Hubungan vendor-user yang baik
Sebagai user IT, kira-kira berapakah jumlah vendor yang berhubungan dengan anda? paling tidak dibutuhkan:
1. vendor core application (erp, cbs, billing sys)
2. vendor hardware (pc, laptop, server, secure cable, accessories)
3. vendor software (office suite, antivirus)
4. vendor services (ISP, mail, web, internet server)
5. vendor outsourcing (employee, contract based)
hingga yang kompleks seperti
6. vendor network (FO, cabling, VSAT)
7. vendor storage (hitachi)
8. consultant (business process reengineering, security, performance review)
9. it auditor (process review, migration review, investment review)
Dilapangan beberapa perusahaan ternyata memiliki personnel IT dalam jumlah kecil, < 5 orang. Selebihnya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh vendor-vendor tadi. Memang, memiliki banyak vendor gampang-gampang susah. Gampang bila product si vendor ini tidak pernah bermasalah dan memiliki pricing yang jelas, ex: hardware / software. Ataupun bisa sangat rumit bila produknya tidak standar atau malah banyak menimbulkan masalah, seperti yang sering terjadi adalah di core application.
Anjar Priandoyo 
Setuju Mas, setelah masuk “agak dalam” ke dunia TI beserta pernak-perniknya serta kaitan antara vendor dengan organisasi kita, menimbulkan banyak pertanyaan seputar hubungan yang seharusnya simbiosis mutualisma ini. Walaupun seringkali saya bertanya dalam hati ‘mosok aplikasi sederhana kayak gini nggak in-house aja sih?He..he..he.. kadang-kadang jadi “parno” nih pikiran especially about the dark side of IT Investment (with vendor)..ha..ha…ha… Kalau boleh tahu ada tidak sih kiat-kiat ataupun benchmark tentang manajemen TI yang kaitannya dengan vendor.Thx
andri PH
Maret 29, 2007 at 2:38 am
Kalau guidancenya sih, ngikut Cobit DS02 (manage third party services) dah lumayan komplit sih pak -secara teori. Tapi secara best practices, selain user-nya harus galak sama vendor, jadi ga dibohongin melulu, si user juga harus pinter & ngerti.
Masalah IT services itu mungkin agak ribet pak, kalau yang fisik2 model hardware, itu gampang complainnya. Coba macem ISP-ISP yang ngaku layanannya reliable, tapi prakteknya pada intermitten, hidup mati gitu repot kan.
Dibeberapa company banyak kasus IT-nya ga berdaya menghadapi vendor, ada yang vendornya dah mati, padahal ga ada source code yang tersedia. Sampe ada yang hubungannya jadi dingin karena ga ada budget untuk maintenance service.
Dan konyolnya banyak vendor berpotensi melakukan malpraktek (baca: nipu) repot kan ga dibisa dituntut
priandoyo
Maret 30, 2007 at 7:49 am
sebaiknya sih disusun kontrak yang jelas ketika dilakukan penunjukan terhadap vendor-vendor tersebut, pinalti2(PENTING BANGET), bank garansi, pemeliharaan produk mencakup apa saja? harus spesifik dan dasar hukum dalam pembuatan kontrak harus jelas, agar pihak vendor tidak main2 dalam mengerjakan project IT di tempat kita, ketika harus memilih vendor mana yang baik untuk project IT di tempat kita sebaiknya kita meminta principal dari produk tersebut untuk mengusulkan nama2 vendor, biasanya cukup dengan surat resmi (disini kalo vendor macem2 bank garansinya otomatis kita cairkan karena wanprestasi dan vendor tersebut kita laporkan ke deperin dan pihak prinsipal karena yang rekomendasiin tuh vendor kan awalnya prinsipal dan biasanya di kontrak ada klausul “Letter of Overtaking” yang harus dikeluarkan oleh prinsipal terhadap vendor yang diusulkannya tersebut)
hilmy
April 27, 2007 at 8:09 am
pak…tau vendor2 IT yang bagus.untuk vendor software dan hardware (microsoft, monitor, sejenis mesin atm dan juga alat sensorik untuk membaca barcode)klo bapak tahu, saya minta bantuannya, bagaimana saya bisa memperoleh harga-harga dari mesin-mesin yang saya butuhkan tersebut. saya butuh secepatnya pak.trimakasih untuk bntuannya.
yuana
November 20, 2008 at 8:09 am