Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Karena umur memang tidak bisa dibohongi

with 16 comments

Jono seorang teman baik saya mengawali karir sebagai junior IT system administrator disebuah perusahaan telekomunikasi besar.
“Jar, semua teknis dan teori mengelola server ini sudah saya kuasai dengan baik, tapi rasanya bos IT ga pernah memberikan saya kepercayaan lebih untuk pegang server production utama”

Atau Rini juga seorang teman baik saya yang bekerja di bank nasional raksasa pernah berujar
“Iya, satu tahun pertama ini hanya dikasih job pegang CS, katanya baru tahun depan pegang teller, padahal apa sih bedanya, kerjaan teller saya paham kok”

Mencoba menyelami dunia kerja, saya mengambil kesimpulan bahwa bekerja bukan saja seputar teknis dan skill tapi juga menyangkut kematangan. Kematangan untuk mengambil keputusan yang tepat (mungkin) tidak bisa dibangun dalam waktu 3-4 bulan saja. Untuk mendapatkan sebuah ‘sense’ atas pekerjaan yang terlihat ‘trained monkey’ bisa jadi perlu waktu beberapa tahun.

Untuk first line manager misalnya, memburu sebuah posisi strategis seringkali bukan hanya ditentukan dari faktor kapasitas otak orang itu saja.
“Memang anak muda biasanya ceroboh dan menggampangkan suatu hal” ujar seorang sahabat baik
Selain faktor nasib (yang cukup signifikan) faktor kematangan ini memang mau tidak mau menjadi faktor yang signifikan.

Ada yang punya pengalaman dengan hal ini? untuk seorang sahabat yang tengah berjuang dengan umur.
“…gimana caranya bisa terlihat 5 tahun lebih tua untuk bisa mendapatkan peranan ini…”

Written by Anjar Priandoyo

Juni 13, 2009 pada 6:55 am

Ditulis dalam Career

16 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. kematangan kelihatannya tidak selalu berbanding lurus dengan umur.. tapi mungkin lebih relevan dengan pengalaman..

    walaupun umur masih muda, tapi kalo deretan pencapaian sudah memadai, yakinlah peran penting pasti akan diberikan..

    suryo

    Juni 13, 2009 at 10:22 am

  2. waaaaahhh Gagal Pertamaxxxx

    ya udah deeh Keduaxxxx

    jojo

    Juni 14, 2009 at 11:38 pm

  3. Biasanya perusahaan jepang paling strict menerapkan umur sebagai salah satu kualifikasi manager.

    bagus

    Juni 17, 2009 at 2:50 am

  4. wah kalo di sini mah tergantung sama senioritas, maklum bumn dengan paradigma lama

    penonton

    Juni 19, 2009 at 7:09 am

  5. Wah..saya dl dikantor lama jg pernah begitu…salary saya susah naiknya pedahal kerjanya sudah bs saya tekel dengan baik…akhirnya saya resign..

    Pas resign, direksi sempet menahan dengan menjanjikan salary lebih besar,posisi ass.manager dsb..yg saya sesali kenapa begitu sy mau resign baru dinaikan kenapa ga saat sebelum sy resign..tny jawaban direksi utama karna sy masih muda (umur sy saat itu baru 22thn) akhirnya sy bulatkan tekad resign.

    Setelah resign ternyata posisi sy digantikan sm seseorang yg sudah lebih tua (35thn) dan ternyata salarynya 3x lipat salary saya waktu disana…sempet nyesek jg…apalagi setelah dengar dari rekan2 dikantor lama kinerjanya masih lebih baik saya..but life goes on..dan sekarang ternyata ditempat yg baru memiliki suasana kerja, fasilitas, pengalaman dan salary yg lebih baik..

    nick

    Juni 22, 2009 at 8:57 am

  6. ada cara yang tepat biar kelihatan lebih tua caranya , merokok, dan berusaha tiap hari mikir aja he..he.., becanda loh salam kenal ya

    Investasi

    Juni 22, 2009 at 3:28 pm

  7. Kalo menurut sy yang menentukan kematangan adalah pengalaman.. ini yang tidak bisa dikejar dan dibohongi..dan bisanya pengalaman memang positif berkorelasi dengan umur. Tapi sy saat sering menjumpai anak muda yang matang dan mempunyai posisi tinggi di sebuah perusahaan.. dan biasanya anak muda seperti ini terlihat lebih tua dr umur sebenarnya hihi:-) salute buat blognya mas anjar.

    paras sujiwo

    Juni 23, 2009 at 9:52 am

  8. Bener jg mas anjar. Ditempat saya jg begitu. Tidak ada yang percaya pada anak muda (dibawah 30 thn) utk posisi jabatan supervisor.

    met kenal mas anjar.

    rifky

    Juli 6, 2009 at 8:02 am

  9. biasanya umur berbanding lurus dengan kematangan pola berfikir tapi tidak mutlak thanks

    Bisnis

    Juli 8, 2009 at 4:54 pm

  10. Anak2 muda jaman sekarang dari segi skill dan wawasan sebetulnya jauh lebih maju, tapi dari segi pengalaman jelas gak ada yang namanya “rocket science”. Supaya gak dipandang sebelah mata itu menurut gw balik ke karakter dan attitude aj, artinya kita bisa menyesuaikan diri dengan mereka yang udah “tua”.

    harry

    Agustus 7, 2009 at 2:17 am

  11. Saya setuju sbagian besar sama paras sujiwo,

    Kematangan dan pengalaman, sesuatu yang ngga bisa dibohongi…walopun sbnernya masih bisa dikejar. Tapi ngga ada yang namanya matang secara instan, arrrtinya mau ngoyo segimanapun, sekiranya dalam sebuah insiden diperlukan pengambilan keputusan (di atas disinggung matang=ambil_keputusan) akan kelihatan siapa yang kematangannya terlahir sempurna sesuai performens kerja.

    Jadi, menurut saya Jono dengan kisahnya masih bisa dibilang bersyukur, asalkan perusahaannya benar2 secara jujur memperhatikan performens karyawannya… ketimbang kisah2 perusahaan yang masih memperlakukan senioritas pada karyawannya tanpa pandang skill ato performens kerja.

    Saya sendiri sebenarnya di kantor berada dalam posisi mirip dengan Jono, hanya saja saya diberi kesempatan meng-handle mesin2 production..tapi (jujur) saya kadang2 masih memperlakukan mesin2 production semena2 (alias bikin eror).

    Saatnya mengatakan pada diri saya bahwa…. saya memang kurang matang, mari perform lebih baik.

    jujurtanpanama

    September 9, 2009 at 7:34 pm

  12. kematangan dan pengalaman bagi kita anak muda bukanlah hal yang sulit untuk dicapai, apalagi skr majunya teknologi sangat mendukung pola pikir anak muda yang mengikuti perkembangan jaman…
    hal yg sulit dirasakan bahkan mungkin terjadi dimana-mana adalah kesempatan yang tidak diberikan oleh para senior2 yg sudah tua, apakah karena takut anak muda lebih banyak membawa ide2 yg lebih segar untuk kemajuan yang nantinya akan mengganggu posisi aman dan nyaman dari si senior yang punya prinsip…”sudah berjalan begini bertahun-tahun toh gak terjadi apa-apa”…
    jika saja para anak muda diberi kesempatan apa sih yang tidak bisa dipelajari didunia ini semua hanya tinggal masalah waktu…dan jika memang waktunya anak muda yang memimpin kenapa tidak…??
    seperti halnya penglaman saya skr….

    kiran

    September 30, 2009 at 4:17 pm

  13. Lalu bagaimana kabarnya dengan faktor skill?

    Software UM

    Oktober 14, 2009 at 1:29 am

  14. Jadi Tua itu pasti.
    Jadi Dewasa itu pilihan.
    (Slogan rokok juga).

    mautauaja

    Oktober 15, 2009 at 6:57 am

  15. Ada sebuah tulisan yang saya baca bhw manager sampai eksekutif tertinggi perusahaan ‘memang diusahakan’ yang telah berumur, karena alasan yang relatif sederhana:

    Sudah menikah dan punya anak, sehingga orangnya lebih hati-hati, matang dan dewasa mengambil keputusan.

    Kl menurut sy sih, faktor kapasitas yang menentukan.Ketahuannya dari CV dan referensi ttng orang tersebut. Kl faktor kstabilan emosi sih bisa dideteksi lewat psikotest.

    Ttapi kl disuruh milih paling pintar atau yg ‘baik'(punya softskill,attitude,dll), perusahaan (bsr) ternyata memilih yg ‘baik’ itu dengan persyaratan kepintaran minimum.

    Sekedar sharing, mungkin ada yg berpendapat berbeda.

    Tresna

    visit bandung

    Januari 7, 2010 at 6:52 am

  16. Umur bukan masalah yang penting ada semangat. Tapi memang secara fisik tidak bisa dibohongi, semakin tua semakin susah mikir cepat. itu mungkin yang berpengaruh

    most interesting facts

    Maret 12, 2010 at 12:48 am


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.