidak ditanggung oleh pihak asuransi, sehingga tdk merasa tertipu di kemudian hari.

    indri toma

    Desember 22, 2013 at 11:34 am

  140. asuransi itu nggak penting kalau kita yakin bisa memanage uang kita sendiri, kita tu ibarat nitip uang buat dimanage, yg ngemanage nya bisa hidup mewah, nasabah nya gigit jari kecuali mati atau sakit beneran

    si adul

    Januari 20, 2014 at 9:03 am

    • BoSs nabung di bank juga gak, jangan di bank boss, uangnya buat di pinjemin ke orang butuh di bunga in lebih banyak, bunga nya buat bikin kaya dan hidup mewah yg kerja di bank, ganti2 mobil mulu loh, rumahnya tambah terus tiap tahun..,punya gedung bank lagi banyak, dia lebih kaya, nah si boss gk kaya2. Oooh iya jangan bayar pajak boss..di korupsi..oo iya parkir juga jangan..uangnya gk di tilep.., kalo boss kaya bangeeeet gk usah ikut asuransi,..tapi kalo blm kaya gk ikut asuransi yah..bilang aja sama ortu, anak, pasangan boss..kalo boss adul gk bakal sakit atau mati..jadi jangan ngarep warisan atau biaya sakit yah…inget ngomongnya yg lembut..jangan kayak orang mau lepas tanggung jawab yah..salam…

      Sent from my BlackBerry®
      powered by Sinyal Kuat INDOSAT

      victorkristian@rocketmail.com

      Januari 21, 2014 at 2:57 pm

  141. di Indonesia, tdk ada produk Asuransi yang mengkover rawat jalan, min yg dicover rawat inap, yg lainnya sakit kritis, ini jga da syaratnya, ada yg dicover kl kena stadium akhir (alias uda kritis bgt) ad yg dicover dr awal terdiagnosa dan sakitnya pun yg kritis bgt pake syarat survival hidup lagi kl mau klaim, hadeuhhhhh

    Untuk manfaat lainnya, paling asuransi jiwa kl meninggal, kecelakaan kl amputasi,
    yang ringan ringan spt rwt jalan, ga ad perusahaan asuransi yang mau cover.

    kl mau dipikir pikir, yg ringan dl aja yg dicover uda pasti masyarakat tertarik join dengan perusahaan asuransi, ini bayar premi terus menerus setiap bulannya tp yang dicover kl kena cacat tetap/sebagian, meninggal, sakit kritis dengan persyaratan yang ribet dan banyak ‘aturan’

    mending premi yg dibayarkan bt bayar sedekah tolak balak, uda jelas ada refrensinya dari Firman Allah dan Sabda Rosul, dibandingkan membayar premi (red memberi ke perusahaan asuransi) sejumlah dana untuk mereka gunakan sbg keuntungan perusahaan mereka.

    Tieee

    Januari 24, 2014 at 7:48 am

  142. Asuransi lbh menitik beratkan pd proteksi… kelebihan dgn adanya dari unitlink adlh anda akan tetap di berikan santunan wafat sampai anda berusia 99 thn cukup dgn hanya membayar 10 thn pertama saja dan tanpa mengurangi santunan wafat pada usia 99 thn…premi yg anda byr selama 10 thn InsyaAllah akan kembali dgn adanya unitlink…walaupun nilai unit link turun atau tdk besar profitnya, nilai santunan anda tetap tdk akan berkurang sama sekali dlm keadaan tsb…

    klo tdk suka unitlink bisa ambil asuransi jiwa murni, anda byr 5-10 thn, terus habis, klo anda mau byr lg utk jiwa murni, nilai santunan wafat anda pasti akan jauh berkurang, premi anda selama 10 thn blm tentu akan kembali alias bisa hangus spt asuransi kendaraan atau rumah…tp tetap klo anda wafat, anda akan mendapat santunan yg bisa membantu meringankan beban keluarga.

    reksadana adlh investasi murni dimana anda murni hanya mencarii profit 100% … klo anda wafat/sakit, reksadana tdk akan memberikan santunan apa pun, bahkan bisa habis krn terpaksa diambil utk membiayai anda sakit… klo hitung2an profit, reksadana tentu akan memberikan return yg jauh lbh tinggi…

    anda mau investasi tanah/emas dsb itu jg bgs, returnnya pasti bisa lbh tinggi tp apakah klo anda wafat/dirawat dsb akan memberikan santunan tanpa harus menjual aset investasi tsb?

    yg ambil unitlink, tdk akan pusing mikirin nilai unitlink turun atau profitable dsb krn mrk lbh menitik-beratkan pd proteksinya sampai usia 99thn utk wafat dll.. yg ambil reksdana akan pusing memikirkan profitnya yg berkurang drastis bila ada hal yg tdk diinginkan di bursa.

    tdk ada jeleknya investasi reksadana, tanah, emas atau unit link dsb.., ada plus minusnya dan tergantung anda bgm menyikapinya.. anda boleh ambil salah satunya atau semuanya utk memperhitungkan hal2 lain yg anda harapkan ..atau anda tdk perlu ambil sama sekali klo memang anda merasa lbh nyaman dgn hidup spt itu…itu semua pilihan

    Mungkin yg bilang asuransi tdk berguna/useless dsb itu yg Alhamdullilah tdk/blm pernah mengalami hal2 yg diluar dugaan… coba anda tanya kpd org2 yg sdh pernah merasakan manfaat /benefit dari memiliki asuransi .. jawabannya akan berbeda dgn jawaban og yg blm pernah merasakan manfaatnya…

    Asurasi kesehatan murni/BPJS memang meng-cover bahkan klo anda sakit flu saja jg di cover, tp apakah mrk jg sampai meng-cover klo anda wafat? boleh anda ambil jg askes/bpjs dsb itu mendukung hidup anda. Tdk ada jeleknya jg.

    Kalau mau menutup unitlink, tdk susah.. tergantung perusahaannya…klo ada yg bilang susah, apakah memang anda mengalaminya? kecuali kasus spt Bakrie Life, itu hal2 khusus yg kita aja udh males nanggepinnya krn faktor nama “org” tsb.

    Ada yg bilang mau claim ribet dsb.. Ribet spt apa? kan sdh ada keterangan syarat2 dari awal sblm pny polis bgm cara mau klaim. Apa terms & condition yg hrs di lakukan spy bisa di claim. Ini utk menghindari + meminimalisasi nasabah yg “nakal”. Tanya secara detail kpd agennya atau langsung ke kantor asuransi tsb utk mencari tau detail ttg hal2 yg ingin anda ketahui, jgn cuma dengar dari si A atau si B yg tdk jelas apa motifnya..Sama aja misalnya klo kita mau mengajukan klaim kpd dealer atas kerusakan pd kendaraan bermotor anda yg msh baru dibeli, pasti akan di cek detail dulu knp rusaknya, klo rusaknya krn kesalahan anda ya pasti gak akan diganti. Ada yg bilang klo sakit ini mesti begini dan begitu baru di cover, so usahakan anda jangan sakit, lakukan pencegahan dari awal atau gak usah ambil coveran yg itu.

    Kasus spt anaknya Ahmad Dani yg kecelakaan tp ditolak claim rmh sakitnya, kenapa? anaknya Dani ternyata menyetir dgn melanggar hukum yaitu msh dibwh umur dan tdk punya SIM, ada klausul2 yg menyatakan dari awal bhw perawatan rmh sakit yg berkenaan dgn pelanggaran hukum tdk akan di cover, semua asuransi di dunia pasti ada klausul itu. Kalau di USA, si Dani akan dipenjara krn memberikan ijin kpd anaknya yg msh dibwh umur dan blm pny SIM utk menyetir dan menyebabkan kematian org lain. Asuransi kendaraan jg sama saja sebenarnya, ada klausul yg sama di polisnya. Kalau tetap ada yg cover jg, berarti perusahaannya bermalasalah.

    Asuransi prinsipnya memberikan santunan yg bisa meringankan beban anda & keluarga ketika “maaf” anda mengalami suatu musibah diluar perkiraan..mslh haram atau halal, itu dikembalikan kpd diri anda masing2 bgm menyikapinya, cari dalil2 yg benar2 mendukung dan dilihat dari semua sisi.

    Coba berpikir scr objektif dan menilai dari sisi2 yg ada.. Tdk ada yg sempurna di dunia ini.. Berpikir scr positif dan melihat benefit2 semua yg ada utk bisa membantu diri & keluarga ketika terjadi musibah.

    Saya bukan agen manapun tapi saya bisnisman yg jg pemegang polis asuransi unitlink, askes murni, reksadana, dan sy jg investasi di tanah serta punya sedikit emas batangan dari belasan thn lalu. Semuanya bagus dan saling mendukung satu sama lain makanya saya berani ambil semua. Saya sdh melihat sisi2 positif dari semua itu dan jujur saya sdh merasakan benefit dari memiliki asuransi ketika saya mengalami koma 9 hari krn kecelakaan mobil 3 thn lalu, biayanya cukup besar tetapi biaya rmh sakit dsb di bantu full sama asurasi unitlink & askes murni saya, bahkan ada kelebihan dari santunan yg diberikan yg cukup membantu memberikan tambahan income di saat sy sedang tdk bisa mencari nafkah. Sy tdk perlu menjual aset2 investasi sy yg lain & mengambil uang tabungan dgn adanya asuransi tsb.

    Semoga bisa membantu.

    God Will

    Maret 16, 2014 at 4:13 am

    • Anda beruntung sebagai orang kaya. Kalau orang yang penghasilannya pas2an bgn om? Mungkin BPJS bs menjadi alternatif

      Prasetyo

      November 5, 2014 at 11:53 am

  143. di satu sisi konsep asuransi memang baik…. pada dasarnya kita tidak perlu takut akan tidak punya rejeki ketika ada musibah datang. Allah Maha Pemberi Rejeki, mintalah rejeki pada Alloh, kita nggak boleh takut nggak dicukupkan rejekinya oleh Alloh.

    joko

    Maret 16, 2014 at 8:55 am

  144. saya sendiri sdh ikut prudent 6thn
    saya spt kebanyakan korban pruden. awalnya ikut krn diiming2in ilustrasi yag bagus returnya. tp pada kenyataannya setelah saya compile semua report yg saya peroleh tiap bulan keuntungannya makin jauh, diilustrasi awal akan BEP di thn ke 5 atau 6 buktinya skrg blm BEP jg dan nilainya semakin jauh dr harapan :(
    lalu Agen jg tidak menjelaskan dgn benar pada saat aplikasi. jd dulu asuransi + UL itu dia yg menetukan porsinya, asuransinya apa aja dia jg yg menetukan. padahal dipikir2 saya g perlu banyak2 amat asuransinya. UPnya pun kecil banget.
    katanya kalo mau untung nabung 10th dl. menurut sya rugi jg. kenapa? karena kalo kita stop bayar dithn ke 10 tapi mash pgn manfaatnya, kan otomatis biaya asuransinya di potong dari unit yg kita punya. katakan asuransi jiwa sampai usia 99th. nilai unit kita ga akan cukup dan pada akhirnya unitnya habis :D
    jadi kalo menurut saya akan lebih baik jika memisahkan Unitlink dan asuransi :D
    kalo perlu tabel hasil itungan saya boleh aja email skully_bully@yahoo.com
    dulu saya masih ada harapan untung, skrg tidak lagi. tahun ke 6 ini dana saya sdh hilang 20jt manfaat belum pernah saya gunakan. kalo saya tutup ketika thn ke 10 yang mana kl dgn perjalanan kenaikan spt skrg ini untungnya cuma 3 jt aja :D
    kalo saya tutupnya nanti taun ke 10, ya cuma nunggu BEP aja, tp manfaat jelas putus, jadi skrg jd kyk arisan aja sampe thn ke 10 dgn perlindungan asuransi -_____- karena ga ada untungnya/tipis bgt lah untungnya.

    zakianurdiniznb

    April 3, 2014 at 8:02 am

  145. akan lebih bijak lagi, memisahkan antara proteksi dan investasi, utk asuransi kebanyakan produk nya tdk mengkover kehamilan, krn klausa mereka kehamilan hal yg disengaja, walaupun ada komplikasi krn kehamilan tetap saja mengelak utk membayar krn mash tersangkut paut dengan kehamilan itu.

    Ada sie pernah denger asuransi khusus utk kehamilan, coba aj di search lbh lanjut mengenai produk asuransi khusus utk wanmil.

    Untuk asuransi jiwa, kecelakan cocok bagi mereka yang memiliki nilai ekonomis, spt kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah tunggal, jika terjadi sesuatu dengan si pencari nafkah tunggal di usia yg msh produktif ada dana santunan dr pihak asuransi utk ahli waris (anak+istri)

    Asuransi jiwa, kecelakaan ini cocok bagi mereka yang berusia 30-45 tahun. Untuk produk asuransi tradisional nya biasanya ada jenis whole life, term life, dan asuransi di Indonesia beberapa masih menjual produk asuransi murni ini.

    Untuk dana pensiun, ada baiknya berinvestasi murni tanpa mencapurkan unsur proteksi, maka akan didapat hasil yg lbh maksimum, kl mau lbh nyata lg hasil investnya sie mending dibelanjakan utk aset riil seperti tanah, rumah dan emas.

    Kalau ada riwayat keluarga pernah terkena sakit kritis, ada baiknya juga mengkover diri dari sakit kritis ini tp dgn catatan tetap menggunakan jasa asuransi murni bukan gabungan unit link

    Intinya asuransi dimanapun, merupakan produk yang kita hanya sebatas menjaga jika terjadi resiko hidup sperti kematian yang terlalu cepat, sakit kritis, dan kecelakaan yang bs mengakitbatkan cacat tetap/sebagian.

    Kalau ga terkena masibah diatas, ya sukur alhamdulilah tp premi yang dbayarkan jangan harap bs kembali krn selama qt membayar ada nilai yang harus kita berikan.

    wiek

    April 17, 2014 at 8:12 am

  146. yang paling bener gak usah pake yang namanya ASURANSI. bikin tabungan di bank khusus untuk kesehatan dan jangan diutak-atik kecuali kalo sakit. So, kita gak perlu dongkol atau dirugikan jika saat kita sakit dicover atau tidak atau ini bisa diklaim atau tidak. Karena kalo nabung di bank ya jumlah yang kita tabung segitu yang kita dapatkan diluar tambahan bunga loh ya. kalo asuransi kan kita dijanjikan kata-kata manis, uang anda baru kerasa setelah 5 – 10 tahun bahkan lebih.Itu mah namanya uang kita diputer oleh mereka. Selain itu sakit yang kita maksud belum tentu sama dengan yang dimaksud oleh pihak asuransi, sekalipun ada di polis. Pihak asuransi pasti akan memperlambat atau mencari alasan kalo sakit yang kita derita tidak termasuk dalam sakit yang ditanggung dalam polis asuransi. Namanya juga orang cari duit. ASURANSI itu memang manis didepannya saja, tetapi pahit dibelakangnya.

    So, pilihannya kembali kepada Anda sekalian.

    hunny

    Juni 13, 2014 at 7:28 am

    • Kalo misalnya di tengah waktu kita tidak mampu meneruskan angsuran asuransi gimana urusan mencabutny,bisakah kita mencabut asuransi tersebut,seperti resikonya apa dan laen2ny bagi kita?maaf sekedar tanya aja..

      faris

      Juli 1, 2014 at 1:07 pm

  147. menurut saya ikut asuransi baik baik saja,apalagi BPJS yg program pemerintah…ikut mendukung kelangsungannya..kalau asuransi swasta ikut yang asuranis murni saja,baik itu asruansi kesehatan atau jiwa..sedang sisanya silakan di inevstasikan sendiri,secara itung2an lebih untung…cuma kerugian asuransi murni,uang kita hilang,tidak kembali…

    Yaumul Alfin

    September 6, 2014 at 4:30 am

  148. Saya ikut asuransi kesehatan dan investasi 300rb /bln di Panin Life sejak okt 2010 s/d okt 2014,
    masa nilai investasi 100rb x 4 tahun malah rugi dibanding nabung biasa…?

    Dulu kata agen setelah 3 tahun nilai asuransi kesehatannya agan digabung dengan nilai investasinya,

    Hal ini sangat berbeda dengan ILUSTRASI yg disampaikan agen

    Jadi…hati2 dengan agen Panin Life,
    ILUSTRASI yang diberikan saat presentasi beda dgn yang sudah berjalan

    Kapok dah pake panin life..

    p3rdana157

    Oktober 14, 2014 at 2:14 am

    • menurut pengetahuan yang saya dapat,Disemua asuransi ada biaya akusisi selama 5 tahun yang dibebankan !!! stelah 5 tahun si pemegang polish tidak dikenakan biaya akusisi …sekian. satu hal lagi ketransparansian seorang agen ketika menjelaskan produk yang ditawarkan.

      bhoedy

      November 1, 2014 at 5:55 am

  149. DASAR AGAN SAJA YANG KURANG MEMAHAMI ISI POLISHNYA

    aNDi

    November 6, 2014 at 7:15 am

  150. Tentang berlian dan emas

    http://diamonds.hol.es/emas-murni

    abidinmohamad

    November 9, 2014 at 12:40 pm

  151. abidinmohamad

    November 9, 2014 at 12:42 pm

  152. gan,ane ikut axa mandiri,yaaa ane ikutan gara2 dnger ada investasinya,krena dlu blum tw masalah gni,agak nyesel jg krena yg ane pngen ikutan sebenernya reksadana,jd skrg ane pke UL plus reksadana,nah ane blum baca polisnya krena ane gak ada d rmah,lg merantau,dlu buku polisnya dkirim ke rumah,ane baca brosurnya aj,setelah 5 tahun uang akan kembali 100% jika tidak ada klaim,maksudnya gmna gt gan?jd misalnya klo ada klaim sbelum 5 tahun, trus uang yang d berikan ke kita adalah uang hasil investasi bukan dari asuransi,krena klo qt klaim mempengaruhi hasil investasi qt setelah 5 tahn. trus misalnya qt mau tutup polis,ane denger katanya ada saldo minimal yang harus tertinggal,jadi qt gak bisa ambil seluruh uang hasil investasinya,share dong gan ang udah pernah nutup polis,apa aj potongan saat nutup polis,sekalian minta penjelasana dari agen axa klo ada,ane gak bisa hub agen axa ane,mw ke mandiri,posisi ane jauh baget dari kota,d pedalaman kalimantan

    ardian wibowo

    November 15, 2014 at 11:47 pm

  153. itu hanya bentuk ketidak fahaman. dan kurang penjelasan dr agent…jgn salah memilih agent . agent yg baik adalah agent yg mengutamakan pemahaman calon nasabah. untung rugi nya nasabah hrs fahamin dulu.

    julianti

    November 18, 2014 at 3:27 am

  154. Semua produk link setiap asuransi,sangat mengecewakan. Tak terkecuali axa dengan produknya maestrolink equaity plus yg sy ikuti, ternyata merugikan pula.setiap bln di potong dari unit investasi sekitar 450rb/untuk administrasi dan premi lanjutan katanya,yg mana harga unit tidak mampu menutup potongan tiap blnnya sehingga saldo investasi menurun terus,dan ini berpotensi habis saldo sy sebelum tahun pertanggungan berakhir ,dan harus isi premi lagi untuk menghidupkan polis saya. Sudah 8th sy ikuti asuransi ini dan sdh 3th cuti premi,dan saldo sy tinggal80%/hilang 20% belum lagi kita kena inflasi sekitar 7.5%/th,blm lagi nilai pertanggungan dan manfaat yg sdh terkunci dg nominal yg tetap pada awal(di polis) yg mana akan tergerus inflasi dan tak punya nilai saat pertanggungan berakhir 20-30th lagi.inilah konsumen terjebak ilustrasi perusahaan asuransi yg tidak sesuai dg fakta.KECEWA…………

    utomo

    November 21, 2014 at 9:00 am

  155. ternyata memulai premi asuransi harus sangat berhati-hati sekali karena tujuan bisnis murni mendapatkan untung dalam bentuk apapun juga, bagaimanapun juga.

    sempat tergiur untuk ambil ALLIANZ critical illness dan unit link investasi, namun, setelah baca2 forum ini,
    kayaknya mending stop dulu.

    lebih baik nabung dan berserah diri kepada yang maha kuasa, karena kadangkala manusia hanya berencana namun akhirnya, kembali kepada jalan tuhan.

    dan setuju banget, asuransi jiwa sangat perlu apalagi jika sudah berkeluarga.
    dan sebaiknya asuransi kesehatan dan investasi di pisah.

    termia kasih info nya buat penulis2 diatas.

    Mimi

    Desember 3, 2014 at 1:58 am

  156. Investasi.. asuransi… investasi… asuransi….. gini aja, apakah kita semua tidak akan mati?
    Sudah pernah baca report statistik bahwa 95% orang mati itu biasanya sakit dulu.
    Bisa kita memilih matinya karena sakit flu aja? Tidak toh? Atau mau yang 5% matinya (kecelakaan, bunuh diri, tindak kriminal)?

    Mau tinggi kinerja investasi berapapun…. yang pasti itu ya Uang Pertanggungan Asuransi. Asuransi dikambing hitamkan terus atas pemahaman-pemahaman yang kurang dalam atau ketidakmautauan kita pribadi yang bisa jadi tersesatkan karena gagal paham atau kurang selidik info-info yang benar tapi salah.

    Saya yakin banyak sekali diantara kita yang tidak tahu apa yang dibeli dalam asuransi.
    Polis datang saja paling kebanyakan disimpan begitu saja. Mau panjang bermeter-meter yang dagang jelaskan soal asuransi tidak akan ada gunanya kalau kita sendiri juga gak mau tahu dan cuma bisa menyalahkan asuransi. Asuransi adalah tentang hidup kita dan keluarga kita. Ini malah kesannya perusahaan asuransi kok semacam pohon uang…. Kok salah kayaknya perusahaan asuransi cari untung. Emang industri lain gak untung? Mau punya polis asuransi dari perusahaan yang rugi? Claim gak dibayar mau?

    Unit Link asuransi merugikan? Pernah mikir gak, kita cuma bayar 10 tahun tapi diproteksinya lama hingga 100 tahun???.
    Pernah mikir gak bahwa di dunia ini ada yang namanya inflasi? Jika memang paham inflasi, kenapa pelit sama bayar premi? Padahal itulah yang pasti, ketimbang aneka investasi.
    Bayar premi 500 ribu aja, dalam tiga tahun harga rumah sakit sudah gila-gilaan harganya. Sebuah perusahaan asuransi bahkan sudah meniadakan 3 Plan asuransinya karena paket asuransi yang ditawarkan sudah tidak relevan di masa kini. Proteksi yang kita punya sudah keburu basi.
    Kan ada BPJS? Silakan lah pakai BPJS, tapi jangan ngeluh ketika mungkin harus dirawat, ngampar di UGD yang berisik. Kita gak bisa pastikan toh sebuah rumah sakit itu pasiennya akan banyak atau sedikit?

    Tanya saja orang terdekat kita, mau gitu menanggung hidup kita berpuluh-puluh tahun kalau ada apa-apa? Investasi di unit link itu intinya adalah suapaya kita tidak bayar lagi perlindungan bertahun-tahun setelah lewat masa 10 tahun itu. Itu tujuan utamanya.

    Mau investasi apa yang dijamin 100%? Tidak ada.

    Investasi saja yang diributkan tanpa paham kegunaannya dengan benar. Yang harus diwaspadai itu bukan hanya perusahaan asuransi saja, tapi pakar abal-abal yang sok sok cela unit link atau bahkan investasi namun ternyata dagang juga akhirnya. Ya gak apa-apa, mereka cari untung juga toh.

    Cerna saja informasi yang didapat, tapi tetap waspadalah, karena bagaimanapun juga hidup ini milik kita, pada akhirnya kita yang harus bertanggungjawab jika terjadi sesuatu pada diri kita atau keluarga kita. Dan seharusnya dipahami, bahwa asuransi itu adalah mitra Anda. Janganlah main telan begitu saja atau fokus ke suatu situasi tanpa paham benar situasinya. Contoh: Hasil investasi tergerus…. kalau BBM boleh naik…. apa artinya premi gak boeh naik? Lalu faktanya kita pun tidak tambah muda kan? Apakah seiring pertambahan usia resiko kita tidak akan bertambah? Jika resiko bertambah apa biaya tidak boleh nambah? Sementara bayar premi segitu gitu aja,

    Saya sudah merasakan dampak yang timbul karena orang pelit dan tidak serius memperhitungkan kebutuhan asuransinya {Salahnya sendiri, pelit sama dirinya sendiri}, sudah tahu banget bagaimana beda pelayanan asuransi yang berpremi murah versus asuransi pribadi yang mahalan (karena kakak sakit, lalu harus antri 2 bulan untuk biopsi saja, karena asuransi yang digunakan hanya yang dari kantor), sudah menyaksikan bagaimana seorang Ibu yang ditinggal suaminya bersyukur karena meski suaminya sudah di liang kubur masih menafkahi dirinya dan anak-anak sehingga kini bisa punya usaha dari uang asuransi, punya rumah, buka usaha). Sudah tahu banget bahwa seorang dokter yang berusia awal 30-an bisa wafat hanya karena Demam Berdarah dan tinggalkan warisan 450 juta buat keluarganya di dusun sana padahal polisnya baru 6 bulan (Dokter meninggal karena DB…. apa tidak ada yang heran?).

    Jelas sudah buat saya, bahwa ketika apes datang, bukan pengecam-pengecam yang tanggung hidup kita.

    Asuransi berusaha tidak bayar klaim? Dari sisi asuransi, tidak jarang orang memiliki akal jahat supaya mendapatkan uang dari asuransi, Nah, udah pada tahu kan, di asuransi, uang yang ada itu dari uang kita semua. Relakah kita kalau misalnya asuransi teledor mengeluarkan klaim, padahal klaim tersebut dilakukan atas dasar modus kriminal? Sudah pasti tidak, Asuransi pasti disalahkan, karena tidak investigasi, tidak teliti, teledor dan lain-lain.
    Atau mau kah kita menyerahkan uang kita kepada orang yang pas arisan cuma bayar sekali lalu hilang di saat arisan berjalan lalu namanya keluar sebagai penerima arisan?

    Sayangnya hal-hal seperti ini biasanya jarang diekspos, karena ya memang fokusnya “mau enaknya aja”. Kalau mau enaknya, yang bener ya beli asuransi. Bayar premi yang banyak, ketika apes pasti ada uangnya. Inflasi? Tambah lagi beli premi supaya pertanggungannya pun makin besar. Ide darimana itu pertanggungan naik tapi premi maunya tetap???
    Makan aja di Warung Padang, pilih lauknya yang enak-enak, tapi mau ngotot cuma bayar Rp. 10.000??? Masuk akal kah kalau seperti itu??? Mau tetep ngotot ongkos metromini sepanjang masa adalah Rp. 500 saja??? Bukannya itu malah menunjukkan betapa kita mau enaknya aja?

    Berserah diri pada Tuhan, ya silakan saja, tapi apa kita akan setuju kalau seseorang nganggur dan kalau ditanya: Kenapa gak kerja? Lalu dijawab: saya berserah diri aja deh, ntar juga ada yang kasih makan (anak istri saya). Pasrahlah, tapi yang bener.

    Terakhir, pesan saya hanyalah: Hati-hati dengan ketidakmautahuan diri kita dan gagal pahamnya kita akan suatu hal. Tidak jarang, pikiran kita sendiri menipu. Pahami sesuatu dengan baik dan benar. Jangan malas bertanya sebelum Anda tandatangani polis Anda atau bahkan sebelum Anda memutuskan tutup polis. Asuransi adalah tentang kita dan orang-orang yang kita sayangi dan perusahaan asuransi bukan pohon uang.

    Armand

    Desember 4, 2014 at 6:30 pm

    • Makanya…. saya ikut asuransi murni + reksadana…lebih OK

      Prasetyo

      Januari 6, 2015 at 4:29 pm

  157. Nambahin dikit:
    Saya pernah ketemu orang yang mampu beli Jaguar yang harga asuransinya 40juta/tahun. Ketika ditanya, mengapa ga mau beli asuransi kesehatan buat diri sendiri, jawabnya.. Mahal ah, toh uang ilang…
    Helowww… saya langsung meradang…
    Dengan ketus saya jawab gini; Eh, Pak.. Ketika Bapak nyetir Jaguar Bapak yang harganya cuman 1M itu, berharap mobilnya penyok ga? Ketabrak? Beret2? atau lecet dikittt aja?
    Tentu dia jawab; ENGGA!
    Saya terusin gini, trus tahun depan Bapak mau bayar 40juta lagi untuk asuransinya?
    Sambil aga mikir dia jawab, IYAlah Mba…
    Saya; kenapa? kan uang ilang?
    Dia; ….
    Dengan gemes saya nyamber; Pak, buat mobil yang harganya cuman 1M, bapak rela mengeluarkan uang 40juta yang toh nantinya mungkin ga kepake… Tapi untuk diri sendiri yang bisa menghasilkan uang untuk beli 100 jaguar, Bapak ga mau beli! Itu namanya pelit sama diri sendiri, Pak…

    Tari

    Desember 4, 2014 at 7:56 pm

    • Ini malah mengarang bebas! Banyak agen asuransi yang mengarang cerita untuk menggaet nasabah, berhati-hatilah! Orang yang bisa beli Jaguar tentu hartanya sudah puluhan milyar.
      Berapa UP yg sanggup diberikan UL? Berapa limit biaya kesehatan per tahun yg dpt ditanggung UL? Kalaupun pertanggungannya besar, tentu premi UL juga sangat “wah”. Itu belum bicara biaya akuisisi, biaya MI dan biaya administrasinya,
      Saya belum mendengar orang kaya raya yang bangkrut gara2 sakit, mereka pasti sudah memanage keuangannya dengan sangat baik.

      Rani

      Januari 6, 2015 at 4:48 pm

  158. Mencari pinjaman akses mudah dari perusahaan yang sah pinjaman, Persetujuan Instan, Tidak ada jaminan, Low tingkat, pastikan Anda mengunjungi Victoria Sanchez Perusahaan Pinjaman karena perusahaan pinjaman yang tepat, kami menyediakan semua jenis pinjaman sebesar 2%. Jika Anda tertarik, Anda dapat menghubungi kami melalui email di: Victorisanchezloanfirm@gmail.com
    Hormat kami,
    Ibu Victoria

    Mrs. Victoria

    Desember 5, 2014 at 6:46 am

  159. Kang Anjar, ijinkan saya sekedar ingin menambahkan beberapa informasi berdasarkan pengalaman saya sendiri sebagai nasabah AXA Mandiri :

    1. Asuransi Perlindungan Kesehatan AXA Mandiri memang tidak menanggung biaya pengobatan yang dilakukan di tempat selain Rumah Sakit dan beberapa klinik tertentu yg memiliki persyaratan tertentu pula (diantaranya terdapat Dokter Jaga dll.). Jadi untuk pengobatan yang dilakukan di klinik biasa, apalagi di klinik Dukun (meskipun terdaftar di Dinkes), memang tidak akan pernah ditanggung biayanya. Hal tersebut tercantum dalam polis kita.

    2. Asuransi Perlindungan Kesehatan AXA Mandiri memang hanya menanggung biaya kamar saja, tidak termasuk biaya obat dan lain.nya, namun dengan asumsi bahwa pengobatannya dilakukan di Rumah Sakit dan beberapa klinik tertentu yg memiliki persyaratan tertentu (seperti dijelaskan pada poin 1 di atas).

    3. Bagaimanapun Asuransi AXA Mandiri bukanlah produk investasi murni, sehingga biasa disebut Bancassurance / Unit Link, yang mana produk ini memiliki aspek asuransi yang tergabung dengan aspek Investasi. Untuk aspek Investasinya, Asuransi AXA Mandiri pasti memiliki atau bekerjasama dengan satu atau lebih Manajer Investasi, yaitu pihak yang memiliki keahlian dan sertifikasi khusus dari BAPEPAM untuk mengelola dana investasi masyarakat. Namun, karena sifat produk ini juga memiliki aspek asuransi, maka Manajer Investasi yang mengelola dana investasi kita di AXA Mandiri juga tidak memiliki keleluasaan yang sama dibandingkan dengan kegiatan pengelolaan dana investasi murni (seperti Saham, Reksadana, dll). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Manajer Investasi yang mengelola dana Unit LInk (seperti produk AXA Mandiri ini) bertindak lebih hati-hati dengan mengutamakan pada kegiatan investasi dengan potensi resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kegiatan investasi dari produk investasi murni, sehingga potensi pengembalian (baca : keuntungan) yang diharapkan pun tidak bisa sebesar potensi pengembalian dari Deposito atau produk investasi murni lainnya. Hal ini sesuai dengan prinsip investasi yang berbunyi : High Risk, High Return.

    4. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan bagi kita untuk mengharapkan hasil investasi yang maksimal jika kita mengikuti program Unit Link, baik dari AXA Mandiri ataupun dari perusahaan asuransi lainnya. Jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal, maka ikutlah belilah produk investasi murni yang lainnya, seperti misalnya Deposito, Reksa Dana, Obligasi, Sukuk, Saham, dll. Namun, tetaplah hati-hati dalam menanamkan dana kita pada berbagai produk investasi tersebut, dengan tetap mengingat prinsip High Risk High Return di atas. Artinya, setiap produk yang memiliki potensi keuntungan (Return) yang tinggi, pasti juga memiliki potensi resiko (Risk) yang tinggi, dan sebaliknya.

    Silahkan jikalau ada yang ingin memberi tanggapan, siapa tau pendapat saya ada yg salah, hehehe..

    Happy New 2015 Year for all..

    Hans

    Januari 2, 2015 at 10:23 am

    • Saya dengan 3 anggota keluarga ikut BPJS kelas 1 cuma 3xRp 59.500,- per bulan, sangat murah. Mendaftar sangat mudah, online.
      Untuk tabungan hari tua saya menggunakan reksadana saham dengan menyisihkan sebagian gaji tiap bulannya.

      Aris

      Januari 7, 2015 at 6:50 am

  160. salam buat teman-teman semua atas partisipasimya, dalam hal ini lebih baik di balikin ke personalnya bukan ke produk atau perusahaannya, terpenting kesehatan sangat penting terlepas dari apapun masalahnya. .

    Ranto

    Januari 5, 2015 at 10:06 am

    • Setuju mas, ini malah dimanfaatkan agen untuk jualan dan mengarang cerita.

      Puspa

      Januari 6, 2015 at 4:54 pm

  161. semua memang terpulang pada agen dan reputasi perusahaan asuransinya, intinya asuransi kita perlukan sebagai bagian dari manajemen resiko. mobil ada pedal rem disamping pedal gas, nah asuransi adalah pedal rem sementara investasi adalah pedal gas, tujuannya biar hidup bisa ngegas tapi saat ada hambatan tiba2, kita bisa rem biar gak babak belur

    gatot siswanto

    April 12, 2015 at 6:21 am

  162. Mudah-mudah dengan kasus ini kita bisa lebih menggali lebih dalam tentang seluk-beluk asuransi unitlink :)

    Nat

    April 15, 2015 at 4:25 am

  163. pd dasarnya semua asuransi it baik
    yang ga baik itu AGEN nya.

    dd

    Mei 18, 2015 at 6:52 pm

  164. Saya udah tutup 1 asuransi unitlink dg merelain potongan 22% dari total premi yg udah dibayar bulanan selama hampir 9 tahun. (bayangkan harga saham udah naik 250%!! dalam periode tsb) Proteksi jiwa, incl pendidikan anak udah belasan tahun saya pake asuransi termlife. Kesehatan saya pake fasilitas kantor dan BPJS sendiri. Investasi saya percayakan pada reksadana campuran yg porsi terbesarnya di saham dan belum 1 tahun udah kasi return 30%

    pedagang

    Mei 20, 2015 at 6:22 am

  165. Mas Pras, mohon pencerahannya dong. Dengan kondisi perekonomian kita yang sedang memburuk sekarang ini sebaiknya bila ada sedikit uang dibelikan reksadana apa emas batangan. Karena sy sdh ada usia jd kadang agak takut mau apa2. Karena memang hanya sedikit jd sy harus hati2 dan tidak mau tertipu dengan investasi bodong terima kasih Mas Pras

    Dewi

    Juli 2, 2015 at 1:45 pm

  166. Sekarang kan udah ada ProgramBPJS…..pake itu aja….klo soal pengembangan dana-nya ya bisa invest di usaha/bisnis “luaran” atau di reksadana juga oke. Saya pilih reksadana………

    Tukar Cukur Bulu (Apa Aja)

    Juli 7, 2015 at 12:12 am

  167. Pro dan kontra ttg asuransi adalah biasa. Saya sebenarnya termasuk yg netral, dalam arti pro thd asuransi jika memang produk asuransi tsb sesuai dgn kebutuhan kita, kontra jika produknya kurang masuk akal menurut logika saya. Namun sejauh ini saya benar2 merasakan “manfaat” (bukan untung ya….kl mau untung mah jualan baju aja…) ketika saya didiagnosa dan divonis menderita gagal ginjal. Saya pnya 3 polis dari 1 perusahaan asuransi (gak etis kl sy sebutkan disini), 1 polis utk tertanggung an saya dan 2 polis utk tertanggung an 2 anak saya. Utk polis yg tertanggung nama sy, lgsg keluar 1/2 dari UP krn terdiagnosa 1 satu dari penyakit kritis dan dibebaskan premi, pershn asuransi yg terus membayarkan preminya hingga usia sy 65 (kl gak salah ya). Sedangkan utk 2 polis dgn tertanggung anak sy, mendapat manfaat payor benefit hingga anak2 sy berusia 65 thn kl gak salah.
    Memang kalo dipikir, sy jg gak mau sakit begini, Lebih baik sy sehat dan membayar premi, tapi kl takdir mengatakan kita sakit spt ini, resiko spt ini dating tanpa kita duga dan kl kita tdk pny persiapan, akan terasa sangat berat terutama utk kel kita.
    Jd yg perlu dicamkan disini, kita sbg tulang punggung kel harus sadar betul asuransi itu sebetulnya memberikan manfaat bukan hanya untuk kita sendiri tp jg kel kita. Kl kita sakit atau meninggal dunia, warisan apa yg akan kita tinggalkan utk anak cucu kita? Hutang biaya rumah sakit kah atau warisan UP utk menopang biaya hidup mereka setelah kita tinggalkan? Pikirkan dgn akal sehat.
    Masalah kita harus menyerahkan sepenuhnya kpd Allah itu adalah kewajiban kita sbg khalifah di muka bumi. 2.5% min infaq yg harus kita keluarkan itu adalah kewajiban.
    Saya bukan agen asuransi dari perusahaan asuransi manapun, hanya mengeluarkan pendapat sesuai pengalaman pribadi memiliki asuransi.
    Terima kasih.

    Abud

    Agustus 4, 2015 at 3:27 am

  168. @mBak Dewi: Menurut saya sekarang perekonomian indonesia sedang surut, termasuk di banyak negara, emas saya pikir lebih aman.

    Prasetyo

    Agustus 21, 2015 at 12:13 pm

  169. I need to to thank you for this wonderful read!
    ! I absolutely loved every bit of it. I have you book-marked to check out new stuff you
    post…

    creation site web maroc

    September 7, 2015 at 10:08 am

  170. Saya setuju lebih baik asuransi jiwa murni ( term life ) jenis ini tdk ada nilai tunai alias hangus jadi di pisah , kemudia. Untuk resiko kesehatan ambil askes ( murni ) , sekarang di pasaran ada askes bkn sekedar santunan ,tapi bayar sesuai bill . Sy pernah diskusi sm teman agen. Ini lah yang belum di bahas dan di cermati sama teman2 . Di katakan teman saya didlm asuransi unit Link ada 2 komponen dasar yaitu : premi dasar (komisi 30 %) dan top up (komisi hanya 2%) . Padahal Top up pentimg u nasabah krn lsg di alokasi ke tabungan , so klo ada biaya akuisisi thn pertama 100% u premi (ini untuk iuran uang pertanggungan )
    Top up ini berguna kita sdh ada nilai tunainya ( jd nasabah nga terlalu rugi ).

    Jadi klo agennya serakah ngejar komisi , di gedein di premi dasar , dan top up kdg 0 , wah jelas rugi banget he he.
    Minimal dari premi dasar sm top up komposisinya 50 % : 50 %. Atau klo usia ya msh muda , komposisi nya top up lebih besar dari premi dasar ,klo mau dapat nilai tunainya ya jgn banyak tambah ass. Tambaha (rider).
    Beli asskesehatan murni yang stand alone yang tdk nempel ke UL , jadi akar masalahmya juga moral si agen untuk menentukan KOMPOSISI pembagian antar premi dasar dan top up hanya krn serakh mengejar komisi tanpa memikirkan benefit u nasabah .
    So teman2 ..klo mau praktis ya UL tp minta kompisisinya yang benar.
    Klo bisa mantau reksadana ya ,beli reksadana di bank atau pakai broker atau main sendiri , dan ass nya beli yang murni .
    Pilih yang nya,an dan sesuai dengan keadaan anda.

    Sekarang ass kesehatan pun ada yang bs double claim , jd pakai copi bisa . Mis sdh i bayar BPJS , bs tagih lagi jd klo bisa u namabh uang saku u beli vitamin atau klo ada yang tdk dibayar BPJS.
    Saya banyak teman dokter di RS swasta maupun RSU , hati 2 pKI BPJS , mmg bagus krn cacat bawaan pin di cover .( saya nga enak jelasin di forum ini ) danger he he he

    So Berpikirlah bijaksana , Tuhan memberikan kita otak untuk berpikir , asuransi sangat penting u proteksi,investasi dan bekerja , bisnis penting u kehidupan kita .apa tega ngeliat anak istri atau keluarga kita nga bisa makan dan sekolah dgn baik ? .percaya pada pemeliharaan Tuhan …. Harus percaya , tapi kita harus mengerjakan bagian kita dan Tuhan ada bagiannya yaitu memberkati kita.ora et labora .
    Dan satul hal lagi sebenrnya asuransi bisa melindungi asset kita dan malah bisa menambah nilai kekayaan kita ( Wealth management) .kenapa ? Karena klo kita sakit atau ada resiko kita nga harus pakai uang sendiri atau menjual asset kita , klo bisa bayar sendiri ya bagus , tapi lebih baik yang bayar asuransi aja , nga pakai uang kita kan , jadinya asset kita tetap atau malah bertambah nilainya,
    .

    So teman2 pilih peushaan asuransi yang baik , tanya detil ke agen ,banyak baca dan cari informasi sebanyak banyaknya . Sesuaikan dengan kondisi keuangan kita bisanya brp kecil atau besar yang penting ada proteksi .

    Positif thinking ya teman2 jangan hanya lihat satu sisi , lihat dari semua sisi , ambil yang cocok dengan karakter dan kondisi keuangan ..

    Regards
    Susan

    Susana

    September 15, 2015 at 2:47 pm

    • Intinya semua yg comment tidak pernah membaca isi polis dan tidak melihat ketentuan yg berlaku. Bagi agen asuransi tidak perlu terpancing emosi banyak banget atau semua yg menjadi pemegegang polis tidak mw tau akan ketentuan yg ada dan hanya mengandalkan juru bicara dari pihak agen yg menghubunginya atau menawarkan produk tsb. Perlu saya kasih tau setelah kita setuju maka kita harus menerima semua sebab dan akibat positif dan negatif jika ikut asuransi.

      dhakdjx222

      Oktober 2, 2015 at 10:44 am

  171. sebenarnya untuk ikut asuransi hrs tau seluk beluknya.gk bisa dipungkiri asuransi di indonesia masih banyak kekurangan dan banyak asuransi yg menipu nasabah yg menjadikan banyak pihak pemegang polis tidak percaya pada asuransi. Maka itu mengantisipasi perlu tau semuanya. Dari penyakit yg ditanggung atau tidak sampai pada pengeculian. maka yg ikut asuransi jelas hrs baca buku polis yg telah disediakan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Salah satunya yg dialami bapak saat ini sebelumnya ada baca buku polis nya gk? Kalau baca pasti tidak akan seperti ini.

    dhakdjx222

    Oktober 2, 2015 at 2:46 pm

  172. saya ikut asuransi baru 18 bln. caranya gimana ya..saya sudah menghubungi agen saya, cuma koq jd suit yh. rasanya mau ditutup saja. kalo dipikir-pikir, saya terlalu khawatir dengan takdir didepan. toh tiap orang punya rezeki sendiri-sendiri.

    mike

    Oktober 19, 2015 at 9:59 am

  173. Saya ikut asuransi karena saya sadar 5 orang anak-anak saya harus tetap dapat melanjutkan hidup manakala takdir atas usia saya, yang saya tidak tau kapan itu …. harus berhenti. Ya ini adalah bentuk ketawakalan saya atas kehendak-NYA. Jadi soal investasi itu manfaat kedua. Kalaupun tidak pernah klaim (dan ini yang saya harapkan) toh saya tetap bisa berbagi dengan orang lain yang menerima manfaat klaim pada program asuransi yang sama dengan sy, karena yg saya ambil adalah asuransi syariah. Dengan mengikuti program asuransi rasanya menjadi tenang….. kapanpun takdir menjemput urusan nafkah sementara untuk anak-anak sepeninggal saya sudah ada yang menyediakan. Tinggal memperbanyak amal-amal pribadi yang memperberat timbangan ke surga ….. Amin

    Diwi Acita Irawati

    Desember 10, 2015 at 10:44 am

    • seandainya byk yang menyadari manfaatnya seperti Ibu Diwi.. barakallah fii umrik.. semoga sllu ibu dan kel
      dbrikan terbaik dari Allah SWT… amiiiin ya robb

      chaensu.rindayani@gmail.com

      April 1, 2016 at 4:31 am

  174. Gan, sy juga sedang ada masalah mengenai claim asuransi jiwa. Kronologisnya adalah orang tua saya masuk asuransi jiwa sewu sudah sejak th 1990 an. September 2015 kemarin, bapak saya berpulang. Lalu Desember 2015 saya mulai membenahi admin2 beliau termasuk asuransi. Perayaratan umum seperti surat keterangan dr dll sudah dipenuhi. Lalu tiba2 mereka minta surat akte lahir almarhum (aneh). Kartu keluarga nenek saya (karena ada keponakan yg jadi ahli waris). Yg sy pikir sulit sekali dipenuhi karena jaman dahulu generasi atas2 sy kan ngga sadar catatan sipil. Saya desak mereka untuk apa butuh surat2 itu? Saya bisa buktikan bahwa orang yg sekarang claim adalah sama dengan orang yg tertera di polis. Kenapa harus ada pembuktian2 lain? Contoh aax adalah ahli waris yg keponakan. Bukti identitas aax sudah ada. Jelas2 itu aax tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi dia minta bukti bahwa aax adalah benar keponakan yang meninggal. Saya bilang saya keberatan. Bukti identitas aax kan sudah cukup. Kenapa harus ada pembuktian bahwa benar aax adalah keponakan? Kalau mau begitu, pas bikin polis bilang dong kalau identitas sebagai keponakan akan butuh pembuktian. Nah ini kan terlanjur masuk polis, dan bapak sy terlanjur meninggal. Dan pihak asuransi hanya bisa bilang sudah peraturan nya minta data begini. Elo lengkapin data atau kami ngga bayar klaim. Haduuuh kesal sekali. U know? Berapa sih nilai klaimnya? Di bawah 20jt gan. Uang segitu aja bikin mereka keteteran? ini sedang berjalan prosesnya. Terakhir dia minta kami membuat pernyataan bahwa kami menunda pencairan sampai surat2 lengkap. Mereka sangat menghindari statement tidak mencairkan klaim. Yang mana itulah yg sedang mereka lakukan. Amit2. Saya sih sarankan nabung saja.

    Sanusi

    Januari 27, 2016 at 2:31 pm

  175. Banyak yg belum tahu klu di Asuransi Unit Link itu bukan setelah 10 tahun berhenti bayar, tetapi Cuti Premi, artinya investasi kita akan dipotong trus utk bayar biaya asuransi sesuai lamanya pertanggungan. Setelah 10 tahun, yg terjadi adalah Pemotongan jml Unit yg besarnya: Total biaya asuransi dibagi harga unit di tahun tsb. Sekian lama dipotong jml unit di tahun mendatang akan habis dan nilai tunai menjadi Nol, kecuali ada sistem otomatis yg bisa memantau pergerakan nilai unit ato kita pinter bermain saham dgn terus menerus memantau harga unit, tp lama2 pasti capek juga. Sy salah satu nasabah Unit Link, agen sy bilang di usia 65 th sy akan mempunyai investasi 650 jt.. Setelah sy cari tahu ternyata Unit Link seperti itu, Jml Unit akan terus terpotong, dan di tahun ke-32 jml unit sy menjadi Nol alias Nilai Investasi juga Nol. Utk mengamankan nilai unit, hanya bisa dilakukan dgn trus memantau pergerakan harga unit yg naik turun..

    Dewa

    Maret 24, 2016 at 11:08 pm

  176. asuransi it bukan untuk orang sakit , tpi untuk orang yang sehat.. resiko hidup psti! baik meninggal atau sakit. sekarang kl kita meninggal dan bukan orang yang kaya raya ap yang bs kita berikan terhadap kel yang qt tinggalkn? hutang? jadi sadarlah bahwasanya asuransi itu sangat penting! akan tetapi cermatlah dalam memilih perusahaan asuransi. jika gak mw ribet ikutin sj asuransi jiwa tradisional ex yang ad di jiwasraya karna nilai tunai nya pasti. kalo untuk asuransi yang lain saya belum pernah coba, karna saya ikut asuransi jiwasraya dan sepertinya tidak ad keluhan mengenai asurasi jiwasraya. thx

    chaensu.rindayani@gmail.com

    April 1, 2016 at 4:28 am

  177. selamat ya udah nutup asuransi semoga sehat selalu tapi sayangnya gak ada manusia yang kebal sakit dan gak bisa mati hahaha….

    bodoamat

    April 28, 2016 at 4:38 pm

  178. oknum financial planner gak punya market di indo client jelek2 produk asuransi, untuk cari market supaya dapat client tapi sayangnya keliahatan bodonya…..ujungnya anda minta komisi juga prettt hahah

    bodoamat

    April 28, 2016 at 5:06 pm

  179. ikut asuransi rugi, ga ikut asuransi juga kita tetap tidak bisa terhindar dr kerugian. intinya semua nya ada kerugiannya, yg membedakan ialah kerugian yg kita derita apabila ikut asuransi lebih ringan drpd tidak ikut asuransi. itu aja. so simple. sy mempelajari sedikit banyak asuransi dibangku kuliah yg mengakar dari manajemen risiko, dimana ada beberapa hal yg layak untuk diasuransikan dan ada beberapa hal yg risiko nya bisa kita pelihara dengan tidak diasuransikan bahkan risiko tersebut bisa kita hindari walaupun menghindari risiko itu terdengar tidak mungkin.

    nanda

    Mei 11, 2016 at 10:59 am

    • Setuju ikut asuransi tapi TIDAK SETUJU ikut unit link.

      Prasetyo

      Juli 16, 2016 at 1:50 pm

  180. saya udah ikut AXA Mandiri sejak Juni 2009 s.d saat ini Mei 2016, bulan depan Juni 2016 AXA akan mendebet, maka sebelum mendebet rencana mau saya tutup minggu ini dan akan saya alihkan ke investasi lainnya titik, gak banyak komen

    kututup unilink

    Mei 26, 2016 at 3:37 am

    • Saya harap saat mas akhirnya mencairkan dana tersebut, mas tidak kecewa dengan hasilnya. Saya prihatin melihat banyaknya nasabah yang tidak diedukasi dengan baik tentang cara kerja instrumen investasi yang berbasis asuransi. Masa pembayaran premi adalah waktu dimana premi tersebut digunakan sebagai dana cadangan jika terjadi resiko seperti yang tertera di polis, dan untuk mengembangkan dananya minimal harus memberi waktu satu kali lipat masa pembayaran premi. Jadi jika bayar premi 5 tahun, nilai investasi kita baru bisa terbentuk di atas 10 tahun. Investasi memang butuh spare time yang banyak, itu sebabnya tidak seharusnya ada agen atau tenaga pemasar manapun mengizinkan nasabah melakukan penarikan tepat setelah masa pembayaran premi.

      generasifinansial

      Maret 7, 2018 at 4:43 pm

  181. Saya bancassurance di BNI Life, sebenarnya ga ada yang salah dengan asuransi, cuma kadang agency terlalu berlebihan menjelaskan asuransi terutama unit link, mereka hanya pengen bonus tanpa mikir nasabah.
    jadi asuransi itu penting kalau gada asuransi ya kita siap2 aja jadi puyeng kalo pas sakit, atau ga punya uang pas anak2 sekolah.
    Banyak nasabah saya yang ikut Prudential dan Manuife Untuk kesehatan, yang pyur kesehatn bukan yang ada investasi.
    dan Banyak Pula agen2 atau nasbaah BNI Asuransi Prudential dan Manulife yang Ikut BNI LIfe karena yang dijual produk traditional yang sifat pasti bukan unit link. Masing2 asuransi punya kelebihan. kalo pengen kesehatan pake manulife atau prudential. kalo pengen pendidikan atau pensiun monggo datang ke BNI nanti kasih 2 pilihan DPLK BNI atau Asuransi BNI Life. Terima kasih
    kalo pengen invetasi pyur monggo gabung reksa dana aja bisa ke BNI atau bank Besar lainnya

    Bonbon

    November 14, 2016 at 7:46 am

  182. Ilmunya baru dapat sekarang kalo ternyata asuransi merupakan riba, jadi saya mau tutup semua polis saya pas saya cek OMG ternyata emang tidak ada untungnya. Sudah ikut asuransi Link sejak 7 tahun lalu, sewaktu tanya nilai investasinya ternyata cuma setengah dari dana yang sudah saya setorkan..rugi banget. Jujur saya menyesal ikut asuransi. Bahkan ada polis asuransi saya yang sudah berumur 14 tahun ternayata pas diliat nilai investasinya bahkan meleum mencapai total uang yang sudah disetorkan, padahal dalam ilustrasi yang diberikan harusnya sudah ada perkembangan investasi nyatanya nilainya turun. saya tidak paham asuransi sebenarnya bisnis apa ya, kok banyak yang merasa dirugikan dengan berbagai kasus yang saya baca. Jadi saya sarankan, kalau ada uang investasi saja jangan pakai asuransi. semua serahin sama Allah SWT. Yanng mau ikut asuransi pikir-pokir saja mending beli tanah, emas saja.

    rya

    Februari 28, 2017 at 1:36 am

    • Mbak Rya…
      Saya pernah mendengar tausyah dari Ust Khalid Basalamah, mbak bisa lihat di chanel youtube beliau. Bahwa meskipun asuransi haram, tapi jika menutupnya menimbulkan banyak kerugian bagi kita maka tak apa dilanjutkan. Dengan catatan, saat klaim cair, kita hanya mengambil yang menjadi hak kita saja. Misalnya baru setor premi 10jt, klaim keluar 15jt, ambil saja 10jt nya yang 5 juta bisa disumbangkan.
      Masalah investasi, setiap asuransi unitlink memiliki manager investasi sendiri, salah satu yang terbaik adalah Manager Investasi Manulife Indonesia atau biasa kita sebut MAMI. Beberapa perusahaan asuransi dan bank lain menggunakan jasa MAMI dalam berinvestasi. Instrumen investasi dalam sebuah produk unitlink sangat beragam, dan terbagi dalam 3 kelas resiko, resiko tinggi, sedang hingga rendah. Model instrumennya mirip dengan reksadana tapi tetap ada bedanya.
      Seharusnya mbak Rya lebih rajin mengecek nilai investasi di unitlinknya, karna setiap perusahaan punya kebijakan yang memperbolehkan nasabah melakukan switching, atau pindah2 jenis investasinya selama beberapa kali dalam setahun tanpa biaya. Jika merasa di obligasi kurang untung, bisa ganti ke saham, atau merasa rugi terus bisa ganti ke pasar uang yang lebih stabil.
      Bagaimana jika mbak lebih banyak bertanya ke agen asuransi yang paham betul dengan apa yang mereka tawarkan sebelum akhirnya memutuskan menutup polis jika masih memungkinkan polis itu untuk diselamatkan.

      Saya akan dengan senang hati membantu Mbak Rya dalam memahami seluk beluk asuransi, saya akan sangat senang jika mbak bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama saya in person atau lewat telfon/whatsapp. Tolong hubungi saya, atau siapa pun yang baca komentar saya 085237039994, nama saya Gita Oetary, agen Manulife.

      generasifinansial

      Maret 7, 2018 at 4:37 pm

  183. Sebenernya unit link bukan investasi, tp lebih mirip “penipuan”, kenapa?
    Biaya akuisisi th 1,2,3 dstnya besar sekali dan abu2, pasti dipotong utk kasi komisi ke agent,bank, reward agen dll. Setelah 5-7 thn dana kita akan full diinvestasikan dgn catatan tidak pasti untung tergantung pasar. Jadi th 1-6 pasti dipotong, stlh itu belum pasti. Kenapa unit link seolah olah sohor? Krn aktivitas agent2 yg tergiur komisi besar.jd agent dpt komisi besar, perush asuransi untung, bank dpt komisi besar,lalu siapa yg rugi? Ya nasabah. Tp ada nasabah yg untung, nurut saya ya kalo bukan untung2an ya di set begitu, dr 1000 nasabah ya kasi lah 10-20 org yg untung.

    Bro and sis, kalo inveatasi ini untung gede buat jangka panjang, ngapain repot2 ada agent dll. Investasi aja sendiri, toh ada KTA dll….jawabannya ya untung tdk sesuai janji….mana ada jaman sekarang ada opportunity untung gede omong2 ke org lain?? Kalo mau jujur, rata2 semua nasabah hasilnya diatas tabungan tp dibawah deposito….

    Lalu kenapa dibiarkan ? Hehehe,si juri maju tak gentar membela yg bayar….

    yogi ap

    Agustus 16, 2017 at 5:05 pm

    • Hai mas Yogi apa kabar?
      Saya setuju dengan pendapat mas Yogi bahwa unitlink bukan investasi. Unitlink memang bukan instrumen investasi melainkan produk asuransi.
      Adanya biaya akuisisi apakah merugikan bagi nasabah? Coba kita lihat, unit link pada dasarnya bukan sekedar kantung investasi, unit link adalah asuransi jiwa tradisional yang diberi manfaat investasi agar lebih menguntungkan nasabah yang merasa rugi jika hanya harus membayar premi tapi tidak mendapatkan apa2 di rentang waktu tersebut.
      Biaya akuisisi di awal selain untuk membayar biaya oprasional perusahaan, juga dipakai untuk membayar komisi agen, betul. Tapi juga dipakai untuk membiayai jumlah uang pertanggungan jiwa yang menjadi perjanjian di awal kontrak dengan nasabah.
      Jika asuransi tradisional hanya ada satu kantung proteksi khusus jiwa, yang manfaatnya akan diterima oleh ahli waris, unitlink sebenarnya adalah produk asuransi paling manusiawi yang pernah ada. Karena banyak sekali pencari nafkah yang tidak ingin memiliki asuransi dengan alasan asuransi itu tidak berguna baginya, uang pertanggungan hanya keluar ketika nasabah meninggal. Maka unitlink adalah sejenis penghiburan bagi si pencari nafkah, agar dia juga merasakan manfaatnya sembari mempersiapkan dana cadangan jika sewaktu2 ia pergi lebih dulu.
      Ingin cari untung, jangan di asuransi. Karena asuransi bukan perusahaan finansial yang memberikan keuntungan bagi nasabahnya. Asuransi didirikan dengan tujuan membantu sebuah keluarga dalam membangun kerjaan finansialnya sendiri tanpa perlu takut terhadap resiko kehidupan yang pasti di alami oleh setiap orang. Unitlink juga memiliki sebuah kelebihan, anda bisa memaksimalkan hasil investasinya tanpa mengurangi jumlah uang pertanggungan dengan rutin melakukan top up, top up yang anda bayarkan bersama premi akan secara otomatis dialokasikan langsung ke kantung investasi sebesar 100%
      Harap diingat, bagi siapa saja yang membaca komentar saya. Asuransi bukan tabungan. Asuransi adalah proteksi yang melindungi seseorang dari resiko yang kita tidak pernah tau dan tidak pernah bisa prediksi kapan datangnya. Jangan sampai hanya karna merasa rugi dengan waktu pembayaran dan hitung2an yang hanya ingin untung sepihak anda memutuskan menutup polis anda. Apa yang akan anda lakukan, jika hari ini polis anda ditutup dan resiko terjadi pada anda seminggu kemudian? Siapa yang akan menanggung semua kerugian itu?
      Asuransi adalah salah satu hal paling tidak egois yang bisa kita beli untuk orang2 terkasih kita. Jangan berhitung untung ruginya, asuransi tidak akan memberikan anda kerugian selama anda mengerti betul produk apa yang anda ambil. Jangan sampai anda butuhnya dana pensiun tapi yang anda ambil adalah asuransi tradisional whole life, anda baru bisa pensiun sejahtera setelah lepas umur 99 tahun kalau begitu.
      Yang paling penting, paksa agen anda memberi anda yang terbaik. Karena agen asuransi yang hebat adalah mereka yang bekerja atas dasar kemanusiaan dan akan melakukan yang terbaik semampu mereka dalam melayani nasabahnya.

      Jika setelah anda mencari dan tak menemukan agen seperti itu, jangan segan hubungi saya kapan saja lewat telfon atau whatsapp ke 0852 3703 9994 – Gita Oetary agent of Manulife

      Goetary

      Maret 7, 2018 at 4:18 pm

      • Biaya top up juga tinggi bro. intinya JANGAN INVESTASIKAN UANG ANDA DI UNITLINK

        Pras

        November 18, 2020 at 9:47 pm

  184. Jangan berharap di unitlink anda menuai keuntungan, yang ada hanya kerugian karena unitlink bukan sarana untuk investasi. BIAYA unitlink MAHAL

    Pras

    November 18, 2020 at 9:50 pm


Tinggalkan Balasan ke farendra Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.