Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Pacuan telekomunikasi: Sisi Pesimis

with 100 comments

Industri telekomunikasi di Indonesia sedang naik daun, paling tidak itu yang terlihat dalam iklan lowongan di Kompas beberapa minggu terakhir dimana selalu ada iklan setengah halaman mengenai telekomunikasi. Bagi pekerja kerah putih seperti saya, tentunya ini adalah preseden yang sangat positif bagi masa depan bekerja dalam bidang telekomunikasi, namun benarkah demikian?

Sisi pesimis saya tentang pacuan telekomunikasi antara lain disebabkan
1. Market selular di Indonesia terbatas,
Jumlah penduduk indonesia dan daya belinya sebenarnya sangat terbatas. 3G yang kelak bakal memungkinkan komunikasi face to face mungkin terlalu mahal untuk para pengguna selular di Indonesia. Sementara teknologi CDMA yang diklaim lebih murah dibanding GSM pun berjalan tertatih-tatih menahan laju GSM yang meski ketinggalan tetap memiliki base customer terbesar.

2. Stock raiser,
Holder telco yang umumnya sudah public listed ini akan sangat mudah mendulang uang dari publik untuk investasi teknologi yang sebenarnya sangat riskan ini. Kampanye bahwa 3G akan berkembang pesat, teknologi komunikasi akan terus berkembang bisa jadi hanyalah kampanye untuk meningkatkan nilai sahamnya. Mungkin one day akan ada skandal yang melibatkan perusahaan telekomunikasi di Indonesia

3. Teknologi yang digunakan,
Well establish company seperti trio Telkomsel, Indosat dan XL menggunakan world class device seperti Ericsson dan Siemens, Challenger menggunakan mixed device seperti Huawei, dan New comer tentunya menggunakan device yang kelasnya lebih rendah lagi. Tidaklah sebanding dengan belanja pengeluaran Big Three yang sudah stabil.

The competition:
Well Establish: GSM-3G
Telkomsel
Indosat Tbk
Telekom Malaysia (56%) Excelcom Tbk

Challenger: CDMA
Telkom Tbk, Flexy
Bakrie Telecom Tbk, Esia
Mobile 8 (Bimantara, Sinar Mas), Fren
Indosat, StarOne >> decline

New Comers: 3G
Hutchison, CAC (Cyber Access), Charoen Pokphand
Maxis (51%), Lippo Telecom, Natrindo
Wireless Indonesia (Sinar Mas), Wireless Provider
Sampoerna Telecom (58%), Mandara Selular Indonesia, USO Provider

Note:
Akses Jaringan 3G
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/12/tekno/2279628.htm
Indonesia cut Hutchison’s 3G
http://yosef-ardi.blogspot.com/2005/10/indonesia-cut-hutchisons-3g.html
Sampoerna’s new businesses
http://yosef-ardi.blogspot.com/2005/12/sampoernas-new-businesses.html
Sinar Mas Group Akuisisi Mobile-8 Tahun Ini
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/07/time/182211/idnews/494175/idkanal/417

Written by Anjar Priandoyo

Mei 15, 2006 pada 5:48 am

Ditulis dalam Science

100 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. TEMAN SAYA DI TERIMA DI SINAR MAS TELEKOM CUMA GAJINYA SANGAT KECIL, SAYA SURUH TOLAK AJA. EMAN DENGAN PENGALAMANNYA YANG 5 TAHUN DI PERUSH TELEKOMUNIKASI MASA GAJI CUMA 1 JUTA STANDAR DENGAN YANG FRESH GRADUATE. WAH EMAN KOK GITU YA SINARMAS KATANYA PERUSH BESAR….??SEHINGGA SAYA SARANKAN NUNGGU ESIA AMA GEBRAKAN MOBILE 8.KAN DIA SERTIFIKAT DAN PIAGAM BANYAK NGAPAIN TAKUT …HHA HHA

    aNTONIAS

    Januari 11, 2007 at 6:26 am

  2. Wah sinarmas sampe segitunya yak :D baru tahu saya. tapi denger2 emang agak memprihatinkan, padahal saya dulu sempat ikut rekrutmennya lho pak :D hehehe dan ga tembus, ga tahu kenapa. kalau emg pengalamannya banyak sih ngapain takut. Setuju saya pak

    priandoyo

    Januari 11, 2007 at 10:00 am

  3. Untung aku gak jadi nglamar, jadi gak rugi dong.wong yang pengalaman aja di hargain segitu apalagi yang gak punya pengalaman…yah itu terserah yang punya perushaan.MEMANG SINARMAS TELEKOM KETERLALUAN sih….. mending nunggu ESIA ama HUTCHITSON,SAMPOERNA, dll kan banyak yang baru pak, yakin aja pak mereka lebih baik kok

    Dadang K

    Januari 16, 2007 at 5:51 am

  4. Sinarmas sebagai sebuah grup memang perusahaan yang sangat besar mulai dari perkebunan #2, kertas, perbankan, properti, hingga consumergood. Tapi perlu diingat masing-masing anak2 perusahaan kondisinya bisa jadi sangat berbeda. Ambil contoh Astra, reputasi astra yang sangat kuat di otomotif membuat anak2 perusahaanya seperti Astra otoparts, astra agra, astragraphia juga ikut terangkat. tapi masalah kesejahteraan perlu di cek lagi. Selisihnya cukup besar antara masing2 anak perusahaan.

    Kalu Hutchison, dan operator2 baru sepertinya sama-sama beresiko tinggi pak. Mereka kalau mbajak emang berani ngasih offer yang tinggi macem CR-V, Innova di entry level managernya. Tapi ya bisnisnya juga beresiko. Yang nolak juga banyak tuh

    priandoyo

    Januari 18, 2007 at 8:40 am

  5. […] 29, 2007 at 1:55 adalah · Disimpan dalam Komentar ga penting Mengingat postingan mengenai pacuan telekomunikasi sisi pesimis, menjadi salah satu posting yang banyak penggemarnya :D, dan mengingat kemarin minggu Sinar Mas […]

  6. tidak begitu kok, temen saya pendidikan s1, pengalaman kerja

    Biho

    Januari 30, 2007 at 12:41 am

  7. tidak begitu kok, temen saya pendidikan s1, pengalaman kerja lebih dari 3 thn, diterima dengan gaji lebih dari 6 juta an.
    prestasi pantas kok dihargain mahal :)

    Biho

    Januari 30, 2007 at 12:41 am

  8. Biho: Mmm, kalu temen saya dgn pengalaman 3 tahun juga di Mega Kuningan bisa dapet 12 juta, di Revenue Analyst. Sedangkan kenalan saya yang lain juga 3 tahun bisa dapet 15 juta di Ass. Product Manager :D, mereka semua experience 3 tahunnya dari lulus kuliah lho. Yang 15 juta malah local graduate, yang 12 juta overseas graduate.

    priandoyo

    Januari 30, 2007 at 10:35 am

  9. kecil itu berapa yah….soalnya ntar sore interview ma HRDnya sinarmas telecom

    ary

    Januari 30, 2007 at 11:47 pm

  10. Priandoyo : makasih sudah membuka pikiran saya :)

    Biho

    Januari 31, 2007 at 12:50 am

  11. Mas Ari, sebenarnya patokannya adalah industry standard. Telco saat ini termasuk yang salary-nya bagus, Oil juga mungkin bagus, tapi kan sebanding dengan risk yang harus dihadapinya. Nah kalau SinarMas Telecom itu dalam industry standard dia termasuk new player, dan medium-low segmen customer-nya. Jadi teori-nya salarynya mungkin lebih rendah dibanding yang sudah mature.

    Tapi masalah salary pun kasustik sekali, bisa terpengaruh job functionnya kebutuhannya dkk. Sebenarnya paling gampang mas Ari pakai industri standard saja. Setahu saya Telco yang mature tuh mulai di 4.X/month, dan growthnya 15-20% pertahun. Jadi hitung saja year of experience anda, compare ke industri sejenis. Syukur2 punya temen di Telco juga yang profilnya mirip.

    After all, kalau saya pribadi cenderung pragmatis aja. Kalu offernya lebih baik dari tempat kita kerja sekarang kenapa engga. Dan hitungannya kan tidak hanya salary saja to, working hours, pressure dkk, mesti kita bandingkan.

    Lets negotiate lah mas Ari.
    Sukses selalu ya, ntar sharing2 lagi :)

    priandoyo

    Januari 31, 2007 at 5:08 am

  12. Wah ga jadi mas, benr kecil di sono :D offeringnya kecil banget itu udah all in, plus kayaknya saya salah nego…tapi masak ga diperhitungken ehehehe kompetensi saya, pengalaman IT Telecommunications selama 2 tahun….mna sabtu tetep masuk lagi

    buat temen2 yg pengin kerja di industri telco, kalo mo ngejar benefit mending kerja di Vendornya ajah, bukan operatornya, sukur2 yg multinasional… cuman ada minusnya juga seh, kerja di vendor di tuntut kerja keras….dan ga aman (maksudnya ga menjamin selamanya disono, bisa 5 tahun bisa juga cuman setaun kita harus hengkang ehehehehe) mereka sangat terantung sales dan marketing negotiable aspect seberapa jago meyakinkan client untuk make device mereka….

    Kalo pengin save ya di operator, mengingat telecommunication udah jadi kebutuhan pokok sangat dibutuhkan..masyarakat….

    Ary

    Februari 3, 2007 at 9:04 pm

  13. mas2 mau nanya klo standar GAJI TELKOMSEL untuk fresh draduate posisi Account Executive brapa yah? thx

    disi

    Februari 7, 2007 at 5:36 am

  14. Mas Disi, kalau kata Mas Bakoh 1.5 – 2 juta (annual incomenya bisa 24x gaji) :P
    Ya, sekitar-sekitar segitu, standar telco lah, dah termasuk paling bagus compare tuh industry sejenis.
    https://priandoyo.wordpress.com/2007/01/29/perlukah-apply-ke-sinar-mas-telecom/

    Kalau saya pribadi ga terlalu mikirin gajinya, soalnya again itu industry standard. Dan corporate sekelas Telkomsel ga mungkin curang, salah masih mungkin dan sering terjadi.

    Tapi point saya Account Executive (AE) di Telkomsel itu great choice soalnya AE ini akan main di corporate market, compare to Business Solution (BuSol)-nya Excelcom. Busol XL tuh bisa sumbang revenue upto 20% dari corporate income, padahal personelnya cuman berapa sih? lebih sedikit dibandingkan consumer marketnya.

    Sama kayak bank Mandiri, dia besar di pasar corporatenya, tapi di consumer mungkin BCA lebih leading.

    Satu lagi mas, kalau mas dah masuk di dunia AE jelas ini sangat marketing mind. Dunianya juga ga jauh-jauh dari night entertain, sogok sana sogok sini -inget ini Indo-, dan nanti juga bakal muter-muter, ga jauh dari SCS Agit (most of Busol recruitmen come from here), AE-nya Indosat, TSEL, ya muter2 aja lah.

    at last, great offer lah :) saya menyarankan diambil

    priandoyo

    Februari 8, 2007 at 1:00 am

  15. Setelah saya membaca artikel dan komentar.. cukup menarik sekali, saya merasa ingin menyumbangkan pendapat dan memberi wawasan yang lebih panjang kedepan. Kalau membaca bbrp komentar sepertinya yang dikejar adalah salary.. kalau saya pribadi saya lebih memilih mendapatkan gaji yang tidak begitu besar (tapi jangan kecil-kecil amat) tapi berada di perusahaan yang tepat (vendor, services, dll), hal ini karena saya punya motivasi yg besar untuk Go International, dan saya merasa yakin misal..experience di vendor/services 2 tahun.. adalah setara dengan 4 tahun di end user (telkomsel, excelcom, dll). karena vendor/services punya very tight target untuk menyelesaikan setiap project.. (benar-benar menjadi tulang punggung dalam berhasilnya suatu project, baik installasi, troubleshooting, dll)

    Saya di Indonesia punya experience 4 tahun di IP Services company, client saya kebetulan hampir semua major company (telco, banking & beberapa small medium enterprise). selama masa kerja saya banyak sekali yang mau meng-hijack saya, baik itu kompetitor maupun mantan customer saya.. tapi sekali lagi saya ingin menguatkan motivasi awal saya..

    Dengan berbekal 4 tahun exp, saat ini saya sudah 3 tahun di middle east dengan basic salary US 7k + benefit (free int’l education up to 4 children, free medical, car, housing, 37 working days anual leave). sebetulnya apa yg saya dapatkan masih kalah jauh dengan beberapa teman angkatan saya (Elektro Telkom – ITS), kawan saya ada yg dulu exp di ericsson 2 tahun sekarang di Jeddah dapat US 15k, ada juga yg di Alcatel inggris dia dapet yg contract… per-day GBP 450.. dan masih banyak lagi..

    Sebagai info gaji terakhir saya di IP Services di indo kemarin cuman 8 jt + pengikat dapat saham company 8000 lembar. Jadi satu pelajaran yang harus dicerna dalam mencari kerja pertama kali adalah motivasi anda apa ? salary, experience, family, dsb..

    Janganlah terlalu memikirkan salary, sendainya nilai yang akan anda dapatkan setelah anda mendapatkan experience di company tersebut akan menjadi berlipat-lipat.

    Made

    Februari 15, 2007 at 11:25 pm

  16. Halo Mas Made, salam kenal. Wah bener-bener sharing yang luar biasa nih, saya setuju sekali kalau yang pertama kali dicari adalah motivasi kita bekerja untuk apa, tapi kadang kala kalau kita belum nyemplung ke dunia kerja yang sebenarnya susah juga membayangkannya

    Vendor vs End User
    Mana yang lebih baik menurut saya agak kasustik, misalnya anda di Telkomsel tapi pegang MSC device dan sudah proven harganya juga mahal. Tapi misalnya ada di Siemens pegang 3G project sementara demand-nya ga ada ya repot juga. Toh kalau memang berprospek bolak balik Vendor Operator sudah biasa kan.

    Tapi mas, pengalaman saya, kerja di vendor/consultant tuh capeknya luar biasa. Dan prakteknya hampir semua orang malah pengen kerja di End User yang loadnya lebih ringan. UAT project bisa sambil ditraktir Pizza sama vendor, ngerjain upgrade system bisa sambil nungguin McD dateng.

    Go internasional?
    Terus terang saya salut sama mas Made yang sudah 3 tahun di MidEast, karena banyak teman saya yang ternyata ga kerasan ada di luar negeri. Kalau masalah gaji saya rasa memang standarnya segitu, engineer memang dibayar segitu $8000, $10000. Memang kalau compare ke Indonesia tinggi sekali, tapi sebanding dengan yang didapatkan. Sama kasusnya kayak Oil Company, malah filipino dibayar lebih mahal dari orang Indo

    Mungkin Mas Made bisa sharing gimana bisa betah diluar negeri sana. Kalau masalah ‘uang’ dan kenikmatan saya rasa kerja di End User local Telco di Indo dah lebih dari cukup.

    priandoyo

    Februari 16, 2007 at 1:06 am

  17. Salah satu challenge yg menurut saya kelebihan dari vendor dalam mengerjakan suatu jobs adalah, kita dituntut untuk bisa kelihatan expert didepan customer walaupun kita belum bisa.. (jadi semacam hands on traning secara tidak langsung). Tapi ada beberapa orang yang tidak betah kerja disana karena jam kerja yg padat, dll dan memilih untuk pindah ke end user (balik lagi kembali ke motivasi anda bekerja) kalau memang anda lebih enjoy di suatu tempat ya go ahead..

    Perbedaan karier path kalau anda di end user/vendor, adalah kalau anda di end user path anda ke management level, sedangkan di vendor kita bisa memilih antara management atau sebagai specialist yang terkadang salary bisa melewati manager. Untuk fresh grad akan sangat bagus sekali kalau memulai karier di vendor/services, mungkin kalau anda tanyakan ke orang yg berkecimpung di Oil company, bagus mana start di Chevron, BP, Exxon, dsb dibanding dengan di Schlumberger, Halliburton, BJ, dll.. Selain itu kelebihan bekerja di vendor anda bisa melompat ke end user dengan jabatan tertentu yang lumayan tinggi yang tidak bisa anda dapatkan kalau start dari awal di end user.. (hal ini mungkin tergantung berkah dari yang di Atas juga..)

    Alasan saya betah di LN, pertama karena company men-support penuh keluarga saya (school, medical, dll), kedua saya mendapatkan posisi sebagai pegawai permanen (untuk type contract biasanya akan mendapatkan 25-50% lebih besar dari basic saya, hanya saja biasanya family nggak di support), ketiga saya sudah nggak enjoy tinggal di Jakarta (dimana waktu habis untuk transport), yang keempat biaya kebutuhan hidup/pokok saya jauh lebih murah dibanding dengan waktu saya Jakarta (walaupun barang disini import dari negara lain), dan yang terakhir saya bukan di services lagi tapi di end user (oil company) :D… jam kerja santai sekali, jam 3 sore sudah sampai rumah, perjalanan dengan hanya 5 menit dari kantor ke rumah..

    Sebetulnya kita harus mencontoh orang Pinoy (Philipino).. mereka daya Go Internationalnya tinggi sekali, dan hampir di semua negara di dunia banyak sekali komunitas mereka, alasan mereka sebetulnya karena rusaknya perekonomian dan pergaulan bebas yang terjadi di Negara mereka, sehingga kadang saat liburan pun mereka tidak pulang kampung takut anak mereka tercemar pergaulan di Negara mereka. Dan ini sebetulnya sama saja dengan dengan yang terjadi di negara kita tercinta.. koruptor semakin bangga dengan profesinya.. Hehehe..

    Satu kelebihan Pinoy adalah Bahasa Inggris, di Negara mereka mayoritas pasif berbahasa inggris, sedangkan di Negara kita pendidikan Bahasa Inggris bagi anak sekolah masih jalan di tempat..

    Mungkin kalau Pinoy dibayar lebih mahal dari orang kita, itu hanya kasus tertentu saja.. nggak semuanya, bahkan di Oil Company lebih banyak orang kita ketimbang mereka.. karena di Philipina Oil resources kecil sekali.. dibanding negara kita, hanya saja pengelolaannya banyak yang menyimpang..

    Anyway.. mau end user/vendor itu tergantung pribadi masing-masing, bekerja itu yang penting pertama lingkungan, kalau lingkungan kerja sehat.. anda beruntung bekerja disana, tetapi kalau lingkungan kerja saling jilat/sikut lewat belakang untuk mendapatkan posisi tertentu, itu sign untuk pindah ke tempat baru..

    Made

    Februari 16, 2007 at 6:46 pm

  18. “tetapi kalau lingkungan kerja saling jilat/sikut lewat belakang untuk mendapatkan posisi tertentu, itu sign untuk pindah ke tempat baru..”

    Setuju sekali mas Made, thanks untuk sharingnya, sampeyan perlu juga nih nulis-nulis sharing pengalaman nun jauh disana. Buat motivasi kita-kita yang ‘terjebak’ di Jakarta eh.

    priandoyo

    Februari 17, 2007 at 7:32 am

  19. sorry krn nggak pede nampilin nama …
    yup, tadinya browsing nyari2 info rumah, malah nyangkut di sini … heheheh malah skrg jadi tertarik berpendapat di telco … karena saya org IT yg dulu kerja jadi IT support, terus pindah ke european telco vendor trs recently pindah lagi ke another european telco vendor …
    Yup, sangat menarik juga mengenai ulasan banyaknya operator baru… cuman yg saya liat skrg ini di indonesia sangat lucu sekali krn adanya 2 standard yaitu gsm yg berevolusi ke umts dan cdma yg berevolusi jadi ev-do .. Memang sih terus terang sangat susah utk meramalkan apa yg terjadi nantinya … operator 3g baru juga belum proven, artinya sampe skrg belum bisa make money dg 3g-nya … sedangkan pemain lama cukup confidence, karena sdh untung duluan dg 2G, dan (I’am not marketing, so I dont think I have valid data) 3G mungkin baru untung setelah bbp lama… Tp mereka pastinya akan menggenjot penetrasi 3Gnya … Sedangkan utk cdma, sangat unik, karena pangsa pasarnya jelas (low-end cust) dan pastinya untungnya cukup besar jg … dan lama kelamaan mereka akan mengeluarkan layanan 3G seperti video call, dsb ..krn pd dsrnya mereka sdh ada kemampuan itu .. cuman yg mengganjal adalah regulasi pemerintah mengenai coverage …
    Maka dr itu, saya pikir utk engineer yg sdh 30-an keatas mungkin lebih cocok ke operator, dr segi kualitas hidup jelaslah … sedang yg masih muda2, vendor is OK … tp utk operator sebaiknya hrs dipertimbangkan dulu kemana, krn terus terang menurut saya merupakan keputusan sulit. Amannya sih pindah ke trio pemain lama itu, idealnya lg yg jutaan org pilih nggak mungkin salah … Tapi saya bener2 surprise, meneer erik mau pindah ke BT …I dont know, but erik (latar belakangnya marketing ya ?) mungkin udah punya view ke depan mengenai cdma di indonesia … That was really2 interesting decision … wajarlah kalo org berbondong2 pengen pindah ke operator cdma … mungkin those experience guys have some future view about this more than me …

    learn to be expert

    Februari 17, 2007 at 1:43 pm

  20. Hallo mas, salam kenal..
    Mas, saya mau minta saran. Berhubung saya fresh graduate (FISIP – Hubungan Internasional), ada masukan bagaimana sebaiknya saya mengambil langkah awal yang tepat di dunia kerja? posisi2 apa saja yang kira2 memungkinkan untuk fresh graduate seperti saya, dan jika nanti ada panggilan interview, apa yang sebaiknya saya lakukan (dos and don’ts)?
    Thanks ya mas, sukses selalu..

    dimas

    Februari 18, 2007 at 2:56 pm

  21. learn to be expert: Walah mas, experience kaya gitu kok ga pede to mas :D, sip analisanya. Memang belum ada yang bisa meramalkan sih masa depan telco di Indonesia kayak gimana. Kalau lihat kasusnya televisi sih, operator telco ni suatu saat bakal merger-merger jadi satu.

    Kasus meneeer Erik, siapa tahu ada misinya TSEL + BakrieTel mau jadi satu company. Repot juga kan kalau operator dah tertatih-tatih gitu, hidup segan mati tak mau.

    3G yang saya tahu, emang masih setengah hati. Moso ada operator 3G yang sampe februari 2007 ini baru punya 80-an BTS di Jakarta, padahal janjinya mau launch dari Agustus 2006. Hayo, ada yang punya analisa lain

    priandoyo

    Februari 19, 2007 at 1:10 am

  22. GSM is The BEST, liat TSEL udah menjangkau semua kecmatan tidak ahanya di jawa namun juga di luar jawa. nah …kalau CDMA liat aja sampai sekarang jaringannny ada yang kuat di jatim aja, di bali aja, di lampung aja jadi cuma didaerah tertentu aja.Misal flexi ama star one sampai kini gak ada apa-apanya ama xl yang bau kencur, merekakan punyanya perusahaan besar telkom ama indosat yang fokusnya di bidang telekomunikasi, apalagi sinarmas telekom yang gak pernah punya pengalaman di telekomunikasi mungkin umurnya cuma 2-3 tahun lah, setelah itu paling di jual trus back to basic di bisnis intinya yaitu asuransi dan perkebunan, dan karyawannya pasti akan banyak yang di phk kayak kasus banyak perusahaan di indonesia (tolong mas pri di bantu contoh perusahaannnya, sory gw lupa he..he…he…).jadi mulai sekarang utk yang sudah berpengalaman gak usah pindah pindah, biar mantan GM XL & VP indosat aja yang jadi uji coba di sinarmas telekom. jadi ingat 2-3 tahun itu kamu akan di pecat lagi, ingat saat krisis tahun 97 sinarmas GROUP itu udah “klenger”.ok bye..bye

    Ramona

    Februari 23, 2007 at 3:43 am

  23. tertarik dengan pengalaman pak made ;)

    Biho

    Februari 23, 2007 at 7:11 am

  24. Mas Ramona: Wah mas kalau pendekatannya Sinar Mas as a subsidiary company ceritanya bisa panjang. Perlu posting tersendiri. Soalnya secara group, punya perusahaan telecom itu sangat menarik investor untuk mengalirkan dananya di group itu.

    Contoh pindahnya Erik Meier ke BT, gak lama sesudahnya SK Telekom Korea makin tertarik untuk invest di BT. BT tinggal modal pasang tampang Erik Meier aja di company profilenya. Beres kan.

    priandoyo

    Februari 23, 2007 at 9:25 am

  25. “Kasus meneeer Erik, siapa tahu ada misinya TSEL + BakrieTel mau jadi satu company”

    Yang saya tau sih, beliau pindah ke BT karena emang contractnya udah selesai di TSEL.. :D

    andik

    Februari 23, 2007 at 2:57 pm

  26. Wah enak ya kalo jadi orang yang bisa dan pinter,
    saya sudah 1,5 thn kerja sebagai helpdesk support di PMA Korea dengan salary yang masih rendah. Disini pengalaman saya sedikit sekali berkembangnya.
    Saya ingin meningkatkan pengalaman di bidang networking- and saat ini sedang mencari lowongan yang sesuai. Karena saya yakin salary akan sesuai dengan kemampuan and pengalaman kita.
    Mohon saran dari mas Priandoyo and pembaca lainnya yang sudah expert di bidangnya.
    Thanks
    ws

    Wawan

    Februari 24, 2007 at 5:11 am

  27. Banyak sekali komentar tentang salary ataupun pekerjaan di operator telco, walaupun sebenarnya topik utama artikel ini tentang industri telco dan 3G saat ini. Saya tertarik untuk memberikan pendapat dan komentar pribadi berdasarkan pengalaman bekerja di Bakrie Telecom. Semoga sedikit membuat optimis dalam memandang industri telco saat ini dan kedepan…

    Tentang Telco Market

    Perlu dipahami bahwa operator telekomunikasi di empat tahun kebelakang bukanlah marketing driven company tetapi technology driven company. Sehingga sangatlah wajar jika pasar dipilah-pilah berdasarkan technology. Seharusnya pemilahan pasar seperti ini hanya terjadi di Vendor Tekomunikasi saja yang menjual teknologi kepada operator. Vendor Telekomunikasi seperti Nokia ataupun Huawei akan membedakan market bedasarkan technology backbone, GSM /CDMA/ 2G / 3G / Data/ Fitur.

    Nah operator yang menjual produknya ke end konsumen, seharusnya melakukan segmentasi berdasarkan konsumennya. Inilah namanya operator dengan konsep marketing company. Sayang sekali pemerintah kita pun ikut memilah-milah market berdasarkan technology dengan tujuan menjaga bisnis incumbantnya yang kadung sudah menjadi penguasa pasar, akibatnya banyak sekali regulasi yang menghambat operator untuk mendekati konsumennya lebih baik lagi.

    Operator yang baik menurut saya adalah operator yang melakukan segmentasi market berdasarkan trend, demand, dan Usage & Behaviour dari konsumennya. Jadi wajar jika brand seperti Esia tidak pernah menjadikan Flexi, mobile-8 ataupun pemain CDMA lainnya sebagai benchmark ataupun kompetitor utamanya. Sebaliknya konsumen Esia akan lebih merasakan telah hidup bersama jasa telekomunikasi yang murah dibanding operator lainnya.

    Tentang Market Trend

    Trend teledensity saat ini menuju ke low end market untuk menjangkau hampir 75% volume penduduk indonesia. Bakrie Telecom sangat cerdas mampu membangun dan memposisikan esia sebagai budget operator dengan proposisi dan brand promises tentang affordability dari tiga tahun yang lalu. Padahal Player lainnya baru menabuh genderang perang di low end segment belakangan ini.

    Ini semua tentunya berdasarkan consumers research yang dilakukan oleh Esia untuk memahami dan memilih the priority mindset yang bisa ditanamkan di low end consumers. Banyak sekali demand dari mereka, kita sebagai brand owner tinggal memilih mana yang bisa ditawarkan kepada konsumen dengan mempertimbangkan masa depan dan bagian dapur dibelakangnya, termasuk pilihan investasi backbone network dan berapa besar gaji karyawannya.

    Tentang Pemain

    Esia adalah the challenger brand di low end market ataupun bagi incumbent brand yang sudah establish,
    1. Premier Brand Prabayar: Simpati, Mentari, Bebas.
    2. 1st Layer Brand: Kartu As, Jempol, M3.
    3. Challenger Brand: Esia , Flexi
    4. Potential Brand: Ceria (Sampoerna Telco), Jimat (XL), Fren.

    Simpati, Bebas, dan Mentari adalah well establish brand yang mungkin saja bermain di low end market kartu prabayar. Namun bagi seorang brand manager menambah proposisi adalah pekerjaan menambah ataupun menempatkan mindset baru tentang brandnya di tengah comfort zone dari setiap konsumen yang telah hidup bersama dengan brandnya selama bertahun-tahun. Pekerjaan ini tidaklah gampang mengingat penuh pengorbanan termasuk pelanggan yang ada saat ini, membutuhkan riset konsumen yang komprehensif, waktu penanaman mindset, budget yang lumayan besar. Jadi sepertinya brand di layer ini akan cenderung fokus pada market ataupun strategy brand di market yang tengah menuju mature.

    Mengenai Mobile-8 saya punya pandangan dan analisa subjectif mengingat Fren semenjak pertama kali launching hingga kini performanya paling rendah walaupun in fact didukung oleh budget promosi yang besar. Menurut saya Fren adalah brand yang ada dipersimpangan jalan dan termasuk brand yang tidak mampu konsisten menjaga brand proposisinya. Hal ini membuat play groundnya tidak jelas dan membingungkan konsumen. Brand seperti ini memerlukan curve learning lebih lama untuk memilih konsisten atau menciptakan mindset baru jika memang tidak mau mati tergilas oleh premier brand seperti simpati dan bebas ataupun oleh brand-brand yang sangat progressif di low end market seperti Kartu As dan Esia. Silahkan bandingkan saja performa stock Bakrie Telecom Vs Mobile 8, itulah bukti kepercayaan investor terhadap performa kedua brand tersebut.

    Tentang Potensi Pasar

    Salah besar jika kita menganggap market telco di indonesia sudah mature dan stagnant. Teledensity dan playersnya saja masih kecil. Di premier market saja belum se mature seperti FMCG market. Kita sebagai konsumen pun belum mampu menemukan dan menikmatinya dimanapun. Telco consumers price di Indonesia saat ini termasuk paling mahal kedua di dunia setelah kuba. Tugas Rumahnya masih banyak sekali…

    Ini sangat berbeda dengan FMCG yang sudah sangat stabil dan establish, Marketnya itu-itu juga, urusannya tinggal masalah switch brand saja, pekerjaanya wow berat sekali. Switch brand itu susah sekali rek…. he…he… makanya kalo mau ceria dan fun, eksplorasi brandnya banyak,temen2 yang ada di FMCG segeralah pindah ke telco, pasarnya masih besar sekali. hampir 95% akuisisi baru, bukan switch brand … belum se puyeng kayak di FMCG

    Potensi pasar telco di Indonesia masih sangat besar yang membuat operator sangat ambisius dan optmis menggarap bisnis ini:
    1. Cellular
    – High End, Low Volume & High Value, share hampir 25% dari population, growth 10-20%. Geographical Market: Capital City, Urban, Sub Urban. Prospectus Technology: 3G (WCDMA,UMTS, HSDPA and CDMA2000 1x EVDO Rev A)
    – Low End, High Volume , share hampir sekitar 75%, growth 40%. Geographical market: Sub Urban dan Rural. Prospectus Technology Driven: CDMA2000 1x and CDMA 3G (EVDO Rev 0).

    2. Data
    – High End, Net density under 1% dari total populasi penduduk indonesia. Driven by ADSL and Coaxial Cable. Prospectus Technology: 3G (WCDMA, UMTS, HSDPA, CDMA2000 1x EVDO), Wimax, and Wibro.
    – Low End, Net density 0%. Prospect Technology: CDMA2000 1x.

    Tentang Potensi 3G

    Telco market memang tidak terlepas dari technology driven. 3G adalah teknologi telekomunikasi masa kini. Pemilihan teknologi semuanya akan dikembalikan kepada brand ownernya masing-masing. CDMA player adalah operator yang paling bergairah mengimplementasikan 3G, dimana teknologi ini sangat efisien dan mampu sejalan dengan misi operator CDMA yang rata-rata berperan sebagai budget telco. 3G adalah kendaraan menuju emerging market berbasiskan data business.

    Demandnya sangat besar sekali. Mengenai pertumbuhannya semuanya dikembalikan kepada dapur masing-masing brand. Mau diperlambat atau dipercepat, mau biasa-biasa saja, mau di highend ataupun low end, atau mau disruptive seperti kami. Sayang sekali Bakrie Telecom baru saja dijegal secara regulasi dengan kompensasi lisensi nasional, sehingga tidak bisa memasarkan 3G. Do’akan saja performanya lebih baik dibanding flexi, sehingga suatu saat nanti bisa diberi kesempatan memasarkan 3G berbasis budget telco.

    Tentang Stock Raiser

    Pemilihan teknologi adalah investasi jangka panjang melalui pemikiran yang rasional berdasarkan explorasi business plan yang cukup komplek mengingat kecepatan perubahan dan penemuan teknologi baru. Sehingga seorang brand manager akan dituntut jeli dan dihadapkan pada pilihan trend, demand, dan pengalaman konsumen hidup bersama brandnya. Wajar jika ada seorang brand manager yang mengusulkan dan memerlukan investasi baru berupa 3G network setelah melihat hasil riset konsumen menyatakan bahwa kebutuhan konsumen saat ini bergerak menuju kebutuhan akses data berkecepatan tinggi.

    Pada teknologi 2G, saya sebagai konsumenpun sangat malas berinternet mengingat aksesnya sangat lambat dan mahal. Saya sangat percaya bahwa 3G akan tumbuh baik di Indonesia, mengenai pertumbuhannya semuanya diserahkan kepada kehebatan brand managernya dalam meramu dan memposisikan produknya di pasar.

    Dari global chain, kita tidak menutup mata jika indonesia bukanlah Negara penghasil backbone ataupun bahkan penghasil consumers gadget, sehingga industri telekomunikasi disini hampir di drive dan dipengaruhi oleh perubahan consumers demand di global market.

    Jadi menurut saya pendapat mengenai 3G sebagai strategy untuk stock raiser sangatlah cocok untuk konsumsi investor-investor yang membeli saham untuk keperluan short term atau bagi investor yang kurang memahami hitungan rasional sebuah business plan dan projection di industri telekomunikasi, mengingat business case 3G adalah business case yang harus segera di implementasikan jika operator ingin segera memenuhi consumers demand saat ini. Coba tanyakan kepada diri kita sendiri sebagai konsumen telco,
    • Apakah akses data saat ini mahal bagi anda?
    • Apakah anda puas dengan akses internet saat ini?
    • dsb

    Pada teknologi 2G, saya sebagai konsumenpun sangat malas berinternet mengingat aksesnya sangat lambat dan mahal. Masalah pricing 3G adalah masalah policy dari brand manager, apakah strateginya konservatif berdasarkan cost based atau disruftif based semuanya akan bergantung kepada kejelian brand manager melihat potensi pasar.
    Saya sangat percaya bahwa 3G akan tumbuh baik di Indonesia, mengenai pertumbuhannya semuanya diserahkan kepada kehebatan brand managernya dalam meramu dan memposisikan produknya di pasar.

    Seorang brand manager akan membantu perusahaan dalam meningkatkan harga saham dengan cara yang rasional dan jangka panjang (sesuai dengan nature telco investmen) berdasarkan ukuran brand equity yang dapat dibuktikan dipasar melalui riset dan benchmarking dengan performa brand-brand lainnya di pasar. Investor yang baik sudah pasti mampu menganalisa ukuran-ukuran rasional ini.

    Tentang Salary

    Bersyukur telco bukan lagi pion di dunia salary saat ini. 2 tahun lalu saya dicela abis pindah dari FMCG multinas ke Telco. Maklum FMCG gajinya diatas telco saat itu, apalagi di multinational. Bakrie Telecom sendiri saat itu sedang banyak merekrut orang2 FMCG guna mengakselerasi pemahaman tentang brand dan consumers. Maklum sebelumnya, Bakrie Telecom sama seperti operator lainnya yan sangat technology base driven, bukan sebuah marketing company yang selalu melakukan eksplorasi berdasarkan konsumennya. Saya tertarik bergabung karena melihat komitmen perusahaan ini di ceruk low end, melalui esia ingin menjadi leader di segmen low end dengan konsep affordability, well paid dibanding perusahaan saya sebelumnya, lingkungannya professional Muda usia 23thn – 35thn, banyak dari alumni perusahaan top 10, expatnya tidak tanggung-tanggung dari perusahaan telco dengan basic FMCG terbaik seperti Unilever dan Pepsi Cola Asia Pacific, dsb. Jadi wajar jika Eric mau join kita, karena dua tahun lalu saja fondasinya sudah cukup baik. Yang penting kita proven dulu di market selama dua tahun kemarin dan buktinya sekarang masuk ke sini makin susah kok….The best of the best are welcome…he…he…

    Sekarang, semuanya telah berubah. Jika gaji seorang junior brand manager di perusahaan FMCG multinas dengan pengalaman kerja 2-3 tahun berkisar antara 7 – 10 juta, maka di telco wow… coba lihat laporan swa terbaru 15-28 Feb. Ini sangatlah wajar sekali mengingat seorang Brand Manager di FMCG pasti pusing memikirkan bagaimana meningkatkan nett margin yang hanya berkisar 8-15% dari gross revenue yang gede banget. Nah ditelco hampir kebalikannya gross revenue dan nett margin juga besar.

    Namun ini semua begantung pada kredibilitas perusahaan Telco di pasar. Saat masuk dua tahun lalu, gaji saya pun tidak jauh dari salary seorang brand manager di FMCG multinas mengingat jumlah pelanggan Esia yang Cuma 100Ribu. Nah sekarang sudah 1.5 juta pelanggan, kenaikan gajipun ngga ada hentinya bisa sampai 45% paling kecil 15%, meroket terus belum ditambah bonusnya.

    Sangatlah Wajar jika perusahaan telco baru dengan pelanggan sedikit hanya mampu menawarkan gaji yang rendah. Sebaiknya anda patut curiga jika Perusahaan Baru menawarkan gaji yang tinggi, jangan-jangan stockholdernya hanya bermain untuk short term, untuk mengakselerasi pertumbuhan, dan kemudian setelah tumbuh mereka jual kembali perusahaannya. Anda perlu memikirkan faktor risknya, bagaimana jika businessnya tidak tumbuh? Mungkin PHK besar-besaran.

    Karena itu sangatlah penting dan disarankan bagi anda untuk mencari perusahaan telco yang memiliki komitmen membangun industri telekomunikasi dan bangsa ini untuk jangka panjang. Bukan hanya masalah financing, akan tetapi kajilah kekuatan dan komitmen operationalnya. Banyak sekali 3G player saat ini, namun carilah 3G player yang memiliki komitmen kuat untuk berbisnis dan memajukan bangsa ini. Mudah untuk mencari data mereka, anda browse google untuk mencari berita sekitar investasi dan komitmen jangka panjangnya. Syukur anda bisa mencari tahu dari orang dalamnya.

    Rekomendasi personal tentang Karir

    Berikut Rekomendasi dan penilaian pribadi saya tentang perusahaan bagi anda yang bingung memutuskan perusahaan telco. Makin tinggi nilai artinya saya makin tertarik bergabung.

    Bagi anda yang suka dinamika dan tantangan:
    • Telkomsel (100)
    • XL (90)
    • Bakrie Telecom (90)
    • Sampoerna Telecom (60)
    • Mobile-8 (50)

    Bagi anda yang suka comfort zone sebaiknya memilih,
    • Indosat (45)
    • Telkom (45)

    Rekomendasi di grey area: Hutch (30), anda perlu analisis local commitmentnya walaupun secara global Hutch termasuk good player. Atau anda tunggu saja sampai commercial launch dan proven di market.

    Perusahaan baru lainnya Maxis Lippo Tel (5), Lippo Tel (5), dan Sinarmas Telecom (5) sebaiknya anda analisis tentang komitmen dan organisasinya dan riset lebih dalam lagi sebelum memutuskan bergabung.

    Selamat bergabung di dunia Telco……….

    Best Regards,
    :-)

    J.B. Chen

    Februari 25, 2007 at 12:19 pm

  28. Saya tetap yakin di perusahaan end user kerjanya dapat seimbang dengan waktu untuk aktivitas lain dengan pendapatan yang bersaing deh,…
    Saya S-1 Pengalaman 1,5 tahun di perusahaan swasta asing dengan salary +- 3,8 Jt,… saya melamar di PT. Telkomsel untuk bagian Finance & Accounting karena memang impian saya sejak lulus kuliah…. kira – kira berapa yah standar gaji yang harus saya minta di perusahaan tsb…

    Taufik

    Februari 25, 2007 at 12:40 pm

  29. J.B Chen: Analisa yang sangat bagus -dari orang Bakrie nih- ada operator lain yang mau comment?

    priandoyo

    Februari 26, 2007 at 1:38 am

  30. mas andik: saya tidak tahu persisnya kontraknya meneer erik dah habis atau belun. tapi yang saya tahu, dimana-mana executive level tuh statusnya karyawan kontrak, cek deh diperusahaan anda upper level management mana yang ga kontrak statusnya.

    priandoyo

    Februari 26, 2007 at 1:39 am

  31. […] komentar dan analisanya JB Chen (katanya orang Bakrie […]

  32. Om JB Chen.. analisa anda menarik untuk disimak.. good posting-lah.

    fajaradi

    Februari 26, 2007 at 6:19 am

  33. postingan terbaik dalam komentar ttg telco. good point pak j.b chen. mas anjar, perlu melihat dari sisi seorang employer dalam membuat analisa, tidak melulu employee side.

    papabonbon

    Februari 26, 2007 at 6:35 am

  34. Betul sekali mas papabonbon, postingan Pak JB Chen ini berkualitas sekali. Tapi mengenai kecenderungan memang betul tulisan saya lebih ke employeer employee side, selain lebih seru, saya meyakini bahwa kepentingan banyak orang lebih pada sisi ini kan

    priandoyo

    Februari 26, 2007 at 11:50 am

  35. susah kaleee, jadi boss. apalagi jadi orang HRD. weheheehe :p

    papabonbon

    Februari 27, 2007 at 2:18 am

  36. salam sukses semua

    idddd

    Februari 27, 2007 at 3:26 am

  37. mas, makin lama… site ini makin bagus, banyak komentar – komentar dan pembahasan dari para pakar,hehe. Serta sharing – sharing mengenai pengalaman kerja yang sangat -sangat berkualitas. mbo.. tolong di buatin milisnya mas, biar kita yang muda – muda dan anda – anda sekalian bisa saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga dapat menjalin petermanan dan networking yang luas, terima kasih mas..kiranya berkenan. wassalam.

    Johanes Bapista

    Februari 27, 2007 at 9:20 am

  38. Terima kasih Mr. Jb Chen, Saya kira analisa perlu untuk kita dengarkan. thanks

    abudiarso

    Februari 27, 2007 at 10:59 am

  39. Bagus jg forum ini. Saya kemarin interview dng user di Bakrie telkom. Saya req gaji sekitar 7.5 jt (status nego). Pengalaman saya di IT (Network and Systems) hampir 1 thn, di vendor di Pancoran 2 thn. Menurut anda apakah layak permintaan saya di bakrie telkom tsbt..??

    Pacto

    Maret 2, 2007 at 7:06 am

  40. Saat ini saya sedang bimbang, mohon pencerahan dari temen2.
    Saya fresh grd dari STT.
    kebetulan saya lolos seleksi di Sinarmas Telecom, tinggal test kesehatan.
    disana saya ditawari salary 2.5 jt gross (belum dipotong pajak) okasi kerja sementara di Jakarta.
    yang kedua, saya juga diterima di PT. Jogjaglobaltech, perusahaan SAP partner yang kegiatannya melakukan implementasi SAP di perusahaan2. disitu saya ditawari salary 1,2 jt (3bulan pertama) kemudian 1,5jt. lokasi kerjanya di Yogyakarta.
    kalo dilihat prospek ke depan, sebaiknya saya memilih yang mana?

    denny

    Maret 3, 2007 at 3:52 pm

  41. Mas Pacto: menurut saya sangat layak. tapi inget, dalam teori negoisasi kalau anda buka di 7.5 kemungkinan besar deal di 6.5 atau 7.0 juta, kalau kita expect gaji di 7.5 harusnya kita mulai buka di 8 atau 9 juta.

    tapi kalau lihat teori ‘ke-HRD-an’ harusnya segitu masuk sih :), tenang mas, kalau masalah nego gaji yang penting pede dulu deh. insyAllah, moga dapet yang terbaik

    Mas Denny Secara pekerjaan itu beda banget yak, implementor SAP dengan Network engineer (saya asumsikan anda di ST untuk posisi itu), jadi agak susah mbandingin apple to applenya. Dua-duanya sama-sama prospek, ada baiknya anda explore lagi di ST-nya untuk bagian apa, di Jogjaglobal-nya untuk bagian apa.

    Tapi karena anda masih freshgrad, ada baiknya mencoba di Sinarmas saja, exposurenya lebih baik, perusahaannya lebih jelas. Kecuali masnya punya pertimbangan lain, misalnya lebih nyaman didaerah.

    Kalau masalah gaji, saya pikir sama aja, di Jogja memang standarnya segitu, dan di Jakarta segitu pun dah cukup bagus.

    priandoyo

    Maret 5, 2007 at 1:29 am

  42. terima kasih atas masukan Mas Priandoyo.
    Bener banget mas, secara pekerjaan memang beda banget, kalo di ST saya di posisi RF network operation, kerjaannya kemungkinan besar sama dengan saat ini (sekedar informasi, sebelum saya lulus kul saya sudah bekerja di OMC telkomsel-> monitoring network alarm, tapi statusnya sebagai karyawan kontrak koperasi telkomsel, bukan telkomsel lho).
    sedangkan di jogjaglobaltech lebih ke arah IT.
    Background saya memang teknik telekomunikasi, namun saya juga banyak berkecimpung IT.
    membaca komentar2 di postingan anda, terutama komentar dari Pak J.B Chen, saya kok jadi kurang yakin dengan masa depan ST.
    jadi gimana ini enaknya?

    denny

    Maret 5, 2007 at 2:34 am

  43. Mas Den, saran saya mantapkan di ST saja apalagi anda dah experienced di Telco, kalau anda ke SAP itu banting setir lho, sampeyan harus bikin career path baru lagi disana gimana. Mulai dari track basis kah, functional kah, programming kah. Repot :)

    Secara korporat level pun, hampir semua perusahaan di Indonesia dah selese implement SAP, beberapa yang belum -yang budgetnnya ga kena- nyoba second layernya macem SAP MBO, Platinum, Mapics dkk

    Kalau masalah resiko memang ada, tapi perusahaan mana sih sekarang yang ga beresiko :)

    priandoyo

    Maret 5, 2007 at 5:15 am

  44. wah…trima kasih atas pencerahannya…
    Ok dech, brarti saya besok berangkat ke BDG untuk ikut test kesehatan ST :-)

    denny

    Maret 5, 2007 at 5:48 am

  45. Pak Denny,

    Analisa saya diatas adalah analisa subjective pada level pengalaman dan daya minat saya saat ini. Mohon hati-hati dalam membacanya. Saya termasuk pada level beresiko jika mempertimbangkan ST, saya sudah downgrade ke national company dan tidak ingin downgrade lagi ke nothing company seperti ST saat ini, berbeda dengan anda yang masih fresh graduate, nothing to lose. ST mungkin akan berkembang dan anda punya peluang untuk upgrade ke sun rising company lainnya.

    Positive pointnya bagi anda adalah akan berada pada company yang sedang agresif dalam melakukan kitchen development, dimana company seperti ini lebih banyak memfokuskan diri pada bidang keilmuan anda. Kalaupun ada marketingnya, akan lebih banyak ke sales execution untuk segera mengembalikan investmen.Untuk masuk sampai ke marketing minded company, biasanya memerlukan waktu iterasi sampai minimal 3 tahun, baru marketer seperti saya akan banyak berperan pada phase ini, dan product akan mulai di drive oleh consumers insight.

    Andapun sebaiknya Aple to Aple melihat industri yang akan anda masuki dan sebaiknya memfokuskan pada bidang pekerjaan yang paling anda minati atau sesuai dengan background anda.

    Jika anda ingin mengejar bintang yang lebih tinggi, ada baiknya anda mendarat di bulan dulu, belajar sambil mempersiapkan pesawat anda untuk menembus asteroid dan segala rintangan menuju bintang tersebut. Semoga sukses…

    Pak Pacto,

    Ada pengalaman menarik dari Bakrie Telecom waktu saya interview. Saya ditungguin beberapa bulan walaupun sebenarnya saya cuekin terus panggilannya mengingat work in progress saya di company sebelumnya sangat padat. Padahal bagi BTEL sangat mudah memperoleh karyawan melalui Head Hunternya. Salarypun tidak dinego mengingat saya mengenal incremental di benchmark FMCG yg lebih tinggi saat itu.

    Mengenai penawaran dan kenaikan salary pada industri yang sama seperti FMCG, seorang potential employee biasanya akan selalu berpegang pada incremental di market, paling rata-rata 30% maks 50%. Hal ini Logis bagi pencari kerja yang lebih banyak mempertimbangkan sustainability dan career path di banding pencari kerja dengan tipe kutu loncat. Artinya ketika kita pindah dari operator A ke B, salarypun akan mengikuti incremental di industri yang sama (TELCO). Cara seperti ini mendidik kita untuk selalu down to earth dan sadar dengan kapasitas mental dan kemampuan yang kita telah miliki dari pengalaman baru ataupun pengalaman sebelumnya.

    Dari pengalaman tersebut, Kesimpulannya ternyata Salary bukan masalah besar di BTEL. Jika memang sesuai dengan usernya dan goal human capital development BTEL, pasti anda akan dipanggil untuk negosiasi salary. Semuanya dikembalikan kepada kemilau berlian dalam diri anda. Jangan tersinggung ataupun minder jika anda ditawar lebih rendah atau bahkan tidak dipanggil sama sekali mengingat antrian THE BEST OF THE BEST semakin panjang saat ini. Sebaiknya gosok lagi berlian anda dan tutupi bolong2 yang ada dengan banyak belajar lagi sehingga employer setuju dengan plafond yang anda tawarkan. TOKCER. Semoga berhasil…

    Cheers’
    :-)

    JB Chen

    Maret 5, 2007 at 6:06 pm

  46. Mas JB Chen, anda benar-benar marketing BTEL yang baik hehehe. Kebanyakan engineer’s mikirnya simple kok, device yang bagus, salary yang ok. makin tinggi kita dibayar, makin bagus company-nya. rule of thumbnya as simple like that di market.

    priandoyo

    Maret 6, 2007 at 1:32 am

  47. Bener Pak JB Chen, untuk fresh grd seperti saya memang harus lebih banyak berlajar dari pengalaman terlebih dahulu untuk bisa “mengejar bintang yang lebih tinggi” :-)

    terima kasih..

    denny

    Maret 6, 2007 at 12:36 pm

  48. Pak JB Chen, punya komentar gak tentang Hutchison Telecom.
    Saya pernah diaaproach sama HHunter saya….. mungkin dalam waktu dekat akan diinterview awal???

    Ay Kay

    Maret 7, 2007 at 8:05 am

  49. Dear Pak Ay Kay,

    Tidak ada salahnya anda explor dari Head Hunt, syukur sampai ketemu user karena 3 adalah Brand 3G yang cukup tinggi awarenessnya dan Hutch Wompoa termasuk operator yang memiliki komitmet tinggi di market local ataupun globalnya. Dream saya pribadipun ingin sekali bergabung dengan Global Brand di area regional ASPAC bersama SK Telecom, Hutch, France Telecom (Orange), ataupun Telkomsel jika go to Global Market.

    Again karena masalah personal security saat ini, Untuk Hutch yang ada di indonesia, Saya pribadi punya preferensi after komersial launch atau proven di market. Syukur kalau goverment memperbolehkan HUTCH memiliki 100% kepemilikan, dibanding share dengan konglomerate FMCG thailand saat ini… he..he.

    Kenapa ada skor 5 dalam komentar saya sebelumnya, Saya lebih percaya 100 persen kepada Pemilik modal yang memiliki komitment operational dibanding investor sesaat. Seperti Hutch Wompoa, Bakrie Telecom, dan Sampoerna termasuk proven company yang serius dalam masalah operationalnya dan selalu berusaha menjadi jawara di kategori produk mereka di pasar.

    Mudah-mudahan kita bisa bertemu di pasar ya…

    Cheers’
    :-)

    JB. Chen

    Maret 8, 2007 at 3:49 am

  50. Saya sarjana Elektro Telekomunikasi sudah bekerja di bidang Engineering sekitar 4 tahun di bidang manufaktur & otomotif. Terakhir posisi di Assistant Area Manager di Jateng bidang Service terutama untuk pengembangan bisnis. Saya ingin mencari Head Hunter untuk migrasi ke Telekomunikasi. Ada yang bisa membantu ? Berapa kira-kira range salary & fasilitasnya ?

    Andreas

    Maret 10, 2007 at 7:50 am

  51. Saya setuju dengan Pak Made. saya pun mengalami hal yang sama bahwa untuk mendapatkan pengalaman teknis kadang tidak melihat tipe business industry nya seperti apa dan gajinya ‘standar’ dulu. Empat tahun yg lalu gaji saya masih 1 juta padahal saya S1 dari univ terkenal , bahkan ada tawaran 3 juta dari bidang lain pun tidak saya ambil karena ingin tetap belajar bidang sebelumnya. Hasil konsistensi saya setahun yang lalu saya bisa memperoleh bersih diatas 20jt per bulan di Jakarta dan ini pun bukan sebagai leader bukan pula posisi senior di beberapa tipe industri yang berbeda. Untuk kontrak dan posisi senior mungkin saya bisa menawar 30-40jt. Maaf hanya mau sharing tak menampilkan nama juga.

    learner

    Maret 11, 2007 at 6:13 am

  52. Saya , satu episode 20 juta pak , yah klo 1 bulan 600 juta gitu :) .. nasib jadi engineer… yg pasti pak Learner pasti bukan bekerja di perusahaan local kah ? enaknya sih jadi seorang enterprenur , bisa punya perusahaan

    Dude harlino

    Maret 11, 2007 at 12:23 pm

  53. Pak Dude, saya pekerja biasa , Alhamdulillah waktu itu saya kerja di perusahaan lokal pak jualan otak dan kemampuan belajar, bukan MLM. Dua atau tiga teman saya yang selalu di perusahaan lokal juga bisa lebih dari itu selama beberapa tahun dan malah pendidikannya hanya D3 tapi memang berusaha mendapatkan international certification. intinya jangan hilang semangat dg gaji kecil, Insya Alloh selama kita semangat belajar terus dan terus berusaha, perusahaan pasti membutuhkan, kadang mengambil resiko tinggi hanya untuk belajar, mudah2an kita semua masih diberi kekuatan untuk terus belajar mencari ilmu….Amiiin. Kalau sudah putus semangat belajar…? ini yang sulit.

    Learner

    Maret 12, 2007 at 4:35 am

  54. Salam kenal untuk Om pri & Mr. Chen, begini beberapa saya beberapa waktu lalu mengikuti interview dan akhirnya lolos test kesehatan dan akhirnya di terima. Namun di interview saya di tawar (sebenarnya diinterview itu banyak posisi yang ditawarkan, namun setelah saya tanya kepada beberapa orang yang diterima semuanya down grade dari posisi semula di perusahaannya) untuk posisi dibawah posisi saya yang sekarang. kebetulan posisi saya yang sekarang supervisor di koperasi telekomunikasi terbesar di indonesia (www.mykisel.com) dengan status karyawan organik/tetap.

    Selain posisi standar gaji yang ditawarkan pun 50% lebih rendah dari yang saya terima sekarang, dilihat dari prestasi saya tak kira tidak mengecewakan karena saya mempunyai sertifikat “the best” dari perusahaan saya beberapakali, ijazah sih d3.Akhirnya setelah beberapa kali konsultasi dengan teman2 yang diterima di sana (dulu juga SPV skarang Staff), dan juga kawan2 saya saya mengajukan posisi yang sama dengan posisi saya yang sekarang, sebenarnya saya hampir berhasil dan beberapa kali di telp dari perusahaan itu untuk di konfirmasi bahkan akhirnya di minta datang untuk ketemu dengan DIREKTURnya.

    Namun sebelum saya datang karena masih banjir di jakarta (kurang lebih 2 mingguan dari konfirmasi terakhir) saya dapat sms bahwa penawarannya berubah menjadi 6 bulan pertama di staff, dan 6 bulan (catatan :kalau bagus) baru ke posisi spv. Kemudian saya tetap berpendapat untuk tetap mempertahankan penawaran saya, yang jadi pertanyaaan saya kira2 apa yang akan terjadi ya?? mohon bantuannya, (dia perush. baru bidang telekomunikasi juga)

    Tanya

    Maret 13, 2007 at 1:32 pm

  55. Mantap Pak learner ,,, mmg hrs belajar trus belajar
    Wah pingin juga tuh, bisa dpt international certification…
    Kursus IT networking yg bisa dpt International certification dan harga murah dimana ya … any one knows…saya mo pindah ke it networking saja..kyknya enak… klo ke programmer malas ahh.. bisa botak kepala saya :)

    hasnul

    Maret 13, 2007 at 3:09 pm

  56. Maaf nich, udah cuap2 tapi belum ijin sama empunya website. Mas Pri….dan Others salam kenal. Pak Hasnul, kalo boleh tahu, emang backgroundnya apa?
    Saya juga lagi belajar2 IT, lagi seneng otak atik program…

    plmrta

    Maret 14, 2007 at 1:21 am

  57. Pak Hanul, mungkin ada kursus yg murah. tapi saya berprinsip ilmu itu tidak ada yg murah, bukan dalam arti cost nya lho, kalau dapetnya ‘murah’ hasilnya pun ‘murah’ juga. Apalagi kalau udah takut botak kepala.. kalau takut mati masih mendingan Pak he2x, sukses ya Pak di networkingnya

    Learner

    Maret 15, 2007 at 12:39 pm

  58. menyambung pertanyaan saya yang kemarin tentang tawaran pekerjaan di ST, saya dapat info memang di sana dari sisi kesejahteraan memang tidak sama kebetulan teman saya yang udah terlanjur kerja di sana keliahatannya mulai kecewa, dan sekarng bersiap siap untuk keluar, cuma saya tambah penasaran tentang Sinar Mas telekom ini, dan ternyata tidak saya saja,yang kejadiannya sama, mohon rekan-rekan memberi pencerahan kepada saya tenatng tawarn sinarmas telekom tersebut kepada saya, thanks

    tanya

    Maret 16, 2007 at 11:04 am

  59. saya lulusan smu tahun 2000 punya pengalaman insttallasi telekomunikasi / RBS untuk 2G-3G selama 1tahun tolong dong beritahu saya informasi lowongan kerja
    thanks..

    fadly gunawan

    Maret 19, 2007 at 4:09 pm

  60. anonymous

    Maret 19, 2007 at 6:56 pm

  61. Terima kasih bung anonymous, terima kasih bung. salam kenal, saat ini saya mulai fokus lagi ke pekerjaan saya…ya beberapa hari lalu sempat bimbang di tempat pekerjaan saya gara-gara simastel atau sinarmas telekom atau pt win atau pt indoprima mikroselindo. setelah baca tulisan anda, sepertinya saya mendengar kawan saya berbicara persis dengan apa yang anda tulis. ternyata dalam forum ini saya kembali menemukan gairah bekerja, “lebih baik bisa belajar BESAR/Banyak di perusahaan kecil, dari pada tidak bisa belajar apapun di perusahaan BESAR” . saya menjadi yakin bahwa saya harus banyak belajar dari tempat kerja saya, supaya suatu saat nanti menjadi nilai tawar bagi saya untuk melamar pekerjaan lagi. Namun saya banyak belajar dari ST tentang strategi ber interview & negosiasi melamar kerjaan……………… dan doakan aja …kebetulan mau ada promosi di tempat gw, dan kebetulan juga kmarin gw udah presentasi di Manager2 kerjaaan gw. semoga aja ya….thanks bung

    tanya

    Maret 20, 2007 at 6:09 am

  62. you’re welcome… ;)

    anonymous

    Maret 21, 2007 at 4:39 pm

  63. Mas Pri…
    Ngga sengaja kami temukan blog ini, awalnya sedang cari info tentang KPR.
    Sangat bagus dan berbobot…

    Selamat Mas dan teman-teman semua…

    Salam :)

    WoKay_mania!

    Maret 22, 2007 at 3:07 am

  64. Salam kenal bwt mas pri & mr. jb. chen, saya mau tanya standar gaji lulusan D3 untuk posisi staff di BTEL brp yah…???? Mohon bantuannya .
    terima kasih…

    Salam….

    rivai

    Maret 22, 2007 at 12:33 pm

  65. Mas pri, salam kenal. Saya mau nanya, mas tau ga alamat untuk melamar ke :
    – Telkomsel
    – Esia
    – XL
    – Sampoerna
    Saat ini saya kerja di Indosat sebagai karyawan outsource sudah jalan 1 tahun 4 bulan di product development gaming division, sebelumnya di Telkomsel selama 1 tahun.
    Saya sudah pernah melamar hanya ga pernah dipanggil2 mas, minta saran membuat CV yang baik juga mas.
    Thanx b4

    Farid

    Maret 26, 2007 at 12:58 am

  66. salam kenal untuk tanya, selamat anda memutuskan untuk fokus di pekerjaan anda, teman saya sekarang udah mengundurkan diri dari SINAR MAS TELEKOM, beliau tetep aktif di telekomunikasi tapi masih jauh dari apa yang didapat di ST. ok….. JANGAN MENYERAH

    afrida

    April 12, 2007 at 2:51 am

  67. salam kenal buat mas pri, saya fadly lulusan SMU th 2000 pernah memiliki pengalaman kerja installasi radio microwave dan RBS untuk 2G-3G. kalo boleh aku minta alamat email /post PT. sinar mas telekomnya dong soalnya aku pengen banget kerja lagi nih.. atau alamat PT. lainnya deh asal di bidang yang sama. boleh kan mas..ini alamat aku :ibibana@yahoo.co.id

    fadly gunawan

    April 16, 2007 at 2:24 pm

  68. TERIMA KASIH AFRIDA ATAS SUPPORTNYA, KALAU AKU PIKIR INI TAHUN PERTAMA SEMUA OPERATOR BARU SPERTI SINARMAS JADI ADA KEMUNGKINAN AKAN ADA BANYAK PEMECATAN PADA TAHUN PERTAMA INI KARENA BAGIAN SDM MENCARI KARYAWAN PASTILAH “SEKENANYA” YANG PENTING MURAH. YA TAHUN DEPAN AJA KITA COBA LAGI, SEKARANG AKU UDAH FOKUS DIPEKERJAAN LAMA, BELAJAR LEBIH BANYAK DARI PERUSH. AKU. APALAGI TELEKOMUNIKASI SEMAKIN BANYAK TANTANGANNYA. SALAM KENAL UNTUK SEMUA

    tanya

    April 18, 2007 at 3:51 am

  69. mas, ada lowongan buat administrasi atau sekretaris gak ?? hehehehe saya lulusan akademi Sekretaris dan Manajemen Taruna Bakti Bandung

    ani

    April 23, 2007 at 5:45 am

  70. to fadly

    recruitment@wireless.co.id
    or
    PO.BOX 7006/JKP.SA Jakarta 10350 A

    nih link lowongan lengkapnya :

    http://www.karirzone.com/?p=48

    Positions offer :

    1 Commercial Training Manager
    2 Commercial Product Marketing Manager
    3 Gallery Supervisor
    4 Gallery CSR
    5 Marketing Services Manager
    6 Commercial Operation Supervisor
    7 Marketing Business Development Spv
    8 Sales_Data Base Management SPV
    9 Sales_Business Process Specialist
    10 Canvasser_Salesman
    11 Acquisition & Management: Relationship Manager
    12 Commissions & Incentives SPV
    13 Merchandising Supervisor
    14 Postpaid Activation Team Leader
    15 Manager for MIS Commercial

    karirzone.com

    Mei 1, 2007 at 6:29 pm

  71. soal kekonsistenan memang benar adanya..
    saya sendiri dulu pernah downgrade salary agar bs diterima di perusahaan vendor telco..

    setelah 4 thn bekerja,alhamdulillah akhirnya saya memetik buahnya dgn bekerja sbg expat telco…

    mr.humble

    Mei 1, 2007 at 8:37 pm

  72. Saya tertarik dengan Pak Made dan Pak Humble and Pak Learner, saya juga sudah 2 th bekerja di salah satu vendor Telco dan gajinya juga dibawah standar perusahaan Telco.Cuma yang menjadi masalah share knowledge di vendor saya ini susah sekali, semuanya dikuasai oleh para expat, sampe sesuatu yang begitu mudah saja harus dikerjakan oleh mereka, dan kadang2 orang lokalnya lebih ngerti…yach kan gimana mau berkembang kalo begitu?
    bisa minta saran vendor2 Telco mana yang share knowledgenya bagus, kemarin sempat dapat tawaran dari vendor baru, cuma masih takut untuk pindah .. :D

    Learner_2

    Mei 2, 2007 at 2:54 am

  73. Salam kenal semuanya….(gak pd sebutin nama nih).bapk2 senior,Mr Chen, Mr Made, dna Mr learner, dan vasilitator mr priandoyo tentunya.hehe..awalnya cari2 ttg FMCG, nyangkut di blong ini. dannn…jadi baca pendapat para pakar nih.Saya sangat tertarik dgn komentar2 nya.
    Salut buat Mr Made, comment nya, ttg go internasional.he he..saya alumni ITS, elektro telkom jg nih..kalo ada peluang ksh tau saya y buat go internasional..
    Mr Chen, ada peluang nggak buat saya nih…saya back groung pendidikan tek. elektro telecom.Tp, experience 3 th sales & marketing, msh jadi outsourcing nih…Anda bisa bantu?
    truss yg kedua, Mr.chen ada artikel2 ttg FMCG, nggk nih?..bisa di sharing ke saya?

    cew ndeso

    Mei 9, 2007 at 1:57 am

  74. Wah Om JB Chen, analisa dan comment Anda bahkan melebihi postingan Mas Priandoyo :D lol
    Analisa dari sisi Bakrie nih
    Tapi emang siy bakrie pinter bidik pasar dan melakukan analisa yang baik sehingga bisa bersaing dan merebut pangsa pasar. Orang2 yang di daerah luar Jabotabek kayak saya aja makin merindukan kedatangan bakrie dan penasaran banget

    Mmm, kalo dari sisi penetrasi pasar tiap pemaen baru dalam dunia telekomunikasi kita, masih sama strateginya, maenin harga serendah mungkin
    Nah, masalahnya sekarang adalah terkait dengan jaringan
    Operator baru dengan jaringan kecil tentunya tidak akan dilirik begitu saja walau menjanjikan tarif serendah apapun

    Nah, soal loyalitas pelanggan sepertinya menjadi prioritas yang kedua setelah berhasil menggaet pelanggan baru dengan iming2 tarif super hemat. :D

    Salam kenal untuk semuanya

    riyantoro

    Mei 16, 2007 at 4:50 pm

  75. wahh..mgg lalu habis interview bakrie nih…cuma nego gaji gak sesuai yg diharapin, buat yg experience di cellular sales 3th.ditawar cuma skitar 2,xxx jt..ada yg tau nggak, sebenernya brp sih utk posisi sales?

    fy'z

    Mei 22, 2007 at 9:14 am

  76. Thanks dulu buat mas anjar atas sarananya.

    Saya dari broadcasting, tapi background saya dari telco. dan sampai saat ini masih sering mengikuti perkembangan telco.
    Apalagi dengan adanya Konvergensi, nantinya domain antara telco, broadcast dan IT gak jelas alias menyatu.

    Kalo ada yang mau posting teknologi yang akan dihadapi disini kayaknya makin seru, bukan cuma standar gaji, tapi juga wawasan kita bisa berkembang.

    Saya salut dan bangga atas tanggapan Bpk, Chen dan senior lainnya. semoga Indonesia diisi oleh orang orang yang mau maju dan bermartabat.

    Salam buat semua, good luck, ciao…..

    fl3a

    Mei 22, 2007 at 9:23 am

  77. Pak JB. Chen

    tolong komertar mengenai WIFI yang akan di tender oleh Gov.

    Laburoncong

    Mei 25, 2007 at 9:25 am

  78. Kebetulan banget nemu blog ini…Kereenn..
    Skalian mau tanya jadinya…Kasih info atau masukan dong, saya ditawarin kerja menjadi corporate secretary BUSOL XL, kira2 jobdesk itu apa yaah?
    Terima kasih atas infonya…Maju teruuus….

    Adriana Aditya

    Mei 30, 2007 at 9:57 am

  79. Pak..terima kasih utk infonya. Kalau menurut bapak trend gaji engineer di dunia telco dalam 3 tahun ke depan diperkirakan naik berapa % per tahun ya..? Inflasi kan hanya 6%.. Terima kasih

    Dani

    Juni 15, 2007 at 11:30 am

  80. lam kenal, saya mao tau soal profil pt sinarmas teleco secara lengkap, dimana ya ???/pls bls

    bayou

    Juni 20, 2007 at 2:24 pm

  81. kekekkeke dateng aja ke jalan sabang 45

    ronie

    Juni 20, 2007 at 5:05 pm

  82. Jl Sabang 45 Menteng, ada tulisan gede SMART market target kaga muluk2 cukup karyawannya aja…:P dia bisa 3G loh..

    ronie

    Juni 20, 2007 at 5:10 pm

  83. ada pertanyaan. kembali ke artikel lama. komposisi sahama sinar mas di mobile 8 sekarang gimana. jadi ST – bisa beroperasi lintas batas region karena mengakuisisi mobile 8 yah. hem, jadi antar fren dengan ST gak bunuh bunuhan dong nantinya ?

    butuh update info nih. kalau kendaraan yg dipakai itu fren, bisa jadi yg akan terbunuh malah gsm toh, ya .. :)

    atau kalau ada dua pemain cdma lintas region, ST dan fren, positioningnya pastinya satu di posisikan high end, satu lagi kelas value.

    secara mobile 8 sudah jalan di bali [meski sinyal masih suka dower kalau sore], dan beberapa bulan ke depan menjajah kalimantan dan sulawesi. jadi pengen tahu strategi positioningnya ST itu gimana.

    papabonbon

    Juni 26, 2007 at 3:14 am

  84. maaf ngiklan numpang lewat…buat yang berada di area pemalang atau tegal bagian selatan.Butuh info ceria dan pemesanan hubungi wiwit, yai, joeki, iwan ke no:0828290036, 08282900037, 0828900038, 08282900039..

    wiwit

    Agustus 1, 2007 at 9:45 am

  85. Dear all,

    Berbahagialah utk para lulusan Telco Engineering terutama dr Univ2 ternama bidang TelCo_IT seperti STTTElkom, ITB, ITS dan UI. Yg lainnya mohon maaf didunia telco_it masih blm bisa ngelawan the big 4 itu.

    Dept Head (setingkat manajer di BTEL) utk posisi technical nett take home pay anda berkisar antara 15-20 jt. Ini setara permanent position utk Senior Consultant Engineer di Vendor asing seperti Ericsson dan Nokia Siemens Network.
    Section Head utk technical di BTEL sekitar 8-15 jt.
    Utk sales, finance dll akan sedikit lbh kecil dibawah itu.

    Di Indosat, XL, TSEL, terus terang saja salary nya tidak sebesar operator baru spt BTEL, NTS atau bahkan 3.
    Tetapi bonus mereka yg gila2an terutama TSEL, karyawan TSEL bisa setahun 24-30 X gaji. Nah sekarang bayangkan anda fresh grad di TSEL dgn Salary 2,5 jt, tp setahun anda terima gaji dan bonus2 = 24×2,5 = 60 jt.
    Kalo di BTEL anda dpt 3.2 jt, tp dlm setahun paling2 mentok di 15×3,2 = 48 jt.

    Oh ya saya mau mengoreksi komentar JB CHen, kalo anda masih muda, inovatif dan kreatif, lbh baik jgn join ISAT dan TSEL, 2 big player ini sdh terlalu gemuk dan birokratis, orang2 lama2 tua2 (tua di terminologi telco adalah >35), anda akan susah berkembang. Lbh baik anda masuk vendor atau operator baru, kesempatan anda utk tumbuh akan jauh lbh besar. XL memang incumbent, tetapi corporate culture lbh baik dibanding TSEL, ISAT, sehingga utk anak muda ok lah, tp tetep gak sebaik anda join vendor kalo mau car knowledge.

    Lantas kalo bicara mengenai salary di vendor asing yg katanya underpaid, vendor itu pasti vendor cina seperti ZTE atau Huawei. Chinese company terkenal suka “memeras” karyawannya. Beberapa karyawan Huawei di China mainland sana bahkan ada yg meninggal yg kontroversinya krn working pressure. Silahkan cek di wikipedia “Huawei”.

    Kalo anda kerja di vendor Eropa, Alcatel, NSN, Ericsson, Motorola, gak mungkin anda underpaid. Pengalaman >3 thn , THP Nett anda at least 10 jt.

    Bagi anda2 engineer yg mau nyari >30 juta, jg gampang, jadi tentara bayaran alias kerja kontrak. Banyak sekarang lowongan engineer2 kontrak utk project di Indonesia, rata2 per 6 bln utk rate >$4000, atau 1th utk rate $3000.

    Tp ini sih gak ada apa2nya dibanding engineer di oil company. Contoh :permanent position as Drilling Engineer di Oil Service Company lokal terkemuka, dgn exp >3 thn bisa terima basic >10 jt, plus field allowance 500 rb – 1 jt per hari. Tipikal kerja di Oil field adalah 2+1, artinya 2 minggu kerja, 1 minggu off. Bayangkan anda bekerja 20 hr saja sebulan, anda akan dpt 10 jt + (500rbx20) = 20 jt.

    Itu baru lokal, kalo yg asing, basic anda mungkin berkisar belasan juta, tp field allowance anda dlm US$, utk exp >3 thn rata2 >$100.

    So, up to now, OIL and GAS company still the best choice for engineer. Telco is still 2nd.

    someone

    September 11, 2007 at 9:04 am

  86. industri telekomunikasi lg booming…

    setiadi ihsan

    September 17, 2007 at 3:52 am

  87. mas someone,
    quote “Kalo anda kerja di vendor Eropa, Alcatel, NSN, Ericsson, Motorola, gak mungkin anda underpaid. Pengalaman >3 thn , THP Nett anda at least 10 jt.”

    kalo di NSN, fresh graduate dgn posisi outsource jr engineer brp yah ? thx

    mas

    September 17, 2007 at 5:30 am

  88. WAH KAYAKNYA GUE SALAH JURUSAN NICH!!!!
    Tau gini dulu ga kuliah di accounting ya?? Belum lagi sekarang nyasar kerja di Bank, tambah nggak jelas nich yang bisa dijual sekarang apa?
    Buat anak2 SMA diseluruh dunia, JANGAN PILIH KULIAH DI EKONOMI MENDING CARI IT AJA…. hehehehe

    dga

    September 18, 2007 at 11:25 am

  89. Pendekatan Value Based Pricing, operator/perusahaan telco mana yang sudah nerapin pendekatan ini????? soalnya di luar negri dah lama koar2 tentang ini…
    untuk yang tau diharapkan comment nya….

    pricequeen

    September 19, 2007 at 7:14 am

  90. To Mas Made…

    kerja dimana Mas di middle east..

    spt nya menarik juga nih…? QTEL bukan??

    Thanks yaa…
    buat guidance aja nih..

    Antok

    September 23, 2007 at 6:24 am

  91. aduh…salah carier path niy…aq kerja di sekuritas asing (bagian back office) udah 10 taon posisi setingkat depthead THP ku baru 20jt..lha rekan2 yg di telco and Oil gaji segitu kali baru sekitar 3 taon kerja kali yak?? weleh-weleh..

    somebody

    September 26, 2007 at 8:18 am

  92. To DGA, tenang aje..masi bole kok nganbil ekonomi..tapi ntar cari kerjanya di sekuritas asing (asing yg gde yak) en posisinya jangan di back office…tapi front office…gaji perbulannya untuk level junior paling apes 40 jt (pengalaman >5th) yang uda senior yah yang pasti tiap bulan bisa beli mobil Serena HWS deh. ..jangan tanya bonus…bisa 3 taon gaji…inget..apply-nya jadi dealer, sales trader, sales, research analyst and Bankers.
    Untuk back office, junior-nya (pengalaman >2th) 6jt, level assistant manager 15jt en staff senior-nya 11jt..bonus skitar 4-5x setaon dapet 13x gaji..nhaa…beda banget kan ama yg front office…hiks…

    somebody

    September 26, 2007 at 8:26 am

  93. salam kenal,
    kalo temen2 masih muda dan suka tantangan, overseas oil&gas sedang hot2nya nih. Nggak hanya oil company tapi juga di oil service. Bahkan negara2 west afrika (angola, nigeria dll) perbulan engineer 7-10 thn exp, dapet USD 15k. Kalo mau famili status juga mereka welcome kok.

    kon-gali

    Oktober 1, 2007 at 11:29 am

  94. To mas anjar, sekali2 dibahas dunk dunia BuSol jg,baru masuk ke dunia BuSol nih,klo bisa yg BisPro nya otomotif,sesuai ma dunia saya,salam hangat buat semua

    newbie

    Oktober 10, 2007 at 4:44 am

  95. aNTONIAS Says:
    Januari 11th, 2007 at 6:26 am
    TEMAN SAYA DI TERIMA DI SINAR MAS TELEKOM CUMA GAJINYA SANGAT KECIL, SAYA SURUH TOLAK AJA. EMAN DENGAN PENGALAMANNYA YANG 5 TAHUN DI PERUSH TELEKOMUNIKASI MASA GAJI CUMA 1 JUTA STANDAR DENGAN YANG FRESH GRADUATE. WAH EMAN KOK GITU YA SINARMAS KATANYA PERUSH BESAR….??SEHINGGA SAYA SARANKAN NUNGGU ESIA AMA GEBRAKAN MOBILE 8.KAN DIA SERTIFIKAT DAN PIAGAM BANYAK NGAPAIN TAKUT …HHA HHA

    Gak begitu ah..masa pengalaman 5 thn digaji Rp 1jt? Kalo ngarang yang bener donk…Kecuali kalau ditest ternyata gak qualified ya…Maksudnya 5 thn kerja, tp gak ngapa2in..
    Kalo qualified, dijamin utk level staff specialist aja bisa dapet minimal 6jt. Utk level mgr malah lebih besar dr Telkomsel. Ini kata temen saya, salah satu petinggi di Smart Telecom, dan bisa dipercaya lho…. Jadi, tolong jgn sembarangan bikin posting ya…

    John

    Oktober 16, 2007 at 7:31 am

  96. Ada yang bisa sharing buat jadi vendor supply barang-barang ke operator seperti pak iwan. tx.

    Bob

    November 1, 2007 at 8:35 am

  97. saya suka bete baca masalah mapping gaji begini. Bukan2 apa2… mendingan ngomongin kesyukuran drpada ngomongin gaji yg jatuh2nya menjauhkan dr syukur.. mau gaji berapapun smp 100 jt/bln, bukan jaminan bs hdp bahagia & bisa masuk surga.. :D

    dirq

    November 28, 2007 at 5:46 am

  98. dga Says:
    September 18, 2007 at 11:25 am

    WAH KAYAKNYA GUE SALAH JURUSAN NICH!!!!
    Tau gini dulu ga kuliah di accounting ya?? Belum lagi sekarang nyasar kerja di Bank, tambah nggak jelas nich yang bisa dijual sekarang apa?
    Buat anak2 SMA diseluruh dunia, JANGAN PILIH KULIAH DI EKONOMI MENDING CARI IT AJA…. hehehehe

    Mas saya juga dari jur akuntansi…dan dulunya saya merasa salah masuk jurusan karna pengennya ke IT…..namun kemudian saya menyadari bahwa sesuatu yang telah saya pilih harus dijalani dengan sungguh2….akhirnya saya jalanin akunting + belajar sambilan IT dari les dan internet…..Kalo menurut saya tingkatkan kompetensi diri terus menerus…..pelajari perkembangan teknologi informasi khususnya ke arah akuntansi……

    Saya jadi teringat pesan dosen saya nih
    ” Jadilah barang langka karna barang langka itu susah didapat dan mahal harganya”

    Sampai sekarang itu masih jadi pedoman saya….berusaha memiliki skill yang mendukung skill akuntansi saya yang jarang dimiliki oleh orang lain…mempelajari perkembangan teknologi dan pasar………lebih jelasnya jangan jadi orang yang biasa2 aja….jadilah orang yang luar biasa….belajar terus menerus….tingkatkan kompetensi diri…..tingkatkan skill. Ntar pasti employer yang nawar mas…

    Kalau saya rasa mas bisa bisa coba belajar sap untuk yang functional ficonya kan mas udah punya dasar akuntingnya…lebih gampang belajarnya…atau bisa juga coba pelajari QAD….
    yang lebih mantep mas kalo menurut pendapat saya nih….jadi auditor dulu di kap big four…..cari pengalaman dan serap ilmu sebanyak-banyaknya….

    Jadi menurut saya nggak masalah mau pilih jurusan apa asal dia betul2 enjoy dan tekun serta mau terus belajar dan meningkatkan komptensi diri…..

    Jangan jadi orang yang biasa2….berusahalah menjadi orang yang luar biasa……

    akumus

    Desember 28, 2007 at 8:21 pm

  99. Dear all,

    Menanggapi Antonias, ini pengalaman pribadi kamu atau teman kamu.

    Emang sih teman kamu banyak pengalaman, sejuta prestasi.

    Maaf saya juga stage manager di salah satu perkebunan terbesar di Indonesia, dengan 15. 000 orang karyawan & 100 staff kantor kebun juga pabrik CPO, Saya cuma sekedar meluruskan peluh anda sdr. Antonias.

    Belum tentu teman/anda sendiri handal di Perk. Smart, karena lain lubuk lain pula ikan’nya.
    Nah, anda mungkin handal memancing di kolam/tambak dengan hasil kerja memuaskan, akan tetapi belum tentu di lautan dengan komposisi kerja berbeda.

    Kecuali anda langsung di hack/di tawari perk. Smart untuk posisi tertentu dari observasi mereka bahwa kerja anda bagus dgn prestasi anda, namun jika kita ingin apply ke perusahaan lain dgn vendor yang sama itu batas waktu kita tidak bekerja di vendor sebelum’nya harus paling minimal 5 tahun anda tidak bekerja di vendor sebelumnya.

    Jadi, toh anda harus memulai dari nol. Karena dari coment anda saya melihat, walaupun anda sejuta prestasi, akan tetapi dengan segudang prestasi masa di publik anda blak-blakan menulis nama Perusahaan tempat anda test, juga basic salary yg mereka tawarkan? Kalo gaji kita biasa negosiasi toh, sampai dimana anda dapat menjual nilai dedikasi anda.

    Maaf sebelumnya, saya dari perkebunan di hack/di tawarkan di industri garment & event organizer dengan salary lebih tinggi, fasilitas lebih, maka itu saya memilih industri entertaint & fashion tersebut.

    Untuk itu, kita harus bisa dengan motto ”the right man in the right place”.

    G’luck for you & all..

    Warm regards,
    Poetra Pardede. SE

    Poetra

    Maret 12, 2011 at 11:53 pm


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.