Anjar Priandoyo

Catatan Setiap Hari

Struktur gaji di NGO

with 169 comments

NGO (Non Governmental Organization) atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) termasuk yayasan, lembaga-lembaga merupakan salah satu pilihan karir yang menarik untuk dicoba. Ada yang punya pengalaman? entry barrier mungkin? sharing worklife balancenya? issue bekerja di NGO? moril? politis? apapun.

Mas Anjar gimana kalo gajinya orang orang NGO, dibahas dong, ada kenalan cuman S1 experienced 9th ditawarin (bukan nglamar) kontrak 5bl montly dikasih 25jt rencananya sih sistemnya mo fifty-fifty dengan tempat dia kerja 12.5jt buat dia separuhnya buat tempat dia kerja (nanti abis kontrak balik lagi ke kantor lama). Sedangkan di tempat dia kerja ada S3-UK, dosen Uni terkenal Non experienced tapi ndak kepilih
Mas Jono di thread gaji fresh graduate

Ini sebuah insight lain, coba di international NGO semacam IOM, IFRC, save the children, CRS, dan lain-lain. aku lulus 2005, sekarang dapat sekitar 12 jutaan nett. sukur2 nanti kalau bisa tembus le lembaga2 PBB, beberapa kali lipat dapatnya. goodluck
Mba Titi di thread survey gaji SWA

…55% dari total responden mengaku bahwa mereka menerima gaji sebesar 3 – 6 juta rupiah per-bulan. Sedangkan 10% dari total responden menerima gaji senilai 10 – 15 juta rupiah. Ini adalah data berdasarkan responden yang rata-rata masih muda dan umumnya bukan dosen. …
Trend NGO di Aceh Institute

..Aku sih udah punya gambaran, tapi yang buat aku bingung yayasan ini adalah peleburan dari yayasan dan program yang besar, jadi anggotanya (kurang lebih 100 orang) udah pada punya gaji and masa kerjanya udah lama2, range penyebaran gaji mereka juga nggak merata.. ada beberapa orang yang gajinya 15 juta, 9 juta tapi juga ada yang cuma 1 juta. …
Mba Tini via email

Written by Anjar Priandoyo

Juli 30, 2007 pada 3:27 am

Ditulis dalam Career

169 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. NGO yang dari atau berafiliasi ke LN, biasanya punya standar penggajian dari headquarter. Karena biasanya dalam mata uang negara2 tsb ($, pound, yen, euro), jadi gede kalo dikonversi ke Rp.
    Tapi ada juga yang punya 2 macem golongan: staf lokal dan staf standar HQ.

    Mbak Titi dapet 12 jt nett itu kan berarti gajinya sekitar $1,500 gross. Kayaknya masih agak dibawah standar S1 fresh grad di HQ.
    Untuk kasus temen mas Jono, itu juga biasa. Gaji kontrak memang “gede”. Dari situlah kami (peneliti yg punya pengalaman dan spesialisasi yg pas) biasanya dapet proyek tambahan selain yg dari kantor. Gaji kontrak untuk yg level manager biasanya minimum $3 ribu. Kalau PhD dan pengalaman, level jabatannya bisa di atas manager, dapet kl. $5-7 ribu/month. Kalau bisa jadi boss cabang Indonesia atau senior adviser/consultant ya sekitar 2x lipatnya.

    Dosen dari Depok biasanya laku tuh (krn umumnya jadi peneliti juga sehingga punya pengalaman yang memadai). Tapi banyak juga yg suka dapetin proyeknya saja :) Kerja diatur sendiri, yang penting outputnya bisa dipertanggungjawabkan. Dari kerja 6 bulan, uangnya -kalau dia tidak pakai bendera lembaga/univ alias buat dia sendiri- bisa buat beli apartemen.

    Keliatannya enak. Tapi semuanya memerlukan skill dan knowledge yang kompetitif. Juga network yang efektif. Dapet tawaran kerja/proyek juga biasanya diawali dari rekomendasi atau reference-nya (pernah ngerjain apa, sama siapa). Kalau perlu asisten juga, kita biasanya tidak buka pengumuman, cukup tanya kolega, siapa yang kira2 cocok. Trus baca CV dan wawancara.

    Soal isu moril atau politis, hahaha… susahlah.. tidak bisa digeneralisir. Tergantung banyak hal. Bagi saya, yang paling penting: bukan proyek buls**t dg uang utangan ke negara kita. Variabel laen2nya liat case by case.

    konsultan

    Juli 30, 2007 at 4:21 am

    • Apa ada informasi lowongan bekerja di NGO asing di bidang Pendidikan dan Kesehatan, dengan target operasi daerah Flores (kabupaten manggarai). Saya tertarik untuk kiprah di bidang ini, lebih bagus lagi kalo based officernya ada di Denpasar- Bali untuk memudahkan mobilitas supervisinya….

      Victor Djedoma

      Oktober 20, 2009 at 4:10 am

    • Salam kenal
      saya saat ini bekerja di LSM lokal di daerah sorong papua barat…
      kerja di LSM jangan hanya di lihat dari gaji, untuk LSM lokal tempat saya bekerja, bila di lihat gaji maka banyak yang akan menolak. yang menjadi dasar saya dan teman2 saya adalah beban moril melihat penderitaan masyarakat kita yang masih sangat memprihatinkan

      imran

      April 29, 2012 at 1:47 am

      • salam kenal….saya ingin tahu banyak tentan LSM yang ada di kota Sorong. bisakah anda membantu informasi untuk saya? saya juga tinggal di kota Sorong.

        Mimy Mirzana

        Januari 31, 2015 at 5:30 am

      • ada banyak sekali LSM di kota sorong, masing2 bekerja dengan isu yang berbeda walau ada juga yang sama seperti untuk isu kesehatan ada YSA ( yayasan Sosial Agustinus ), TB Care Aisiyah, Yayasan Papua Lestari ( YaPaRi ), Yayasan Pelita kasih, CHAI, Yayasan anak sehat papua ( YASP ). sedang untuk isu pendidikan ada Belanta Papua, Bunga papua, LPK ( Lembaga Penelitian kampus ), untuk isu lingkungan ada CI ( Conservation Indonesia ), THIENS , COREMAP, isu politik ada LP3S dll

        imran

        November 2, 2015 at 11:45 pm

    • mohon infonya untuk diikutkan

      hamdani hamu

      Oktober 31, 2015 at 5:28 am

  2. Sebelum berbicara tentang rate gaji di NGO, saya usul sebaiknya diklasifikan lagi lebih detail perihal NGO. Jika kita sebut NGO, Non Govermental Organization asumsi publik umumnya mencakup pengertian yang sangat luas. Masyarakat menganggap NGO, atau LSM untuk semua organisasi social yang tidak bekerja untuk pemerintah, termasuk di dalamnya Lembaga Donor (Dana Hibah), Community Base Organization (CBO), Civil Society Organization (CSO) dan beragam institusi lainnya. Badan hukumnya pun sangat beragam, dari mulai Yayasan sampai dengan Paguyuban atau bahkan komunitas.

    Kalau kita sepakat mengerucutkan NGO menjadi Lembaga Donor dan turunannya. Sektor ini saya pikir bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Kelompok Pertama Lembaga Donor, kelompok kedua Lembaga Implementor termasuk didalamnya LSM, organisasi masyarakat, organisasi social dan sejenisnya. Kemudian kita bagi lagi menurut operasional dan sumber dananya menjadi International dan Lokal. Jika setuju kita buat klasifikasi pasar seperti tersebut maka kita akan mendapat empat kategori NGO. Pertama Lembaga Donor International, Lembaga Implementor International, Lembaga Donor Lokal dan Lembaga Implementor Lokal. Masalah badan hukum bisa dibahas terpisah.

    Karena kita ingin membahas perihal struktur gaji, maka tujuan dan klasifikasi kita bahas terpisah saja di thread yang lain agar pembahasannya tidak melebar. Termasuk unsur politis, moral dan problematikanya.

    Kembali ke struktur Gaji. Jika kita sepakat membagi berdasarkan 4 kategori diatas. Untuk Lembaga Donor International tentunya menempati posisi teratas untuk penawaran gaji. Lembaga-lembaga yang termasuk dalam kategori ini merupakan lembaga penyalur dana hibah (bantuan luar negeri umumnya) baik dari pemerintah negara asing ataupun swasta ke lembaga-lembaga non pemerintah/pemerintah di Indonesia. Dalam istilah per-NGO-an bantuan tersebut sering disebut Grant (hibah). UN (dan segala organisasi turunannya, UNICEF, UNESCO, ILO, dst), FORD FOUNDATION dan ASIA FOUNDATION misalnya masuk ke dalam kategori ini.

    Selain itu banyak juga lembaga donor milik pemerintah asing yang beroperasi di Indonesia, misalnya USAID, AUSAID, CIDA (Canadian International Development Agency, DANIDA (Danish), dst. Tapi karena topic ini judulnya Non Government Organization mungkin lembaga-lembaga ini bisa kita keluarkan dari klasifikasi diatas. FYI, lembaga donor milik pemerintah asing juga merupakan organisasi menarik untuk berkarir.

    Peringkat Kedua mungkin ditempati oleh International NGO. International NGO merupakan LSM asing yang beroperasi di Indonesia untuk menyalurkan/menjalankan langsung program bantuan yang mereka laksanakan. Memiliki kantor cabang dan berbadan hukum Indonesia. Umumnya berbadan hukum Yayasan. Mercy Corps, Save the Children, Catholic Relief Service, World Vision International, WWF dan berbagai lembaga lainnya masuk ke dalam kategori ini.

    Peringkat Ketiga ditempati oleh Lembaga Donor Lokal. Walaupun ada juga beberapa lembaga yang penawaran gajinya lebih tinggi dari International NGO, namun saya pikir rata-rata penawaran gaji dari organisasi di kategori ini kurang lebih sama atau sedikit lebih rendah di banding International NGO. Sama seperti Lembaga Donor International, Lembaga ini beroperasi untuk menyalurkan dana hibah ke Lembaga Implementor/Pemerintah Lokal. Lembaga seperti Partnership for Governance Reform, Yayasan Tifa, Yayasan Kehati, Yayasan Bina Swadaya, masuk kedalam kategori ini.

    Peringkat terakhir merupakan Lembaga Implementor Lokal (LSM Lokal) walaupun tidak semua organisasi yang masuk kategori ini memiliki penawaran gaji lebih rendah dibanding tiga kategori diatas, kira-kira kurang lebih seperti itu. Beberapa LSM local juga sanggup menawarkan kompensasi seharga LSM International.

    Lalu berapa kira-kira struktur gaji di NGO? Untuk memudahkan kita beri label A untuk Lembaga Donor International, B untuk Lembaga Implementor International (International NGO), C untuk Lembaga Donor Lokal, D untuk Lembaga Implementor Lokal (LSM Lokal).
    Umumnya posisi di NGO terbagi menjadi pekerjaan yang berhubungan dengan program dan pekerjaan administrasi yang mendukung berjalanannya Program. Rata-rata kompensasi pekerja program lebih besar di banding yang non program (Keuangan, Administrasi, HRD, dst), mengingat lini operasi NGO adalah di pelaksanaan program. Namun bukan berarti pekerja Non Program tidak penting. Tetap penting, akan tetapi karena kompleksitasnya tidak sehebat pekerjaan sejenis di sector profit, maka untuk posisi non program biasanya penawaran gajinya agak dibawah dari posisi program.

    Posisi Top Eksekutif
    A Country Director/Country Representative > USD 20.000 per month
    B Country Director/Country Representative > USD 10.000
    C Executive Director sekitar Rp. 20.000.000 – Rp. 150.000.000
    D Executive Director sekitar Rp. 3.000.000 – Rp. 15.000.000

    Posisi Program Super Specialist
    A Program Advisor/Program Director USD 5.000 – USD 10.000
    B Program Advisor/Program Director USD 3.000 – USD 7.000
    C Program Director/Program Manager Rp. 15.000.000 – Rp. 30.000.000
    D Program Manager Rp. 2.000.000 – Rp. 6.000.000

    Posisi Program Specialist
    A Program Manager sekitar USD 3.000 – USD 5.000
    B Program Manager/Officer sekitar USD 1.500 – USD 2.000
    C Program Officer sekitar Rp. 6.000.000 – Rp. 20.000.000
    D Program Officer sekitar Rp. 1.500.000 – Rp. 5.000.000

    Posisi Non Program Selevel Director/General Manager
    A Sekitar USD 2.000 – 5.000
    B Sekitar USD 1.500 – 3.000
    C Sekitar Rp. 15.000.000 – Rp. 30.000.000
    D Sekitar Rp. 1.500.000 – Rp. 7.000.000

    Posisi Non Program selevel Manager
    A Sekitar USD 1.000 – 2.000
    B Sekitar USD 750 – 1.500
    C Sekitar Rp. 6.000.000 – Rp. 15.000.000
    D Sekitar Rp. 1.500.000 – Rp. 5.000.000

    Posisi Non Program selevel Staff Operasional
    A Sekitar USD 500 – 1.000
    B Sekitar USD 200 – 750
    C Sekitar Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000
    D Sekitar UMR – Rp. 3.000.000

    NGO Lokal di Aceh atau yang memiliki program di Aceh atau beroperasi di Aceh agak memiliki pengecualian. Karena khusus Aceh pasarnya sudah terbentuk, mungkin bisa 25 – 30% lebih mahal.

    Posisi Non Program level clerical, dari UMR sampai dengan batas bawah dari struktur diatas ini.

    Ada juga posisi pekerja social dan volunteer yang tidak termasuk dalam struktur diatas. Untuk posisi ini umumnya dibayarkan penggantian uang makan dan pengeluaran harian atas pekerjaan yang dilakukan. Beberapa sama sekali tidak dibayar.

    Untuk NGO bentukan Perusahaan swasta dengan maksud menjalankan unsur CSR struktur gajinya mengikuti struktur gaji perusahaan, biasanya sama dengan standar gaji industri umumnya.

    Sebagian NGO memang menawarkan gaji yang besar dibanding sektor profit mengapa? Karena sebagian besar pekerjaan yang ditawarkan merupakan short term job dengan model kontrak kerja waktu tertentu. Operasional NGO umumnya bersifat project base, dengan range mulai 3 bulan sampai 3 tahun, beberapa sampai 5 tahun dan paling lama 10 tahun. Gaji pun hanya single salary paling banter plus THR, tidak ada bonus dan insentives dan tunjangan kesuksesan lainnya mengingat sifatnya non profit. Semakin pendek masa kerjanya kompensasi per bulannya harusnya semakin besar, tergantung juga ke latar belakang pendidikan dan pengalaman si pekerja.

    Dan lagi hanya beberapa gelintir NGO yang menawarkan karier path untuk karyawannya. Oleh karenanya mayoritas pekerja di sektor ini merupakan kutu loncat project yang beralih dari satu project ke project lainnya. Sebagian lagi merintis karir politik berbekal latar belakangnya di NGO. Memang ada beberapa NGO yang sustain untuk jangka panjang, namun tidak sedikit juga yang sangat tergantung dari pendanaan oleh donor.

    Jadi, bagi rekan-rekan yang tertarik untuk masuk ke sektor ini, paradigmanya harus dirubah. Di sektor non profit agak sulit untuk membuat perencanaan karir jangka panjang hanya dengan bekerja di satu institusi, mengingat ketidakpastian kerjanya cukup besar. Hal ini tentunya akan berimbas ke perencanaan financial jangka panjang juga. Misalnya mau kredit rumah atau melakukan investasi jangka panjang. Tujuan dan motivasi karirnya juga musti di rubah dari profit motif jadi social motif.

    Masih tertarik berkarir di NGO? Yang pasti sih, berkarir di NGO cukup menantang. Pasarnya masih abu-abu, standardisasinya belum ada. Jadi struktur kompensasinya pun masih samar-samar.

    PS. Data diatas merupakan asumsi pribadi atas informasi dan pengalaman penulis bekerja di sektor ini. Mohon ditambahkan dan dikoreksi kalau ada hal yang kurang tepat.

    Salam,
    Riza

    Riza Boris

    Juli 30, 2007 at 5:57 am

    • saya tertarik dengan paparan dari mas Riza…
      saya mau tanya nih mas,, soalnya saya kan new commer di NGO/LSM,,,
      Apakah NGO/ LSM bisa mendirkin sebuah perusahaan dibawah bendera NGO/LSM, dan uang yang digunakan sebagai modal buat perusahaan itu uang program yang di saving dari gaji setiap pekerjanya…
      karena saya jadi bingung soalnya Badan hukum NGO/LSM sudah berbeda dengan Perusahaan/ CV,PT dll..
      makasih mass,,,

      Asep

      Februari 22, 2010 at 3:37 pm

    • Thanks mas Riza buat infonya yang mendetail dan buat saya tertarik untuk melamar kerja di NGO. Tapi pertanyaan saya, bisakah melamar lebih dari satu posisi di satu NGO international? Misal: NGO tersebut buka 5 posisi dan dua diantaranya saya apply. ya siapa tau nyantol salah satu….

      janet

      Mei 26, 2010 at 4:49 am

    • bagaimna nasib para pl di daerah hanya menerima upah 900rb dan tranport per hari 30rb blm lg ada potongan lembaga apakah dengan total gaji yg ditandatangani oleh pl keseluruhan 1.380 rb per bulan itu benar adanya atau akal2an orang2 pusat..??mohon balasan nya gmn mau sejahterah kao begini caranya sedangkan resio pl sangat berat sekali..

      tri

      Agustus 7, 2012 at 5:21 pm

  3. Gw kerja di NGO, kebetulan di Aceh… sekarang jadi konsultan2 kecil-kecilan aja. Kalo mau bicara gaji 2 bos di atas gw langsung, besar juga. Adalah dalam rate di atas.

    Tp kerja NGO/LSM bukan cuma soal gaji bro. Kebetulan gw di Aceh nih. Bos2 gw udah biasa dengan Aceh, juga banyak tawaran di mana2. Tp Hampir dua-duanya udah merasa enough di sini. Padahal kerja pemberdayaan mereka berdua bagus2. Ya berhasillah menurut gw. Gw sendiri pernah direkomen temen ke IOM, tp gw ga jadi ambil. Soalnya gw dah keder duluan dengan jobdes-nya yg gila2-an. Gw tahu sih mungkin ga semuanya 100% harus dikerjakan sebagaimana biasanya, tp gw ga mau berlebihan soal itu…

    Soal kerja di LSM juga di bagi 3 kali om. 1) Kerja di lembaganya, lalu mengembangkan lembaga kita sendiri, 2) Kerja di programnya, yakni mengembangkan kegiatan lembaga. Kita jadi kyk konsultan lepas aja per program. 3) Kerja case by case aja. Project in the project-nya lembaga tertentu.

    Ilustrasinya gini, ambil contoh dosen2 di Depok itulah. Kalo bawa bendera/lembaga sendiri, ya yg pertama. Kalo ga bawa bendera tapi terlibat di project tertentu dari awal hingga selesai, ini yg kedua. Nah contoh ketiga, parttime consultant yg berfungsi sebagai researcher dan assesment atau tenaga evaluator dan monitoring…

    Di Indonesia konon juga ada darah biru LSM-nya. Ada lingkaran org2 berpengaruh dan jadi sumber segala informasi dan tentu saja dana dari donor… Mau karier cepet atau lembaga maju, deket2 aja deh ke sana!!! Hehehehehe…

    Btw, setuju dengan bro Riza, mau jadi apa emang di LSM? Mau jadi pegawai bayaran atau mau jadi aktivis beneran? Ya tergantung motif-lah. (Catatan deh: aktivis ya aktivis, tapi bukan sekedar jago advokasi toh :D)

    ilham

    Juli 30, 2007 at 7:50 am

    • mas,saya siska..sy sangat tertarik saya perawat gigi dan sudah bosan bekerja muter2 iklinik jakarta…sy sangat tertarik adakah program ngo yg sesuai dgn sy..saat ini sy kuliah semester akhir fakultas kesehatan mayarakat

      siska yuniar

      Februari 16, 2012 at 2:44 am

    • Saya Lia dan ingin berkenalan dengan para aktivis, ya setuju dengan pendapat mas Riza & mas Ilham yang mengedepankan prinsip kemanusiaan diatas kepentingan pribadi, saya juga pekerja d bidang kemanusiaan dan buat project sendiri bersama komunitas, saya dapat feedback yg bagus dari NGO dan World Bank untuk segera mengajukan proposal dan berbagai respon positif ( yang mereka kirim penawaran via email untuk berbagai penawaran kerjasama, ini link internasional office dari New York). Saya di minta ikut sebagai premium membership NGO. Ayo terus maju dan berkarya, saya bersyukur niat kita untuk membantu masyarakat yang belum dapat kesempatan edukasi, ada penolong yang siap mensupport kegiatan kami…Amien 33x YRA.

      Lia Yuliawati

      November 17, 2016 at 10:15 pm

  4. Btw, bro Riza Boris, are u the “skeleton?” i know? Ketemu di sini dan rupanya ahli soal NGO juga? jika bener itu elo bro :D
    Call me anytime :)

    ilham

    Juli 30, 2007 at 10:42 am

  5. wah, cafe motor ngebahas NGO :D

    papabonbon

    Juli 30, 2007 at 11:27 am

  6. tergantung LSm-nya juga, kalau yang bagus dan menghormati hak-hak buruhnya ya pasti bagus, tapi susahnya kalau LSM-nya berbasis proyek, gajinya ya tergantung proyek

    anggara

    Juli 31, 2007 at 1:51 am

  7. @ Anggara
    Setuju, apalagi LSM tempatku bekerja, tujuannya cuma profit yang sebesar-besarnya biar bisa menambah tebel kantong managing directornya. Meski LSM tempatku berkerja suka menang tender proyek dari lembaga donor asing maupun lembaga lokal karena harga proyek yg ditawarkan murah, tetep aja bayar pelaksana proyek dari mulai pimpinan proyek, peneliti, asisten peneliti, sampe enumerator masih juga dipotong dari harga yg tertera waktu diikutkan tender. Padahal LSM dah dpt puluhan persen profit dr nilai proyek. Udah gitu klo’ di lapangan tim pelaksana bida melakukan efisiensi biaya, g ada reward sama sekali dari efisiensi itu, artinya efisiensi tetep masuk kantong lagi. Emang Pak Managing Directorku yg baru ini lebih cocok jadi entrepreneur daripada jd seorang researcher. Terakhir, dari profit yg diterima oleh kegiatan proyek2 LSM tadi, skr telah didirikan sebuah usaha PT di bidang kuliner, tapi tetep kesejahteraan buruhnya g ada perbaikan.

    *CURHAT mode on*

    neen

    Juli 31, 2007 at 3:19 am

    • oh…gitu?
      tapi yang ane tahu,LSM yang brgerak dlm bidang proyek biasanya mereka mengadakan kerjasama antara pihak ke 1 & ke 2.di situ juga akan tertera pembagian hasil yang sama besar.

      imam

      Desember 5, 2010 at 8:48 am

  8. @neen
    no comment deh *ketawa mode on*

    anggara

    Juli 31, 2007 at 3:51 am

  9. Semoga tambah succsess Boss…..and salam kenal.

    suprie

    Juli 31, 2007 at 7:16 am

  10. @ neen
    Udah dipelajari bener ga struktur dan cara kerja organisasi LSM t4 loe kerja atu itu cuma kesan aja? Jangan salah loe, biasanya ga 100% pendfapatan mereka ambil semua karena memang ada klausul untuk ngembangin lembaga…

    ilham

    Juli 31, 2007 at 1:38 pm

  11. @Ilham
    Klausul ngembangin lembaga???? Dalam bentuk??? Orang semua staff2nya aja g pernah di upgrade kemampuannya. Hmmm, klo’ di bilang cuma kesan sih boleh lah, yang jelas selama di sini g ada upaya lembaga untuk meningkatkan skill SDMnya, yang ada cuma untuk mengembangkan pemasukan lembaga. At least mengirim SDM nya utk pelatihan2 yg berhub dg skill research ga ada. Kontribusi utk pengembangan masyarakat, selama 1 tahun terakhir (selama aku di sini g ada) juga g ada. LSM cm berjalan untuk mengejar tender2 proyek yg memberikan keuntungan bagi lembaga.
    Pernah salah seorang staf (yg juga temen gosipku di kantor) memberikan semacam master plan untuk ngembangin lembaga diantaranya adalah dg memberikan kegiatan upgrade skill bagi staf2 di lembaga dan membuat semacam buletin perekonomian regional, malah ditolak mentah2 oleh pak managing director.
    Ya sud, kesimpulannya biar skill staff berkembang, harap belajar dan berusaha sendiri, trus tularin untuk kemajuan lembaga.

    Sekali lagi……..*curhat mode: on*

    neen

    Agustus 1, 2007 at 3:58 am

  12. saya jadi kagum bener-bener dengan gaji yang hebat2 itu. Lha temen saya dengan LSM dari Belgia cuma dapet € 90 per bulannya padahal kerjanya ngurusin orang penyakita. Kalo minta tambah, jawabnya: pilih aja yang lain. “Wah bule ternyata udah mikir kayak orang Indonesia juga ya, kalau mau ya ayo, kalau gak pergi aja cari yang lain.” Lalu saya bilang, “Makanya jadi orang itu yang pinter dan kreatip, jangan jadi bodo dan gak kreatip.”

    lorensius

    Agustus 1, 2007 at 8:14 am

  13. Wah, keren banget ya ceritanya Mas Ilham. Saya baru aja lulus ujian skripsi, tapi belum wisuda. Kepingin banget kerja di NGO. kalau ada lowongan di NGO, kasih tahu ya….

    Trims

    Suci

    Agustus 2, 2007 at 12:54 am

  14. well….mengatasnamakan kemiskinan dan anak2……ngembil 52% dana utk mereka……..malah ada yg nggak merasa kalo itu salah……..kasihan yach….

    dede

    Agustus 3, 2007 at 3:08 am

  15. Hahahahahaaaa… Dede, sebenarnya gw mau nulis itu percis setelah Suci nulis. Gw juga tertawa2…

    Jadi bengini, ada yg mengatakan bahwa LSM itu sama aja dengan pengemis. Kalo pengemis beneran pake kaleng, LSM pake proposal… But anyway, bukan cuma LSM yg ngemis… Pemerintah dan pengusaha ga kalah gilanya. Bahkan negara pun digadaikan…

    Asal tahu aja LSM yg mengambil dana oprasional lebih dari 25 persen aja itu udah berlebihan. Malah kalo bisa dipatok diangka 20%. Juga ga kalah gilanya klausul2 technical assistance, bukan cuma di LSM tapi di berbagai instansi dan lembaga… Lalu dana bantuan balik lagi ke pemberi bantuan. ga ubahnya pedagang dengan penglicinnya… Hix2 hix2… Tp dunia di sini ga ada yg bersih… Yg ada adalah agent/aktor yg berada dalam struktur, bermain di dalamnya dipengaruhi dan mempengaruhi… dus yg berjuang merubah struktur ke arah nilai2 yg lebih ideal…

    that’s it bro!!!

    ilham

    Agustus 4, 2007 at 8:03 pm

  16. jadi gimana yah jadi malu mo nulis ini teh,bagaimana atuh yah struktur nya kalo yang diliat materi melolo.Astagfirollohalaazim,bhe kalo di kampung mah gak begitu da.di yayasan kami mah gak di gaji kalo bicara sosial yah sosial dha pake urusan materi.Kasian yah rakyat ini,mo jadi apa negara ini,mo maju gimana yang miskin makin miskin (YM3).Yang kaya banyak calo.selamat berjuang bagi mereka yang punya hati nurani

    al-fathul

    Agustus 15, 2007 at 2:33 pm

  17. klu gw bilang NGO hanya memanfaatkan rakyat indonesia yang sedang miskin ,,
    logika nya gini aja,,man mungkin orang datang ke indonsia tidak punya maksud lain selain kegitan sosial,,yg ianya mereka bertujuan melihat kondisi indonesia dari sisi apa bisa di hancurkan ,,ya gak ada lain melalui uang dan uang ,,,
    karena klu kita ke amerika sulit bgt tuh masuk kennegara mereka karean mereka menjaga keuntuhan dan kedaulatan negaranya ,,,,,intinya mereka mau ngerauk hasil SDA kita yang banyak di indonesia maka anak anak indonsia di perkerjakan sebagai ngo…
    by arif

    ARIF

    Agustus 16, 2007 at 6:23 am

  18. …………..hai pemuda indonesia rubah paradigma anda ,,,
    agar tidak menjadi kaum matrealis,,n individualis tidak melihat anak-anak bangsa kita yang tidak lagi memiliki solidaritas antar sesama, saling sikut, salimg menjatuhkan….sebagai anak bangsa mari kita pertahankan kedaulatan bangsa melaui investasi manusia yang berkualitas dan bermoral tinggi demi tercitanya pembangaunan yang sejahtera,,,,

    by: arif (aku tidak pernah Mati)

    ARIF

    Agustus 16, 2007 at 6:30 am

  19. Gimana caranya belajar masuk NGO internasional tapi bahasa inggrisnya pas-pasan (sekalian belajar) ?

    Alimudin

    Agustus 22, 2007 at 5:43 am

  20. saya sangat ingin bekerja di NGO dalam program kesehatan (latar belakang saya S-1 kesehatan) mohon info.

    andreas

    Agustus 23, 2007 at 4:08 am

    • aq jg. Gmna ych caranya

      Devy

      Februari 2, 2010 at 9:32 am

  21. Mas Anjar, kira2 ada lagi nggak ya lowongan kerja di LSM. Saya pengen nyobain nih.Saya udah dua kali di perusahaan (penerbitan buku pelajaran sebagai editor) terus. Trims

    Umam

    Agustus 24, 2007 at 2:37 pm

  22. Aku sangat tertarik dengan pembicaan teman-teman di atas. kerja di LSM toh gampang – gampang susah, berbiraca pada prakulitikasi, persaingan yang amat ketat, gaji yang lumayan gedek, apalagi kita bekerja di sebuah LSM international..waaaaaaaaaaaaaahhhhh…Mantap benar itu..
    Sekarang kita akui bahwa paska gempa da gelombang tsunami di aceh banyak mata dunia yang menyoroti aceh dengan memberikan berbagai bantuan kemanusiaan. termasuk bank dunia sediri. mereka rela menghapus utang Indonesia asal dana tersebut di berikan untuk Aceh.. yang jadi pertanyaan ..!apa sih yang di miliki aceh?? sehingga orang berlombang-lomba memberikan bantuan… Aku sih orang berkerja pada sebuah LSM. dan aku memiki cita-cita bagaimana membantu masyarakat yang membutuhkan melalui media ini. cuma kita juga jangan munafik terhadap kebutuhan personal kita….. yang menjadi entry point dalam hal ini adalah …kita berkerja untuk rakyat. saya rasa soal gaji kecil dan besar itu urusan kedua..

    GImana??

    Habibi

    Agustus 29, 2007 at 12:02 pm

  23. Bagi pengalaman,

    Saya memulai karir di NGO sebagai sukarelawan pada tahun 1996. Kala itu orang masih takut ber-NGO. Orang masih takut menerima brosur. Poster yang saya tempelkan juga dicopotin. Padahal isinya tentang konservasi alam. Semua berangkat dari hati, tidak ada bayaran. Kami para sukarelawan patungan untuk fotokopi dan atau jual barang – barang pribadi untuk mendukung program. Ternyata saya tidak kehilangan apapun dari kerja sukarela itu. Malah dapat ilmu banyak dan itu sungguh laku ketika saya melamar sebuah proyek konservasi alam Uni Eropa.
    Di situ saya melihat perbedaan yang mecolok mengenai kinerja dan kualitas teman – teman, ditilik dari berbagai latar belakang yang berbeda: sukarelawan, dosen, pejabat atau profesional perusahaan. Kesimpulan saya, latar belakang menentukan bagaimana dia bekerja dan cara bagaimana mereka memandang uang atau penghasilan. Pada mulanya ini benar – benar mengejutkan saya dan tentu saja sulit dimengerti. Bagaimana mungkin, mau menolong masyarakat atau menyelamatkan alam kok minta bayaran yang setinggi langit. Profesional ya profesional, tapi ngukur dong (pakai nurani ngukurnya…) Misalnya, proyek bantuan untuk petani senilai 100 juta. Kalau dihitung – hitung, gaji dan biaya perjalanan dinasnya sudah mencapai 50 juta atau bahkan sampai 100 juta. Ini sama sekali nggak lucu. …..profesional dimananya?
    Mungkin ini adalah jawaban yang relevan atas pertanyaan: anak jalanan masih di jalanan sementara para staff NGO-nya sudah jalan – jalan dengan mobil baru. Pantas kiranya bila kerabat2 saya, para profesional perusahaan memandang miring mengenai dunia NGO.
    Ya sudahlah, waktu itu saya berpikir begini: yang penting kerja. Tidak usah mikir rejeki orang. Ntar stress. Kebetulan saat itu saya menempel ketat pada para biarawan Katolik (saya Muslim). Mereka merupakan paduan sempurna dari sukarelawan dan profesional. Mereka bekerja sukarela (dari dasar hati) dengan kualitas profesional. Kami bekerja di pedalaman dengan segenap kesengsaraan namun hati gembira. Satu – satunya yang memuakkan adalah ketika para atasan (para cendekiawan/ dosen) datang meninjau proyek….minta difoto dengan masyarakat saat menyerahkan bantuan pakaian. Padahal pakaian – pakaian itu bukan bagian dari program. Itu adalah sumbangan dari para dermawan di kota yang dititipkan saya. Mereka tahu itu. Ternyata…pendidikan tinggi tidak menjamin moral yang baik.
    Tak terasa 4 tahun berlalu dan saya mencoba mencari suasana baru di organisasi internasional lainnya. Tak lebih dan tak kurang. Mereka hanya sekumpulan bandit berkerah putih yang pada dasarnya tidak peduli dengan komitmen organisasi.
    Kini saya mengelola sebuah organisasi bersama teman – teman, dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Mereka adalah akuntan di perusahaan publik, kepala sekolah di sebuah sekolah internasional di Jakarta, pembuat film dan fotografer. Mereka digaji $60 per bulan, karena mereka bekerja part time. Saya adalah satu – satunya full timer, bergaji $500. Gaji kami tentukan sendiri, dengan dasar kesepakatan moral dan yang pasti juga melihat realitas sehari – hari. Pada dasarnya kami bisa saja membuat anggaran gaji yang setara dengan NGO internasional lainnya. Toh jaminan dana ada dari para pendukung kami di Eropa dan itu nggak baka pernah kering: berkelanjutan. Cuma ya itu, nggak tega aja. Mereka adaah anak – anak sekolah, orang – orang tua di perkumpulan gereja dll, yang mengamanatkan uangnya untuk dipakai sebaik – baiknya. Ya, kami memastikan setiap sen uang dipakai dengan bijak. Selagi masih bisa naik bis kota, kenapa harus taxi? Selagi masih bisa nginap di rumah masyakarat desa, kenapa harus di hotel. Tidak ada dana yang dipakai untuk entertain pejabat atau auditor.
    Saya pribadi sangat bersyukur telah mendapatkan hidup yang benar – benar good life, yang belum tentu dicapai oleh para profesional perusahaan, dosen, pejabat atau bahkan koruptor.
    Saya menjalani hidup seperti sebuah liburan, terbagi menjadi 3 bagian yakni Jakarta, pedalaman Kalimantan dan luar negeri. Liburan? Menurutku ya, tapi bagi orang lain mungkin sebuah siksaan. Jalan kaki puluhan kilometer, tinggal di desa -hutan, dirubung nyamuk, atau harus sembunyi dari kejaran para penjahat/pejabat/pengusaha. hehehe saya pernah dikeroyok orang hingga babak belur.
    Hidup menjadi terasa luar biasa karena setiap hari selalu terbukanya peluang untuk membuat perbedaan dan itu menjadikan saya menjadi merasa berbeda dengan orang lain yang hanya hidup untuk kerja, dapat uang, makan, lalu mati.
    Kini bapak ibu saya, tidak malu lagi punya anak kerja di NGO. Bukan karena saya membuat perbedaan, tapi karena seringnya saya ke luar negeri….hehehehe mereka memang orang desa yang sederhana dan yang pasti lebih bahagia.
    Ngomong – ngomong, kalau dihitung pakai uang, berapa harganya sebuah good life?

    hardi and orangutan

    Agustus 30, 2007 at 4:38 am

    • setuju banget mas.
      saya pikir juga untuk memulai bekerja di suatu lembaga sosial/kemasyarakatan seperti NGO contohnya, bukan dilihat dari berapa besarnya salary yg akan didapat tetapi lebih kepada panggilan dan kepuasan hati.

      saya ingin bekerja sbg social entrepreneur, sudah mulai bergabung dgn LSM2 lokal, membantu kegiatan2 mreka.

      ada tips agar bisa bergabung di LSM internasional/ NGO, agar bisa sustain di bidang ini?

      Thx

      manik

      Oktober 23, 2009 at 9:34 am

    • setuju dengan apa yang anda katakan. salam kenal dari saya

      Setiawan

      Februari 2, 2011 at 3:33 am

    • ini benar-benar sharing yang positif. benar selalgi kita memikirkan diri kita dan orang-orang yang mengandalkan kita untuk hidup, nilai kerja itu harus selalu ada. bak kata seorang pujangga religius ternama ‘mau makan, kerja’… terima kasih dan salut buat anda. anda sudah menjadi inspirasi bagi kami yang punya minat besar pada bidang ini….

      v9

      April 24, 2012 at 6:24 am

    • keren mas. salam kenal dan semoga hidupmu barokah

      edwar

      Agustus 10, 2012 at 6:25 am

    • wow pengalamannya seru banget, jadi tambahan ilmu dan info buat saya, yg sekarang sedang ma u interview dengan salah satu NGO intl. wish me luck yach, semoga saya diterima dan bisa memberikan support, idea, passion,sharing terbaik for others dan bisa berkeliling dunia juga :) amiin !!

      laela

      November 22, 2012 at 2:00 am

  24. Saya ingin tahu gaji governance officer UNDP di Papau. Siapa yang punya informasi tentang kisaran gaji tersebut, tolong diinformasikan ke email saya.

    Muhammad Ikhsan
    email : bang_ichan@yahoo.com or
    bangikhsan@gmail.com

    Muhammad Ikhsan

    September 25, 2007 at 6:07 pm

  25. Sy trtarik dg pmbicaraan kawan2 d atas.Sy sbtulny trmsk bru d dunia LSM.Kira2 th 2004 sy mlai mnggelutiny.Dr LSM Rmaja,Lingkungn&SosBud.Cman karna yg sy geluti adl LSM lokal,shg kami blm punya lembaga donor ttp.Mngkin diantara kwan2 ada yg mo bantu.Tx

    Ade

    Oktober 17, 2007 at 2:54 pm

  26. berkegiatan di LSM itu bukan hobby, jadi tak bisa santai dalam bekerja..tapi berkegiatan di LSM itu juga bukan pekerjaan sehingga harus sangat serius. ketika aktivitas sosial atau lembaga nirlaba dianggap sebagai pekerjaan atau profesi, lantas apa bedanya dengan perusahaan laba. esensi terpenting LSM dalam ranah gerakan sosial adalah alat dukung perkuatan gerakan sosial..bukan untuk mengeruk segala upaya perkuatan untuk mengisi dompet, rekening bank para pengiat di LSM..kalo itu terjadi..benar kata James Petras..kita semua terjeba dengan skema neoliberal..apa sih yang ga bisa kita jual !!!

    fajar

    Oktober 23, 2007 at 1:59 pm

  27. masanjar,coba di bahas mengenai gaji para politikus,wakil rakyat misalnya…

    anjar: sudah pernah dibahas mas onoda
    https://priandoyo.wordpress.com/2007/06/29/berapa-gaji-pejabat-kita/

    onoda

    Oktober 23, 2007 at 2:25 pm

  28. sapa tau ada yg minat

    The International Trade Centre is looking for a:
    Web Content Manager
    Post level: P-4
    Vacancy Notice No.: ITC/VN/08/2007
    Division/Section: Office of the Executive Director, Public Information Office (OED)
    Duty Station: Geneva
    Deadline for application: 14 November 2007 (midnight Geneva time)
    Entry date: January 2008
    Duration of appointment: fixed-term for two years, with possibility of extension
    Responsibilities: The Web Content Manager will be responsible for the strategic direction of ITC’s main web site, management of corporate pages and coordination of all related sub-sites in substantive divisions throughout the organization. The incumbent will be responsible for the strategic direction of Intranet; will create, write and/or edit materials for corporate pages; develop standards, policies and training to ensure coherence; develop strategic partnerships to ensure effective marketing of the site content; and will be responsible for related budgets, staff and evaluation. More precisely, the Web Content Manager will:
    – Manage and coordinate all aspects of ITC’s home page, including related corporate sub-sites.
    – Coordinate all sub-sites across ITC, to improve competitive positioning, editorial quality and outreach potential of ITC’s collective Internet site.
    – Conduct strategic partnerships, marketing and evaluation of the site.
    – Lead production of regular web features.
    – Redesign and oversee the structure of ITC’s Intranet site.
    – Develop and disseminate web editorial standards and policies.
    Qualifications and experience required
    Mandatory: Advanced university degree in development studies, journalism or international relations. Ten years in a senior international communications position, including web based writing, editing, marketing, site management and evaluation. Additional years of relevant experience may be considered in lieu of an advanced degree. Several years of multilingual management experience. Proven experience managing the adaptation of a range of print materials for effective web use. Experience in the use of CMS to structure sites and develop publishing systems. Effective management experience in the application of visual elements. Leadership in a team environment. Demonstrated impact through discussion forums, online conferences, comments features, blogs, podcasts or video.
    Desirable: University studies in economics or business.
    Languages: English and French are the working languages of ITC.
    Mandatory: Excellent knowledge of written and spoken English. Good knowledge of French.
    Desirable: Knowledge of other official UN languages, especially Spanish.
    The qualifications, experience and language requirements listed above areconsidered to be the minimum requisite forsatisfactory performance in the position and candidates should only consider submitting an application if they fully satisfy all theseessentialrequirements.
    ITC vacancy announcements are available on http://www.intracen.org/jobs
    – 2 –
    Indicative Annual Net Remuneration Including Post Adjustment at the P.4 level
    US$ 110,292 with dependants and US$ 102,706 without dependants, after deduction of Staff Assessment; plus additional benefits, when applicable, such as rental subsidy, dependency allowance, education grant for children, repatriation grant, six weeks’ annual leave; the Post Adjustment element is subject to change.
    Type of appointment
    Appointments with ITC are service-limited to this organization. This appointment is under the 100 Staff Rules applicable to regular staff.
    How to apply:
    All interested candidates (internal and external) should submit their applications electronically before the closing date of 14 November 2007 (midnight Geneva time) by following the registration procedure explained at http://www.intracen.org/jobs and then filling-in the electronic Personal History Form (PHF) when clicking on the ITC vacancy notice reference. When completing the PHF, applicants should elaborate, in a concise statement why they consider themselves qualified for the particular position for which they are applying.
    􀃂 􀃂 􀃂 􀃂 􀃂
    About ITC
    The International Trade Centre is the technical cooperation agency of the United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) and the World Trade Organization (WTO) for operational and enterprise-oriented aspects of international trade development. As the United Nations focal point for technical cooperation in trade promotion, ITC works with developing countries and economies in transition to set up effective trade promotion programmes to expand their exports and improve their import operations. ITC employs about 220 staff at its Headquarters in Geneva. It has four Divisions: a Division of Programme Support, a Department of Operations comprising three substantive technical divisions, i.e. the Division of Trade Support Services, the Division of Product and Market Development and the Division of Technical Cooperation Coordination.
    For further information on ITC, please visit our website: http://www.intracen.org
    Note: The International Trade Centre is a non-smoking environment
    The Executive Director reserves the right to appoint a candidate to a level below that advertised.
    ITC does not discriminate on the basis of gender, race, nationality, religion or other social criteria. ITC is fully committed to the implementation of the resolutions of the United Nations General Assembly for gender mainstreaming and applications from qualified women and men are equally welcome.
    Due to the volume of applications anticipated for this vacancy, external candidates who are not under serious consideration will not be contacted. Information on the status of a vacancy can be obtained at: http://www.intracen.org/jobs
    Applications received after the deadline will not be accepted.

    sarah

    November 1, 2007 at 10:48 am

  29. saya lulusan dari Teknik Industri Pertanian IPB, selama ini aktif di salah satu perusahaan swasta, tapi karena minat dan keinginan saya di pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdayaan masyarakat desa dan pemberdayaan potensi desa, saya keluar dariperusahaan dan coba mengembangkan apa yang saya impikan. Namun, keadaan cepat berubah nilai mata uang dan kesulitan ekenomi menyebabkan semua agak sulit terwujud. Saya mau bertanya kesemua saudara disini, kemana dan lembaga apa yang bisa membantu saya untuk melaksanakan kegiatan ini, terima kasih

    syafir

    syafirudidn

    Desember 17, 2007 at 5:03 pm

  30. Dear all,

    Saat ini saya bekerja di salah satu perbankan, kebetulan di depart IT, saya sudah lama tertarik kerja di NGO, tapi sampai saat ini belum saya termukan.
    Jujur saya tertarik karena disamping gajinya yang “gedE” saya lebih senang bekerja di lapangan.
    Kira2 ada gak ya teman2 yang butuh atau merekomendasikan salah satu NGO untuk saya dapat diterima ?

    Thanks

    Hebron Sidbautar

    Desember 24, 2007 at 3:01 am

  31. saya tertarik bekerja di LSM/NGO
    saya sekarang bekerja di marketing research company di jakarta selatan

    seandainya teman-teman ada yang tahu ada lowongan kerja di LSM kirim ya email ke saya di aguz8000@yahoo.com

    trims

    aguz

    Desember 24, 2007 at 1:06 pm

  32. Kerja di LSM sebenarnya asyik apabila dinikmati, apalagi ketika kita berprinsipbekerja bukan pada patokan gajinya tapi enaknya bermain didalam komunitas. saya misalnya yang bekerja disalah satu lembaga advokasi dimelaboh-Aceh bayarannya gk seberapa ya bisa dikatakan tidak cukuplah malah dibawah UMR lagi tapi enak aja kyaknya. berbicara masa depan ketika kita bekerja di LSM/NGO jelas masa depannya gk ada, yah tapi mo bilang apa saya merasa enak dan tertantang aja. tapi saya untuk saat ini lembaga kami terhenti sementara karena program kami yang udah habis dan program yang sudah dirancang belum ada donatur. jika lembaga sudah bermain dengn gaji besar itu namanya sudah profit tapi mo bilang apa jika tidak dengan tawaran seperti itu sulit untuk mencara staff yang suka rela dalam bekarja.

    Darman

    Januari 1, 2008 at 10:37 am

  33. dilematis…kejam…tapi gimana? memang tentunya harusnya NGO local tdk bergantung lagi ke donor…NGO asing perlu beroperasi tp sewajarnya,…..perekonomian bangsa hanya bisa berdiri tegak jika ditopang dg tumbuhnya usahawan kreatif dan mau menjawab tantangan…bingung aha

    ujang_hapur

    Januari 8, 2008 at 3:01 am

  34. baru tadi malem liat lowongan ngo, tertarik mo nyoba eh laptopnya abis batere … hehehe … please inform yach klo ada posisi di jakarta … makasih …

    alin rachmawati

    Januari 9, 2008 at 1:44 am

  35. Ikutan nimbrung sedikit ah sekalian memperbaiki beberapa pandangan mengenai IOM. Masih banyak orang yang mengira IOM itu adalah sebuah INGO.

    IOM bukan INGO. IOM adalah organisasi internasional intergovernmental sama seperti UN. IOM adalah suatu organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara yang memiliki kepentingan yang sama dalam mengatur migrasi dalam berbagai aspek di dunia. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di http://www.iom.or.id atau http://www.iom.int .

    Salam,
    R

    Rose

    Januari 20, 2008 at 1:09 am

  36. wah …
    ngo yach …
    aku kerja di salah satu cafe di jogja,dan aku punya satu user …
    yang ternyata lagi pegang proyek di ngo…
    kalo nanya masalah salary ato honor istilahnya gak taulah …
    yang pasti lebih dari cukup…
    katanya sih standar gaji berdasarkan headquarter mata uang asing ($, pound, yen, euro), jadi gede kalo dikonversi ke idr
    hehehe…
    god luck aja deh …

    hary

    Januari 20, 2008 at 2:44 pm

  37. @hardi dan orangutan
    Saya tersentuh dengan good life kamu and I do agree with you. Saya lulusan sosial politik tapi bekerja selama 12 tahun terakhir di dunia perbankan pada bagian international banking…sebuah dunia yang jauh dari angan-angan saya sewaktu kuliah dulu. Saya memang sempat bekerja di beberapa proyek penelitian kampus sebelum bekerja di bank. Sampai saat ini saya tidak merasakan “kebahagiaan” dari apa yang saya kerjakan sebelum saya menuntaskan keingintahuan saya untuk dapat merasakan bekerja di NGO atau lembaga donor lain seperti yang pernah saya cita-citakan dahulu. Saya mohon informasi dari teman-teman sekiranya ada informasi mengenai penawaran pekerjaan di NGO yang terbuka bagi orang sejenis saya. Trimz….

    Asti

    Januari 23, 2008 at 1:18 am

  38. kita disini bak panggung sandiwara,masing2 kita mempunyai peran yang identik dengan karakter kita secara personality hanya saja bagaimana pengaruh individuality kita dapat mempengaruhi peran lainnya….sudah menjadi fitrah manusia yaitu berkompetisi untuk menjadi yang terbaik atau kata lain khalifah,hanya saja perbedaan diantara kita mempengaruhi dan yang dipengaruhi.

    yan

    Januari 28, 2008 at 5:10 am

  39. @neen
    Aku tahu itu SPKETRA Surabaya ya….

    Dodol

    Februari 5, 2008 at 2:29 am

  40. Aku setuju kerja di NGO, atau IGO, atau INGO, memang pelru hati. Urusan gaji itu nomor 2. Kebetulan aku udah kerja di IGO selama 5 tahun di NTT. Kebetulan juga aku ditempatkan di sebuah pulau jauh dari field office sehingga aku harus kerja sendirian, tidak dalam tim seperti banyak NGO lain. Tapi karena aku punya tujuan supaya program yang aku kerjain bisa berhasil, dan orang-orang yang kita bantu benar-benar bisa mendapatkan manfaat, gak jarang aku harus ngerogoh kocek pribadi untuk bisa mendukung kinerja aku di lapangan terutama untuk hal-hal yang tidak disupport oleh organisasi tapi diperlukan untuk keberhasilan program, seperti buku, kamera untuk dokumentasi, atau bensin motor kalau aku harus ke lapangan. Kalau dihitung ada deh jutaan. Wah, buntung dong. Tapi kalau ngeliat hasil akhirnya, aku gak pernah ada penyesalan tuh. Prinsipku kalau mau duit banyak mending kerja di organisasi profit atau perusahaan. Kalau mau di kerja di NGO, jangan harapkan terlalau banyak uang. Tapi di situ kita bisa belajar banyak tentang moral, dedikasi, dan kemanusiaan.

    lola

    Maret 5, 2008 at 2:43 pm

  41. saya tertarik bekerja di LSM/NGO di Aceh atau daerah lainnya
    saya sekarang bekerja di it consulatnt company di jakarta selatan.

    seandainya teman-teman ada yang tahu ada lowongan kerja di LSM kirim ya email ke saya di fauzi.asyari@yahoo.com, thanks

    achmad fauzi

    Maret 10, 2008 at 4:44 am

  42. ada yg tau lowongan kerja di NGO untuk daerah bandung? tolong kasi tau saya ya…

    christie

    Maret 13, 2008 at 3:01 am

  43. salam tuk semua……
    topik pembicraan kali ini emang rada-rada mnarik, soalnya bicara pada wilayah perut n sekitarnya hehehhe

    teman2 aktivis NGO/LSM mestinya punya komitmen n tanggungjawab, kalau hal ini diabaikan maka muncullah spekulasi yang bermuara pada materialisme

    sy stuju gaji para aktivis NGO perlu disikusikan tp bukan berarti gaji adalah ujung dari perjuangan (maaf sdikit idealis), tp jug kita tdk bisa pungkiri, masaksichhh kt perdayakan org lain sementara kita (pelaku) belum berdaya dalam konteks meteri………..

    La Maill

    Maret 15, 2008 at 7:22 am

  44. sorry kawan pada paragraf 3 ada kalimat yg sangat menggangu (salat ketik) PERDAYAKAN mestinya BERDAYAKAN

    La Maill

    Maret 15, 2008 at 7:26 am

  45. heran…

    disaat yang lain sedang memperbicangkan soal etika bekerja di ngo, malah ada saja yang menganggap blog ini sebagai blog lowongan kerja…

    hidayat

    Maret 16, 2008 at 3:01 pm

  46. pak, buk, Mas, mbak mau tanya nih…maklum masih newbie trus bingung mau apa setelah lulus. NGO apaan sih? itu lembaga apa gimana? kalo di LSM ngerjain apa? ada yang bisa bantu ngejelasin itu semua atau ada link yang bisa ngejelasin? ini email saya adypeot@yahoo.com terimakasih sebelumnya.

    ady

    Maret 26, 2008 at 1:39 pm

  47. Gua cukup tertarik juga nih mengenai NGO,bukan masalah gajinya sih..tapi keinginan menolong orang atau apapun itulah,tapi yang pasti sih pengen muasin keinginan kerja sambil jalan2 atau tau daerah baru ma pengalaman baru aja.
    Gua pengen tahu gimana caranya melamar kesalah satu International NGO dan biasanya persyaratannya apa aja,gua lulusan perhotelan.
    tolong dongkalo ada yang tahu dan dapet di info ke email gua:
    rusdishelter@yahoo.com
    terima kasih sebelumnya.

    rusdi

    April 17, 2008 at 1:20 pm

  48. Saya dengar NGO dari teman di jakarta, saya sekarang sering melihat dia pulang pergi medan-jakarta. Menurut saya pekerjaannya sangat menarik sekali. Apalagi saya termasuk orang yg suka camping & traveling.
    Jika ada yang mengetahui ada lowongan pekerjaan disalah satu yayasan yg dipegang NGO, tolong beritahu saya cara melamarnya dan info saja ke adedella@yahoo.co.id.
    Saya lulusan manajemen dan sekarang bekerja diperusahaan garment.
    Terima kasih sebelumnya atas info dan perhatiannya.

    Della

    April 23, 2008 at 12:10 pm

  49. yang penasaran kerja di NGO silahkan subcribe ke

    devjobsindo@yahoogroups.com

    puluhan lowongan ngo di posting di sini tiap minggunya.

    umumnya sebagian besar INGO/lembaga UN cuman punya lowongan buat mereka yang experienced, untuk yang fresh grad hanya sedikit INGO yang memiliki lowongan seperti Leadership Development Program seperti yang di perusahaan2 profit.

    netaholic

    April 27, 2008 at 8:14 am

    • Saya baru saja keluar kerja dari perusahaan jepang sebagai japanese speaking staff karena status perkawinan saya. tapi saya tertarik untuk kerja di ngo mohon informasinya ke izoem25@yahoo.com
      terima kasih

      jumariyah

      Januari 4, 2010 at 5:05 am

  50. netaholic

    April 27, 2008 at 8:15 am

    • Saya baru keluar kerja dari perusahaan jepang sebagai japanese speaking staff, saya tertarik untuk kerja di NGO, kalau ada info tolong email ke izoem25@yahoo.com

      jumariyah

      Januari 4, 2010 at 5:11 am

  51. Kalau kita bicara LSM atau NGO, secara umum di Indonesia menurut saya masih belum maksimal seperti LSM / NGO asing. di Indonesia Seorang karyawan atau pekerja Sosial Yayasan , tentunya akan lebih lebih maksimal dan terfokus dalam pekerjaan Sosialnya terhadap masyarakat apabila mereka sendiri minimal kehidupan diri dan keluarganya cukup sejahtera. Bagaimana mungkin seorang pekerja Sosial dapat membantu masyarakat banyak, bila mereka sendiri masih hidup dalam serba kekurangan. mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan Yayasan2 kita yang ada di Indonesia.
    Sedangkan LSM / NGO asing, relawan atau karyawannya agar dapat bekerja secara maksimal dalam membantu program Sosial Kemanusiaan, penghasilan mereka setiap bulannya lebih baik dan terjamin dibandingkan relawan atau karyawan LSM Indonesia. Sedangkan yang diharapkan rakyat Indonesia saat ini secara umum adalah :

    1. Perut tidak lapar
    2. Anak dapat bersekolah
    3. Pengangguran berkurang
    4. Kesehatan Terjamin
    5. Rasa aman dan nyaman

    terima kasih semoga penderitaan saudara-saudara kita saat ini lebih cepat dapat teratasi.

    Megi Budi S, SE
    Koord. Umum Rumah Belajar Komunitas

    Megi Budi S, SE

    Mei 9, 2008 at 6:49 am

  52. Kalau kita bicara LSM atau NGO, secara umum di Indonesia menurut saya masih belum maksimal seperti LSM / NGO asing. Di Indonesia seorang karyawan atau pekerja Sosial Yayasan , tentunya akan lebih maksimal dan terfokus dalam pekerjaan Sosialnya terhadap masyarakat apabila mereka sendiri kehidupan diri dan keluarganya cukup sejahtera. Bagaimana mungkin seorang pekerja Sosial dapat membantu masyarakat banyak, bila mereka sendiri masih hidup dalam serba kekurangan. mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan Yayasan2 kita yang ada di Indonesia.
    Sedangkan LSM / NGO asing, relawan atau karyawannya agar dapat bekerja secara maksimal dalam membantu program Sosial Kemanusiaan, penghasilan mereka setiap bulannya lebih baik dan terjamin dibandingkan relawan atau karyawan LSM Indonesia. Sedangkan yang diharapkan rakyat Indonesia saat ini secara umum adalah :

    1. Perut tidak lapar
    2. Anak dapat bersekolah
    3. Pengangguran berkurang
    4. Kesehatan Terjamin
    5. Rasa aman dan nyaman

    terima kasih semoga penderitaan saudara-saudara kita saat ini lebih cepat dapat teratasi.

    Megi Budi S, SE
    Koord. Umum Rumah Belajar Komunitas

    Megi Budi S, SE

    Mei 9, 2008 at 6:53 am

  53. “Kami percaya bahwa perjuangan revolusioner adalah suatu perjuangan yang sangat panjang, sangat sulit. Sulit, tetapi jelas tidak berarti mustahil, bahwa suatu kemenangan revolusi di suatu negara hanya akan terjadi di negara itu saja”.

    Kalau aku boleh memilih untuk berjuang, mungkin saat ini aku ingin tinggal bersama kalian. Melewati jalanan yang padat lalu lintas, dengan iring-iringan spanduk yang panjang, kalian ketuk nurani para penguasa. Kaum yang berbaju megah, berkendaraan bagus dan punya mobil mengkilap. Kalian pertaruhkan segalanya, kesempatan untuk hidup senang, kemapanan pekerjaan, dan sekolah yang kini kian mahal. Buang segala teori sosial yang ternyata tak bisa membaca kenyataan. Keluar kalian dari training-training yang pada akhirnya tidak membuat kita paham dan mau membela orang miskin. Kalau aku boleh memilih untuk melawan, mungkin sekarang ini aku akan duduk bersama kalian. Aku akan bilang kalau perjuangan bukan saja melalui tulisan, puisi, buku, apalagi setajuk proposal! Perjuangan butuh keringat, pekikan suara, dan dentuman kata-kata. Kita bukan melawan seekor siput tapi buaya yang akan menerkam jika kita lengah. Hutan rimba mengajariku untuk tidak mudah percaya pada mulut-mulut manis. Hutan rimba mendidikku untuk tidak terlalu yakin dengan janji. Aku sudah hapal mana tabiat srigala dan mana watak kelinci

    Kalau aku bisa memilih, mungkin sekarang aku ingin berjalan dengan kalian. Menonton orang-orang pandai berdebat di muka televisi atau aktivis yang melacurkan keyakinannya. Ngeri aku menyaksikan orang-orang pandai yang berbohong dengan ilmunya. Sederet angka dibuat untuk membuat orang percaya bahwa si miskin makin hari makin berkurang. Menonton aktivis senior yang kini juga berebut untuk duduk jadi penguasa. Katanya: di dalam kekuasaan tidak ada suara rakyat maka kita mengisinya. Aku bilang, itulah para pembual yang yakin jika perubahan bisa muncul karena kita duduk di belakang meja. Demokrasi acapkali berangkat dari dalil yang naif seperti itu. Aku tuangkan pesan kepada kalian. Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Hutan melatihku untuk percaya kalau kemapanan, kenikmatan badaniah, apalagi kekayaan hanya menjadi racun bagi tubuh kita. Kemapanan membuat otakmu makin lama makin bebal. Kau hanya mampu mengunyah teori untuk disemburkan lagi. Kemapanan membuat hidupmu seperti seekor ular yang hanya mampu berjalan merayap. Kekayaan akan membuat tubuhmu seperti sebatang bangkai. Hutan melatihku untuk menggunakan badanku secara penuh. Kakiku untuk lari kencang bila musuh datang dan tanganku untuk mengayun pukulan jika aku diserang. Anak muda, nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup! Keberanian itu seperti sikap keberimanan. Jika kau peroleh keberanian maka kau memiliki harga diri. Sikap bermartabat yang membuatmu tidak mudah untuk dibujuk. Hutan membuatku selalu awas dengan ketenangan, kedamaian, dan cicit suara burung. Hutan melatihku untuk sensitif pada suara apa saja. Jangan mudah kau terpikat oleh kedudukan, pengaruh, dan ketenaran. Kedudukan yang tinggi akan membuatmu seperti manusia yang diatur oleh mesin. Kutinggalkan jabatan menteri karena hidupku menjadi lebih terbatas dan ruang sosialku dipenuhi oleh manusia budak, yang bergerak kalau disuruh. Apalagi ketenaran hanya akan mendorongmu untuk selalu ingin menyenangkan semua orang, membuat lumpuh energi perlawananmu. Ingat, racun segala perubahan ketika dirimu merasa nyaman.
    Rasa nyaman yang kini kusaksikan di sekelilingmu. Anak-anak muda yang puas menjadi pekerja upahan sambil menyita tanah sesamanya. Ada anak muda yang duduk di parlemen malah minta tambahan gaji! Anak muda yang lain dengan tenaganya menyumbangkan diri untuk menjadi preman bagi kekuasaan bandit. Bahkan pendidikan hukum mereka gunakan untuk membela kaum pengusaha ketimbang orang miskin. Anak-anak muda yang banyak lagak ini memang tidak bisa dibinasakan. Mereka hidup karena ada kemiskinan, keculasan kekuasaan, dan lindungan proyek lembaga donor. Aku enggan untuk berjumpa dengan anak muda yang hanya mengandalkan titel, keperkasaan, dan kelincahan berdebat. Aku ragu apakah mereka mampu serta sanggup untuk melawan arus. Arus itulah yang kini menenggelamkan nyali kita semua. Murah sekali harga seorang aktivis yang dulu lantang melawan, tapi kini duduk empuk jadi penguasa. Murah sekali harga idealisme seorang ilmuwan yang mau menyajikan data bohong tentang kemiskinan. Murah sekali harga seorang penyair yang mau rame-rame mendukung pencabutan subsidi. Aku gusar memandang negerimu, yang tidak lagi punya ksatria pemberani. Seorang kstaria yang mau hidup dalam kesunyian dan dengan gagah meneriakkan perlawanan. Tulisan adalah senjata sekaligus bujukan yang bisa menghanyutkan kesadaran perlawanan. Kau harus berani mempertahankan nyalimu untuk selalu bertanya pada kemapanan, kelaziman, dan segala bentuk pidato yang disuarakan oleh para penguasa. Yang kauhadapi sekarang ini adalah sistem yang kuncinya tidak terletak pada satu orang. Kau berhadapan dengan dunia pendidikan yang menghasilkan ilmu tentang bagaimana jadi budak yang baik. Kau kini bergulat dengan teman-temanmu sendiri yang bosan hidup berjuang tanpa uang. Kau sebal dengan parlemen yang dulu ikut kau pilih, tetapi kini tambah membuat kebijakan yang menyudutkan rakyat. Kau perlahan-lahan jadi orang yang hanya mampu melampiaskan kemarahan tanpa mampu untuk merubah. Kau kemudian percaya kalau pemecahannya adalah melalui mekanisme, partisipasi, dan dukungan logisistik yang mencukupi. Kau diam-diam tak lagi percaya dengan revolusi. Kau yakin perubahan bisa berjalan kalau dijalankan dengan berangsur-angsur dan membuat jaringan. Gerakanmu lama-lama mirip dengan bisnis MLM.

    Saudaraku yang baik! Hukum perubahan sosial sejak dulu tidak berubah. Kau perlu dedikasikan hidupmu untuk kata yang hingga kini seperti mantera: lawan! Lawanlah dirimu sendiri yang mudah sekali percaya pada teori perubahan sosial yang hanya cocok untuk didiskusikan ketimbang dikerjakan. Lawanlah pikiranmu yang kini disibukkan oleh riset dan penelitian yang sepele. Kemiskinan tak usah lagi dicari penyebabnya tapi cari sistem apa yang harus bertanggung jawab. Ajak pikiranmu untuk membaca kembali apa yang dulu kukerjakan dan apa yang sekarang dikerjakan oleh gerakan sosial di berbagai belahan dunia. Gabungkan dirimu bukan dengan LSM, tapi bersama-sama orang miskin untuk bekerja membuat sistem produksi. Tak ada yang bermartabat dari seorang anak muda, kecuali dua hal: bekerja untuk melawan penindasan dan melatih dirinya untuk selalu melawan kemapanan.

    boemi

    Mei 12, 2008 at 9:49 am

    • salam kenal bung.
      klw bole tw bung aktivis dari organisasi mana?
      salam proletariat!!!!!!

      ifan

      Juli 30, 2009 at 3:41 pm

  54. don’t stop share Love for human being.
    GOD bless You all.

    mr.Sinaga

    Mei 28, 2008 at 12:06 pm

  55. hueuehuehe… saya aja bingung,,, dah sekian lama kerja di NGO international dan UN Agency… nah sok saya akhirnya yang memang dari dulu sok idealis mendirikan sebuah NGO lokal bersama masyarakat lokal… eh.. sekarang istri lagi hamil… saya stress berat… mau dapet biaya melahirkan istri saya dari mana ya..?/
    yah intinya semua ada konsekuensinya lah!!…tinggal pilih aja ..

    medsi

    Juni 28, 2008 at 10:18 pm

  56. Ass.
    wah…wah… sbenernya saya berminat banget gabung di NGO cuman gak tau mo ke NGO mana (masih cari info) he..he.. tadinya saya pikir NGO pastinya orientasi ke masalah sosial (mestinya sih begitu ya???)…tapi setelah baca komentar mas2 dan mbak2 jadi tau kalo ternyata implentasinya gak mesti sama dengan tujuan asli NGO itu sendiri…manusiawi sih, karena sering2 nafsu sama materi ngalahin nurani…he..he..jadi gak punya hati nurani donk! saya udah 3 tahun lebih gabung di konsultan (lebih sering ngerjain distribusi air bersih)…lingkungan kantor sih ok, semua punya “hati nurani”. yang bikin jengah justru dari pemberi pekerjaan yang sebagian besar instansi pemerintah…tujuan sih bagus buat ngalirin air ke masyarakat yang sulit air di perdesaan, tapi masyarakatnya belum dapat air ehh…pejabatnya udah pada rebutan minta “bagian”, kalo kita kekeh ga mau ngasih..malah kerjaan kita dipersulit. saya jadi ngerasa kalo ikut andil untuk memuluskan mereka mendapatkan yang bukan hak mereka…hiks..hiks..itu kan duit rakyat.
    Buat hardi & orangutan-nya…, saya tertarik nih dengan cerita mengenai organisasi yang dikelola…apa sih nama organisasinya, punya alamat situs ga??soalnya saya pengen tau lebih jauh tentang kegiatannya…kalo gak keberatan he..he..
    kalo mas2 dan mbak2 punya info lebih banyak ttg NGO, wah saya terima kasih kalo ad yang mo dikirim ke email saya: rie_aulia@yahoo.com
    wslm

    Riema

    Agustus 2, 2008 at 10:25 am

  57. Cari kerja di NGO kok sulit sekali ya. Saat ini aku lagi kerja di Proyek Pemerintah dengan donatur dari World Bank.
    Sudah kerja 5 tahun sebagai Fasilitator Pemberdaya sampai saat ini.
    Ada yang bisa bantu gak ya…

    Wawan

    September 9, 2008 at 5:32 am

    • Selamat Siang Mas wawan.

      Mas, apakah ada lowongan di tempat mas bekerja. Saya merupakan freshgraduate lulusan S1 Psikologi yang ingin sekali mendapatkan pengalaman bekerja di NGO. Mohon balasannya
      Terima Kasih

      Salam,

      Deby

      Deby Arditya Candra Nugraha

      September 29, 2015 at 9:00 am

  58. saya heran dengan orang2 yg pengen kerja di NGO atau LSM kemudian nanya2 masalah gaji, apalagi yg tertarik untuk kerja di NGO karena cari gaji gedhe….,dimana nalar dan morilnya, NGO itu non profit kan? lha bagian yg masuk jadi gaji anda itu, anda pikir dari mana??diniatkannya untuk apa dari yg punya duit diujung sana?
    semoga populasi orang2 macam ini nggak banyak didunia.

    @hardi dan orangutan,
    saya salut dengan jalan hidup anda,
    be consistent and may Allah Bless your way.

    rumput

    September 9, 2008 at 9:57 am

  59. Menurut saya, INGO merupakan lembaga yang ingin membantu pengembangan masyarakat. Nah, bagi yang mau bergabung dalam INGO / NGO / LSM ya harus berani meninggalkan maksud untuk mendapat gaji besar, hidup mapan, dan sosialita elit. Karena itu semua tidak akan kita dapatkan dengan segera. Saya sudah 3 tahun bekerja di NGO dan sampai sekarang masih berjuang untuk terus menajamkan kemampuan dan tugas. Emang sih beberapa NGO memberi salary package yang lumayan, persis seperti yang ditulis bro Riza Boris. Namun, kalo kita bekerja di NGO hanya untuk mencari pendapatan yang besar, itu tidak akan cukup. Kita akan terus dikejar – kejar dengan bayangan pendapatan besar itu sendiri. Yang perlu adalah seperti yang ditulis oleh mas hardi dan orangutan. Beliau berani menghadapi segala konsekuensi. Itulah yang musti disiapkan oleh setiap orang yang bergabung dan yang ingin bergabung dalam NGO.

    Goen

    September 10, 2008 at 6:45 am

  60. lika-liku NGO memang mengasyikkan kalau kita telaten mengikuti. dan tak jarang ada faktor luck juga yang bisa membawa kita masuk dalam lingkaran ini. tapi menurut saya yang paling penting memang hati, karena apa yang NGO dikerjakan sebenarnya tidak bisa dinilai dengan uang. dan tanpa hati kita akan ngedumel terus…selain hati yang kedua adalah kesediaan…kebanyakan NGO bekerja di daerah-daerah yang sulit (dalam arti yang seluasnya). kalau di daerah yang enak-enak untuk apa?…dan yang terakhir adalah kerelaan (maksud saya rela segala sesuatu) seperti ada yang posting harus nombok uang sendiri, pisah dengan suami/istri/anak/keluarga. yah hal-hal seperti itulah yang harus disiapkan sebelum kita “terjun” dalam dunia NGO. bukan bermaksud menakut-nakutin ya…ini tidak terjadi pada semua NGO tentunya. berbagi pengtalaman saja.

    ndaru

    September 10, 2008 at 9:30 am

  61. […] boemi Berkata: Mei 12, 2008 pukul 9:49 am […]

  62. Saya mau tanya…dimana ya mencari donatur atau lembaga yang bersedia memberikan hibah atau grnat ke lembaga lokal?
    tau sendirilah lembaga lokal seperti kami kan biasanya terseok-seok kalau tidak di katakan stagnan dan terus terang saya tidak puas dengan apa yang kami lakukan sampai sekarang ini… karena sumber dana yang kami punya sangat terbatas… dan duit di kantong juga sudah mulai mengering…untuk membiayai kegiatan kami
    so.. ada yang mau kasih info atau solusi gak ya pak/bu?

    Medsi

    Oktober 19, 2008 at 6:31 am

  63. dari hasil pencarian di google… agak miris memang kalo melihat gaji yg sebesar ini asalnya dari orang-orang yang mungkin penghasilannya jauh lebih sedikit dari aktivis NGO itu sendiri

    Saya kebetulan 3 bulan terakhir sebagai donatur UNICEF
    untuk program Imunisasi atau apa saya sendiri kurang memperhatikan,
    waktu itu saya ditawari staff UNICEF di Royal Plaza Surabaya.
    Iseng saya coba untuk mengisi Form Donatur melalui salah satu rekening
    Kartu Kredit saya.
    Setiap bulan saya mendapatkan secarik kertas Ucapan terima kasih.
    Tidak pernah sekalipun saya mendapatkan laporan Keuangan secara
    lengkap, seperti Mas Hadi bilang saya juga sudah pernah mencoba
    mencari Laporan Keuangan Unicef di Internet tapi juga tidak menemukan.

    Saya juga pernah jadi Relawan di Aceh melalui salah satu LSM Lokal..
    benar mas Satrio.. Standart Gaji UNICEF memang sangat tinggi
    apalagi bila dibandingkan dengan Instansi dalam Negeri kita..
    Saya pernah tanya gaji Satpam UNOCHA kisaran Rp. 3 juta..
    setara dengan Program manager LSM Lokal..
    ……………
    SATPAM yang skill setara SMA
    sama dengan Program Manager skill standrart S1 ke atas..

    On 10/8/08, Agus Hamonangan wrote:
    > Soal Gaji, hemat saya mereka ada/punya standard. Memang saya juga
    > lihat relawan Unicef mencari donatur di Plaza Senayan untuk mendukung
    > program kerjanya. untuk lebih jelasnya saya coba teruskan ke Unicef
    > Indonesia.
    >
    > Salam,
    > AH
    >
    >
    > — In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar
    > wrote:
    >>
    >> —– Pesan Asli —-
    >> Dari: Seumangat Aceh Hijau Hijau
    >> Kepada: [EMAIL PROTECTED] ups.com
    >> Terkirim: Selasa, 7 Oktober, 2008 12:05:27
    >> Topik: Re: [jurnalisme] berapa gaji anda?
    >>
    >> ingin nimbrung sedikit.
    >>
    >> saya dari Aceh, pernah bekerja di UNICEF meulaboh Aceh Barat dan
    > beberrapa lembaga kemanusiaan lainnya.
    >> saat di UNICEF posisi saya adalag field officer dengan tugas muter2
    > sambil bawa form ke barak-barak liatin kondisi sanitasi dan air
    > bersih. tahu gaji saya? sekitar Rp.7,4 juta plus uang transport Rp.1,5
    > juta. grade saya sekitar 7, dalam skala mereka. saya pernah mengintip
    > gaji atasan saya (program officer), berkisar 20 an juta. imbang2 sama
    > gaji eksekutif perbankan.
    >>
    >> menggiurkan memang…

    johny

    Oktober 22, 2008 at 11:43 am

  64. Hi teman,

    Aku punya minat kerja d NGO, tapi usahaku baru sampai melamar ke NGO yang membuka lowongan, ak baru saja dapat info utk memperbanyak network, sebaiknya ikuti training2, nah ak mau tanya ke forum, bgaimana caranya saya dapat informasi mengenai NGO? ada milis yg bisa di ikuti? saya ikut NGO interaktif, tp diskusi di dalamnya tdk terlalu aktif. Mungkin ada yg bisa memberi saran? terima kasih sebelumnya

    Ayu

    Oktober 29, 2008 at 2:06 am

  65. Saya seorang wanita lulusan S1 Akuntansi,Tahun 2003.
    Saya pernah bekerja di Perusahaan Swasta selama 3,6 tahun dan dipercayakan sebagai Chief Accounting & Finance.
    Saat ini saya bekerja di perusahaan multimedia di Sulawesi Utara.
    Saya sangat ingin tahu lebih banyak lagi informasi mengenai Lembaga-Lembaga NGO yang ada di Indonesia, terlebih khususnya di Sulawesi Utara. Bagaimana caranya ya? Tolong diemailkan ke saya di alamat email meike_tj@ymail.com
    Thanks ya Ats Infonya……..

    Meike

    Oktober 31, 2008 at 1:20 am

  66. Bagi yang memilih kerja di NGO, ya bisa diteruskan. Kalau
    travelling tidak sudah bayar dan bisa lihat kemana-mana.
    Tapi juga harus lihat trennya sekarang. Banyak lho aktifis
    yang masuk partai politik.

    Piryadi

    Desember 2, 2008 at 5:26 am

  67. Wah menarik sekali bahasan mengenai NGO ini, padahal sudah lebih dari setahun yang lalu low tulisan ini..

    Insyaallah saya juga akan masuk NGO karena sekarang sedang kuliah di STKS Bandung(Sekolah TInggi Kesejahteraan Sosial) di bawah asuhan DEPSOS RI..

    Nantinya saya akan menjadi seorang PEkerja Sosial profesional, jadi ruang kerja pertama yang paling cocok adalah LSM/NGO/INGO..

    karena saya masih idealis insyaallah saya akan bekerja dengan prinsip kemanusiaan, semoga hingga akhir nanti, aminnn..

    bocahbancar

    Januari 6, 2009 at 2:38 am

  68. Saya lebih suka istilah ORNOP karena lebih membedakannya dengan pekerja dari pemerintah, istilahnya mereka adalah staff swasta yang ngurusin kayak pemerintah, kerja sama baik dengan pemerintah, masyarakat dan group group lain, mengerjakan ini tidak gampang lho, apalagi dengan pendekatan partisipatif dan bottom up approach. Thanks SALAM sukses untuk semua

    Nuah P Tarigan

    Januari 6, 2009 at 1:10 pm

  69. saya ingin sekali bergabung dengan NGo ataupun lsm,,,
    yang mungkin karena sudah dari latar pendidikan saya yaitu sarjana ilmu kesejahteraan sosial, saya lulus dari usu
    di mana ya saya dapat informasi untuk dapat bergabung dengan Ngo lokal maupun luar, kalau rekan2 punya tolong di kirim ke e-mail saya ya.. martupa_lbs@yahoo.com
    terima kasih
    regard

    martupa

    Januari 25, 2009 at 11:31 am

  70. wah lagi rame ngebahas soal standar gaji ya.
    berbagi sedikit pengalaman aja nih. saya tahun 2007 menjadi volunteer di salah satu INGO di Jogja. disana saya yg bener2 gak digaji, cuman makan & akomodasi disediakan. Dari beberapa tulisan di atas saya hanya ingin menyampaikan bahwa mungkin gak semua INGO yg memberikan gaji setinggi langit.
    Di INGO yg saya ikuti ini, gaji untuk Head Projectnya saja hanya 1.5 juta rupiah + allowance 600ribu. berarti gajinya hanya 2,1 juta rupiah perbulan. Head Project tersebut padahal expatriat, dia berasal dari Canada.
    Untuk pegawai lainnya itu gajinya hanya sekitar 1- 1.5 juta per bulan.
    Saya tahu itu karena saya sempat kebagian untuk merekap laporan keuangan akhir tahun untuk pertanggung jawaban ke donatur.

    Saya sempat kaget juga karena melihat kok banyak orang indonesia sendiri yg berburu kerja di NGO untuk mendapatkan gaji besar. Padahal Head project di INGO yg saya ikuti saja mau bekerja dengan gaji yg minim.

    Sebenarnya bekerja di NGO/ ORNOP harus dengan sepenuh hati. bukan dengan dorongan iming-iming gaji besar. Karena orientasinya malah kacau.

    Cheers

    Frisky

    Februari 6, 2009 at 8:55 am

  71. nama saya niken, baru lulus 2 bulan kemarin dari jurusan manajemen komunikasi unpad, saya sangat tertarik dan ingin sekali kerja di NGO karena…faktor dua-duanya (aktivis dan iming2rezekinya) jadi saya mohon dengan sangat jika ada informasi ataupun tempat untuk bergabung dengan NGO ataupun lsm tersebut dikirimkan ke alamat email saya di medina13hari@yahoo.com, terimakasih atas informasi yang sangat berguna di blog ini.

    niken

    Februari 10, 2009 at 1:15 pm

  72. sekarang saya bekerja sbg staff operasional di salah satu NGO.Untuk standar gaji yang saya dapatkan sekarang memeang lebih dari yang biasanya.Take Home Pay yang saya dapatkan berkisar Rp.1,9 jt,- belum ditambah tunjangan kesehatan dan jamsostek.Memang hampir semua NGO itu kontrak menurut fase kerja mereka.
    So memang tidak besar perbedaannya tapi menurut pengamatan saya untuk staf opersional di Indonesia saat ini hanya berkisar Rp.1 jt-Rp.1,5 jt.

    hengky

    Maret 15, 2009 at 7:56 am

  73. wuahhhhh ngantuk dech

    merapen

    Maret 31, 2009 at 6:56 am

  74. halo salam kenal.
    nama saya isaac, saya pernah jadi volunteer/diperbantukan di LSM lokal, yayasan yang menangani adik adik sekolah yang kekurangan dana untuk uang spp mereka. sekarang yayasan tersebut tidak aktif lagi dikarenakan para donatur sebagian berhenti menyumbang karena berbagai alasan. saya rindu sekali agar yayasan tersebut berjalan dan membantu adik adik kita yang kekurangan dana. saya ingin tanya apakah para teman-teman mengetahui atau ada chanel untuk meminta dana bantuan untuk yayasan seperti kita ini kepada ngo-ngo luar negeri?.

    semua tim yang membantu di yayasan ini tidak di gaji, tim hanya bekerja dgn berdasarkan keinginan untuk membantu adik adik kita agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang cukup.

    mudah mudahan ada rekan rekan yang tahu chanelnya mohon di beritahukan kepada saya melalu email isaac.nyoman@gmail.com

    Wasalam & trims

    GBU all

    isaac

    Maret 31, 2009 at 9:32 am

  75. Dear Mas. Anjar,

    mas kalau ada NGO yang butuh tenaga kerja, saya dikabari lah…sudah lama menganggur ini mas.
    Saya seorang Dokter Hewan ingin kerja yang tidak terikat birokrasi, lebih cocok di lapangan.

    Thanks mas…(send via email please, my mail aanawaludin@gmail.com)

    Salam.

    A. Awaludin

    Mei 25, 2009 at 3:57 am

  76. numpang tanya ada yang tahu NGO yang berhubungan dengan pangan yang ada di indonesia?
    makasih

    nuary

    Juni 9, 2009 at 7:38 pm

  77. bs lewat email saya
    nuary.ayuningtyas@yahoo.com
    terimakasih seribu.

    nuary

    Juni 9, 2009 at 7:46 pm

  78. Saya Rusli bekas aktivis 98- jaman mahasiswa dulu udah pernah di pukul-pukul ampe mau mati (menurutku he..he..)ama militer bahkan pernah kena 3 kali peluru karet untuk nggak ikut mati ya…pernah kerja di NGO/LSM ataupun ORNOP atau apapun namanya baik yang tinggal bawah di kota kecil yang nggak punya donor maupun tingkat nasional dan internasional, kalau disuruh milih masalah gaji tentu pihan saya yang bekerja di Bangkok 2 tahun, saya dapet gaji gede banget kalau dikurskan ke rupiah mungkin sama dengan gaji anggota DPRD Propinsi he… 20-30 Jt, tetapi kalau disuruh pilih dan seandainya saya belum menghidupi keluarga saya akan pilih kerja di NGo lokal, semangatnya hidup bukan main pol…tidur jam 2 pagi bangun jam 10-11 siang makan Mie dan sego kucing ama teman teman diskusi dan menganalisis komunitas melulu…wah jadi kangen jaman 2000, saya keluar kerja di NGO 2 tahun yang lalu, saya ingat jaman dulu 98-an teman teman NGO di lokal sulitnya minta ampun dapet akses dana, tetapi kalau melihat manager-manager donor saya jengkel, gajinya bukan main pol. coba banyangkan donor internasional membantu NGo lokal 200-300 JT per tahun sementara gaji salah satu staf/tingkatan bosnya 40-50 Jt, adilkah? mereka dengan 200-300 jt membantu NGo lokal dengan aturan yang ketatnya bukan main? Dng 200 JT NGo di basis bisa membantu 200-1000 orang miskin dalam setahun, sementara 50 jt per bulan membantu 3-4 keluarga kaya, jadi ketimpangan di NGO (baca Donor) tidak adil menurut saya….sangat tidak adil, Gajinya Bos-nya USAID,AUSAID, DFID, HIVOS per bulan mungkin bisa untuk membatu 500-1000 orang miskin dalam setahun…akhirnya saya keluar dan saya sekarang bekerja di perusahaan swasta, yang dimana perusahaan saya tidak ada sama sekali korupsi, memanipulasi laporan bahkan audit? meskipun saya sekarang kerja di perusahaan swasta dengan gaji lebih kecil jika dibandingkan waktu saya kerja di Bangkok, tetapi saya beserta 9 mantan aktivis 98-an masih menyisihkan uang yang kami namai progresive fund sebesar 10% gaji saya untuk dana-dana gerakan, jadi 11 kawan lama saya sekarang adi funding kecil, dan kami mensupport teman teman lokal khsusunya untuk dana aksi aksi progresif, adil menurut saya, karena saya sekarang tidak bisa lagi bergerakan, tidak bisa lagi 80% melakukan aksi-aksi jalanan lagi, dan tidak bisa lagi berdekatan dengan kaum miskin, 10% dari gaji kami per bulan untuk mendukung gerakan, dan ini lebih baik dan lebih bermanfaat dalam menjada idealis daripada saya kerja di Bangkok di International NGO, yang menurut saya jauh dari apa yang saya pikir hidup sehat dan bermanfaat? Karena saya tidak bisa bermain politik seperti teman teman saya yang sekarang mau jadi pemimpin di Senayan, tetapi bagaimanapun itu pilihan mereka? salam

    Rusli

    Juni 20, 2009 at 4:23 pm

  79. asik juga baca berbagai informasi di sini, saya sudah lama menggeluti kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih dari 15 tahun, untuk pembiayaan semua tidak ada bantuan dana dari luar negeri; bantuan tenaga, fikiran dan dana didapat dari teman, kenalan atau aparat pemerintah yang memahami bahwa benar kegiatan yang kami lakukan memberi manfaat untuk orang banyak.
    saat ini, saya berkeinginan untuk mendapat link untuk pendanaan, lembaga telah kami akta notariskan dengan nama FPPM (Forum Penggerak pemberdayaan Mayarakat), kegiatan kami membina satu kecamatan sebagai sampel pengabdian; mohon teman2 dapat membantu; bidang yang kami geluti pendidikan, penyuluhan narkoba, kesehatan. Terima kasih

    sopandi07@yahoo.com

    Juni 21, 2009 at 10:34 am

  80. menarik.
    gw pengen kerja di NGO. Kira2 ada yang tw infonya gak? kl ada tlng kirim ke email saya tyger_saw@yahoo.com.
    trims

    ifan

    Juli 30, 2009 at 2:36 pm

  81. saya mau kerja di lsm lokal dan luarnegeri…ada info kirim ke rekson2000@yahoo.com, saya tinggal di batam, untuk spesifikasi lsm nya yang concern dengan lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dll ok saja, masalah remunerasi saya pikir belakangan aja dibahas…saya 8 tahun lebih sebagai jurnalis…tx

    rekson

    September 30, 2009 at 7:26 am

  82. salam buat semua.
    saya mahasiswa psikologi..
    saya ingin tau bergabung dengan INGO bagaimana mas..?
    pengalaman saya dibidang save chilldren,..
    terima kasih..

    Ivan Hatta

    Oktober 19, 2009 at 12:18 pm

  83. Salam kenal semua…

    Saya sangat berminat untuk kerja di NGO, khususnya yang sesuai dengan bidang ilmu saya. Saya lulusan sarjana Biologi UNPAD, saat ini dah bekerja di salah satu perusahaan distributor FMCG (salah jurusan, on the mode -_-) selama 2 tahun. Di tempat saya bekerja saat ini saya sudah berada di level manager, terbiasa bekerja dalam tim, memimpin tim dan bekerja di bawah tekanan.

    Sewaktu skripsi saya mengambil bidang ilmu biologi lingkungan (fokusnya ke ekowisata). Nah, saya sangat brminat untuk bekerja di bidang pengembangan masyarakat atau daerah2 di Indonesia, terutama dalam pengembangan potensi wisatanya. Hal tersebut sangat sesuai dengan visi hidup saya dan saya juga ingin menjadi berkat bagi bangsa Indonesia yang luar biasa ini.
    Klo ada yang punya info mengenai lowongan kerja NGO yang sesuai minat dan kemampuan saya di atas tolong bantu info ke email sy: lo_vejc@yahoo.com

    Terima kasih semuanya..

    Thx
    Linda

    Lindaria

    Oktober 28, 2009 at 4:45 pm

  84. Saya seorang dokter gigi, sudah lama sekali saya tertarik dengan NGO dan ingin sekali berkecimpung di dalamnya karena saya tertarik dengan program2 kemanusiaan, sebelumnya saya pernah ikut dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
    Apabila ada info atau lowongan mengenai NGO dimana saya bisa menyalurkan dan berbagi ilmu dan kemampuan saya , mohon untuk kirim ke alamat e-mail saya di : titikyuliawati@gmail.com
    Terimakasih :)

    titik

    November 22, 2009 at 3:41 am

  85. kami punya jaringan masa yg berada diwilayah jakarta utara tetapi kami kesulitan untuk mengurus legalitas karena gak punya dana untuk ke notaris dan oprasionalnya klo ada para donatur atu ingi jadi pembinanya kami sangat berterimaksaih yg penting organisasi ini untuk kemaslahatan bangsa. bila ada yg ingin bergabung dan siap dan hub 08176990832 tlg sms aja ya.trims

    didi

    Desember 2, 2009 at 7:58 pm

  86. salam….
    saya seorang alumni sarjana ilmu kesejahteraan sosial saaat ini saya tingal di daerah medan, sumatera utar. saya ingn mlamar pekrjaan di ngo bukan karna saya tertarik dengan iming2 gaji tapi karnana saya ingin menyalurkan ilmu yang saya pelajari selama saya kuliah.. saya tertarik dlam pendidikan anak2, serta pngembagan masyarakat tertinggal, serta kemiskinan perkotaan, bila ada yang membutuhkan tolong hub saya di 081370938953, martupa_lbs@yahoo.com
    terima kasih

    martupa lubis

    Desember 3, 2009 at 12:40 pm

  87. jadi enumerator aja lom bagus kok dah pada mau minta gaji gedhee. he.hee..

    Eko_TM

    Januari 4, 2010 at 6:40 pm

  88. saya yudha.. sepertinya saya tertarik dengan kerja di NGO.. ketika saya membaca.. sangat kaget.. rate gajinya jauh seperti yang saya bayangkan… tinggi sekali.. tp saya ingin sekali mencoba bekerja di salah satu badan NGO mungkin lebih yg ke konservasi alam.. sepertinya menarik.. karena kerja dijakarta sangat membosankan dan menjeuhkan… mungkin ada yang bisa membantu saya klau ada link tentang Konservasi alam.. oh iya latar belakang pendidikan saya S1 Advertising.. sekarang saya bekerja sebagai copywriter.. jika ada pekerjaan koservasi alam atau pun hewan sangat menarik sekali, terutama yg ke daerah2. saya akan tinggalkan pekerjaan saya ini jika mendapat kesempatan di dunia NGO… terimakasih,, bisa info ke rebel_trance@yahoo.co.uk mungkin ada link untuk disana.. terimakasih kawan..

    yudha

    Januari 18, 2010 at 11:44 am

  89. mohon dikirimi contoh ad art lsm

    JIMHUR SAROS

    Januari 23, 2010 at 9:10 pm

  90. dari dulu saya tertarik untuk join dengan NGO. keinginan itu bertambah kuat ketika saya tinggal di Jepang dan kenal dengan seorang Voluntir, ternyata dia aktivis NGO dan pernah ke daerah NTT yang super minus katanya (memang benar kalau dilihat dari foto-foto yang ditujukkan), tapi saya tidak tau celah bagaimana agar bisa aktif di NGO. Tidak munafik orang hidup memang perlu uang, tapi bukan karena uang semata alasan saya ingin join, kebetulan saya sudah menikah dan harus keluar kerja dari perusahaan asing sehingga sekarang hanya ibu rumah tangga yang punya waktu luang banyak.So, buat siapa saja yang tahu bagaimana join ke NGO tolong infonya ya…. salam

    Ijum

    Januari 25, 2010 at 4:18 am

  91. hmmm… jadi geologist aja … jalan2, ketemu banyak orang di pedalaman atau bahkan tanpa orang, badan sehat karena exploring nature dengan jalan kaki, varian off road dan arungi sungai …

    Pendapatan besar, petualangan selalu ada, kesempatan kerja ke luar negeri besar, tergantung minat dan pengalaman ..

    kalo bisa menemukan cadangan baru, rasanya seperti berhasil memecahkan kasus detektif …

    Janbom

    Januari 26, 2010 at 8:15 am

  92. kalo gaji di UNDP ada yg tau ga?
    pendapatan deh kira (take home pay average 1 bulan berapa)

    kualifikasi sih min master’s degree in econ/ba with up to 2years xperience. kira berapaan ya?

    ada yg bisa sharing?

    Eko P

    Januari 27, 2010 at 4:37 am

  93. Kerja di NGO emang beda ya dengan kerja di Perusahaan

    interior decorating home

    Februari 4, 2010 at 4:32 pm

  94. NGO khan cuman kebanyakan ngeluarin duit buat bayar gaji bukan buat nyalurin bantuan

    most interesting facts

    Februari 4, 2010 at 11:08 pm

  95. Bagaimana ingin mendapatkan informasi lowongan dari NGO, Kalau ada lowongan Tolong dikirim ke email Saya. Saat ini saya lagi tidak bekerja karena kontrak kerja telah berkahir. Saya tinggal di Tangerang dengan latarbelakang IT Enggineer.

    Erio Takdir Pane

    Maret 1, 2010 at 9:31 am

  96. menawarkan kerja sama dengan NGO untuk mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna. info kirim ke E mail yogyavip.web@yahoo.com. thanks

    Yogya Visi Prima

    April 1, 2010 at 3:39 am

  97. menawarkan kerja sama dengan NGO untuk mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna. info kirim ke E mail yogyavip.web@gmail.com. thanks

    Yogya Visi Prima

    April 1, 2010 at 3:51 am

  98. Wah kalau urusan bekerja di LSM, sekarang ini susah-susah gampang, karena yang saya tahu banyak NGO asing yang mempekerjakan pekerja orang Indoensia sehingga proyek yang ditangani oleh LSM Indonesai semakin kecil. Artinya banyak LSM yang memutuskan hubunbgan kerja dengan stafnya karena tidak ada proyek yang ditangani. Berbeda sekitar taun 1980 an masih banyak NGO (asing) yang bekerjasama dengan LSM Indonesia untuk melaksanakan isue UKM, pertanian, kehutanan, gender dan sebagainya. tapi sekarang dilaksanakan sndiri oleh NGO. Sekarang aku juga nganggur nih ? pengalaman kerja di bidang pemberdayaan atau community development cukuplama

    Anwar Budiharjo

    April 5, 2010 at 3:55 am

  99. Bekerja di mana saja sama butuh profesionalisme, harga profesionalisme tergantung pasar. Pasca Reformasi kita dilanda konflik dan bencana alam, ini membuat pasaran tenaga ahli dalam berbagai proyek NGO melonjak tajam melampaui era sebelumnya. Terbukanya aliran dana dari dalam dan luar negeri seiring dengan bursa kerja internasional maka apa yang diributkan orang tentang gaji di LSM hingga puluhan juta menjadi menarik disimak. Bekerja di LSM kemudian amat diminati banyak orang. Ini refleksi dari pengalaman pribadi sebelum era reformasi apa ada yang berani ngaku kerja di LSM? contoh aja apa ada yang berani buat training petani? jangan-jangan malah disangka mau demo maka kudu diawasi ketat karena berbahaya bagi stabilitas. sekarang sebaliknya buat training petani malah enak, banyak yang mau kasih duit asal buat proposal yang cukup rasional dapatlah buat training 2-3 hari.

    Bagi saya, selama 15 tahun menjadi seorang yang punya aktifitas di LSM adalah berkah karena bisa jalan-jalan gratis se Indonesia, bisa lihat the real of Indonesia. Bisa tahu detail desa di pedalaman Halmahera, Maluku Utara yang mungkin Bupati setempatnya aja gak tahu, atau ikutan perahu orang laut memandang Singapura di Kep. Riau. Bisa ikut mandi di kolam keruh ngak karuan bersama para gadis dari kelompok Orang Rimba di Jambi saat kemarau, dan lainnya. Ini enaknya bekerja di LSM punya nuansa lain jadi bekerja sambil tour keliling Indonesia. Makin cinta tanah air walau hidup sebagian masyarakatnya serba pas-pasan. Tak pernah kepikir pindah warga negara walau bersuamikan warga negara lain. Negri ku jauh lebih indah, hidup serba pas-pasan tapi nyaman.

    Soal gaji, anggap saja rezeki dari Allah SWT. Selama bekerja profesional maka Insya Allah rezeki akan berlimpah. Berkat kerja keras di LSM rasanya semua impian ku tercapai, jadi alhamdullilah. Rekan-rekan jangan takut dengan berbagai sindiran tentang LSM, karena semua pekerjaan selama halal dan tidak merugikan orang lain maka dapat dilakukan. Tunggu apa lagi, jika anda bersedia jadi profesional, punya dedikasi bekerja di bidang ini kenapa tidak di coba, SELAMAT DATANG DI DUNIA LSM

    Fay

    Juni 13, 2010 at 7:56 am

    • Mohon informasi, saya S1 34 tahun, sejak 2007 ikut NGO lembaga donor USAID di bidang pemberdayaan petani kakao di sulawesi sampai sekarang. Saya mau memperlebar wawasan dan dunia NGO lebih dari yang sekarang saya tahu yang menurut saya masih sangat sedikit yang saya tahu karena saya tinggal di daerah yang terbatas akses informasi.
      Mohon bantuan untuk bisa mengetahui peluang lain dari yang sekarang saya tahu, saya siap untuk pengakaman baru dan tempat yang baru.

      suharyoto

      Juni 17, 2010 at 7:33 pm

  100. saya mau tanya….
    kalau menjadi MT di World Vision Indonesia, berapa kisaran gajinya???
    trus apakah ada yang punya pengalaman di tempat ini??
    mau minta sharingnya donga…

    bisa kirim ke ignatius_donny@yahoo.com

    donny ignatius

    Agustus 17, 2010 at 7:12 am

  101. boleh nanya ya?
    sy dah 6 tahunan kerja di swasta, sekarang agak tertarik dengan NGO, soalnya kadang mereka kerja lapangan…
    pertanyaannya, NGO itu kerjaannya semua di kontrak ato ada yg tetap ya? klo kontrak, berapa bulan ya?
    mohon pencerahannya ya

    Monica

    Oktober 11, 2010 at 5:46 pm

  102. selamat pagi ..

    saya drg.Ericka.
    saya sangat ingin sekali bergabung dengan NGO atau LSM lain nya ..
    mengingat saya 2009 kemarin PTT di simeulue_NAD dan melihat kondisi disana pasca tsunami,mengharukan sekali.
    dan ingin ikut dalam suatu organisasi dimana bisa membantu masyarakat.
    bagaimana cara untuk bergabung nya? jika ada informasi tolong kirim via EMAIL ricka1401@yahoo.com

    ericka

    Oktober 19, 2010 at 1:57 am

  103. saya drg.Ericka.
    saya sangat ingin sekali bergabung dengan NGO atau LSM lain nya ..
    mengingat saya 2009 kemarin PTT di simeulue_NAD dan melihat kondisi disana pasca tsunami,mengharukan sekali.
    dan ingin ikut dalam suatu organisasi dimana bisa membantu masyarakat.
    bagaimana cara untuk bergabung nya? jika ada informasi tolong kirim via EMAIL ricka1401@yahoo.com

    ericka

    Oktober 19, 2010 at 1:58 am

  104. dear Ericka dan semuanya…..
    kalo beneran tertarik ingin bergabung dengan organisasi sosial yang pure membantu rakyat kecil, coba saja join kegiatan2 yayasan Tzu Chi. Ini yayasan lintas agama, dan emang benar2 tulus membantu, tapi dengan catatan tidak digaji yah.

    salam

    Yuliana

    November 9, 2010 at 9:15 am

  105. Berbagi pengetahuan dan pengalaman….. Goo……d. gabung akh…

    Paski

    Desember 18, 2010 at 3:06 am

  106. hahaha…pengen ketawa kalo org pikir kerja disini dihargai…boro2, mungkin di NGO asing lainnya…but not here…

    Cyrus

    Januari 20, 2011 at 3:25 am

  107. Sepertinya dosen jadi musuh2 NGO worker nih…apalagi yg di depok itu ya

    Mukti

    Januari 26, 2011 at 5:16 am

  108. Dear teman2, membaca runtutan dialog diatas sungguh sangat menarik bagi saya. Saya baru saja lulus dari fakultas Psikologi dan memiliki mimpi untuk memanfaatkan ilmu saya sebanyak2 nya kepada masyarakat. sebelumnya saya pernah menjadi relawan di Komnas perempuan, dan juga aktif dalam komunitas peduli lingkungan pulau Belitung. Pada komnas perempuan, saya menangani pengaduan korban2 kekerasan sedangkan pada komunitas peduli lingkungan ini lebih pada kegiatan2 konservasi atau mengakomodir aksi2 yang menentang kebijakan pemerintah yang tidak pro-lingkungan. Untuk di komnas perempuan, ada uang untuk transport dan makan, sedangkan di B-care ini benar2 kerja dari ketergugahan moral.
    saya memiliki minat yang sangat tinggi dalam psikologi lingkungan dan berharap suatu saat bisa menjadi ahli psikologi lingkungan. Saya tergugah setelah melakukan penelitian mengenai kepedulian manusia pada lingkungannya yang berangkat dari fenomena kerusakan lingkungan yang diakibatkan penambangan liar di pulau Belitung. saya merasa perlu banyak belajar lebih keras lagi, dalam dunia nyata. yaitu di NGO atau LSM.
    saat ini,saya belum memasukkan aplikasi ke NGO manapun. tapi saya sangat ingin bisa berkiprah dalam dunia ini.
    bila ada yang ingin menginformasikan kepada saya, saya akan sangat berterima kasih.
    saya berminat sekali pada penelitian, komunikasi massa, dan banyak hal lain yang akan menambah pengetahuan saya tentang manusia.
    email saya di ninasy78@yahoo.com
    terima kasih.

    nina

    Maret 1, 2011 at 1:56 pm

  109. saya pingin tau bagaimana bergabung dengan ngo. saya punya keahlian constuksi baja. apakah ada peluang bergabung dengan ngo.terutama jika ke jepang

    zulkifli

    Maret 30, 2011 at 5:21 am

  110. saya seorang Arkeolog, saya ingin tahu ngo apa saja yang bergerak d bidang pendidikan saya dan bagaimana mendapatkan informasi lowongan untuk bekerja di NGO

    putri

    Mei 8, 2011 at 10:00 am

  111. saya mau kerja d ngo international!tp pgalaman minim!sblum nya sy prnah krja d bumn tp krja proyek tahunan,jd k0ntrak 3bulan aja!menjdi surveyor mndatangi rumah warga,bener2 melelahkan,sy sdh mrasakan beberapa kali diusir org ky binatang,dimarahin,dll dan gaji pun g sberapa!kapok deh!nah skrg gw mw krja yg pasti2 aja!

    Pencari kerja

    Mei 11, 2011 at 12:48 am

  112. Salam Kemanusiaan,
    Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya dari beberapa tulisan diatas dari tahun ketahun di blog ini. Pertama adalah Bekerja di NGO (Non Government Organization), yang mana ada beberapa dari kita semua diblog ini bertanya tentang apa enaknya bekerja di NGO? seberapa besar gajinya? bagaimana dengan karir? dan apakah menjamin kehidupan untuk jangka waktu yang panjang?….ok guys,kita mulai…

    Apa enaknya bekerja di NGO/LSM?:
    Enaknya adalah pada saat masyarakat berkata kamilah yang mengerjakan ini semua. Jadi apapun yang kita kerjakan terkait proyek2 sosial kemanusiaan tidak mengedepankan nama pribadi/organisasi, tetapi mengedepankan nama komunitas/masyarakat sebagai upaya dan usaha mendorong mereka menjadi mahluk yang lebih mandiri dan tahu.

    Seberapa besar gajinya?:
    Besar gaji kerja di NGO/LSM adalah Tak ternilai. Dikarenakan apapun yang kita kerjakan adalah pekerjaan sosial kemanusiaan, kita dapat ilmu yang ga akan mampu kita membayarnya, kita dapat pengalaman paling berharga, dan kehidupan yang menyenangkan.

    Bagaimana dengan karir?:
    Karir terbaik yang akan didapat adalah kita sampai pada kata “PUAS” melakukan ini semua. Melihat masyarakat lebih mampu dalam berpikir, berkarya, dan berusaha dalam membangun kehidupannya. Bayangkan sebuah Negara yang begitu besar dan lengkap dengan sumberdayanya tidak mampu melakukan seperti apa yang kita lakukan (Red: bagi siapapun yang bekerja di Real NGO/LSM…pasti puas)

    Apakah bekerja di NGO/LSM menjamin kehidupan dan masa depan?:
    Saat kita melakukan proyek2 kemanusiaan untuk masyarakat, yang terpikir dibenak ku adalah PROSES dan bukan TARGET. Dan proses yang kita kerjakan sambil belajar bersama2 dengan masyarakat adalah salah satu tahap untuk menjamin kehidupan dimasa depan.

    Bekerja di NGO/LSM (apapun namanya alias non-profit) bukanlah sekedar ikut2an,pengen gaji besar, pengen bisa jalan2 (dalam dan luar negeri) dan gaya2an dengan Bule` (Bule ija krong). Coba kita telaah lebih dalam, NGO/LSM adalah sebuah organisasi yang tidak mencari keuntungan (Pribadi/kelompok/organisasi) dengan mengatasnamakan masyarakat, walaupun “kata mereka” ada beberapa NGO/LSM yang jadinya profit organization. Ideologi apa yang kita bawa untuk bekerja di NGO/LSM? dan atas dasar apa kita benar2 ingin kerja di NGO/LSM?…tanya diri sendiri…mudah2an bisa…
    Bekerja dengan NGO/LSM jadikanlah itu sebagai tempat untuk bersama2 dengan masyarakat membuat perubahan dilingkungannya, dikarenakan pemerintah, swasta, dst “LUPA” memikirkan hal itu. Satu hal penting yang harus kita sepakati bersama adalah di NGO/LSM manapun kita bekerja (Baik di Program ataupun Non-Program), jangan terlalu sering mengedepankan nama pribadi/lembaga dalam proyek2 kemanusiaan…..Masyarakat adalah objek atau subjek?….

    jafaslash

    Juni 22, 2011 at 12:33 pm

  113. ªкŭ mey..S1 kesehatan masyarakat ui.aku jg dh lama ingin bgabung di NGO, untuk mencari pengalaman n bekal melanjutkan S2. Teman2 yg punya info mengenai NGO yg concern thdp mslh kesehatan.. Mhn infonya yaaah.email ku : marghie_uk@yahoo.com

    mey

    Juli 1, 2011 at 8:53 am

  114. Saya tidak tertarik untuk mendapat gaji besar di NGO. Malah sedang bergumul untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTT. Banyak program pemerintah dijalankan disana, tetapi tidak memberikan hasil yang berarti. Tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak tercapai.
    Saya dkk tergerak untuk ambil bagian dalam mendirikan perusahaan perkebunan besar yg dimiliki bersama dgn masyarakat setempat, dgn 80% hasil perkebunan adalah untuk masyarakat dalam badan hukum koperasi.
    Berdasarkan pengalaman kami di perkebunan swasta nasional dan kerjasama dengan Balittri, kami sedang mengembangkan proyek biodiesel dengan menanam pohon Kemiri Minyak (Reutealis Trisperma) di NTT. Tanaman ini sangat ramah lingkungan, dapat mengurangi global warming dan membantu mengatasi kekurangan BBM Solar.
    Kami memerlukan info NGO International yang mempunyai minat dan misi yang sama dengan kami, agar program pembuatan kebun dapat dibuat dengan skala besar-besaran yang menjangkau sebanyak mungkin masyarakat.
    Hendru – Social Entrepreneur.

    Hendru

    Agustus 8, 2011 at 9:00 am

    • saya tertarik sekali untuk kerja di NGO, apa mungkin dengan usia yg sudah kepala 4 dan saya tidak SI hanya DIII Manegement Perusahaan, dengan masa kerja +/- 21 tahun di berbagai bidang , sebagian besar Marketing operasional, tetapi posisi saya terakhir di Trading comp sebagai Director Marketing….

      Lina IW

      Agustus 21, 2011 at 3:58 pm

  115. Kl ada informasi NGO yang msh membutuhkan tenaga kerja, info ke gusma _lina@yahoo.com

    Lina IW

    Agustus 21, 2011 at 4:01 pm

  116. salam buat rekan2 kerja di newmont.by arnol pt.freeport indonesia timika papua

    arnol buwanget

    September 15, 2011 at 5:57 pm

  117. bagussss

    rustam efendi taim

    November 10, 2011 at 2:56 pm

  118. Bagaimana caranya masuk sebagai anggota and bekerja di N G O..dengan pendidikan saya S 1 Pendidikan…

    Ilah Fadilah

    Februari 21, 2012 at 12:40 am

  119. kerja di NGO bukannya karena idealisme dan prinsip yang di pegang teguh ?

    kalo mo gaji gede di NGO – proposalnya tembus dulu tuh di level UNDP – dijamin deh gajinya dollar 4 digit :P

    balapan

    Maret 10, 2012 at 3:27 am

  120. saya senang bisa ikut nimbrung dalam diskusi panjang ini. ada yang mengejar profit, walaupun tidak sedikit yang idealis. pertanyaannya: jika kita sendiri sebagai buruh NGO tidak berdaya (dalam arti cukup secara material), bagaimana kita akan menguatkan masyarakat dengan contoh nyata??? jika kita tak punya materi yang cukup, bukankan kita hanya akan mendampingi masyarakat dengan hanya ‘teori’ belaka??? logiskah orang tidak berdaya, berusaha membuat orang lain menjadi berdaya?????

    lamone

    April 25, 2012 at 7:58 am

  121. Wah seru nih… Sampe saat ini saya belum tahu detil gaji di NGO asing, dari level staff sampe manajer. Tolong dong mas Pri kalo bisa dibeberkan aja semua termasuk nama lembaganya, namanya juga transparansi informasi. kalo berdasarkan klasifikasi kedengarannya masih samar-samar tuh….

    ahmed

    Mei 10, 2012 at 7:58 am

  122. Saya Maulana Syafi’i, SHI, saya ingin sekali bergabung di NGO / LSM dalam negeri atau luar negeri. kalau ada info lowongan kerja di NGO / LSM dalam negeri atau luar negeri yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan advokasi, mohon berikan informasinya ke alamat email saya di maulanasyafiishi@yahoo.com………………………………………mohon yo mas

    Maulana Syafi'i, SHI

    Juli 6, 2012 at 6:20 am

  123. NGO bisa minta infonya ya… ke alamat email saya di : rudihardjanto@ymail.com trims buanget ya
    untuk referensi saya sekarang lg kerja di pemberdayaan masyarakat.

    Rudi Hardjanto

    September 17, 2012 at 4:00 pm

  124. Gan, kl utk standar World Bank di Jakarta gmn? Please share

    Depe

    September 19, 2013 at 2:00 pm

  125. saya ronaberliana saat ini saya bekerja didenmark sebagi guru ,, saya juga punya kerinduan untuk bekerja jadi NGO giman caranya ya tolong mas informasinya emailkan ke saya ini alamat emai saya ronaberliana@gmail.com trimakasih buat infonya

    Rona Berliana

    Januari 2, 2014 at 11:07 am

  126. saya sedang mencari atau melamar beberapa NGO tapi belum ada yg pasti…kalau ada temen yg bisa kasih info,,saya sangat berteimakasih sekali,Ellen,35 tahun.basic saya accounting,bali indonesia.tq

    Ellen

    Februari 20, 2014 at 6:54 am

  127. Thanks info-nya Mas.

    wadiyo

    Februari 26, 2014 at 7:44 am

  128. Saya rindu dan terbeban untuk bergabung di NGO, bukan karna gaji atau politik apapun.. tapi karna inilah salah satu sarana yang bisa membantu ku mewujudkan kerinduan dan visiku.. Beban ketika melihat orang2 yang tidak mampu, anak2 yg terlantar, dan mereka yg membutuhkan uluran tangan nyata di luar sana,, ada suatu kedamaian batin yang tidak terbeli oleh apapun, dan juga mewujudnyatakan kasih Agape Kristus it sendiri bagi mreka melalui kita..
    saya kulia d smester akhir Farmasi, dn sgt rindu bekerja d bidang sosial nyata, rencana lgsg lnjt apoteker.. adakah ksmpatan Bkerja bg sya di NGO ? THX

    ageth

    Maret 21, 2014 at 4:18 am

  129. saya rina, pendidikan sy S1 kebidanan, sekarang sy sedang bekerja di LSM lokal sebagai tim evaluasi program EMAS, sebuah program yg didanai oleh usaid, kontrak 5 bulan dan akan berakhir bulan juli nanti. Sy tertarik untuk bekerja lagi di NGO. Mohon informasinya bila ada kesempatan utk bekerja di NGO, email sy veterina.rizki@yahoo.com
    Terimakasih

    rina

    Juni 6, 2015 at 11:23 am

  130. beda category/level P,G,R,dst itu apa yah?

    sofi

    Juni 12, 2015 at 3:25 am

  131. saya lulusan D3 Pengelolaan Hutan, saya berminat sekali bekerja di NGO, pabila rekan punya info bisa hubungi say di melvinegieh@yahoo.co.id

    eko singgih k

    Juni 15, 2015 at 2:21 am

  132. Reblogged this on menujurumah.

    Andihamad

    Juli 30, 2015 at 6:49 am

  133. Apakah ada info mengenai pendapatan di LSM GUGAH NURANI INDONESIA, mohon infonya terima kasih

    Fernando Hampati

    Agustus 30, 2015 at 7:14 pm

  134. Hallo mas. Kalo badan khusus yang menaungi NGOs asing di Indonesia ada gak ya? I got this idea to do an internship in of the NGOs in Indonesia. Tapi khawatir sama data-data yang bisa diperoleh. Oh iya ini buat skripsi maksudnya. Terima kasih:)

    Oktavina Meirieda

    November 1, 2015 at 2:04 am

  135. Halo semua, saya mau bertanya nih. Kebetulan saya baru selesai S2, nah saat ini mendapat 2 tawaran. Dari sebuah perusahaan swasta (permanent based) dan World Bank (contract based). Saya sudah pernah bekerja sebelumnya selama 2 tahun. Kira-kira berapa ya gaji untuk pegawai kontrak? Untuk yg sudah memiliki pengalaman, apakah boleh dishare? Akan sangat membantu untuk saya. Mungkin ada yang memiliki saran lainnya? Sebenarnya saya tidak hanya ingin melihat dari gajinya saja, tetapi juga ingin mendapatkan pengalamannya. Dari dulu saya memang tertarik untuk bekerja di NGO, dan tidak mudah untuk mendapatkan panggilan dari mereka. Mohon infonya ya. Terima kasih.

    Rebecca

    Februari 18, 2016 at 10:55 am

  136. LSM Kompor Indonesia Kab. Kapuas Hulu Propinsi Kalimantan Barat mencari mintra untuk mengembangkan pelestarian tanaman Rotan Jernang yang tumbuh liar dihutan, saat ini lsm kami sedang mensosialisasikan kepada masyarakat untuk segera menanan rotan jenang sisela-sela kebun karet, kakao, kopi dll. Selain menjaga kelestarian jernang yang saat ini hampir punah, nilai ekonomisnya juga sangat menjanjikan, harga buah jernang dikisaran Rp 100.000 s/d Rp 300.000 per Kg dan jika sudah diolah Getah murni dihargai Rp 2 jt s/d Rp 5,4 jt per kg

    lsm kompor

    April 11, 2016 at 4:40 pm

  137. yang siap bekerja sama dengan kami silakan hubungi lsmkompor_kapuashulu@yahoo.co.id
    atau via hp. 081213193576

    lsm kompor

    April 11, 2016 at 4:46 pm

  138. Halo, perkenalkan saya dulu lama kerja di NGO, lebih dari 7 tahun saya bekerja, pindah-pindah ke 4 NGO untuk meng upgrade karir saya, dari yang nasional sampai ke internasional. Sampai pada akhirnya, saat ini, 2 tahun ini, saya nyaman memilih bekerja untuk sebuah perusahaan

    Waktu itu, saya keluar dari dunia NGO karena pertimbangan career path ke depan, dan juga moral. Sewaktu saya di puncak posisi di sebuah Organisasi International, program itu didukung donor asing yang sangat menginginkan sebuah agenda. Agenda itu sudah banyak ditolak oleh beberapa stakeholder di Indonesia. Tapi karena program sudah berjalan, kami harus promote dan mau tidak mau tutup mata thdp hati nurani kalau program yg akan dibuat ini bisa berdampak pada masyarakat lainnya (yg bukan kelompok sasaran). Dalam perjalanan saya pun di NGO, ketika selesai project untuk masuk ke project berikutnya perlu jeda, bahkan menunggu pembayaran yg sangat lama dengan alasan report belum diterima dll. Tidak ada THR, performance management, jaminan sosial yang memadai, bahkan pensiun. Secara nominal gaji memang besar, tapi keberlanjutannya masih jadi tanda tanya besar.

    Gaji besar hanya berlaku untuk NGO embel-embel internasional yaaa. Kalau NGO abal-abal malah bikin citra NGO rusak gara-gara premanisme yang dilakukannya. NGO nasional juga secara pendapatan juga masih minimum.

    Di antara NGO kompetitor pun saling menjatuhkan. Dalam setiap konferensi internasional yang saya hadiri, kita hanya berkumpul dan berkumpul saja. Tidak ada follow up yang jelas. Advokasi layaknya cuma cari panggung buat ngomong saja. padahal yg dengerin juga sesama NGO juga. Lah ga ada manfaatnya lah. Kerja di NGO cuma untuk jalan-jalan dari satu konferensi di negara A ke negara lain. Semakin tinggi posisi di NGO, semakin harus lobi-lobi untuk bisa berkarier di tempat yg lebih baik atau lebih bagus.

    Sekarang, di perusahaan, setiap rupiah pun dihitung. Kegiatan sangat terstruktur dengan tujuan yang sangat jelas. Agak merepotkan bagi orang yang free-spirit karena di perusahaan semua harus sistematis dan kita pun cuma sekrup-sekrup saja. Apa yang kita lakukan kita berikan hasilnya ke atasan, dan keputusan pun banyak datang dari atasan. Kita gak bisa terlalu bebas. Tapi dari sisi reward and performance management lbh jelas. Kalau berprestasi, bonus di akhir tahun bisa sangat banyak sekali (lebih dari 6 kali gaji). Jaminan sosial dan pensiun juga jelas. Mau resign aja kita dapat tunjangan dan dibalikin uang pensiunnya. Semua itu adalah pilihan. Saya memilih karier di perusahaan karena tujuan kerjanya jelas dan tidak menimbulkan kontroversi yang negatif.

    Rheyno

    Juli 21, 2016 at 7:44 am

    • Halo Mas Rheyno,
      Saya sudah 3 tahun bekerja di NGO yang “gemuk”, dan sepaham sekali dengan kondisi yang Mas Rheyno sampaikan. Manajemen internal, career path, kejelasan kontrak sangat abu-abu. Pada banyak sisi, NGO implementor juga banyak yang malah menjual isu/masalah lokal untuk mendapatkan uang donor, padahal impact tidak seberapa. Saat ini saya mulai mempertimbangkan untuk berpindah ke perusahaan/konsultan. Boleh saya tahu alamat email Mas Rheyno untuk berkonsultasi lebih lanjut? Terimakasih banyak.

      Salam,
      Ifa

      Ifa

      Mei 12, 2017 at 6:09 am

    • Wah pengalaman mas Rheyno keren sekali terima kasih atas infonya. Anyway dalam waktu dekat ini saya akan mengirimkan Aplikasi ke salaam Satu NGO di Bogor, saya hendak memasukan mas Rheyno menjadi salah satu Perujuk saya, kira-kira mas Rheyno bersedia ya?… ;)

      Amir Hamzah

      Oktober 8, 2019 at 10:07 am

  139. mas anjar gimana cara nya supaya bisa masuk di NGO yg bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan

    rahim sulchan

    April 12, 2017 at 4:58 am

  140. Hallo, perkenalkan saya Chichi dari Timika. Mau tanya nih kira-kira ada tidak ya mekanisme gaji untuk lembaga lokal dan bagaimana pengembangan lembaga tersebut untuk tetap survive? Trimakasih,

    Chichi

    Februari 8, 2018 at 1:16 am


Tinggalkan Balasan ke nuary Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.